DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1
Desmon Dasias
Jodianto Pasaribu
Maruli Hasibuan
Pada tahun 2017, pemerintah berencana akan mengeluarkan instrumen SBN (Surat
Berharga Negara) yang akan dinamakan dengan “mismatch treasury bills”. Intrumen tersebut
digunakan untuk mencukupi kebutuhan pengeluaran belanja negara pada saat penerimaan
negara terlambat masuk (kontan.co.id, 19 Oktober 2017). Mismatch treasury bills atau
disebut juga surat perbendaharaan negara (SPN)/ TreasuryBills yang akan diterbitkan
pemerintah dengan tenor (jangka waktu) amat pendek yang unik, yaitu dalam hitungan satu
bulan atau bahkan minggu, tergantung kondisi cashflow pengelolaan kas (kontan.co.id, 29
September 2017). Penggunaan “mismatch treasury bills” akan memperhatikan kinerja
penerimaan (trend) dan besaran SAL (Saldo Anggaran Lebih) di akhir tahun berjalan
(kontan.co.id, 19 Oktober 2017).
Mismatch treasury bills adalah instrumen untuk mengelola kas-the cash management
bills (Akram dan Das, 2015). Sedangkan, cash-mismatch adalah peristiwa terjadinya ketidak-
cocokan antara penerimaan dan pengeluaran kas (CDFI, 2015 dan Brunnermeier, et. al
(2013). Dalam Metadata Bank Indonesia, Mei 2012, Treasury Bills didefinisikan sebagai
SPN (Surat Perbendaharaan Negara). SPN adalah Instrumen Pasar Uang jangka pendek yang
memilki risiko relatif kecil karena dijamin secara penuh oleh negara Indonesia. SPN
diterbitkan dengan pembayaran bunga secara diskonto.
Untuk memenuhi kebutuhan kas jangka pendek akibat terjadinya cash-mismatch, pihak
yang membutuhkan dana dan yang kelebihan dana melakukan transaksi melalui pasar uang
(Samsul, 2006 dalam Sejati, 2010). Dalam transaksi SBN termasuk SPN pada tahun 2017,
untuk mengurangi adanya black box yang dilakukan broker sehingga pembentukan harga dan
yield makin efisien, pemerintah akan menerapkan ETP (Electronic Trading Platform). ETP
berfungsi untuk mempertemukan penjual dan pembeli dengan peralatan transaksi berupa
layar elektronik yang difasilitasi oleh Bursa Efek Indonesia (market.bisnis.com, 06 April
2017).
Sektor ekonomi tertentu (suku bunga, imbal hasil di pasar keuangan, inflasi, dan faktor
lainnya), Dalam perdagangan komoditas surat berharga di Pasar Uang Antar Bank (PUAB),
yield menjadi salah satu pendekatan investor dalam menilai likuiditas. Penerbitan mismatch
treasury bills akan memiliki konsekuensi terhadap biaya pengelolaan kas negara. Biaya
pengelolaan kas yang akan terjadi terutama berupa pembayaran imbal hasil (yield) kepada
investor, yang dalam hal ini dibayarkan dengan mekanisme discount rate. Dalam
pelaksanaannya nanti, pemerintah tentunya perlu memprediksi perhitungan biaya penerbitan
mismatch treasury bills. Sedangkan bagi investor, perlu memprediksi perhitungan tingkat
keuntungan yang akan diperoleh.
I.2 Tujuan Penelitian
Penerimaan negara terdiri atas penerimaan pajak dan bukan pajak. Penerimaan negara
diperlukan untuk mengisi kas negara guna mencukupi pengeluaran belanja negara. Proses
penerimaan dan pengeluaran negara berlangsung selama tahun anggaran. Sampai dengan saat
ini, penerimaan pajak merupakan penyumbang terbesar pendapatan Negara. Sedangkan
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) semakin menurun peranannya dalam pendapatan
negara. Akan tetapi, tren penerimaan pajak Indonesia ternyata juga mengalami penurunan
dari tahun ke tahun jika dibandingkan dengan target dan realisasinya.
Pengeluaran pemerintah pusat dalam hal ini belanja Negara, menurut UU No. 10 tahun
2011 adalah semua pengeluaran Negara yang digunakan untuk membiayai belanja
pemerintah pusat serta transfer ke daerah – daerah.
I.3C Pajak
Pajak adalah pungutan wajib yang dibayar rakyat untuk negara dan akan digunakan
untuk kepentingan pemerintah dan masyarakat umum. Rakyat yang membayar pajak tidak
akan merasakan manfaat dari pajak secara langsung, karena pajak digunakan untuk
kepentingan umum, bukan untuk kepentingan pribadi. Pajak merupakan salah satu sumber
dana pemerintah untuk melakukan pembangunan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah. Pemungutan pajak dapat dipaksakan karena dilaksanakan berdasarkan undang-
undang.
Pendapatan negara bisa didapat melalui penerimaan perpajakan dan penerimaan bukan
pajak. Mari kita ulas mulai dari penerimaan negara melalui penerimaan perpajakan terlebih
dahulu. Penerimaan perpajakan untuk APBN bisa melalui kepabean & cukai, penerimaan
pajak, dan hibah. Berdasarkan data APBN 2018, penerimaan perpajakan mencapai Rp1.618,1
triliun. Angka tersebut didapatkan melalui:
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah statistic deskriptif dan regresional
dengan rumus trend Ŷ, dengan persamaan regresi linear sederhana yaitu Ŷ = a + bX.
Dengan Y adalah Pendapatan total Negara pada APBN tahun berjalan, dan X1 adalah
Penerimaan Negara dari sektor pajak (untuk penerimaan), dan Y adalah Pendapatan total
Negara pada APBN tahun berjalan dan X1 adalah total belanja Negara (untuk pengeluaran).
Teknik regresi dilakukan melalui beberapa tahapan. Pada tahapan awal, dengan
menggunakan bantuan aplikasi Program SPSS. Kemudian di uji dengan cara variabel
ditentukan berdasarkan uji-t (parsial) dan uji F (uji bersama/serentak) untuk melihat pengaruh
semua variabel bebas terhadap variabel terikatnya secara bersama-sama.
Analisis/uji regresi merupakan suatu kajian dari hubungan antara satu variabel, yaitu
variabel yang diterangkan (the explained variabel) dengan satu atau lebih variabel, yaitu
variabel yang menerangkan (the explanatory). Apabila variabel bebasnya hanya satu, maka
analisis regresinya disebut dengan regresi sederhana. Apabila variabel bebasnya lebih dari
satu, maka analisis regresinya dikenal dengan regresi linear berganda. Dikatakan berganda
karena terdapat beberapa variabel bebas yang mempengaruhi variabel tak bebas.
Analisis/uji regresi banyak digunakan dalam perhitungan hasil akhir untuk penulisan
karya ilmiah/penelitian. Hasil perhitungan analisis/uji regresi akan dimuat dalam kesimpulan
penelitian dan akan menentukan apakah penelitian yang sedang dilakukan berhasil atau tidak.
Analisis perhitungan pada uji regresi menyangkut beberapa perhitungan statistika seperti uji
signifikansi (uji-t, uji-F), anova dan penentuan hipotesis. Hasil dari analisis/ uji regresi
berupa suatu persamaan regresi. Persamaan regresi ini merupakan suatu fungsi prediksi
variabel yang mempengaruhi variabel lain.
BAB II
PEMBAHASAN
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Penerimaan
. Enter
pajaka
Model Summary
Tabel diatas menjelaskan besarnya nilai korelasi / hubungan ( R) yaitu sebesar 0, 548.
Dari output tersebut diperoleh koefisien determinasi (R square ) sebesar 0.301, yang
mengandung pengertian bahwa pengaruh variable bebas (Penerimaan Pajak) terhadap
Pendapatan Negara adalah sebesar 30,1%.
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Y = a + bX
Y = 795.938 + 0,662X
Model Summary
Tabel diatas menjelaskan besarnya nilai korelasi / hubungan ( R) yaitu sebesar 0, 875.
Dari output tersebut diperoleh koefisien determinasi (R square ) sebesar 0.765, yang
mengandung pengertian bahwa pengaruh variable bebas (Belanja Negara) terhadap
Pendapatan Negara adalah sebesar 76,5%.
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Diketahui nilai Constant (a) sebesar -2389.725, sedang nilai penerimaan pajak
(b/koefisien regresi) sebesar 2.038 sehingga persamaan regresinya dapat ditulis :
Y = a + bX
Y = -2389.725 + 2.038X
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa penerimaan
dari sektor perpajakan akan memiliki hubungan yang positif dengan pendapatan Negara.
Dimana setiap pertambahan nya akan meningkatkan pendapatan Negara. Dengan tingkat
pengaruh sebesar 0,662%, yang artinya setiap kenaikan penerimaan pajak 1% akan
berpengaruh sebesar 0,662% pada penerimaan pendapatan Negara, dan sisa nya berasal dari
faktor lain. Sedangkan, pada belanja Negara, akan memiliki hubungan yang negative dengan
pendapatan Negara. Dimana setiap meningkatnya belanja Negara, akan mengurangi jumlah
pendapatan Negara. Dengan tingkat pengaruh sebesar 2,038%, yang artinya setiap kenaikan
belanja Negara sebesar 1% akan mengurangi Pendapatan Negara sebesar 2,038% dan sisanya
berasal dari faktor lain.
DAFTAR PUSTAKA
Permana, Pepen. 2018. Pengantar Statistik. (Online).
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_JERMAN/195906231987031-
SETIAWAN/PS_10.pdf. 20 April 2019
Anonim. 2016. Sumber penerimaan dan pengeluaran pemerintah pusat dan daerah.( Online ).
https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2016/09/sumber-penerimaan-dan-pengeluaran-pemerintah-
pusat-daerah.html. 20 April 2019
Sumantri, Joko. 2017. PENGARUH PENERIMAAN DAN PENGELUARAN NEGARA TERHADAP IMBAL
HASIL MISMATCH TREASURY BILLS. (Online).
http://jurnal.pknstan.ac.id/index.php/JPI/article/viewFile/168/134. 20 April 2019