Penulis
SURYA ITASARI
NIM. 821 245 379
LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL, JURNAL
PEDIDIKAN DAN KEWARGANEGARAAN (PKn)
DISUSUN OLEH :
SURYA ITASARI
NIM.821245379
Kaur, 2014
Menyetujui Mahasiswa
SURYA ITASARI
APRIADI HARYONO, M.Pd.Si NIM.821245379
PERSETUJUAN UNGGAH KARYA ILMIAH
Kami yang bertanda tangan dibawah ini APRIADI HARYONO, M.Pd.Si selaku
pembimbing Karya Ilmiah dari mahasiswa :
Nama : SURYA ITASARI
NIM : 821245379
Program Study : SI PGSD
UPBJJ : Bengkulu
Menyatakan bahwa karya ilmiah tersebut diatas dengan judul “ Peningkatan
Kualitas Proses Pembelajaran Melalui Model Bermain Peran Pada Materi
Organisasi dilingkungan Sekolah pada mata pelajaran PKn Kelas V di Sd Negeri
06 Maje “ layak untuk di uggah ke aplikasi karya ilmiah Universitas Terbuka dan
Karya Ilmiah sesuai dengan panduan yang telah ditetapkan.
Demikianlah Persetujuan Unggah Karya Ilmiah ini kami sampaikan sekian dan
terima kasih
Pembimbing
SURYA ITASARI
NIM.821245379
E-mail : suryaitasari@gmail.com
ABSTRAK
Melalui model bermain peran ini siswa belajar untuk berpikir kritis, logis dan
rasional serta berpartisipasi secara aktif, karena bermain merupakan bagian terbesar
dalam kehidupan anak-anak untuk dapat belajar mengenal dan mengembangkan
keterampilan sosial dan fisik. Secara umum bermain sering dikaitkan dengan kegiatan
anak-anak yang dilakukan secara spontan dan dalam suasana riang gembira.
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Mengapa hasil belajar Pkn siswa kurang memuaskan ?
2. Mengapa proses pembelajaran menjadi menoton?
3. Apakah metode pembelajaran yang digunakan kurang tepat ?
B. Analisis Masalah
C. Rumusan masalah
Melalui data yang teridentifikasi dari analisis masalah, maka rumusan
masalahyang penulis sampaikan adalah sebagai berikut :
1. Apakah dengan menggunakan model bermain peran dapat meningkatkan
kualitas proses pembelajaran PKn siswa kelas V SD Negeri 06
Kecamatan Maje Kabupaten Kaur?
2. Apakah dengan menggunakan model bermain peran dapat meningkatkan
hasil belajar PKn siswa kelas V SD Negeri 06 Kecamatan Maje Kabupaten
Kaur?
D. Tujuan Perbaikan
Tujuan yang ingin dcapai dan di capai dan diharapkan dalam Penulisan
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional melalui perbaikan pembelajaran ini
adalah:
1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas proses belajar PKn
siswa
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar PKn siswa
3. Menemukan metode yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar dalam
upaya meningkatkan hasil belajar
4. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan professional guru.
E. Manfaat Perbaikan
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru dan sekolah
1. Bagi Siswa
a. Meningkatkan aktifitas belajar siswa melalui model pembelajaran
Bermain Peran sehingga proses belajar PKn siswa menjadi lebih baik.
b. Membantu siswa dalam mengatasi kejenuhan dan kebosanan dalam
proses pembelajaran PKn.
c. Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn.
2. Bagi Guru
a. Sebagai masukan bagi guru dalam menerapkan model pembelajaran
Bermain Peran sebagai alternatif pendekatan lain yang dapat
digunakan dalam proses belajar mengajar.
b. Membantu guru dalam meningkatkan keterampilan belajar mengajar
dengan menerapkan pembelajaran model Bermain Peran.
c. Dapat mengembangkan kualitas pembelajaran ke arah yang lebih baik.
3. Bagi Sekolah
a. Meningkatkan kualitas sekolah melalui peningkatan hasil belajar
siswa dan kinerja guru.
b. Meningkatkan efektifitas dalam pembelajaran.
c. Menemukan inovasi dalam penggunaan model-model dan metode
mengajar.
d. Sebagai sumbangan bagi pemikiran yang baik dalam hal perbaikan
pembelajaran dengan penggunaan model bermain peran.
1. KAJIAN PUSTAKA
1. Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang
dapat membentuk diri yang beragam dari segi agama, sosio kultural, bahasa, dan
usia, untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang
dilandasi oleh UUD 1945. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata
pelajaran yang secara umum bertujuan untuk mengembangkan potensi individu
warga negara Indonesia, sehingga memiliki wawasan, sikap, dan keterampilan
kewarganegaraan yang memadai dan memungkinkan untuk berpartisipasi secara
cerdas dan bertanggung jawab dalam berbagai kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Secara garis besar, mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan memiliki 3
dimensi, yaitu;
Dari pendapat di atas, maka menurut peneliti bahwa yang dimaksud dengan
Bermain Peran adalah suatu model pembelajaran yang dapat menyajikan bahan
pelajaran dengan cara memainkan peranan dan mendramatisasikan suatu situasi
sosial yang mengandung suatu problem,dengan harapan agar peserta didik dapat
memecahkan masalah yang dihadapi dalam hubungan sosial dengan orang-orang
di lingkungan keluarga, sekolah, maupun di masyarakat.
b. Tujuan Model Bermain Peran
Bermain peran sebagai suatu model pembelajaran bertujuan untuk
membantu siswa menemukaan makna diri (jati diri) di dunia sosial dan
memecahkan dilema dengan bantuan kelompok. Artinya, melalui bermain peran
siswa belajar menggunakan konsep peran, menyadari adanya peran-peran yang
berbeda dan memikirkan prilaku orang lain. Proses bermain peran ini dapat
memberikan contoh kehidupan prilaku manusia yang berguna sebagai sarana bagi
siswa untuk mengembangkan kreatifitas serta memupuk kepercayaan diri mereka.
Sejalan dengan pendapat (Hamzah, 2008:26) tujuan bermain peran adalah untuk
(1) menggali perasannya, (2) memperoleh inspirasi dan pemahaman yang
berpengaruh terhadap sikap, nilai, dan persepsinya, (3) mengembangkan
keterampilan dan sikap dalam memecahkan masalah dan, (4) mendalami mata
pelajaran dengan berbagai macam cara.
Dari pendapat di atas tujuan dari bermain peran adalah membekali siswa
pada saat terjun ke masyarakat kelak, bagaiamana mereka bersikap dan bertindak
serta dapat mengambil keputusan, karena ia akan mendapatkan diri dalam suatu
situasi di mana begitu banyak peran yang terjadi, seperti dalam lingkungan
keluarga, sekolah, bertetangga, lingkungan kerja, dan lain-lain.
2. METODEOLOGI PENELITIAN
a. Tahap Perencanaan
Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah:
1. Membuat RPP skenario pembelajaran mata pelajaran PKn dengan
menggunakan model bermain peran.
2. menyiapkan lembar observasi kegiatan rencana pembelajaran
3. menyusun alat evaluasi dan lembar jawaban.
4. menyiapkan lembar diskusi siswa (LDS).
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini kegiatannya adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan skenario yang telah disusun di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,
dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
Kegiatan Awal
1. Guru melakukan apersepsi dengan kembali mengingatkan siswa
tentang pelajaran sebelumnya (Pengertian Organisasi) dengan
bertanya, “apa pengertian organisasi?” bagaimana cara memilih
pengurus organisasi?
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan inti
1. Siswa dan guru berdiskusi secara klasikal, guru membuka diskusisi
klasikal dengan bertanya pada siswa, menurut kalian, apakah yang
dimaksud dari musyawarah?
2. Siswa diminta menyebutkan musyawarah yang pernah mereka ikuti.
3. Siswa diminta secara berkelompok (kelas memang telah dibagi
secara berkelompok) menemukan 3 jenis cara pemilihan.
4. Guru memberikan pemantapan dan penguatan.
5. Guru menjelaskan kegiatan belajar selanjutnya yaitu mensimulasikan
tata cara bermusyawarah.
Penutup
1. Siswa dibantu guru menyimpulkan materi pembelajaran hari ini.
2. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya.
3. Evaluasi
c. Pengamatan (Observasi)
Pada tahap observasi disiklus ini kegiatan yang dilakukan adalah melakukan
observasi terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Hasil pengamatan yang
dilakukan selanjutnya dianalisis kemudian direfleksi untuk digunakan dalam
mengukur keberhasilan proses pembelajaran yang telah dilakukan guru.
d. Refleksi
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah menganalisis hasil observasi
dan hasil tes belajar siswa. Setelah menganalisis hasil observasi dan hasil tes,
selanjutnya peneliti melakukan diskusi dengan pengamat (observer) untuk
mengetahui hal apa saja yang telah tercapai dan kelemahan-kelemahan apa saja
yang masih ada pada saat pembelajaran berlangsung. Dari hasil yang didapat oleh
peneliti dan observer, selanjutnya peneliti penyusun perbaikan pembelajaran yang
akan dilakukan pada pembelajaran siklus 2.
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Persiklus
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam tga siklus pada
mata pelajaran PKn kelas V SD Negeri 06 Maje dengan jumlah siswa kelas V 20
orang.
Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) penulis melakukan
observasi awal untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada pada proses
pembelajaran PKn siswa kelas V SD Negeri 06 Maje. Temuan awal yang peneliti
dapat dari proses pembelajaran dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran khususnya pada pelajaran PKn masih belum
maksimal, dimana guru aktif dan siswa pasif.
2. Guru memberikan materi pelajaran jarang melibatkan langsung siswa,
sehingga siswa sibuk dengan urusannya masing-masing.
3. Tingkat penguasaan materi pelajaran rendah, ini dapat dilihat dari hasil
belajar siswa.
4. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa rendah yaitu 50,65 dan ketuntasan
belajar klasikal 60%. Sedangkan menurut Depdiknas (2006) proses
pembelajaran dikatakan tuntas secara klasikal apabila 85% siswa di kelas
berhasil mendapat nilai sesuai dengan KKM.
Maka dengan itu menurut penulis perlu dilakukan perbaikan
pembelajaran dengan menggunakan model bermain peran pada proses
pembelajaran PKn siswa Kelas V SD Negeri 06 Maje agar kualitas proses
dan hasil pembelajaran dapat meningkat.
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini dilaksanakan perencanaan berdasarkan hasil refleksi awal
yang mencakup :
1. Membuat RPP skenario pembelajaran mata pelajaran PKn dengan
menggunakan model bermain peran.
2. Menyiapkan lembar observasi kegiatan rencana pembelajaran
3. menyiapkan lembar diskusi siswa (LDS).
4. menyusun alat evaluasi dan lembar jawaban.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini kegiatannya adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan skenario yang telah disusun di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
c. Pengamatan (Observasi)
Pada tahap observasi ini kegiatan yang dilakukan adalah melakukan observasi
terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung dengan
menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Pada akhir pembelajaran di
siklus I diadakan tes yang berisikan soal yang berbentuk isian yang berjumlah 3
butir soal. Tes ini digunakan untuk mengetahui nilai akhir siswa pada siklus I.
Nilai akhir ini digunakan sebagai nilai ketuntasan belajar klasikal data nilai siswa
kelas V SD Negeri 06 Maje pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Perlakuan pada siklus ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran
siklus I. Urutan kegiatannya adalah sebagai berikut :
No Nama Siswa Nilai Ket
1 Ana Dasela 70 Tuntas
2 Anjas Asmara 70 Tuntas
3 Diki Nurhadi 60 Belum Tuntas
4 Edwin Alegro 70 Tuntas
5 Eti Nurhayati 70 Tuntas
6 Indah Tri Setia 60 Belum Tuntas
7 Ira Erlian 60 Belum Tuntas
8 Lisa Lfiah 75 Tuntas
9 Nurkia Gustian 65 Belum Tuntas
10 Putri Yanti 70 Tuntas
11 Rensi Zurnita 60 Belum Tuntas
12 Riska Rahmawati 70 Tuntas
13 Riski Utami 65 Belum Tuntas
14 Sinta Patria 80 Tuntas
15 Sri Utami 70 Tuntas
16 Titi Murniati 70 Tuntas
17 Uana Minatun 60 Belum Tuntas
18 Wahyu Saputra 70 Tuntas
19 Yoan Agustia 70 Tuntas
20 Yopanka 60 Belum Tuntas
Jumlah 1395
Rata-rata Nilai 69,75
Ketuntasan Belajar Klasikal 60%
3. Siklus III
Perlakuan pada siklus ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran
siklus I dan siklus II. Urutan kegiatannya adalah sebagai berikut:
No Nama Siswa Nilai Ket
1 Ana Dasela 100 Tuntas
2 Anjas Asmara 70 Tuntas
3 Diki Nurhadi 80 Tuntas
4 Edwin Alegro 70 Tuntas
5 Eti Nurhayati 75 Tuntas
6 Indah Tri Setia 70 Tuntas
7 Ira Erlian 70 Tuntas
8 Lisa Lfiah 75 Tuntas
9 Nurkia Gustian 95 Tuntas
10 Putri Yanti 95 Tuntas
11 Rensi Zurnita 75 Tuntas
12 Riska Rahmawati 70 Tuntas
13 Riski Utami 70 Tuntas
14 Sinta Patria 100 Tuntas
15 Sri Utami 100 Tuntas
16 Titi Murniati 70 Tuntas
17 Uana Minatun 100 Tuntas
18 Wahyu Saputra 70 Tuntas
19 Yoan Agustia 70 Tuntas
20 Yopanka 65 Belum Tuntas
Jumlah 1590
Rata-rata Nilai 79,5
Ketuntasan Belajar Klasikal 95%
Keterangan:
Ns = Jumlah siswa yang mendapatkan nilai di atas 72
N = Jumlah siswa
( Depdiknas, 2006 )
Dari hasil tes akhir diperoleh rata-rata yaitu 79,5 dan Ketuntasan belajar
klasikal yaitu 95% Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang
dilakukan pada siklus III mengalami perubahan kearah yang sangat baik yakni
dari 12 0rang yang mendapatkan nilai ≥70 menjadi 19 orang dan ketuntasan
belajar secara klasikal menjadi 95%. Berdasarkan ketentuan Depdiknas (2006)
yang berisikan bahwa pembelajaran dikatakan tuntas apabila secara klasikal siswa
yang mendapatkan nilai diatas 70 keatas mencapai 85%. Maka dengan itu
pembelajaran PKn kelas VSD Negeri 06 Maje dengan menggunakan model
bermain peran ini dapat dikatakan berhasil dan tuntas denga hasil yang baik.