PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Setiap perusahaan baik berorientasi profit maupun non profit harus bekerja
keras untuk memenuhi kebutuhan konsumen bila ingin tetap dapat beroperasi dan
sukses dipasaran. Kemampuan organisasi dalam menentukan siapa yang menjadi
konsumen dari produk atau jasa yang dihasilkan merupakan salah satu kunci
keberhasilan suatu organisasi. Berikutnya barulah organisasi dapat memfokuskan diri
untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen dengan cara-cara memenuhi kebutuhan
itu dan akhirnya mengusahakan konsumen untuk tetap mengkonsumsi produk atau
jasa yang ditawarkan.
Produk yang dipasarkan atau dijual hendaknya produk yang sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga dengan demikian konsumen akan
merasa puas. Hanya dengan kepuasan itulah perusahaan mendapatkan keuntungan.
Sebaliknya, apabila konsumen tidak merasa puas dengan produk yang dibelinya maka
mereka akan meninggalkan perusahaan kita dan kita akan kehilangan pelanggan serta
akhirnya kita akan menderita kerugian. Jadi kepuasan pelanggan merupakan dasar
utama perencanaan strategi produksi.
Setiap perusahaan mengemban tanggung jawab untuk melakukan perencanaan
dan tujuan (visi misi). Adapun tujuan perusahaan pada umumnya yaitu memposisikan
diri sebagai pelaku bisnis yang unggul, mengutamakan profit dan benefit dengan cara
menyelesaikan produk tepat pada waktunya dengan harapan kelancaran proses
produksi sehingga menghasilkan input yang baik atau maksimal.
Agar sukses dalam menciptakan suatu produk maka setiap perusahaan harus
dapat menetapkan strategi manajemen produksi dan operasi yang mana di dalamnya
1.2
2. Untuk mengamati tata ruang pembuatan bahan baku yang digunakan dalam
pengolahan teh dengan proses bertahap sehingga menghasilkan produk yang
berkualitas
3. Untuk memperoleh pengetahuan tentang mutu dari teh
4. Mengembangkan wawasan setiap mahasiswa
5. Mengaplikasikan teori yang didapat dibangku perkuliahan
1.3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Sistem Produksi
Sistem Produksi adalah kumpulan dari sub sistem - sub sistem yang saling
berinteraksi dengan tujuan mentransformasi input produksi menjadi output produksi.
Input produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal, dan
informasi, sedangkan output produksi merupakan produk yang dihasilkan berikut
hasil sampingannya seperti limbah, informasi, dan sebagainya. Sistem Produksi secara
luas diartikan sebagai kegiatan yang mentransfer masukan masukan (input) menjadi
keluaran (output) tercakup semua aktivitas kegiatan yang mendukung atau menunjang
usaha untuk menghasilkan produk.
Subsistem subsistem dari suatu sistem produksi terdiri dari beberapa hal,
antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pengendalian Produksi
Pengendalian Kualitas
Penentuan standar standar Operasi
Penentuan Fasilitas Produksi
Perawatan Fasilitas Produksi
Penentuan Harga Pokok Produksi
2.2
Proses Produksi
Faktor-Faktor Produksi
Faktor-faktor produksi menurut Swastha dan Sukotjo (2000:15) adalah sebagai
berikut :
a. Manusia
Manusia tidak hanya berperan sebagai tenaga kerja tetapi juga sekaligus juga
sebagai konsumen. Selain itu penawaran tenaga kerja juga tergantung pada
komposisi umur dan jumlah penduduk. Seseorang dapat dianggap sebagai tenaga
kerja yang produktif pada umur antara 16-55 tahun.
b. Uang
Uang merupakan unsur yang paling penting untuk menciptakan sejumlah uang.
Termasuk barang modal antara lain: mesin-mesin, peralatan, pabrik, fasilitas
transport, dan sebagainya.
c. Material
Material merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting untuk
kegiatan-kegiatan yang bersifat produktif.
d. Metode
Metode adalah ide-ide atau inisiatif yang bersifat produktif, pengambilan
keputusan, penanggungan resiko yang ada sebagainya. Semua itu ditujukan untuk
mengorganisir dan mengkoordinir faktor-faktor dengan baik.
e. Mesin dan Peralatan
Mesin dan peralatan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan
pelaksanaan operasi atau proses produksi tersebut. Penggunaan mesin dan fasilitas
produksi yang terus menerus apabila tidak diperhatikan rata-rata jam kerja
mesinnya.
2.2.3
Fungsi Produksi
merupakan
fungsi
untuk
menjamin
Volume Produksi
Menurut Gitosudarno (2002 : 149) , tujuan perusahaan pada umumnya adalah
untuk mendapatkan laba setinggi mungkin. Luas produksi merupakan jumlah atau
volume hasil produksi yang seharusnya diproduksi oleh suatu perusahaan dalam satu
periode.
Penentuan luas produksi yang tepat berarti adanya alokasi sumber produksi
yang efisien. Bahan dasar, bahan-bahan pembantu dan faktor-faktor produksi yang
lain dapat ditentukan pada volume produksi yang tepat sehingga dapat dihindarkan
adanya pemborosan-pemborosan dan kerugian-kerugian finansial faktor produksi.
2.2.5
10
Didalam kegiatan proses produksi tenaga kerja merupakan faktor yang tidak boleh
dilupakan terutama pada perusahaan yang tidak menggunakan mesin dalam proses
produksinya. Karena banyak tidaknya jumlah tenaga kerja yang dimiliki oleh
perusahaan merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan produk
perusahaan yang bersangkutan.
e. Peralatan mesin atau teknologi yang dimiliki
Perusahaan harus mempertimbangkan peralatan mesin atau kemajuan teknologi untuk
proses produksi. Suatu perusahaan tidak mungkin berproduksi melebihi kemampuan
kapasitas mesin yang dimiliki ini yang perlu diperhatikan adalah jam kerja mesinnya.
Karena kapasitas mesin ini merupakan factor untuk menghasilkan sejumlah produk
perusahaan.
Dengan adanya faktor-faktor tersebut maka diperlukan perencanaan yang tepat
dalam menentukan jumlah dan jenis produk yang dihasilkan, sehingga dengan faktorfaktor tersebut saling melengkapi maka proses produksi dapat beroperasi secara
optimal dan diharapkan dapat diterima oleh pasar, sehingga perusahaan dapat terus
beroperasi untuk memenuhi kebutuhan atau permintaan pasar.
2.3
Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi adalah aktivitas untuk menetapkan produk yang
diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, kapan produk tersebut harus selesai dan sumbersumber yang dibutuhkan. Pengendalian produksi adalah aktivitas yang menetapkan
kemampuan sumber-sumber yang digunakan dalam memenuhi rencana, kemampuan
produksi berjalan sesuai rencana, melakukan perbaikan rencana.
11
2.
strategis perusahaan
Sebagai alat ukur performansi proses perencanaan produksi
Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi
Memonitor hasil produksi aktual terhadap rencana produksi dan membuat
penyesuaian.
Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target produksi dan rencana
strategis
Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan Jadwal induk Produksi.
1. Tingkatan Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Sistem pengendalian dan perencanaan produksi terbagi ke dalam tiga tingkatan:
12
2.4
13
Layout menurut Taylor dalam buku Sri Joko (2004:181) , bukan saja kegiatan
untuk menentukan tata letak dari peralatan/mesin yang diperlukan dalam proses
produksi tetapi tata letak dari seluruh fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan, yang
meliputi penetapan lokasi setiap departemen, letak mesin-mesin, letak gudang, lorong
(koridor) dan seluruh lingkungan kerja baik yang sekarang digunakan atau yang akan
diusulkan.
Layout fasilitas produksi merupakan keseluruhan bentuk dan penempatan
fasilitasfasilitas yang diperlukan di dalam proses produksi di dalam berproduksi
diperlukan peralatan peralatan, perlengkapan perlengkapan, mesin mesin atau
fasilitas fasilitas produksi. Fasilitas fasilitas tersebut harus diatur sesuai dengan
kebutuhan proses produksi sehingga hasil produksi dapat diproduksi dengan jumlah
dan kualitas yang sesuai, dapat diselesaikan tepat pada waktunya dan dengan biaya
yang minim.
Perencanaan layout pabrik merupakan pemilihan secara optimum penempatan
mesin-mesin peralatan pabrik, tempat kerja, tempat penyimpanan dan fasilitas servis,
bersama sama dengan penentuan bentu gedung pabriknya.
2.4.1
Tujuan Layout
Tujuan pengaturan layout fasilitas yang baik itu adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
14
Macam-Macam Layout
Dalam menentukan plan layout atau tata letak pabrik yang baik haruslah
ditentukan berdasarkan pengaruh faktor-faktor yang ada seperti tahapan proses
produksi, hasil keluaran produksi, jenis perlengkapan yang digunakan berdasarkan
sifat produksi dari produk yang diproduksi tersebut. Macam-macam layout :
1.
layout
proses
mesin mesin
dan
peralatan peralatan
yang
3.
2.4.3
15
1. Tenaga kerja
Keadaan tenaga kerja adalah merupakan salah satu faktor yang sangat penting
yang perlu dipertimbangkan dalam keputusan lokasi usaha, terutama bagi
perusahaan manufaktur dan perusahaan jasa yang konsumennya banyak dan
tersebar dalam daerah yang luas.
2. Transportasi dan logistik
Kedekatan lokasi pabrik dengan pemasok dan pasar adalah dua pertimbangan
penting dalam kebijakan lokasi. Kedekatan dengan sumber bahan baku dirasakan
sangat penting terutama bagi industriy berat, seperti pasa perusahaan yang
bergerak dalam pertambangan, perusahaan penggergajian / pengolahan kayu dan
perusahaan yang mengolah produk - produk pertanian.
3. Konsumen dan pasar
Konsumen dan pasar sangat penting terutama bagi perusahaan yang bergerak pada
bidang jasa, oleh karenanya banyak perusahaan jasa menentukan lokasi usahanya
dengan cara yang sederhana yaitu dengan mencari lokasi dimana lalu-lintas
konsumen yang tinggi, disitulah perusahaan mendirikan atau membangun fasilitas
usahanya tanpa memperhatikan tingkat persaingan potensial pada lokasi tersebut.
Jalan utama menuju luar kota merupakan contoh lokasi dimana tingkat persaingan
usaha rumah makan dan jasa perbaikan kendaraan cukup tinggi.
4. Lingkungan masyarakat
Ada sejumlah faktor khusus yang penting yang perlu menjadi pertimbangan
dalam mengambil kebijakan tentang lokasi dimana perusahaan akan didirikan
yang berhubungan dengan masyarakat lokal.
16
2.5
Desain Produk
Desain produk adalah suatu bidang keahlian desain yang mempelajari dan
merencanakan benda pakai, yang diproduksikan secara industri. Ruang lingkup
keahliannya luas, mulai dari benda pakai sederhana seperti perlengkapan rumah
tangga, furniture, alat peraga, maupun mainan anak hingga perlengkapan modern
berteknologi tinggi seperti peralatan elektronik, transportasi, militer, penerbangan,
serta perkapalan.
Desain produk menekankan perhatian utamanya pada hubungan antar manusia
sebagai pemakai dan produk sebagai benda pakai. Penekanannya terdapat pada
hubungan timbal balik yang melibatkan pertimbangan yang mencakup aspek teknis,
fungsi, psikologis, pasar. Sehingga pengembangan desain suatu produk memerlukan
wawasan yang memadai tentang bahan, proses produksi, perilaku manusia serta
tuntutan sosial, budaya dan ekonomi.
Suatu produk disamping dituntut tidak hanya memiliki fungsi teknis, ekonomi
atau sekedar pemenuhan kebutuhan fisik saja, tetapi juga diharapkan dapat menjawab
tuntutan akan fungsi simbolik, keindahan, kenyamanan, dan keindahan.
Desain produk terdiri dari dua kata yaitu desain dan produk. Menurut kamus
Bahasa Indonesia, desain berarti kerangka atau rancangan.sedangkan produk berarti
barang atau jasa yang dibuat dan ditambah guna atau nilainya kemudian diproses
produksi menjadi hasil akhir. Jadi pengertian desain produk adalah salah satu aktivitas
yang merancang suatu bentuk kemudian diproses melalui proses produksi dan
hasilnya akan menjadi suatu produk yang bernilai dan kegunaannya dapat memenuhi
17
keinginan konsumen yang berubah-ubah. Desain produk adalah suatu profesi yang
kegiatannya berkaitan dengan suatu proses inovasi teknologi.
2.6
Material Handling
Pengendalian Bahan (Material handling) menurut Sofyan Assauri (1999 :
85) merupakan kegiatan meletakkan bahan dan menempatkan bahan yang sesuai
pada tempatnya mulai dalam proses hingga saat produk tersebut dikeluarkan
menjadi barang jadi. Material Handling adalah suatu seni dan ilmu untuk
memindahkan, membungkus dan menyimpan bahan dalam segala bentuk.
Tujuan dari pemindahan bahan ini adalah mencapai pemindahan bahan
bahan yang tertib dan teratur dengan memenuhi syarat yang telah ditentukan
dan yang lebih penting lagi adalah mencapai biaya yang rendah. Penurunan
biaya material handling dapat diusahakan dengan cara :
1. Pengurangan jumlah dan jarak pengangkutan.
2. Pengurangan waktu yang dibutuhkan di dalam pengangkutan bahan.
3. Pemilihan alat pengangkutan bahan yang tepat.
2.6.1
Bahan Baku
Bahan baku merupakan bagian yang integral dari produk yang dihasilkan oleh
suatu perusahaan. Menurut Gitosudarmo (2002:79) , bahan baku merupakan
kebutuhan pokok suatu industri yang akan menghasilkan suatu produk atau barang.
Sedangkan menurut Kusuma (2002:131) , bahwa persediaan adalah sebagian
barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada periode mendatang.
18
Persediaan dapat berbentuk bahan baku yang disimpan untuk dijual, beliau juga
menegaskan bahwa tujuan adanya persediaan bahan baku tersebut adalah untuk
mengurangi ketidakpastian produksi akibat fluktuasi pasokan bahan baku.
Tersedianya bahan baku yang cukup besar adalah merupakan faktor penting
guna kelancaran proses produksi. Akan tetapi persediaan bahan baku yang sangat
besar adalah pemborosan biaya yang besar pula. Untuk itu diperlukan perencanaan
dan pengawasan terhadap bahan baku ini baik mengenai jumlah bahan baku yang
dibutuhkan selama satu tahun dapat diperhitungkan dari rencana produksi yang akan
dihasilkan.
2.6.2
dapat
memanfaatkan persediaan yang ada sambil menunggu bahan baku yang dikirim
dari pemasok.
2. Menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga hams
dikembalikan.
3. Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan disimpan dalam gudang, sebab
akan menghindari naiknya harga bahan baku yang mengikuti arus kenaikan valuta
asing.
19
20
BAB III
GAMBARAN PERUSAHAAN
3.1
Gambaran Umum
Kebun wonosari - lawang merupakan kebun yang membudidayakan dan
mengelolah teh. Sinergi antara tanah, iklim dan jenis klon tanaman pokok selama ini
telah menghasilkan mutu atau kualitas teh serta produktivitas yang sangat baik. Kebun
wonosari - lawang merupakan salah satu dari 35 unit kebun yang dimiliki PT
Perkebunan Nusantara XII (Persero). PTPN XII mengelola area perkebunan seluas
80.000 ha dan tersebar di seluruh wilayah Jawa Timur yang terbagi menjadi 3
wilayah dan 34 unit kebun.
PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) disingkat PTPN XII dibentuk
berdasarkan PP No 17 Tahun 1996, tanggal 14 Februari 1996. Akta pendirian PT
Perkeunana Nusantara XII (Persero) No.45 tamggal 08 Agustus 1996. Akte perubahan
Anggaran Dasar perusahaan nomor 62 tanggal 24 Mei 2000 dibuat oleh notaris
Justisia Soetandio,SH dan disahkan Menteri Hukum dan Perundang Undangan
Republik Indonesia dengan SK No. C. 22950 HT 01.04 tahun 2000. Selanjutnya, Akte
Notaris Nomor 62 diubah menjadi Akte Nomor 30 Notars Habib Adjie,SH,M.Hum
tanggal 16 Agustus 2008.
21
PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara
(BUMN). Perusahaan yang berstatus sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini
merupakan penggabungan kebun kebun di Jawa Timur dari eks PTP XXIII, PTP
XXVI dan PTP XXIX. Didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Madya
Surabaya Tanggal 18 September 1996 Nomor 022/BH.13.01. Status tanah, tanah Hak
Guna Usaha berlaku sampai dengan tahun 2011 dan diurus perpanjangannya.
Komposisi Kepemilikan Saham Negara Republik Indonesia : 100.00%
3.2
3.3
22
untuk
meningkatkan
nilai
bagi
shareholders
dan
stakeholders lainnya.
d. Mengembangkan usaha agribisnis dengan tata kelola yang baik serta
peduli pada kelestarian alam dan tanggung jawab social pada lingkungan
usaha (community development).
3.4
Lokasi Perusahaan
Kebun teh wonosari terletak 30 km arah utara kota Malang tepatnya terletak
di desa Toyomarto, Kecamatan Singosari dan Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang
Kabupaten Malang. Kebun wonosari terletak pada ketinggian 950 1250 m dpl,
dengan pabrik yang terletak pada ketinggian 950 m dpl. Elevasi kebunnya menghadap
ke arah timur dan jenis tanahnya terdiri dari tanah latosol dan andosol.
3.5
23
hari sekitar 26-30 C dan kelembaban 40-70%. Sedangkan pada malam hari
temperature mencapai 19-24 C dan kelembabannya 70 - 90% dengan tipe iklim B ke
C.
3.6
Tanaman
Kebun teh wonosari menghasilkan tanaman yang berupa :
a. Teh
: - Camellia sinensis
- Camellia assamica
b. Tebu
c. Kopi
d. Kapas
e. Kayu-kayuan
3.7
Agrowisata
Objek wisata agro Wonosari merupakan salah satu bentuk diversifikasi latihan
perkebunan sebagai kawasan wisata wonosari yang memiliki prospek ke depan yang
bagus dan dapat menambah pendapatan USS Wonosari selain dari produksi teh.
Wisata agro Wonosari mengembangkan berbagai fasilitas yang meliputi
rekreasi, penginapan, olahraga serta wisata edukatif. Selain itu, juga ada kolam renag,
bar pool, dan tea house. Fasilitas wisata agro wonosari diantaranya sebagi berikut:
a. Fasilitas penginapan atau wisma
Objek wisata agro merupakan objek wisata yang mempunyai kekhasan
panorama the yang alamai yang menyajikan sentuhan kepariwisataan
dengan nuansa perkebunan berbagai fasilitas. Berikut ini merupakan fasilitas
penginapan yang ditawarkan di OWA Wonosari.
b. Fasilitas umum
Untuk mewujudkan OWA Wonosari sebagi daerah tujuan wisata dan
pemenuhan kebutuhan rekreasi, wisata agro telah mengembangkan berbagai
fasilitas yang meliputi kolam renang, wisma, pusat jajanan serba ada
(pujasera), dan lain-lain.
24
3.8
: 300 orang
: 30 orang
: 670 orang
: 1000 orang
25
3.9
3.10
26
Malaysia, Pakistan, Iran, India, Korea, Singapura, Iran, Jepang, Srilanka, dan
Taiwan.
Di Benua Eropa tersebar di beberapa negara antara lain Belanda, Jerman,
Prancis, Polandia, Swiss, Belgia, Inggris, Rusia dan Italia. Sedangkan di Benua
Amerika, pemasarn produk teh dapat ditemukan di negara Amerika dan Canada.
Negara Mesir dan Uni Emirat Arab merupakan negara pemasaran teh di Benua
Afrika. Di Benua Australia, kita hanya bisa mendapatkan produk teh PTPN XII di
negara Australia.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
4.1.1
Metode Observasi
Observasi adalah metode dengan melakukan pengamatan atau terjun langsung
ke perusahaan. Dengan datang langsung ke perusahaan tersebut, kami dapat
mengetahui bagaimana strategi dan kebijakan perusahaan tersebut dalam memasarkan
produknya agar diminati oleh konsumen. Observasi ini kami lakukan bertujuan agar
dalam pembahasan tentang strategi perusahaan kami lebih optimal dan mengetahui
secara langsung bagaimana keadaan yang sebenarnya dalam PT Perkebunan
Nusantara XII yang kami kunjungi. Dalam praktikum ke perusahaan tersebut kami
dapat menyimpulkan strategi pemasaran yang tiap perusahaan berbeda.
27
28
atau kaporit dan itu harus air didihan yang pertama lalu diseduh dan diaduknya jangan
terlalu lama.
2. Ada berapa jenis daun teh yang digunakan dalam proses produksi di PTPN XII
(Persero) ?
- Ada 2 macam jenis daun teh yaitu, Camellia sinensis (30%) memiliki ciri ciri
daun berwarna hijau terang dan memanjang, tidak tahan terhadap penyakit dan
memiliki rasa yang kuat. Dan Camellia assamica (70%) memiliki ciri ciri daun
berwarna hijau gelap dan lebar, tahan terhadap penyakit tetapi rasa dari daun teh ini
kurang.
3. Ada berapa jenis teh yang diproduksi di PTPN XII (Persero) ?
- Ada 3 macam teh yang diproduksi di PTPN XII (Persero) yaitu teh hitam, teh putih
dan teh hijau.
4. Apa manfaat dari teh hitam?
- Manfaat dari teh hitam yaitu dapat menstabilkan metabolisme tubuh dan kesehatan
tubuh. Dan juga dapat menangkal radikal bebas atau sel kanker. Baik dikonsumsi di
pagi hari dan sore hari
5. Apa Manfaat dari teh putih?
- Manfaat dari teh putih yaitu untuk menurunkan tekanan darah. Sebaiknya
dikonsumsi pagi dan sore hari. Bagi yang tekanan darahnya tinggi dianjurkan
mengkonsumsi teh putih.
6. Apa manfaat dari teh hijau ?
29
- Manfaat dari teh hijau yaitu dapat menjaga kesehatan kulit, dapat menurunkan berat
badan, mencegah penyakit diabetes, mencegah penyakit jantung, dan dapat
mengurangi resiko kanker.
4.2
4.2.1
Pengamatan Teh
Baik teh hitam, teh hijau, teh putih, maupun teh oolong dapat diolah dari
bahan baku yang sama yaitu daun teh Camellia sinensis (teh cina) dan Camellia
asamica (teh india). Di Indonesia sebagian besar tanamannya berupa Camellia
asamica. Salah satu kelebihan dari varietas assamica ini adalah kandungan
polifenolnya yang tinggi sehingga sangatlah beralasan bila teh Indonesia lebih
berpotensi dalam hal kesehatan dibandingkan teh jepang maupun teh china yang
mengandalkan varietas sinesis sebagai bahan bakunya.
Manfaat teh bagi kesehatan tubuh diantaranya sebagai berikut:
a. Memperkutat gigi & Mencegah karises pada gigi. Unsur Flouride (F) yang cukup
tinggi pada teh dapat membantu dalam mencegah tumbuhnya karises pada gigi serta
dapat memperkuat gigi. Kadar flour dan polifenol untuk membunuh bakteri karises.
b. Mengurangi resiko keracunan makanan. Unsur catechin (salah satu unsur dalam
Polyphenols) telah terbukti bahwa unsur tersebut memiliki kemampuan untuk
menghentikan pertumbuhan beberapa bakteri yang menyebabkan keracunan makanan.
c. Memperkuat daya tahan tubuh dengan adanya vitamin C dan vitamin E. Dapat juga
membantu memperkuat daya tahan tubuh.
d. Menyegarkan tubuh. Teh mengandung sejenis kafein yang berbeda dengan kopi, maka
teh juga dapat merangsang sistem syaraf tubuh kita sehingga pengambilan oksigen
kedalam tubuh lebih lancar.
30
31
paling umum, pengolahan teh melibatkan oksodasi terhadap pucuk daun, penghentian
oksidasi, pembentukan teh dan pengeringan. Dari tahapan ini, derajat oksidasi
memainkan peran penting untuk menentukan rasa teh, dengam perawatan dan
pemotongan pucuk daun mempengaruhi cita rasa juga turut berperan meski cukup
kecil.
32
1. Pemetikan
Daun teh yakni satu kuntum atau tig pucuk dari atas yang dipetik dari semak Camelia
assamica tidak boleh daun yang muda. Dilakukan setiap 3 bulan sekali pada musim
33
panas sedangkan pada musim hujan 2 kali dalam sebulan. Kuantitas daun teh pada
musim panas lebih sedikit dibandingkan pada musim hujan. Pemetikan dilakukan
dengan tangan ketika kualitas teh menjadi prioritas atau ketika biaya tenaga pekerja
bukan persoalan. Pemetikan dengan tangan dilakukan dengan cara menggenggam
sejajar dengan hentakan pergelangan tangan dan tanpa pemilinan atau penjempitan,
karena jika yang terakhir dilakukan kan menurunkan mutu daun.
2. Pelayuan
Tahap pertama pada proses pengolahan teh hitam adalah pelayuan. Selama proses
pelayuan, daun teh aan mengalami dua perubahan yaitu perubahan senyawasnyawanyakimia kimia yang terdapat dalam daun serta menurunnya kandungan air
sehingga daun teh menjadi lemas. Proses ini dilakukan pada alat Whitering Trough
selama 8-14 jam tergantung kondisi pabrik dan cuaca dengan kadar air berkurang
70% hasil pelayuan yang baik ditandai dengan pucuk layu yang berwarna hijau
kekuningan, tidak mengering, tangkai muda menjdi lentur, bila digenggam terasa
lembut dan bila dilemparkan tidak akan buyar serta timbul roma yang khas seperti
buah masak.
3. Penggilingan dan Oksimatis
Secarakimi selama proses penggilingan merupakan proses awal terjadinya oksimatis
yaitu bertemunya polifenol dan enzim polifenol oksidase dengan bantuan oksigen.
Penggilingan akan mengakibatkan memar dan dinding sel pada daun teh menjadi
rusak. Cairan sel akan keluar dipermukaan daun secara rata. Proses ini berlangsung
katekin akan diubah menjadi theaflavin dan thearubigin yang merupaan komponen
penting baik terhadap warna, rasamaupun aroma seduhan teh hitam. Proses ini
biasanya berlangsung selama 90-120 menit tergantung kondisi dan program giling
pabrik yang ersangkutan.mesin yang biasa digunakan dalam proses penggilingan ini
dapat berupa Open TopRoller (OTR), Rotorvane dan Press Cup Roller (PCR) : unk
34
teh hitam orthodox sedangkan Mesin Crushing Tearing and Curling (CTC) : untuk teh
hitam CTC.
