Anda di halaman 1dari 20

UKURAN GEJALA PUSAT

(Mean, Median, dan Modus)

ARNI JULIANI, SKM., M.KES


PENDAHULUAN
• Adakalanya dari sederetan data yang telah tersusun maupun
yang belum, kita ingin mendapatkan satu angka yang
mewakili keseluruhan data tersebut.
• Angka yg diinginkan tergantung dari karakteristik yg kita
uraikan.
• Kemungkinan kita membutuhkan nilai rata-rata dari
keseluruhan data tersebut.
• Pada kondisi lain, mungkin pula yang dibutuhkan nilai-nilai
ekstrim yang terdapat dalam kelompok data.
Nilai Rata-Rata (Mean)

Rata-rata hitung adalah nilai rata-rata dari


kumpulan suatu data.

Rata-rata hitung dari suatu populasi diberi


simbol  (baca miu) sedangkan rata-rata
hitung dari sampel diberi simbol X (baca eks
bar).
SIFAT NILAI RATA-RATA
1. Ukuran nilai yang paling sering digunakan
2. Merupakan wakil dari keseluruhan nilai
3. Nilai mean berasal dari semua nilai pengamatan
4. Labil (sangat dipengaruhi oleh nilai ekstrim baik
ekstrim kecil maupun ekstrim besar)
Contoh: BB 5 orang dewasa
56 + 62 + 90 + 48 + 67 = 64,6 kg
5
CARA PERHITUNGAN NILAI RATA-RATA
Untuk mengetahui nilai rata-rata hitung dari suatu data
maka data tersebut dapat diklasifikasikan dalam bentuk
data tunggal atau data berkelompok.

1. Mean untuk data tunggal


Untuk mencari nilai rata-rata hitung (mean) untuk
data tunggal adalah sebagai berikut :
• Jika suatu kumpulan data X1, X2, X3, X4, X5, ... Xn
merupakan n buah nilai dari variabel X, maka rata-
rata hitungnya adalah,

X : rata-rata hitung (mean)


X : wakil data
n : jumlah data
Contoh 1 :
• Pada hasil pengukuran berat badan 10
mahasiswa didapatkan nilai (kg) 55, 52, 49,
54, 53, 60, 48, 57, 62, 56, maka nilai rata-rata
hitungnya adalah :
Contoh 2 :
• Pada suatu hasil ujian biostatistik ditemukan 2
orang mendapat nilai 65, 7 orang mendapat
nilai 70 dan 1 orang dengan nilai 80.
• Maka nilai rata-rata hitungnya adalah :
Contoh 3 :
2. Mean Untuk data Berkelompok

Rumus:

x
 fNt
n
Contoh 1 :
• Suatu hasil pengukuran lingkup gerak (range of motion) sendi
bahu terhadap 40 pasien di unit orthopedi RS X didapatkan
data sebagai berikut:
ROM Nilai Tengah Frekuensi (f) F . Nt
(Nt)
x
 fNt
112-120 116 4 464
n
121-129 125 5 625
130-138 134 8 1072
=
139-147 143 12 1716
148-156 152 5 760
157-165 161 4 644 =

166-174 170 2 340


∑f = 40 ∑fNt = 5621

Jadi, nilai rata-rata dari pengukuran di atas adalah 140,52


2. MEDIAN (Me)

 Adalah nilai yang terletak pada observasi yang


ditengah kalau data tersebut telah disusun (array)

Disebut juga nilai letak

Posisi Median adalah : n + 1


2
Contoh Perhitungan Median

• Data tidak dikelompokkan


M e  n  1 / 2
M e  15  1 / 2  8

Me
Median

• Data yang dikelompokkan

Dimana:
Md = Median.
b = Batas bawah, dimana median akan terletak
n = Banyak data/ jumlah sampel
p = Panjang kelas interval
F = Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
f = Frekuensi kelas median
Contoh Soal :
Interval f f kumulatif Diketahui :
b=
21-30 1 p=
1/2n =
31-40 2
F=
41-50 2 f=
51-60 1
Ditanyakan : Md …. ?
61-70 1 Peny :
71-80 1
81--90 5
91-100 2
Jumlah 15
Median

Posisi kelas median = n+1/2 =15+1/2 = 8


B(batas bawah)= 71 – 0,5 = 70,5
P =9
(panjang interval kelas )

½ n = ½ (15) = 7,5
F =7
Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median

f Frekuensi kelas median = 1

 7,5  7 
Md  70,5  9   75
 1 
Mode/Modus
• Data yang dikelompokkan

Dimana:
Md = Modus
b = Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak
(Tepi bawah)
p = Panjang kelas interval
b1 = Frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas
interval yang terbanyak) dikurangi frekuensi kelas
interval sebelumnya.
b2 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas
interval berikutnya.
 b1 
Mo  b  p 
 b1  b2 
Diketahui:
• b = 81-0,5 = 80,5
• b1= 3-1 = 2
• b2= 3-2 = 1

• Mo = 80,5 + 2,67
• Mo = 83,17 ----------- 83
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai