OLEH :
ESTEFANI SINURAT
201863032
UNIVERSITAS PAPUA
MANOKWARI
2021
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 201863032
Hari : Jumat
Tanggal : 11 April 2021
Diperiksa,
Asisten
Arif Setiawan.,S.T.,M.T.
Disetujui,
Dosen Pengampu
Estefani Sinurat
Abstrak
Abstract
II DASAR TEORI
Dalam tambang bawah tanah ada istilah penyanggaan tambang bawah tanah
yang bertujuan menyangga dari gangguan lubang bukaan itu sendiri. Data data
lapangan dan laboratorium ini kemudian dilakukan klasifikasi massa menggunakan
RMR System dan Q –System.
a. RMR System
Klasifikasi RMR adalah lima parameter .UCS,RQD,spasi bidang
diskontinuitas,kondisi bidang diskontinuitas ,dan kondisi air tanah.Kemudian
masing masing parameter diberi nilai menggunakan rating.sehingga jumlah
maksimum adalah 100 untuk massa batuan yang sangat kompeten ,dan 0
untuk massa batuan yang sudah menjadi tanah .Klasifikasi adalah sebagai
berikut :
b Q System
1. Sistem Q
Sistem klasifikasi massa batuan Q-system memberikan panduan
penggunaan penyangga berdasarkan kualitas massa batuan yang di nilai
dengan indeks Q (Gambar 14.5). untuk massa batuan luar biasa buruk
(exceptionally poor) dipasang semua penyangga, mulai dari angkur baja,
jaring baja, hingga beton untuk batuan sangat baik (exceptionally good) tentu
saja tidak memerlukan penyangga. Akan tetapi,untuk terowongan biasanya
menggunakan semua penyangga untuk mendapatkan keamanan yang tinggi
dari konstruksi terowongan
.
2. System RMR
Petunjuk dari system klasifikasi RMR adalah massa batuan dibagi menjadi 7
( (tabel 14.6). system penyanggaan primer yang disarankan adalah mortar semprot
dengan jaring baja,angkur baja, dan penyangga baja (steel rib)
RQD
a. RMR-System
Klasifikasi RMR adalah berdasarkan lima parameter. UCS, RQD, spasi
bidang diskontinuitas, kondisi bidang diskontinuitas, dan kondisi air tanah.
Kemudian masing-masing parameter diberi nilai menggunakan rating
sehingga jumlah maksimum adalah 100 untuk massa batuan yang sudah
menjadi tanah. Klasifikasi adalah sebagai berikut :
Keterangan:
B: Tebal (m)
C: Waktu (jam)
D: Jaring/lapisan
H: Waktu (jam)
L: Waktu (jam)
N: Waktu (jam)
Memprediksi beban yang harus disangga dan tinggi runtuhan berdasarkan nilai RMR. PT
Antam UBPE Pongkor membuat persamaan untuk menghitung beban yang akan diterima
penyangga berdasarkan nilai RMR. Menghitung tinggi runtuhan pada lubang bukaan.
=100− ×
100
100−30
= ×4,5
100
= 3.15
= 3.15 × 2.1
3
= 6.615 /
METODE
Tabel 1. Kelas Massa Batuan, Kohesi, dan Sudut Geser Dalam Berdasarkan
RMR
Parameter Propertis
Massa
Rock Mass Rating
(RMR)
Batuan
Jelek
kPa kPa
1 RQD
Di dalam penentuan penyanggaan batuan ada perhitungan ucs,pli yang harus
di cari telebih dahulu ,dan dari perhitungan tersebut ditrntukan Dari hasil
perhitungan UCS maupun PLI terlebih dahulu dikonversi dari satuan kg/m 2
menjadi Mpa (mega pascal). Dari nilai rata-rata yang didapatkan, dapat diketahui
nilai UCS dari batupasir sebesar 88.353 kg/cm 2 atau 8.835 Mpa, batulanau
133.675 kg/cm2 atau 13.367 Mpa dan batubara sebesar 46.195 kg/cm2 atau 4.620
Mpa. Nilai tersebut kemudian dibandingkan dengan tabel kekuatan material
batuan utuh seperti pada tabel berikut.
Spasi
Untuk spasi dari batupasir dari bobotnya diperoleh rata rata 1,19 m
Untuk spasi kekar dari batubara adalah diperoleh rata rata 0,7038
Total bobot kekar batubara di lapangan dari data yang diperoleh adalah sebagai
berikut :
Total bobot kekar batulanau di lapangan dari data yang diperoleh adalah sebagai
berikut :
Total bobot kondisi kekar batubara di lapangan dari data yang diperoleh adalah
sebagai berikut :
2 RMR Claystone
Diketahui : RMR:69
Spasi :10
Jarak penggaris :2,6
Ditanya : Umur Napal
Jawab :2,4/10 X 9 = 2,16
3 RMR Sandstone
Diketahui : RMR:2,7
Spasi :10
Jarak penggaris :2,7
Ditanya : Umur Napal
Jawab : 2,7/10 X 9 = 2,43
Dari perhitungan Dari perhitungan maka di buat klasifikasi pada tanah,dimana
klasifikasi sebagai berikut :
Berdasarkan hasil perhitungan RMR di dapatkan total bobot untuk sampel
Napal 64 RMR,Claystone 69 RMR, dan Sandstone 59. Berdasarkan hasil tersebut
maka selanjutnya memperkirakan sitem penyanggaan berdasarkan Grafik Penentuan
Penyangga Berdasarkan Q Sistem dan RQS yaitu Napal, clay stone , dan sand stone.
2 Q System
Dalam perhitungan 3 bahan galian yaitu batupasir,batulanau,dan batubara
yaitu diperoleh nilai dari Q system
A Napal
Q= 10 RMR-50/15
Q=10 64-50/15
Q=8,51138
B Claystone
Q= 10 RMR-50/15
Q=10 69-50/15
Q=18,197008
C Sandstone
Q= 10 RMR-50/15
Q=10 59-50/15
Q=3,9810717
KESIMPULAN
Dengan melihat nilai RMR Napal 64,claystone 69 dan sandstone59,maka
penyanggaan nya setelah diploting ke dalam kertas grafik yaitu unsupported atau tidak
mendukukung,jadi penyanggaannya dilakukan lanjutan perhitungan ke q system.
DAFTAR PUSTAKA
Setiawan Arif
Consultants, Canada. Kaiser, P, “Ground Support Review after Burst on Oct 2016”,
PT.Freeport Indonesia Internal Discussion and Report. Purba A, et al (2016) “Typical
Ground Support at Undercut & Extraction Level”, Internal Report, UG Geotech &
Hydrology, PT. Freeport Indonesia.Betournay, M., 2005. Failure Mechanisms,
Stability Aspect, and Analysis Techniques for Abandoned Canadian Metal Mines,
Post Mining 2005, pp. 1-16, France.