Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Dengan perkembangan teknologi yang cepat seperti saat ini dapat mempermudah
pencarian suatu informasi. Bagi masyarakat pada umumnya sangat memerlukan adanya
informasi seperti salat satunya adalah peta. Masyarakat yang sedang bepergian ke tempat
yang belum pernah dituju sebelumnya tentu memerlukan peta untuk mencari informasi
seperti Jalan, Pom Bensin, ATM, Toko Buku, Service Komputer dan lain sebagainya.
Untuk mempermudah masyarakat dalam menemukan tempat tempat penting tersebut
diperlukan adanya Sistem Informasi Geografis ( SIG) / Georaphic Information System
(GIS).
Sistem Informasi Geografis ( SIG ) dapat memvisualisasikan data, seperti
memodifikasi warna, bentuk, warna, ukuran, dan symbol. Istilah Sistem Informasi
Geografis (SIG) merupakan gabungan tiga unsur pokok, yaitu sistem, informasi, dan
geografis. Dapat diketahui bahwa SIG merupakan suatu sistem yang menekankan pada
unsur informasi geografis. Informasi geografis tersebut mengandung pengertian
informasi tentang tempat tempat yang berada di permukaan bumi, pengetahuan tentang
letak suatu objek di permukaan bumi, dan informasi tentang keterangan-keterangan
(atribut) yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya telah diketahui.
ATM, Toko Buku, dan Service Komputer adalah informasi penting yang
diperlukan oleh masyarkat khususnya mahasiswa yang merantau di Kota Singaraja. ATM,
Toko Buku, dan Service Komputer tentunya tersebar di Kota Singaraja, untuk
mengetahui persebaran ATM, Toko Buku, dan Service Komputer di Kota Singaraja
diperlukan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang berisi informasi penting mengenai
alamat, dan jam buka terkait dengan ATM, Toko Buku, dan Service Komputer tersebut.
Dengan diketahui informasi yang terkait dengan tempat tempat tersebut maka dapat
mempermudah masyarakat khususnya mahasiswa untuk menemukan ATM, Toko Buku,
dan Service Komputer yang terdekat dari tempat tinggalnya.

1.2

Rumusa Masalah
Berdasarkan Latar Belakang dapat diambil beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana rancangan Sistem Informasi Geografis Persebaran ATM, Toko Buku, dan
Service Komputer di Kota Singaraja ?
2. Bagaimana Implementasi Sistem Informasi Geografis Persebaran ATM, Toko Buku,
dan Service Komputer di Kota Singaraja ?

1.3

Tujuan
Berdasarkan Rumusan Masalah, adapun tujuan yang ingin dicapai sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui rancangan Sistem Informasi Geografis Persebaran ATM, Toko
Buku, dan Service Komputer di Kota Singaraja ?
2. Untuk mengetahui Implementasi Sistem Informasi Geografis Persebaran ATM, Toko
Buku, dan Service Komputer di Kota Singaraja ?

1.4

Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari pembuatan Sistem Informasi Persebaran ATM, Toko
Buku, dan Service Komputer di Kota Singaraja adalah mempermudah pengguna untuk
mengetahui persebaran ATM, Toko Buku, dan Service Komputer di Kota Singaraja.

BAB II
KAJIAN PUSATAKA

2.1

Pengertian Sistem Informasi Geografis


1. Pengertian Sistem Informasi Geografis Menurut Para Ahli
a. Menurut Burrough (1986)
SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan,
pengambilan kembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan
yang berasal dari kenyataan dunia.
b. Menurut Murai (1999)
SIG sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan,
menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan
data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan
keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya
alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.
c. Menurut Gistut (1994)
SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial
dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristikkarakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap
mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan, yaitu data spasial
perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi
2. Pengertian Sistem Informasi Geografis Secara Umum
Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) merupakan
sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan
data atau informasi geografis. Secara umum pengertian GIS adalah Suatu komponen
yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya
manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan,
memperbaiki,

memperbaharui,

mengelola,

memanipulasi,

meng-integrasikan,

menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis.

2.2

Konsep Sistem Informasi Geografis


Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan gabungan tiga unsur pokok, yaitu
sistem, informasi, dan geografis. Dapat diketahui bahwa SIG merupakan suatu sistem
yang menekankan pada unsur informasi geografis. Informasi geografis tersebut
mengandung pengertian informasi tentang tempat tempat yang berada di permukaan
bumi, pengetahuan tentang letak suatu objek di permukaan bumi, dan informasi tentang
keterangan-keterangan (atribut) yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya telah
diketahui.
Tumpang susun beberapa peta merupakan tugas terpenting SIG untuk
menghasilkan informasi yang sesuai dengan tujuan. Misalnya, untuk memilih jalur jalan
dapat dilakukan tumpang susun peta yang terdiri atas peta jenis tanah, peta topografi, peta
laju infiltrasi, dan peta tata guna lahan. Tumpang susun beberapa peta tersebut merupakan
SIG secara manual. SIG secara manual mempunyai banyak keterbatasan, antara lain
sebagai berikut.
1. Memerlukan banyak tenaga dan prosesnya sangat lambat. Hal itu disebabkan dalam
proses tumpang susun peta harus dilakukan penyamaan proyeksi dan skala peta. Di
samping itu, tumpang susun peta hanya dapat dilakukan atas tiga atau empat lapis,
masih ditambah satu peta dasar untuk mencapai akurasi spasial dalam tumpang susun
2.

itu.
Sulit untuk melakukan penghitungan statistik karena pengukuran luas harus

3.

dilakukan secara manual.


Tidak sesuai untuk menciptakan kombinasi baru yang rumit dari lapis sebelumnya
karena SIG secara manual tidak dilengkapi dengan proses numerik untuk kombinasi

4.

lapis.
Diperlukan ruang lebih banyak untuk tempat penyimpanan data. Di dalam upaya
menangani informasi-informasi spasial atau yang bereferensi geografi, sejak 1970an
telah dikembangkan suatu SIG otomatis. SIG tersebut antara lain digunakan untuk
menangani pengorganisasian data dan informasi, menempatkan informasi pada lokasi
tertentu, melakukan komputerisasi, serta memberikan ilustrasi hubungan antara satu
objek dan objek lainnya. Oleh karena itu, SIG merupakan suatu teknologi informasi
yang dapat digunakan untuk membantu pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan
dengan bidang-bidang spasial, khususnya untuk membuat suatu model data spasial.

Hal itu karena SIG mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam menggambarkan
data-data spasial dan data-data atributnya. Melalui penggunaan SIG, modifikasi
warna, bentuk, dan ukuran simbol yang diperlukan untuk menggambarkan suatu
gejala di permukaan bumi dapat dilakukan secara mudah. Sehubungan dengan itu,
SIG dapat digunakan sebagai alat bantu yang sangat menarik dalam meningkatkan
pengertian, pemahaman, pembelajaran, dan pendidikan mengenai ide-ide atau
konsep-konsep lokasi, ruang, kependudukan, dan. unsur-unsur geografis yang
terdapat di permukaan bumi beserta data-data atribut yang menyertainya.
2.3

Global Positioning System (GPS)


Global Positioning System (GPS) adalah suatu sistem navigasi yang memanfaatkan
satelit. Penerima GPS memperoleh sinyal dari beberapa satelit yang mengorbit bumi.
Satelit yang mengitari bumi pada orbit pendek ini terdiri dari 24 susunan satelit, dengan
21 satelit aktif dan 3 buah satelit sebagai cadangan. Dengan susunan orbit tertentu, maka
satelit GPS bisa diterima diseluruh permukaan bumi dengan penampakan antara 4 sampai
8 buah satelit. GPS dapat memberikan informasi posisi dan waktu dengan ketelitian
sangat tinggi.

2.4

Google Earth dan Google Maps


Google Earth merupakan sebuah program globe virtual yang sebenarnya disebut
Earth Viewer dan dibuat oleh Keyhole, Inc. Program ini memetakan bumi dari
superimposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, fotografi udara dan globe
GIS 3D. Tersedia dalam tiga lisensi berbeda: Google Earth, sebuah versi gratis dengan
kemampuan terbatas; Google Earth Plus ($20), yang memiliki fitur tambahan; dan
Google Earth Pro ($400 per tahun), yang digunakan untuk penggunaan komersial. Google
Earth memiliki kemampuan untuk memperlihatkan bangunan dan struktur (seperti
jembatan) 3D, yang meliputi buatan pengguna yang menggunakan SketchUp, sebuah
program pemodelan 3D. Google Earth versi lama, bangunan 3d terbatas pada beberapa
kota, dan memiliki pemunculan yang buruk tanpa tekstur apapun. Banyak bangunan dan
struktur di seluruh dunia memiliki detail 3D-nya. Bulan Agustus 2007, Hamburg menjadi
kota pertama yang seluruhnya ditampilkan dalam bentuk 3D, termasuk tekstur seperti
facade. Pemunculan tiga dimensi itu tersedia untuk beberapa bangunan dan struktur di
seluruh dunia melalui Gudang 3D Google dan situs web lainnya.

Google Maps adalah layanan gratis yang diberikan oleh Google dan sangat popular.
Google Maps adalah suatu peta dunia yang dapat kita gunakan untuk melihat suatu
daerah. Dengan kata lain, Google Maps merupakan suatu peta yang dapat dilihat dengan
menggunakan suatu browser. Kita dapat menambahkan fitur Google Maps dalam web
yang telah kita buat atau pada blog kita yang berbayar maupun gratis sekalipun dengan
Google Maps API. Google Maps API adalah suatu library yang berbentuk JavaScript
2.5

Quantum GIS (QGIS)


Quantum GIS adalah sebuah perangkat lunak open source. Artinya, siapapun dapat
melakukan pengembangan yang diinginkan dari paket QGIS yang ada saat ini. Begitu
juga sebaliknya, siapapun dapat memberi pertimbangan untuk menghilangkan suatu
fungsi tertentu di QGIS yang dianggap tidak berguna, tentunya dengan pengawasan dari
para developer QGIS. Pengguna veteran QGIS akan melihat berbagai penambahan dan
pengurangan fungsi QGIS sejak pertama kali diluncurkan tahun 2002 yang lalu.
Quantum GIS (QGIS) adalah sebuah aplikasi Geographical Information System
(GIS) sumber terbuka dan lintas platform yang dapat dijalankan di sejumlah sistem
operasi termasuk Linux. QGIS juga memiliki kemampuan untuk 6
bekerjasama dengan paket aplikasi komersil terkait. QGIS menyediakan semua
fungsionalitas dan fitur-fitur yang dibutuhkan oleh pengguna GISs pada umumnya.
Menggunakan plugins dan fitur inti (core features) dimungkinkan untuk menvisualisasi
(meragakan) pemetaan (maps) untuk kemudian diedit dan dicetak sebagai sebuah peta
yang lengkap. Penguna dapat menggabungkan data yang dimiliki untuk dianalisa, diedit

2.6

dan dikelola sesuai dengan apa yang diinginkan.


MapServer
MapServer adalah applikasi Open Source yang memungkinkan sebuah data peta
diakses melalui web. Teknologi ini pertama kali dikembangkan oleh Universitas
Minesotta Amerika Serikat. Hadirnya MapServer menjadikan pekerjaan membuat Peta
Digital menjadi lebih mudah dan interaktif. Interaktif peta disini diartikan bahwa
pengguna dapat dengan mudah melihat dan mengubah tampilan peta seperti zoom, rotate,
dan menampilkan informasi (seperti menampilkan info jalan) dan analisis( seperti

menentukan rute perjalanan) pada permukaan geografi. Diagram berikut menggambarkan


bagaimana user berinteraksi dengan peta interaktif berbasis MapServer.
2.7

Proyeksi Peta
Proyeksi peta adalah teknik-teknik yang digunakan untuk menggambarkan sebagian
atau keseluruhan permukaan tiga dimensi yang secara kasaran berbentuk bola ke
permukaan datar dua dimensi dengan distorsi sesedikit mungkin. Dalam proyeksi peta
diupayakan sistem yang memberikan hubungan antara posisi titik-titik di muka bumi dan
di peta.
Pada prinsipnya arti proyeksi peta adalah usaha mengubah bentuk bidang lengkung
ke bentuk bidang datar, dengan persyaratan bentuk yang diubah itu harus tetap, luas
permukaan yang diubah harus tetap dan jarak antara satu titik dengan titik yang lain di
atas permukaan yang diubah harus tetap. Dalam pembuatan peta apabila kita ingin
menggambarkan perubahan benda yang berukuran tiga dimensi ke benda yang berukuran
dua dimensi, benda itu harus diproyeksikan ke bidang datar. Teknik proyeksi ini juga
berlaku untuk memindahkan letak titik-titik pada permukaan bumi ke bidang datar yang
dinamakan Proyeksi Peta.
Secara khusus pengertian dari proyeksi peta adalah cara memindahkan sistem paralel
(garis lintang) dan meridian (garis bujur) berbentuk bola (Globe) ke bidang datar (peta).
Hasil pemindahan dari globe ke bidang datar ini akan menjadi peta.Pemindahan dari
globe ke bidang datar harus diusahakan akurat. Agar kesalahan diperkecil sampai tidak
ada kesalahan maka proses pemindahan harus memperhatikan syarat-syarat di bawah ini:
a. Bentuk-bentuk di permukaan bumi tidak mengalami perubahan (harus tetap),persis
seperti pada gambar peta di globe bumi.
b. Luas permukaan yang diubah harus tetap.
c. Jarak antara satu titik dengan titik lain di atas permukaan bumi yang diubah harus
tetap.
Di dalam proses pembuatan peta untuk dapat memenuhi ketiga syarat di atas
sekaligus adalah suatu hal yang tidak mungkin. Bahkan untuk dapat memenuhi satu
syarat saja untuk seluruh bola dunia juga merupakan hal yang tidak mungkin, yang bisa
dipenuhi hanyalah satu saja dari syarat-syarat di atas dan ini hanya untuk sebagian kecil
dari muka bumi. Oleh karena itu, untuk dapat membuat rangka peta yang meliputi

wilayah yang lebih besar harus dilakukan kompromi ketiga syarat di atas. Akibat dari
kompromi itu maka lahir bermacam jenis proyeksi peta. Proyeksi berdasarkan bidang

2.8

asal:
1. Bidang datar (zenithal)
2. Kerucut (conical)
3. Silinder/Tabung (cylindrical)
4. Gubahan (arbitrarry)
Contoh proyeksi gubahan :
- Proyeksi Bonne sama luas
- Proyeksi Sinusoidal
- Proyeksi Lambert
- Proyeksi Mercator
- Proyeksi Mollweide
- Proyeksi Gall
- Proyeksi Polyeder
- Proyeksi Homolografik
Satuan Koordinat
Koordinat adalah pernyataan besaran geometrik yang menentukan posisi satu titik
dengan mengukur besar vektor terhadap satu Posisi Acuan yang telah didefinisikan.
Posisi acuan dapat ditetapkan dengan asumsi atau ditetapkan dengan suatu kesepakatan
matematis yang diakui secara universal dan baku. Jika penetapan titik acuan tersebut
secara asumsi, maka sistim koordinat tersebut bersifat Lokal atau disebut Koordinat
Lokal dan jika ditetapkan sebagai kesepakatan berdasar matematis maka koordinat itu
disebut koordinat yang mempunyai sistim kesepakatan dasar matematisnya. Koordinat
Geografi pada Proyeksi UTM adalah salah satu transformasi geografi yang mempunyai
referensi Posisi Acuan dan arah yang sama yaitu Titik Pusat Proyeksi untuk posisi dan
arah utara Grid di Meridian Pusat sebagai arah acuan. UTM ( Universal Tranvers
Mercator ) sistim ini telah dibakukan oleh BAKOSURTANAL sebagai sistim Proyeksi
Pemetaan Nasional. Mengapa UTM, karena
a. Kondisi geografi negara Indonesia membujur disekitar Garis Katulistiwa atau
garis lingkar Equator dari Barat sampai ke Timur yang relatip seimbang.
b. Untuk kondisi seperti ini, sistim proyeksi Tranvers Mercator/Silinder Melintang
Mercator adalah paling ideal (memberikan hasil dengan distorsi minimal).
c. Dengan pertimbangan kepentingan teknis maka dipilih sistim proyeksi Universal
Transverse Mercator yang memberikan batasan luasan bidang 6 antara 2 garis
bujur di elipsoide yang dinyatakan sebagai Zone.

2.9

Skala
Skala merupakan perbandingan jarak, bentuk, dan ukuran yang tergambar di peta
dengan keadaan sesungguhnya di lapangan. Skala dapat dinyatakan dalam bentuk
numerik (angka), skala grafik (tongkat), dan skala verbal.

2.10

Data Raster
Data raster bertugas untuk menampilkan, menempatkan, dan menyimpan konten
data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau susunan piksel-piksel yang
membentuk suatu grid (segi empat). Setiap piksel atau sel ini memiliki atribu tersendiri,
termasuk koordinatnya yang unik. Akurasi spasial model data ini sangat bergantung pada
resolusi spasial atau ukuran pikselnya (sel grid) di permukaan bumi. Entitas-entitas
spasial model raster juga dapat disimpan di dalam sejumlah layer yang secara
fungsionalitas direlasikan dengan unsur-9 unsur petanya. Sebagai ilustrasi, beberapa
sumber entitas spasial raster adalah citra dijital satelit (ex: NOAA, Spot, Landsat, Ikonos,
QuickBird), citra dijital radar, dan model ketinggian dijital (DTM atau DEM dalam
model data raster).

2.11

Data Vektor
Data vector dapat menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial
dengan menggunakan titik-titik, garis-garis atau kurva, atau polygon beserta
atributatributnya. Bentuk-bentuk dasar representasi data spasial ini, di dalam sistem
model data vector didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (x, y).
Dalam model data spasial vector, garis-garis atau kurva merupakan sekumpulan titik-titik
terurut yang saling terhubung. Sedangkan polygon juga disimpan sebagai sekumpulan list
titik-titik, tetapi dengan catatan bahwa titik awal dan titik akhir geometri polygon
memiliki nilai koordinat yang sama (polygon tertutup sempurna).

BAB III
RANCANGAN SISTEM
3.1

E-R Diangram
Diagram Hubungan Entitas atau entity relationship diagram merupakan model
data berupa notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang menggambarkan
hubungan antara penyimpan. Model data sendiri merupakan sekumpulan cara, peralatan
untuk mendeskripsikan data-data yang hubungannya satu sama lain, semantiknya, serta
batasan konsistensi. Model data terdiri dari model hubungan entitas dan model relasional.
Diagram hubungan entitas ditemukan oleh Peter Chen dalam buku Entity Relational
Model-Toward a Unified of Data. Chen mencoba merumuskan dasar-dasar model dan
setelah itu dikembangkan dan dimodifikai oleh Chen dan banyak pakar lainnya. Pada saat
itu diagram hubungan entitas dibuat sebagai bagian dari perangkat lunak yang juga
merupakan modifikasi khusus, karena tidak ada bentuk tunggal dan standar dari diagram
hubungan entitas.

3.2

Rancangan Basis Data

Dalam Sistem Informasi Geografis Persebaran ATM, Toko Buku, dan


Service Komputer terdapat 6 layer, berikut adalah rancangan basis data pada setiap layer
yang ada

a. Tabel wilayah
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data yang ada pada layer
wilayah. Data yang sudah tersimpan dalam tabel ini adalah sebanyak
1 data.
ID
0

Nama
id

wilayah

Tipe Data
Int(10)
String(80
)

Keterangan
Id Layer
Nama Layer

b. Tabel laut
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data yang ada pada layer
laut. Data yang sudah tersimpan dalam tabel ini adalah sebanyak 1
data.
c. Tabel sungai
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data yang ada pada layer
sungai. Data yang sudah tersimpan dalam tabel ini adalah sebanyak 3
data.
d. Tabel jalanbesar
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data yang ada pada layer
jalanbesar. Data yang sudah tersimpan dalam tabel ini adalah
sebanyak 22 data.
e. Tabel jalankecil
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data yang ada pada layer
jalankecil. Data yang sudah tersimpan dalam tabel ini adalah
sebanyak 63 data.
f. Tabel komputer
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data yang ada pada layer
komputer. Data yang sudah tersimpan dalam tabel ini adalah
sebanyak 6 data.
g. Tabel tokobuku
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data yang ada pada layer
komputer. Data yang sudah tersimpan dalam tabel ini adalah
sebanyak 6 data.

Anda mungkin juga menyukai