Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA DASAR


ENERGI DAN MOMENTUM (M3)

Hari : Kamis Tanggal : 5 September 2019 Jam : 16.50 – 18.30WIB

Disusun oleh :
Nabila Meinisya Sahira 081911733045
Anggota Kelompok :
1. Pramodya Reksansiwi R. 081911733046
2. Wisnu Irfan Naufal 081911733047

Dosen Pembimbing : Ersyzario Edo Yunata S.Si, M.Si, Ph.D


Asisten Pendamping : Nur Aidatuzzahro

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019
A. Tujuan
Menentukan koefisien restitusi tumbukan dari dua benda

B. Alat dan Bahan


1. Air Track
2. Dua benda yang bertumbukan
3. Blower
4. Empat sensor pencatat waktu
5. Mistar

C. Dasar Teori
Hukum konservasi energi merupakan salah satu hukum yang penting mengenai
konservasi di dalam ilmu fisika, salah satunya besaran yang diketahui konservasinya
adalah momentum linier. Dalam mempelajari momentum linier pada dasarnya
merupakan pengolahan lebih lanjut mengenai hukum-hukum Newton. Momentum
ditulis dengan simbol p dapat didefinisikan sebagai hasil kali massa (m) dan
kecepatannya (v)
D. p=mv
Momentum adalah besaran vektor karena memiliki nilai dan arah.
Momentum sebuah partikel dapat dipandang sebagai ukuran kesulitan untuk
mendiamkan sebuah partikel. Satuan besaran untuk momentum adalah kg.m/s.
Hukum kedua Newton memiliki kaitan dengan momentum linier, karena jika tidak
ada gaya eksternal yang bekerja, maka momentum total adalah kekal yang artinya
tetap konstan sepanjang waktu.

Impuls adalah hasil kali antara besaran vector gaya (F) dengan besaran skalar
selang waktu (t), maka impuls termasuk besaran vektor.
I = F . Δt
Arah impuls I searah dengan arah gaya implus F, impuls yang dikerjakan pada suatu
benda sama dengan perubahan momentum yang dialami benda tersebut, bisa
dikatakan impuls merupakan gaya kontak singkat saat tumbukan terjadi sesuai bunyi
hukum kedua Newton. (Halliday, 2010 : 229)

Tumbukan merupakan peristiwa bertemunya dua buah benda yang bergerak,


sebuah tumbukan terjadi secara singkat, dalam semua tumbukan benda yang
berinteraksi secara kuat hanya dalam selang waktu tumbukan. Saat tumbukan selalu
berlaku hukum kekekalan momentum tetapi tidak selalu berlaku hukum kekekalan
energi kinetik. karena sebagian energi kinetik diubah menjadi energi panas akibat
adanya tumbukan. Pada peristiwa tumbukan elastis berlaku hukum kekekalan
momentum dimana momentum total sebelum tumbukan dan sesudah tumbukan
sama, jika tidak ada gaya eksternal, dapat ditulis dengan persamaan :
M1.V1 + M2.V2 = M1.V1’ + M2.V2’
Dan juga berlaku hukum konservasi energi :
1 1 1 1
M1. V1² + 2 M2.V2² = 2 M1. V1′² + 2 M2.V2’2
2
(sumber:http://labdas.untad.ac.id/wp-content/uploads/2013/12/Fisika-Dasar-2.pdf
diakses pada 10 September 2019 pukul 10.38).
Tumbukan lenting sempurna atau perfectly elastic collison adalah tumbukan
dimana gaya yang bekerja pada kedua benda adalah gaya konservatif, sehingga besar
energi kinetik sebelum dan sesudah tumbukan besarnya sama. Tumbukan tidak
lenting sama sekali atau perfectly inelastic collision adalah tumbukan dimana setelah
terjadi tumbukan, kedia benda akan menempel menjadi satu dan mempunya
kecepatan yang sama. Tumbukan lenting sebagian adalah tumbukan dimana nilai
koefisien restitusinya berada diantara lebih 0 sampai dengan lebih kecil dari 1.
Semakin mendekati nilai 0, maka tumbukan semakin tidak lenting, sedangkan
semakin mendekati nilai 1, maka tumbukan semakin lenting (Tipler, 1991 : 219-220).

Anda mungkin juga menyukai