Mean
Mean atau Rata-rata adalah pengukuran tendensi sentral yang paling sering digunakan.
Hal ini berkaitan dengan nilai mean atau rata-rata yang relatif dianggap lebih mudah
ditemukan dengan melakukan fungsi pembagian pada hasil penjumlahan nilai-nilai (score)
yang ada pada data terhadap jumlah total frekuensi kemunculan nilai pada data
Mean diterapkan dengan tujuan untuk menentukan angka/ nilai rata-rata dan secara
aritmatik ditentukan dengan cara menjumlah seluruh nilai dibagi banyaknya individu.
Nilai mean atau rata-rata dapat dicari dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
CONTOH :
Suatu penelitian dilakukan di RS Zaini Zen tentang hasil berat badan 10 pasieni. Hasil penelitian
adalah sebagai berikut 40, 55, 43, 46, 47, 50, 50, 60, 59, 66
Berdasarkan data tersebut berapa rata-rata berat badan pasien hipertensi tersebut.
10
= 51,6
JENIS-JENIS UKURAN TENDENSI SENTRAL
Median
Median adalah titik yang membagi suatu distribusi frekuensi
atas dua bagian yang sama, yang masing-masinng terdiri atas
50% kasus dari seluruh distribusi.
Data tidak terkelompok (ungrouped data)
Keterangan :
Bb : Batas bawah nyata dari interval kelas yang
mengandung
median
fkb : Frekuensi kumulatif dibawah interval kelas yang
mengandung median
F : Frekuensi dalam interval yang mengandung
median
I : Lebar kelas/ interval
N : Banyak individu atau jumlah frekuensi
JENIS-JENIS UKURAN TENDENSI SENTRAL
Mode/Modus
Modus didefinisikan sebagai nilai yang paling sering muncul atau nilai yang
memiliki frekuensi paling banya, kata mode/modus berarti ”gaya yang paling
populer”, definisi statistik modus adalah skor yang paling sering terlihat dalam
kelompok data/ skor yang paling sering muncul.
PENGGUNAAN TENDENSI SENTRAL
Pengukuran Mean atau Rata-rata diperlukan untuk perhitungan statistik lebih lanjut, apabila
data yang dianalisa memiliki penyebaran/distribusi frekuensi simetris dan tidak skewed dan
apabila diinginkan suatu tendensi sentral yang reliable.
Pengukuran Median diperlukan apabila ada nilai ekstrim dalam distribusi frekuensi
yangmempengaruhi mean atau apabila titik tengah dari distribusi frekuensi ingin diketahui.
Pengukuran Modus diperlukan dalam analisa statistika jika diinginkan suatu ukuran pemusatan
yang dapat dihitung dengan cepat atau apabila ingin diketahui skor yang khas.
TENDENSI SENTRAL DIGUNAKAN, JIKA:
Kwartil
Jika sekumpulan data dibagi menjadi empat bagian yang sama
banyak, sesudah disusun menurut urutan nilainya, maka bilangan
pembaginya disebut kuartil. Ada tiga buah kuartil, yakni kuatil
pertama, kuartil kedua, dan kuartil ketiga yang masing-masing
disingkat dengan Q , Q , dan Q . Pemberian nama ini dimulai dari nilai
1 2 3
rumus:
Kuartil Data Tunggal Data ke-3.5 berada Data ke-7 adalah 6
sehingga:
Sampel dengan data 3, 4, 4, 5, 4
5, 6, 6, 6, 6, 7, 7, 8, 9. 4+5 = 4.5
= 3(14)
Q = 1(13+1) 2
1
4
4 Q = 2(13+1)
= 10.5
2
= 1.14 4
Data ke-10.5 berada
4 = 2(14) diantara angka 7 dan 7,
= 14 : 4 4 sehingga:
2
Kuartil Data Berkelompok
Q = Tb + p { ( i/4.n )- F }
i
f
Keterangan:
i/4.n = letak Q i
Desil
Jika sekumpulan data dibagi menjadi 10 bagian yang sama, maka didapat sembilan
pembagi dan tiap pembagi dinamakan desil. Karenanya ada sembilan buah desil,
ialah desil pertama, desil ke-dua, …, desil ke-sembilan, yang disingkat D , D , …,
1 2
D.
9
Keterangan :
i = 1, 2, …, 9.
D akan terletak.
i
p = panjang kelas D .i
56 – 60 20 24
61 – 65 24 48
66 – 70 56 104 <D5>
71 – 75 19 123
76 – 80 16 139
81 – 85 10 149
86 – 90 7 156
91 – 95 3 159
96 – 100 1 160
160
Data ke-80 berada pada kelas 66-70
D = Tb + p { ( i/10.n )-F }
i
D = Tb + p { (5/10.n –F)}
5
= / .160
5
10
f
= 80
= 65,5+ 5 {(5/10.160 – 48 )}
56
= 65,5 + 5 {0,57}
Persentil
Sekumpulan data yang dibagi menjadi 100 bagian yang sama, akan
menghasilkan 99 pembagi berturut-turut yang dinamakan persentil pertama,
persentil kedua, …, persentil ke-99. Simbol yang digunakan berturut-turut P , P ,
1 2
…, P .
99
dengan:
i = 1, 2, …, 99.
terletak.
p = panjang kelas P .i
Jawab: = 1350
P = i ( n + 1 )
i 100
100 = 13,5
P = 90 (14+1)
90
Data ke-13,5 berada diantara angka 8 dan 9 jadi:
KELOMPOK 1