Abstrak
Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang harus dicapai oleh setiap pemerintahan untuk memajukan
kesejahteraaan masyarakat wilayahnya. Salah satu langkah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi
adalah dengan membangun kawasan industri. Kawasan industri merupakan pemusatan kegiatan industri
pengolahan. Aktifitas industri akan banyak menyerap tenaga kerja dan menambah pajak bagi daerah.
Pemilihan lokasi pembangunan kawasan industri harus ditentukan dengan tepat karena akan
mempengaruhi kelancaran operasional industri, kenyamananan masyarakat, dan terjaganya lingkungan.
Untuk menentukan lokasi kawasan industri yang tepat sangat sulit, karena cakupan area yang luas dan
harus mempertimbangkan banyak aspek dalam pembangunannya. Pada penelitian ini dikembangkan
sistem informasi untuk menentukan lokasi pembangunan kawasan industri di Kabupaten Mojokerto.
Sistem ini memanfaatkan analisis spasial dari aplikasi QuantumGIS, data citra satelit Landsat-8
(perekaman tanggal 20 Mei 2017), metode multi criteria evaluation, metode AHP dan peraturan Menteri
Perindustrian Republik Indonesia nomor : 35/M-IND/PER/3/2010 tentang pedoman teknis kawasan
industri sebagai pedoman penentuan kawasan industri. Hasil dari penelitian ini adalah sistem informasi
penentuan lokasi industri berbasis Website Geography Information System(webGIS). Pengujian
performance testing dan ROC curve. Hasil dari performance testing menunjukan performa sistem sangat
baik, dibuktikan dengan hasil pengujian semua HTTP request dari semua fitur sukses. Sedangkan hasil
dari pengujian akurasi ROC curve menunjukan tingkat akurasi 78%, menunjukan akurasi cukup akurat.
Tujuan dari sistem ini adalah menginformasikan luasan lahan untuk kesesuaian kawasan industri
berdasarkan skala kesesuaian (sangat sesuai,cukup sesuai, kurang sesuai, tidak sesuai).
Kata Kunci : kawasan industri, kesesuaian lahan, metode multi criteria evaluation, WEBGIS, AHP, sistem
informasi.
Abstract
Economic growth is something that must be achieved by every government, to promote the welfare of
the community of its territory. One step to accelerate economic growth is to build an industrial estate.
Industrial area is the centraled of processing industry activities. Industrial activity will absorb labor
and increase taxes for the region. The choice of location of industrial estate development must be
determined precisely because it will affect the smoothness of industrial operation, public convenience,
and environment preservation. To determine the exact location of the industrial estate is very difficult,
because the coverage of a large area and must consider many aspects in its development. On this
research to developed information system to determine the location of industrial estate in Kabupaten
Mojokerto. The system utilizes spatial analysis of QuantumGIS applications, Landsat-8 satellite image
data (acquired on of May 20, 2017), multi criteria evaluation method, AHP method and regulation of
the Minister of Industry of the Republic of Indonesia number 35 / M-IND / PER / 3/2010 on guidelines
technical area of industry as guideline for determining industrial estate. The result of this research is
information system of location determination of location of industry based on webGIS (Website
Geography Information System). Performance testing and ROC curve testing. The results of
performance testing showing excellent system performance, evidenced by the test results of all HTTP
requests of all successful features. While the results of ROC curve accuracy testing showed a level of
accuracy of 78%, indicating accurate accuracy. The purpose of this system is to inform the land area
for the suitability of the industrial estate based on the scale of conformity (very appropriate,
2.3. WEBGIS
Merupakan informasi spasial (keruangan
bumi) yang bisa diakses menggunakan jaringan
internet. WEBGIS juga bisa menjalankan fungsi
query dan analisis yang terkait dengan spasial.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil seluruh penelitian,
sebagai berikut :
1. Diperoleh jumlah luasan lahan yang untuk
kesesuaian pembangunan kawasan industri
di Kabupaten Mojokerto. Untuk skala tidak
sesuai : 1462,51 Ha, skala kurang sesuai :
Gambar 13. Halaman Beranda 5739,96 Ha, skala cukup sesuai : 10010,11
Ha, dan untuk skala sangat sesuai : 4131,02
4.2 Pengujian Sistem dan Akurasi Model Ha.
Pada pengujjian ROC Curve peneliti 2. Tingkat akurasi hasil analisis kesesuain
melakukan pengambilan titik koordinat lahan akurat,sebesar 78% karena dibuktikan
menggunakan GPS. Titik lokasi yang didapatkan dengan menggunakan pengujian ROC
sebanyak 32 titik di seluruh wilayah Kabupaten Curve menunjukan hasi yang akurat.
Mojokerto. Hasil dari analisis ROC ditunjukkan 3. Untuk performa sistem, dari pengujian
pada Gambar 14, menyatakan akurat karena performance diperoleh hasil yang baik.
garis cut point (true positive rate) di atas dari Dibuktikan HTTP request sukses semua
garis chance classification (false positive rate).
DAFTAR PUSTAKA
1 1,00
1
0,78 Badan Pusat Statistik (BPS)
True Positive Rate