4. Pengeringan
Poses ini bertujuan untuk menghentikan proses oktimasi pada saat seluruh komponen
kimia pentingdalam daun teh telah secara optimal terbentuk.proses ini menyebabkan
kadar air daun teh turun menjadi 2,5-4%. Keadaan ini dapat memudahkan proses
penyimpanan dan transportasi. Mesin yang biasa digunakan dapat berupa Endless
Chain Pressure Dryer (ECPD) maupun Fluid Bed Dryer (FBD) pada suhu 90-9 55 C
selama 20-22 menit. Sebenernya output dari proses ini sudah dapat dikatakan sebagai
teh hitam meski masih memerlukan proses labih lanjut untuk memisahkan dan
mengklasifikasikan teh berdasarkan kualitasnya. Untuk itu diperlukan proses sortasi
dan grading.
5. Sortasi and Grading
Sotasi bertujuan untuk memisahkan eh kering berdasrkan warna, ukuran dan berat.
Sedangkan grading bertujuan untuk memisahkan teh chia yang mengandalkan varietas
sinensus sebagai bahan bakunya.
2. Teh Hijau
Di antara ketiga jenis teh teh fermentasi (teh hitam), teh semi fermentasi (teh
oolong) serta teh tanpa fermentasi (teh hijau). Teh hijau boleh dinobatkan sebagai teh
dengan potensi aktivitas kesehatan yang paling baik karena katekin yang merupakan
komponen bioaktif, selama pengolahan teh hijau dipertahankan jumlahnya dengan
cara menginaktivasi enzim polifenol oksidasi baik melalui proses pelayuan maupun
pemanasan. Pada proses pengolahan lainnya katekin dioksidasi menjadi senyawa
orthoquinon, bisflavanol, theaflavin dan thearubigin.
35
36
Pada proses pengolahan teh hijau, penggulungan merupakan tahapan pengolahan yang
bertujuan untuk membentuk mutu secara fisik. Selama proses penggulungan daun teh
akan dibentuk menjadi gulungan kecil dan terjadi pemotongan. Proses ini dilakukan
segera setelah daun layu keluar dari mesin pelayuan. Mesin penggulung yang biasa
digunakan adalah open top roller 26 type single action selama 15 17 menit.
4. Pengeringan
Pengeringan bertujuan untuk mereduksi kandungan air dalam daun hingga 3 4%.
Untuk mencapai kadar air yang demikian rendahnya, pengeringan umumnya
dilakukan dalam dua tahap. Pengeringan pertama bertujuan mereduksi kandungan air
dan memekatkan cairan sel yang menempel pada permukaan daun. Hasil pengeringan
pertama masih setengah kering dengan tingkat kekeringan (kering dibagi basah)
sekitar 30 35%. Mesin yang digunakan pada proses pengeringan pertama ini adalah
Endless Chain Pressure Dryer (ECPD) dengan suhu masuk 130 - 135C dan suhu
keluar 50 - 55 C dengan lama pengeringan kira kira 25 menit. Disamping
memperbaiki bentuk gulungan, pengeringan kedua bertujuan untuk mengeringkan teh
sampai kadar airnya menyentuh 3 4%. Mesin yang digunakan dalam proses ini
biasanya berupa rotary dryer type repeat roll lama pengeringan berkisar antara 80 90
menit pada suhu dibawah 70 C.
5. Sortasi dan Grading
Sortasi dan grading pada proses pengolahan teh hijau sama seperti teh hitam. Sortasi
dan grading bertujuan untuk memisahkan, memurnikan dan membentuk jenis mutu
agar teh dapat diterima baik dipasaran lokal maupun ekspor.
6. Pengemasan
Teh yang telah di sortasi dan di grading dimasukkan dalam peti miring yang
selanjutnya dimasukkan kedalam tea bulker untuk dilakukan pencampuran (blending).
Proses ini untuk menghomogenkan produk teh dalam grade yang sama. Mengingat
produk pertanian senantiasa mengalami fluktuasi kualitas, maka produk teh dari batch
ke batch dari hari ke hari senantiasa berbeda. Untuk menghilangkan perbedaan
37
BAB V
KESIMPULAN
38
DAFTAR PUSTAKA
39
LAMPIRAN
Anggota Kelompok 6
40
41