Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PESU-KTG
(PEMETAAN PESEBARAN SPBU DI KOTA KOTAMOBAGU) DENGAN
TEKNOLOGI GIS

BIDANG KEGIATAN
PKM-PENERAPAN TEKNOLOGI

Diusulkan oleh:

AWALUDIN SIKING 531416032/2016

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


GORONTALO
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kotamobagu adalah Kota yang merupakan wilayah dengan jumlah penduduk


mencapai 122.308 jiwa .Untuk mendukung mobilitas penduduk dari rumah ke
tempat kerja, sekolah dan tujuan lainnya, dibutuhkan sarana prasarana transportasi
berupa kendaraan umum, mobil pribadi, sepeda motor yang tentu membutuhkan
bahan bakar, oleh karena itu dengan jumlah penduduk yang besar dan jumlah
kendaraan yang banyak , distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Kota
Kotamobagu juga semakin besar dan perlu didukung dengan adanya SPBU.

SPBU (Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum) merupakan prasarana yang


disediakan oleh PT. Pertamina untuk masyarakat luas untuk memenuhi kebutuhan
bahan bakar, SPBU adalah fasilitas yang sangat penting dalam kehidupan dan
aktifitas sehari-hari. Oleh karna itu informasi mengenai keberadaan SPBU sangat
diperlukan bagi lapisan masyarakat luas.

Di era globalisasi ini teknologi sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari
hari. Hampir semua pekerjaan telah dikerjakan dengan sistem komputerisasi dan
semuanya serba menggunakan komputer. Segala informasi yang diinginkan dapat
dicari melalui komputer mulai dari informasi sederhana hingga informasi yang
kompleks, termasuk dengan informasi mengenai geografi Sekarang ini untuk
mendapatkan informasi mengenai geografi bisa diperoleh melalui media internet.
Karena dengan adanya internet informasi tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Dengan menggunakan internet, proses informasi yang didapatkan akan lebih
mudah, cepat dan akurat.

Tujuan dari sistem ini untuk merancang dan membangun suatu sistem
informasi geografis mengenai peta persebaran SPBU Kota Kotamobagu beserta
informasi, agar dapat menyajikan informasi secara integrasi dari data spasial dan
data atribut. Selain itu juga dapat memberikan kemudahan kepada pengguna
dalam mencari lokasi dan informasi SPBU yang ada di Kota Kotamobagu sesuai
dengan kebutuhan yang dibutuhkan. Jadi dari masalah yang telah dijabarkan

1
diatas diharapkan dapat teratasi dengan sistem yang akan dibuat yaitu PESU-KTG
(Pemetaan Pesebaran SPBU Di Kota Kotamobagu)

1.2. Rumusan Masalah

Dari penjelasan yang telah diuraikan di atas, dapat diketahui masalah yang
timbul antara lain :
1. Bagaimana membantu masyarakat dalam pencarian lokasi SPBU di
Kota Kotamobagu?
2. Bagaimana merancang teknologi GIS dalam pemetaan (Mapping) pesebaran
SPBU?

1.3. Tujuan

Tujuan dibuatnya PESU-KTG adalah :


1. Menyediakan informasi mengenai lokasi SPBU di Kota Kotamobagu
2. Menciptakan teknologi sistem pemetaan (Mapping) pesebaran SPBU.

1.4. Manfaat

Menyediakan unformasi mengenai pesebaran SPBU di Kota Kotamobagu


sebagai sarana layanan informasi bagi masyarakat

1.5. Luaran

Mengembangkan PESU-KTG untuk mempermudah pencarian lokasi SPBU


di Kota Kotamobagu dengan memanfaatkan teknologi GIS.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. GIS

Geographics Information System (GIS) pertama pada tahun 1960 yang


bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan geografis. 40 tahun kemudian
perkembangan GIS berkembang tidak hanya bertujuan untuk menyelesaikan
permasalahan geografi saja tetapi sudah merambah ke berbagai bidang seperti:
analisis kejahatan (kerusuhan) navigasi dan vehicle routing (lintasan terpendek),
urban (tata kota) dan regional planning (tata ruang wilayah)

GIS merupakan akronim dari:


1. Geography. Istilah ini digunakan karena GIS dibangun berdasarkan pada
‘geografi’ atau ‘spasial’. Object ini mengarah pada spesifikasi lokasi dalam
suatu space. Objek bisa berupa fisik, budaya atau ekonomi alamiah.
Penampakan tersebut ditampilkan pada suatu peta untuk memberikan
gambaran yang representatif dari spasial suatu objek sesuai
dengankenyataannya di bumi. Simbol, warna dan gaya garis digunakan untuk
mewakili setiapspasial yang berbeda pada peta dua dimensi.
2. Information. Informasi berasal dari pengolahan sejumlah data. Dalam GIS
informasi memiliki volume terbesar. Setiap object geografi memiliki setting
data tersendiri karena tidak sepenuhnya data yang ada dapat terwakili dalam
peta. Jadi, semua data harus diasosiasikan dengan objek spasial yang dapat
membuat peta menjadi intelligent. Ketika data tersebut diasosiasikan dengan
permukaan geografis yang representatif, data tersebut mampu memberikan
informasi dengan hanya mengklik mouse pada objek. Perlu diingat bahwa
semua informasi adalahdata tapi tidak semua data merupakan informasi.
3. System. Pengertian suatu sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling
berintegrasi dan berinterdependensi dalam lingkungan yang dinamis untuk
mencapai tujuan tertentu.

3
Geographical information system (GIS) merupakan komputer yang berbasis
pada sistem informasi yang digunakan untuk memberikan bentuk digital dan
analisa terhadap permukaan geografi bumi.

SIG merupakan manajemen data spasial dan non-spasial yang berbasis


komputer dengan tiga karakteristik dasar, yaitu: (i) mempunyai fenomena aktual
(variabel data non-lokasi) yang berhubungan dengan topik permasalahan di
lokasi bersangkutan; (ii) merupakan suatu kejadian di suatu lokasi; dan (iii)
mempunyai dimensi waktu. (Purwadhi,1994)

2.2. SPBU

SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum) merupakan prasarana


umum yang disediakan oleh PT. Pertamina untuk masyarakat luas guna
memenuhi kebutuhan bahan bakar, dimana kendaraan bermotor bisa memperoleh
bahan bakar. (pertamina,2012). SPBU juga menyediakan layanan tambahan
seperti musholla, pompa angin, toilet, ATM, minimarket dan lain sebagainya. Tak
heran apabila SPBU juga menjadi meeting point atau rest area. Bahkan, ada
beberapa SPBU di jalan tol atau jalan antar Kota memiliki kedai kopi seperti
Starbucks, atau restoran fast food dalam berbagai merek.

4
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Gambaran Sistem

Pada sistem ini, awalnya admin akan membuka sistem lalu muncul tampilan
peta Kota Kotamobagu. Admin bisa menambahkan lokasi SPBU dengan mengklik
tempat SPBU atau dengan cara memasukan kordinat lokasi SPBU. Berikut adalah
gambaran awal dari tampilan PESU-KTG:

.
Gambar 1. Gambaran awal mapping pesebaran SPBU di Kota Kotamobagu

3.2. Rencana Kerja

Model yang digunakan untuk pengembangan sistem PESU-KTG adalah


model waterfall. Pada model waterfall ini, terdapat beberapa tahap yaitu tahap
perencanaan, analisa, desain, implementasi, dan testing serta evaluation &
verfication.

Pada tahap perencanaan, akan menentukan dan mengumpulkan sumber daya


apa saja yang akan dibutuhkan dalam pengembangan sistem. Sumber daya adalah

5
komputer, QGIS (aplikasi untuk Geographic Information Systems), dan data-data
mengenai SPBU di area Kota Kotamobagu serta artikel atau jurnal yang dapat
digunakan untuk menunjang dalam pengembangan sistem.

Pada tahap analisa, akan dilakukan analisa terhadap sistem yang akan
dibangun, misalnya fungsi-fungsi yang dibutuhkan, input yang dibutuhkan dan
output yang akan dihasilkan serta bentuk abstrak dari antarmuka pengguna (user
interface).

Pada tahap desain, akan dilakukan pembuatan sketsa dari bagaimana sistem
akan berjalan dan bagaimana aliran data yang terjadi pada sistem.

Pada tahap implementasi, akan dilakukan menulis kode (coding) atau


implementasi dari tahap desain.

Pada tahap testing dan maintanance, akan dilakukan beberapa uji layak
terhadap sistem dan menemukan kesalahan error yang terdapat pada sistem serta
memperbaiki sistem apabila ada sesuatu yang tidak tepat.

Gambar 2. Waterfall Model Pengembangan Sistem

Anda mungkin juga menyukai