Anda di halaman 1dari 4

Total Quality Management in Indian Manufacturing SMEs

Judul : Total Quality Management in Indian Manufacturing SMEs

Penulis : Saumyaranjan Sahoo, Sudhir Yadav

Tahun : 2018

Kota : India

Latar belakang : Ditemukan rendahnya praktik manajemen mutu di UKM yang selama ini
cukup banyak dibicarakan yaitu hanya mencapai 10%, praktek
manajemen mutu di UKM, banyaknya biaya kapasitas menganggur yaitu
potensi produksi yang tidak terpakai, masalah selanjutnya adalah
penelitian dalam konteks sektor manufaktur kecil dan menengah di India,
banyak masalah dan area penting Sebagian besar tidak tersentuh dalam
penelitian akademis, banyaknya perusahaan manufaktur yg besar dan
kompetitif, semakin sulit bagi perusahaan kecil untuk melampaui para
pesaing, sehingga penulis merasa pentingnya diterapkan system
manajemen mutu bersertifikat terstruktur.

Letak Originalitas : Pendekatan yang terdapat pada penelitian secara umum adalah
pendekatan – pendekatan yang biasa dilakukan oleh para peneliti yang lain
pada penelitian yang lain, namun masalah yang diangkat dalam penelitian
ini adalah masalah yang cukup baru, karena menyentuh sektor usaha kecil
yang pada penelitian sejenis terkadang di abaikan karena fokus pada
perusahaan – perusahaan besar pada sektor yang sama di India.
Masalah yang ingin : Masalah yang ingin dijawab peneliti dalam tulisan ini adalah UKM
yang merupakan Sebagian besar perusahaan di India, manufaktur kecil dan
menengah dalam pemanfaatan TQM untuk mampu bertahan di kondisi
usaha yang sangat kompetitif dengan perusahaan besar lainnya.
Solusi yang ingin ditawarkan : Solusi yang ditawarkan oleh penulis adalah memperkenalkan
TQM kepada pelaku – pelaku UKM di India sehingga pelaku – pelaku
usaha UKM di India dapat mengimplementasikan TQM di usaha mereka
masing – masing untuk mendukung kegiatan usaha UKM di India.
Tujuan dari penelitian : Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara dimensi
manajemen mutu dan kinerja perusahaan dengan mempertimbangkan UKM
sebagai titik fokus untuk penelitian, mengidentifikasi hambatan utama
untuk penerapan praktik manajemen mutu di UKM manufaktur.
Dimensi : Dimensi literatur operasi pengaruh manajemen mutu dan kinerja
perusahaan, tujuan penelitian, subjek yang diteliti, gagasan kritis dan
penulisan tinjauan Pustaka.
Solusi : Solusi yang ditawarkan oleh penulis adalah memperkenalkan TQM
kepada pelaku – pelaku UKM di India sehingga pelaku – pelaku usaha
UKM di India dapat mengimplementasikan TQM di usaha mereka masing
– masing untuk mendukung kegiatan usaha UKM di India.
Uji system : Penulis melakukan pengujian terhadap hubungan praktik manajemen
kualitas total dan kinerja perusahaan digunakan model Persamaan
Struktural. Langkah selanjutnya dalam pengujian penelitian ini dengan
Teknik snowball sampling untuk identifikasi responden, data dikumpulkan
dengan mengunjungi perusahaan manufaktur dan mewawancarai pengusaha
dan manajer di tingkat organisasi yang berbeda. Melakukan validitas dan
reliabilitas yang diadopsi dari studi empiris masa lalu.
Hasil : Penelitian ini dapat dikatakan berhasil namun dibutuhkan penelitian lebih
lanjut untuk mendapatkan solusi terhadap hambatan implementasi TQM di
UKM, namun untuk tujuan lain dari penelitian ini, yaitu mengetahui
hubungan antara TQM terhadap kinerja perusahaan manufaktur khususnya
di UKM di India.
Penelitian yang gagal : Dalam riset ini tidak diberikan penelitian – penelitian terdahulu serta
hasilnya yang dapat dibandingkan dengan penelitian ini sehingga tidak
dapat disimpulkan apakah ada yang berhasil atau ada yang tidak berhasil
dalam penelitian yang sejenis.

Penyebab : Tidak terdapat penyebab mengenai kegagalan dalam penelitian lain

Conclusion
Kesimpulan : Kesimpulan pada riset ini secara umum sudah menjawab dari
pertanyaan – pertanyaan yang terdapat pada bagian pendahuluan,
dimana penelitian ini meminta pengusaha dan manajer UKM
perusahaan manufaktur untuk menyadari pentingnya praktik
manajemen mutu, yaitu UKM harus mengenal diri mereka sendiri
dan apa arti TQM sebenarnya bagi mereka sebelum memulai
perjalanan TQM, keberhasilan setiap inisiatif TQM sangat
tergantung pada kepemimpinan pengusaha/manajer senior, yang
terutama memulai perjalanan TQM. Pertanyaan kedua yaitu factor
– factor penghambat TQM yang dikonfirmasi bahwa hubungan
langsung antara praktik manajemen mutu dan kinerja perusahaan,
pengusaha manufaktur usaha kecil menengah dapat
membayangkan pertumbuhan produktif yang berkelanjutan dengan
menghilangkan hambatan yang diidentifikasi dan yang menentang
perbaikan terus-menerus dari operasi manufaktur dengan
pemahaman yang lebih baik/menerapkan hal-hal berikut konsep
yang terkait dengan TQM.
Kontribusi Terbesar : Kontribusi terbesar yang ada dalam penelitian ini adalah pada
factor – factor penghambat TQM yang dimana dengan mengetahui
hal ini, para pengusaha dapat memperbaharui kinerja sehingga
mampu mengatasi hambatan yang ada dan dapat memperbaiki
kinerja dan usaha dengan mengaplikasikan TQM pada usaha
manufaktur di UKM yang ada di India.

Penelitian yang belum selesai : Masalah dalam penelitian ini yang sepenuh nya belum
terselesaikan adalah cara untuk meminimalisir hambatan –
hamabatan dalam penerapan TQM yang dimana masih perlu
dilakukan studi lanjutan untuk pelaksanaan nya secara langsung
sehingga dapat diterapkan secara utuh.

Solusi lain : Solusi lain yang dapat saya tawarkan setelah melihat hasil
mengenai faktor – faktor penghambat penerapan TQM adalah
dengan memberikan kemungkinan sekecil – kecilnya faktor –
faktor tersebut menghambat realisasi TQM di UKM India, dan
sebaiknya pemerintah lebih memberikan pandangan kepada UKM
India dibandingkan perusahaan – perusahaan manufaktur besar
lainnya.

Kelemahan : Secara umum, paper ini sudah sangat baik, akan tetapi menurut
saya proses penelitian dengan wawancara sedikit kurang efektif
karena sulit mendapatkan point – point penting yang ingin kita
dapatkan.
Kesimpulan saya berdasarkan paper ini adalah : Untuk mengetahui sejauh mana kinerja suatu
perusahaan, diperlukan data untuk mengukurnya. TQM
mewajibkan perusahaan tesebut untuk mengumpulkan dan
melakukan analisis data secara berkesinambungan agar keputusan
ataupun kebijakan yang diambil benar-benar akurat dan tepat
sasaran. Dengan adanya data, kita dapat menarik kesimpulan
berdasarkan kejadian ataupun hasil sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai