Disusun Oleh :
Anis Choiriyatul Jannah
05.2012.1.01026
Teknik Perkapalan
Penelitiannya sbb:
Taylor menugaskan dua orang pekerja yang baik dan kuat yang mendapat
penjelasan bahwa tujuan penelitian bukanlah mengukur berapa kekuatan
maksimal yang dapat dihasilkan seseorang selama hari kerja, melainkan
untuk mengetahui seberapa besar tenaga seseorang pekerja harus
dikeluarkan agar pekerja tersebut dapat memberi hasil sebanyak
banyaknya. Bekerja sekuat-kuatnya akan mendapat hasil yang lebih
banyak, tapi tidak akan tahan lama. Sebaliknya, bekerja dengan tenaga
yang lebih sedikit akan tahan lama, tapi sedikit pula yang dihasilkan.
Diantara keduanya ada sejumlah tenaga tertentu yang bila dikeluarkan
akan memberikan hasil maksimal. Melalui dua orang pekerjanya, Taylor
mendapatkan bahwa hasil kerja sangat dipengaruhi oleh lamanya waktu
bekerja, lamanya waktu istirahat, dan frekuensi istirahat.
Jadi, bekerja 6 Jam, Istirahat 1 jam berbeda hasil yang dicapai dengan
bekerja 5 jam, istirahat 1 atau 2 jam. Begitu pula akan lain hasilnya bila
bekerja 6 jam dengan istirahat dua kali jam. Taylor melakukan
pengukuran waktu dengan menggunakan Jam henti (Stop Watch). Sejak
itulah pengukuran waktu secara teliti dan ilmiah mulai dilakukan.
Dari pengukuran waktu dengan jam henti ini., kemudian berkembang
cara-cara lain seperti : Data waktu Standard, data Waktu Gerakan,
disamping tersebar luasnya penggunaan sampling pekerjaan sebagai
salah satu alternatif lain dalam mengukur waktu. karena peranan
penentuan waktu bagi suatu pekerjaan dalam sistem produksi sangat
besar, seperti ; penentuan sistem upah perangsang, penjadwalan kerja
dan mesin, pengaturan tata letak pabrik, penganggaran, dsb, maka
pengukuran waktu seperti yang diawali oleh Taylor dipandang sebagai
karya yang besar. Percobaan Taylor yang terkenal adalah percobaan
menyekop dan mengangkat bijih-bijih besi. Kepada dua orang pekerja,
Taylor menugaskan untuk menyekop dan mengangkat bijih besi dengan
berbagai ukuran sekop. Mulai dari yang berkapasitas kecil sampai besar.
Untuk setiap ukuran sekop, diakhir hari kerja hasil angkatannya dicatat.
Ternyata sekop dengan kapasitas 21 lb yang berhasil memindahkan
bijih-bijih besi terbanyak dalam satu harinya. Artinya Sekop dengan
ukuran lebih besar dan lebih kecil tidak menghasilkan pemindahan
sebanyak itu.
Sumbangan lain dari Taylor untuk dunia Industri :
1. Manajemen harus mengganti metode coba-coba yang tidak ilmiah (Rule of Thumb
Method). Dalam hubungan ini Taylor menekankan juga pentingnya peranan manusia dalam
sistem produksi, dan pentingnya masalah-masalah diselesaikan secara ilmiah. Dikemudian
hari gagasan ini dinamakan The Scientific Management ( Manajemen Ilmiah ).
2. Mengembangkan bentuk organisasi fungsional, yang menurut pendapatnya membentuk
suatu struktur yang sesuai untuk organisasi sistem produksi. Bentuk organisasi fungsional
merupakan salah satu dari sekian banyak bentuk organisasi yang kita kenal sekarang.
3. Menyelidiki faktor faktor yang mempengaruhi umur pahat yang pada akhirnya sampai
pada suatu rumus yang sampai kini dikenal sebagai Rumus Umur Pahat Taylor
Ilmu Manajemen Produksi dan Operasi yang dikembangkan Taylor, perkembangannya tidak
begitu pesat pada masa itu. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu ;
1. Belum terdapatnya (pada masa itu) pengetahuan yang menunjang dan peralatan yang
dapat digunakan untuk pemecahan masalah.
2. Terdapatnya kesalahan-kesalahan dalam penggunaan pengukuran sistem produksi,
karena ditemukannya banyak variasi dalam produksi. Pada masa itu masih digunakan
pengukuran tunggal dalam produksi, misal, produksi hanya diukur dalam kuantitas atau
banyaknya unit produksi, tanpa memperhatikan mutu, serta berat hasil produksi.
3. Terdapat masalah kerumitan (complexity) yang ditimbulkan dari masalah skala besar,
dimana terdapat hubungan yang sangat erat antara variabel dari masalah satu dengan
masalah lain atau variabel lain dari masalah yang sama. Keadaan ini tidak didukung oleh
tersedianya peralatan anlisis matematis atau peralatan analisis lainnya yang lebih maju
untuk membantu pemecahan masalah.
Pada masa Perang Dunia II, Angkatan Perang Inggris membentuk team, yang terdiri atas
para ilmuwan untuk mempelajari persoalan-persoalan strategi dan taktik sehubungan
dengan serangan yang dilancarkan musuh. Tujuan mereka adalah untuk menentukan
penggunaan sumber-dumber daya militer yang terbatas, seperti Radar dan Bomber, dengan
cara yang paling efektif.
Keberhasilan yang diperoleh Angkatan Perang Inggris mendorong Angkatan perang Amerika
melakukan aktivitas serupa. Dengan membentuk team, yang dinamakan Team Operations
Research. Mereka berhasil dalam memecahkan persoalan-persoalan logistik suplai barangbarang keperluan perang, menentukan pola-pola dasar penerbangan yng lebih efisien, serta
menentukan pola-pola dasar jaringan bagi operasi alat-alat elektronik. Sejak 1951,
Operation Research digunakan di hampir seluruh kegiatan baik di Perguruan tinggi,
Konsultan, Rumah Sakit, Perencanaan kota, maupun kegiatan-kegiatan bisnis.
III.10. W. EDWARDS DEMING
Manajemen
Daftar Pustaka
http://hanhairulnassa.blogspot.com/2013/12/manajemenproduksi-dan-operasi.html
http://dedylondong.blogspot.com/2009/01/manajemenproduksi-dan-operasi-history.html