Anda di halaman 1dari 10

REMOTE SENSING DAN GIS PERTAMBANGAN

Sisten Informasi Geografis (SIG) Dalam Sektor Pertambangan Indonesia

Oleh

UTO SAPUTRA
R1D120117

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR

ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABAROKATUH

Segala puji dan syukur hanya milik Allah SWT. Tuhan Yang Maha ESA
karena berkat rahmat dan karunia – Nya penulis dapat menyelesaikan laporan
Sistem Informasi Geografis (SIG) Sektor Pertambangan di Indonesia. Laporan ini
penulis susun sebagai tugas dari mata kuliah Remote Sensing dan GIS
Pertambangan yang membahas tentang ESDM One Map. Syukur dan
alhamdulillah selesai tepat padda waktunya.

Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, segala kritik dan juga saran yang bersifat membangun semangat dari berbagai
pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan tersebut.

Kendari, MEI 2022

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR SAMPUL

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

1.4 Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG)

2.2 Peranan ESDM One Map Dalam Sektor Pertambangan Indonesia

2.3 Kegunaan Dari Aplikasi One Map Indonesia Dalam Sektor


Pertambangan Indonesia

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pertambangan, menurut Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang


Pertambangan Mineral dan Batubara (UU No. 4/2009) adalah sebagian atau
seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan
mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi
kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan
dan penjualan, serta kegiatan pascatambang. Ilmu Pertambangan ialah ilmu yang
mempelajari secara teori dan praktik hal-hal yang berkaitan
dengan industry pertambangan berdasarkan prinsip praktik pertambangan yang
baik dan benar (good mining practice).

Sistem Informasi Geografis berasal dari gabungan 3 kata: Sistem,


Informasi, dan Geografis. Dari ketiganya, dapat dipahami bahwa Sistem Informasi
Geografis adalah penggunaan sistem berisi informasi mengenai kondisi Bumi
dalam sudut pandang keruangan. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem
komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa,
mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data yang
berhubungan dengan lokasi-lokasi di permukaan bumi.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam dunia


pertambangan pasti memerlukan yang namanya Sistem Informasi Geografis (SIG)
agar dapat memudahkan dalam pemilihan lokasi penambangan. Oleh karena itu,
kita harus mengetahui lebih lanjut mengenai Sistem Informasi Geografis (SIG)
Sektor Pertambangan Indonesia.
1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam laporan ini


adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui apa yang di maksud dengan Sistem Informasi Geografis


(SIG)?

2. Mengetahui peranan dari ESDM One Map dalam sector pertambangan


Indonesia?

3. Mengetahui kegunaan dari aplikasi One Map Indonesia dalam sector


pertambangan Indonesia?

1.3 TUJUAN

Tujuan dari laporan ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi


Geografis (SIG).

2. Untuk menjelaskan peranan dari ESDM One Map dalam sector


pertambangan Indonesia.

3. Untuk menjelaskan kegunaan dari aplikasi One Map Indonesia dalam


sector pertambangan Indonesia.

1.4 MANFAAT

1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi Geografis


(SIG).

2. Dapat mengetahui peranan dari ESDM One Map dalam sector


pertambangan Indonesia.

3. Bisa mengetahui kegunaan dari aplikasi One Map Indonesia dalam sector
pertambangan Indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG)

Pesatnya perkembangan teknologi informasi yang ada sekarang ini,


membuat pemanfaatan teknologi informasi semakin berkembang pula. Hal ini
membuat Internet yang merupakan salah satu dari perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi menjadi sarana pendukung yang penting dalam segala
bidang. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, banyak sekali riset –
riset yang dilakukan untuk mendorong timbulnya penemuan baru dalam dunia
teknologi. Adapun salah satu penemuan tersebut adalah Sistem Informasi
geografis atau Geographic information system (GIS).

Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem informasi


berbasiskan komputer untuk menyimpan, mengelola dan menganalisis, serta
memanggil data bereferensi geografis yang berkembang pesat pada lima tahun
terakhir ini. Manfaat dari SIG adalah memberikan kemudahan kepada para
pengguna atau para pengambil keputusan untuk menentukan kebijaksanaan yang
akan diambil, khususnya yang berkaitan dengan aspek keruangan (spasial).
Dengan adanya teknologi ini maka akan memudahkan dalam hal pemetaan lahan,
salah satunya lahan pertambangan.

2.2 Peranan ESDM One Map Dalam Sektor Pertambangan Indonesia

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membangun


ESDM One Map. Peraturan Presiden No 9 Tahun 2016 menyatakan, untuk
meningkatkan kesejahteraan dan daya saing nasional di tingkat regional
diperlukan investasi pembangunan. Dukungan ketersediaan data dan informasi
fundamental pembangunan, termasuk Informasi Geospasial Tematik (IGT) mutlak
diperlukan dalam meningkatkan nilai kompetitif iklim investasi dan menjamin
kepastian hukum investasi. ESDM One Map Indonesia merupakan sebuah
kebijakan Pemerintah yang diimplementasikan oleh Kementerian ESDM dengan
tujuan untuk memberikan data dan informasi terkait sektor ESDM bagi internal
Kementerian ESDM maupun publik.
ESDM One Map diharapkan dapat mengatasi permasalahan stabilitas
produksi sumber daya alam. Selain itu, perencanaan ke depan yang menggunakan
data spasial sebagai bahan olah pada kebijakan satu peta agar tidak terjadi
tumpang tindihnya data dasar terkait sumber daya energi khususnya energi tak
terbarukan yang akan menimbulkan permasalahan dalam pengelolaannya, Hal ini
berdampak terhadap efisiensi pengelolaan sumber daya energi tak terbarukan yang
terbatas, oleh sebab itu diperlukan adanya integrasi pengelolaan data dasar sumber
daya energi tak terbarukan agar dapat dilakukan diversifikasi energi supaya
pasokan energi dapat terjamin dimasa yang akan datang.

ESDM One Map dikembangkan untuk mengetahui potensi sektor ESDM


di setiap wilayah (Nasrulhak, 2019). Selama ini eksplorasi sumber Implementasi
Kebijakan Satu Peta Energi Sumber Daya Mineral (Esdm One Map) Di
Kementerian Energi Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Thoriq Ramadani,
Fernando, Satria Adi Pradana, M. Agus Supriyanto, Eko Mardiyono 111 daya
alam di Indonesia belum dilakukan secara menyeluruh. Lemahnya efisiensi dan
pengawasan lebih ketat terhadap pengerjaan eksplorasi dan eksploitasi migas dari
lapangan atau blok yang sudah dipegang seperti Blok Rokan dan dan Blok
Mahakam masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah.

Menurut catatan Kementerian ESDM, Blok Rokan dapat memproduksi


26% produksi minyak nasional. Setelah Blok Rokan resmi dikelola Pertamina,
kontribusi produksi minyak Pertamina pada 2021 diprediksi akan mencakup 60%
dari produksi nasional (validnews.id, 2019). ESDM One Map diperlukan dalam
mendorong transparansi pemetaan energi, pemetaan sumber energi menjadi yang
paling menjanjikan (Bretz, 2017). Mengingat Indonesia merupakan negara dengan
hampir 17.000 pulau dan luas area 1,9 juta kilometer persegi diperlukan kebijakan
satu peta yang dapat mengintegrasikan pemetaan yang dapat diakses secara
terbuka agar tidak terjadi tumpang tindih data yang akan membuat data untuk
membuat suatu perencanaan baik itu tata ruang maupun sumber daya mineral akan
menjadi tidak efektif dan efisien dimasa yang akan datang (Wahid & Saebo, 2015,
p. 5).
2.3 Kegunaan Dari Aplikasi One Map Indonesia Dalam Sektor
Pertambangan Indonesia

Aplikasi One Map Indonesia adalah sistem yang mengintegrasikan seluruh


data pada sektor ESDM. ESDM One Map Indonesia memuat berbagai informasi
seperti potensi geologi (mineral, batubara, panas bumi, bitumen padat dan Coal
Bed Methane/CBM), wilayah izin usaha pertambangan, wilayah kerja migas,
wilayah kerja panas bumi, data hulu migas (sumur, kilang, seismik 2D dan
seismik 3D), kawasan hutan dan infrastruktur ketenagalistrikan (pembangkit,
gardu induk, jaringan transmisi dan jaringan distribusi). ESDM One Map
Indonesia diimplementasikan berbasis web yang menampilkan berbagai informasi
geospasial (peta) tematik sektor ESDM secara online (webGIS). ESDM One Map
Indonesia bisa digunakan untuk berbagai analisis regional, untuk instansi, potensi
sumber daya, penggunaan tanah yang overlap dan mengintegrasikan data spasial
dan non-spasial (Setyowati et al., 2018)

Dalam Keputusan Menteri ESDM No 2192 K/03/MEM/2017 Tentang


Penunjukkan Pusat Data dan Teknologi Informasi ESDM sebagai Pelaksana
Simpul Jaringan Informasi Geospasial Tematik Sektor ESDM, ESDM One Map
Indonesia dikelola oleh Pusdatin Kementerian ESDM sebagai Pelaksana Simpul
Jaringan IGT dengan berkoordinasi dengan unit organisasi di lingkungan
Kementerian ESDM termasuk Badan Pengatur Hilir dan Gas Bumi (BPH Migas)
dan Satuan Kerja Khusus Pelaksanan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi (SKK Migas).

Hal ini adalah bukti bahwa ESDM One Map ini sangatlah dibutuhkan oleh
para pemangku kepentingan bidang energi dan mineral untuk mendapatkan data
dan mengolah data tersebut menjadi bahan informasi sebagai dasar pengambilan
keputusan, selain itu juga merupakan bukti, aspek sumber daya baik perangkat
serta pengelolaan oleh pelaksana berjalan dengan baik. Indikator keberhasilan
juga dapat dilihat dari perbandingan geoportal-geoportal milik
Kementerian/Lembaga, di mana ESDM One Map Indonesia memiliki lebih
banyak pageviewers dan visitors dari geoportal milik Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan dan Kementerian Pekerjaan Umum.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan pada laporan Sistem Informasi Geografis (SIG) Sektor


Pertambangan di Indonesia adalah sebagai berikut:

a. Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem informasi


berbasiskan komputer untuk menyimpan, mengelola dan menganalisis,
serta memanggil data bereferensi geografis yang berkembang pesat pada
lima tahun terakhir ini.

b. ESDM One Map diharapkan dapat mengatasi permasalahan stabilitas


produksi sumber daya alam. Selain itu, perencanaan ke depan yang
menggunakan data spasial sebagai bahan olah pada kebijakan satu peta
agar tidak terjadi tumpang tindihnya data dasar terkait sumber daya energi
khususnya energi tak terbarukan yang akan menimbulkan permasalahan
dalam pengelolaannya.

c. Aplikasi One Map Indonesia adalah sistem yang mengintegrasikan seluruh


data pada sektor ESDM. ESDM One Map Indonesia memuat berbagai
informasi seperti potensi geologi (mineral, batubara, panas bumi, bitumen
padat dan Coal Bed Methane/CBM), wilayah izin usaha pertambangan,
wilayah kerja migas, wilayah kerja panas bumi, data hulu migas (sumur,
kilang, seismik 2D dan seismik 3D), kawasan hutan dan infrastruktur
ketenagalistrikan (pembangkit, gardu induk, jaringan transmisi dan
jaringan distribusi

3.2 Saran

Penulis tentunya masih menyadari jika laporan diatas masih terdapat


banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki laporan
tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun
dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Bretz, K. J. (2017). Indonesia’s One Map Policy: A Critical Look at


the Social Implications of a ’Mess. University of South Carolina

Nasrulhak, A. (2019). Deteksi Cadangan Migas, ESDM akan Kembangkan Inovasi


NDRM. Retrieved July 14, 2019

Setyowati, H. A.,dkk. (2018). ESDM One Map Indonesia Indonesia:


Opportunities and Challenges to Support One Map Policy based on
Applied Web-GIS. In IOP Conference Series: Earth and Environmental
Science (Vol. 165, p. 012021)

validnews.id. (2019). Memaksimalkan Manfaat Nasionalisasi Sektor Migas.


Retrieved July 14, 2019

Wahid, F., & Saebo, Ø. (2015). The Use of Information Systems in


Indonesia’s Land Management. In The 13th International
Conference on Social Implications of Computers in
Developing Countries. Negombo.

Anda mungkin juga menyukai