Anda di halaman 1dari 85

ROBAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

ROPUBLIKA
Alamat Redaksi : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupetan Batang
ISSN: 2460-0490. email: ropublikabatang@gmail.com Telp. 0858-4203-7249

SURAT KETERANGAN
Nomor : 023/Um/Rop/2022

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Afif Rahman, S.Pd., M.Si.


Alamat : Dk.Menjangan RT.02 RW.01 Ds.Menjangan, Kec.Subah Kab.Batang
Jabatan : Pimpinan Redaksi

Menerangkan dengan sebenarnya bahwa :

Nama : Ajnihatin Mu'awinah, S.Pd.


Unit Kerja : SDN Dersansari 02, Kec.Suruh, kab.Semarang
Alamat : Dersan Kulon RT.10 RW.03, Dersansari, Kec.Suruh Kab. Semarang
Telah menerbitk
Telah menerbitkan artikel di jurnal Ropublika

Judul : Pengembangan Instrumen Kemandirian Belajar dalam Aktivitas Pemecahan


Masalah Matematika
Edisi : Sepuluh, Nomer Dua, Januari 2022
ISSN : 2460-0490

Demikian Surat Keterangan kami buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Batang, 2 Februari 2022


Pimpinan Redaksi

Afif Rahman, S.Pd., M.Si.


PENGEMBANGAN INSTRUMEN KEMANDIRIAN BELAJAR
DALAM AKTIVITAS PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK

Ajnihatin Mu’awinah
20560069
Program Pasca Sarjana
Magister Pendidikan Dasar
Universitas PGRI Semarang

Email : ajnihatinmuawinah87@gmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan instrumen kemandirian belajar
dalam aktivitas pemecahan masalah matematik kelas VI SD yang memenuhi
kriteria validitas dan reliabilitas sebagai alat ukur. Tahapan penelitian
pengembangan ini meliputi : pendefinisian (define), perancangan (design),
pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Subyek penelitian ini
adalah 5 orang validator dari guru sekolah dasar dan 17 peserta didik kelas VI SD
Negeri Dersansari 02. Metode analisis data pada uji validitas menggunakan uji
koefisien validitas Aiken’s V, uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach,
dan uji validitas butir angket menggunakan rumus konsistensi internal butir
angket. Hasil penelitian yang diperoleh adalah terwujudnya produk instrumen
kuesioner kemandirian belajar dalam aktivitas pemecahan masalah matematik
untuk 19 butir angket dapat digunakan dan valid serta tingkat reliabilitas dengan
kategori tinggi yaitu 0,858.

Kata kunci : Pengembangan Instrumen, Kemandirian Belajar, Pemecahan Masalah


Matematik

Abstract
The purpose of this study was to develop an independent learning instrument in
math problem-solving activities for grade VI elementary school that meet the
criteria of validity and reliability as a measuring tool. The stages of this
development research include: defining, designing, developing, and disseminating.

1
The subjects of this study were 5 experts from elementary school teachers and 17
students of class VI SD Negeri Dersansari 02. The method of data analysis on the
validity test used the Aiken's V validity coefficient test, the reliability test used the
Cronbach Alpha formula, and the validity test of the questionnaire items used the
consistency formula. internal items of the questionnaire. The results obtained are
the realization of a learning independence questionnaire instrument product in
mathematical problem solving activities for 19 questionnaire items that can be
used and valid and the level of reliability with a high category is 0.858.

Keywords : Instrument Development, Independent Learning, Mathematical


Problem Solving

A. PENDAHULUAN
(Khasanah & Herina, 2019) Perkembangan dunia pada saat ini telah
memasuki era revolusi industri 4.0, bentuk kehidupan manusia telah berbasis
informasi. Karena itu, dalam menyiapkan lulusan yang berkualitas dan mampu
bersaing secara global, serta menguasai perkembangan teknologi merupakan
hal yang sangat penting untuk semua orang dan bagi masa depan suatu Bangsa
dan Negara. Oleh karena itu literasi digital perlu dikembangkan dalam dunia
pendidikan sekarang ini untuk membangun karakter bangsa yang lebih baik dan
lebih siap menghadapi era pendidikan abad 21. Adanya kebutuhan akan skills di
atas telah diadaptasi oleh negara/pemerintah dengan disahkannya UU RI No. 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (dalam Kemdikbud, 2005). Regulasi ini
menempatkan guru agar memiliki peranan yang haus akan pengetahuan,
banyak keinginan dan penuh daya upaya untuk mengantarkan dan menyiapkan
peserta didik yang dididiknya menjadi generasi muda yang kuat dan unggul.
Pada kenyataannya, kualitas pendidikan di Indonesia belum siap memasuki
abad ke-21. Hal ini bisa dibuktikan bahwa dengan mengetik kalimat “rendahnya
kualitas pendidikan di Indonesia” di mesin pencarian Google, kita akan
menemukan hasil sekitar 5,660,000 hasil artikel dengan kurun waktu hanya
0.41 detik (Ariyanti, 2020).
Kualitas pendidikan tercermin dari 3 aspek yaitu pengetahuan, sikap dan
keterampilan. Dalam aspek pengetahuan di panggung internasional Indonesia
tidak banyak unjuk gigi. Syukurnya nilai PISA (Programme for International
Student Assessment) Indonesia pada tahun 2015 mengalami peningkatan
meskipun, tidak signifikan. Peringkat negara kita naik 6 tingkat bila
dibandingkan posisi tahun 2012 (Arseni, 2020). Saat itu peringkat kita ke-2 dari
bawah, itu pun dari 72 negara yang tergabung dalam Organisation for Economic
Cooperation and Development (OECD). PISA sendiri memiliki tiga kompetensi
yang diujikan, yaitu sains, matematika dan membaca. Dalam kompetensi sains,
posisi kita meningkat pada tahun 2012 dari 382 poin menjadi 403 poin pada

2
tahun 2015. Selain itu di tahun yang sama yaitu tahun 2012, 375 poin
kompetensi Matematika naik menjadi 386 poin di tahun 2015. Kompetensi
membaca dari 396 di tahun 2012 menjadi 397 poin di tahun 2015. Uji tiga
tahunan ini terakhir sudah terlaksana pada tahun 2018 yang lalu. Hasilnya akan
dipublikasikan Desember 2019. Harapan kita semua peringkat Indonesia
meningkat dan spek keterampilan berbanding lurus dengan pengetahuan serta
aspek sikap tidak jauh berbeda.
(Rahim dalam Hermanto & Santika, 2016) mengatakan pada tahun 2015
diadakan uji kompetensi guru yang menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh
tidak sesuai harapan dan tidak memenuhi standar kompetensi minimal.
(Susiana & Herawaty dalam Arini, 2020) juga menyatakan berdasarkan 350
data kuesioner dari guru pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan dosen di
berbagai daerah di Indonesia ditemukan hanya 35 % dapat menjelaskan
keterampilan abad 21 dan hanya 17% yang dapat merancang,
mengimplementasikan dan mengakses pembelajaran yang menekankan
keterampilan abad 21 dengan benar. Padahal sejatinya kecakapan abad ke 21
ini sejalan dengan kurikulum 2013.
Seluruh sekolah termasuk jenjang SD telah menggunakan kurikulum 2013.
Hanya saja untuk SD menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau
yang lebih sering kita sebut sebagai perangkat pembelajaran adalah hasil
kelompok Kerja Guru (KKG). Sehingga memiliki kemungkinan ketimpangan
antara perangkat pembelajaran yang dibuat dengan sekolah atau guru yang
menggunakan. Padahal kelengkapan perangkat pembelajaran atau kemampuan
perangkat pembelajaran berfungsi menerjemahkan inti kurikulum.
Menunjuk hal di atas, perlu ada perombakan besar-besaran untuk
meningkatkan kualitas pendidikan kita. Perombakan yang dimaksudkan adalah
perubahan paradigma pendidikan dari pengajaran ke pembelajaran yang
mengacu pada empat pilar pendidikan abad 21 oleh UNESCO. Menurut (Afandi,
2016), empat pilar tersebut di antaranya learning to live together,learning to do,
learning to know, and learning to be. Dengan berpatokan pada pedoman empat
pilar dari UNESCO tersebut, pendidikan dapat memberi tuntutan kepada
peserta didik untuk mengusai ilmu pengetahuan (knowing) dan bagaimana cara
menerapkannya (doing). Selain itu melalui pembelajaran tersebut dapat juga
membantu peserta didik untuk menjadi manusia yang memiliki pribadi yang
normatif (being) serta mampu beradaptasi dan bertoleransi di mana pun di
lingkungan mereka berpijak atau berada (living together).
Proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik harus
diberlakukan agar pengetahuan, sikap dan perilaku peserta didik dapat
dibangun. Terlebih kurikulum 2013 memberikan ruang bagi guru untuk
berimprovisasi terkait dengan peningkatan makna pembelajaran. Kurikulum
2013 sebagai sebuah fermentasi kurikulum-kurikulum yang telah berlaku

3
sebelumnya menagih sesu lebih dari seorang guru karena guru diposisikan
bukan hanya sebagai pelaksana tetapi pengembang. Untuk itu dipandang
penting untuk melakukan inovasi terkait dengan perangkat pembelajaran.
Menurut (Wongsri dalam Kurniawati, 2015), kemandirian belajar adalah
proses belajar di mana individu memiliki rasa tanggung jawab dalam
merancang belajarnya, menerapkan, serta mengevaluasi proses belajarnya.
Deskripsi kemandirian belajar terdiri atas : (1) peserta didik berusaha untuk
meningkatkan tanggung jawab dalam mengambil berbagai keputusan, (2)
kemandirian dipandang sebagai suatu sifat yang sudah ada pada setiap orang
dan situasi pembelajaran, (3) kemandirian bukan berarti memisahkan diri dari
orang lain, dan (4) pembelajaran mandiri dapat mentransfer hasil belajarnya
yang berupa pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai situasi.
Rochester Institute of Techonology (dalam Sumarmo, 2010),
mengidentifikasi beberapa karakteristik lain dalam kemandirian belajar, yaitu :
(1) memilih tujuan belajar, (2) memandang kesulitan sebagai tantangan, (3)
memilih dan menggunakan sumber yang tersedia, (4) bekerja sama dengan
individu lain, (5) membangun makna, memahami pencapaian keberhasilan
tidak cukup hanya dengan usaha dan kemampuan saja namun harus disertai
dengan kontrol diri.
(Sanjaya, 2013) mengemukakan bahwa instrumen penelitian merupakan
alat yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Dalam penelitian ini,
instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data terdiri dari
lembar validasi isi dan lembar angket untuk mengetahui respon peserta didik
terhadap produk yang dikembangkan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini
yaitu: (1) untuk mengetahui validitas isi instrumen kemandirian belajar dalam
aktivitas pemecahan masalah matematik kelas VI SD Negeri Dersansari 02, (2)
untuk mengetahui reliabilitas instrumen kemandirian belajar dalam aktivitas
pemecahan masalah matematik kelas VI SD Negeri Dersansari 02, dan (3) untuk
mengetahui validitas butir angket instrumen kemandirian belajar dalam
aktivitas pemecahan masalah matematik kelas VI SD Negeri Dersansari 02.

B. METODE
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Dersansari 02 Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2021/2022. Penelitian ini merupakan
penelitian pengembangan Development and Validation (pengembangan dan
validasi) terdiri dari empat tahap sebagaimana menurut (Adams & Wieman
dalam Nahadi, 2017), yaitu: 1) Menentukan tujuan dari tes yang dikembangkan
meliputi landasan teori yang mendasari pengembangan tes dan studi
pendahuluan, 2) Pengembangan dan evaluasi spesifikasi tes, 3) Uji coba dan
validasi, dan 4) Evaluasi tes terhadap prosedur yang digunakan. Metode ini
pengembangan ini digunakan untuk menghasilkan kemandirian belajar dalam

4
aktivitas pemecahan masalah matematik yang teruji validitas dan
reliabilitasnya. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VI SD
Negeri Dersansari 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2021/2022 yang terdiri dari 86 peserta didik. Pada penelitian ini hanya dipilih
peserta didik kelas VI berjumlah 17 peserta didik sebagai populasi.
Pengumpulan data pada metode penelitian ini menggunakan uji ahli
berjumlah lima orang guru sekolah dasar. Data yang dikumpulkan berupa data
validitas dan reliabilitas instrumen kemandirian belajar dalam aktivitas
pemecahan masalah matematik.
Data mengenai validitas instrumen dianalisis menggunakan rumus
sebagai berikut :
∑𝑺
𝑽=
[𝒏(𝒄 − 𝟏)]
Keterangan :
𝑽 = Validasi Isi
𝒍𝒐 = Angka penilaian validitas terendah
𝒄 = Angka penilaian validitas tertinggi
𝒓 = Angka yang diberikan penilai
𝑺 = 𝒓 − 𝒍𝒐
Nilai koefisien Aiken’s V berkisar antara 0 – 1. Kriteria validasi isi mengacu
pengklasifikasian menurut (Retnawati, 2016), yaitu :
No. V Kategori
1. 𝟎, 𝟖𝟎 < 𝑽 ≤ 𝟏, 𝟎𝟎 Sangat Tinggi
2. 𝟎, 𝟔𝟎 < 𝑽 ≤ 𝟎, 𝟖𝟎 Tinggi
3. 𝟎, 𝟒𝟎 < 𝑽 ≤ 𝟎, 𝟔𝟎 Sedang
4. 𝟎, 𝟐𝟎 < 𝑽 ≤ 𝟎, 𝟒𝟎 Rendah
5. 𝟎, 𝟎𝟎 < 𝑽 ≤ 𝟎, 𝟐𝟎 Sangat Rendah
Sedangkan mengenai konsistensi internal butir angket menggunakan
rumus :
𝒏 ∑ 𝑿𝒀 − (∑ 𝑿)(∑ 𝒀)
𝑲𝑰 =
√(𝒏 ∑ 𝑿𝟐 − (∑ 𝑿)𝟐 )(𝒏 ∑ 𝒀𝟐 − (∑ 𝒀)𝟐 )

Keterangan :
𝑲𝑰 = Konsistensi Internal
𝑿 = Belahan Pertama
𝒀 = Belahan Kedua
Pada umumnya, suatu butir angket disebut mempunyai konsistensi
internal yang baik jika 𝒓𝑿𝒀 ≥ 𝟎, 𝟑𝟎
Sementara itu, reliabilitas instrumen ditentukan dengan rumus Alpha
Cronbach seperti di bawah ini :

5
𝒏 ∑ 𝝈𝟐𝟏
𝜶=( ) (𝟏 − 𝟐 )
𝒏−𝟏 𝝈𝟏
Dengan varians tiap butir soal :
(∑ 𝑿)𝟐
∑ 𝑿𝟐 −
𝝈𝟐𝟏 = 𝑵
𝑵
Varians skor total :
(∑ 𝒀)𝟐
∑ 𝒀𝟐 −
𝝈𝟐𝟏 = 𝑵
𝑵
Keterangan :
𝜶 = Koefisien reliabilitas
𝒏 = Banyaknya butir soal yang valid
𝟐
∑ 𝝈𝟏 = Jumlah varians skor tiap-tiap item soal
𝟐
𝝈𝟏 = Varians skor total
𝑵 = Jumlah responden
𝒀 = Skor total soal
𝑿 = Skor tiap soal
Kriteria reliabilitas instrumen yang digunakan adalah kriteria dari
(Guilford dalam Candiasa, 2010). Adapun kriteria reliabilitas adalah sebagai
berikut :
No. 𝜶 Kategori
1. 𝟎, 𝟖𝟎 < 𝜶 < 𝟏, 𝟎𝟎 Sangat Baik
2. 𝟎, 𝟔𝟎 < 𝜶 < 𝟎, 𝟖𝟎 Baik
3. 𝟎, 𝟒𝟎 < 𝜶 < 𝟎, 𝟔𝟎 Cukup
4. 𝟎, 𝟐𝟎 < 𝜶 < 𝟎, 𝟒𝟎 Kurang
5. 𝜶 < 𝟎, 𝟐𝟎 Sangat Rendah

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


Validitas instrumen kemandirian belajar dalam aktivitas pemecahan
masalah matematik meliputi validitas isi yang didasari dari hasil validasi oleh
validator untuk pembelajaran Matematika. Tahapan validasi dilakukan oleh
lima orang guru sekolah dasar, yaitu : 1) Noviroh Diniarti, S.Pd., 2) Nurudin,
S.Pd., 3) Reni Ekawati Sulistyo, S.Pd., 4) Zulianto, S.Pd., dan 5) Retmaniar
Karima, S.Pd. Hasil dari expert judgment selanjutnya dilakukan analisis untuk
mendapatkan indeks rasio validitasnya dengan melakukan perhitungan
koefisien Aiken’s V. Rubrik penskoran untuk validator menggunakan 5 skala
yaitu sangat baik (5), baik (4), cukup baik (3), kurang baik (2) dan tidak baik
(1). Hasil analisis data reliabilitas kemandirian belajar dalam aktivitas
pemecahan masalah matematik sebesar 0,833 derajat tinggi.

6
Tabel 1.
Validitas isi Kemandirian Belajar

Item Instrumen ∑S n(c-1) V Keterangan

Butir 1-20 333,29 20 0,833 TINGGI


Hasil analisis validitas ini kemandirian belajar dalam pemecahan masalah
matematik terlihat pada Tabel 1. Nilai validitas instrumen yang telah
dikembangkan adalah 0,833 dengan kategori tinggi. Dari 20 butir pernyataan
yang dikembangkan terdapat 1 butir pernyataan yang tidak valid dan 19 butir
pernyataan yang valid. Nomor pernyataan yang valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11,
12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20. Pernyataan yang tidak valid yakni nomor 9
yang berbunyi “Saya ingin sukses di masa yang akan datang”, dengan nilai V
0,571 berada pada kategori sedang atau tidak valid. Sesuai dengan validasi yang
dilakukan validator, ketidakvalidan ditunjukkan karena kalimat pernyataan
dianggap tidak sesuai dengan indikator. Sehingga disarankan untuk mengubah
kalimat pernyataan tersebut.
Tabel 2.
Reliabilitas Kemandirian Belajar
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,858 5
Tabel 2. Menunjukkan nilai reliabilitas pada pengembangan instrumen
kemandirian belajar dalam aktivitas pemecahan masalah matematik dilakukan
berdasarkan uji validator. Hasil perhitungan reliabilitas instrumen kemandirian
belajar yang telah diperoleh akan dibandingkan dengan tabel kriteria
reliabilitas. Reliabilitas instrumen yang berbentuk rating scale kemandirian
belajar diuji dengan rumus Alpha Cronbach berbantuan SPSS. Berdasarkan hasil
uji reliabilitas maka dapat disimpulkan bahwa instrumen memeroleh nilai
0,858. Data ini menunjukkan reliabilitas berada pada rentang 0,60 <r11 ≤ 0,80
atau berada pada kategori derajat reliabilitas tinggi (sangat baik).
Instrumen kemandirian belajar dalam aktivitas pemecahan masalah
matematik dikembangkan menggunakan model 4D. Menurut Thiagarajan
(dalam Kurniawan, 2017) menyatakan bahwa model ini terdiri atas empat
tahapan, yaitu: (1) define (pendefinisian), (2) design (perancangan), (3) develop
(pengembangan), dan (4) disseminate (penyebaran).
Pada tahap define, terdapat tiga kegiatan yaitu melakukan analisis
kebutuhan, melakukan analisis teoritik terhadap definisi konseptual dan
operasional dan menyusun kisi-kisi sesuai dengan instrumen yang akan dibuat.
Pada tahap design, dilakukan kegiatan berupa pemilihan pola instrumen yang
digunakan dan mengimplementasikan kisi-kisi menjadi butir-butir instrumen.
Pada tahap yang ketiga yaitu develop, dilakukan pengujian instrumen oleh

7
validator yaitu lima orang validator guru sekolah dasar. Data mengenai validitas
dan reliabilitas instrumen dikumpulkan berdasarkan pendapat validator.
Adapun hasil perhitungan validitas dari instrumen kemandirian yaitu sebanyak
19 soal valid dan 1 soal yang tidak valid. Sedangkan nilai dari reliabilitas
sebesar 0,833 yang berada pada rentang 0,60 <r11 ≤ 0,858 atau berada pada
kategori derajat reliabilitas tinggi (sangat baik). Tahap terakhir setelah
dilakukan validasi adalah disseminate, yaitu dilakukan penyebaran instrumen
atau diujikan pada peserta didik kelas VI SD Negeri Dersansari 02 dengan hasil
konsistensi internal butir pernyataan yang dinyatakan dapat dipakai sebanyak
18 butir dan 1 butir tidak dapat dipakai. Nilai konsistensi internal butir
pernyataan yang tidak dapat dipakai sebesar 0,2835 yang terdapat pada butir
pernyataan nomor 2 yaitu “Saya menentukan sendiri cara (membaca, mencatat,
menghafal, latihan soal atau lainnya) dalam memahami materi pelajaran
matematika” yang dapat kita lihat pada Tabel 3. di bawah ini :
Tabel 3.
Konsistensi Internal Butir Kemandirian Belajar

Nomor Butir Pernyataan Nilai KI Keterangan


1 0,65587 Dapat dipakai
2 0,2835 Tidak dapat dipakai
3 0,71786 Dapat dipakai
4 0,76338 Dapat dipakai
5 0,7652 Dapat dipakai
6 0,80514 Dapat dipakai
7 0,64593 Dapat dipakai
8 0,73407 Dapat dipakai
9 0,02946 Dapat dipakai
10 0,87187 Dapat dipakai
11 0,79983 Dapat dipakai
12 0,81852 Dapat dipakai
13 0,85618 Dapat dipakai
14 0,74394 Dapat dipakai
15 0,71538 Dapat dipakai
16 0,59911 Dapat dipakai
17 0,33733 Dapat dipakai
18 0,73485 Dapat dipakai
19 0,8798 Dapat dipakai
20 0,80722 Dapat dipakai
Instrumen kemandirian belajar dalam aktivitas pemecahan masalah
matematik sangat penting bagi peserta didik karena mampu melatih
kemampuan berinisiatif, mampu mengatasi masalah atau hambatan,
mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu sendiri tanpa
bantuan orang lain dengan penuh tanggung jawab.

8
D. PENUTUP
Secara umum penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tahapan
pengembangan instrumen meliputi tahap define, design, develop, dan
disseminate. Validitas isi instrumen kemandirian belajar dalam aktivitas
pemecahan masalah matematik kelas VI di SD Negeri Dersansari 02 oleh lima
orang validator terhadap 20 butir pernyataan, diperoleh hasil yaitu 19 butir
pernyataan yang dinyatakan valid dan 1 butir pernyataan lainnya dinyatakan
tidak valid. Reliabilitas menurut expert instrumen kemandirian belajar dalam
aktivitas dalam pemecahan masalah matematik pada pelajaran matematika
kelas VI di SD Negeri Dersansari 02 memperoleh hasil yaitu 𝒓𝟏𝟏 sebesar 0,858
maka instrumen dinyatakan reliable. Sedangkan validitas butir angket
instrumen kemandirian belajar dalam aktivitas pemecahan masalah matematik,
diperoleh hasil 18 butir pernyataan dapat dipakai dan 1 butir pernyataan
lainnya tidak dapat dipakai.

E. DAFTAR PUSTAKA
Afandi. 2016. Implementasi Digital-Age Literacy dalam Pendidikan Abad 21 di
Indonesia. Surakarta : Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
Sains “Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi
Guru melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi
Tantangan Abad-21”.
Arini, Ini Putu Piki Pia. 2020. Pengembangan Kemandirian Belajar dan Hasil
Belajar Matematika Kelas V di SD Negeri 1 Dajan Peken. Pendasi :
Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia Vol.4, No.2.
Ariyanti. 2020. Pengembangan RPP Tema Keluargaku pada Peserta didik Kelas I
Berbasis Kecakapan Belajar dan Berinovasi Abad 21. PENDASI :
Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia Vol. 4 No. 1.
Arseni, P. A. E. 2020. Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Tema Tugasku Sehari-hari Kelas II SD Berbasis Kecakapan Belajar
dan Berinovasi Abad 21. PENDASI : Jurnal Pendidikan Dasar
Indonesia Vol. 4 No. 1.
Candiasa, I. M. 2010. Statistik Univariat dan Bivariat Disertai Aplikasi SPSS.
Singaraja : Unit Penerbitan Universitas Pendidikan Ganesha.
Hermanto, Redi, Santika, & Satya. 2016. Analisis Hasil Uji Kompetensi Guru
Matematika Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota
Tasikmalaya. Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran
Matematika vol. 2 no. 2.
Kemdikbud. 2005. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen. Jakarta : Kemdikbud RI.
Khasanah, U & Herina. 2019. Membangun Karakteristik Peserta Didik melalui
Literasi Digital dalam Menghadapi Abad 21 (Resolusi Industri 4.0).

9
Palembang : Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program
Pascasarjana Universitas PGRI Palembang.
Kurniawan, D. & Dewi, S. V. 2017. Pengembangan Perangkat Pembelajaran
dengan Media ScreenCast-O-Matic Mata Kuliah Kalkulus 2
Menggunakan Model 4-D Thiagarajan. Jurnal Siliwangi Vol.3 No.1.
Kurniawati, Maya. 2015. Analisis Karakteristik Berpikir Geometri dan
Kemandirian Belajar dalam Pembelajaran Fase Van Hiele
Berbantuan Geometers Sketchpad. Unnes Journal of Mathematics
Education Research.
Nahadi, Firman, H., Khilda, K. 2017. Pengembangan Instrumen Penilaian Diri
dan Penilaian Teman Sejawat untuk Menilai Kinerja Siswa SMK
pada Praktikum Kimia. E-Journal UNSRI Vol.4 No.2.
Retnawati, Heri. 2016. Validitas Reliabilitas Dan Karakteristik Butir. Yogyakarta
: Parama Publishing.
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan, Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Sumarmo, Utari. 2010. Berpikir dan Disposisi Matematik : Apa, Mengapa, dan
Bagaimana Dikembangkan pada Peserta Didik. Artikel pada
FPMIPA UPI Bandung.

10
ERANGKA KONSEPTUAL FOKUS PENELITIAN

Rochester Institute of
(Wongsri dalam
Techonology (dalam Isnaeni et all (2018) Hidayat et al., (2020) Fokus Penelitian
Kurniawati, 2015)
Sumarmo, 2010),
Mendiagnosa Mendiagnosa kebutuhan
kebutuhan belajar belajar
Mandiri bukan berarti Ketidaktergantungan Ketidaktergantungan
sendiri terhadap orang lain terhadap orang lain
Kesulitan sebagai Memandang kesulitan Memiliki kepercayaan Memiliki kepercayaan
tantangan sebagai tantangan diri diri
Bekerja sama dengan Sel eficacy/konsep Memiliki
Sifat alamiah seseorang
orang lain diri/kemampuan diri konsep/kemampuan diri
Memanfaatkan dan
mencari sumber yang Berperilaku disiplin Berperilaku disiplin
relevan
Tanggung jawab dalam Memiliki rasa tanggung Memiliki rasa tanggung
mengambil keputusan jawab jawab
Inisiatif dan motivasu Berperilaku berdasarkan Berperilaku berdasarkan
belajar intrinsik inisiatif sendiri inisiatif sendiri
Keberhasilan diikuti
dengan kontrol diri, Menetapkan
Melakukan kontrol diri Melakukan kontrol diri
tujuan/target belajar
Memilih tujuan belajar
Memilih dan
Memilih, menerapkan Menerapkan strategi
menggunakan sumber
strategi belajar belajar
belajar
Memonitor, mengatur Memonitor, mengatur,
dan mengontrol belajar dan mengkontrol belajar
Mentransfer hasil belajar Mengevaluasi proses Mengevaluasi proses
dalam berbagai situasi dan hasil belajar dan hasil belajar
1. Kisi-kisi Instrumen Kemandirian Belajar dalam Aktivitas Pemecahan Masalah
Matematik
Nomor
Konsep Indikator Aspek Jawaban
Soal
(Wongsri dalam Percaya Diri
Kurniawati, 2015), dan Tanggung 3, 5, 7, 1, 20 A, B, dan C
kemandirian belajar Jawab
adalah proses belajar di Mampu 4, 7, 8, 9,
mana individu memiliki Belajar Disiplin 11, 14, 15, A, B, dan C
rasa tanggung jawab Mandiri 18
dalam merancang Inisiatif 1, 2, 16 A, B, dan C
belajarnya, 6, 10, 12,
Motivasi A, B, dan C
menerapkan, serta 13, 17
mengevaluasi proses Tidak
belajarnya. Mampu
Semua Aspek 1 – 20 D dan E
Belajar
Mandiri

2. Pedoman Skor Penilaian


Pernyataan Skor
SS : Sangat Setuju 5
S : Setuju 4
N : Netral 3
TS : Tidak Setuju 2
STS : Sangat Tidak Setuju 1

3. Teknik Penilaian
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100%
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

4. Kriteria Penilaian
Indikator Nilai Kategori
5 = 80 < 𝑥 ≤ 100
Mampu Belajar Mandiri 60 < 𝑥 ≤ 100
4 = 60 < 𝑥 ≤ 80
3 = 40 < 𝑥 ≤ 60
Tidak Mampu Belajar Mandiri 0 < 𝑥 ≤ 60 2 = 20 < 𝑥 ≤ 40
1 = 0 ≤ 𝑥 ≤ 20
5. Keterangan Penilaian
No. Indikator Deskripsi
a. Mendiagnosa kebutuhan belajar
b. Ketidaktergantungan terhadap orang lain
c. Memiliki kepercayaan diri
d. Memiliki konsep/kemampuan diri
e. Berperilaku disiplin
f. Memiliki rasa tanggung jawab
1. Mampu Belajar Mandiri
g. Berperilaku berdasarkan inisiatif sendiri
h. Melakukan kontrol diri
i. Menerapkan strategi belajar
j. Memonitor, mengatur, dan mengkontrol
belajar
k. Mengevaluasi proses dan hasil belajar
a. Kesulitan memahami kebutuhan belajar
b. Selalu membuthkan bantuan orang lain
c. Mudah putus asa
d. Serampangan/asal
e. Melanggar aturan/tata tertib
Tidak Mampu Belajar
2. f. Tidak memiliki rasa tanggung jawab
Mandiri
g. Meniru pekerjaan orang lain
h. Lepas kontrol
i. Tidak memiliki strategi belajar
j. Tidak mengatur dan mengontrol belajar
k. Cuek terhadap hasil belajar
6. Item Pernyataan
No. Pernyataan SS S N TS STS
Saya suka mencoba hal- hal baru dalam belajar materi
1.
matematika
Saya menentukan sendiri cara (membaca, mencatat,
2. menghafal, latihan soal atau lainnya) dalam
memahami materi pelajaran matematika
Saya mengerjakan banyak latihan soal matematika
3.
meskipun tidak disuruh guru
Saya mempelajari terlebih dahulu materi pelajaran
4.
matematika yang akan dipelajari di kelas
Ketika tes matematika, saya selalu mengerjakan
5. sendiri tanpa bertanya kepada orang lain meskipun
kesempatan itu ada
Saya berusaha mengerjakan soal matematika sampai
6.
berhasil
Saya berani bertanggung jawab terhadap hasil tugas
7.
yang saya kerjakan
Saya memiliki keinginan mendapatkan hasil jawaban
8.
dari tugas yang diberikan
9. Saya ingin sukses di masa yang akan datang
Setiap ada kesulitan dalam belajar matematika saya
10. berusaha mencari sendiri dan berbagai sumber
sebelum bertanya kepada orang lain
Saya berusaha lebih keras ketika memahami cara
11.
penyelesaian soal matematika
Saya bukanlah orang yang mudah putus asa dalam
12.
mengerjakan soal matematika
Ketika mendapat tugas dari guru, saya langsung
13.
mengerjakannya tanpa menundanya terlebih dahulu
Saya menetapkan sendiri target minimum nilai yang
14.
diperoleh setiap kali tes matematika
15. Saya tetap mau mengerjakan tugas matematika yang
No. Pernyataan SS S N TS STS
sulit dan belum pernah saya kerjakan
Saya melakukan segala sesuatu tanpa ragu-ragu dan
16.
tidak mudah putus asa
Saya berani bertanya kepada guru, jika belum
17. memahami materi dalam kegiatan pembelajaran
matematika
Saya berani menunjukkan kemampuan yang dimiliki di
18.
depan orang banyak
Saya selalu menyelesaikan tugas yang diberikan
19.
dengan tepat waktu
Saya berusaha mencapai target nilai matematika yang
20.
telah saya tetapkan sendiri
7. Lembar Validasi Instrumen Kemandirian Belajar dalam Aktivitas Pemecahan
Masalah Matematik

LEMBAR VALIDASI
KUESIONER KEMANDIRIAN BELAJAR DALAM AKTIVITAS PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIK
Kami mengharap kesediaan Bapak/Ibu validator untuk mengisi lembar validasi kuesioner
kemandirian belajar dalam aktivitas pemecahan masalah matematik yang dikembangkan
dengan pendekatan investigatif. Kuesioner tersebut digunakan dalam pembelajaran
matematika dengan materi operasi hitung campuran bilangan cacah dan pecahan. Hal ini
bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai kemandirian belajar peserta didik
dengan kriteria valid.
A. Identitas Validator
Nama : ...................................................................................................................................................
Pekerjaan : ...................................................................................................................................................
Alamat Instansi : ...................................................................................................................................................
B. Petunjuk
1) Penilaian lembar validasi peserta didik ditinjau dari beberapa aspek, beri tanda cek
(V) pada kolom skala penilaian sesuai dengan penilaian yang Bapak/Ibu berikan.
Keterangan skala penilaian :
1 : tidak baik
2 : kurang baik
3 : cukup baik
4 : baik
5 : sangat baik
2) Untuk penilaian lembar kuesioner peserta didik secara umum, beri tanda cek (V)
pada kotak di samping kriteria kesimpulan penilaian sesuai dengan penilaian yang
Bapak/Ibu berikan.
Kriteria kesimpulan penilaian :
TR : dapat digunakan tanpa revisi
RK : dapat digunakan dengan revisi kecil
RB : dapat digunakan dengan revisi besar
PK : belum dapat digunakan dan masih perlu konsultasi
3) Bila menurut Bapak/Ibu validator merasa perlu untuk memberi catatan khusus
demi perbaikan instrumen kuesioner, mohon dituliskan pada kolom saran
perbaikan.

No. Aspek yang Dinilai Penilaian Keterangan


1 2 3 4 5
Petunjuk
1. Petunjuk dinyatakan dengan jelas
Indikator pernyataan kuesioner
2.
mudah dipahami
Masing-masing indikator pernyataan
3.
dapat dibedakan dengan jelas
Indikator Pernyataan
Indikator yang diamati sudah
mencakup semua aspek yang
4. mendukung kemandirian belajar
dalam aktivitas pemecahan masalah
matematik peserta didik
Indikator terdefinisi dengan
5.
pernyataan
Bahasa yang Digunakan
Kalimat tersusun berdasarkan kaidah
6. Bahasa Indonesia yang baik dan
benar
Menggunakan kalimat yang mudah
7.
dipahami

Penilaian secara Umum


Uraian TR RK RB PK
Penilaian secara umum terhadap lembar kuesioner
kemandirian belajar dalam aktivitas pemecahan masalah
matematik

Catatan Khusus (Komentar, Saran dan Perbaikan)


...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
8. Kuesioner Kemandirian Belajar dalam Aktivitas Pemecahan Masalah Matematik

KUESIONER KEMANDIRIAN BELAJAR DALAM AKTIVITAS PEMECAHAN MASALAH


MATEMATIK

Nama : .................................................................................................................................................................
Kelas : .................................................................................................................................................................
Sekolah : .................................................................................................................................................................

Petunjuk Pengisian
Kuesioner ini terdiri dari beberapa pernyataan yang mungkin sesuai dengan pengalaman
anak-anak dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat lima pilihan jawaban yang telah
disediakan untuk setiap pernyataan, yaitu :
SS : Sangat Setuju, karena sangat sesuai dengan saya atau SERING SEKALI
DILAKUKAN
S : Setuju, karena sesuai dengan saya atau LUMAYAN SERING DILAKUKAN
N : Netral, atau RAGU-RAGU (MUNGKIN PERNAH dan MUNGKIN TIDAK
DILAKUKAN)
TS : Tidak Setuju, karena tidak sesuai dengan saya atau TIDAK PERNAH DILAKUKAN
STS : Sangat Tidak Setuju, karena sangat tidak sesuai dengan saya sama sekali atau
TIDAK PERNAH SAMA SEKALI DILAKUKAN

Selanjutnya, anak-anak diminta untuk menjawab dengan cara memberi tanda centang (V)
pada salah satu kolom yang paling sesuai dengan pengalaman anak-anak selama ini. Tidak
ada jawaban yang benar atau salah, karena itu isilah sesuai dengan keadaan diri anak-anak
yang sesungguhnya (jujur), yaitu berdasarkan jawaban pertama yang terlintas dalam
pikiran anak-anak.

No. Pernyataan SS S N TS STS


Saya suka mencoba hal- hal baru dalam belajar materi
1.
matematika
Saya menentukan sendiri cara (membaca, mencatat,
2. menghafal, latihan soal atau lainnya) dalam memahami
materi pelajaran matematika
No. Pernyataan SS S N TS STS
Saya mengerjakan banyak latihan soal matematika
3.
meskipun tidak disuruh guru
Saya mempelajari terlebih dahulu materi pelajaran
4.
matematika yang akan dipelajari di kelas
Ketika tes matematika, saya selalu mengerjakan sendiri
5. tanpa bertanya kepada orang lain meskipun
kesempatan itu ada
Saya berusaha mengerjakan soal matematika sampai
6.
berhasil
Saya berani bertanggung jawab terhadap hasil tugas
7.
yang saya kerjakan
Saya memiliki keinginan mendapatkan hasil jawaban
8.
dari tugas yang diberikan
9. Saya ingin sukses di masa yang akan datang
Setiap ada kesulitan dalam belajar matematika saya
10. berusaha mencari sendiri dan berbagai sumber sebelum
bertanya kepada orang lain
Saya berusaha lebih keras ketika memahami cara
11.
penyelesaian soal matematika
Saya bukanlah orang yang mudah putus asa dalam
12.
mengerjakan soal matematika
Ketika mendapat tugas dari guru, saya langsung
13.
mengerjakannya tanpa menundanya terlebih dahulu
Saya menetapkan sendiri target minimum nilai yang
14.
diperoleh setiap kali tes matematika
Saya tetap mau mengerjakan tugas matematika yang
15.
sulit dan belum pernah saya kerjakan
Saya melakukan segala sesuatu tanpa ragu-ragu dan
16.
tidak mudah putus asa
Saya berani bertanya kepada guru, jika belum
17. memahami materi dalam kegiatan pembelajaran
matematika
No. Pernyataan SS S N TS STS
Saya berani menunjukkan kemampuan yang dimiliki di
18.
depan orang banyak
Saya selalu menyelesaikan tugas yang diberikan dengan
19.
tepat waktu
Saya berusaha mencapai target nilai matematika yang
20.
telah saya tetapkan sendiri
DATA HASIL VALIDASI DAN DATA HASIL UJI COBA

HASIL PERHITUNGAN SKOR LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN KUESIONER KEMANDIRIAN BELAJAR DALAM AKTIVITAS PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK
PADA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN CACAH DAN PECAHAN
SDN DERSANSARI 02, KEC. SURUH, KAB. SEMARANG

Kode Kode Kode Kode Kode


Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 5
No. Aspek yang Dinilai Penilaian Penilaian Penilaian Penilaian Penilaian
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
A. Petunjuk
1 Petunjuk dinyatakan dengan jelas 4 5 4 4 4
2 Indikator pernyataan kuesioner mudah dipahami 4 5 4 5 3
Masing-masing indikator pernyataan dapat dibedakan
3 4 5 5 5 5
dengan jelas
Jumlah Skor Aspek A 12 15 13 14 12
B. Indikator Pernyataan
Indikator yang diamati sudah mencakup semua aspek yang
4 mendukung kemandirian belajar dalam aktivitas pemecahan 3 4 4 5 4
masalah matematik peserta didik
5 Indikator terdefinisi dengan pernyataan 4 4 4 5 4
Jumlah Skor Aspek B 7 8 8 10 8
C. Bahasa yang Digunakan
Kalimat tersusun berdasarkan kaidah Bahasa Indonesia
6 5 5 4 5 5
yang baik dan benar
7 Menggunakan kalimat yang mudah dipahami 5 5 5 5 5

Jumlah Skor Aspek C 10 10 9 10 10


HASIL SKOR KELAYAKAN KUESIONER KEMANDIRIAN BELAJAR DALAM AKTIVITAS PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIK
PADA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN CACAH DAN PECAHAN
SDN DERSANSARI 02, KEC. SURUH, KAB. SEMARANG

Jenis Skala Linkert

Skor Aspek Penilaian SKOR


KODE TOTAL RATA-RATA
KELAYAKAN KRITERIA
VALIDATOR A B C SKOR (%)
(%)
1 12 7 10 29 82,85714286
2 15 8 10 33 94,28571429
Sangat
3 13 8 9 30 85,71428571 89,14285714
Layak
4 14 10 10 34 97,14285714
5 12 8 10 30 85,71428571

∑𝑥
Skor Kelayakan = X 100%
∑𝑠

Keterangan
∑x = Skor yang diperoleh
∑s = Skor maksimum

KRITERIA KELAYAKAN

Skor dalam Kategori


No.
(%) Kelayakan

Sangat
1 < 21 % Tidak
layak
Tidak
2 21 – 40 %
Layak
Tidak
3 21 – 40 %
Layak
4 61 – 80 % Layak
Sangat
5 81 – 100 %
Layak
Sumber: Arikunto (2009)

Analisis :
Hasil skor kelayakan kuesioner menunjukkan kriteria sangat layak dengan rata-rata 89,143.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa instrumen layak atau dapat digunakan dalam
penelitian.
HASIL SKOR KELAYAKAN KUESIONER KEMANDIRIAN BELAJAR DALAM AKTIVITAS PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK
PADA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN CACAH DAN PECAHAN
SDN DERSANSARI 02, KEC. SURUH, KAB. SEMARANG

Validator 1
Pernyataan Angket
No. Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A. Petunjuk
1 Petunjuk dinyatakan dengan jelas 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 5 4 4 4 5 5 5
Indikator pernyataan kuesioner mudah
2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 5 5 5 4 4 4 3 3 2 2 4
dipahami
Masing-masing indikator pernyataan dapat
3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3
dibedakan dengan jelas
B. Indikator Pernyataan
Indikator yang diamati sudah mencakup
semua aspek yang mendukung kemandirian
4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4
belajar dalam aktivitas pemecahan masalah
matematik peserta didik
5 Indikator terdefinisi dengan pernyataan 4 3 3 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4
C. Bahasa yang Digunakan
Kalimat tersusun berdasarkan kaidah
6 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5
Bahasa Indonesia yang baik dan benar
Menggunakan kalimat yang mudah
7 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5
dipahami
Rata-rata 3,86 3,86 3,86 4 3,57 3,71 3,57 3,57 3,29 3,86 3,86 3,86 3,86 4,14 4,14 3,71 3,86 3,86 4 4,29

Saran
Pedoman penyekoran 1-5 analisisnya dari mana? Karena pilihan ceklist STS-SS
Secara umum, instrumen "dapat digunakan tanpa revisi"
HASIL SKOR KELAYAKAN KUESIONER KEMANDIRIAN BELAJAR DALAM AKTIVITAS PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK
PADA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN CACAH DAN PECAHAN
SDN DERSANSARI 02, KEC. SURUH, KAB. SEMARANG

Validator 2
Pernyataan Angket
No. Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A. Petunjuk
1 Petunjuk dinyatakan dengan jelas 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5
Indikator pernyataan kuesioner mudah
2 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 3 5 5 5 5 5
dipahami
Masing-masing indikator pernyataan dapat
3 3 3 3 5 5 4 5 5 3 4 4 3 3 3 3 5 3 4 4 5
dibedakan dengan jelas
B. Indikator Pernyataan
Indikator yang diamati sudah mencakup semua
aspek yang mendukung kemandirian belajar
4 5 5 5 4 4 5 4 5 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 5 5
dalam aktivitas pemecahan masalah matematik
peserta didik
5 Indikator terdefinisi dengan pernyataan 4 5 5 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
C. Bahasa yang Digunakan
Kalimat tersusun berdasarkan kaidah Bahasa
6 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4
Indonesia yang baik dan benar
7 Menggunakan kalimat yang mudah dipahami 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4
Rata-rata 4,29 4,57 4,29 4,29 4,29 4,29 4,29 4,71 3,29 4,14 4,14 4,43 4,29 4,43 3,86 4,43 4,29 4,57 4,57 4,71

Saran
Instrumen sudah memenuhi kriteria dan dapat digunakan.
Secara umum, instrumen "dapat digunakan tanpa revisi"
HASIL SKOR KELAYAKAN KUESIONER KEMANDIRIAN BELAJAR DALAM AKTIVITAS PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK
PADA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN CACAH DAN PECAHAN
SDN DERSANSARI 02, KEC. SURUH, KAB. SEMARANG

Validator 3
Pernyataan Angket
No. Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A. Petunjuk
1 Petunjuk dinyatakan dengan jelas 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5
Indikator pernyataan kuesioner mudah
2 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5
dipahami
Masing-masing indikator pernyataan dapat
3 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4
dibedakan dengan jelas
B. Indikator Pernyataan
Indikator yang diamati sudah mencakup semua
aspek yang mendukung kemandirian belajar
4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
dalam aktivitas pemecahan masalah matematik
peserta didik
5 Indikator terdefinisi dengan pernyataan 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4
C. Bahasa yang Digunakan
Kalimat tersusun berdasarkan kaidah Bahasa
6 5 5 5 5 4 5 4 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Indonesia yang baik dan benar
7 Menggunakan kalimat yang mudah dipahami 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Rata-rata 5 4,86 5 4,86 4,86 4,86 4,86 4,71 3,71 4,86 4,71 4,71 4,86 4,86 4,86 4,71 5 4,86 4,86 4,71

Saran
Skala penilaian kemandirian tidak sesuai dengan kisi-kisi. Pada kisi-kisi rentang STS-SS, sedangkan pada lembar validasi 1-5
Secara umum, instrumen "dapat digunakan tanpa revisi"
HASIL SKOR KELAYAKAN KUESIONER KEMANDIRIAN BELAJAR DALAM AKTIVITAS PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK
PADA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN CACAH DAN PECAHAN
SDN DERSANSARI 02, KEC. SURUH, KAB. SEMARANG

Validator 4
Pernyataan Angket
No. Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A. Petunjuk
1 Petunjuk dinyatakan dengan jelas 4 5 5 5 5 3 4 4 3 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5
Indikator pernyataan kuesioner mudah
2 3 5 5 5 5 4 5 4 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5
dipahami
Masing-masing indikator pernyataan dapat
3 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5
dibedakan dengan jelas
B. Indikator Pernyataan
Indikator yang diamati sudah mencakup semua
aspek yang mendukung kemandirian belajar
4 4 5 5 5 5 4 5 5 3 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5
dalam aktivitas pemecahan masalah matematik
peserta didik
5 Indikator terdefinisi dengan pernyataan 4 5 4 5 4 3 4 4 3 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5
C. Bahasa yang Digunakan
Kalimat tersusun berdasarkan kaidah Bahasa
6 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Indonesia yang baik dan benar
7 Menggunakan kalimat yang mudah dipahami 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Rata-rata 4,14 5 4,71 5 4,86 3,71 4,71 4,57 3,29 4,43 4,71 4,71 4,71 4,86 4,43 4,71 4,57 4,86 5 5

Saran
Instrumen sudah memenuhi kriteria dan dapat digunakan.
Secara umum, instrumen "dapat digunakan tanpa revisi"
HASIL SKOR KELAYAKAN KUESIONER KEMANDIRIAN BELAJAR DALAM AKTIVITAS PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK
PADA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN CACAH DAN PECAHAN
SDN DERSANSARI 02, KEC. SURUH, KAB. SEMARANG

Validator 5
Pernyataan Angket
No. Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A. Petunjuk
1 Petunjuk dinyatakan dengan jelas 4 4 4 4 3 3 5 5 3 4 4 5 3 4 5 3 4 5 5 5
Indikator pernyataan kuesioner mudah
2 5 4 4 4 2 2 5 5 2 3 5 5 5 5 4 2 2 4 4 4
dipahami
Masing-masing indikator pernyataan dapat
3 5 5 5 5 4 4 5 5 3 4 4 4 5 5 4 2 2 5 5 5
dibedakan dengan jelas
B. Indikator Pernyataan
Indikator yang diamati sudah mencakup semua
aspek yang mendukung kemandirian belajar
4 4 5 3 3 3 3 4 4 2 4 2 4 3 4 4 4 5 5 5 3
dalam aktivitas pemecahan masalah matematik
peserta didik
5 Indikator terdefinisi dengan pernyataan 3 4 5 5 5 4 5 4 3 4 5 5 5 3 4 4 5 2 2 5
C. Bahasa yang Digunakan
Kalimat tersusun berdasarkan kaidah Bahasa
6 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5
Indonesia yang baik dan benar
7 Menggunakan kalimat yang mudah dipahami 5 5 5 4 4 4 4 5 3 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5
Rata-rata 4,29 4,57 4,29 4,29 3,57 3,57 4,57 4,71 2,86 4 4 4,57 4,14 4,29 4,43 3,29 4 4,29 4,43 4,57

Saran
Pertimbangkan kembali penyekoran, agar penilaian tidak bersifat subyektif. Misal :
0-20, 21-40, 41-60, 61-80, 81-100
Secara umum, instrumen "dapat digunakan tanpa revisi"
VALIDITAS ISI AIKEN'S V
KUESIONER KEMANDIRIAN BELAJAR DALAM AKTIVITAS PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK V = ∑ 𝑆/[𝑛(𝐶 − 1)]

Item Validator 1 Validator 2 Validator 3 Validator 4 Validator 5


∑S n(c-1) V Keterangan
Instrumen Skor (R) S (R - Lo) Skor (R) S (R - Lo) Skor (R) S (R - Lo) Skor (R) S (R - Lo) Skor (R) S (R - Lo)

1 3,8571 2,86 4,29 3,29 5,00 4,00 4,14 3,14 4,29 3,29 16,57 20 0,829 SANGAT TINGGI
2 3,8571 2,86 4,57 3,57 4,86 3,86 5,00 4,00 4,57 3,57 17,86 20 0,893 SANGAT TINGGI
3 3,8571 2,86 4,29 3,29 5,00 4,00 4,71 3,71 4,29 3,29 17,14 20 0,857 SANGAT TINGGI
4 4 3,00 4,29 3,29 4,86 3,86 5,00 4,00 4,29 3,29 17,43 20 0,871 SANGAT TINGGI
5 3,5714 2,57 4,29 3,29 4,86 3,86 4,86 3,86 3,57 2,57 16,14 20 0,807 SANGAT TINGGI
6 3,7143 2,71 4,29 3,29 4,86 3,86 3,71 2,71 3,57 2,57 15,14 20 0,757 TINGGI
7 3,5714 2,57 4,29 3,29 4,86 3,86 4,71 3,71 4,57 3,57 17,00 20 0,850 SANGAT TINGGI
8 3,5714 2,57 4,71 3,71 4,71 3,71 4,57 3,57 4,71 3,71 17,29 20 0,864 SANGAT TINGGI
9 3,2857 2,29 3,29 2,29 3,71 2,71 3,29 2,29 2,86 1,86 11,43 20 0,571 DROP
10 3,8571 2,86 4,14 3,14 4,86 3,86 4,43 3,43 4,00 3,00 16,29 20 0,814 SANGAT TINGGI
11 3,8571 2,86 4,14 3,14 4,71 3,71 4,71 3,71 4,00 3,00 16,43 20 0,821 SANGAT TINGGI
12 3,8571 2,86 4,43 3,43 4,71 3,71 4,71 3,71 4,57 3,57 17,29 20 0,864 SANGAT TINGGI
13 3,8571 2,86 4,29 3,29 4,86 3,86 4,71 3,71 4,14 3,14 16,86 20 0,843 SANGAT TINGGI
14 4,1429 3,14 4,43 3,43 4,86 3,86 4,86 3,86 4,29 3,29 17,57 20 0,879 SANGAT TINGGI
15 4,1429 3,14 3,86 2,86 4,86 3,86 4,43 3,43 4,43 3,43 16,71 20 0,836 SANGAT TINGGI
16 3,7143 2,71 4,43 3,43 4,71 3,71 4,71 3,71 3,29 2,29 15,86 20 0,793 TINGGI
17 3,8571 2,86 4,29 3,29 5,00 4,00 4,57 3,57 4,00 3,00 16,71 20 0,836 SANGAT TINGGI
18 3,8571 2,86 4,57 3,57 4,86 3,86 4,86 3,86 4,29 3,29 17,43 20 0,871 SANGAT TINGGI
19 4 3,00 4,57 3,57 4,86 3,86 5,00 4,00 4,43 3,43 17,86 20 0,893 SANGAT TINGGI
20 4,2857 3,29 4,71 3,71 4,71 3,71 5,00 4,00 4,57 3,57 18,29 20 0,914 SANGAT TINGGI
Item Validator Skor ( R ) Validator S ( R - Lo )
∑S n(c-1) V Keterangan
Instrumen 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Butir 1-20 76,714 86,14 95,71 92,00 82,71 56,71 66,14 75,71 72,00 62,71 333,29 20 0,833 TINGGI

Kategori dari validitas instrumen yang baik mengacu pada pengklasifikasian validitas menurut Retnawati
No. V Kategori
1 SANGAT TINGGI
2 TINGGI
3 SEDANG
4 RENDAH
Retnawati, Heri. Validitas Reliabilitas Dan Karakteristik Butir . Yogyakarta: Parama Publishing, 2016.

Analisis :
Jika nilai koefisien Aiken’s V berkisar antara 0 – 1, dan koefisien 0,857 sudah dianggap memiliki validitas isi yang memadai. Maka, dari 20
butir/item pernyataan yang disajikan, didapatkan 19 item pernyataan valid dengan kategori tinggi dan sangat tinggi serta 1 item pernyataan
dinyatakan tidak valid dengan kategori sedang. 19 item yang dinyatakan valid dengan rentang nilai 0,757 sampai dengan 0,914. 2 item
dengan kategori tinggi dengan nilai 0,757 dan 0,793 dan 17 item dengan kategori sangat tinggi dengan nilai 0,814 – 0,914. 1 item dinyatakan
tidak valid dengan nilai 0,571 dengan kategori sedang, maka item tersebut di drop atau tidak digunakan dalam penelitian.
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 19 100,0
Exclude 0 ,0
a
d
Total 19 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability
Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
,858 5

Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
Validato 17,8300 1,658 ,619 ,852
r1
Validato 17,3572 1,413 ,754 ,813
r2
Validato 16,8797 1,535 ,697 ,832
r3
Validato 17,0667 1,157 ,761 ,808
r4
Validato 17,5292 1,109 ,722 ,831
r5

Analisis :
Dari 19 item pernyataan yang dinyatakan valid, maka langkah selanjutnya adalah mengetahui
nilai reliabilitasnya. Untuk mengetahui nilai reliabilitas instrumen tersebut digunakan rumus
Alpha Cronbach dan dihitung menggunakan SPSS. Dari perhitungan tersebut, didapatkan nilai
0,858 untuk nilai reliabilitas instrumen kemandirian belajar dalam aktivitas pemecahan
masalah matematik, dengan kategori Sangat Baik. Karena biasanya digunakan nilai 0,70
sebagai ambang batas, jadi suatu instrumen dikatakan reliabel jika r11>0,70.
Pada umumnya, suatu butir angket disebut mempunyai konsistensi internal yang baik
jika r XY ≥ 0.30

Nomor Butir Pernyataan Nilai KI Keterangan


1 0,65587 Dapat dipakai
2 0,2835 Tidak dapat dipakai
3 0,71786 Dapat dipakai
4 0,76338 Dapat dipakai
5 0,7652 Dapat dipakai
6 0,80514 Dapat dipakai
7 0,64593 Dapat dipakai
8 0,73407 Dapat dipakai
10 0,87187 Dapat dipakai
11 0,79983 Dapat dipakai
12 0,81852 Dapat dipakai
13 0,85618 Dapat dipakai
14 0,74394 Dapat dipakai
15 0,71538 Dapat dipakai
16 0,59911 Dapat dipakai
17 0,33733 Dapat dipakai
18 0,73485 Dapat dipakai
19 0,8798 Dapat dipakai
20 0,80722 Dapat dipakai

𝒏 ∑ 𝑿𝒀 − (∑ 𝑿)(∑ 𝒀)
𝑲𝑰 =
√(𝒏 ∑ 𝑿𝟐 − (∑ 𝑿)𝟐 )(𝒏 ∑ 𝒀𝟐 − (∑ 𝒀)𝟐 )

Analisis :

19 instrumen dinyatakan valid dan reliabel. Kemudian kuesioner tersebut diuji cobakan
kepada 17 peserta didik kelas VI SDN Dersansari 02. Kemudian perolehan skor dikumpulkan
dan dihitung menggunakan rumus Konsistensi Internal dan didapatkan data seperti tabel di
atas. Pada umumnya, suatu butir angket disebut mempunyai konsistensi internal yang baik
jika r XY ≥ 0.30. Dari 19 item pernyataan, terdapat 18 item dinyatakan dapat dipakai dan 1
item dinyatakan tidak dapat dipakai. Nilai 18 item pernyataan yang dapat dipakai adalah
0,33733 – 0,87187 dan nilai 1 item pernyataan yang tidak dapat dipakai adalah 0,2835.
LAMPIRAN – LAMPIRAN

A. Lembar Validasi (Validator 1 – 5)


B. Kuesioner

Anda mungkin juga menyukai