Anda di halaman 1dari 77

KONSEP MANAJEMEN KESEHATAN

OLEH:
Dr. H. H A M Z A H, M. Kes.
NIDN : 0904076001

DISAJIKAN PADA PESERTA MATAKULIAH KEDOKTERAN KOMUNITAS


MAHASISWA S-1 KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI, 2023

1
DAFTAR PUSTAKA
• Notoatmojo, Soekidjo. 1997. Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.
• Muninjaya, Gde AA, 2004. Manajemen
Kesehatan,ed.2. Jakarta : EGC
• Prasetyo, Eko, 2005. Orang Miskin Dilarang
Sakit. Yogyakarta : Resist Book.
• Azwar Azrul, 1998. Pengantar administrasi
Kesehatan. Jakarta : Binarupa Aksara
• TUJUAN PEMBELAJARAN
– UMUM
• MEMAHAMI PENGERTIAN MANAJEMEN PERENCANAAN
KESEHATAN
– KHUSUS
• TAHU DAN DAPAT MENJELASKAN
– PENGERTIAN MANAJEMEN
– PENGERTIAN KESEHATAN
PENGERTIAN MANAJEMEN
• Management berasal dari kata to manage, artinya
mengatur.
Dalam hal mengatur, akan timbul masalah, problem,
proses, dan pertanyaan tentang apa yang diatur,
siapa yang mengatur, mengapa harus diatur, dan apa
tujuan pengaturan tersebut.

• Manajemen menganalisa, menetapkan


tujuan/sasaran serta mendeterminasi tugas-tugas
dan kewajiban-kewajiban secara baik, efektif dan
efisien.
Beberapa Pengertian Manajemen
1. Manajemen merupakan suatu proses yang khas yang terdiri
dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,
menggerakkan dan pengendalian yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah
ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya (G.R. Terry)

2. Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu


melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer
mengadakan koordinasi, atas sejumlah aktivitas orang lain
yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
penempatan, penggerakan, dan pengendalian (Harold
Koontz & Cyril O’Donnel)
3. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif
dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Malayu S.P.
Hasibuan)
4. Manajemen adalah kemampuan dan keterampilan untuk
memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan
melalui kegiatan-kegiatan orang lain. (Sondang P. Siagian)
5. Manajemen harus memberikan arah-jurusan kepada lembaga
yang dikelolanya.Ia harus memikirkan secara tuntas misi lembaga
itu, menmetapkan sasaran-sasarannyadan mengorganisasi
sumber-sumber daya untuk tujuan-tujuan yang telah digariskan
oleh lembaga. Manajemen bertanggungjawab terhadap
pengarahan visi serta sumber-sumber daya ke arah hasil-hasil
yang maximal dan efisien. (Peter F. Drucker)
• Manajemen adalah perpaduan antara ilmu
pengetahuan dan seni
• Manajemen adalah proses yang sistematis,
terkoordinasi dan koperatif dalam usaha-usaha
memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber-
sumber lainnya
• Manajemen mempunyai tujuan tertentu, berhasil
tidaknya tujuan itu tergantung pada kemampuan
mempergunakan potensi yang ada
• Manajemen hanya dapat diterapkan pada
sekelompok manusia yang bekerja secara formal
serta mempunyai tujuan yang sama
• Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai
tujuan dengan efektif dan efisien
• Dalam manajemen, kepemimpinan merupakan faktor
yang paling dominan
• Manajemen merupakan sistem kerja sama yang
koperatif dan rasional
• manajemen didasarkan pada pembagian kerja, tugas,
dan tanggungjawab yang teratur
Perkembangan Manajemen
Manajemen sudah ada sejak dulu, sejak adanya
pembagian kerja dan tujuan bersama diantara
sekelompok orang yang tergabung dalam ikatan formal.
Kerja sama, pembagian tugas, dan adanya tujuan yang
sama ini sudah sejak ada pembentukan rumah tangga
(suami istri).
Tegasnya manajemen sudah ada sejak ada pengatur dan
ada yang diatur untuk mencapai tujuan bersama,
walaupun masalahnya masih sangat sederhana.
Frederick Winslow Taylor (1856-1915)
• Berasal dari Amerika, dikenal sebagai Bapak Scientific Management,
karena dia orang pertama yang mengemukakan ide dan menetapkan
dasar-dasar ilmu pengetahuan manajemen.
• Melakukan penelitian yang disebut dengan “time and motion study“
yang memusatkan perhatian pada efisiensi dengan cara meneliti
gerakan-gerakan dan waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi
barang.
• Menerbitkan bukunya yang pertama yang berjudul “The Principles of
Scientific Management”
• Mengemukakan asas-asas manajemen :
1. Pengembangan metode-metode kerja yang terbaik
2. Pemilihan serta pengembangan para pekerja
3. Usaha untuk menghubungkan serta mempersatukan metode
kerja terbaik &para pekerja yg terpilih & yg terlatih
4. Kerjasama yg harmonis antara manajer dan non-manajer,
meliputi ; pembagian kerja & tanggung jawab manajer untuk
merencanakan pekerjaan.
Henry Fayol (1841-1925)
• Berasal dari Perancis, dia salah satu perintis scientific management dan
dikenal sebagai bapak Manajemen Moderen.
• Menerbitkan buku yang berjudul “General and Industrial Management”
• Mengembangkan manajemen sebagai suatu hal yang terdiri dari fungsi-
fungsi : Planning, Organizing, Coordinating, Commanding and Controlling
• Menemukan bahwa kegiatan usaha industri terbagi dalam 6 bagian :
1. Teknis (produksi)
2. Komersil (pembelian, pertukaran, dan penjualan)
3. Finansil;mencari modal & pemanfaatan yg optimal
4. Keamanan; Perlindungan thd hak milik & kesehatan
5. Pembukuan & termasuk statistik
6. Manajemen meliputi : Perencanaan, Pengorganisasian,
Pengkoordainasian, pengarahan, dan pengendalian
Pokok-pokok perbandingan Manajemen
F.W.Taylor dan Henry Fayol
1. Top Level
Shop LevelManajemen
Manajemen
2. Production
Human Oriented
Oriented
3. Pencipta organisasi lini
funsional
4. Ruang lingkup manajemen
teori manajemen
yang dikembangkan
lebih sempit danlebih
sering
luas,dikatakan
berhasil
sebagai manajemen
mengemukakan asas-asas
pabrikmanajemen
karena aspek-aspek
yang lebihyang
umum/luas
lebih umum
5. kurang diperhatikanModeren
Bapak Manajemen
5. Bapak Scientific Management
Sejak Time and Motion Study dari F.W. Taylor dan teori-
teori yang dikemukakan oleh Henry Fayol, maka secara
resmi manajemen diakui sebagai suatu ilmu
pengetahuan yang berdiri sendiri, yang dapat
disejajarkan dengan ilmu-ilmu pengetahuan lainnya dan
dikelompokkan ke dalam ilmu pengetahuan sosial.
Hal ini disebabkan karena manajemen telah memenuhi
syarat-syarat ilmu pengetahuan (Science).
Ilmu dan Seni Manajemen

Science adalah sekumpulan pengetahuan yang telah


disistematisasi, dikumpulkan dan diterima menurut
pengertian kebenaran umum, mengenai keadaan
subjek atau objek tertentu
Science management (manajemen ilmiah) adalah suatu
kumpulan pengetahuan yang disistematisasi,
dikumpulkan dan diterima menurut pengertian
kebenaran-kebenaran universal.
Art/seni ; sesuatu kreativitas pribadi yang kuat dan disertai
keterampilan. Science mengajarkan orang suatu
pengetahuan, sedangkan art/seni mendorong orang untuk
berpraktek.
Seni manajemen; meliputi kemampuan untuk melihat
totalitas dari bagian-bagian yang terpisah dan berbeda-
beda, kemampuan untuk menciptakan sesuatu gambaran
tentang suatu visi tertentu, kemapuan untuk mengawinkan
visi tersebut dengan skill atau kemampuan yang efektif.
Manajer adalah seorang ilmuwan sekaligus seniman,
karena selain mengandalkan diri pada ilmu, ia pun harus
mempunyai firasat, keyakinan-keyakinan, kreativitas, dan
menguasai cara-cara penerapannya.
Manajer
Seorang ilmuwan sekaligus
seniman, karena selain
mengandalkan diri pada ilmu, ia
pun harus mempunyai firasat,
keyakinan-keyakinan, kreativitas,
dan menguasai cara-cara
penerapannya.
Tugas-Tugas Manajer
• Manajerial Cycle : Siklus “pengambilan keputusan,
perencanaan,pengorganisasian,pengarahan, pengendalian,
penilaian,dan pelaporan.
• Memotivasi, harus dpt mendorong para bawahannya utk bekerja
giat dan membina karyawannya dg baik
• Harus dpt memenuhi kebutuhan2 para bawahannya agar loyalitas &
partisipasinya meningkat
• Harus dpt menciptakan kondisi yang akan membantu bawahannya
mendapatkan kepuasan dlm bekerja
• Berusaha agar bawahannya bersedia memikul tanggung jawab
dalam menyelesaikan tugas2nya dg baik
• Berusaha membina bawahannya agar dpt bekerja secara efektif &
efisien
Tugas-Tugas Manajer (2)
• Membenahi fungsi-fungsi fundamental manajemen secara
baik
• Mewakili perusahaan & membina hubungan yg harmonis dg
pihak-pihak luar
• Bertanggung jawab atas keselamatan kerja para bawahannya
selama melakukan pekerjaan
• Mengadakan pembagian pekerjaan & mengkoordinasikan
tugas2 agar terintegrasi kpd tujuan yg diinginkan
• Menjadi penanggung jawab terakhir mengenai hasil yg dicapai
dari proses manajemen
Kesimpulan
Tugas manajer adalah berusaha utk mencapai tujuan sesuai
dg yg diinginkan dari proses manajemen
2. Luas Pekerjaan Manajer
Luas pekerjaan manajer meliputi masalah “internal & eksternal” perusahaan
yg dipimpinnya :
• Mengambil keputusan & kebijaksanaan2 serta memerintah bawahan untuk mengerjakan
& memberikan laporan2 dari hasil pelaksanaannya
• Mengevaluasi laporan2 yg diberikan bawahan apa baik atau tidak
• Mempelajari situasi & kondisi eksternal perusahaan mengenai hal2 yg mendukung &
menghambat kemajuan perusahaan
• Mengarahkan & memotivasi bawahan agar produktivitas kerjanya tinggi
• Menciptakan kerja sama yg baik & hubungan2 yg harmonis antara semua karyawan
• Meningkatkan kecakapan & keterampilan bawahan sehingga dapat bekerja lebih efektif &
efisien.
• Meningkatkan kesejahteraan bawahan
• Terbuka memberi & menerima informasi demi tujuan yg ingin dicapainya
Luas pekerjaan manajer pada prinsipnya tergantung pada tingkatan (TM, MM, LM)
3. SIFAT KERJA MANAJER
Sifat kerja manajer dibedakan atas “Kerja fisik dan Kerja pikir”.
Kerja mana yg paling banyak dilakukan dari setiap Tingkatan Manajer ?
P O A C B

TM = Top Manajer (Manajer Puncak)

M S T S MM = Middle Manajer (Manajer Menengah)

LM = Low Manajer (Manajer Bawah)

Keterangan :
P= Planning (Perencanaan); O= Organizing (Pengorganisasian); A= Actuating (Pengarahan); C= Controlling
MS = Managerial skill (Kemampuan memimpin, konseptual, dan hubungan manusia = human relation)
TS = Technical skill (Kemapuan mengerjakan dan mengajarkan)
AB = Garis pemisah antara MS dan TS
Penjelasan :

• TM luas tugasnya PO>AC, sifat kerjanya kerja pikir lebih besar


dari kerja fisik
• MM, luas tugasnya PO=AC, sifat kerja pikir = kerja fisik
• LM, luas tugas kepada AC>PO, sifat kerjanya adalah kerja fisik
lebih banyak dari kerja pikir
• Semakin tinggi kedudukan seorang pimpinan maka tugas2nya
semakin bersifat umum dan abstrak,sebaliknya semakin
rendah kedudukan seorang pimpinanmaka tugas2nya semakin
terinci, knkret dan langsung merealisasi tujuan
4. Sifat-Sifat Manajer
Untuk menentukan sifat-sifat manajer (pimpinan) yang akan berhasil dalam
tugas-tugasnya ditentukan dengan 2 cara :
1. Cara Deduktif
Menurut cara ini Sifat & ciri2 manajer ditentukan berdasarkan hasil
analisis jabatan (Job Analysis)
Dg analisis jabatan akan diketahui tugas2 & tanggung jawab (Job
Description) dan kualifikasi2 (Job Spesification) dari manajer yg akan
menjabat tersebut
2. Cara Induktif
Menurut cara ini sifat dan ciri2 manajer ditentukan dg mencari sifat &
ciri2 khusus sejumlah manajer yg telah sukses, kemudian dijadikan
sifat & ciri2 bagi seorang manajer
GR. TERRY HAROLD KOONTZ & CYRIL RALPH CURRIER DAVIS
O’DONNEL
Energi Intelligence Inteligence
Stabilitas emosi Leadership ability Experience
Human relationship Communication ability Originality
Personal motivation Logical approach to problem Receptivenes
Communication skill Cultural interest Personality
Teaching skill Moral virtues Teaching ability
Social skill Good judgement Initiative
Techical competent Initiative Human Understanding
Responsibility
Courage
CHESTER I. BARNARD NEUNER LITTLEFIELD & PETERSON
Superioritas pribadi teknik Personal characteristics Technical skill
kepemimpinan Educational training Human skill
Superioritas pribadi dalam tekad Experience and profesional Conceptual skill
/keberanian dan keuletan interest
HENRY FAYOL PANCASILA

Physical Ing ngarsa sung tuladha


Mental Ing madya mangun karsa
Moral Tut wuri handayani
General education
Special knowledge
Experience
GR TERRY

• Energi, artinya mempunyai kekuatan mental & fisik


• Stabilitas emosi, artinya tidak boleh cepat marah, dapat menahan emosi,
tetap tenang & percaya diri
• Human relationship, artinya banyak mengetahui ttg hubungan manusia,
perilaku, sifat, dan kebutuhan manusia
• Personal motivation, artinya dapat memotivasi diri sendiri & orang lain,
dan berkemauan keras utk menjadi pemimpin
• Communication skill, artinya kecakapan dalam berkomunikasi yg jelas, baik
lisan maupun tulisan
• Teaching skill, artinya cakap utk mendidik, membimbing, mengajar,
memberi petunjuk, membina dan mengembangkan bawahannya.
• Social skill, artinya mempunyai pergaulan yg luas, suka menolong,
pemurah, senang melihat bawahannya maju, dan menghargai pendapat
orang lain
• Technical competent, artinya kemampuan teknik, kecakapan menganalisis,
perencanaan, pengorganisasian, pendelegasian wewenang, dan tangkas
dalam mengambil keputusan
HENRY FAYOL

• Physical, artinya kesehatan fisik


• Mental, artinya kesehatan fikiran, rohani
• Moral, artinya energik, penuh spirit, inisiatif, loyalitas, dan dedikasi
terhadap pekerjaan
• General education,artinya mempunyai pengetahuan umum yang luas
• Special knowledge, artinya memiliki pengetahuan kejujuran khusus dalam
bidang teknis operatif yang dipimpinnya
• Experience, artinya mempunyai pengalaman yg berasal dari kerja langsung
di tempat
Perbedaan antara Science dan Art
Art
Science
• Berkembang secara praktis
teoritis
• Membuktikan;
Merasa;
• Meramalkan;
Menerka;
• Memberi definisi;
Menguraikan/mengajarkan;
• Memberikan
Memberi pendapat
kepastian/ukuran
Unsur-unsur Manajemen
(Tools of Management, 6 M)
1. Men; tenaga kerja manusia, baik tenaga kerjaeksekutif
maupun operatif
2. Money; uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan
3. Methode; cara-cara yang dipergunakan dalam usaha untuk
mencapai tujuan
4. Materials; bahan-bahan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan.
5. Machines; mesin-mesin/alat-alat yang
diperlukan/dipergunakan untuk mencapai tujuan
6. Market; pasar untuk menjual output dan jasa-jasa yang
dihasilkan.
Tujuan Manajerial
G.R. Terry mendefinisikan “ Sesuatu tujuan manajerial adalah
tujuan yang diinginkan yang melukiskan skope yang jelas, serta
memberikan arah kepada usaha-usaha seorang manajer.”
Definisi ini mencakup 4 pokok, yaitu :
1. Tujuan 2. Skope
3. Kepastian 4. Arah
Tujuan harus mencakup keempat pokok di atas, berikut
perencanaan mengenai policies, strategies, procedures,
methode, system, rules, instruction, dan lain-lain yang dapat
dilakukan untuk mencapai tujuan.
Fungsi-Fungsi Manajemen menurut :
G.R Terry Jhon F Mee Louis A.Allen MC. Namara
1 Planning Planning Leading Planning
2 Organizing Organizing Planning Programming
3 Actuating Planning Organizing Budgeting
4 Controlling Organizing Controlling system

Henry Fayol Harold Koontz & DR.S.P. Siagian Prof.Drs. Oey Ling
Cyril O’Donnell Lee
1 Planning Planning Planning Perencanaan
2 Organizing Organizing Organizing Pengorganisasian
3 Commanding Staffing Planning Pengarahan
4 Coordinating Directing Organizing Pengkoordinasian
5 Controlling Controlling Evaluating Pengontrolan
W.H. Newman Luther Gullick Lyndall F. Urwick John D. Millet
1 Planning Planning Forecasting Directing
2 Organizing Organizing Planning Facilitating
3 Assembling Resources Staffing Organizing
4 Directing Directing Commanding
5 Controlling Coordinating Coordinating
6 - Reporting Controlling
7 - Budgeting
Fungsi Manajemen

Perencanaan

Pengorganisasian Pengambilan
Keputusan
Penggerakan Leadership

Pengawasan

30
HUBUNGAN
ADMINISTRASI – MANAJEMEN - KEPEMIMPINAN

N I S T
I J E R
A
A D M

A S
M
N
KE
PEM IM P I
A

E
I
N AN
M

31
PENGERTIAN KESEHATAN
• Tahun 1947, WHO mendefinisikan kesehatan sebagai
keadaan mental, fisik dan kesejahteraan sosial yang
berfungsi secara normal tidak hanya dari keabsenan
suatu penyakit
• Definisi kesehatan menurut Kemenkes yang tertulis
dalam UU No. 23 tahun 1992 merupakan keadaan
normal dan sejahtera anggota tubuh, sosial dan jiwa
pada seseorang untuk dapat melakukan aktifitas tanpa
gangguan yang berarti dimana ada kesinambungan
antara fisik, mental dan sosial seseorang termasuk
dalam melakukan interaksi dengan lingkungan
Berbagai pendekatan untuk
menggambarkan sektor kesehatan
A. Konsep Blum
B. Konsep Social Determinants of Health
C. Faktor-Faktor Penentu Status Kesehatan
Masyarakat
DETERMINANTS OF HEALTH
(HL. Blum, 1981)

Heredity

Environment Health Medical


Status Service

Life Style
DETERMINANTS OF HEALTH
M. Roemer, 1993
PHYSISCAL SOCIAL
ENVIRONMENT: ENVIRONMENT:
Geography, Climate, Education, Occupation,
Housing, Food, Income, Relationships,
Water, etc. CHARACTERISTIC Urbanization, etc.
OF INDIVIDU:
Age, Sex, immunity,
Genetic, Background,
Habit, etc.

HEALTH
STATUS:
Physical, Mental,
and Social
Well being

HEALTH SERVICES:
Promotion, Prevention, Protection,
Treatment, Rehabilitation, etc.
Social Determinants of Health Rainbow

36
Faktor-faktor Penentu Status Kesehatan Masyarakat

Status Kesehatan
Masyarakat

Faktor Faktor Faktor


Struktural Sosial Individual
Pendekatan Sistem

LINGKUNGAN

PROSES OUTPUT OUTCOME


INPUT: Pelaksanaan Cakupan Derajat
Sumber Yankes dan Program Kesehatan
daya dan Penunjang
Masyarakat
Supply – Demand Dynamic

Supply Demand
Side Side

Program dan Pelayanan Masyarakat dan Lingkungan


Kesehatan serta Penunjang
(non kesehatan)
Ringkasan:
Analisis Situasi

Rencana Pemb.
Kependudukan
Daerah

Kebijakan kes.
nasional

Renstra Kes.
Daerah

Surveilans Pemahaman thd


Identifikasi
Susenas
Data daerah
Situasi & Trend
Kesehatan Masalah
Suatu Daerah
Laporan RSUD
Kesehatan
Lap Puskesmas

Lap Swasta
Penelitian
Sektor lain
PETA MASALAH KESEHATAN

• Distribusi masalah menurut wilayah


• Distribusi masalah menurut siklus hidup
• Distribusi masalah menurut penyebab
SIKLUS KEHIDUPAN

Tahapan Utama Siklus Kehidupan


Perinatal period

Pregnancy Neonatal period

Birth
7days
Early
Infancy
neonatal
period 28 days
Death
Aging
1 year

Adulthood
"Pre-school
Reproductive 20 years 5 years years
period
10 years
Childhood

Adolescence
"School-age"

Source: Child and Adolescent Health and Development Department (CAH), WHO
Manajemen Kesehatan
• MANAJEMEN KESEHATAN MERUPAKAN SUATU SUBSISTEM DALAM
KESEHATAN NASIONAL.

• SUBSISTEM MANAJEMEN KESEHATAN ADALAH TATANAN YG MENGHIMPUN


BERBAGAI UPAYA ADMINISTRASI KESEHATAN YG DITOPANG OLEH
PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI, PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN
IPTEK, SERTA PENGATURAN HUKUM KESEHATAN SECARA TERPADU DAN
SALING MENDUKUNG, GUNA MENJAMIN TERCAPAINYA DERAJAD
KESEHATAN YG SE TINGGI2 NYA.
• MANAJEMEN KESEHATAN DIARTIKAN SBG RANGKAIAN KEGIATAN DALAM
ORGANISASI KESEHATAN (PEMERINTAH MAUPUN SWASTA MULAI UNIT
PALING RENDAH/KECIL SAMPAI TINGKATAN YANG PALING TINGGI) YG
BEKERJA SECARA SISTEMATIS UNTUK MENGHASILKAN LUARAN YG EFEKTIF
DAN EFISIEN.

• FUNGSI MANAJEMEN KESEHATAN YANG DIKENAL MELIPUTI PERENCANAAN,


PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN SERTA PENGAWASAN DAN
PERTANGGUNG JAWABAN
MANAJEMEN
PELAYANAN KESEHATAN
• Sistem pelayanan Kesehatan di Indonesia
 Rumah Sakit
 Puskesmas
• Jenis Pelayanan
1. Pelayanan Kesehatan
2. Pelayanan Administrasi
MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN
DI RUMAH SAKIT

• Perencanaan
• Pengorganisasian
• Penggerakkan pelaksanaan
• Pengawasan dan pengendalian
MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN
DI PUSKESMAS

 Pengertian : Puskesmas adalah unit


pelaksana pembangunan Kesehatan di satu
atau Sebagian wilayah kecamatan

 Fungsi :
 Pusat pembangunan berwawasan Kesehatan
 Pusat pemberdayaan masyarakat di bidang
Kesehatan
 Pusat pelayanan Kesehatan tingkat pertama
STRATEGI PUSKESMAS

 Pertanggungjawaban wilayah
 Pemberdayaan keluarga dan masyarakat
 Keterpaduan (lintas program dan lintas
sektoral)
 Rujukan (pelayanan medis dan pelayanan
Kesehatan masyarakat)
UPAYA PUSKESMAS
• Menyelenggarakan upaya pembangunan berwawasan kesehatan
 Analisa dampak Kesehatan program pembangunan yang diselenggarakan di
wilayah kerjanya
 Koordinasi program pembangunan Kesehatan yang diselenggarakan di
wilayah kerjanya
• Menyelenggarakan upaya pemberdayaan keluarga dan masyarakat di
bidang Kesehatan
 Mengembangkan upaya Kesehatan berbasis masyarakat (posyandu,
polindes, pos obat dsb)
 Membentuk Badan Penyantun Puskesmas
• Menyelenggarakan upaya Kesehatan tingkat pertama (medis dan Kesehatan
masyarakat) secara terintegrasi. Konsep lama ada 18 upaya, konsep baru
disederhanakan menjadi dua:
 Upaya wajib 1) Promkes , 2) Kesling, 3) KIA/KB, 4) P2M, 5) Gizi, dan 6)
Pengobatan Dasar
 Upaya pengembangan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan
masyarakat dan wilayah setempat
PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN
DI PUSKESMAS
Fungsi
Kegiatan
Manajemen

Micro-planning dilakukan setahun sekali:


kebutuhan tenaga, alat, sarana, dan penunjang
Perencanaan
lain. Perencanaan obat dan alkes setiap bulan
ke Dinkes Kab./Kota.

 Struktur organisasi Puskesmas


Pengorganisas
 Pembagian tugas
ian
 Pembagian wilayah kerja
PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN
DI PUSKESMAS
Fungsi
Kegiatan
Manajemen

 Lokakarya mini Puskesmas setiap bulan


Penggerakkan  Adanya proses kepemimpinan
Pelaksanaan  Koordinasi lintas program dan lintas
sector
 Pelaksanaan program pokok Puskesmas
 Melalui pemantauan laporan
Pengawasan
 Pemantauan wilayah setempat
dan Evaluasi
 Supervisi
 Rapat rutin staf
Latar Belakang

UUD 45 Pasal 28 H ayat (1)


UU No. 23 Tahun 1992

Kes. Sbg Hak Azasi Manusia

Pembangunan Kesehatan
sbg
Investasi SDM
Status
Kesehatan

PERMASALAHAN TANTANGAN

Kebijakan
Pembangunan Kesehatan

Program & kegiatan


Urusan Wajib Kesehatan,
dengan program :
1. Program Ketersediaan Farmasi, Perbekalan Kesehatan dan
Pengawasan Makanan.
2. Program Pelayanan Kesehatan.
3. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
4. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
5. Program Kesehatan Keluarga.
6. Program Pembiayaan Kesehatan.
7. Program Perbaikan Gizi Masyarakat.
8. Program Lingkungan Sehat.
9. Program Pendidikan Kesehatan dan Sumberdaya Manusia
Kesehatan.
10. Program Pengembangan Manajemen Kesehatan.
11. Program Sistem Informasi Kesehatan.
12. Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Status Kesehatan
(RPJMN 2010-2014)
Status kesehatan masyarakat terus membaik.
Indikator Pencapaian Target
Status Awal
Status Kesehatan Masyarakat Target 2014
Umur harapan hidup
66,2 70,9 72,0
(tahun)
Angka kematian ibu
307 228 *) 118
(per 100 ribu kelahiran hidup)
Angka kematian bayi
35 34 *) 24
(per 1000 kelahiran hidup)
Prevalensi kekurangan gizi
(persen) 28,0 17,9 <15,0
Prevalensi anak balita yang
36,8 35,6 <32,0
pendek (stunting) **)

Sumber data: Proyeksi BPS, 2010 dan Riskesdas, 2010


*) Data tahun 2007 (SDKI)
**) Stunting (anak balita yang pendek) diukur dengan perbandingan antara tinggi badan berdasarkan umur.
54
Status Capaian Pembangunan Kesehatan
Akses Pelayanan Kesehatan dan Gizi terus meningkat ditandai antara lain dengan:
• Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi 82,2% (2010)
• Cakupan kunjungan ibu hamil: K1: 95,26% dan K4: 85,56% (2010)
• Cakupan imunisasi dasar lengkap: menjadi 53,8% (2010)
• Pemberian Vit A dan Fe : 69,8% dan 92,2% (2010)
Persentase Pertolongan Persalinan oleh Persentase Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap pada Anak Usia
Tenaga Kesehatan Terlatih (2005-2010) 12-23 bulan tahun 2007 dan 2010
84 82,20 56 53,8
80 77,34 52
76 74,87
72,41 72,53 48 46,2
72 70,47
44
68
40
64
2007 2010
2005 2006 2007 2008 2009 2010*

Sumber : Susenas (2005-2009), *Riskesdas (2010) Sumber : Riskesdas 2007, Riskesdas 2010

Input Utama Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan • Penyediaan suplemen gizi
Kesehatan
Preventif & Promotif
• Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk seluruh Puskesmas Kuratif dan Rehabilitatif
• Pemenuhan Tenaga Kesehatan Strategis (Dr, Drg, Perawat dan • Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)
Bidan) terutama di Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan • Jaminan Pertolongan Persalinan (Jampersal)
(DTPK) dan Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK) • Peningkatan Puskesmas mampu PONED dan Rumah Sakit
• Perbaikan Akses dan Kualitas Pelayanan Imunisasi, termasuk mampu PONEK
penyediaan vaksin • Penyediaan Obat dan Alat Kesehatan
• Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
• Penguatan Kapasitas UKBM melalui Posyandu, Poskesdes

UKBM: Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat; PONED: Pelayanan Obstetric Neonatal Emergensi Dasar, PONEK: Pelayanan Obstetric Neonatal Emergensi Komprehensif
Lanjutan Capaian Pembangunan Kesehatan…

Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
terlatih (cakupan PN)
DI Yogyakarta 98.6
Bali 97.3
Kepulauan Riau 97.2
DKI Jakarta 95.8
Kep. Bangka Belitung 95.8
Jawa Timur 94.7
Jawa Tengah 93.8
Aceh 91.7
Sumatera Utara 87.4
Riau 87.3
Sumatera Selatan 86.5
Sumatera Barat 86.2
Sulawesi Utara 83.6
INDONESIA 82.2
Bengkulu 81.9
Lampung 81.2
Kalimantan Timur 80.0
Nusa Tenggara Barat 79.0
Kalimantan Selatan 78.8
Jawa Barat 78.3
Sumber: Riskesdas, 2010 dan Laporan Kinerja Kemkes, 2011 Sulawesi Selatan 76.7
Kalimantan Barat 72.6
Banten 70.8
Nusa Tenggara Timur 64.2
Status capaian : on track Sulawesi Barat
Jambi
64.1
63.0
Capaian tertinggi : DIY Gorontalo 62.9
Sulawesi Tenggara 62.5
Capaian terendah : Malut Papua 57.0
Kalimantan Tengah 56.4
Papua Barat 54.3
Sulawesi Tengah 50.3
Tantangan Utama : Maluku 48.7
–Masih terjadi disparitas antarprovinsi Maluku Utara 26.6
0 20 40 60 80 100 120
–Perlu diperhatikan upaya mengurangi disparitas antarkab/kota
Sumber: Riskesdas, 2010
Lanjutan Capaian Pembangunan Kesehatan…

Cakupan pelayanan antenatal (kunjungan


Cakupan Pelayanan Antenatal (K4)
kehamilan ke empat (K4))

Sumber: Riskesdas, 2010 dan Laporan Kinerja Kemkes, 2011

Status capaian : on track


Capaian tertinggi : Sulut
Capaian terendah : Papua

Tantangan Utama :
–Masih terjadi disparitas antarprovinsi
–Perlu diperhatikan upaya mengurangi disparitas antarkab/kota Sumber: Profil Kesehatan, 2010
Lanjutan Capaian Pembangunan Kesehatan…

Persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar Imunisasi Dasar Lengkap
lengkap
DI Yogyakarta 91.1
Kepulauan Riau 74.4
*) Jawa Tengah 69.0
Bali 66.1
Jawa Timur 66.0
Sulawesi Utara 65.5
Lampung 65.4
Kalimantan Timur 64.1
Nusa Tenggara Barat 62.6
Jambi 60.9
Kep. Bangka Belitung 60.0
Kalimantan Tengah 54.8
Gorontalo 54.5
INDONESIA 53.8
DKI Jakarta 53.2
Kalimantan Selatan 52.5
Jawa Barat 52.3
Kalimantan Barat 52.1
Sulawesi Selatan 50.9
Banten 48.8
Sumber: Riskesdas, 2010 dan Laporan Kinerja Kemkes, 2011 Sumatera Barat 48.1
Ket: *) Data capaian untuk bayi usia 12-23 bulan Maluku 46.7
Bengkulu 46.7
Maluku Utara 44.8
Status capaian : on track Sumatera Selatan 44.7
Papua Barat 39.1
(capaian 2011 melebihi Sulawesi Tenggara 37.5
Riau 37.5
target) Aceh 37.0
Sulawesi Tengah 35.4
Capaian tertinggi : DIY Nusa Tenggara Timur 33.3
Capaian Utama
Tantangan terendah
: : Papua Sumatera Utara
Sulawesi Barat
33.3
32.1
–Masih terjadi disparitas antarprovinsi Papua 28.2
–Perlu diperhatikan upaya mengurangi disparitas antarkab/kota 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Sumber: Riskesdas, 2010


Lanjutan Capaian Pembangunan Kesehatan…

Cakupan balita yang ditimbang berat badannya (D/S)


di Posyandu Cakupan balita ditimbang berat badannya (D/S) di Posyandu

Sumber: Profil Kesehatan, 2010 dan Laporan Kinerja Kemkes, 2011

Status capaian : on track


(capaian 2011 melebihi target)
Capaian tertinggi : DIY
Capaian terendah : Gorontalo
Tantangan Utama :
–Masih terjadi disparitas antarprovinsi
–Perlu diperhatikan upaya mengurangi disparitas antarkab/kota
Sumber: Riskesdas, 2010
Lanjutan Capaian Pembangunan Kesehatan…

Angka penemuan kasus Malaria per 1.000 penduduk (Annual Malaria (Annual Parasite Index/API)
Parasite Index/API) Papua Barat 27.66
Nusa Tenggara Timur 15.62
Papua 9.94
Maluku 8.94
Maluku Utara 8.91
Kep. Bangka Belitung 7.87
Bengkulu 4.36
Gorontalo 4.13
Sulawesi Utara 3.37
Kalimantan Timur 2.04
Nusa Tenggara Barat 1.93
Jambi 1.89
INDONESIA 1.85
Sulawesi Tengah 1.35
Kepulauan Riau 1.12
Kalimantan Selatan 1.06
Kalimantan Tengah 1.05
Lampung 0.78
Jawa Timur 0.71
Sulawesi Barat 0.57
Kalimantan Barat 0.54
Sumber: Riskesdas, 2010 dan Laporan Kinerja Kemkes, 2011 Aceh 0.48
Sumatera Selatan 0.45
Sumatera Barat 0.41
Jawa Barat 0.36
Status capaian : on track Sulawesi Selatan
Sumatera Utara
0.31
0.25
Capaian tertinggi : Papua Barat Riau
Sulawesi Tenggara
0.23
0.22
Capaian terendah : DKI Jakarta Banten 0.14
Jawa Tengah 0.08
DI Yogyakarta 0.03
Tantangan Utama : Bali 0.02
–Masih terjadi disparitas antarprovinsi DKI Jakarta 0.00
0 5 10 15 20 25 30
–Perlu diperhatikan upaya mengurangi disparitas antarkab/kota
Sumber: Riskesdas, 2010
Lanjutan Capaian Pembangunan Kesehatan…
Akses Sanitasi Layak
Jumlah desa yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) DKI Jakarta 84.57
DI Yogyakarta 81.85
Bali 79.13
Kepulauan Riau 72.37
Kalimantan Timur 68.37
Kep. Bangka Belitung 65.06
Sulawesi Utara 64.87
Banten 63.78
Sulawesi Selatan 61.45
Jawa Tengah 57.76
Sumatera Utara 57.10
Jawa Barat 55.57
INDONESIA 55.53
Riau 54.27
Maluku Utara 53.26
Jawa Timur 52.96
Jambi 51.98
Sulawesi Tenggara 50.87
Kalimantan Selatan 48.95
Maluku 48.28
Sulawesi Tengah 48.25
Nusa Tenggara Barat 47.43
Sumber: Kemkes, 2010 dan Laporan Kinerja Kemkes, 2011
Papua Barat 46.91
Gorontalo 45.66
Status capaian : on track Kalimantan Barat
Aceh
45.32
45.17
(capaian 2011 melebihi target) Sumatera Selatan
Sumatera Barat
44.36
44.26
Capaian tertinggi : DKI Jakarta Lampung 43.85
Bengkulu 41.64
Capaian terendah : Papua Sulawesi Barat 41.30
Tantangan Utama : Kalimantan Tengah 35.14
Nusa Tenggara Timur 26.23
–Masih terjadi disparitas antarprovinsi Papua 23.97
–Perlu diperhatikan upaya mengurangi disparitas antarkab/kota 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Sumber: Susenas, 2010
II.b. Status Ketersediaan Fasilitas Layanan Kesehatan
Jumlah Rumah Sakit Per Provinsi, 2010 Rasio Tempat Tidur RS Per 100.000 Penduduk
Per Provinsi, 2010

Rasio Nasional
68,8 : 100.000
orang

Standar Rasio :
Indonesia : 1: 1.500 orang
1.632 RS atau 67:100.000
orang

Sumber: Profil Kesehatan, 2010


Sumber: Profil Kesehatan, 2010 Status : Rasio TT RS per 100.000 Penduduk telah
tercapai, namun masih banyak Provinsi
yang berada di bawah rasio rata-rata
nasional. 62
Lanjutan Status Ketersediaan Fasilitas Kesehatan…

Jumlah Puskesmas Per Provinsi, 2010


Peta Rasio Puskesmas per 100.000 penduduk

Indonesia :
9.005
Puskesmas

Rasio Tinggi Rasio Sedang Rasio Rendah

Sumber: Profil Kesehatan, 2010


Lanjutan Status Ketersediaan Fasilitas Kesehatan…

Jumlah Puskesmas Mampu PONED


Persentase puskesmas rawat inap yang mampu Per Provinsi, 2010
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar
(PONED)

*)

Indonesia :
1.579
Puskesmas

Jumlah Puskesmas
PONED masih
dibawah kebutuhan
ideal

Sumber: Kemkes, 2010 dan Laporan Kinerja Kemkes, 2011


Ket. *) Capaian s.d Triwulan III TA 2011
• Standar : minimal terdapat 4 Puskesmas PONED
utk Kab/Kota
• Ideal : 500 kab/kota x 4 = 2.000 Puskesmas PONED
Sumber: Profil Kesehatan, 2010
Status Ketersediaan Tenaga Kesehatan
Peta Ketersediaan SDM Kesehatan di Puskesmas
Dokter Umum Perawat

0-5% blm 5-20% blm 20-30% >30 %


Bidan
terisi terisi blm terisi blm terisi

Sumber: Badan PPSDM Kemenkes, Data s.d Desember 2010


KETERSEDIAAN SDM KESEHATAN DI DTPK

Ketersediaan tenaga kesehatan terus ditingkatkan melalui penempatan tenaga


kesehatan, program pegawai tidak tetap (PTT), dan penugasan khusus terutama di
daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK).
Ketersediaan Tenaga Kesehatan PTT dan Penugasan Khusus di DTPK, 2010

Jenis Tenaga Jumlah (orang)


Tenaga kesehatan Status PTT aktif di DTPK 32.978
Dokter spesialis dan spesialis gigi 86
Dokter Umum 3.020
Dokter gigi 904
Bidan 28.968
Tenaga Kesehatan Telah Direkrut dan Ditempatkan di DTPK
Dokter PTT 699
Dokter gigi PTT 189
Bidan PTT 142
Tenaga kesehatan penugasan khusus 293

Sumber : Kemkes, 2010 66


Problem Solving Cycle
1
Analisis
AnalisisSituasi
Situasi
10 2
Evaluasi
Evaluasi Identifikasi
IdentifikasiMasalah
Masalah

9 3
Controlling
Controlling Problem Prioritas
PrioritasMasalah
Masalah
Solving
8 Cycle 4
Monitoring
Monitoring Tujuan
Tujuan

7 5

Pelaksanaan
Pelaksanaandan
danPenggerakan
Penggerakan Alternatif
AlternatifPemecahan
PemecahanMasalah
Masalah

6
Rencana
RencanaOperasional
Operasional
Alur Kegiatan Perencanaan
- ANALISIS KEBUTUHAN
DATA PRIMER - FISHBONE
DATA SEKUNDER ANALISIS SITUASI - POHON MASALAH
- ANALISIS MASALAH
- ANALISIS PENYEBAB
- BLUM
- ANALISIS KEMAMPUAN

MENYUSUN SKALA - USG


- SKALA PRIORITAS
- CARL
PRIORITAS - HANLON PENYEBAB MASALAH
- MCUA

- FGD
MENYUSUN - NGT
- BRAINSTR
ALTERNATIF - USG
- PRIORITAS ALTERNATIF
PENYELESAIAN
PENYELESAIAN - CARL
- HANLON
MASALAH - MCUA

- FGD
- NGT
MENENTUKAN - BRAINSTR - BERDASAR PRIORITAS
- USG ALTERNATIF
TUJUAN - CARL - TERUKUR & SPESIFIK
- HANLON (SMART)
- MCUA

MENYUSUN POA - PERENCANAAN KEGIATAN


- LOKAKARYA
SETIAP TUJUAN - PEDJAWALAN
- PENGANGGARAN

MERENCANAKAN
- INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM
KEGIATAN EVALUASI
ANALISIS

 KENALI DULU PERSOALAN


 URAI PERSOALAN
 CARI PENYEBAB
 PILI ALTERNATIF-ALTERNATIF
SOLUSI

69
Langkah-langkah
Analisa Situasi

Analisa Persediaan Analisa Kebutuhan

Analisa Kesenjangan

Dokumen Rencana

70
Penentuan Alternatif Pemecahan Masalah &
Prioritasnya

• NGT
• FGD / Brainstorming
 USG, MCUA, CARL atau Hanlon
Penetapan Tujuan
Pemecahan Masalah

• Tujuan Umum adalah pernyataan yang


bersifat umum dan luas yang
menggambarkan hasil akhir (outcome
atau dampak) yang diinginkan, apabila
kegiatan telah dilaksanakan.
• Tujuan khusus adalah pernyataan yang
bersifat spesifik, dapat diukur (kuantitatif)
dengan batas waktu pencapaian terhadap
tujuan umum (SMARTS)
Identifikasi Masalah

Penyakit TBC di pengaruhi oleh


Masalah Pelayanan Kesehatan Lingkungan Perilaku Kependudukan
TB Paru * Case finding * Ketidakpatuhan * Kepadatan
(penemuan kasus) : berobat penduduk (11-
1734 kasus (46/1000 12
penduduk) orang/rumah)
Fisik
* Jumlah sarana * Kelembaban * Pola hidup bersih * Mobilitas
udara dan sehat penduduk
* Kinerja program DOTS * Perubahan 75 % * Adat istiadat
tidak memenuhi
syarat
* Cakupan BCG * Polusi udara * Pengetahuan
yang rendah
* Penyuluhan yang * Sanitasi * Peran Serta
kurang lingkungan yang Masyarakat (PSM)
jelek
* Jangkauan Pelayanan Biologis * Gizi
* Kuman penyakit kurang/kebiasaan
makan
Contoh

Daftar Prioritas Pemecahan Masalah


No Prioritas Masalah
Alternatif Pemecahan Prioritas Pemecahan
Masalah Masalah
1 Mutu Pelayanan BP 1.a Pelatihan dan supervisi Pelatihan dan
Yang rendah petugas BP dalam supervisi pada
memberikan pelayanan petuigas BP dalam
yang bermutu melakukan pelayanan
1.b Pemberian bonus bagi yang bermutu
BP yang berprestasi
2 Perilaku hidup 2.a Penyuluhan tentang Penyuluhan tentang
bersih yang masih pentingnya PHBS PHBS
rendah 2.b Pemberian bantuan
sarana MCK dan
tempat sampah
3 dst dst
Contoh tabel Tally

No. Masalah Frekuensi (turus) Jumlah Rangking


1 I 1 4
2 - 0 -
3 IIII 4 2
4 - 0 -
5 IIIII 5 1
6 - 0 -
7 II 2 3
Formulir Rencana Operasional (RO)

Biaya/ Pen. Rencana


Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Ket.
Sumber Jawab penilaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Anda mungkin juga menyukai