Desil adalah titik atau skor atau nilai yang membagi seluruh distribusi
frekuensi dari data yang kita selidiki ke dalam 10 bagian yang sama
besar, yang masing-masing sebesar 1/10 N
. Kegunaan desil adalah untuk menggolongkan-golongkan suatu
distribusi data ke dalam sepuluh bagian yang sama besar, kemudian
menempatkan subjek-subjek penelitian ke dal1. Desil Data Tunggal
Rumus Desil Data Tunggal
Contoh Soal Desil Data Tunggal
Diketahui data: 9,10, 11, 6, 8, 7, 7, 8, 9, 10, 11. Tentukanlah:
Desil ke -2
Desil ke- 4
am sepuluh golongan tersebut.
Jawaban:
Data di urutkan: 4, 5, 5, 6, 7, 7, 8, 9, 10
Letak desil ke- 2 diurutan data ke- 2(10+1)/10 = 22/10 = 2,2
D2 terletak pada urutan ke- 2,2 sehingga
D2 = X2 + 0,2 (X3-X2)
D2 = 5 + 0,2 (5-5)
= 5 + 0
= 5
Letak desil ke- 2 diurutan data ke- 4(10+1)/10 = 44/10 = 4,4
D4 terletak pada urutan ke- 4,4 sehingga
D4 = X4 + 0,4 (X5-X4)
D4 = 6 + 0,4 (7-6)
= 6 + 0,4
= 6,4
2. Desil Data Kelompok
Rumus Desil Data Kelompok
Keterangan:
D = Desil
L = Titik bawah
N = Banyak data
I = Desil 1, 2, 3 … 10
Cf = Frekuensi komulatif – sebelum kelas
Fd = Frekuensi kelas desil
I = Panjang kelas
Contoh Soal Desil Data Kelompok
Tentukan Desil 7 dari data table berikut:
Interval f
87-108 2
109-130 6
131-152 10
153-174 4
175-196 3
25
Jawaban:
Ds 7 (desil 7)
N = 25
7/10N = 7/10 x 25 = 17.5
L = 131 – 0.5 = 130.5
Cf = 2 + 6 = 8
Fd = 10
I = 22
Ds 7 = L + ((7/10N – Cf) x I) : fd
= 130.5 + ((17.5 – 8) x 22) : 10
= 130.5 + (9.5 x 22) : 10
= 130.5 + 209 : 10
= 130.5 + 20.9
= 151.4
Pemusatan data presentil
Presentil adalah titik atau skor atau nilai yang membagi seluruh
distribusi frekuensi dari data yang kita selidiki ke dalam 100
bagian yang sama besar, karena itu presentil sering
disebutPersentil yang biasa dilambangkan P, adalah titik atau nilai
yang membagi suatu distribusi data menjadi seratus bagian yang
sama besar. Karena itu persentil sering disebut ukuran
perseratusan.
Titik yang membagi distribusi data ke dalam seratus bagian yang
sama besar itu ialah titik-titik: P1, P2, P3, P4, P5, P6, … dan
seterusnya, sampai dengan P99.
Jadi disini kita dapati sebanyak 99 titik persentil yang membagi
seluruh distribusi data ke dalam seratus bagian yang sama besar,
masing-masing sebesar 1/ 100N atau 1%.
ukuran perseratusan.
Pemusatan data rata-rata ukur
Ada dua cara untuk menghitung rata-rata ukur yaitu dengan Cara
Biasa dan dDengan Logaritma. Pada prinsipnya penghitungan kedua metode
tersebut adalah sama. Perbedaannya adalah pada tingkat kesulitan pada proses
penghitungannya
G=nx1×x2×⋯×xn=ni=1∏nxi
Penghitungan menggunakan Cara Biasa akan sulit dilakukan jika data yang
digunakan banyak dan nilainya besar. Hal ini karena hasil perkalian pada saat
penghitungan akan menjadi sangat besar. Oleh karena itu, untuk mengurangi
hitungan yang terlalu besar maka digunakanlah logaritma (Cara Kedua).
Cara II:
Dengan Logaritma\log(G)=\frac{1}{n}\sum_{i=1}^n\log(x_i)log(G)=n1i=1∑n
log(xi)
Keterangan dari notasi kedua rumus di atas adalah GG adalah rata-rata ukur
(geometrik), nn adalah banyaknya sampel, \sum∑ adalah penjumlahan
dan \prod∏ adalah perkaian. Kegunaan \prod∏ hampir sama
dengan \sum∑ (bedanya adalah \sum∑ digunakan untuk penjumlahan,
sedangkan \prod∏ digunakan untuk perkalian serta x_ixi adalah nilai data ke-i.i.
Contoh Soal No. 1
Jawab: