Anda di halaman 1dari 6

Dosen pembimbing : Dr. H. Herman S.Pd., M.

Kes

PAPER KEWIRAUSAHAAN

MENILAI KEBUTUHAN USAHA

DISUSUN OLEH :
DWI RIZKY AMALIA

(PO.71.4.203.13.2.012)

FARADILLAH SUHAR

(PO.71.4.203.13.2.013)

FARHANA CHUZAINA AZIZ

(PO.71.4.203.13.2.014)

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV


JURUSAN ANALIS KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
2016

MENILAI KEBUTUHAN USAHA


A. Pengertian Kebutuhan Usaha

Pendirian suatu usaha berkaitan erat dengan penyediaan


segala sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan usaha
tersebut. Kebutuhan usaha yang diperlukan mulai dari persiapan
perusahaan berdiri sampai beroperasi. Dengan kata lain, kebutuhan
usaha adalah hal-hal yang harus dipenuhi perusahaan untuk
mendirikan dan menjalankan usaha dari awal hingga perusahaan
beroperasi.
Kebutuhan usaha yang diperlukan terdiri dari beragam jenis
tergantung dari bidang usaha masing-masing perusahaan. Artinya,
jenis dan jumlah kebutuhan antara satu bidang dengan bidang yang
lain jelas berbeda. Misalnya, bidang usaha perhotelan memerlukan
jenis dan jumlah kebutuhan usaha yang berbeda dengan bidang
industri, berbeda pula dengan bidang pertanian coklat.
Baik jenis maupun jumlah kebutuhan usaha memerlukan
penilaian secara benar dan akurat. Tujuannya adalah agar tidak
terjadi kekurangan dan kelebihan pada saat usaha hendak
dijalankan. Kekurangan akan menyebabkan adanya penambahan
biaya dan kelebihan mengakibatkan ada yang mubazir dan tidak
bermanfaat sehingga pengeluaran biaya menjadi berlebihan. Jumlah
kebutuhan usaha perusahaan juga disesuaikan dengan tujuan
peusahaan dapat ini. Namun, dapat pula dibuat kebutuhan untuk
beberapa periode ke depan. Penyusunan kebutuhan ini harus
dilakukan secara benar sehingga tidak ada yang ditinggalkan.

Setelah jenis-jenis kebutuhan disusun secara lengkap, langkah


selanjutnya adalah menentukan komponen harga setiap jenis
kebutuhan. Harga pada setiap jenis komponen yang ditetapkan
harus benar-benar sesuai dengan harga pasar, atau harga dipatok
berdasarkan prediksi kondisi yang akan terjadi pada periode tertentu.
Hasil penilaian kebutuhan usaha dapat disusun secara rinci
sehingga terlihat secara jelas apa saja jenis kebutuhan usaha yang
diperlukan. Selain itu, dapat diketahui jumlah biayasetiap komponen
dan pada akhirnya dapat dihitung total biaya yang dibutuhkan untuk
mendirikan atau menjalankan usaha tersebut.
Dengan diketahui total kebutuhan usaha, dapat diketahui
berapa kekurangan dana yang dimiliki sekarang ini. Untuk menutup
kekurangan biaya kebutuhan usaha tersebut dapat dicarikan dari
berbagai sumber, baik dari modal sendiri maupun modal pinjaman.
Namun biasanya untuk usaha baru berjalan, pihak perbankan sulit
atau bahkan tidak mau meminjamkan modal.
Dalam praktiknya perbankan hanya mau membiayai usaha
yang sudah berjalan baik yang merupakan perluasan usaha atau
penambahan kapasitas produksi. Artinya dunia perbankan hanya
mau membiayai usaha yang sudah berjalan. Oleh karena itu, untuk
usaha yang baru kebutuhan dana dapat diperoleh dari modal sendiri
atau pihak lainnya. Modal sendiri dapat berupa penyetoran modal
dari

pemegang

saham

atau

dari

modal

sumbangan.

Bagi

perusahaan yang sudah berjalan, di samping modal bank dapat pula


menggunakan cadangan laba atau laba yang belum dibagi.
B. Biaya Kebutuhan Usaha
Setelah kita mengetahui jenis kebutuhan yang diperlukan untuk
usaha, kita akan merinci jumlah setiap kebutuhan. Kemudian harus
disusun anggaran untuk kegiatan dalam periode tertentu. Artinya
dengan mengetahui jenis dan jumlah kebutuhan usaha, kita dapat
membuat rencana anggaran untuk memulai suatu usaha dan selama
perusahaan berjalan beberapa periode.

Besarnya dana (uang) yang akan digunakan untuk menutup


biaya dan jenis-jenis biaya yang diperlukan dibuat secara rinci
berdasarkan harga saat ini. Rincian komponen jenis kebutuhan dan
total biaya yang dikeluarkan ini kita kenal dengan nama biaya
kebutuhan usaha. Banyaknya jenis dan jumlah yang digunakan
untuk kebutuhan usaha disesuiakan dengan jenis usaha yang akan
dijalankan. Artinya komponen biaya kebutuhan usaha tergantung dari
jenis usahanya.
Secara garis besar jenis-jenis komponen kebutuhan usaha
meliputi:
a. Biaya prainvestasi
Biaya prainvestasi adalah biaya yang akan dikeluarkan
perusahaan dalam rangka memulai suatu usaha. Jenis biaya
yang dikeluarkan untuk kegiatan ini misalnya biaya survei
lapangan, biaya pembuatan studi kelayakan, pengurusan izinizin,

pengurusan

dan

pembersihan

lahan,

serta

biaya

prainvestasi lainnya.
b. Biaya pembelian aktiva tetap
Biaya pembelian aktiva tetap terdiri dari aktiva tetap yang
berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud. Biaya pembelian
aktiva tetap berwujud adalah sejumlah uang yang dikeluarkan
untuk membeli aktiva tetap seperti pembelian tanah, pendirian
bangunan, pembelian mesin-mesin atau peralatan, pembelian
kendaraan operasional, pembelian inventaris kantor, seperti
meja, kursi, dan komputer. Sementara itu, aktiva yang tidak
berwujud terdiri pembelian lisensi, hak paten, atau sistem
franchising (waralaba).
c. Biaya operasional
Biaya yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan
adalah sejumlah dana yang digunakan untuk mejalankan
kegiatan usaha yang sedang berjalan. Biaya operasional
meliputi gaji karyawan, upah, biaya listrik, biaya telepon, air,

biaya pemeliharaan, pajak, premi asuransi, biaya pemasaran,


dan biaya-biaya lainnya.
C. Contoh Kebutuhan Usaha
Setelah kita merinci

komponen

kebutuhan

investasi,

selanjutnya kita akan memasukkan nilai rupiah yang dibebankan


pada setiap komponen ke dalam suatu daftar atau tabel. Tujuannya
agar mudah dibaca dan dipahami serta dianalisis kebenaran dan
keakuratannya. Hal ini juga dapat digunakan sebagai pedoman untuk
melakukan kegiatan persiapan pendirian dan menjalankan suatu
usaha.
Berikut ini contoh kasus untuk menilai biaya kebutuhan
investasi yang dikeluarkan jika kita hendak mendirikan sebuah klinik
laboratorium disuatu wilayah tertentu.
1. Biaya prainvestasi
2. Pembelian aktiva tetap
a. Biaya pembelian tanah
b. Biaya bagunan
c. Biaya prasarana :
- AC 8 buah @ 2.000.000,00
- Papan nama
- Genset
- Sarana dan perlengkapan
lainnya
d. Biaya peralatan laboratorium
- Mikroskop
- Spektrofotometer
- Vacutainer dan jarum
- Peralatan laboratorium lainnnya
200.000.000,00
- Kapas alkohol
- Handscoon
- Masker
e. Biaya inventaris kantor
- Meja 20 buah
- Kursi 80 buah
- Lemari dan rak penyimpanan
10 buah
- Papan tulis
- Komputer 12 buah
- Telepon 9 buah
- Tempat sampah 10 buah

Rp.

20.000.000,00

Rp. 200.000.000,00
Rp. 300.000.000,00
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

16.000.000,00
3.000.000,00
20.000.000
30.000.000,00

Rp.
50.000.000,00
Rp. 150.000.000,00
Rp.
80.000.000,00
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

10.000.000,00
12.000.000,00
10.000.000,00

Rp.
Rp.
Rp.

20.000.000,00
16.000.000,00
20.000.000,00

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

10.000.000,00
48.000.000,00
18.000.000,00
500.000,00

- Listrik PLN 10.000 watt


3. Modal Kerja
a. Biaya reagen selama
1 bulan
b. Biaya tenaga kerja selama
1 bulan
c. Listrik, air, telepon dan lain-lain

Rp.

15.000.000,00

Rp.

250.000.000,00

Rp.

45.000.000,00

Rp.
30.000.000,00
==================

Jumlah kebutuhan investasi

Rp. 12.735.000.000,00

Dana yang tersedia (modal sendiri)

Rp. 10.000.000.000,00
==================

Dana pinjaman (harus dicari)

Rp. 2.735.000.000,00

Secara garis besar kebutuhan investasi digambarkan sebagai


berikut :

No.

Kebutuhan investasi

Jumlah (Rupiah)

1.

Biaya prainvestasi

Rp.

20.000.000,00

2.

Biaya pembelian aktiva tetap

Rp. 9. 285.000.000,00

3.

Biaya modal kerja

Rp.

Jumlah kebutuhan dana

Rp. 12.735.000.000,00

Dana sendiri

Rp. 10.000.000.000,00

Dana pinjaman bank

Rp. 2.735.000.000,00

325.000.000,00

Anda mungkin juga menyukai