Anda di halaman 1dari 24

68 52 69 51 43 36 44 35 54 57 55 56

55 54 54 53 33 48 32 47 47 57 48 56
65 57 64 49 51 56 50 48 53 56 52 55
42 49 41 48 50 24 49 25 53 55 52 56
64 63 63 64 54 45 53 46 50 40 49 41
45 54 44 55 63 55 62 56 50 46 49 47
56 38 55 37 68 46 67 45 65 48 64 49
59 46 58 47 57 58 56 59 60 62 59 63
56 49 55 50 43 45 42 46 53 40 52 41
42 33 41 34 56 32 55 33 40 45 39 46
38 43 37 44 54 56 53 57 57 46 56 45
50 40 49 39 47 55 46 54 39 56 38 55
37 29 36 30 37 49 36 50 36 44 35 45
42 43 41 42 52 47 51 46 63 48 62 49
53 60 52 61 49 55 48 56 38 48 37 47 1
DESKRIPSI DATA
Pertemuan 3

2
Pendahuluan :

 Sering digunakan peneliti, khususnya dalam


memperhatikan perilaku data dan
penentuan dugaan-dugaan yang selanjutnya
akan diuji dalam analisis inferensi.

3
Analisis Statistik Deskriptif :
 Sari numerik (ringkasan angka)
◦ Menyatakan nilai-nilai penting dalam statistik
meliputi ukuran pemusatan dan dispersi.
 Distribusi
◦ Menyatakan pola atau model dari penyebaran
data.
 Pencilan
◦ Menyatakan nilai data yang berada diluar
kelompok nilai data yang lainnya.

4
Sari Numerik (ringkasan angka):
 Ukuran pemusatan
◦ merupakan ukuran yang menyatakan pusat dari sebaran
data. Ada tiga macam ukuran pemusatan yaitu Rata-rata,
Median, dan Modus.
 Ukuran penyebaran (dispersi)
◦ adalah ukuran yang dipakai untuk mengukur tingkat
penyebaran data.
◦ Semakin kecil ukuran penyebaran semakin seragam data
tersebut dan semakin besar ukuran penyebaran
semakin beragam data tersebut.

5
Ukuran Pemusatan (1):
 Rata-rata adalah sebuah nilai yang khas yang
dapat mewakili suatu himpunan data.

 Rata-rata dari suatu himpunan n bilangan x1, x2 ,


….., xn ditunjukkan oleh dan didefinisikan sbb :
n

x1  x 2  .....  x n x i
X   1

n n

6
Contoh:
Bila nilai ujian statistika dari sebagian mahasiswa
dalam suatu kelas adalah 70, 75, 60, 65, 80, maka
nilai rata-rata hitungnya adalah:
n

x1  x 2  .....  x n x i
X   1

n n

70  75  60  65  80 350
X    70
5 5

7
Ukuran Pemusatan (2):

 Jika bilangan-bilangan x1, x2 , ….., xn masing-


masing terjadi f1, f2 , ….., fn maka nilai rata-
ratanya adalah :

f 1 x1  f 2 x 2  .....  f n x n f x i i
X  1

f 1  f 2  ....  f n n

f 1
i

8
Contoh:
Misalkan pada suatu ujian Bahasa Inggris, ada 3 mhs
dapat nilai 60, 5 mhs dapat nilai 65, 4 mhs dapat
nilai 80, 1 mhs dapat nilai 50, dan 2 mhs dapat nilai
95. Maka nilai rata-rata hitungnya adalah:
n

f 1 x1  f 2 x 2  .....  f n x n f x i i
X  1

f 1  f 2  ....  f n n

f 1
i

(3x 60)  (5 x 65)  ( 4 x80)  (1x50)  ( 2 x 95) 1065


X    71
3 5  4 1 2 15

9
Ukuran Pemusatan (3):
 Median adalah besaran yang membagi data menjadi dua
kelompok yang memiliki persentase sama besar., dimana
himpunan bilangan disusun menurut urutan besarnya.

 2   f 
n 
1
Median  L1   c
 f med 
 
Dimana
L1 = batas kelas bawah dari kelas median.
n = banyak data
(Σ f)1= jumlah frekuensi semua kelas yang lebih rendah dari kelas
median
f med = frekuensi kelas median
c = panjang kelas

10
Ukuran Pemusatan (4):
 Modus suatu himpunan bilangan adalah nilai yang
paling sering muncul (memiliki frekuensi maksimum).
Modus mungkin tidak ada. Modus dapat diperoleh dari
rumus :

 1 
Modus  L1    c
 1   2 
Dimana
L1 = batas kelas bawah dari kelas modus.
1 = selisih frekuensi kelas modus dan frekuensi kelas
sebelumnya
2 = selisih frekuensi kelas modus dan frekuensi kelas
sesudahnya
c = panjang kelas
11
Ukuran Dispersi/Penyebaran (1):

 Derajat atau ukuran sampai seberapa jauh


data numerik cenderung untuk tersebar
disekitar nilai rata-ratanya.
 Yang paling umum adalah Range (rentang),
Variansi, dan Simpangan Baku.
 Ukuran dispersi lain adalah kuartil,
persentil.

12
Range / Rentang (R):
 adalah selisih antara bilangan terbesar dan
terkecil dalam himpunan.
 Nilai R akan selalu positif.
 Interpretasi nilai R adalah:
◦ R = 0, menunjukkan bahwa data terbesar sama
dengan data terkecil, akibatnya semua data
memiliki harga yang sama
◦ R kecil, memberikan informasi bahwa data
akan mengumpul di sekitar pusat data
◦ R besar, menyatakan bahwa paling sedikit ada
satu data yang harganya berbeda jauh dengan
data lainnya
13
Simpangan baku (deviasi standar)
(1):
 Simpangan Baku (Deviasi Standar) suatu
himpunan bilangan x1, x2, …, xn
dinyatakan dengan s dan didefinisikan
sebagai berikut :
1 1
   x i  x 2 
2   x 2  nx 2  2

s   i

 n  1   n 1 

14
Simpangan baku (deviasi standar)
(2):
 Jika x1, x2, …, xn masing-masing muncul
dengan frekuensi f1, f2, …, fn, maka
simpangan baku dapat dituliskan :

1 1

  f i xi  x   
   f i xi 
2

2 2 2 2
f i xi
s     
  f i   1   n  
 
n   

n f i
15
Simpangan baku (deviasi standar)
(3):
 Kuadrat dari simpangan baku adalah variansi.
 Nilai variansi dan simpangan baku selalu non-negatif.
 Interpretasi nilai s2 adalah:
◦ s2 = 0 atau s = 0 berarti nilai data sama sengan rata-
ratanya, sehingga nilai semua data sama
◦ s2 atau s kecil, berarti perbedaan harga data yang satu
dengan lainnya kecil. Akibatnya semua data akan
mengumpul disekitar pusat data.
◦ s2 atau s besar menyatakan bahwa paling sedikit ada satu
data yang harganya berbeda jauh dengan data lainnya.

16
Ukuran Penyebaran Lain:
 Suatu himpunan data membagi himpunan
atas empat bagian yang sama. Nilai-nilai ini
disebut Kuartil dan dinyatakan dengan Q1,
Q2, dan Q3.
 Suatu himpunan data membagi data atas
sepuluh bagian yang sama disebut Desil dan
dinyatakan dengan D1, D2, D3, …., D9.
 Suatu himpunan data membagi data atas
seratus bagian disebut Persentil dan
dinyatakan dengan P1, P2, P3, ….., P99.

17
Kuartil :
Rumus Kuartil ke-N (N = 1,2,3) :

 N . 4   f N
 n 

Q N  LQN  c
 f QN 
 

Di mana
 LQN = batas kelas bawah dari kelas kuartil ke-N
 n = banyak data
 (Σ f)N= jumlah frekuensi semua kelas sebelum kelas kuartil
ke N
 fQN = frekuensi kelas kuartil ke-N
 c = panjang kelas
18
Bentuk distribusi
 Dalam statistika, mempelajari distribusi
merupakan suatu hal yang penting, karena
akan menentukan metodologi statistika
yang akan digunakan.
 Distribusi adalah pola atau model
penyebaran yang merupakan gambaran
kondisi sekelompok data.

19
Ciri Bentuk Distribusi Simetri:

Mean = median = modus

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

20
Ciri Bentuk Distribusi Menjulur ke
kanan (positif):
Mean > median > modus

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

21
Ciri Bentuk Distribusi Menjulur ke
kiri (negatif):
Mean < median < modus

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

22
Mengukur derajat kemenjuluran
distribusi data:
 Rumus Pearson
x  Mo
SK 
S
Dimana
◦ SK = derajat kemenjuluran (skewness)
◦ X = mean
◦ Mo = Modus
◦ S = Standar Deviasi
23
Interpretasi nilai derajat
kemenjuluran:
 Bila nilai SK = 0 atau mendekati nol, maka
dikatakan distribusi data simetri
 Bila nilai SK bertanda negatif, maka
distribusi data menjulur ke kiri
 Bila nilai SK bertanda positif, maka
distribusi data menjulur ke kanan

24

Anda mungkin juga menyukai