Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PENGANTAR BISNIS

“PENGKHUSUSAN DAN KOMBINASI BADAN USAHA”

OLEH :
Nama : - Almira Fitriana (7193144001)
- Devita R. Napitupulu (7192444002)
- Putri Anggri Azari (7193344003)
Dosen Pengampu : SIENNY, SE., M.Si
Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN
ADMINISTRASI PERKANTORAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020

i
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat


dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“PENGKHUSUSAN DAN KOMBINASI BADAN USAHA”. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah “PENGANTAR BISNIS” di Universitas Negeri
Medan.. Penulis manyadari bahwa Makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca,
sehingga Makalah ini dapat digunakan dengan baik. Harapan penyusun semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan terutama bagi
penyusun serta bermanfaat bagi dunia perusahaan.

Medan, Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………….. ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………. iii

BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………. 1
1.1  Latar Belakang Masalah………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………. 1
1.3 Tujuan……………………………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………... 3
2.1 Penggabungan atau Kombinasi Badan Usaha…………….. 3
2.2 Jenis-Jenis Kombinasi……………………………………… 3
2.3 Bentuk-bentuk Penggabungan Badan Usaha………………. 4
2.3.1 JOINT VENTURE……………………………….. 4
2.3.2 KARTEL…………………………………………. 5
2.3.3 TRUST…………………………………………… 7
2.3.4 HOLDING COMPANY…………………………. 9
2.3.5 Merger Dan Akuisisi……………………………... 10

BAB III PENUTUP…………………………………………………… 14


3.1 Kesimpulan………………………………………………… 14

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………. 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat dipisahkan dari komunitasnya
dan setiap orang di dunia ini tidak ada yang dapat berdiri sendiri melakukan segala
aktivitas untuk memenuhi kebutuhannya, tanpa bantuan orang lain. Secara alamiah,
manusia melakukan interaksi dengan lingkungannya, baik sesama manusia maupun
dengan makhluk hidup lainnya. Begitupun dalam aktivitas usahanya setiap orang
selalu membutuhkan kehadiran dan peran orang lain. Tidak seorang pengusaha atau
wirausaha yang sukses karena hasil kerja atau usahanya sendiri. Karena dalam
kesuksesan usahanya, pasti ada peran orang atau pihak lain. Oleh karena itu, salah
satu kunci sukses usaha adalah sukses dalam kerja sama usaha. Penggabungan badan
usaha pada intinya menunjukkan adanya kesepakatan antara dua orang atau lebih
yang saling menguntungkan.
Suatu Perusahaan bekerjasama dengan perusahaan lain dalam kegiatan
bisnisnya adalah untuk memperoleh keuntungan atau menaikkan produktifitas
perusahaan. Ada beberapa maksud dan tujuan perusahaan melakukan kerjasama
dengan perusahaan lain seperti memperbesar perusahaan, meningkatkan efisiensi,
menghilangkan atau mengurangi resiko persaingan, menjamin tersedianya pasokan
atau penjualan dan distribusi dan sebagainya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu penggabungan atau kombinasi usaha?
2. Apa pengertian Joint Vanture?
3. Apa pengertian Cartel?
4. Apa pengertian Trust?
5. Apa pengertian Holding Company?
6. Apa pengertian Merger dan Akuisisi?

1
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui Apa itu penggabungan atau kombinasi usaha?
2. Untuk mengetahui Apa pengertian Joint Vanture?
3. Untuk mengetahui Apa pengertian Cartel?
4. Untuk mengetahui Apa pengertian Trust?
5. Untuk mengetahui Apa pengertian Holding Company?
6. Untuk mengetahui Apa pengertian Merger dan Akuisisi?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penggabungan atau Kombinasi Badan Usaha

Penggabungan atau kombinasi badan usaha adalah kerja sama beberapa perusahaan
atau badan usaha yang semula berdiri sendiri-sendiri. Dalam praktik sehari-hari,
sering terjadi beberapa badan usaha yang pada mulanya berdiri sendiri bergabung
menjadi satu. Gabungan ini ada yang bersifat kekal dan ada pula yang bersifat
sementara.

Faktor Pendorong Penggabungan Badan Usaha


1. Untuk mengurangi kompetisi untuk perusahaan-perusahaan yang sejenis.
2. Adanya kebebasan masuknya barang-barang dari luar negeri.
3. Terbatasnya pasar bagi perusahaan-perusahaan kecil, sehingga dengan
bergabung akan mempunyai kedudukan yang lebih kuat dalam persaingan
dengan perusahaan yang lebih besar.
4. Untuk memperoleh bahan mentah secara terus-menerus dan mempunyai
kualitas yang baik.
5. Terbatasnya tanggung jawab dari suatu badan usaha.
6. Faktor perseorangan, yaitu untuk orang yang perusahaannya sudah kuat,
mempunyai keinginan memperkuat lagi.

2.2 Jenis-Jenis Kombinasi


1. Kombinasi Vertikal
Kombinasi vertikal adalah kombinasi dari beberapa badan usaha yang bekerja
pada tingkat yang berbeda dalam proses produksi suatu produk atau
produknya secara berurutan. Misalnya, untuk memproduksi kain ada beberapa
badan usaha bergabung seperti petani kapas, pengangkutan kapas, pemintalan,
penenunan, dan penyempurnaan kain.

3
2. Kombinasi Horizontal atau Paralelisasi
Kombinasi ini merupakan kombinasi dari beberapa entitas bisnis yang bekerja
pada tingkat yang sama dalam proses produksi barang. Misalnya,
penggabungan antara pabrik sabun cuci dan pabrik sabun mandi, atau antara
pabrik sikat gigi dan pabrik pasta gigi.

3. Konglomerasi
Penggabungan perusahaan-perusahaan dengan produk dan atau jasa yang
tidak saling berhubungan, misalnya penggabungan usaha antara perusahaan
minyak dengan perusahaan komputer.

2.3 Bentuk-bentuk Penggabungan Badan Usaha

2.3.1 JOINT VENTURE


Joint Venture ialah kerjasama antara beberapa perusahaan yang berasal dari
beberapa negara menjadi satu perusahaan untuk mencapai konsentrasi kekuatan-
kekuatan ekonomi, tanpa memandang besar kecilnya modal, kekuasaan ekonomi
ataupun lokasi masing-masing partner yang bersangkutan. Joint venture harus
memiliki bentuk hukum PT (Perseroan Terbatas). Joint venture dipimpin oleh Dewan
Direktur yang dipilih oleh para pemegang saham.

CIRI - CIRI JOINT VENTURE


1. Perusahaan baru yang didirikan oleh beberapa perusahaan lain secara bersama-
sama,
2. Modalnya berupa saham yang disediakan oleh perusahaan pendiri dengan
perbandingan tertentu,
3. Kekuasaan dan hak suara didasarkan pada banyak saham masing-masing
perusahaan pendiri,
4. Memiliki eksistensi dan kebebasan masing-masing,
5. kerjasama antara perusahaan domestik dan asing, dan
6. resiko ditanggung secara bersama-sama.

4
Contoh Joint venture
Tujuh operator selular di Asia Pasifik menandatangi kesepakatan
pembentukan perusahaan joint venture yang dinamakan Bridge Mobile Alliance
(Bridge). Operatoroperator yang termasuk di dalam Bridge ini adalah Bharti (India),
Globe Telecom (Filipina), Maxis (Malaysia), Optus (Australia), SingTel (Singapura),
Taiwan Cellular Corporation (Taiwan) dan Telkomsel (Indonesia).

2.3.2 KARTEL
Kartel disebut juga “sydicate” yaitu suatu kesepakatan (tertulis) antar
beberapa perusahaan produsn dan lain-lain yang sejenis untuk mengatur dan
mengendalikan berbagai hal, seperti harga, wilayah pemasaran dan sebagainya,
dengan tujuan menekan persaingan dan meraih keuntungan. Kartel merupakan bentuk
persekutuan antar beberapa perusahaan sejenis dibawah suatu perjanjian tertentu.
Disini masing-masing perusahaan tetap berdiri sendiri, mempunyai kedudukan sama
dan setiap waktu dapat membatalkan perjanjian yang telah dibuat.
Berdasarkan atas isi dan sifat perjanjian yang dibuat, kartel dapat dibedakan
sebagai berikut :
a. Kartel Daerah
Dalam Kartel daerah masing-masing perusahaan menggadakan
perjanjian untuk membagi daerah pemasaran yang boleh dikuasai. Diantar
anggota tidak boleh merebut anggota pemasaran anggota lain
b. Kartel Produksi
Perusahaan-perusahaan yang membentuk kartel diproduksi
mengadakan perjanjian untu menentukan luas produksi masing-masing.
c. Kartel Kondisi
Kartel kondisi dibentuk atas dasar suatu perjanjian yang mengatur
syarat-syarat penjualan, termasuk syarat penyerahan barang, tempat
penjualan, penjualan tunai atau kredit, pemberian potongan dan lain
sebagainya.

5
d. Kartel Harga
Agar tidak terjadi penyedotan pembeli oleh suatau angota kartel dari
daerah lain dengan jalan menurunkan harga didaerahnya, maka bentuk
perjanjian kartel ditingkatkan.
e. Kartel Pembahian Laba
Perjanjian dalam kaertel ini menentukan cara pembagian laba dan
besarnya laba harus diterima oleh masing-masing anggota laba dapat dibagi
berdasarkan besarnya volume penjualan yang dicapai oleh setiap anggota.

Keuntungan bagi Badan Usaha yang Tergabung


a. Resiko modal dan resiko penjualan dapat dihindari karena ada perawatan
produksi dan daerah penjualan sehingga keuntungan dapat lebih stabil.
b. Hubungan buruh dan majikan dapat lebih baik karena tuntutan-tuntutan buruh
dapat dipenui dengan adanya keuntungan yang lebih stabil.
c. Kelangsungan berdirinya badan usaha lebih terjamin.

Kerugian bagi Badan Usaha yang Bergabung


a. Kebebasan untuk sebagian dibatasi.
b. Saling mengetahui organisasi dan teknik anggota lainnya, sehingga mungkin
akan dapat dipakai sebggai senjata bersaing setelah perjanjian kartel
dibubarkan.
c. Terlalu dinina-bobokkan oleh keuntungan yang pasti sehingga para
pengusaha kurang semangatnya untuk menerapkan prinsip ekonomi.

Keuntungan bagi Kemakmuran Masyarakat


a. Tidak adanya persaingan mengurangi pemborosan untuk reklame.
b. Nasib buruh sebagai anggota masyarakat lebih baik.
c. Kartel dapat menaikkan produktivitas karena cara kerjanya lebih baik dan
lebih rasional.

6
Kerugian bagi Kemakmuran Masyarakat
a. Mekanisme pembentukan harga oleh permintaan dan penawaran tidak ada
karena harga-harga ditentukan oleh kartel.
b. Mendirikan badan usaha baru sulit.

2.3.3 TRUST
Trust adalah suatu bentuk pemusatan dari badan usaha-badan usaha yang
harta miliknya disatukan. Trust merupakan penggabungan dari badan usaha-badan
usaha yang tidak bersifat sementara melainkan merupakan fusi yang bersifat tetap.
Terbentuknya trust ini dari gabungan beberapa perusahaan menjadi satu dan
masingmasing perusahaan yang bergabung telah meleburkan diri, sehingga gabungan
dari bebrapa perusahaan tersebut merupakan sebuah perusahaan besar.
Tujuan daripada Trust :
a. Untuk memperoleh cara poduksi yang ekonomis.
b. Memperluas penjualan.

Cara produksi yang ekonomis dapat dicapai dengan cara :


a. Mengganti mesinmesin yang sudah tua.
b. Mengadakan standardisasi mutu dan macam barang tertentu.
c. Mengadakan normalisasi ggerakan dan waktu dalam cara kerja para tenaga
kerja.
Proses Pembentukan Trust, yaitu :
1. Konsentrasi Horizontal
Konsentrasi horzontal ialah pemusatan dari beberapa badan usaha yang
pemecahannya sama. Misalnya usaha pemusatan untuk pabrik kertas. Motivasi
dan tujuan yang kuat darikonsentrasi horizontal terutama untuk memperolh harga
pokok yang rendah, untuk meringankan resiko dan menguasai pasar.
2. Konsentrasi Vertikal
Konsentrasi vertikal ini adalah gabungan dari beberapa badan usaha yang
menghasilkan barang-barangg berturutturut yang merupakan lajur perusahaan
dalam proses produksi, menjadi ssatu badan usaha. Misalnya saja suatu

7
penggabungan harts milik badan usaha-badan usaha menjadi satu dengan
manajemen yang sama.
3. Konsentrasi Parelel
Konsentrasi paralel ini merupakan penggabungan beberapa badan usaha yang
memproduksi atau yang menjual barang-barang yang berlainan tetapi untuk
pemesanan yang sama. Contoh pemusatan ini ialah penggabungan badan
usahabadan usaha yang beroprasi dalam perkebuban kina, teh, kopi, dan karet
didalam konsentrasi dan penggabungan manajemen yang sama.

Keuntungan-keuntungan dari terbentuknya Trust.


1. Dengan terbentuknya trust dapat diciptakan stabilitas antara permintaan dengna
penawaran. Pada saat permintaan berkurang perusahaan yang tergabung yang
cara kerjanya kurang ekonomis dikurangi atau dihentikan produksinya. Hanya
yang bekerja dengan efisien yang berproduksi. Dengan demikian harga dapat
tetap dipertahankan rendah.
2. Konsumen diuntungkan karena harga, barang rendah disebabkan badan usaha
yang tergabung dalam trust mencari keuntungan dengan bekerja secara ekonomis
yang berarti menurunkan harga pokok.

Keberatan-keberatan dari terbentuknya trust


1. Jika Trust tujuan murninya dan berubah tujuan untuk memproleh kedudukan
monopoli, maka setelah mendapatkan kedudukan monopoli akan berbuat
semaunya yang merugikan masyarakat.
2. Hari depan para pekerja dapat kurang baik kalau trust mengadakan
penyempurnaan cara kerja dengan mekanisasi.

Contoh dari Trust yaitu :


Bank Mandiri merupakan gabungan dari Bank Bumi Daya, Bank Dagang
Negara, Bank Pembangunan Indonesia, Bank Ekspor Impor Indonesia Trust.

8
2.3.4 HOLDING COMPANY
Holding company merupakan perusahaan yang berdiri sendiri yang atas
namanya sendiri, mengeluarkan saham-saham badan usaha lain dan deviden yang
tercapai dengannya. Dalam dunia bisnis, kehadiran holding company merupakan
sesuatu yang lumrah, mengingat banyak perusahaan yang telah melakukan kegiatan
bisnis yang sudah sedemikian besar dengan berbagai garapan kegiatan, sehingga
perusahaan itu perlu dipecah-pecah menurut penggolongan bisnisnya. Namun dalam
pelaksanaan kegiatan bisnis yang dipecah-pecah tersebut, yang masing-masing akan
menjadi perseroan terbatas yang mandiri masih dalam kepemilikan yang sama dengan
pengontrolan yang masih tersentralisasi dalam batas-batas tertentu; artinya walaupun
perusahaan tersebut telah dipecah-pecah dan menjadi perseroan terbatas tersendiri;
tidak otomatis terpisah mutlak dari perusahaan holding.
Secara Umum Proses pembentukan Holding Company dapat dilakukan
dengan tiga prosedur, yaitu:
1. Prosedur residu Dalam hal ini perusahaan asal dipecah pecah sesual masing
masing sektor usaha. Perusahaan yang dipecah pecah tersebut telah menjadi
perusahaan yang mandiri, sementara sisanya (residu) dari perusahaan asal
dikonversi menjadi perusahaan holding, yang juga memegang saham.
2. Prosedur penuh Prosedur penuh Ini sebaiknya dilakukan jika sebelumnya
tidakterlatu banyak terjadi pemecahan/pemandirian perusahaan, tetapi masing-
masing perusahaan dengan kepemilikan yang sarna/berhubungan saling
terpencar-pencar, tanpa terkonsentrasr dalam suatu perusahaan holding. Dalam
hal ini, yang menjadi perusahaan holding bukan sisa dari perusahaan asal seperti
pada prosedur residu, tetapi perusahaan penuh dan mandiri.
3. Prosedur terprogram Dalam prosedur ini pembentukan perusahaan holding telah
direncanakan sejak awal start bisnis. Karenanya, perusahaan yang pertama sekali
didirikan dalam groupnya adalah perusahaan holding.Kemudian untuk setiap
bisnis yang dilakukan. akan dibentuk atau diakuisisi perusahaan lain. dimana
perusahaan holding sebagai pemegang saham biasanya bersama-sama dengan
pihak lain sebagai partner bisnis. Dalarm hal ini. jurnlah perusahaan baru sebagai

9
anak perusahaan dapat terus berkembang jurniahnya seirama dengan
perkembangan bismis dari group usaha yang bersangkutan.

2.3.5 Merger Dan Akuisisi

A. Merger adalah penggabungan dari beberapa badan usaha. Merger sering disebut juga
sebagai kombinasi dua perusahaan atau lebih menjadi satu perusahaan dimana hanya
perusahaan yang mengakuisisi yang tetap beridentitas. Pembeli menerima semua aset
dan menanggung segala hutang perusahaan yang diakuisisi.
Tujuan Merger adalah meningkatkan nilai ekonomi kedua perusahaan
tersebut. Merger merupakan suatu strategi bisnis yang diterapkan dengan
menggabungkan antara dua atau lebih perusahaan yang setuju menyatukan kegiatan
operasionalnya dengan basis yang relatif seimbang, karena mereka memiliki sumber
daya dan kapabilitas yang secara bersama-sama dapat menciptakan keunggulan
kompetitif yang lebih kuat, (Hitt, et.al., 2001).

Alasan Untuk Mengadakan Merger Pada Umumnya


Bagi badan usaha yang bergabung :
1. Kegagalan/Kerugian
2. Keinginan beristirahat/beralih kegiatan
3. Mengurangi resiko
4. Adanya tawaran yang mneguntungkan
5. Pengambil alihan oleh saingan

Bagi badan usaha yang mengajak atau digabungi :


1. Penguasaan pasar
2. Skala teknis ekonomis
3. Skala finansial ekonomis
4. Koordinasi ekonomis

10
Jenis-Jenis Merger :
berdasarkan aktivitas ekonomik, merger dapat dikdasifikasikan dalam lima tipe.
Beberapa tipe merger tersebuta adalah :
1. Merger Horizontal
Merger horizontal adalah merger antara dua atau lebih perusahaan yang
bergerak dalam industri yang sama, Sebelum terjadi merger perusahaan-perusahaan
ini bersaing satu sama lain dalam pasar/industri yang sama. Salah satu tujuan utama
merger dan akuisisi horisontal adalah untuk mengurangi persaingan atau untuk
meningkatkan efisiensi melalul penggabungan aktivitas produksi, pemasaran dan
distribusi, riset dan pengembangan dan fasilitas administrasi. Efek dari merger
horisontal ini adalah semakin terkonsentrasinya struktur pasar pada industr tersebut.
Apabila hanya terdapat sedikit pelaku usaha, maka struktur pasar bisa mengarah pada
bentuk oligopoll, bahkan akan mengarah pada monopoli. Merger jenis ini tertuju pada
merger antara dua perusahaan yang memproduksi atau servis yang bersifat relatif
tidak berbeda (atau mendekati kesamaan) .

2. Merger Vertikal
Merger vertikal adalah integrasi yang melibatkan perusahaan-perusahaan yang
bergerak dalam tahapan-tahapan proses produksi atau operasi. Merger dan akuisisi
tipe ini dilakukan jika perusahaan yang berada pada industri hulu memasuld industri
hilir atau sebaliknya. Merger dan akuisisi vertikal dilakukas oleh perusahaan-
perusahaan yang bermaksud untuk mengintegrasikan usahanya terhadap pemasok
dan/atau pengguna produk dalam rangka stabilisasi pasokan dan pengguna. Tidak
semua perusahaan memiliki bidang usaha yang lengkap mulai dari penyediaan input
sampai pemasaran. Untuk menjamin bahwa pasolan input berjalan dengan lancar
maka perusahaan tersebut bisa mengakuisisi atan merger dengan pemasok.

3. Merger Konglomerat
Merger kunglomerat adalah merger dua atau lebih perusahaan yang masing
maing bergerak dalam induutri yang tidak terkait. Merger dan akuistai konglomerat
terladi apabila sebuah perusahaan berusaha mendiveralfikasi bidang bianisnya dengan

11
memasukd bidang bisnis yang berbeda sama sekali dengan bisnis semula. hoabila
merger dan akuisid konglomerat ini dilakukan secara terus menerus oleh perusahaan,
maka terbentuklah sebuah konglomerasi. Sebuah konglomerasl memilid bidang blanis
yang sangat beragam dalam industri yang berbeda. Untuk merger jenis ini perusahaan
yang bergabung merupakan perusahaan yang usahanya didak sama.

4. Merger Ekstensi Pasar


Merger ekstensi pasar adalah merger yang dilakukan oleh dua atau lebih
perusahaan untruk secara bersama-sama memperluas area pasar. Tujuan merger dan
akuislai ini terutama untuk memperkuat jaringan pemasaran bagi produk masing-
masing perusahaan. Merger dan akusisi ekstensi pasar sering dilakukan oleh
perusahan-perusahan lintas Negara dalam rangka ekspansi dan penetras! pasar.
Strategi ini dilakukan untuk mengakses pasar luar negeri dengan cepat Canpa harus
membangun fasilitas produksi dari awal di negara yang akan dimasuki. Merger dan
akuisisi ekstensi pasar dilakukan untuk mengatasi keterbatasan ekspor karena kurang
memberikan fleksibilitas penyediaan produk terhadap konsumen luar negeri.

5. Merger Ekstensi Produk


Merger ekstensi produk adalah merger yang dilakukan oleh dua atau lebih
perusahaan untuk memperluas lini produk masing-masing perusahaan. Setelah merger
perusahaan akan menawarkan lebih banyak jenis dan lini produk sehingg an
menjangkau konsumen yang lebih luas. Merger dan akuisisi ini dilakukan gan
memanfaatkan kekuatan departemen riset dan pengembangan masing- masing untuk
mendapatkan sinergi melalul efektivitas riset sehingga lebih produktif dalam inovasi.

B. Akuisisi adalah pengambilalihan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau


asset suatu perusahaan oleh perusahaan lain, dan dalam peristiwa jini baik perusahaan
pengambilalih atau yang diambil alih tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah.

Klasifikasi berdasarkan obyek yang diakuisisi dibedakan atas akuisisi saham dan
akuisisi asset, yaitu :

12
a. Akuisisi Saham istilah akuisisi digunakan untuk menggambarkan suatu transaksi
jual beli perusahaan, dan transaksi tersebut mengakibatkan beralihnya
kepemilikan perusahaan dari penjual kepada pembeli. Karena perusahaan
didirikan atas saham-saham, maka akuisisi terjadi ketika pemilik saham menjual
saham-saham mereka kepada pembeli/pengakuisisi.
b. Akuisisi Aset apabila sebuah perusahaan bermaksud memiliki perusahaan lain
maka dapat membeli sebagian atau seluruh aktiva atau aset perusahaan lain
terseb Jika pembelian tersebut hanya sebagian dari aktiva perusahaan maka hal i
dinamakan akusisi parsial.

Akuisisi asset secara sederhana dapat dikatakan merupakan :


1) Jual beli (aset) antara pihak yang melakukan akuisisi aset (sebagai pihak pembel
dengan pihak yang diakuisisi asetnya (sebagai pihak penjual), jika akuisiai
dilakukan dengan pembayaran uang tunai. Dalam hal ini segala formalitas yang
harus dipenuhi untuk suatu jual beli harus diberlakukan, termasuk jual beli atas
hak atas tanah yang harus dilakukan dihadapan Pejabat Pembuatan Akta Tanah.
2) Perjanjian tukar menukar antara aset yang diakuisisi dengan suatu kebendaan lain
milik dan pihak yang melakukan akuisisi, jika akuisisi tidak dilakukan dengan
cara tunai. Dan jika kebendaan yang dipertukarkan dengan asel merupakan
saham-saham.

13
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Penggabungan atau kombinasi badan usaha pada intinya menunjukkan adanya


kesepakatan antara dua orang atau lebih yang saling menguntungkan. Penggabungan
usaha ini diarahkan untuk mencapai tujuan suatu perusahaan tersebut untuk
mendapatkan keuntungan. Ada beberapa alasan kenapa badan usaha melakukan
penggabungan dengan badan usaha lain : untuk memperbesar perusahaan, untuk
meningkatkan efisiensi, mengurangi persaingan, untuk menjamin pasokan untuk
produksi dan distribusi produk, dll. beberapa bentuk Penggabungan badan usaha
dalam bisnis yaitu, Merger (Fusi), Akuisisi, Konsolidasi, Trust, Kartel, Holding
Company, Joint Venture, Production Sharing, Investment Trust, Corner dan Ring,
Kontrak Karya. Pengkhususan perusahaan merupakan kegiatan perusahaan yang
mengkhususkan diri pada fase atau kegiatan tertentu, dan kegiatan lainnya diserahkan
pada perusahaan lain. Pengkhususan perusahaan dapat dibagi menjadi spesialisasi dan
diferensiasi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari, 2002. Pengantar Bisnis. Alfabeta, Bandung.

Kusnadi, dkk, 2004. Pengantar Bisnis Dan Wirausaha. Taroda, Malang.

Madura, Jeff, 2001. Pengatar Bisnis. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Pride, M. William, Et.al., 1996. Business, 5th Edition. Hougthon Miflin Company,
New Jersey, USA.

Solihin Ismail,20006. Pengantar Bisnis Pengenalan Praktii dan Studi Kasu.,


Kencana, Jakarta

Sukirman, Sadono, dkk, 2004. Pengantar Bisnis. Kencana, Jakarta.

Winardi, 2003. Entrepreneur dan Entrepreneurship. Kencana, Jakarta.

15

Anda mungkin juga menyukai