Anda di halaman 1dari 41

Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 
 
 
 
 
 
 

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

PENGUKURAN

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 
engukuran adalah ​kegiatan mengukur suatu besaran terhadap satuannya dengan menggunakan alat
ukur yang tepat. ​Pengukuran harus dapat menghasilkan nilai yang sama untuk setiap orang dan akan
sama di berbagai tempat. ​Besaran-besaran fisika dapat diukur dengan alat ukur tertentu, misalnya
untuk mengukur panjang kita menggunakan mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Alat ukur
yang digunakan untuk mengukur panjang benda haruslah sesuai dengan ukuran benda. Sebagai
contoh, untuk mengukur lebar buku kita gunakan mistar.
Alat ukur yang digunakan dalam suatu pengukuran tidak boleh sembarang, tetapi harus memiliki
kriteria tertentu sebagai satuan standar besaran. Satuan standar yang baik harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut.
a. Tetap, tidak mengalami perubahan dalam keadaan apapun
b. Dapat digunakan secara internasional
c. Mudah ditiru.

A. PENGUKURAN PANJANG
Panjang merupakan jarak di antara dua titik. Termasuk besaran pokok yang satuan SI-nya
adalah meter (m). Mengukur panjang dengan secara tidak baku dilakukan dengan alat ukur yang
berupa jari, jengkal, depa, lengan, langkah, dan hasta. Pengukuran seperti itu hasilnya akan berbeda
karena jengkal, lengan, langkah, dan hasta untuk setiap orang berbeda. Mengukur panjang dengan
satuan baku harus menggunakan alat ukur seperti mistar, meteran, jangka sorong, dan mikrometer
sekrup.

Alat Ukur Panjang


Meter standar untuk panjang internasional yang pertama adalah sebuah batang yang terbuat
dari campuran platina iridium. Meter standar ini disimpan di Lembaga Berat dan Ukuran
Internasional, di kota Sevres dekat Paris. Oleh karena meter standar ini tidak mudah untuk ditiru dan
tidak memadai lagi untuk ilmu pengetahuan dan teknologi modern, pada 1960 satuan standar
panjang diubah. Hasil pertemuan ke-11 konferensi umum mengenai berat dan ukuran, satu meter
standar sama dengan 1.650.763,73 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh
atom-atom gas krypton- 86 di dalam ruang hampa pada suatu peristiwa lucutan listrik.
Pada 1983, definisi satu meter di tetapkan sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang
1
hampa selama selang waktu 299.792.458 sekon. Selanjutnya, alat ukur ini ditiru di negara
masing-masing. Kemudian, digunakan sebagai standar alat ukur panjang yang sah. Saat ini terdapat
berbagai macam alat pengukur panjang, misalnya meteran atau penggaris, meteran kelos (rol
meter), jangka sorong, dan mikrometer sekrup.
1. Mistar
Mistar adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang, lebar, dan tinggi suatu benda.
Pada mistar terdapat garis-garis yang menunjukkan skala pengukuran. Pada umumnya, terdapat
dua skala pengukuran pada mistar, yaitu sentimeter (cm) dan inci. Skala pengukuran terkecil pada
mistar adalah 1 milimeter, sesuai dengan jarak garis terkecil yang terdapat pada skala penggaris.
Ketilitian pada mistar berbeda-beda, sesuai dengan skala pada mistar yang dimiliki.
Untuk menentukan ketelitian pada mistar, dapat digunakan persamaan (1) berikut.

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 
K m = 12 x sk

Keterangan :
Km = Ketelitian mistar
Sk = skala terkecil pada mistar

Contoh :

Perhatikan gambar mistar berikut ini!

Pada mistar di atas, skala terkecilnya sebesar 1 mm, maka ketelitian yang dimiliki oleh mistar
tersebut ialah
K m = 12 x sk
K m = 12 x 1 mm
K m = 0, 5 mm

Pembacaan skala pada mistar dilakukan dengan kedudukan mata pengamat tegak lurus
dengan skala mistar yang dibaca. Sesuai dengan Gambar 2. berikut ini.

Gambar 2. Kedudukan yang benar dalam membaca skala pada mistar


Sumber : Dokumentasi Penulis

2. Meteran Kelos
Meteran kelos atau meteran gulung untuk mengukur jarak yang agak jauh. Misalnya lebar jalan,
panjang halaman, dan jarak lompatan. Meteran kelos juga digunakan untuk mengukur panjang
benda yang melengkung, misal lingkaran pohon dan keliling. Meteran kelos mempunyai skala
terkecil 1 cm dengan ketelitian pengukuran hingga 0,5 cm.

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 
3. Jangka Sorong
Bagaimanakah mengukur kedalaman suatu tutup pulpen? Untuk mengukur kedalaman ​tutup
pulpen dapat kita gunakan jangka sorong. Jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur
diameter dalam dan diameter luar sebuah benda, serta kedalaman dari suatu benda. ​Jangka
sorong digunakan untuk mengukur panjang benda maksimum 20 cm​. Bagian-bagian penting
jangka sorong yaitu:
a. Rahang tetap.
Rahang tetap mempunyai skala panjang yang disebut skala utama. Setiap skala menyatakan
1 mm
b. Rahang geser
Rahang geser mempunyai skala pendek yang disebut skala nonius

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Gambar 4. Bagian-bagian Jangka Sorong
Sumber : Dokumentasi Penulis  
Jangka sorong biasanya digunakan untuk mengukur panjang suatu benda, garis tengah
bagian luar tabung, diameter bola, garis tengah bagian dalam tabung, dan dalamnya tabung.
Pembacaan skala pada jangka sorong dilakukan seperti berikut.

 
Gambar 5. (a) Pengukuran panjang benda hitam dengan menggunakan jangka sorong
(b) contoh skala hasil pengukuran benda hitam
Sumber: Dokumentasi Penulis
Perhatikan Gambar 5(a). Agar kamu dapat lebih memahami cara penggunaan jangka sorong,
pelajari contoh pengukuran panjang suatu batang silinder. Langkah-langkah yang harus kamu
lakukan adalah sebagai berikut.
a. Buka mur pengunci jangka sorong.
b. Kalibrasi jangka sorong terlebih dahulu. ​Jangka sorong dikalibrasi dengan cara mendorong
rahang geser hingga menyentuh rahang tetap. Apabila rahang geser berada pada posisi yang
tepat di angka nol, yaitu angka nol pada skala utama dengan angka nol pada skala nonius
saling berhimpit pada satu garis lurus, maka jangka sorong tersebut sudah terkalibrasi dan siap
digunakan​.

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 
c. Letakkan batang silinder di antara rahang tetap dan rahang geser.
d. Gerakkan rahang geser sehingga menjepit batang silinder, lalu kuatkan mur pengunci supaya
skala tidak bergeser lagi.
e. Baca skala utama dengan cara melihat angka nol skala nonius. Skala tersebut terletak di skala
berapa pada skala utama?
f. Perhatikan dengan saksama antara skala nonius dan skala utama. Cari salah satu skala
nonius yang paling tepat segaris (berimpit) dengan skala utama.
g. Hasil pengukurannya adalah skala utama ditambah skala nonius.
Hasil pengukuran pada jangka sorong dapat ditentukan dengan persamaan (2) berikut ini.  
 
Keterangan :
HP =Hasil pengukuran
SU = Skala utama
Sn = Skala nonius yang berimpit dengan skala utama
Kjs = Ketelitian jangka sorong

Ketelitian pada setiap jangka sorong berbeda, antara lain 0,1 mm, 0,05 mm, dan 0,02 mm.
Ketelitian pada jangka sorong dapat ditentukan dengan cara nilai skala utama yang berimpit
dengan garis kedua pada skala nonius dikurang dengan nilai yang ditunjukkan oleh skala utama
yang berimpit dengan skala akhir dari skala nonius yang dibagi dengan jumlah skala nonius.
Sebagai contoh, perhatikan gambar berikut ini.

Nilai skala utama yang berimpit dengan garis kedua skala nonius : 2 mm
Nilai yang ditunjukkan skala utama berimpit dengan skala akhir pada skala nonius : 39 mm
Jumlah skala nonius : 20
Ketelitian jangka sorong pada gambar di atas ialah 2 mm − 3920mm = 0, 05 mm
Adapun pada gambar 3 (b), diperlihatkan contoh skala hasil pengukuran oleh jangka sorong
yang memiliki ketelitian 0,1 mm. Dari gambar tersebut, didapatkan hasil pengukurannya ialah :
HP = SU + (Sn x Kjs)
HP = 2,5 cm + (3 x 0,1 mm)
HP = 25 mm + 0,3 mm
HP = 25,3 mm

4. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda dengan tebal
maksimum 2,5 cm atau benda-benda tipis. Misalnya untuk mengukur diameter kabel listrik,
diameter gotri (bola baja), ketebalan seng, atau ketebalan kertas.
Mikrometer sekrup mempunyai dua skala, yaitu skala utama dan skala nonius (skala putar)
yang terdapat di selubung luar. Skala nonius biasanya terdiri atas 50 skala. Jika selubung luar
diputar sekali, rahang geser dan juga selubung luar akan maju atau mundur sejauh 0,5 mm. Satu
kali putaran lengkap selubung luar sama dengan jarak maju atau mundur rahang geser sejauh
0,5 mm
50
= 0, 01 mm . Jadi, ketelitian mikrometer sekrup 0,01 mm.

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 

Gambar 6. Mikrometer Sekrup


Sumber: Dokumentasi Penulis

Agar kamu dapat lebih memahami cara penggunaan mikrometer sekrup, pelajari contoh
pengukuran ketebalan suatu kelereng. Langkah-langkah yang harus kamu lakukan adalah
sebagai berikut.
a. Kalibrasi mikrometer sekrup dengan cara buka pengunci pada mikrometer sekrup, kemudian
pastikan angka nol pada skala nonius tepat pada sumbu skala utama. A​pabila angka nol pada
skala nonius belum tepat pada sumbu utama dapat dilakukan dengan cara memutar lubang
yang ada di bagian skala utama menggunakan alat pemutar.
b. Letakkan kelereng di antara rahang
c. Putar gigi geser pada selubung pemutar sampai terdengar suara “klik”
d. Hentikan pemutaran, lalu kunci agar skala tidak berubah
e. Baca skala utama apakah menunjukkan satuan atau setengah satuan
f. Baca skala nonius yang tepat segaris dengan skala utama
g. Hitung hasil pengukuran dengan persamaan (3) berikut.

 
Keterangan :
HP : hasil pengukuran
SU : skala utama, yang berimpit dengan tepi selubung luar
Sn : skala nonius, garis pada selubung luar yang berimpit tegak lurus dengan skala utama
Kms : ketelitian mikrometer sekrup

Pada Gambar 7, diperlihatkan contoh hasil pengukuran ketebalan kelereng menggunakan


mikrometer sekrup. Dari gambar tersebut di dapatkan hasil pengukurannya sebagai berikut.
HP = SU + (Sn x Kms)
HP = 5,5 mm + (30 x 0,01 mm)
HP = 5,5 mm + 0,3mm
HP = 5,8 mm 
 

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 
 

 
 
 

 
 
 
Alat dan Bahan
 
 
 
 
 
 
 
 
Langkah Kerja
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 
 
 
 
 
   

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 
 
   

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 
Langkah Kerja

Alat dan Bahan


 
Langkah Kerja
 

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 
Alat dan Bahan
 
Langkah Kerja
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

TABEL PENGAMATAN 1
No  Benda yang diukur  Hasil pengukuran 
1  Panjang Buku   
2  Lebar Buku   
3  Panjang Meja   

TABEL PENGAMATAN 2
Hasil 
No  Benda yang diukur  SU  Sn  Kjs 
Pengukuran 
1  Diameter luar gelas plastik         
2  Diameter dalam gelas plastik         

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 
3  Diameter koin         

TABEL PENGAMATAN 3
Hasil 
No  Benda yang diukur  SU  Sn  Kms 
Pengukuran 
1  Ketebalan 10 lembar kertas buku         
2  Ketebalan 1 buku tulis         
3  Ketebalan koin         

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!


1. Tentukan hasil pengukuran dari alat-alat berikut ini!
a. Jangka sorong

 
 

b. Mikrometer Sekrup

 
 
   

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 
B. PENGUKURAN MASSA

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 

assa adalah jumlah zat yang dikandung suatu benda. Satuan SI untuk massa adalah kilogram. Alat
ukur massa adalah timbangan atau neraca. Bentuk neraca bermacam-macam sesuai dengan

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 
kegunaannya, diantaranya adalah timbangan pasar, timbangan badan, timbangan untuk keperluan
memasak, timbangan emas, timbangan laboratorium (neraca lengan), dan lain-lain.

Alat Ukur Massa


Standar Internasional massa adalah sebuah platina iridium yang disebut kilogram standar.
Kilogram standar ini disimpan di Lembaga Berat dan Ukuran Internasional. Jadi, satu kilogram adalah
massa sebuah kilogram standar yang disimpan di Lembaga Berat dan Ukuran Internasional. Alat ukur
massa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari (terutama dalam dunia perdagangan)
dikenal dengan nama timbangan atau neraca. Satuan standar massa yang digunakan merupakan
tiruan dari massa standar yang telah disepakati secara internasional. Prinsip kerja timbangan atau
neraca adalah ke setimbangan. Prosesnya sama dengan alat ukur yang lain, yaitu membandingkan
suatu besaran yang diukur (massa benda) dengan besaran sejenis yang dijadikan satuan standar
sehingga terjadi kesetimbangan. Satuan timbangan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
adalah ons, kuintal, dan ton. Hubungan ketiga satuan ini terhadap kilogram adalah sebagai berikut.
1 ton = 1.000 kg
1 kuintal = 100 kg
1 ons = 0,1 kg

1. Timbangan duduk

Pada Gambar 1.16 ditunjukkan timbangan duduk yang sering digunakan. Cara menggunakan alat ini
adalah dengan meletakkan benda di sebelah kiri pada tempatnya dan anak timbangan diletakkan di
sebelah kanan hingga mencapai kesetimbangan. Dalam kehidupan sehari-hari, nilai dari anak
timbangan adalah 1 ons (0,1 kg), 14 kg, 15 kg,1 kg, 2 kg,
dan 5 kg. Misalnya,
kamu menimbang suatu barang yang setimbang dengan
anak timbangan 1 kg, 0,5 kg, dan 1 ons, + 0,1 kg = 1,6 kg.

2. Neraca Ohauss
Pengukuran massa di laboratorium biasanya menggunakan
neraca Ohaus yang memiliki 3 lengan atau 4 lengan.
Neraca tiga lengan umumnya memiliki kapasitas 610 gram
dengan ketelitian 0,1 gram. Lengan pertama menunjukkan skala puluhan (0 – 500 gram), lengan kedua
menunjukkan satuan (0 – 100 gram), dan lengan ketiga menunjukkan decimal (0 – 10 gram) dengan
skala terkecil 0,1 gram. Benda yang akan diukur diletakkan di sebelah kiri. Dengan cara menggeser
ketiga anak timbangan ke sebelah kanan sampai dicapai kesetimbangan, kamu dapat mengetahui
massa benda tersebut​.

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 
Neraca empat lengan memiliki kapasitas 311 gram, 310 gram, dan 260 gram. Neraca Ohauss tipe 311,
memiliki kapasitas 311 gram dengan ketelitian 0,01 gram (lihat Gambar 10 ). Penggunaan neraca
empat lengan ini sama dengan neraca tiga lengan​.

Gambar 11. Bagian-bagian Neraca Ohauss 4 lengan tipe 311


Sumber : Dokumentasi Penulis

Agar kamu dapat lebih mudah memahami cara penggunaan neraca Ohauss, baca langkah-langkah
yang haru kamu lakukan berikut ini.
1) Melakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan untuk menimbang, dengan cara
memutar knop pada ujung neraca ohauss sehingga titik kesetimbangan lengan atau ujung lengan
segaris pada garis titik nol kesetimbangan , namun sebelumnya pastikan semua anting
pemberatnya terletak tepat pada angka nol di masing-masing lengan​.
2) Meletakkan benda yang akan diukur massanya

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 
3) Menggeser skalanya dimulai dari yang skala besar baru gunakan skala yang kecil. Jika panahnya
sudah berada di titik setimbang 0 dan Jika dua garis sejajar sudah seimbang maka baru memulai
membaca hasil pengukurannya.
Pembacaan skala pada neraca Ohauss dilakukan dengan cara membaca skala yang ditunjukkan
oleh anting (pemberat) pada masing-masing lengan neraca. Hasil pengukuran pada neraca Ohauss
merupakan penjumlahan dari masing-masing lengan neraca, dapat dilihat pada persamaan (4) berikut
ini.
a) Untuk neraca empat lengan

H P = L1 + L2 + L3 + L4

Keterangan :
HP : Hasil Pengukuran
L1 : Lengan pertama
L2 : Lengan kedua
L3 : Lengan ketiga
L4 : Lengan keempat

3. Timbangan Lengan Gantung

Timbangan lengan gantung atau dacin biasa digunakan untuk menimbang benda-benda berat hasil
panen seperti padi, kedelai, dan bawang. Cara kerjanya dengan menggantungkan beban pada pengait
timbangan dan menggeser-geser beban pemberat yang terdapat di sepanjang batang untuk
mengetahui massanya.
 
 

Gambar 12 . Timbangan Lengan Gantung


Sumber : Buku IPA SMP Kelas VII (2009) 
 

C. PENGUKURAN WAKTU

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 

aktu termasuk besaran pokok dan satuan pokok dalam SI dinyatakan dengan sekon. Alat ukur waktu
jam tangan atau arloji, jam digital, dan ​stopwatch​. Mengukur waktu adalah membandingkan waktu
dengan satuan sekon dengan menggunakan alat ukur jam atau ​stopwatch​.

Alat Ukur Waktu


Besaran waktu dinyatakan dalam satuan detik atau sekon dalam SI. Pada awalnya satuan waktu
dinyatakan atas dasar waktu rotasi bumi pada porosnya, yaitu 1 hari. Satu detik didefinisikan sebagai
1/26400 kali satu hari rata-rata. Satu hari rata-rata sama dengan 24 jam = 24 x 60 x 60 = 86400 detik.
Karena satu hari matahari tidak selalu tetap dari waktu ke waktu, maka pada tahun 1956 para ahli
menetapkan definisi baru. Satu detik adalah selang waktu yang diperlukan oleh atom cesium-133 untuk
melakukan getaran sebanyak 9192631770 kali.

Gambar 13. (a) Stopwatch digital; (b) Stopwatch analog; (c) Jam tangan
Sumber : Dokumentasi Penulis

Standar waktu yang telah dikenal adalah detik (sekon), menit, dan jam. Dalam satuan SI, standar
waktu adalah sekon. Hubungan antara ketiga besaran tersebut adalah 1 jam = 60 menit = 3.600 sekon
.Beberapa alat ukur waktu yang biasa kamu gunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah jam tangan
(arloji), jam dinding, dan jam weker. Di dalam laboratorium, alat pengukur waktu yang digunakan
adalah ​stopwatch ​yang terdiri atas ​stopwatch ​digital dan ​stopwatch ​analog. Stopwatch analog memiliki
ketelitian 0,1 detik, stopwatch digital memiliki ketelitian 0,001 detik, sedangkan jam tangan atau arloji
memiliki tingkat ketelitian 1 detik.
Stopwatch sering digunakan untuk menghitung waktu jangka pendek, seperti kegiatan olahraga
karena stopwatch lebih teliti dari jam atau arloji. Cara penggunaan stopwatch dimulai dari tekan tombol
pengatur jarum ke angka nol. Tekan tombol star untuk memulai menghitung. Tekan tombol stop untuk
melihat lamanya waktu. Perhatikan posisi jarum panjang dan jarum pendek. Jarum pendek
menunjukkan menit dan jarum panjang menunjukkan sekon. Hati-hati dengan stopwatch, jangan
sampai jatuh, karena mudah rusak​.

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 
PENGUKURAN VOLUME

olume benda-benda yang berbentuk tertentu, seperti kubus, balok, kerucut, bola slinder, dan bentuk
teratur lainnya dapat ditentukan dengan perhitungan secara matematis dengan rumus:
V olume = sisi x sisi x sisi

Contoh : untuk mengukur volume balok digunakan persamaan​ V = p x l x t  


Untuk mengukur volume benda yang bentuknya tidak teratur, dapat dilakukan dengan 2 cara,
yaitu :
a. Menggunakan gelas ukur
Gelas ukur ini berupa tabung gelas yang dilengkapi dengan skala-skala volume (biasanya
dalam ml atau cm3 ). Volume zat cair dapat diukur secara langsung dengan menggunakan gelas
ukur, yaitu dengan menempatkan zat cair tersebut ke dalam gelas ukur dan volumenya dapat
ditentukan dari pembacaan skala yang berhimpit dengan permukaan zat cair tersebut.
Benda padat yang tak beraturan dapat diukur volumenya dengan menggunakan gelas ukur,
dengan langkah sebagai berikut.
1. Isilah gelas ukur dengan air lebih kurang setengah dari gelas ukur. Amati dan baca skala
yang ditunjukkan sebagai volume air tersebut ( V 1 )
2. Kemudian, masukkan benda padat yang tak beraturan ke
dalam gelas ukur yang berisi air. Amati dan baca skala
yang ditunjukkan oleh volume air+batu ( V 2 )
3. Volume zat padat dapat ditentukan dengan persamaan
(4) :

b. Menggunakan gelas ukur dan gelas pancur


Langkah yang harus dilakukan untuk mengukur volume
benda padat tak beraturan menggunakan gelas ukur dan gelas pancur sebagai berikut.
1. Isilah gelas pancur dengan sampai batas lubang gelas pancur
2. Tarus gelas ukur tepat di bawah mulut lubang
gelas pancur
3. Masukkan zat padat yang hendak diukur
volumenya ke dalam gelas pancur. Tentu air
akan tumpah menuju gelas ukur

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 
4. Amati dan baca skala yang ditunjukkan pada gelas ukur. Skala yang ditunjukkan oleh gelas
ukur tersebut merupakan volume dari benda padat yang diukur.

Langkah Kerja

Alat dan Bahan

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 

Alat dan Bahan


Langkah Kerja

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 
Langkah Kerja

Alat dan Bahan

Alat dan Bahan

Langkah Kerja

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 
TABEL PENGAMATAN 4
No  Benda yang diukur  Massa (gr) 

1  Kubus Aluminium   

2  Kubus Tembaga   

3  Kubus Kuningan   

TABEL PENGAMATAN 5
No.  Percobaan  Lama waktu berjalan 

Diukur menggunakan  Diukur menggunakan jam 


stopwatch  tangan 

1  Pertama     

2  Kedua     

3  Ketiga     

TABEL PENGAMATAN 6
Sisi 
No  Benda yang di ukur  Volume 
P (cm)  L (cm)  T (cm) 

1  Kubus materi         

2  Balok materi         

TABEL PENGAMATAN 7
Volume 
No  Benda yang diukur 
Gelas pancur (ml)  Gelas ukur (ml) 

1       
2       
3       

Jawablah Pertanyaan di bawah ini!

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 
1. Dari praktikum pengukuran waktu, alat ukur manakah yang lebih teliti? Stopwatch atau jam?
Jelaskan!

2. Bagaimana hasil volume batu yang didapatkan dari pengukuran menggunakan gelas pancur dan
gelas ukur? Jelaskan!

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 
   

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 
 
 
 
 
 
   

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 
 

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang 
benar! 
1. Ketika di dalam kelas, Raja sedang mengukur sebuah buku dengan menggunakan mistar. 
Kegiatan yang dilakukan Raja tersebut disebut… 
a. Eksperimen  c. Pengukuran 
b. Membandingkan suatu benda d. Mengukur 
2. Perhatikan gambar di bawah ini 

Panjang benda tersebut ialah… 


a. 8,0 cm c. 7,8 cm 
b. 7,9 cm d. 8,1 cm 
3.  

Bagian yang ditunjukkan oleh X tersebut ialah… 


a. Rahang tetap c. skala nonius 
b. Skala utama d. rahang geser 
4. Ketika melaksanakan sebuah percobaan, Dian ingin mengukur diameter dalam tabung minum 
milik Faisal. Alat ukur dan cara mengukur yang benar dilakukan oleh Dian ialah… 
a. Untuk mengukur diameter dalam sebuah tabung digunakan alat ukur mistar. Cara 
mengukurnya dengan meletakkan mistar diatas muluu tabung tersebut. Kemudian baca skala 
yang menunjukkan diameter tabung pada mistar 
b. Untuk  mengukur  diameter  dalam  sebuah  tabung  digunakan  alat  ukur  jangka  sorong.  Cara 
mengukurnya  dengan  meletakkan  mulut  tabung  tersebut  antara  rahang  tetap  dan  rahang 
geser.  Kemudian  geser  rahang  geser  sampai  terdengar  bunyi  klik.  Bacalah  skala  yang 
tertera  pada  skala  nonius  dan  skala  utama  dari  jangka  sorong.  Kemudian  cari  hasil 
pengukurannya menggunakan persamaan H P = S U + (Sn x Kjs)  
c. Untuk  mengukur  diameter  dalam  sebuah  tabung  digunakan  alat  ukur  mikrometer  sekrup. 
Cara  mengukurnya  dengan  meletakkan  tabung  di  antara  rahang,  kemudian  putar  gigi  geser 

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 
pada  selubung  pemutar  sampai  terdengar  suara  “klik”.  Hentikan  pemutaran,  lalu kunci agar 
skala  tidak  berubah.Baca  skala  utama  apakah  menunjukkan  satuan  atau  setengah  satuan. 
Baca  skala  nonius  yang  tepat  segaris  dengan  skala  utama.  Hitung  hasil  pengukuran  dengan 
persamaan H P = S U + (Sn x Kjs)  
d. Untuk  mengukur  diameter  dalam  tabung  digunakan  alat  ukur  jangka  sorong.  Cara 
mengukurnya  dengan  membuka  mur  pengunci  jangka  sorong.  Letakkan  mulut  tabung  di 
antara  rahang  pengukur  diameter  dalam  (lubang)  yang  terdapat  di  bagian  atas  jangka 
sorong.  Gerakkan  rahang  geser  sehingga  menjepit  mulut  tabung, lalu kuatkan mur pengunci 
supaya  skala  tidak  bergeser  lagi.  Baca  skala  utama  dengan  cara  melihat  angka  nol  skala 
nonius.  Cari  salah  satu  skala  nonius  yang  paling  tepat  segaris  (berimpit)  dengan  skala 
utama. Hitung hasil pengukura dengan persamaan P = S U + (Sn x Kjs) . 
5. Pengunci pada mikrometer sekrup diputar sampai bunyi “klik” agar… 
a. Nilai pengukuran yang didapat pada mikrometer sekrup tidak berubah/bergeser 
b. Nilai pengukuran yang didapat pada mikrometer sekrup bisa berubah-ubah 
c. Nilai pengukuran yang didapat pada mikrometer sekrup tetap meskipun sudah dilakukan 
pengukuran pada benda lain 
d. Nilai pengukuran yang didapat mikrometer sekrup benar  
6. Perhatikan pengukuran dengan mikrometer sekrup di bawah ini! 
 

 
 
 
Hasil pengukuran yang benar ialah… 
a. 4, 38 mm c. 4, 88 mm  
b. 5, 38 mm d. 4, 50 mm  
7. Gambar di bawah ini yang sering digunakan untuk menimbang benda-benda berat hasil panen 
ialah… 
a.   

b.   

   

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 
 

8. Berapa massa dari benda P agar neraca dalam keadaan seimbang… 


a. 1.150 kg 
b. 1,15 kg 
c. 11.500 gram 
d. 1,15 gram 

9. Pak Rahmat mengadakan pacu lari di kelas 7.2 untuk nilai pelajaran olahraga. Empat orang siswa 
dipanggil untuk pacu lari pada giliran pertama. Agar waktu pelari yang tercatat lebih teliti, alat 
ukur yang sebaiknya digunakan oleh pak Rahmat ialah… 
a. Jam dinding c. jam pasir 
b. Stopwatch analog d. stopwatch digital 
10. Perhatikan gambar di bawah ini! 
Waktu yang ditunjukkan oleh gambar di samping ialah… 
a. 11.45 
b. 11.41 
c. 10.45 
d. 10.41 
 
 
 
 
11. Sebuah  balok  memiliki  panjang  10  cm,  lebar  5  cm  dan  tinggi  0,5  cm.  Volume  balok  tersebut 
sebesar …. 
a. 250 cm​3 
b. 25 cm​3 
c. 20 cm​3 
d. 2,5 cm​3 
 
 
 
12. Perhatikan gambar berikut. 

 
Gambar di atas menunjukkan… 
a. Pengukuran volume benda yang tidak beraturan 
b. Pengukuran massa benda yang tidak beraturan 

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 
c. Pengukuran luas benda yang tidak beraturan 
d. Pengukuran panjang bena yang tidak beraturan 
13. Perhatikan gambar! 
Gambar tersebut menunjukkan pengukuran volume 
suatu benda yang bentuknya tidak beraturan. Volume 
benda tersebut sebesar… 
a. 10 ml 
b. 50 ml 
c. 30 ml 
d. 60 ml 
14. Dua  keluarga  bertengkar  karena  mempermasalahkan  batas  tanah  mereka.  Masing-masing 
keluarga  sudah  memberi  tanda  batas  tanah  ketika  mereka  berumur  10  tahun  dengan 
menggunakan  hasta.  Setelah  berumur  30  tahun,  Pak  Ali  mengukur  kembali  lebar  tanah  dengan 
menggunakan  hasta,  ternyata  lebar  tanah  pak  Ali  sampai  ke  tanah  milik  keluarga  pak  Hasan. 
Begitu  juga  dengan  pak  Hasan, pak Hasan mengukur ulang lebar tanahnya, ternyata lebar tanah 
pak  Hasan  juga  sampai  ke  tanah  pak  Ali.  Cara  yang  dilakukan  Deri  untuk  menyelesaikan 
permasalahan kedua keluarga tersebut ialah… 
a. Deri  mengukur panjang hasta kedua orang tersebut. Hasilnya panjang hasta pak Ali dan pak 
Hasan  berbeda.  Hasta  pak  Ali  lebih  panjang  daripada  hasta  pak  Hasan.  Karena  panjang 
hasta  kedua  orang  tersebut,  maka  Deri  menggunakan  hasta  milik  anak  berumur  15  tahun 
untuk  mengukur  lebar  kedua  tanah  tersebut.  Karena  awalnya,  pak  Ali  dan  pak  Hasan 
mengukur  lebar  tanah  mereka  menggunakan  hasta  ketika  berumur  10  tahun.  Sesudah 
diukur  lebar  kedua  tanah  menggunakan  hasta  anak  berumur  15  tahun,  didapatkan  lebar 
tanah pak Ali dan pak Hasan yang sesungguhnya 
b. Deri  mengukur panjang hasta kedua orang tersebut. Hasilnya panjang hasta pak Ali dan pak 
Hasan  berbeda.  Hasta  pak  Ali  lebih  panjang  daripada  hasta  pak  Hasan.  Karena  panjang 
hasta  kedua  orang  tersebut,  maka  Deri  menggunakan  hasta  milik  anak  berumur  10  tahun 
untuk  mengukur  lebar  kedua  tanah  tersebut.  Karena  awalnya,  pak  Ali  dan  pak  Hasan 
mengukur  lebar  tanah  mereka  menggunakan  hasta  ketika  berumur  10  tahun.  Sesudah 
diukur  lebar  kedua  tanah  menggunakan  hasta  anak  berumur  10  tahun,  didapatkan  lebar 
tanah pak Ali dan pak Hasan yang sesungguhnya  
c. Deri  mengukur panjang hasta kedua orang tersebut. Hasilnya panjang hasta pak Ali dan pak 
Hasan  berbeda.  Hasta  pak  Ali  lebih  panjang  daripada  hasta  pak  Hasan.  Karena  panjang 
hasta  kedua  orang  tersebut  berbeda,  maka Deri menggunakan hasta milik anak berumur 15 
tahun  untuk  mengukur  lebar  kedua  tanah  tersebut.  Karena  awalnya,  pak  Ali dan pak Hasan 
mengukur  lebar  tanah  mereka  menggunakan  hasta  ketika  berumur  10  tahun.  Sesudah 
diukur  lebar  kedua  tanah  menggunakan  hasta  anak  berumur  10  tahun,  didapatkan  lebar 
tanah pak Ali dan pak Hasan yang sesungguhnya 

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 
d. Deri  mengukur panjang hasta kedua orang tersebut. Hasilnya panjang hasta pak Ali dan pak 
Hasan  berbeda.  Hasta  pak  Ali  lebih  panjang  daripada  hasta  pak  Hasan.  Karena  panjang 
hasta  kedua  orang  tersebut,  maka  Deri  menggunakan  hasta  milik  anak  berumur  10  tahun 
untuk  mengukur  lebar  kedua  tanah  tersebut.  Karena  awalnya,  pak  Ali  dan  pak  Hasan 
mengukur  lebar  tanah  mereka menggunakan hasta ketika berumur 10 tahun. Setelah diukur 
lebar  tanah  menggunakan  hasta  anak  berumur  10  tahun tersebut, kemudian dirata-ratakan 
hasta  anak  berumur  10  tahun  dengan  hasta  milik  pak  Ali  dan  pak  Hasan.  Setelah 
dirata-ratakan, itulah lebar tanah milik pak Ali dan pak Hasan yang sesungguhnya. 
15. Dua  orang  pemulung  bersama-sama  mengumpulkan  botol  bekas.  Setelah  dikumpulkan  mereka 
menggabungkan  botol  bekas  yang  telah  mereka  dapatkan  dan  ingin  membagi  botol  bekas 
tersebut  sama  banyak.  Tetapi,  ketika  ingin  membagi  sama  banyak,  mereka  memiliki  kendala, 
yaitu  tidak  memiliki  neraca  untuk  menimbang  botol  tersebut.  Yang  terdapat  disekitar  mereka 
hanya  kayu,  tali  dan  gula  dengan  massa  2  kg.  Cara  yang  benar  dilakukan  kedua  orang  tersebut 
untuk membagi botol bekas tersebut sama banyak ialah… 
a. Membuat  sebuah  timbangan  menggunakan  kayu.  Kayu  tersebut  digantungkan  dan  dibuat 
seimbang,  Kemudian  menentukan  titik  tengah  dari  kayu  dan  menentukan  jarak  yang  sama 
antara  titik  tengah  dengan  kedua  ujung  kayu  tersebut.  Setelah  dibuat  jarak  yang  sama 
antara  titik  tengah  dengan  ujung  kayu  sebelah  kanan  dan  ujung  kayu  sebelah  kiri, 
gantungkan  gula  yang  bermassa  2  kg  di  ujung  kayu  sebelah  kiri.  Pada  ujung  sebelah kanan, 
gantungkan  botol  bekas  sampai  kayu  dalam  keadaan  seimbang.  Lakukan  cara  tersebut 
sampai botol bekas habis dan didapatkan pembagian yang sama untuk kedua pemulung 
b. Membuat  sebuah  timbangan  menggunakan  kayu.  Kayu  tersebut  digantungkan  dan  dibuat 
seimbang,  Kemudian  menentukan  titik  tengah  dari  kayu  dan  menentukan  jarak  yang 
berbeda  antara  titik  tengah  dengan  kedua  ujung  kayu  tersebut. Setelah dibuat jarak yang 
berbeda  antara  titik  tengah  dengan  ujung  kayu  sebelah  kanan  dan  ujung kayu sebelah kiri, 
gantungkan  gula  yang  bermassa  2  kg  di  ujung  kayu  sebelah  kiri.  Pada  ujung  sebelah kanan, 
gantungkan  botol  bekas  sampai  kayu  dalam  keadaan  seimbang.  Lakukan  cara  tersebut 
sampai botol bekas habis dan didapatkan pembagian yang sama untuk kedua pemulung 
c. Membuat  sebuah  timbangan  menggunakan  kayu.  Kayu  tersebut  digantungkan  dan  dibuat 
seimbang,  Kemudian  menentukan  titik  tengah  dari  kayu  dan  menentukan  jarak  yang  sama 
antara  titik  tengah  dengan  kedua  ujung  kayu  tersebut.  Setelah  dibuat  jarak  yang  sama 
antara  titik  tengah  dengan  ujung  kayu  sebelah  kanan  dan  ujung  kayu  sebelah  kiri, 
gantungkan  gula  yang  bermassa  2  kg  di  ujung  kayu  sebelah  kiri.  Pada  ujung  sebelah kanan, 
gantungkan  botol  bekas  sampai keadaan kayu seperti berat sebelah. Lakukan cara tersebut 
sampai botol bekas habis dan didapatkan pembagian yang sama untuk kedua pemulung 
d. Membuat  sebuah  timbangan  menggunakan  kayu.  Kayu  tersebut  digantungkan  dan  dibuat 
seimbang,  Kemudian  menentukan  titik  tengah  dari  kayu  dan  menentukan  jarak  yang 

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII


Handout Bermuatan Mind Mapping “Pengukuran”  2016 
 
berbeda  antara  titik  tengah  dengan  kedua  ujung  kayu  tersebut. Setelah dibuat jarak yang 
berbeda  antara  titik  tengah  dengan  ujung  kayu  sebelah  kanan  dan  ujung kayu sebelah kiri, 
gantungkan  gula  yang  bermassa  2  kg  di  ujung  kayu  sebelah  kiri.  Pada  ujung  sebelah kanan, 
gantungkan  botol  bekas  sampai  keadaan ujung kayu sebelah kanan berada di atas dan ujung 
kayu  sebelah  kiri  berada  di  bawah.  Lakukan  cara  tersebut  sampai  botol  bekas  habis  dan 
didapatkan pembagian yang sama untuk kedua pemulung 
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini! 
1. Seorang  siswa  akan  mengukur  jarak  dari  rumah  ke  sekolahnya  dengan  melakukan  pengukuran 
langsung,  yaitu  mengukur  jalan  yang  menghubungkan  kedua  tempat  tersebut  dengan 
menggunakan  suatu  alat  ukur.  Coba  kamu  pikirkan,  alat  ukur  apakah  yang  paling  tepat  untuk 
digunakan dalam pengukuran tersebut? Besaran dan satuan apa saja yang terlibat? 
2. Sebuah  benda diukur dengan penggaris. Cara pengukurannya diperlihatkan seperti pada gambar 
berikut. 
Cara  manakah  yang  menurutmu  lebih  benar 
dalam  melakukan  pengukuran?  Berikan 
alasannya. 
 
 
 
 
3. Kamu diminta untuk mengukur volume sebuah benda yang tidak teratur. 
a. Sebutkan alat-alat yang kamu perlukan! 
b. Bagaimanakah urutan langkah kerja yang harus kamu lakukan?

Nurul Fadieny ~ IPA SMP/MTs Kelas VII

Anda mungkin juga menyukai