Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KONSEP METODOLOGI PEMBELAJARAN

NAMA : Mia Agustina Devy

Pembelajaran merupakan proses interaksi antarpeserta didik dan antara peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran
harus dirancang secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembagan fisik serta psikologis peserta
didik. Sesuai dengan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran seperti dimaksud
pada Standar Kompetensi Lulusan/SKL (Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016) dan kegiatan
pembelajaran yang diturunkan dari Standar Isi (Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016), maka
guru harus merancang proses pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik yang
membekali kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara holistik. Kurikulum
2013 mengutamakan pembelajaran yang mendorong aktivitas fisik dan mental peserta didik
secara optimal. Praktik pembelajaran demikian mendukung tumbuhnya pembelajaran aktif
(active learning). Pembelajaran ini menggerakkan seluruh aktivitas fisik dan mental peserta
didik sehingga peserta didik memiliki banyak pengalaman belajar melalui pemberdayaan
potensi dirinya. Proses pembelajaran ini merupakan strategi untuk menumbuhkan
metakognitif peserta didik. Peserta didik didorong untuk melakukan proses pembelajaran
berbasis pemberdayaan potensi diri sehingga muncul strategi otomatis pada diri peserta didik.
Pembelajaran ini melatih peserta didik nampu berfikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan
komunikatif sebagaimana dibutuhkan dalam kehidupan abad 21. Diimplementasikannya
kurikulum 2013 (K-13) membawa konsekuensi guru yang harus semakin berkualitas dalam
melaksanaan kegiatan pembelajaran. Mengapa demikian? Karena K-13 mengamanatkan
penerapan pendekatan saintifik (5M) yang meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, menalar/ mengasosiasikan, dan mengomunikasikan. Lalu optimalisasi peran guru
dalam melaksanakan pembelajaran abad 21 dan HOTS (Higher Order Thinking Skills).
Selanjutnya ada integrasi literasi dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam proses
belajar mengajar (PBM). Pembelajaran pun perlu dilaksanakan secara kontekstual dengan
menggunakan model, strategi, metode, dan teknik sesuai dengan karakteristik Kompetensi
Dasar (KD) agar tujuan pembelajaran tercapai. Pembelajaran abad 21 secara sederhana
diartikan sebagai pembelajaran yang memberikan kecakapan abad 21 kepada peserta didik,
yaitu 4C yang meliputi: (1) Communication (2) Collaboration, (3) Critical Thinking and
problem solving, dan (4) Creative and Innovative.
Konsep metodologi pembelajaran sangat erat kaitannya dengan pembelajaran di
sekolah formal. Pada konsep metodologi pembelajaran pendidik dapat memaknai dan dapat
menganalisis isi pembelajaran untuk dijadikan pedoman saat sedang berada di kelas tatap
muka maupun tutorial. Menurut Dr.Ajat Sudrajat, M.Pd dan Eneng Hernawati, M.Pd (2020)
dalam modulnya membagi konsep metodelogi pembelajaran menjadi tiga garis besar yaitu
pengertian, macam-macam dan karakteristik metodelogi pembelajaran.
Metodologi pembelajaran ialah ilmu yang mempelajari sudut pandang, pola, cara,
tahap-tahap dalam merencanakan, mengolah, maupun mengevaluasi proses belajar dan
mengajar yang terjadi di kelas. Hal tersebut dapat terwujud dengan selaras apabila pendidik
dapat melakukan analis belajar yang bersumber dari guru (sebagai individu), peserta didik
(sebagai individu maupun kelompok sosial), dan masyarakat sekitar (peran orang tua peserta
didik) sesuai dengan kebutuhan atau kondisi yang sedang berlangsung pada suatu sekolah.
Macam-macam metodelogi pembelajaran dapat dibagi menjadi strategi pembelajaran,
pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, model pembelajaran, dan teknik
pembelajaran. Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh
seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran yang bertujuan untuk
memudahkan peserta didik menerima danmemahami materi pembelajaran, yang pada
akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar. Strategi
pembelajaran harus mengandung penjelasan tentang metode atau prosedur dan teknik yang
digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. Artinya, metode atau prosedur dan
teknik pembelajaran merupakan bagian dari strategi pembelajaran. Pendekatan pembelajaran
merupakan sudut pandang yang menentukan tercapainya tujuan pembelajaran di kelas.
Seperti halnya manusia yang beragam tentunya mempengaruhi perbedaan sudut pandang
yang bukan halangan untuk menentukan kebijakan dalam suatu hal namun dapat dijadikan
sebagai bahan belajar untuk mengenal beragamnya pemikiran tentang suatu objek.
Metode pembelajaran merupakan cara yang telah baku dalam kegiatan pembelajaran
yang dapat dijadikan acuan untuk menentukan cara yang tepat untuk mengajar sesuai dengan
kondisi iklim, latar belakang peserta didik, maupun semua aspek yang terkait dalam
pembelajaran di kelas. (Rumaini dan Abdul, 2016). Beberapa macam metode pembelajaran
yang sering digunakan guru saat mengajar adalah metode ceramah, metode diskusi, metode
tanya jawab, metode proyek dll. Teknik pembelajaran adalah serangkaian tata cara tertentu
yang digunakan dalam pembelajaran untuk menentukan keberhasilan proses belajar dan
mengajar.
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan
pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Guru dapat melakukan
berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan sehingga
peserta didik menjadi lebih mudah memahami materi pelajaran. Model pembelajaran yang
digunakan oleh guru sebaiknya yang mampu mengaktifkan peserta didik, yaitu pembelajaran
di dominasi oleh peserta didik, guru hanya sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran.
Implementasi Kurikulum 2013 menurut Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses menggunakan 3 (tiga) model pembelajaran yang diharapkan dapat membentuk
perilaku saintifik, sosial serta mengembangkan rasa keingintahuan siswa. Ketiga model
tersebut adalah
1. Model Pembelajaran Melalui Penyingkapan/Penemuan (Discovery/Inquiry Learning),
2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning/PBL)
3. Model Pembelajaran Berbasis Projek (Project-Based Learning/PJBL).
Selain 3 model yang tercantum dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, guru juga
diperbolehkan mengembangkan pembelajaran di kelas dengan menggunakan model
pembelajaran yang lain, seperti Cooperative Learning yang mempunyai berbagai metode
seperti: Jigsaw, Numbered Head Together (NHT), Make a Match, Think-Pair-Share (TPS),
Example non Example, Picture and Picture, dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai