MATRIKS

TRANSFORMASI ELEMENTER DAN RANK MATRIKS

MATA KULIAH: MATRIKS DAN RUANG VEKTOR
PERTEMUAN: 5

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK INFORMATIKA ● FAKULTAS ILMU KOMPUTER ● UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
 MATERI  Transformasi Elementer
 Ranks Matriks

TUJUAN Mahasiswa mampu memahami dan

mentransformasikan elementer baris dan
kolom suatu matriks, serta mampu
menghitung rank suatu matriks.

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK INFORMATIKA ● FAKULTAS ILMU KOMPUTER ● UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
TRANSFORMASI ELEMENTER
Sebuah matriks nn disebut matriks elementer jika Transformasi Elementer. Terdapat 3
transformasi elementer dasar pada matriks A,
matriks tersebut dapat ditemukan dari matriks identitas In
yaitu:
melalui operasi baris tunggal (operasi elementer baris).  Menukar 2 baris
h ij (A)=H ij A
Misal E adalah matriks elementer yang diperoleh dari
 Mengalikan baris dengan konstanta k0.
operasi elementer pada In. Jika operasi yang sama juga
h i(k) (A)=H i(k) A
dilakukan pada matriks A maka akan menghasilkan
matriks EA, yaitu hasil perkalian matriks E dengan A.  Menambahkan perkalian baris ke baris lain.
h(I)=E
h ij(k) (A)=Hij(k) A
h(A)=EA

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK INFORMATIKA ● FAKULTAS ILMU KOMPUTER ● UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
TRANSFORMASI ELEMENTER
Contoh.
Tampak bahwa operasi atau transformasi
0 2 1 3 2 1 elementer pada matriks A memberikan
Menukar baris ke-1
A   1 3 6  1 3 6 
H13A
 dengan baris ke-3 hasil yang sama dengan operasi
 3 2 1  0 2 1 pada matriks A elementer pada matriks I yang dikalikan
0 0 1 dengan matriks A.
 1 0 0 Menukar baris ke-1
h13(I) 0 1 0 
I  0 1 0   dengan baris ke-3 h13(I)(A)=H13(A) atau h13I(A)=H13(A)
0 0 1  1 0 0  pada matriks I

0 0 1 0 2 1  3 2 1
h13 (A)  0 1 0   1 3 6    1 3 6   H13 A
 1 0 0   3 2 1 0 2 1

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK INFORMATIKA ● FAKULTAS ILMU KOMPUTER ● UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
 TRANSFORMASI ELEMENTER
0 2 1  3 2 1
H (A) 
A   1 3 6 13  Menukar baris ke-1 dengan
1  3 6
1. Penukaran baris ke-i dengan baris   baris ke-3 pada matriks A
 3 2 1  0 2 1
ke-j (baris ke-i dijadikan baris ke-j
dan baris ke-j dijadikan baris ke-i), 0 2 1  0 2 1
H (A)  Menukar baris ke-2 dengan
ditulis Hij(A). A   1 3 6 23  3 2  1
 baris ke-3 pada matriks A
 3 2 1  1 3 6 

0 2 1  1 2 0
K (A) 
A   1 3 6 13 1
Menukar kolom ke-1 dengan
 6 3 kolom ke-3 pada matriks A
2. Penukaran kolom ke-i dengan  3 2 1  1 2 3
kolom ke-j (kolom ke-i dijadikan
0 2 1 0 1 2
kolom ke-j dan kolom ke-j dijadikan K (A) Menukar kolom ke-2 dengan
A   1 3 6 23 1 6
 3 kolom ke-3 pada matriks A
kolom ke-i), ditulis Kij(A).
 3 2 1  3 1 2 

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK INFORMATIKA ● FAKULTAS ILMU KOMPUTER ● UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
TRANSFORMASI ELEMENTER
0 2 1 0 2 1
A   1 3 6  H2 (A) 3 9 18
3
Mengalikan baris ke-2 dengan
 skalar 3
 3 2 1  3 2 1
3. Mengalikan baris ke-i dengan
skalar ≠0, ditulis Hi(A). 0 2 1  0 2 1
A   1 3 6  H3 (A)  1 3 6 
(-2)
Mengalikan baris ke-3 dengan
 skalar -2
 3 2 1  6 4 2 

0 2 1 0 6 1
A   1 3 6  K2 (A)  1 18 6 
3
Mengalikan kolom ke-2 dengan
skalar 3
4. Mengalikan kolom ke-i dengan  3 2 1  3 6 1
skalar ≠0, ditulis Ki(A). 0 2 1  0 2 1
A   1 3 6  K1 (A)  3 3 6 
(-3)
Mengalikan kolom ke-1 dengan
skalar -3
 3 2 1  9 2 1

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK INFORMATIKA ● FAKULTAS ILMU KOMPUTER ● UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
 TRANSFORMASI ELEMENTER
0 2 1  2 4 13 Menambah baris ke-1 dengan 2
  H13(2)(A)  1 3 6  kali baris ke-3 pada matriks A
A   1 3 6    atau b1+2(b3)
5. Menambah baris ke-i dengan  kali  3 2 1  3 2 1
baris ke-j ditulis Hij(A). 0 2 1 0 2 1 Menambah baris ke-2 dengan -2
  H21(-2)(A)  1 7 4  kali baris ke-1 pada matriks A
A   1 3 6   
 3 2 1  3 2 1 atau b2+(-2)(b1)

0 2 1  2 2 1
  K13(2)(A) 13 3 6  Menambah kolom ke-1 dengan
A   1 3 6    2 kali kolom ke-3 pada matriks A
6. Menambah kolom ke-i dengan  kali  3 2 1  1 2 1 atau k1+2(k3)
kolom ke-j ditulis Kij(A). 0 2 1  0 2.5 1
  K23(0.5)(A) 1  Menambah kolom ke-2 dengan
A   1 3 6   0 6  0.5 kali kolom ke-3 pada matriks
 3 2 1  3 1.5 1 A atau k2+(0.5)(k3)

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK INFORMATIKA ● FAKULTAS ILMU KOMPUTER ● UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
 TRANSFORMASI ELEMENTER
0 2 1  6 10 1
  H 3 (2)
1 3 (A)   Menambah 3 kali ke-1 dengan 2
A   1 3 6   1 3 6  kali baris ke-3 pada matriks A
7. Menambah  kali baris ke-i dengan  3 2 1  3 2 1 atau 3b1+2(b3)
 kali baris ke-j ditulis Hij(A). 0 2 1 2 (-1)  0 2 1
  H2 3 (A)   Menambah 2 kali ke-2 dengan -1
A   1 3 6   1 8 13 kali baris ke-3 pada matriks A
 3 2 1  3 2 1 atau 2b2+(-1)(b3)

0 2 1  2 2 1
  K1 3 (A) 
3 (2)
 Menambah 3 kolom ke-1
A   1 3 6 
15 3 6  dengan 2 kali kolom ke-3 pada
8. Menambah  kali kolom ke-i dengan  3 2 1  7 2 1 matriks A atau 3k1+2(k3)
 kali kolom ke-j ditulis Kij(A). 0 2 1 2 (-1)  0 3 1
  K 2 3 (A)  1 12 6  Menambah 2 kolom ke-2
A   1 3 6    dengan -1 kali kolom ke-3 pada
 3 2 1  3 5 1 matriks A atau 2k2+(-1)(k3)

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK INFORMATIKA ● FAKULTAS ILMU KOMPUTER ● UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
MATRIKS EKWIVALEN
 Matriks A disebut ekuivalen dengan Contoh. Perhatikan contoh transformasi elementer berikut
B ditulis A  B, bila matriks A dapat
diperoleh dari B atau matriks B 0 2 1  2 4 13
  H13(2)(A)  1 3 6   B. Maka A  B.
dapat diperoleh dari matriks A A   1 3 6   
dengan transformasi elementer.  3 2 1  3 2 1
 Bila transformasi elementer hanya 0 2 1  2 2 1
dilakukan pada baris saja, dikatakan   K13(2)(A) 13 3 6   B. Maka A  B.
A   1 3 6   
ekuivalen baris. Sedangkan bila  3 2 1  1 2 1
transformasi elementer pada kolom
0 2 1  6 10 1
saja disebut ekuivalen kolom.   H133(2)(A)  1 3 6   B. Maka A  B.
A   1 3 6   
 3 2 1  3 2 1

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK INFORMATIKA ● FAKULTAS ILMU KOMPUTER ● UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
MATRIKS EKWIVALEN
 Matriks A disebut ekuivalen dengan Contoh. Matriks A dan B berikut adalah ekwivalen karena matriks B
B ditulis A  B, bila matriks A dapat dapat diturunkan dari matriks A melalui transformasi elementer.
diperoleh dari B atau matriks B
3 0 2 1  5 1 3 1
dapat diperoleh dari matriks A A  dan B  3 0 2 1
dengan transformasi elementer. 4 1 3 2  
 Bila transformasi elementer hanya 3 0 2 1 H12 4 1 3 2
dilakukan pada baris saja, dikatakan A  3 0 2 1
4 1 3 2  
ekuivalen baris. Sedangkan bila
transformasi elementer pada kolom K12(1) 5 1 3 2 
saja disebut ekuivalen kolom. 3 0 2 1 
 
K42(-1) 5 1 3 1
3 0 2 1  B
 

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK INFORMATIKA ● FAKULTAS ILMU KOMPUTER ● UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
RANK MATRIKS
Rank matriks A, ditulis r(A) adalah  Jika matriks A hanya terdiri dari dua baris, cukup diperiksa apakah
dimensi suatu matriks yang kedua baris tersebut berkelipatan. Jika tidak berkelipatan maka
r(A)=2, sedangkan bila berkelipatan maka r(A) = 1.
menyatakan banyak maksimum
vektor-vektor baris/kolom yang bebas 2 1 9 Baris-baris pada A tidak saling berkelipatan.
A 
linier (saling berkelipatan).  3 4 0 Maka r(A)=2

 1 6 2 3 Baris-baris pada B saling berkelipatan.

B1 2  Maka r(B)=1
 2  1
 3 3 

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK INFORMATIKA ● FAKULTAS ILMU KOMPUTER ● UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
RANK MATRIKS 2

4 1* 3

2 4
 0 2
1 3
2 2 1 1  H21(-1) 0 2 
A 
Prosedur mencari Rank: 3 1 2 1 3 1 2 1
   
1. Tentukan elemen Pivot (pada baris/kolom), untuk  1 5 0 5  1 5 0 5
mempermudah pilih elemen 1 atau –1. 2 4 1 3
2. Jadikan nol semua elemen yang sekolom/sebaris dengan pivot
H31(-2)  0 2 0 2 
tersebut. 
3. Sekarang kita perlu perhatikan lagi baris /kolom yang tertinggal  1 7 0 7 
(tanpa baris atau kolom yang terdapat pivot):  * 
a. apabila tinggal dua baris/kolom yang tersisa maka 1 5 0 5
tinggal diperiksa apakah baris/kolom tersebut kelipatan. 2 4 1 3
Jika ya maka salah satu baris/kolom tersebut dapat  0 2
dijadikan nol (rank=1), jika tidak langkah selesai H34(1)
 0 2 
(rank=2).  0 2 0 2 
b. apabila masih lebih dari dua baris/kolom lakukan lagi  
langkah 1 di atas sampai langkah 3.a. 1 5 0 5

2 4 1 3 2 4 1 3
2 0 0 0 0 
2 1 1  H23(-1)

Contoh. Tentukan rank dari matriks A  
3 1 2 1  0 2 0 2 
   
1 5 0 5
1 5 0 5
Sehingga R(A)=3
PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK INFORMATIKA ● FAKULTAS ILMU KOMPUTER ● UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SOAL LATIHAN

1. Tentukan : H12, K13, H2(-2), K3(2), H31(1), K21(2), 2. Matriks B berikut diperoleh dari hasil
H2(1)3(2) dari matriks-matriks berikut. transformasi elementer H31(1)(A). Tentukan
matriks A.
 4 2 1  2 2 3 4   4 2 1  2 2 3 4 
a. A   3 0 2  ; b. A   0 0 2 5  a. B   3 0 2  ; b. B   0 0 2 5 
 8 6 1   1 2 1 2  8 6 1   1 2 1 2 

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK INFORMATIKA ● FAKULTAS ILMU KOMPUTER ● UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SOAL LATIHAN

3. Selidikilah, apakah matriks A dan B 4. Tentukan rank dari matriks-matriks berikut:

berikut ekuivalen?
1 3 2 3
1 3 1 2 
3 1 2 3 1 2 a. A  1 4 3 1 4  c. A   1 2 1
a. A   4 3 0  ; B  1 3 1   2 3 4 7 3  1 2 1 
 1 3 1   4 3 0  1 3
0 1 2 3 1
2  2
5 3 1 4 
1 4 1 5 2 4 1  b. A  
a. A   2 0 2 3  ; B   2 3 2 3  5 1 d. A  
  1 4 2 3
 3 2 1 0   3 2 1 0   2 3  
1 3 3 5 

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK INFORMATIKA ● FAKULTAS ILMU KOMPUTER ● UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO