1. Jelaskan pengertian secara umum dan khusus tentang kemanfaatan filsafat, serta apa
ciri-ciri orang berfilsafat
jawab : Filsafat berasal dari dua kata yakni philo dan Sophia yang berarti cinta akan
kebijaksanaan (defenisi etimologis ini, penulis terima dari perkuliahan dalam pengantar
filsafat). Pertanyaanya adalah mengapa filsafat disebut sebagai ilmu yang berbicara
tentang kebijaksanaan? Apakah dengan belajar filsafat seseorang akan menjadi
bijaksana?
Filsafat adalah ilmu yang tak terbatas karena tidak hanya menyelidiki suatu bidang
tertentu dari realitas yang tertentu saja. Filsafat senantiasa mengajukan pertanyaan
tentang seluruh kenyataan yang ada. Filsafat pun selalu mempersoalkan hakikat, prinsip,
dan asas mengenai seluruh realitas yang ada, bahkan apa saja yang dapat dipertanyakan,
termasuk filsafat itu sendiri.
Filsafat dikatakan menjadi kebijaksanaan karena metode dasar mempelajari filsafat
dengan bertanya. Para filsuf mempelajari sesuatu dengan bertanya. Contohnya
pertanyaan dari manakah alam semesta berasal.
Filsafat memang abstrak, namun tidak berarti filsafat sama sekali tidak bersangkut paut
dengan kehidupan sehari-hari yang kongkret. Keabstrakan filsafat tidak berarti bahwa
filsafat itu tak memiliki hubungan apa pun juga dengan kehidupan nyata setiap hari.
Kendali tidak memberi petunjuk praktis tentang bagaimana bangunan yang artistic dan
elok, filsafat sanggup membantu manusia dengan memberi pemahaman tentang apa itu
artistic dan elok dalam kearsitekturan sehingga nilai keindahan yang diperoleh lewat
pemahaman itu akan menjadi patokan utama bagi pelaksanaan pekerjaan pembangunan
tersebut.
1. Secara umum manfaat filsafat :
Filsafat membantu kita memahami bahwa sesuatu tidak selalu tampak seperti apa
adanya.
Filsafat membantu kita mengerti tentang diri kita sendiri dan dunia kita, karena
filsafat mengajarkan bagaimana kita bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan
mendasar.
Filsafat membuat kita lebih kritis. Filsafat mengajarkan pada kita bahwa apa yang
mungkin kita terima begitu saja ternyata salah atau menyesatkan—atau hanya
merupakan sebagian dari kebenaran.
Filsafat mengembangkan kemampuan kita dalam:
menalar secara jelas
membedakan argumen yang baik dan yang buruk
menyampaikan pendapat (lesan dan tertulis) secara jelas
melihat sesuatu melalui kacamata yang lebih luas
melihat dan mempertimbangkan pendapat dan pandangan in yang berbeda.
Dengan mempelajari karya-karya para pemikir besar, para filsuf dalam sejarah dan
tradisi filsafat, kita akan melihat betapa besar sesungguhnya pengaruh filsafat
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, agama, pemerintahan, pendidikan dan
karya seni.
Kadang ini memang bisa mendorong kita menolak pendapat-pendapat yang telah
ditanamkan pada kita, tetapi filsafat juga Filsafat memberi bekal dan kemampulan
pada kita untuk memperhatikan pandangan kita sendiri dan pandangan orang lain
dengan kritis Kemampuan berfikir secara jernih, menalar secara logis, dan
mengajukan dan menilai argumen, menolak asumsi yang diterima begitu saja, dan
pencarian akan prinsip-prinsip pemikiran dan tindakan yang koheren—semuanya
ini merupakan ciri dari hasil latihan dalam ilmu filsafat.
2. Jelaskan unsur utama organisasi dan manajemen, serta apa fungsi primer dalam
administrasi
jawab : Tujuh unsur organisasi dalam manajemen perusahaan maupun organisasi lainnya:
manusia atau man merupakan unsur utama dalam organisasi, apabila ada unsur
manusia yang bekerja sama dalam hal ini ada pimpinan dan ada juga yang
dipimpinnya seperti karyawan dan bawahan.
sasaran atau goal: organisasi baru ada apabila ada tujuan atau sasaran yang hendak
dicapainya dalam bekerja
tempat kedudukan atau place, organisasi akan ada bila ada tempat kedudukannya
dan ini merupakan unsur penting dalam suatu organisasi.
pekerjaan atau job. organisasi baru ada apabila ada pekerjaan yang akan
dikerjakan serta pembagian tugas tugas kerja dari pada manusia yang ikut andil
dalam organisasi kerja.
teknologi, unsur ini juga merupakan unsur yang sangat penting didalam organisasi,
apalagi jika terdapat unsur unsur teknis dalam organisasinya.
struktur , organisasi perlu struktur. apabila ada hubungan antara manusia yang satu
dengan yang lain. sehingga dapat tercipta suatu organisasi yang sukses.
lingkungan , ini juga unsur yang utama dalam organisasi, organisasi baru ada
apabila adanya lingkungan yang saling mempengaruhi, seperti adanya suatu sistem
kerja sama sosial.
1) Perencanaan(Planning)
Perencanaan selalu diperlukan oleh suatu organisasi dalam mewujudkan tugas-tugas
pokok atau volume kerjanya. Perencanaan pada dasarnya berarti suatu keputusan untuk
dilaksanakan. Oleh karena itu pembuatan sebuah rencana harus melalui proses
pengambilan atau penetapan keputusan (decision making).
Dengan demikian perencanaan adalah proses menetapkan keputusan mengenai pekerjaan
atau kegiatan yang akan dilaksanakan untuk jangka waktu tertentu di masa depan, yang
terarah pada suatu tujuan tertentu. Apabila dikaitkan dengan sebuah organisasi, maka
perencanaan berarti proses pengambilan keputusan mengenai pekerjaan atau kegiatan
yang harus diwujudkan melalui kerja sama sejumlah orang untuk mencapai tujuan yang
disepakati bersama.
2) Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian merupakan kegiatan yang bermaksud agar
organisasi sebagai sistem atau cara kerja sama berfungsi secara maksimal.
Pengorganisasian sebagai salah satu langkah dalam mewujudkan pengendalian kerja
sama sejumlah orang dimulai sejak organisasi terbentuk. Administrasi sebagai proses
atau rangkaian kegiatan pengendalian, tidak dimulai dari kegiatan perencaan, namun
perencanaan harus disusun secepatnya sebelum kegiatan operasional dimulai.
3) Pengarahan(Commanding)
Pengarahan meliputi juga kegiatan pemberian bimbingan dalam
melaksanakan pekerjaan, merupakan unsur yang tidak boleh diabaikan dalam
mewujudkan administrasi sebagai proses pengendalian kerja sama sejumlah manusia,
untuk mencapai tujuan tertentu yang telah diterima sebagai tujuan bersama. Pengarahan
atau bimbingan harus dilakukan secara berkelanjutan, agar setiap kegiatan dilakukan
secara baik, benar, tepat waktu dan terus menerus terarah pada tujuan yang hendak
dicapai.
Dengan demikian, bimbingan atau pengarahan berarti rangkaian kegiatan atau proses
menjaga, memelihara dan memajukan atau mengembangkan organisasi melalui kegiatan
setiap personil, baik secara struktural maupun fungsional, agar kegiatan-kegiatannya
tidak terlepas dari wewenang dan tanggung jawabnya dalam rangka mewujudkan tugas
pokok masing-masing.
4) Koordinasi (Coordination)
Organisasi sebagai sistem atau cara kerja sama sejumlah manusia
untuk mencapai satu tujuan, tidak akan berlangsung efektif dan efisien tanpa koordinasi.
Kerja sama memerlukan koordinasi, sebaliknya di dalam koordinasi terdapat kerja sama.
Dengan demikian, koordinasi merupakan proses untuk mencapai keterpaduan, tanpa
menghilangkan perbedaan, baik antar personel maupun antar unit kerja sebagai
kelompok-kelompok di dalam sebuah organisasi. Dalam sebuah organisasi sebagai total
sistem, tidak boleh terjadi seseorang atau satu unit kerja (subsistem) dibiarkan kerja
sendiri, namun harus ada koordinasi secara bersama-sama.
5) Kontrol (Control)
Kontrol biasanya ditempatkan di bagian belakang yang kondisi itu
sering dihubungkan dengan penempatanya sebagai kegiatan akhir dari
3. Jelaskan syarat suatu asas dan pengertian dilihat dari unsur kegiatan
Asas kebebasan berkontrak adalah suatu asas yang memberikan kebebasan kepada para
pihak untuk:
2. ASAS KONSENSUALISME
Asas konsensualisme berhubungan dengan saat lahirnya suatu perjanjian yang
mengandung arti bahwa perjanjian itu terjadi sejak saat tercapainya kata sepakat
antara pihak-pihak mengenai pokok perjanjian, mengenai saat terjadinya
kesepakatan dalam suatu perjanjian, yaitu antara lain:
Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata, yang menyatakan bahwa semua perjanjian yang
dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya.
Artinya bahwa kedua belah pihak wajib mentaati dan melaksanakan perjanjian yang
telah disepakati sebagaimana mentaati undang-undang. Oleh karena itu, akibat dari
asas pacta sunt servanda adalah perjanjian itu tidak dapat ditarik kembali tanpa
persetujuan dari pihak lain. Hal ini disebutkan dalam Pasal 1338 ayat (2)
KUHPerdata yaitu suatu perjanjian tidak dapat ditarik kembali selain dengan
sepakat kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang oleh undang-undang
dinyatakan cukup untuk itu.
Di dalam hukum perjanjian itikad baik itu mempunyai dua pengertian yaitu:
1. itikad baik dalam arti subyektif, yaitu Kejujuran seseorang dalam melakukan suatu
perbuatan hukum yaitu apa yang terletak pada sikap batin seseorang pada waktu
diadakan perbuatan hukum. Itikad baik dalam arti subyektif ini diatur dalam Pasal
531 Buku II KUHPerdata.
2. itikad baik dalam arti obyektif, yaitu Pelaksanaan suatu perjanjian harus
didasarkan pada norma kepatutan dalam masyarakat. Hal ini dapat dilihat dalam
Pasal 1338 ayat (3) KUHPerdata, dimana hakim diberikan suatu kekuasaan untuk
mengawasi pelaksanaan perjanjian agar jangan sampai pelaksanaannya tersebut
melanggar norma-norma kepatutan dan keadilan. Kepatutan dimaksudkan agar
jangan sampai pemenuhan kepentingan salah satu pihak terdesak, harus adanya
keseimbangan. Keadilan artinya bahwa kepastian untuk mendapatkan apa yang
telah diperjanjikan dengan memperhatikan norma-norma yang berlaku.
5. ASAS KEPRIBADIAN
Asas ini berhubungan dengan subyek yang terikat dalam suatu perjanjian. Asas
kepribadian dalam KUHPerdata diatur dalam pasal 1340 ayat (1) yang menyatakan
bahwa suatu perjanjian hanya berlaku antara pihak yang membuatnya. Pernyataan ini
mengandung arti bahwa perjanjian yang dibuat oleh para pihak hanya berlaku bagi
mereka yang membuatnya. Ketentuan mengenai hal ini ada pengecualiannya,
sebagaimana yang diatur dalam Pasal 1337 KUHPerdata yaitu, dapat pula perjanjian
diadakan untuk kepentingan pihak ketiga, bila suatu perjanjian dibuat untuk diri sendiri,
atau suatu pemberian kepada orang lain, mengandung suatu syarat semacam itu. Pasal ini
memberi pengertian bahwa seseorang dapat mengadakan perjanjian untuk kepentingan
pihak ketiga dengan suatu syarat yang telah ditentukan. Sedangkan dalam Pasal 1338
KUHPerdata, tidak hanya mengatur perjanjian untuk diri sendiri, tetapi juga untuk
kepentingan ahli warisnya dan untuk orang-orang yang memperoleh hak dari padanya.