Anda di halaman 1dari 24

KELOMPOK 1

• TARI RAHMADIYA 1811311001 • SHINTA BELLA 1811311017

• SUCIKA APRELIZA • DELLA BUANA PUTRI 1811311019


1811311003
• DINDA TSURAYYA 1811311025
• AFIF DAFAKUSUMAH 1811311005
• YULIA MUSTIKA SARI 1811311027
• ATIKAH HAZIMAH 1811311007
• TASYA MUTIARA RAHMADINA
1811311015
TENDENSI SENTRAL
KELOMPOK 1
TENDENSI SENTRAL

Tendensi sentral adalah sering djadikan acuan memahami distribusi

dari suatu data, dianggap sebagai sumber informasi penting yang

menggambarkan distribusi suatu gejala atau fenomena.


JENIS-JENIS UKURAN TENDENSI SENTRAL

Mean

Mean atau Rata-rata adalah pengukuran tendensi sentral yang paling sering digunakan.
Hal ini berkaitan dengan nilai mean atau rata-rata yang relatif dianggap lebih mudah
ditemukan dengan melakukan fungsi pembagian pada hasil penjumlahan nilai-nilai (score)
yang ada pada data terhadap jumlah total frekuensi kemunculan nilai pada data

Mean diterapkan dengan tujuan untuk menentukan angka/ nilai rata-rata dan secara
aritmatik ditentukan dengan cara menjumlah seluruh nilai dibagi banyaknya individu.
Nilai mean atau rata-rata dapat dicari dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
CONTOH :

Suatu penelitian dilakukan di RS Zaini Zen tentang hasil berat badan 10 pasieni. Hasil penelitian
adalah sebagai berikut 40, 55, 43, 46, 47, 50, 50, 60, 59, 66

Berdasarkan data tersebut berapa rata-rata berat badan pasien hipertensi tersebut.

Mean = σ (40 + 55 + 43 + 46 + 47 + 50 + 50 + 60 + 59 + 66)

10

= 51,6
JENIS-JENIS UKURAN TENDENSI SENTRAL

Median
Median adalah titik yang membagi suatu distribusi frekuensi
atas dua bagian yang sama, yang masing-masinng terdiri atas
50% kasus dari seluruh distribusi.
 Data tidak terkelompok (ungrouped data)

Di dalam data tidak berkelompok, yang nilai-nilainya sudah diurutkan berdasarkan


besarannya. Median adalah nilai (score) ke-(N + 1) / 2 dalam sederetan nilai yang berurutan.
Contoh:
Nilai median dari data: 7,7,8,9,10,11,12 = 9
Nilai median dari data: 7,7,8,9,10,11 = 8,5
 Data berkelompok (grouped data)

Untuk data yang berkelompok, pengukuran median dapat dilakukan dengan


menggunakan rumus

Keterangan :
Bb : Batas bawah nyata dari interval kelas yang
mengandung
median
fkb : Frekuensi kumulatif dibawah interval kelas yang
mengandung median
F : Frekuensi dalam interval yang mengandung
median
I : Lebar kelas/ interval
N : Banyak individu atau jumlah frekuensi
JENIS-JENIS UKURAN TENDENSI SENTRAL

Mode/Modus

Modus didefinisikan sebagai nilai yang paling sering muncul atau nilai yang
memiliki frekuensi paling banya, kata mode/modus berarti ”gaya yang paling
populer”, definisi statistik modus adalah skor yang paling sering terlihat dalam
kelompok data/ skor yang paling sering muncul.
PENGGUNAAN TENDENSI SENTRAL

 Pengukuran Mean atau Rata-rata diperlukan untuk perhitungan statistik lebih lanjut, apabila
data yang dianalisa memiliki penyebaran/distribusi frekuensi simetris dan tidak skewed dan
apabila diinginkan suatu tendensi sentral yang reliable.

 Pengukuran Median diperlukan apabila ada nilai ekstrim dalam distribusi frekuensi
yangmempengaruhi mean atau apabila titik tengah dari distribusi frekuensi ingin diketahui.

 Pengukuran Modus diperlukan dalam analisa statistika jika diinginkan suatu ukuran pemusatan
yang dapat dihitung dengan cepat atau apabila ingin diketahui skor yang khas.
TENDENSI SENTRAL DIGUNAKAN, JIKA:

 Jika data berdistribusi normal  dianjurkan menggunakan mean dan


standar deviasi.

 Jika data tidak berdistribusi normal  dianjurkan menggunakan median


dan minimum dan maksimum.
UKURAN PENYIMPANGAN KWARTIL, DESIL
DAN PERSENTIL

Kwartil
Jika sekumpulan data dibagi menjadi empat bagian yang sama
banyak, sesudah disusun menurut urutan nilainya, maka bilangan
pembaginya disebut kuartil. Ada tiga buah kuartil, yakni kuatil
pertama, kuartil kedua, dan kuartil ketiga yang masing-masing
disingkat dengan Q , Q , dan Q . Pemberian nama ini dimulai dari nilai
1 2 3

kuartil paling kecil.


Letak kuartil ke-i, diberi lambang Q , ditentukan oleh
i

rumus:
Kuartil Data Tunggal  Data ke-3.5 berada Data ke-7 adalah 6

Contoh Kuartil data tunggal : antara angka 4 dan 5 Q =        3(13+1)


3

sehingga:
Sampel dengan data 3, 4, 4, 5,                 4
5, 6, 6, 6, 6, 7, 7, 8, 9. 4+5 = 4.5
= 3(14)
Q =   1(13+1)      2
1
         4
               4 Q =    2(13+1)
    = 10.5
2

= 1.14                  4
Data ke-10.5 berada
4 = 2(14) diantara angka 7 dan 7,

= 14 : 4   4 sehingga:

= 3,5 = 7 7+7 = 7

  2
Kuartil Data Berkelompok

Q = Tb + p { ( i/4.n )- F }

                             f

Keterangan:

i/4.n          = letak Q i

T              = Tepi bawah interval kelas Q  (T = batas bawah - 0,5)


b i b

p               = Panjang kelas interval

n               = Banyak data

F               = Frekuensi kumulatif sebelum kelas Qi

f                = Frekuensi pada kelas Qi 


UKURAN PENYIMPANGAN KWARTIL, DESIL
DAN PERSENTIL

Desil
Jika sekumpulan data dibagi menjadi 10 bagian yang sama, maka didapat sembilan
pembagi dan tiap pembagi dinamakan desil. Karenanya ada sembilan buah desil,
ialah desil pertama, desil ke-dua, …, desil ke-sembilan, yang disingkat D , D , …,
1 2

D.
9
Keterangan :

 i = 1, 2, …, 9.

T = batas bawah kelas D , ialah kelas interval dimana


b i 

D akan terletak.
i  

p = panjang kelas D .i

F = jumlah frekuenasi dengan tanda kelas lebih kecil


dari tanda kelas D . i

f = frekuensi kelas D . i


CONTOH DESIL PADA DATA BERKELOMPOK :
Tabel Nilai Praktikum Komputer Mahasiswa
Nilai f F
51 – 55 4 4

56 – 60 20 24

61 – 65 24 48

66 – 70 56 104 <D5>

71 – 75 19 123

76 – 80 16 139

81 – 85 10 149

86 – 90 7 156

91 – 95 3 159

96 – 100 1 160
160
Data ke-80 berada pada kelas 66-70
D  = Tb + p { ( i/10.n )-F }

(Tb = 66 – 0,5 = 65,5)


f
Jadi:
Letak D  =  / . n
5
5
10
 

D   = Tb + p { (5/10.n –F)}
5

             =  / .160
5
10

                            f
             = 80
= 65,5+ 5 {(5/10.160 – 48 )}

                              56

= 65,5 + 5 {0,57}

      = 65,5 + 2,85 = 68,35


UKURAN PENYIMPANGAN KWARTIL, DESIL
DAN PERSENTIL

Persentil
Sekumpulan data yang dibagi menjadi 100 bagian yang sama, akan
menghasilkan 99 pembagi berturut-turut yang dinamakan persentil pertama,
persentil kedua, …, persentil ke-99. Simbol yang digunakan berturut-turut P , P ,
1 2

…, P .
99
dengan:

 i = 1, 2, …, 99.

T  = batas bawah kelas P , ialah


b i 

kelas interval dimana P akan i  

terletak.

p = panjang kelas P .i

F = jumlah frekuenasi dengan tanda


kelas lebih kecil dari tanda kelas P . i

f = frekuensi kelas P . i


CONTOH PERSENTIL DATA TUNGGAL:

Diketahui data sebagai berikut : 3, 4, 4, 5,


5, 6, 6, 6, 6, 7, 8, 8, 8, 9 (n=14). Hitung P !
90

Jawab: = 1350

P = i ( n + 1 )
i      100

     100 = 13,5

P  = 90 (14+1)
90
Data ke-13,5 berada diantara angka 8 dan 9 jadi:

               100 8+9 = 8,5 


TERIMA KASIH

KELOMPOK 1

Anda mungkin juga menyukai