Anda di halaman 1dari 5

NAMA : EXSAN BIN HATIM

NPM : 530070783
PRODI : MAGISTER MANAJEMEN
MK : PENGEMBANGAN SDM

Sumber :

https://en.cocacola.co.id/stories/cokes-way-forward-new-business-strategy-
to-focus-on-choice-convenience-and-the-consumer

Coba Anda baca kasus pada Coca Cola tersebut, lalu diskusikan hal-hal
berikut :

1. Apa keputusan di tingkat korporat ?


2. Berdasarkan keputusan di tingkat korporat tersebut, menurut Anda,
keputusan-keputusan apa saja di tingkat fungsional yang akan
menyesuaikan keputusan korporat tersebut.

Jawaban :

Selamat Siang
Yth Tutor mohon izin saya untuk memberikan tanggapan terhadap diskusi sesi
1 ini.

Keputusan di Tingkat Korporat


Menurut Hayes dan Wheel Wright (1978), pada tingkat korporat terdapat
trategi yang mencerminkan seluruh arah perusahaan, dengan tujuan
menciptakan pertumbuhan bagi perusahaan secara keseluruhan dan manajemen
berbagai macam bisnis lini produk. Menurut Porter ada 3 macam strategi yang
dapat dipakai pada strategi tingkat korporasi ini, yaitu strategi pertumbuhan
(growth strategy) adalah strategi berdasarkan terhadap tahap pertumbuhan yang
sedang dilalui perusahaan. Strategi stabilitas (Stability Strategy) adalah strategi
dalam menghadapi kemerosotan penghasilan yang sedang dihadapi oleh suatu
perusahaan. Dan retrenchment strategy adalah strategi yang diterapkan untuk
memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan.
Dalam mencapai target bisnisnya, keputusan yang diambil oleh tingkat
korporat adalah membuat strategi baru yang berfokus pada apa yang akan
dijual perusahaan dengan apa yang diinginkan konsumen. Strategi tersebut
untuk memenuhi perubahan selera dan kebutuhan termasuk mengurangi gula
dan kalori di banyak merek; menawarkan minuman baru yang memberikan
manfaat kesehatan seperti hidrasi dan nutrisi; memperluas ketersediaan paket
yang lebih kecil dan lebih nyaman untuk membantu orang mengontrol gula
dengan lebih mudah; dan memberikan informasi kalori yang jelas dan mudah
ditemukan untuk membantu orang membuat keputusan yang tepat tanpa harus
menebak-nebak. Selain itu, tingkat korporat juga mengambil keputusan untuk
lebih banyak berinvestasi pada pemasarannya untuk membangun kesadaran
akan minuman rendah gula dan tanpa gula. Misalnya, strategi pemasaran global
“Satu Merek” yang diluncurkan pada awal tahun 2016 menyatukan keempat
merek Merek Dagang Coca-Cola – Coca-Cola, Coke Zero, Diet Coke/Coca-
Cola Light, dan Coca-Cola Life – dalam “Taste kampanye kreatif the Feeling”,
menggarisbawahi komitmen perusahaan untuk menawarkan Coca-Cola untuk
semua selera dan gaya hidup.

Keputusan di Tingkat Fungsional


Menurut Hill (1989) Strategi yang terjadi di level fungsional seperti,
operasional, pemasaran, keuangan, sumber daya manusia. Riset dan
pengembangan dimana strategi ini akan meningkatkan area fungsional
perusahaan sehingga mendapat keunggulan bersaing. Strategi ini harus
mengacu pada strategi bisnis dan strategi korporasi. Memfokuskan pada
memaksimumkan produktivitas sumber daya yang digunakan dalam
memberikan value terbaik untuk pemenuhan kebutuhan pelanggan (customer).
Sedangkan pada tingkat fungsional, keputusan yang diambil adalah keputusan
yang menyesuaikan pada tingkat korporat. "Konsumen mencari produk yang
lebih alami. Terkadang dengan lebih sedikit gula. Terkadang dengan lebih
banyak manfaat”. Maka di tingkat fungsional, keputusannya adalah
memikirkan kembali beberapa resep minuman perusahaan untuk mengurangi
gula, dan berinvestasi untuk membuat generasi berikutnya dari pemanis nol
kalori. Tujuannya adalah untuk memberi orang minuman rendah gula dan
tanpa gula yang mereka inginkan tanpa harus melepaskan rasa lezat yang
mereka kenal dan sukai.

Referensi :
 Hayes, Robert H. and Steven C. Wheelwright, 1978, Restouring Our.
Competitive Edge, New York: John Wiley and Sons.
 Hill, John W, 1989, Marketing Management, 15th Edition, Pearson
Education,Inc.
Jelaskan pendapat anda. Apakah pengembangan SDM merupakan
tuntutan kebutuhan individu secara pribadi di dalam suatu organisasi
ataukah pengembangan SDM itu merupakan murni tuntutan kebutuhan
suatu organisasi?

Jawaban :

Selamat Siang
Yth Tutor mohon izin saya untuk memberikan tanggapan terhadap diskusi sesi
1 ini.

Pengembangan SDM
Menurut Malayu Hasibuan (2005), pengembangan SDM adalah suatu usaha
untuk meningkatkan keterampilan teknis teoritis, konseptual dan moral
karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan melalui pendidikan
dan pelatihan. Dengan kemampuan sumber daya manusia yang ada di dalam
perusahaan, akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas kerja
di lingkungan organisasinya dimana ada proses yang dilewati meliputi berbagai
masalah yang terjadi dalam perusahaan termasuk buruh, manager, karyawan,
pegawai dan tenaga kerja lainnya. Menurut Martoyo (1992) tujuan
pengembangan SDM adalah dapat ditingkatkannya kemampuan keterampilan
dan sikap karyawan/anggota organisasi sehingga lebih efektif dan efisien
dalam mencapai sasaran-sasaran program ataupun tujuan organisasi.
Pengembangan SDM memiliki tujuan secara umum untuk meningkatkan
produktivitas dalam pekerjaan, mengurangi kerusakan produk, memastikan
semua proses berjalan efisien, menciptakan moral karyawan dan menaikkan
balas jasa. Selain tujuan pengembangan SDM memiiki beberapa fungsi.
Menurut Suderajat Cahyono (2015) ada beberapa fungsi pengembangan SDM
yaitu fungsi pengadaan tenaga kerja mencakup kegiatan untuk menentukan
kebutuhan tenaga kerja baik kualitas maupun kuantitas. Fungsi pemeliharaan
tenaga kerja mencakup pelaksanaan program ekonomis maupun nonekonomis
yang diharapkan mampu memberikan ketentraman kerja bagi pekerja. Fungsi
pemutusan kerja terhadap karyawan yang ternyata tak bisa mengikuti apa yang
diinginkan organisasi. Dalam pengembangan SDM juga diperlukan beberapa
strategi yaitu pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan
intelektual dan kepribadianmendengarkan aspirasi karyawan, reward dan
punishment terhadap karyawan, merekrut karyawan dengan transparan, pola
manajerial dan teknis yang terus update. Pengembangan SDM merupakan
sebuah upaya yang dapat dilakukan untuk membentuk dan menghasilkan
manusia berkualitas yang memiliki kecakapan, kemampuan serta loyalitas
dalam melaksanakan pekerjaannya di sebuah perusahaan. Strategi
pengembangan SDM sangat perlu dilakukan mengingat di era teknologi saat ini
banyak perusahaan yang saling bersaing untuk mendapatkan tenaga kerja
berkualitas.
Dari penjelasan tentang pengembangan SDM ditinjau dari pengertian, tujuan,
fungsi dan strategi saya berpendapat bahwa Pengembangan SDM bukan hanya
kebutuhan murni organisasi melainkan juga kebutuhan individu yang ada
dalam organisasi agar dapat bekerja dengan baik dan organisasi dapat berjalan
dengan baik juga. Sehingga menghasilkan hubungan mutualisme.

Referensi
 Hasibuan, Malayu (2011), Manajemen Sumber Daya Manusia.Bumi
Aksara;Jakarta
 Suderajat, Cahyono (2015), Perencanaan Sumber Daya Manusia. Universitas
Muhammadiyah; Jember
 Susilo, Martoyo (1992), Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi ke 2.BPFE
UGM; Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai