Anda di halaman 1dari 52

Modul Perkuliahan

PENGANTAR ILMU MANAJEMEN

Oleh: Mohammad Lutfi, MM (NIDN: 2112117801)

Dosen: STAI Binamadani Suara Kampus Sidoarjo

BABI

KONSEP DASAR MANAJEMEN

A. Pengertian Manajemen

Lahirnya konsep manajemen ditengah gejolak masyarakat sebagai konsekuensi

akibat tidak seimbangnya pengembangan teknis dengan kemampuan sosial. Istilah

manjemen (management) telah diartikan oleh berbagai pihak dengan perspektif

yang berbeda. Masing-masing pihak dalam memberikan istilah diwarnai oleh latar

belakang pekerjaan mereka. Sebagai bahan perbandingan studi lebih lanjut,

berikut ini disajikan pendapat para ahli mengenai batasan manjemen yang amat

berbeda :

1. John D. Millet membatasi manajemen adalah suatu proses pengarahan dan

pemberian fasilitas kerja kepada orang diorganisasikan dalam kelompok formal

untuk mencapai tujuan (Siswanto, 1987:4) Millet lebih menekankan bahwa

manajemen sebagai suatu proses, yaitu suatu rangkaian aktivitas yang satu sama

lain saling berurutan


2. James A.F Stoner dan Charles Wankel (1986:4) memberikan batasan manajemen

adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian

upaya anggota organisasi dan penggunaan seluruh sumber daya organisasi lainnya

demi tercapainya tujuan organisasi. Menurut Stoner dan Wankel

bahwa proses adalah cara sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan

3. Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard (1980 :3) memberikan suatu batasan

manajemen adalah sebagai suatu usaha yang dilakukan dengan bersama individu

atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi. Hersey dan Blanchard lebih

menekankan bahwa definisi tersebut tidaklah dimaksudkan hanya untuk satu jenis

organisasi saja

Dengan demikian manajemen dapat diberi arti sebagai berikut : Manjemen adalah

seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian,

dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan

Definisi manajemen mengandung unsur-unsur sebagai berikut Elemen sifat dan

Manajemen sebagai suatu seni, yaitu sebagai suatu keahlian, kemahiran,

kemampuan, dan keterampilan dalam aplikasi ilmu pengetahuan untuk mencapai

tujuan.

Manajemen sebagai suatu ilmu, Yaitu akumulasi pengetahuan yang telah

disistemasikan dan diorganisasikan untuk mencapai kebenaran umum (general

purposes), mencakup Elemen fungsi manajemen sebagai berikut:

 Perencanaan

Yaitu suatu proses dan rangkaian kegiatan untuk menetapkan tujuan

terlebih dahulu pada suatu jangka waktu/periode


 Pengorganisasian

Yaitu proses dan rangkaian kegiatan dalam pembagian kerja yang

direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kelompok pekerjaan

 Pengarahan

Yaitu suatu rangkaian kegiatan untuk memberikan petunjuk atau

instruksi dari seorang atasan kepada bawahan

 Pemotivasian

Yaitu suatu proses dan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seorang

atasan dalam memberikan ispirasi

 Pengendalian/Pengawasan

Yaitu suatu proses dan rangkaian untuk mengusahakan agar suatu

pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan dan tahapan yang harus dilalui

B. Filsafat Manajemen

Secara etimologi filsafat berasal dari bahasa Yunani yang terdisi

dari philein dan Shopia. Philein artinya cinta dan Shopia berarti kebijakan.

Filsafat berarti cinta kebijakan

Jadi pengertian filsafat secara umum sebagai ilmu pengetahuan yang mengkaji

hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran. Ilmu pengetahuan tentang

hakikat menanyakan apa hakikat/sari/inti/esensi segala sesuatu

Moekijat mengemukakan bahwa filsafat adalah suatu sistem pemikiran yang

menjelaskan gejala tertentu dan memberikan serangkaian prinsip untuk

memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan pencapaian suatu tujuan


tertentu (Moekijat, 1980:318). Singkatnya suatu filsafat adalah suatu cara hidup.

Filsafat memiliki: Tujuan tertentu, Beberapa nilai yang berhubungan dengan

pencapaian tujuan dan Keyakinan pada pihak para penganut bahwa nilai dan

tujuan akhir bernilai untuk dikejar

Filsafat adalah petunjuk utama yang menggaris bawahi semua tindakan dari

seorang manajer.

Filsafat manajemen adalah bagian yang terpenting dari pengetahuan dan

kepercayaan yang memberikan dasar yang luas untuk menetapkan pemecahan

permasalahan manajerial.Filsafat manajemen memberikan dasar bagi pekerjaan

seorang manajer

Menurut Davis dan Filley dan Ukas (1978) terdapat faktor-faktor dasar dalam

filsafat manajemen yang diperlukan dan memiliki hubungan saling

ketergantungan satu sama lain dalam mencapai tujuan. Faktor-faktor dasar

tersebut meliputi hal-hal berikut :

1. Kepentingan umum

Hal ini dimaksudkan bahwa dalam penyelenggaraan suatu organisasi harus

terlihat adanya cerminan deskripsi berbagai kepentingan

2. Tujuan usaha

Tujuan usaha adalah perwujudan aktivitas yang spesifik dari organisasi, baik

organisasi yang bertujuan mencari laba maupun organisasi yang tidak

bertujuan mencari laba

3. Pimpinan pelaksana
Pimpinan pelaksana adalah individu yang diberi kepercayaan untuk

memimpin suatu usaha dengan menggunakan otoritas yang diberikan

kepadanya

4. Kebijakan

Kebijakan adalah pernyataan atau ketentuan umum yang menuntun atau

menyalurkan pemikiran menjadi pengambilan keputusan oleh bawahan

5. Fungsi

Fungsi adalah aktivitas yang berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai

6. Faktor dasar

Faktor dasar meliputi faktor-faktor produksi asli atau turunan

7. Struktur organisasi

Struktur organisasi adalah saluran yang menunjukan hubungan kerja antara

manajer dan bawahan dalam melaksanakan pekerjaan yang disertai dengan

otoritas dan tanggung jawab serta kesanggupan untuk tanggung

gugat/mempertanggujawabkan (accountability)

8. Prosedur

Prosedur adalah tahapan tindakan yang harus ditempuh untuk menyelesaikan

suatu pekerjaan tertentu

9. Moral kerja

Moral kerja adalah kondisi mental dari individu atau kelompok yang

menentukan sikap bawahan dalam menerima pekerjaan dan

mengoprasikannya dengan sebaik-baiknya sesuaia dengan tujuan akhir.


C. Ilmu dan Seni Manajemen

Manajemen adalah ilmu dan seni untuk melakukan tindakan guna mencapai

tujuan. Manajemen sebagai suatu ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang

disetemasikan atau kesatuan pengetahuan yang terorganisasi. Batasan lain tentang

ilmu yang dikemukakan oleh Goode dan Hatt (1952:7) bahwa ilmu merupakan

suatu cara menganalisis yang mengizinkan para ahlinya untuk menyatakan suatu

proposi dalam bentuk kausalitas, yaitu Apabila…..maka….. Dalam hubungan ini

diketengahkan bahwa bagaimana sekumpulan pengetahuan harus

Berdasarkan batasan yang telah dikemukakan diatas kalaumkita bandingkan, kita

akan memperoleh karakteristik pokok yang terdapat pada pengertian ilmu itu,yaitu

bersifat rasional, empiris, umum, dan akumulatif.

1. Bersifat rasional

Rasional adalah suatu sifat aktifitas berpikir yang ditundukan pada logika

formal dalam mengikuti urutan berpikir silogisme

2. Bersifat Empiris

Dikatakan bersifat empiris karna kesimpulan yang diambil harus dapat

3. ditundukan pada vertifikasi indra manusia Bersifat umum

Bersifat umum artinya kebenaran yang dihasilkan sebagai ilmu tersebut

dapat divertifikasi oleh peninjau ilmiah

4. Bersifat akumulatif

Bersifat akumulatif adalah apa yang dipelajari merupakan kelanjutan dari

ilmu yang telah dikembangkan sebelumnya


Manajemen merupakan suatu ilmu karena memiliki karakteristik pokok seperti

halnya karakteristik pokok ilmu yang telah dideskripsikan diatas. Langkah-

langkah metode ilmiah yang diaplikasikan dalam manajemen tersebut adalah :

1. Observasi

2. Rumusan permasalahan

3. Akumulasi dan klasifikasi fakta tambahan yang baru

4. Generalisasi

5. Rumusan hipotesis, serta

6. Testing dan verifikasi

Manajemen dikatakan sebagai suatu ilmu sehingga seorang manajer juga harus

memiliki sikap ilmiah . Sikap ilmiah yang harus dimiliki seorang manajer adalah:

1. Objektivitas

Yang dimadsud dengan objektif adalah bahwa dalam satu peninjauan yang

dipentingkan adalah objeknya

2. Serba relatif

Seorang manajer sebagai ilmuwan harus menerima realitas perubahan

yang terjadi dan memberikan dampak terhadap masa berlakunya teori-teori

yang telah mereka miliki

3. Skeptif

Yang dimadsud sikap skeptif adalah sikap untuk selalu ragu terhadap

pernyataan yang belum cukup kuat dasar pembuktiannya

4. Kesabaran intelektual
Mampu menhan diri dan kuat untuk tidak menyerah kepada tekanan dalam

menyatakan suatu pendirian ilmiah karena memang belum selesai dan

belum lengkap hsil yang dicapai

5. Kesederhanaan

Kesederhanaan dalam sikap ilmiah adalah kesederhanaan dalam cara pikir

cara menyatakan dan cara pembuktian

6. Tidak memihak kepada etik

Sikap tidak memihak kepada etik adalah bahwa ilmu tidak memiliki tujuan

dan tugas untuk membuat penilaian tentang hal yang lain dan hal yang

buruk

Manajemen sebagai suatu seni adalah seni dalam pengertian dalam arti luas dan

umum, yaitu merupakan keahlian, kemahiran, kemampuan, serta kerampilan

dalam menerapkan prinsip, metode, dan teknik dalam menggunakan sumber daya

manusia dan sumber daya ala (human and natural resources) secara efektif dan

efesien untuk mencapai tujuan.

Manajemen dapat dikuasai oleh ilmu dengan lapisan seni yang baik, atau

sebaliknya manajemen dapat dikuasai oleh seni dengan lapisan ilmu yang baik.

Dalam setiap aktivitas diperlukan ilmu dan seni

G.R Terry (1975: 79) mengatakan, secara esensial seorang manajer adalah

seorang ilmuwan dan seorang seniman . Ia memerlukan suatu pengetahuan yang

disusun menurut system yang memberikan kebenaran-kebenaran pokok yang

dapat digunakan dalam mengoprasikan pekerjaannya


D. Tujuan Manajemen

Menyelesaikan tugas secara efisien dan efektif adalah penting, akan tetapi yang

lebih penting yaitu mengetahui tentang hal-hal yang harus dilakukan dan

memastikan bahwa tugas yang diselesaikan bergerak kearah tujuan. Tujuan adalah

sesuatu yang ingin direalisasikan oelh seseorang : tujuan merupakan objek atas

suatu tindakan

Edwin A. Locke (1968: 157) berpendapat bahwa Frederick W. Taylor

menggunakan tujuan yang ditentukan sebahai salah satu teknik utamanya dari

Manajemen Ilmiah. Metode yang digunakan oleh orang untuk mencapai tujuan

yang telah ditentukan `dideskripsikan secara detail

Locke juga mendeskripsikan secara hati-hati mengenai sifat dari proses mental

atas penetapan tujuan. Tujuan manajemen adalah sesuatu yang ingin

direalisasikan, yang menggambarkan cakupan tertentu dan menyarankan

pengarahan kepada usaha seorang manajer. Berdasarkan pengertian diatas,

minimum dapat diambil empat elemen pokok, yaitu :

1. Sesuatu yang ingin direalisasikan (goal)

2. Cakupan (scope)

3. Ketepatan (defenitness), dan

4. Pengarahan

Tujuan pada umumnya menunjukan hasil yang harus direalisasikan dan

memisahkan hasilnya dari berbagai hal yang direalisasikan mungkin ada.

Pada umumnya, tujuam dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu :

1. Tujuan organisasi secara makro


2. Tujuan manajer pada seluruh hierarki organisasi, dan

3. Tujuan individu

Tujuan organisasi secara makro sangat berhubungan dengan nilainyang dibentuk

dari aktivitas yang dilakukan oleh organisasi untuk kepentingan pihak intern dan

pihak ekstern.

G.R Terry (1975: 40) mengklafikasikan tujuan menurut tingkatan yang ada dalam

suatu organisasi.

E. Manajemen, Manajer dan Keterampilan

Batasan manajemen yang telah dideskripsikan dan dijadikan pegangan dalam

studi, selanjutnya adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja

untuk mencapai tujuan. Berdasarkan definisi tersebut berarti manajer adalah

seorang yang bertindak sebagai perencana, pengorganisasian, pengarah,

pemotivasi, serta pengendali orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan

Spesifikasi Manajemen, Manajer, dan Kepemimpinan :

 Manajemen

Seni dan ilmu dalam perencanaan, pengoraganisasian, pengarahan,

pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja

untuk mencapai tujuan

 Seni, ilmu, dan prosesnya

 Manajer
Seorang yang bertindak sebagai perencana, pengorganisasi, pemotivasi,

dan pengendali terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai

tujuan dengan demikian Manajer adalah Orang atau pelakunya

 Kepemimpinan

Sikap yang harus dimilki oleh perencana, pengorganisasi, pengarah,

pemotivasi, dan pengendali Kepemimpinan mencakup Sifat atau jiwanya

James A.F. Stoner dan Charles Wankel (1986:6-8) menspesifikasikan secara lebih

lengkap tentang manajer sebagai berikut :

1. Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain

Yang dimadsud orang disini adalah para bawahan, para penyelia, dan

manajer dalam hierarki yang sama maupun hierarki lain dalam organisasi.

2. Manajer bertanggung jawab dan bertanggung gugat

Manajer bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan pekerjaan tertentu

dengan berhasil

3. Manajer menyeimbangan persaingan tujuan dan menetapkan priorita

Setiap waktu manajer dihadapkan pada sejumlah tujuan, permasalahan,

dan kebutuhan organisasi yang seluruhnya berkompetisi untuk

mendapatkan sumber daya dan waktu manajer

4. Manajer harus berpikir secara analitis dan konseptual

Agar menjadi seorang pemikir analitis, manajer harus mampu memisahkan

suatu permasalahan menjadi komponen, menganalisis komponen tersebut,

kemudian muncul dengan suatu penyelesaian yang mungkin


5. Manajer adalah penengah

Organisasi terdiri dari atas sekelompok orang dan sekelompok orang

mungkin saja tidak akur mngkin bertengkar

6. Manajer adalah politikus

Manajer harus membangun hubungan dan menggunakan bujuk rayu serta

kompromi dalam mencapai tujuan organisasi

7. Manajer adalah diplomat

Manajer dapat bertindak sebagai wakil resmi dari unit kerja atau rapat-

rapat organisasi

8. Manajer adalah lambing

Manajer menjelmakan atau melambangkan kesuksesan atau kegagalan

suatu organisasi

9. Manajer mengambil keputusan yang sulit

Hampir setiap organisasi tidak bias terlepas dari permasalahan atas

kehidupannya

Spesifikasi tentang manajer seperti telah dideskripsikan diatas menunjukan bahwa

manajer harus pandai memainkan peran tertentu pada waktu tertentu pula. Istilah

manajer sebagaimana telah digunakan sebagai bahan studi dalam deskripsi diatas,

adalah setiap orang yang bertanggung jawab atas bawahan dan sumber daya

lainnya

Manajer umum mengelola suatu unit yang kompleks, seperti suatu perusahaan,

cabang perusahaan, atau suatu defisi yang bersifat mandiri


Menurut cakupan kegiatannya, manajer dapat dibedakan menjadi empat kelompok

yaitu :

1. Dewan direksi, cakupan kegiatannya dalam usaha mengelola organisasi

secara keseluruhan

2. Presiden organisasi, cakupan kegiatannya dalam usaha mengelola manajer

agar terdapat kesatuan gerak dan tindakan untuk merealisasikan tujuan

3. Departemen atau kepala devisi, cakupan kegiatannya dalam usaha

mengelola bawahan yang meliputi spesialisasi kerjanya masing-masing

4. Manajer hierarki pertama, cakupan kegiatannya dalam usaha pekerjaannya

sesuai dengan tujuan organisasi

George R. Terry (1976: 56-57) mendeskripsikan pekerjaan manajer berdasarkan

fungsinya sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning)

Dalam fungsi perencanaan, manajer memilki deskripsi pekerjaan sebagai

berikut :

 Menetapkan, mendeskripsikan, dan menjelaskan tujuan :

 Memprakirakan

 Menetapkan syarat dan dugaan tentang kinerja

 Menetapkan dan menjelaskan tugas untuk mencapai tujuan

 Menetapkan rencana penyelesaian

 Menetapkan kebijakan

 Merencanakan standar-standar dan metode penyelesaian


 Mengetahui lebih dahulu permasalahan yang akan dating dan mungkin

terjadi

2. Pengorganisasian (Organizing)

Dalam fungsi pengorganisasian, manajer memiliki deskripsi pekerjaan

sebagai berikut :

 Mendeskripsikan pekerjaan dalam tugas pelaksanaan

 Mengklafisikan tugas pelaksanaan dalam pekerjaan operasional

 Mengumpulkan pekerjaan operasional dalam kesatuan yang

berhubungan dan dapat dikelola

 Menetapkan syarat pejerjaan

 Mengkaji dan menetapkan individu pada pekerjaan yang tepat

 Mendelegasikan otoritas yang tepat kepada masing-masing manajemen

 Memberikan fasilitas ketenagakerjaan dan sumber daya lainnya

 Menyesuaikan organisasi ditinjau dari sudut hasil pengendalian

3. Pergerakan (Actuating)

Dalam fungsi pergerakan manajer memiliki deskripsi pekerjaan sebgai

berikut :

 Memberi tahu dan menjelaskan tujuan kepada para bawahan

 Mengelola dan mengajak para bawahan untuk bekerja semaksimal

mungkin

 Membimbing bawahan untuk mencapai standar operasional

(pelaksanaan)
 Mengembangkan bawahan guna merealisasikan kemungkinan

sepenuhnya

 Memberikan orang hak untuk mendengarkan

 Memuji dan memberikan sanksi secara adil

 Member hadiah melalui penghargaan dan pembayaran untuk pekerjaan

yang diselesaikan dengan baik

 Memperbaiki usaha pergerakan dipandang dari sudut hasil

pengendalian

4. Pengendalian (Controlling)

Dalam fungsi pengendalian, manajer memiliki deskripsi pekerjaan sebagai

berikut :

 Membandingkan hasil dengan rencana pada umumnya

 Menilai hasil dengan standar hasil pelaksanaan

 Menciptakan alat yang efektif untuk mengukur pelaksanaan

 Member tahukan alat pengukur

 Memudahkan data yang detail dalam bentuk yang menunjukna

perbandingan dan pertentangan

 Menganjurkan tindakan perbaikan apabila diperlukan

 Memberitahukan anggota tentang interprestasi yang bertanggung

jawab

 Menyesuaikan pengendalian dengan hasil


F. Keterampilan dan Peran Manajer

Manajer memegang kendali yang amat penting dalam mewujudkan efektivitas

organisasi. Peter F. Drucker (1976) berpendapat bahwa prestasi seorang manajer

dapat diukur berdasarkan dua konsep, yaitu efesiensi (efficiency) dan efektifitas

(effectivity). Efisiensi berarti menjalankan pekerjaan yang benar. Ekektivitas

adalah kemampuan untuk memilih sasaran yang tepat.

Paul Hersey dan Kenneth H. Blancard (1980: 67) mengemukakan bahwa terdapat

tiga bidang keterampilan yang penting untuk melaksanakan proses manajemen

sebagai seorang manajer. Bidang keterampilan yang dimadsud adalah sebagai

berikut :

1. Keterampilan teknis

Yaitu kemampuan untuk menggunakan, metode, prosedur, teknik dan akal

yang diperlukan untuk melaksanakan tugas spesifik yang diperoleh lewat

pengalaman, pendidikan, dan pelatihan

2. Keterampilan manusiawi

Yaitu kemampuan dan pertimbangan yang diusahakan bersama orang lain

3. Keterampilan konseptual

Yaitu kemampuan memahami kompkleksitas keseluruhan organisasi

tempat seorang beradaptasi dalam operasi

Istilah penting keterampilan konseptual akan meningkat manakala

mananjak atas jenjang manajemen.


G. Proses Manajemen

Suatu proses merupakan suatu rangkaian aktivitas yang satu sama lainnya saling

bersusulan. Proses adalah suatu cara sistematis untuk menjalankan suatu

pekerjaan. Proses manajemen adalah suatu rangkaian aktivitas yang harus

dilakukan oleh seorang manajer dalam suatu organisasi.

Kajian fungsi manajer secara garis besarnya dapat dilihat dari dua arah yaitu :

fungsi manajer keluar oranisasi dan fungsi manajer keluar organisasi. Fungsi

manajer kedalam organisasi dapat dilihat dari dua sudut berikut :

1. Fungsi manajer dari sudut proses, yaitu perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian

2. Fungsional manajer dari sudut spesialisasi kerja, yaitu keuangan,

ketenagakerjaan, pemasaran, pembelian, produksi dan sejenisnya

Sedangkan fungsi manajer keluar organisasi meliputi aktifitas yang berhubungan

dengan pihak luar organisasi, yaitu menyangkut masalah yuridis, keuangan,

administrative, hubungan antar manusia, dan sejenisnya.

1. Fungsi manajer dari sudut proses

Fungsi manajer dari sudut proses merupakan tahapan aktivitas yang secara

kontinu mutlak dioperasikan oleh manajer sebagaimana pendistribusian

fungsi yang dimadsud meliputi perencanaan, pengorganisasian,

pemotivasian, dan pengendalian.

 Perencanaan (Planning)

Aktivitas perencanaan dilakukan untuk menetapkan sejumlah

pekerjaan yang harus dilaksanakan kemudian. Tujuan dari setiap


organisasi dalam proses perencanaan merupakan hal yang sangat

penting karena tujuan inilah yang menjadi pegangan dalam aktivitas

selanjutnya

 Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian sebagai fungsi manajemen yang kedua adalah

organisasi, baik dalam arti statis maupun dinamis. Sedangkan

organisasi dalam arti dinamis adalh proses pendistribusian pekerjaan

yang harus dilaksanakan oleh individu atau kelompok denga otoritas

yang diperlukan pengoperasiannya

 Pengarahan (directing)

Aktivitas pengarahan adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan

pemberian perintah dan saran.

 Pemotivasian (motivating)

Agar terciptanya keadaan kerja yang mengairahkan, manajer harus

melaksanakan fungsinya, memotivasi bawahannya

 Pengendalian (controlling)

Dengan aktivitas pengendalian, berarti manajer harus mengevaluasi

dan menilai pekerjaan yang dilakukan para bawahan

2. Fungsi manajer dari sudut spesialisasi kerja

Fungsi manajer dari sudut spesialisasi kerja merupakan penerapan fungsi

sesuai dengan bidang kerja yang ada dalam organisasi. Fungsi yang

dimadsud adalah sebagai berikut :

 Fungsi keuangan
Dalam keuangan, manajer harus berusaha agar posisi keuangan

organisasi setiap saat dapat memberikan dana dalam aktivitas secara

rutin maupun berkala

 Fungsi ketenagakerjaan

Dalam bidang ketenaga kerjaan manajer harus berusaha agar bawahan

selalu ada dalam kondisi moral dan disiplin kerja yang tinggi

 Fungsi pemasaran

Dalam bidang pemasaran, manajer harus berusaha agar pelaksanaan

aktivitas organisasi yang mengarahkan arus barang dan jasa dari

produsen kepada konsumen dapat memenuhi para konsumen dengan

sebaik-baiknya

 Fungsi pembelian

Dalam bidang pembelian, manajer harus berusaha agar pembelian

bahan baku dan bahan penolong dapat terjamin kualitasnya dan denga

harga yang serendah mungki

 Fungsi produksi

Dalam bidang produksi, manajer harus berusaha agar barang dapat

diproduksikan dengan teknik yang tidak berbelit

Dalam pelaksanaan fungsi lain yang ada pada organisasi, manajer harus berusaha

agar spesialisasi kerja yang lain dapat dilaksanakan sesuai norma yang telah

ditetapkan dan menuju kearah terwujudnya tujuan.


B A B II

PERKEMBANGAN KONSEP MANAJEMEN

A. Mahzab Klasik

Teori dan prinsip manajemen memberikan kemudahan dalam menentukan hal-hal

yang harus dikerjakan untuk dapat secara efektif menjadi seorang manajer, yaitu

orang yang menjalankan fungsi manajemen

Terdapat tiga mazhab (aliran) manajemen yang mengikuti

perkembangannya. Pertama mazhab klasik terbagi menjadi dua

cabang, yaitu manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik, kedua mazhab

perilaku, dan ketiga mazhab ilmu manajemen. Secara detail masing-masing

mazhab akan dideskripsikan secara ringkas melalui pembahasan berikut :

1. Manajemen Ilmiah Cabang Mazhab Klasik Pertama

Para pengembang mazhab ini, antara lain Robert Owen, Charles Babbage,

Frederik W. Taylor, Henry L. Gantt, dan pasangan Gilberth.

 Robert Owen

Robert Owen hidup pada tahun 1771-1858. Pada tahun 1800-an ia adalah

seorang manjer pada beberapa pabrik pemintal kapas diNew Lanars,

Skotlandia. Pengalaman memimpin para bawahan dibawah umur,

menyentuh hatinya untuk menyediakan perumahan yang layak bagi

bawahan

 Charles babbage
Charles babbge hidup pada tahun 1792-1871. Dasar keyakinan Babbge

bahwa aplikasi prinsip ilmiah pada proses kerja akan meningkatkan

produktivitas dan menekan biaya

 Frederik W. Taylor

Frederik W. Taylor hidup pada tahun 1856-1915. Ia merupakan salah satu

tokoh manajemen ilmiah (scientific management) yang paling termasyur

sehingga mendapat sebutan sebagai bapak manajemen ilmiah. Prinsip

yang merupakan gagasan Taylor adalah :

 Pengembangan manajemen ilmiah yang sebenarnya sehingga metode

yang terbaik untuk melakukan setiap pekerjaan dapat ditentukan

 Seleksi secara ilmiah terhadap para pekerja sehingga setiap pekerjaan

diberi tanggung jawab atas tugas yang paling cocok baginya

 Pendidikan dan pengembangan ilmiah untuk bawahan

 Kerja sama yang erat dan bersahabat antara manjemen dan bawahan

(Stoner dan Wankel, 1986:30)

 Henry L. Gantt

Henry L. Gantt hidup pada tahun 1861-1919. Rendahnya motifasi yang

dicapai mengakibatkan Gantt meninggalkan sistem tarif upah diferensial

untuk diubah menjadi satu inovasi baru berupa motivasi kerja kepada para

pahlawan.

 Pasangan Gilberth

Frank B. Gilberth hidup pada tahun 1868-1942. Sedangkan Lilian M.

Gilberth sebagai istri hidup pada tahun 1878-9172. Pasangan Gilberth


berpendapat bahwa studi gerak akan meningkatkan semangat kerja bagi

bawahan karena keuntungan fisiknya yang nyata dan karena dapat

menunjukan perhatian manajemen pada para bawahan

2. Teori Organisasi Klasik Cabang Mazhab Klasik Kedua

Pengembang teori organisasi klasik adalah Henry Fayol yang hidup pada

tahun 1841-1925. Timbulnya teori organisasi klasik sebagai dampak dari

adanya organisasi yang kompleks

Dalam usahanya mengembangkan ilmu manajemen, Fayol memulainya

dengan membagi perusahaan menjadi enam aktivitas yang saling

bergantung. Aktivitas yang dimadsud adalah sebagai berikut :

 Fungsi teknis, yaitu memproduksi dan membuat produk

 Fungsi komersial, yaitu membeli bahan baku dan menjual produk

 Fungsi financial, yaitu memperoleh dan menggunakan modal

 Fungsi keamanan, yaitu melindungi para bara bawahan dan aktivitas

perusahaan

 Fungsi akutansi, yaitu mencatat dan mengecek biaya, keuntungan, dan

utang-utang, menyiapkan neraca, serta menghimpun statistic

 Fungsi manajerial

Orientasinya adalah pada fungsi manajerial sehingga ia mendefinisikan

manajemen dengan cara membagi lima fungsi sebagai berikut:


 Perencanaan, berarti menentukan suatu cara bertindak ia

mendefinisikan memungkinkan orgainisasi dapat mencapai tujuannya

 Pengorganisasian, berarti memobilisasi sumber daya manusia dan

sumber daya alam dari organisasi untuk mewujudkan rencana menjadi

suatu hasil

 Pengomandoan, berarti memberikan pengarahan kepada para bawahan

dan mengusahakan mereka untuk mengerjakan pekerjaannya

 Pengoordinasian, berarti memastikan bahwa sumber daya dan aktivitas

organisasi bekerja secara harmonis untuk mencapai tujuan

 Pengendalian, berarti pemantauan rencana untuk menjamin agar

dikemudikan secara cepat

Prinsip manajemen Fayol yang mendasari perilaku manajerial yang efektif

adalah:

a. Pembagian kerja

b. Otoritas

c. Disiplin

d. Kesatuan perintah

e. Kesatuan arah

f. Menomorduakan kepentingan pribadi diatas kepentingan umum

g. Pemberian upah

h. Sentralisasi

i. Hierarki

j. Tertib
k. Keadilan

l. Kestabilan

m. Kestabilan staf

n. Inisiatif

o. Semangat korps

B. Mahzab Perilaku

Munculnya mazhab perilaku disebabakan para manajer menemukan bahwa

dengan pendekatan klasik, efisiensi produksi dan keselarasan kerja yang sempurna

tidak dapat diwujudkan. Para pakar dibawah ini berusaha memperkuat teori

organisasi klasik dengan wawasan sosiologi dan psikologi

1. Hugo Munsterberg

Hugo Munsterberg hidup pada tahun 1865-1916 dan telah memberikan

kontribusi yang besar dalam aplikasi psikologi guna membantu tercapainya

tujuan produktfitas sebagaimana diharapkan oleh manajer lain. Dalam

bukunya Psychology and Industrial Efficiency dikemukakan bahwa

peningkatan produktifitas dilakukan dengan cara sebagai berikut :

 Menemukan orang yang terbaik (bawahan yang kualitas mentalnya

terbaik untuk pekerjaan tersebut)

 Menciptakan pekerjaan yang terbaik (kondisi psikologis yang ideal

untuk mencapi produktivitas secara maksimum)

 Menggunakan pengaruh psikologis, yang disebut pengaruh yang paling

mungkin untuk memotivasi para bawahan


2. Elton Mayo

Elton Mayo hidup pada tahun 1880-1949. Mayo pada beberapa

eksperimennya menemukan bahwa isentif berupa financial apabila diberikan

tidak menyebabkan peningkatan produktifitas. Berdasarkan penelitiannya,

Mayo dan kawan-kawan menarik kesimpulan bahwa para bawahan akan lebih

bekerja keras apabila mereka yakin bahwa manajemen memberikan tentang

kesejahteraan mereka dan para penyelia memberikan perhatian khusus

padanya.

C. Mahzab Ilmu Manajemen

Munculnya mazhab ilmu manajemen dilatar belakangi oleh lahirnya riset operasi

yang dibentuk oleh pemerintah Inggris untuk menghadapi sejumlah permasalahan

baru yang rumit dalam peperangan yang harus segera dipecahkan pada permulaan

perang dunia ke-2

Namun dengan usainya perang maka OR diaplikasikan dalam menghadapi

permasalahan industri sehingga teknologi industri mulai digunakan. Konstribusi

besar atas lahirnya teknik ilmu manajemen merupakan bagian yang telah stabil

dari kelengkapan pemecahan permasalahan dalam beberapa organisasi besar

dalam segala motif

D. Usaha Perpaduan Mahzab

Mazhab ilmu perilaku dan mazhab ilmu manajemen, keduanya merupakan

pendekatan yang penting dan penuh semangat terhadap penelitian, analisis, dan
pemecahan permasalahan manajemen. Perkembangan mazhab klasik, selanjutnya

dikenal sebagai proses manajemen dan pendekatan operasional.


B A B III

PERENCANAAN

A. Konsepsi Dasar

Perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan

menentukan cakupan pencapaiannya, Merencanakan berarti mengupayakan

penggunaan sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya lainnya

Suatu perencanaan adalah suatu aktivitas intergratif yang berusaha

mamaksimumkan efektifitas seluruhnya dari suatu organisasi sebagai suatu

system sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Berdasarkan definisi tersebut,

perencanaan minimum memiliki tiga karakteristik berikut:

1. Perencanaan tersebut harus menyangkut masa yang akan datang

2. Terdapat suatu elemen identifikasi pribadi atau organisasi, yaitu serangkaian

tindakan dimasa yang akan datang dan akan diambil oleh perencana

3. Masa yang akan datang, tindakan dan identifikasi pribadi, serta organisasi

merupakan unsur yang amt penting dalam setiap perencanaan

Batasan lain tentang perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta serta

membuat dan menggunakan dugaan mengenai masa yang akan datang

menggambarkan dan merumuskan aktifitas yang diusulkan dan dianggap perlu

untuk mencapai hasil yang diinginkan (Terry, 1975: 140-142)

Berbeda dengan batasan diatas, Hayashi (1976:2) mendefinisikan perencanaan

sebagai suatu proses bertahap dari tindakan yang terorganisasi untuk

menjembatani perbedaab antara kondisi yang ada dan aspirasi organisasi


Lewis dalam Jhingan (1996:653-654) mengemukakan adanya enam pengertian

perencanaan yang dipakai didalam kepustakaan ekonomi sebagai berikut :

1. Banyak sekali kepustakaan yang hanya menghubungkan istilah perencanaan

dengan penentuan letak geografis, factor, bangunan, tempat tinggal, bioskop,

dan semacamnya

2. Perencanaan hanya berati memutuskan uang apa yang akan digunakan

pemerintah dimasa depan, seandainya ia memiliki uang yang dapat

dibelanjakan

3. Ekonomi berencana adalah ekonomi ketika masing-masing satuan produksi

hanya memakai sumber daya manusia, bahan, dan peralatan yang dialokasikan

4. Perencanaan berarti setiap penentuan sasaran produksi oleh pemerintah

5. Disini sasaran ditetapkan untuk perekonomian secara keseluruhan

6. Kata perencanaan kadang-kadang dipakai untuk menggambarkan sarana yang

digunakan pemerintah untuk memaksakan sasaran yang ditetapkan

sebelumnya kepada perusahaan swasta

Perencanaan yang efektif didasarkan atas fakta, bukan didasarkan atas intuisi,

fakta yang tepat dikimpulkan dan dianalisis, aktivitas yang diusulakan didasarkan

atas kondisi yang diberikan oleh fakta.Pada esensinya perencanaan berkenan

dengan akal. Batasan diatas juga mengandung maksud bahwa perencanaan

berhubungan dengan aktifitas untuk masa yang akan datang.

Dalam pelaksanaan fungsi perencanaan, manajer puncak memiliki fungsi :

1. Menentukan peran yang akan diharapkan dari organisasi dimasa yang akan

datang
2. Menghubungkan organisasi dengan berbagai macam system lingkungannya

3. Mengevaluasi dan memprakirakan kebutuhan apa saja yang dapat dipenuhi

organisasi

Manajer puncak umunya mencurahkan hamper semua waktu peencanaan jauh

kemasa depan dan pada strategi organisasi secara keseluruhan. Fungsi

perencanaan memiliki hubungan yang sangat erat dengan pengambilan suatu

keputusan

B. Proses Perencanaan

Perencanaan sebagai suatu proses adalah suatu cara yang sistematis untuk

menjalankan suatu pekerjaan. Dalam perencanaan terkandung suatu aktivitas

tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai hasil tertentu yang diinginkan.

Menurut Louis A. Allen (1963), perencanaan terdiri atas aktivitas yang

dioperasikan oleh seorang manajer untuk berpikir kedepan dan mengambil

keputusan saat ini. Berikut ini aktivitas perencanaan yang dimadsud :

1. Prakiraan (forecasting)

Prakiraan merupakan suatu usaha yang sistematis untuk

meramalkan/memperkirakan waktu yang akan datang dengan penarikan

kesimpulan atas fakta yang telah diketahui

2. Penetapan tujuan (establishing objective)

Penetapan tujuan merupakan suatu aktivitas untuk menetapkan sesuatu yang

ingin dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan

3. Pemrograman (programming)
Pemrograman adalah suatu aktivitas yang dilakukan dengan madsud untuk

menetapkan :

 Langkah-langkah utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan

 Unit dan anggota yang bertanggung jawab untuk setiap langkah

 Urutan serta pengaturan waktu setiap langkah

4. Penjadwalan (scheduling)

Penjadwalan adalah penetapan atau penunjukann waktu menurut kronologi

tertentu guna melaksanakan berbagai macam pekerjaan

5. Penganggaran (budgeting)

Penganggaran merupakan suatu aktifitas untuk membuat pernyataan tentang

sumber daya keuangan yang disediakan untuk aktrivitas dan waktu tertentu

6. Pengembangan prosedur (developing procedure)

Pengembangan prosedur merupakan suatu aktivitas menormalisasikan cara,

teknik, dan metode pelaksanaan suatu pekerjaan

7. Penetapan dan interprestasi kebijakan (establishing and interpreting policies)

Penetapan dan interprestasi kebijakan adalah suatu aktifitas yang dilakukan

dalam menetapkan syarat berdasarkan kondisi mana manajer dan para

bawahan akan bekerja

Berdasarkan aktifitas perencanaan diatas, berikut ini adalah langkah-langkah

penting dalam pekerjaan perencanaan :

1. Menjelaskan permasalahan

Permasalahan harus digambarkan dengan jelas


2. Usaha memperoleh informasi terandal tentang aktifitas yang direncanakan

Pengetahuan tentang aktivitas yang akan direncanakan adalah penting dan

perlu untuk perencanaan yang efektif

3. Analisis dan klasifikasi informasi

Tiap-tiap informasi diperiksa secara terpisah dalam hubungannya dengan

informasi secara keseluruhan

4. Menentukan dasar perencanaan dan batasan

Berdasarkan data yang berhubungan dengan permasalahan maupun atas dasar

pendapat yang dianggap penting untuk menetapkan rencana

5. Menentukan rencana berganti

Biasanya terdapat beberapa rencana berganti untuk menyelesaikan pekerjaan

dan berbagai macam alternative dikembangkan dalam langkah ini

6. Memilih rencana yang diusulkan

Perlu pertimbangan dengan cermat mengenai ketetapan aktivitas yang dipilih

dengan alokasi biaya yang dikeluarkan

7. Membuat urutan kronologis mengenai rencana yang diusulkan

Artinya, membuat detail tindakan yang direncanakan akan dilakukan, oleh

siapa dan bilamana dilakukan dalam urutan yang tepat untuk tujuan yang

diinginkan

8. Mengadakan pengendalian kemajuan terhadap rencana yang diusulakan

Efektifitas suatu rencana dapat diukur melalui hasil yang dicapai


Dalam perspektif makro, Killick (1976) dan Todaro (1994:160) mengemukakan

karakteristik perencanaan yang komperhensif, khususnya yang terdapat pada

Negara-negara berkembang sebagai berikut :

1. Dimulai dari pandangan politik dan tujuan pemerintah

2. Suatu rencana menyusun sebuah strategi yang ditunjukan untuk mencapai

tujuan tersebut

3. Rencana tersebut diupayakan menyajikan suatu koordinasi terpusat dan

konsistensi terhadap prinsip dan kebijakan

4. Perencanaan tersebut mencakup seluruh perekonomian merupakan

kebalikan dari perencanaan kolonial atau sector

5. Untuk mencapainya secara optimum dan konsisten, rencana yang

komperhensif lebih banyak menggunakan model makro ekonomi yang

diformalkan

6. Suatu rencana biasanya mencakup periode

C. Pembagian Perencanaan

Dalam setiap organisasi, perencanaan disusun dalam suatu hierarki yang sejajar

dengan struktur organisasi. Pada setiap hierarki umumnya perencanaan memiliki

dua fungsi, yaitu :

1. Menetapkan tujuan yang akan dicapai pada hierarki yang lebih rendah

2. Sebagai alat untuk mencapai perangkat tujuan pada hierarki lebih tinggi

berikutnya
Stoner dan Wankel (1986:189) mengklafikasikan rencana menjadi dua jenis

utama, yaitu rencana strategis dan rencana operasional :

1. Rencana strategis (strategis plan)

Rencana ini dirancang untuk mencapai tujuan organisasi yang luas, yaitu

untuk melaksanakan misi yang merupakan satu-satunya alas an kehadiran

organisasi tersebut. Rencana strategis sangat diperlukan pada setiap

organisasi.

Kelebihan menggunakan rencana strategis antara lain :

a. Dengan rencana strategis manajer dapat menentukan tujuan secara jelas

dan metode pencapaiannya kepada organisasinya

b. Membantu manajer mengantisipasi permasalahan sebelum muncul dan

memecahkannya sebelum menjadi lebih buruk

c. Membantu manajer mengenal peluang yang mengandung resiko dan

peluang yang aman dan memilih diantara peluang yang ada

d. Mengurangi kemungkinan deviasi dan kejutan yang tidak menyenangkan,

karena sasaran, tujuan, dan strategi untuk penelitian bersama

e. Melalui rencana strategis, manajer dapat memperbesar kemungkinan untuk

membuat keputusan yang tahan menghadapi ujian waktu

Sementara itu kelemahan dengan menggunakan rencana strategis adalah

sebagai berikut:

a. Bahaya terciptanya birokrasi besar para perencana yang dapat

menghilangkan hubungan dengan produk an pelanggan perusahaan


b. Kadang-kadang perencana strategis cenderung membatasi organisasi pada

pilihan yang paling rasional dan bebas resiko

2. Rencana operasional (operasional plan)

Rencana opersional memberikan deskripsi tentang bagaimana rencana

strategis dilaksanakan.

3. Rencana sekali pakai (sigle use paln)

Rencana sekali pakai dikembangkan untuk mencapai tujuan tertentu dan

ditinggalkan manakala tujuan tersebut telah dicapai. Bentuk utama rencana

sekali pakai, antara lain sebagai berikut :

 Progam

Progam mencakup serangkaian aktivitas yang relative luas. Suatu

progam menjelaskan :

a. Langkah-langkah utama yang diperlukan untuk mencapai suatu

tujuan

b. Unit atau anggota yang bertanggung jawab untuk setiap langkah

c. Urutan serta pengaturan waktu setiap langkah

 Proyek

Proyek adalah bagian progam yang lebih kecil dan mandiri

 Anggaran

Anggaran adalah pernyataan tentang sumber daya keuangan yang

disediakan untuk kegiatan tertentu dalam waktu tertentu pula

4. Rencana tetap (standing plan)


Rencana merupakan pendekatan yang sudah dilakukan untuk menangani

situasi yang terjadi berluang dan dapat diperkirakan. Bentuk utama

rencana tetap antara lain sebagai berikut :

 Kebijakan

Kebijakan adalah suatu pedoman umum dalam pengambilan

keputusan. Manajer puncak membuat suatu kebijakan disebabkan hal-

hal berikut :

a. Kebijakan tersebut akan meningkatkan efektifitas organisasi

b. Harapan bahwa beberapa aspek organisasi dapat mencerminkan

nilai pribadi mereka

c. Perlu menghilangkan adanya kontradiksi atau kekacauan yang

terjadi pada hierarki yang lebih rendah dalam organisasi yang

bersangkutan

 Prosedur standar

disebut prosedur standar atau metode standar

 Peraturan

Peraturan adalah pernyataan bahwa suatu tindakan harus dilakukan

atau tidak boleh dilakukan dalam situasi tertentu

D. Teori Perencanaan

Perencanaan merupakan suatu aktivitas universal manusia, suatu keahlian dasar

dalam kehidupan yang berkaitan dengan pertimbagan suatu hasil sebelum

diadakan pemilihan diantara berbagai alternative yang ada. Catanese dan Synder
(1996:49) membuat dikotomi teori perencanaan, yaitu berusaha menjelaskan

bagaimana system social berjalan dan menyediakan peralatan serta teknik untuk

mengendalikan dan mengubah system social

1. Teori Operasi Sistem

Suatu system dapat didefinisikan sebagai seperangkat komponen yang saling

bergantung dengan ruang lingkup, keterkitan, dan stabilitas yang relative

tinggi (Catanese dan Synder, 1996:51)

2. Teori Perubahan Sistem

Teori dan interprestasi mengenai bagaimana, kapan, dan untuk tujuan apa

perubahan itu dilakukan disebut teori keputusan. Berdasarkan teori perubahan

system, menurut Campbell dan Fainstein (1996) sesuai dengan situasi yang

dihadapi terdapat empat jenis teori :

3. Teori Rasionalisme

Apabila tujuan akhir telah dirumuskan dengan jelas dan dipahami dengan baik

perencanaan dapatmengikuti model rasional. Larson dan Odino (1981:10)

mengajukan delapan langkah pengambilan keputusan rasional

 Definisikan masalahnya

 Tentukan sasaran

 Tentukan ukuran hasil secara objektif dapat mencerminkan sasaran

 Cari tindakan alternatif

 Analisis setiap alternative untuk memahami konsekuensi dari setiap

alternatif

 Membandingkan konsekuensi tersebut dan dipilih satu alternative


 Sajikan setiap hasil dan kesimpulan

 Terapkan alternative yang dipilih dan dievaluasi tingkat keberhasilannya

dalam mencapai setiap sasaran

4. Teori Inkrementalisme

Menurut Lindbloom (1979) bahwa pengambilan keputusan dalam keadaan

sebaris langkah-langkah incremental yang kecil

5. Teori Utopianisme

Pandangan ini berusaha membangkitkan imajinasi masyrakat dan

memecahkan setiap masalah dengan mengusulkan penghapusan pendekatan

baru kedalam system

6. Teori Metodisme

Pendekatan ini menjelaskan bahwa aktifitas perencanaan yang memiliki

metode perencanaan yang sudah jelas tetapi hasil akhir yang akan dicapai

belum ditetapkan dan tidak dimengerti sama sekali

E. Efektifitas Perencanaan

Sebagaimana telah dideskripsikan dimuka bahwa efisiensi berhubungan dengan

kemapuan untuk melakukan pekerjaan dengan benar. Manajer yang efisien adalah

manajer yang menggunakan masukan dengan tepat guna mencapai keluaran atau

hasil yang maksimal

Meskipun efektifitas penting bagi setiap manajer, seringkali dalam pengembangan

perencanaan yang efektif manajer mengalami hambatan. Terdapat dua hambatan

utama terhadap pengembangan rencana yang efektif


1. Penolakan dari dalam diri perencanaan terhadap penentuan tujuan dan

pembuatan rencana untuk memecahkannya

Penetapan tujuan yang ingin dicapai adalah merupakan langkah awal dalam

perencanaan, manajer yang tidak mampu menetapkan tujuan yang bermanfaat

tidak akan mampu membuat rencana yang efektif.

David A. Kolb, Irwin M. Rubin, dan James M. Meltyre (1984:102)

mengemukakan beberapa alasan mengapa manajer ragu-ragu atau sering kali

gagal dalam menetapkan tujuan organisasi tertentu, yaitu :

 Keengganan melepaskan tujuan alternative

 Ketakutan akan kegagalan

 Kekurangan pengetahuan tentang organisasi

 Kekuranagan pengetahuan tentang lingkungan

 Kekurangan kepercayaan

2. Keengganan yang lazim dari pada anggota organisasi untuk menerima rencana

karena perubahan yang akan ditimbulkannya

Hal ini sebenarnya bukan penolakan terhadap rencana melainkan hanya

aktivitas dan tujuan baru yang dipaksakan kepada mereka yang harus

melaksanakan rencana tersebut. Terdapat tiga alasan mengapa anggota

organisasi dapat menolak perubahan, yaitu :

 ketidak pastian mengenai sebab dan akibat dari perubahan

 keengganan untuk melepaskan keuntungan yang ada

 kesadaran akan kelemahan dalam perubahan ya ng diusulkan


Ketakutan akan kegagalan dan kurangnya kepercayaan juga akan berkurang

menetapkan tujuan realistis serta pencapaiannya. Langkah yang perlu ditempuh

agar tujuan mudah dicapai adalah sebagai berikut :

a. Pelatihan dan bimbingan mengenai cara untuk mencapai tujuan tersebut

b. Penghargaan dan imbalan atas tercapainya tujuan

c. Tanggapan yang membangun serta menunjang apabila tujuan tidak

tercapai

Dalam mengatasi penolakan terhadap perubahan, manajer diharapkan melakukan

langkah-langkah sebagai berikut :

a. Melibatkan para bahwayang berkepentingan dengan organisasi dalam

proses perencanaan

b. Memberikan informasi yang lebih banyak kepada para bawahan mengenai

rencana dan akibat yang mungkin timbul sehingga mereka mengerti

perlunya perubahan manfaat yang diharapkan

c. Mengembangkan pola perencanaan yang efektif dalam perencanaan yang

efektif

d. Menyadari dampak atas perubahan yang diusulkan terhadap para anggota

organisasi dan memperkecil kekacauan yang tidak perlu

F. Model Perencanaan Rasional

Model Perencanaan Rasional antara lain :

1. Model PERT dan CPM

2. PERT
PERT adalah akronim dari progam Evaluation and Review Techniques atau

Teknik Evaluasi dan Peninjauan Progam (TEPP), yaitu suatu metode

perencanaan yang belum pernah dilakukan sebelumnya dan tidak akan

dilaksanakan kembali dengan cara yang sama pada waktu yang akan datang

PERT yang merupakan salah satu teknik manajemen tidak dapat sepenuhnya

memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh manajer. Akan tetapi PERT

membantu seorang manajer untuk menyadari permasalahan yang dihadapi

Dalam menggunakan teknik evaluasi dan peninjauan progam terdapat dua konsep

yang perlu mendapatkan perhatian (Leven dan Kirkpatrick, 1966:21) yaitu :

a. Peristiwa

Peristiwa adalah kondisi yang terjadi saat itu, juga pada titik waktu

tertentu akan tetapi kondisi itu sendiri tidak membutuhkan waktu atau

sumber

b. Aktivitas

Aktivitas adalah bagian tertentu dari proyek kerja yang membutuhkan

waktu dan sumber daya untuk menyelesaikannya

3. CPM

CPM adalah akronim critical path method atau metode jalur kritis adalah suatu

teknik perencanaan dan pengendalian yang digunakan dalam proyek yang

memiliki data biaya dari masa lampau

Sebenarnya baik PERT maupun CPM merupakan teknik untuk merencanakan

dan mengendalikan proyek


B A B IV

PENGORGANISASIAN

A. Konsepsi Dasar

Keberadaan organisasi (organization) sebenarnya setua sejarah peradaban

manusia dimuka bumi. Organisasi dapat didefenisikan sebagai kelompok orang

yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk merelealisasikan tujuan bersama.

Berdasarkan definisi bahwa dalam suatu organisasi minimum mengandung tiga

elemen yang saling berhubungan. Ketiga elemen tersebut adalah :

1. Sekelompok orang adalah adanya sekelompok orang yang menggabungkan

diri dengan suatu ikatan norma, peraturan, ketentuan, dan kebijakan yang telah

dirumuskan dan masing-masing pihak siap untuk menjalankan dengan penuh

tanggung jawab

2. Interaksi dan kerja sama adalah bahwa suatu organisasi yang terdiri atas

sekelompok orang tersebut saling mengadakan timbal balik

3. Tujuan bersama adalah bahwa dalam suatu organisasi yang terdiri atas

sekelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerja sama tersebut

diarahkan pada suatu titik tertentu

Gareth Morgan (1986) dan Stephen P.Robin (1990:12-13) mengemukakan bahwa

organisasi sering kali dikonsepkan dengan cara yang berbeda. Cara tertentu antara

lain sebagai berikut :

1. Kesatuan rasional dalam mengejar tujuan


Organisasi ada untuk mencapai tujuan dan perilaku para anggota organisasi

dapat dijelaskan sebagai pengerjaan rasional terhadap tujuan tersebut

2. Koalisi dari para pendukung (contituency) yang kuat

Organisasi terdiri dari atas sekelompok yang masing-masing mencoba untuk

memuaskan kepentingan sendiri

3. Sistem terbuka

Organisasi adalah system transformasi masukan dan keluaran yang bergantung

pada lingkungan untuk kelangsungan hidupnya

4. Sistem yang memproduksi arti

Organisasi adalah kesatuan ynag diciptakan secara artificial

5. Sistem yang digabungkan secara longgar

Organisasi terdiri atas unit-unit yang relatif berdiri sendiri

6. Sistem politik

Organisasi terdiri dari atas pendukung internal yang mencoba memperoleh

kendali dalam proses pengambilan keputusan agar dapat memperbaiki posisi

mereka

7. Alat dominasi

Organisasi menempatkan para anggotanya kedalam kotak-kotak pekerjaan

yang menghambat apa yang dapat mereka lakukan dan individu yang

dengannya dapat berinteraksi

8. Unit pemrosesan informasi


Organisasi menafsirkan lingkungannya, mengorganisasikan aktivitas, dan

memudahkan pembuatan keputusan dengan memproses informasi secara

horizontal dan vertikal melalui sebuah struktur hierarki

9. Penjara psikis

Organisasi menghambat para anggota dengan membuat deskripsi pekerjaan,

departemen, devisi, dan perilaku standar yang dapat diterima dan tidak dapat

diterima

10. Kontrak sosial

Organisasi terdiri atas sejumlah persetujuan yang tidak tertulis ketika para

anggota melakukan perilaku tertentu dan untuk itu mereka menerima imbalan

Oleh karna itu dalam pengorganisasian diperlukan tahapan sebagai berikut :

a. Mengetahui dengan jelas tujuan yang hendak dicapai

b. Deskripsi pekerjaan yang harus doperasikan dalam aktivitas tertentu

c. Klasifikasi aktivitas dalam kesatuan yang praktis

d. Memberikan rumusan yang realitas mengenai kewajiban ynag hendak

diselesaikan

e. Penunjukan sumber daya manusia yang menguasai bidang keahliannya

f. Mendelegasikan otoritas apabila dianggap perlu kepada bawahan yang

ditunjuk

B. Individu dan Perilaku Organisasi

Aktifitas manajer dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

pemotivasian dan pengendalian memerlukan waktu untuk mengambil keputusan


tentang kecocokan antar individu, tugas pekerjaan, dan efektivitas. Berikut ini

deskripsi dari cirri utama individu diatas :

1. Persepsi

Persepsi (perception) adalah proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh

individu. Persepsi mencakup penerimaan stimulus (masukan),

pengorganisasian, dan penerjemahan atau penafsiran stimulus yang telah

diorganisasi dengan cara yang dapat mempengaruhi perilaku dan membentuk

sikap.

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang atau orang lain, objek,

dan tanda adalah sebagai berikut :

a. Organisasi persetual

Salah satu prinsip yang paling dasar yang bertalian dengan organisasi

adalah kecenderungan individu menyusun pola stimulus dari segi

hubungan gambar latar belakang

b. Stereotip

Cara manajer mengelompokan para bawahan seringkali merupakan suatu

refleksi dari prasangka konseptualnya

c. Persepsi selektif

Konsep persepsi selektif amat penting bagi manajer karena mereka sering

kali menerima sejumlah besar informasi dan data

d. Karakteristik manajer

Manajer yang mempersepsi perilaku dan perbedaan individual dari para

bawahan dipengaruhi oleh sifatnya sendiri


e. Faktor situasional

Tekanan waktu, sikap individu yang bekerja sama dengan manajer, dan

faktor-faktor situasi lain mempengaruhi ketelitian persepsi

f. Kebutuhan

Kebutuhan dan keinginan individu, demikian pula manajer akan

mempengaruhi persepsi

g. Emosi

Emosi seseorang banyak mempengaruhi peresepsi yang kuat

2. Sikap

Sikap (atituade) adalah kesiapsiagaan mental yang diorganisasikan melalui

pengalaman yang mempengaruh tertentu kepada tanggapan seseorang terhadap

orang, objek, dan situasi yang berhubungan dengannya

Definisi ini mmberikan pengaruh kepada manajer sebagai berikut :

a. Sikap menentukan kecenderungan individu terhadap segi tertentu dari dunia

ini

b. Sikap memberikan dasar emosional bagi hubungan interpersonal seseorang

dan pengalamannya terhadap orang lain

c. Sikap diorganisasi dan dekat dengan dengan inti kepribadian

Sikap individu dapat dibentuk melalui berbagai sumber, seperti dari keluarga

teman sekerja dll

3. Kepribadian

Salah satu masalah paling rumit yang harus dipahami oleh para manajer suatu

organisasi adalah hubungan antara perilaku (behavior) dan kepribadian


(personality) . Faktor-faktor hasil cipta karya manusia dan sosial dapat

memengaruhi kepribadian individu

Pendekatan konseptual yang seringkali digunakan untuk memahami kepribadian

individu adalah pendekatan ciri dan teori psikodinamis

a. Pendekatan ciri

Ciri adalah kecenderungan yang dapat diduga, yang mengarahkan perilaku

individu terbuat dengan cara yang konsisten dan khas

b. Teori psikodonamis

Sifat dinamis dari kepribadian belum dikemukakan secara sungguh-sungguh

sampai terbitnya karangan Sigmun Freud, Freud mengemukakan perbedaan

individu dalam kepribadian dengan mengajukan pendapat bahwa individu

menghadapi motivasinya yang utama secara berbeda

4. Belajar

Belajar adalah proses terjadinya perubahan yang relatif tetap dalam perilaku

sebagai akibat dari praktik. Relatif menunjukan bahwa perubahan dalam perilaku

harus banyak bersifat permanen.

C. Kelompok dan Perilaku Organisasi

J.W. McDavid dan M. Harari (1968:237) mendefinisikan kelompok sebagai suatu

sistem yang terorganisasi yang terdiri dari atas dua orang atau lebih ynag saling

berhubungan seemikian rupa sehingga system tersebut melakukan fungsi tertentu

Definisi diatas menekankan beberapa ciri kelompok, seperti peran dan norma.

Peran yang ada dalam kelompok terdiri atas :


1. Peran yang dirasakan adalah serangkaian perilaku yang dianggap harus

dilakukan oleh orang yang menduduki porsi yang bersangkutan

2. Peran yang dimainkan adalah perilaku yang benar-benar dilakukan oleh

seseorang

Norma adalah standar yang diterima oleh para anggota kelompok. Norma

memiliki karakteristik tertentu yang penting bagi para anggota kelompok, yaitu :

a. Norma hanya dibentuk sehubungan dengan hal-hal yang penting bagi

kelompok

b. Norma diterima dalam berbagai macam hierarki oleh para anggota kelompok

c. Norma mungkin berlaku bagi setiap anggota atau mungkin hanya berlaku bagi

beberapa anggota kelompok saja

Gibson dan kawan-kawan mendefinisikan kelompok yang agak berbeda dengan

yang dikemukakan McDavid. Kelompok, menurut Gibson adalah dua orang

bawahan atau lebih yang saling memenagruhi dengan cara sedemikian rupa

sehingga perilaku hasil karya seseorang dipengaruhi oleh perilaku hasil karya

orang lain

Dua tipe kelompok, yaitu kelompok formal dan kelompok informal dibentuk

karena beberapa alas an, alas an yang dimadsudkan Gibson sebagai berikut :

a. Pemuasan kepuasan

Untuk memperoleh kepuasan atas terpenuhinya kebutuhan dapat merupakan

daya stimulus yang kuat untuk pembentukan kelompok

b. Kedekatan dan daya tarik

Kedekatan adalah jarak fisik antara bawahan yang melaksanakan pekerjaan


c. Tujuan kelompok

Apabila dipahami secara seksama tujuan kelompok dapat merupakan alasan

mengapa mengapa individu tertarik pada kelompok

d. Alasan ekonomi

Seringkali individu membentuk kelompok karena berpendapat bahwa mereka

dapat memperoleh keuntungan ekonomis yang lebih besar dari pada pekerjaan

mereka

Keempat alasan diatas hanya dari beberapa alasan yang masih banyak lagi

mengapa individu tergabung dalam kelompok

Brenrd Bass (1965: 197-198) mengemukakan suatu model dari perkembangan

kelompok dengan suatu asumsi bahwa kelompok menempuh tahap perkembangan

sebagai berikut :

a. Saling menerima

Pada tahap permulaan dari pembentukan kelompok, pada umumnya para

anggota segan untuk saling berkomunikasi

b. Komunikasi dan pengambilan keputusan

Tahap kedua setelah kelompok saling menerima, para anggotanya mulai

mengadakan komunikasi secara terbuka diantara yang satu dengan yang

lainnya

c. Motivasi dan produktivitas

Pada tahap ini para anggota kelompok berusaha mencapai tujuan kelompok

d. Pengendalian dan organisasi


Pada tahap ini merupakan tingkat dimana afiliasi kelompok dinilai dan para

anggotanya dikelola oleh norma kelompok

Untuk memahami perilaku kelompok pewrlu diketahui karakteristik umum

sebagai berikut :

a. Struktur

Pada setiap kelompok berkembang beberapa tipe strukutur setelah melewati

jangka waktu tertentu

b. Hierarki status

Status yang diberikan kepada posisi tertentu merupakan konsekuensi dari

karakteristiuk tertentu, yang membedakan antara posisi yang satu dengan yang

lainnya

c. Peran

Setiap posisi dalam stuktur kelompok memiliki peran yang saling

berhubungan

d. Norma

Seperti pernah disinggung dimuka bahwa norma adalah standar yang

diterima para anggota

e. Kepemimpinan

Peran kepemimpinan dalam kelompok merupakan karakteristik penting

dalam kelompok

f. Kepemimpinan

Baik kelompok formal maupun informal tampaknya memiliki hubungan yang

amat erat kesamaan sikap, perilaku, dan perbuatan


D. Struktur Organisasi

Stoner dan Wankell (1986:243) membatasi bahwa stuktur organisasi adalah

susunan dan hubungan antar bagian komponen dan posisi dalam suatu

perkumpulan. Struktur organisasi menspesifikasi pembagian aktivitas kerja dan

menunjukan bagaimana fungsi atau aktivitas yang beraneka macam dihubungkan

sampai batas tertentu, juga menunjukan tingkat spesialisasi aktivitas kerja.

Gibson dan kawan-kawan (1980) menekankan bahwa struktur bertalian dengan

hubungan yang relative pasti yang terdapat diantara pekerjaan dalam organisasi.

Hubungan yang pasti tersebut timbul dari proses keputusan sebagai berikut :

1. Pembagian kerja

Permasalahan yang berhubungan dengan pembagian kerja bertalian dengan

sampai seberapa jauh pekerjaan dispealisasi

Berikut ini keuntungan yang diperoleh atas adanya spesialisasi pekerjaan :

a. Apabila suatu pekerjaan terdiri atas sedikit tugas, manajemen mudah

memberikan pelatihan penggantiannya bagi bawahan yang diberhentikan,

dimutasikan, atau mangkir

b. Apabila suatu pekerjaan hanya memerlukan tugas yang sedikit jumlahnya

bawahan dapat menjadi ahli dalam melaksanakan tugas tersebut

2. Departementalisasi

Proses penentuan deretan dan kedalaman pekerjaan individual adalah bersifat

analitis, yaitu jumlah tugas organisasi dipecah-pecah kedalam beberapa tugas

yang lebih kecil berurutan

Praktik departementalisasi sering didasarkan atas kebutuhan sebagai berikut :


a. Departementalisasi fungsional

Pengelompokan pekerjaan dilakukan menurut fungsi organisasi

b. Departementalisasi territorial

Hal ini dilakukan dengan cara pembentukan kelompok atas dasar bidang

geografis

c. Departementalisasi produk

Pada organisasi bisnis besar yang produknya beraneka ragam, aktivitas

dan bawahannya dikelompokan

3. Rentang kendali

4. Delegasi
DAFTAR PUSTAKA

Amirullah dan Rindyah Hanafi, Pengantar Manajemen, Yogyakarta: Graha Ilmu,

2002

James A. F. Stoner dan R. Edward Freeman, Manajemen, Jilid 1 dan 2, Jakarta:

Intermedia, 2009

M. A. Mukhyi, Pengantar Manajemen Umum, Jakarta: Gunadarma, 1995

Soedjadi, Fx., Analisis Manajemen Modern, Kerangka pikir dan beberapa pokok

aplikasi, Jakarta: Gunung Agung, 1997

Sondang P. Siagian MPA, Fungsi-fungsi manajemen, Jakarta: Bumi aksara, 1996

Stephen P. Robins dan Mery coulter, Manajemen, Edisi Indonesia, Jilid 1 dan 2,

Jakarta: PT. Prehellindo, 1999

Sukanto reksohadiprodjo M. Com. Ph. D, Dasar-dasar manajemen, Yogyakarta:

BPFE, 1986

Anda mungkin juga menyukai