Anda di halaman 1dari 19

ta Kuliah Dosen Pengampu

Azas-azas manajemen Drs.Rustandy zainal abiding,M.Si

‘’ Perkembangan teori manajemen’’

Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Dicky pramudia alamsyah (182030188)
2. Nadya azzahra (182030189)
3. Dwi Anisa Josriani (182030205)
4. Azril dila agrippiana (182030208)
5. Sindi fartina devi (182030219)

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

UNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala kehendak, keridhoan dan
rahmatnya yang telah diberikan kepada hambanya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul perkembangan teori manajemen.

Makalah ini disusun sebagai upaya untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah azas-
azas manajemen.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca,untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini,oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 5 february2018

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah dan perkembangan teori manajemen..................................................................


B. Teori manajemen klasik...................................................................................................
C. Teori dan aliran manajemen modern...............................................................................
D. Aliran kuantitatif..............................................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
sesungguhnya mulai kapan teori manajemen itu ada? Yaitu mulai sejak para pelaku usaha
berkecimpung memikirkan upaya terbaik dalam aktifitas manajemen tertuang dalam sejarah
perkembangan manajemen dalam kurun waktu tertentu. Manajemen adalah praktik
melaksanakan usah terbaik sehingga dari sejarah pemikiran manajemen kita dapat belajar dari
kegagalan dan keberhasilan orang-orang terdahulu yang menerapkan konsep manajemen
berdasarkan pemikiran pada kurun waktu tertentu dengan kasus tertentu pula. Dalam pendidikan,
manajemen itu dapat diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar
terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya.

Dipilih manajemen sebagai aktivitas, bukan sebagai individu, agar konsisten dengan istilah
administrasi dengan administrator sebagai pelaksananya dan supervisi dengan supervisor sebagai
pelaksananya. Kepala sekolah misalnya bisa berperan sebagai administrator dalam mengemban
mis atasan, sebagai manajer dalam memadukan sumber-sumber pendidikan, dan sebagai
supervisor dalam membina guru-guru pada proses belajar mengajar (Pidarta: 1988). Selain
makalah ini memberikan penjelasan tentang sejarah dan gambaran bagaimana aliran pikiran
manusia tentang manajemen masa lalu, diharapkan dapat bermanfaat bagi teman-teman yang
ingin mempelajari ilmu manajemen lebih lanjut.
B. Rumusan Masalah
Rumusan Makalah ini menjelaskan tentang :

1.   bagaimana sejarah teori manajemen ?


2.   apa itu teori manajemen klasik?
3.   apa itu teori manajemen modern?
4.  bagaimana aliran manajemen modern?
5.   bagaimana aliran kuantitatif?
C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari makalah ini adalah :


1.    Untuk memenuhi tugas dari mata kuliah azas-azas manajemen.
2.    Untuk mengetahui bagaimana sejarah teori manajemen.
3.    Untuk mengetahui teori-teori yang ada di dalam manaje.men.
4.    Untuk mengetahui aliran-aliran dalam teori manajemen.
BAB II

PEMBAHASAN

A.    Sejarah Menejemen

Kata manajemen berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti "mengendalikan," Kata ini


mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti "kepemilikan kuda" (yang berasal
dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga
berasal dari bahasa Italia.  Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris
menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.

Sesungguhnya manajemen sudah ada sejak jaman dahulu, salah satu bukti adalah Piramida
Mesir. Adanya bangunan Piramida di Mesir menunjukkan bahwa pada zaman dulu telah ada
serangkaian kegiatan yang diatur sedemikian rupa, mengikuti tahapan-tahapan tertentu yang
telah disiapkan hingga bangunan Piramida yang megah di tengah gurun pasir dapat menjadi
decak kagum masyarakat dis seluruh dunia dari dulu hingga kini. Dari sejarah dapat kita ketahui
bahwa tidak kurang dari ribuan orang telah terlibat dalam pembangunan Piramida di Mesir.

Selain Piramida di Mesir, ada juga benteng raksasa yang berdiri sepanjang ribuan kilometer di
Cina. Benteng ini juga menunjukkan betapa orang-orang Cina dahulu telah melakukan kegiatan
manajemen (dalam bentuk apapun kegiatan manajemen tersebut sehingga bangunan benteng
yang kokoh dapat tetap bertahan hingga hari ini. Selain itu juga Candi Borobudur di Indonesia,
dan masih banyak contoh bangunan-bangunan kuno yang sangat rumit bisa dibangun oleh nenek
monyang kita. Dari bukti-bukti tersebut dapat dilihat bagaimana orang-orang dahulu telah
menerapkan manajemen.

Secara keilmuan, manajemen baru terumuskan kurang lebih di abad 18 atau awal abad 19
Masehi. Diantara tokoh-tokoh yang mula-mula memperkenalkan manajemen secara keilmuan
adalah Robert Owen (1771-1858) dan Charles Babbage (1972-1871). Owen seorang pembaru
dan indrustrialisasi dari Inggris adalah di antara tokoh pertama yang menyatakan perlunya
sumber daya manusia di dalam organisasi dan kesejahteraan pekerja. Sedangkan Babbage
seorang ahli matematika dari Inggris orang yang pertama kali berbicara mengenai pentingnya
efisiensi dalam proses produksi. Dia meyakini akan perlunya pembagian kerja dan perlunya
penggunaan matematika dalam efisiensi penggunaan fasilitas dan material produksi (Ernie dan
Saefullah: 2005). Dengan demikian bisa dikatakan Robert Owen dan Charles Babbage adalah
pionir dalam ilmu manajemen.

Perkembangan Teori Menejemen Peristiwa penting yang mempengaruhi Ilmu


Manajemen adalah revolusi industri di Inggris. Revolusi Industri di Inggris ditandai dengan
penggunaan mesin menggantikan tenaga manusia yang berakibat berpindahnya kegiatan
produksi dari rumah-rumah ke tempat –tempat yang disebut pabrik, sehingga dibutuhkan teori
yang dapat membantu meramalkan permintaan, memberikan tugas pada bawahan dan lain-lain.
Sehingga Ilmu Manajemen mulai dikembangkan oleh para ahli.

Apa yang telah dikenalkan oleh Owen dan Babbage pada akhir abad 19 memberikan kontribusi
yang berharga bagi para praktisi manajemen bahwa organisasi bisnis perlu dikelola secara benar,
terutama jika organisasi tersebut berskala besar dan melibatkan banyak sekali orang dan sumber
daya yang harus dikelola. Kontribusi Owen dan Babbage seolah telah membukakan mata para
praktisi bisnis pada saat itu bagaimana seharusnya bisnis dijalankan. Bermunculan pula setelah
itu berbagai teori-teori dalam ilmu manajemen.

Pemikiran Awalnya:
                       Sebelum abad ke-20, terjadi 2 peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa
pertama terjadi pd tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik,
The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yg akan
diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam
tugas-tugas yg spesifik & berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti sbg contoh,
Smith mengatakan bahwa dgn sepuluh orang perusahaan peniti dpt menghasilkan kurang lbh
48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap
bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari.
Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dpt meningkatkan produktivitas
dgn meningkatnya keterampilan & kecekatan tiap-tiap pekerja,menghemat waktu yg terbuang
dalam pergantian tugas, & menciptakan mesin & penemuan lain yg dpt menghemat tenaga
kerja.
                        Peristiwa penting kedua yg memengaruhi perkembangan ilmu manajemen adl
Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin,
menggantikan tenaga manusia, yg berakibat pd pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah
menuju tempat khusus yg disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manajer-
manajer ketika itu membutuhkan teori yg dpt membantu mereka meramalkan permintaan,
memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kpd bawahan, mengarahkan
kegiatan sehari-hari, & lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.

Manajemen di Era Manajemen Ilmiah:

                 Era ini ditandai dgn berkembangan perkembangan ilmu manajemen dari kalangan


insinyur—seperti Henry Towne, Frederick Winslow Taylor, Frederick A. Halsey, & Harrington
Emerson.
Manajemen ilmiah, atau dalam bahasa Inggris disebut scientific management, dipopulerkan oleh
Frederick Winslow Taylor dalam bukunya yg berjudul Principles of Scientific Management pd
tahun 1911. Dalam bukunya itu, Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah adl “penggunaan
metode ilmiah ukt menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan sesuatu pekerjaan.” Beberapa
penulis seperti Stephen Robbins menganggap tahun terbitnya buku ini sbg tahun lahirya teori
manajemen modern.
Henry Gantt yg pernah bekerja bersama Taylor di Midvale Steel Company menggagas ide
bahwa seharusnya seorang mampu mandor memberi pendidikan kpd karyawannya ukt bersifat
rajin (industrious ) & kooperatif. Ia juga mendesain sebuah grafik ukt membantu manajemen yg
disebut sbg Gantt chart yg digunakan ukt merancang & mengontrol pekerjaan.
Manajemen ilmiah kemudian dikembangkan lbh jauh oleh pasangan suami-istri Frank & Lillian
Gilbreth. Keluarga Gilbreth berhasil menciptakan micromotion yg dpt mencatat setiap gerakan
yg dilakukan oleh pekerja & lamanya waktu yg dihabiskan ukt melakukan setiap gerakan
tersebut.
Era ini juga ditandai dgn hadirnya teori administratif, yaitu teori mengenai apa yg dilakukan oleh
para manajer & bagaimana cara membentuk praktik manajemen yg baik.

                   Perkembangan selanjutnya terjadi pd tahun 1940-an ketika Patrick Blackett


melahirkan ilmu riset operasi, yg merupakan kombinasi dari teori statistika dgn teori
mikroekonomi. Riset operasi, sering dikenal dgn “Sains Manajemen”, mencoba pendekatan sains
ukt menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang logistik & operasi. Pada
tahun 1946, Peter F. Drucker menerbitkan salah satu buku paling awal tentang manajemen
terapan: “Konsep Korporasi” (Concept of the Corporation). Buku ini muncul atas ide Alfred
Sloan (chairman dari General Motors) yg menugaskan penelitian tentang organisasi.

Manajemen di Era Manusia Sosial

Era manusia sosial ditandai dgn lahirnya mahzab perilaku (behavioral school) dalam pemikiran
manajemen di akhir era manajemen ilmiah. Mahzab perilaku tdk mendapatkan pengakuan luas
sampai tahun 1930-an. Katalis utama dari kelahiran mahzab perilaku adl serangkaian studi
penelitian yg dikenal sbg eksperimen Hawthrone.
Eksperimen Hawthrone dilakukan pd tahun 1920-an hingga 1930-an di Pabrik Hawthrone milik
Western Electric Company Works di Cicero, Illenois. Kajian ini awalnya bertujuan mempelajari
pengaruh berbagai macam tingkat penerangan lampu terhadap produktivitas kerja. Hasil kajian
mengindikasikan bahwa ternyata insentif seperti jabatan, lama jam kerja, periode istirahat,
maupun upah lbh sedikit pengaruhnya terhadap output pekerja dibandingkan dgn tekanan
kelompok, penerimaan kelompok, serta rasa aman yg menyertainya. Peneliti menyimpulkan
bahwa norma-norma sosial atau standar kelompok merupakan penentu utama perilaku kerja
individu.

Manajemen Modern (1940-sekarang)

           Tokoh manajemen pada masa ini adalah Douglas McGregor yang terkenal dengan teori x
dan y. Teori xy ini merupakan salah satu teori perilaku.  Teori xy ini diungkap McGregor dalam
bukunya, The Human Side Enterprise. Dalam buku ini, diuraikan para manajer /pemimpin
organisasi memiliki dua jenis pandangan terhadap para pegawai/karyawan yaitu teori x atau teori
y.

Menurut asumsi teori X dari McGregor ini bahwa orang-orang ini pada hakekatnya adalah:

1. Pada dasarnya pegawai tidak menyukai pekerjaan, jika mungkin berusaha


menghindarinya.
2. Karena pegawai tidak menyukai pekerjaan, maka mereka harus dipaksa, dikendalikan,
atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.
3. Para pegawai akan mengelakkan tanggung jawab dan mencari pengarahan yang formal
sepanjang hal itu terjadi.
4. Kebanyakan pegawai menempatkan rasa aman diatas faktor lain yang berhubungan
dengan pekerjaan yang akan memperlihatkan sedikit ambisi.
5. Pekerjaan itu pada hakekatnya seperti bermain dapat memberikan kepuasan kepada
orang. Keduanya bekerja dan bermain merupakan aktiva-aktiva fisik dan mental. Sehingga
di antara keduanya tidak ada perbedaan, jira keadaan sama-sama menyenangka.
6. Manusia dapat mengawasi diri sendiri, dan hal itu tidak bisa dihindari dalam rangka
mencapai tujuan-tujuan organisasi.
7. Kemampuan untuk berkreativitas di dalam memecahkan persoalan-persoalan organisasi
secara luas didistribusikan kepada seluruh karyawan.
8. Motivasi tidak saja berlaku pada kebutuhan-kebutuhan social, penghargaan dan
aktualisasi diri tetapi juga pada tingkat kebutuhan-kebutuhan fisiologi dan keamanan.
9. Orang-orang dapat mengendalikan diri dan kreatif dalam bekerja jika dimotivasi secara
tepat.
10. Dengan memahami asumís dasar teori Y ini, McGregor menyatakan selanjutnya bahwa
merupakan tugas yang penting bagi menajemen untuk melepaskan tali pengendali dengan
memberikan kesempatan mengembangkan potensi yang ada pada masing-masing individu.
Motivasi yang sesuai bagi orang-orang untuk mencapai tujuannya sendiri sebaik mungkin,
dengan memberikan pengarahan usaha-usaha mereka untuk mencapai tujuan organisasi

B. Teori Manajemen Klasik


1. Henry Fayol (1841-1925)

Henry Fayol adalah seorang industriawan Perancis yang kemudian terkenal sebagai
bapak manajemen operasional mengembangkan manajemen sebagaimana yang dikemukakannya
dalam bukunya yang terkenal yang berjudul Administration Industrielle et generale. Fayol
berpendapat bahwa dalam perusahaan industri kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan manajemen
dapat dibagi ke dalam beberapa kelompok tugas, yaitu:

a. Technical. Merupakan kegiatan memproduksi dan membuat produk. Kegiatannya


meliputi merencanakan dan mengorganisir produk.
b. Commercial. Meliputi kegiatan membeli bahan-bahan yang dibutuhkan dan menjual
barang (hasil produksi).
c. Finacial. Kegiatan pembelanjaan, yakni meliputi kegiatan mencari modal dan bagaimana
menggunakan modal tersebut.
d. Security. Yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menjaga keamanan (keselamatan kerja
dan harta benda yang dimilki perusahaan).
e. Akuntansi. Meliputi kegiatan yang terdiri dari mencatat, menghitung, mengkalkulasi
biaya yang dilaksanakan, menghitung dan menentukan keuntungan yang diperoleh, meng
tahui hutang-hutang yang menjadi kewajiban perusahaan me nyajikan neraca, laporan
rugi laba, dan mengumpulkan data data dalam bentuk statistik.
f. Tugas manajerial. Melaksanakan fungsi-fungsi yang ada dalam manajemen.

2. James D. Mooney

Menurut James D. Mooney, kaidah-kaidah yang diperlukan untuk menetapkan organisasi


manajemen adalah sebagai berikut:

a. Koordinasi, merupakan kaidah yang menghendaki adanya wewenang, saling melayani,


perumusan tujuan dan kedisiplinan yang tinggi.
b. Prinsip skalar, yaitu suatu prinsip yang mendefinisikan tentang hubungan
kepemimpinan, pendelegasian dan antar fungsi-fungsi tertentu yang dibutuhkan.
c. Prinsip fungsional, merupakan suatu prinsip yang mendefinisikan berbagai macam tugas
yang harus diselesaikan serta dalam usaha mencapai tujuan bersama.
d. Prinsip staf, merupakan prinsip yang membedakannya sebagai manajer staf dan lini
lainnya.

3. Mary Parker Follet (1868-1933)

Tokoh lain vang memberikan sumbangan terhadap pandangan prinsip-prinsip


administrasi adalah Mary Parker Follet, yang nada saat kematiannya pada tahun 1933 dianggap
sebagai salah satu dari wanita terpenting yang dihasilkan oleh Amerika Serikat di bidang
sosiologi dan kewarganegaraan. Dalam tulisannva ten tang perusahaan dan organisasi-organisasi
yang lain, Folletymeng ulas pemahaman tentang kelompok dan tentang komitmen yang tinggi
terhadap kerja sama antar manusia. Menurutnya, kelompok merupakan suatu mekanisme di
mana individu yang beraneka ragam dapat menggabungkan bakat-bakat yang dimiliki untuk
mencapai sesuatu yang lebih baik.

Organisasi dianggapnya sebagai sesuatu komunitas tempat manajer dan karyawan bekerja
secara harmonis, tanpa salah satu pihak menguasai pihak yang lain, serta mampu menyelesaikan
segala perbedaan dan pertentangan yang ada melalui diskusi. Dia juga menganggap bahwa
tugas manajer adalah membantu karyawan dalam organisasi untuk saling bekerja bersama
mencapai kepentingan-kepentingan yang terintegrasi.Arti penting yang lebih jauh dari
pandangan Follet terlihat dalam Dynamic Administration: The Collected Papers of Mary Parker
Follet. Follet berpendapat bahwa dengan membuat karyawan merasa memiliki perusahaan akan
tercipta rasa tanggung jawab kolektif. Dewasa ini, kita memunculkan isu serupa dengan istilah
employee ownership, profit sharing, dan gain-sharing plans. Follet juga berpendapat bahwa
permasalahan dalam bisnis me libatkan berbagai macam faktor yang harus dipertimbangkan
dalam kaitannya dengan hubungan antar masing-masing faktor. Sekarang ini, kita sering
berbicara tentang sistem pada saat menggambarkan fenomena yang serupa. Follet yakin bahwa
perusahaan seharusnya memberikan pelayanan dan keuntungan yang di peroleh perusahaan harus
dikaitkan dengan kesejahteraan umum. Saat ini, kita sering membicarakan hal semacam itu
dengan istilah etika manajerial dan tanggung jawab sosial perusahaan.

4. Chaster I. Barnard (1886-1961)

Chaster memandang organisasi sebagai sistem kegiatan yang diarahkan pada tujuan.
Fungsi-fungsi utama manajemen, menurut pandangan Bernard adalah perumusan tujuan dan
pengadaan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Barnard
menekankan pentingnya peralatan komuni kasi untuk pencapaian tujuan kelompok. Dia juga
mengemukakan teori penerimaan pada wewenang. Menurut teorinya, bawahan akan menerima
perintah hanya bila mereka memahami dan mampu serta berkeinginan untuk menuruti atasan.
Barnard adalah pelopor dalam penggunan pendekatan sistem untuk pengelolaan organisasi.

Kelebihan Teori Manajemen Aliran Klasik

1. Memberi format atau bentuk organisasi


2. Memberi kontribusi tentang konsep organisasi yang berupa birokrasi yang berdasarkan
hierarki. Dan sampai pada masa kekinian, hal tersebut juga masih dipergunakan secara
luas di organisasi organisasi yang sudah modern.
3. Memberi pondasi dasar pada organisasi, bentuknya berupa proses fungsional, pembagian
kerja, struktural serta pengawasan
4. Pembagian tugas yang sudah jelas berdasarkan keahlian yang dimiliki oleh tiap tiap
anggota, maka dari itu tidak diperlukan lagi waktu untuk memahami dan menguasai
keterampilan baru
5. Adanya spesialisasi kewenangan dan pekerjaan, maka kegiatan kegiatan pekerjaan akan
lebih cepat diselesaikan

Kekurangan Teori Manajemen Aliran Klasik

1. Teori Manajemen Aliran Klasik kurang maksimal untuk dapat diterapkan pada kondisi
yang kompleksitasnya sangat tinggi seperti akhir akhir ini
2. Kurangnya aspek sosial terutama yang menyangkut kebutuhan kebutuhan terkait pekerja
sebagai manusia. Teori ini tidak melihat adanya ketegangan ketegangan yang muncul
akibat kebutuhan pekerja yang tidak bisa dipenuhi. Manajer hanya fokus untuk
memperhatikan segi fisik dan materi.
3. Motivasi hanya mengarah pada ekonomi semata, sering kali terjadi pemutusan tenaga
kerja hanya untuk memperoleh tingkat produktifitas yang diinginkan
4. Adanya keterbatasan dan sempitnya fokus terhadap efisiensi dari perspektif penting yang
lain. Perspektif yang menganggap remeh peran serta individu indiviu yang ada dalam
organisasi
C. Teori Dan Aliran Manajemen Modern

Manajemen modern berkembang dalam dua aliran. Aliran pertama merupakan


pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai Perilaku Organisasi. Aliran
kedua dibangun atas dasar ilmiah dikenal sebagai aliran Kuantitatif (Operation Research dan
Management Science atau manajemen Operasi).Perkembangan aliran Perilaku Organisasi
ditandai dengan pandangan dan pendapat baru tentang perilaku manusia dan sistem social.

Dengan demikian, dalam aliran manajemen moderen, terdapat dua aliran manajemen baru,
yaitu :
1. Aliran Perilaku Organisasi.

Perkembangan aliran perilaku organisasi ditandai dengan pandangan  dan pendapat baru
tentang perilaku manusia dan sistem sosial. Tokoh-tokoh aliran perilaku organisasi ini antara lain

- Abraham Maslow, yang mengemukakan adanya "hirarki kebutuhan" dalam


penjelasannya tentang perilaku manusia dan dinamika proses motivasi.
- Douglas McGregor, dengan teori X dan teori Y nya.
- Frederick Herzberg yang menguraikan teori motivasi higienis atau teori dua faktor.
- Robert Blake dan Jane Mouton, yang membahas lima gaya kepemimpinan dengan kisi-
kisi manajerial (managerial grid).
- Rensis Likert, yang telah mengidentifikasi dan melakukan penelitiannya secara ekstensif
mengenai empat sistem manajemen, dari exploitif otoriatif sampai sistem partisipatif
kelompok.
- Fred Fiedler, yang menyarankan pendekatan contingency pada studi kepemimpinan.
- Chris Argyris, yang memandang organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar
hubungan budaya.
- Edgar Schein, yang banyak meneliti dinamika kelompok dalam organisasi, dan lain-lain.

Prinsip-prinsip dasar perilaku organisasi yang dapat disimpulkan dari pendapat para tokoh
manajemen modern adalah sebagai berikut :

- Manajeman tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat (peranan,
prosedur, dan prinsip).
- Manajemen harus sitematik, dan pendekatan yang digunakan harus dengan pertimbangan
secara hati-hati.
- Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk
pengawasan harus sesuai dengan situasi.
- Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan
organisasi sangat dibutuhkan.

Beberapa gagasan yang lebih khusus dari berbagai riset perilaku adalah :

- Unsur manusia adalah faktor kunci penentu sukses atau kegagalan pencapaian tujuan
organisasi.
- Manajer masa kini harus diberi latihan dalam pemahaman prinsip-prinsip dan konsep-
konsep manajemen.
- Organisasi harus menyediakan iklim yang mendatangkan kesempatan bagi karyawan
untuk memuaskan seluruh kebutuhan mereka.
- Komitmen dapat dikembangkan melalui partisipasi dan keterlibatan para karyawan.
- Pekerjaan setiap karyawan harus disusun yang memungkinkan mereka mencapai
kepuasan dari diri pekerja tersebut.
- Pola-pola pengawasan dan manajemen pengawasan harus dibangun atas dasar pengertian
positif yang menyeluruh mengenai karyawan dan reaksi mereka terhadap pekerjaan.

Dengan kata lain Manajemen modern ditandai dengan hadirnya konsep manajemen kualitas
total (total quality management TQM) di abad ke-20 yang diperkenalkan oleh beberapa guru
manajemen, yang paling terkenal di antaranya W. Edwards Deming dan Joseph Juran . Deming,
orang Amerika, dianggap sebagai Bapak Kontrol Kualitas di Jepang. Deming berpendapat bahwa
kebanyakan permasalahan dalam kualitas bukan berasal dari kesalahan pekerja, melainkan
sistemnya. Ia menekankan pentingnya meningatkan kualitas dengan mengajukan teori lima
langkah reaksi berantai.

Ia berpendapat bila kualitas dapat ditingkatkan, (1) biaya akan berkurang karena
berkurangnya biaya perbaikan, sedikitnya kesalahan, minimnya penundaan, dan pemanfaatan
yang lebih baik atas waktu dan material; (2) produktivitas meningkat; (3) market share
meningkat karena peningkatan kualitas dan harga; (4) profitabilitas perusahaan peningkat
sehingga dapat bertahan dalam bisnis; (5) jumlah pekerjaan meningkat. Deming
mengembangkan 14 poin rencana untuk meringkas pengajarannya tentang peningkatan kualitas.
Sedangkan Joseph Juran menyatakan bahwa 80 persen cacat disebabkan karena faktor-faktor
yang sebenarnya dapat dikontrol oleh manajemen. Ia merujuk pada "prinsip pareto." Dari
teorinya, ia mengembangkan trilogi manajemen yang memasukkan perencanaan, kontrol, dan
peningkatan kualitas.

Kelebihan :Banyak digunakan dalam kegiatan-kegiatan sehari-hari meliputi penganggaran


modal, perencanaan produk, manajemen persediaan, penjadwalan, metode antrian, transportasi.
Kekurangan :Konsep manajemen modern sulit dipahami karena perhitungannya yang sulit.
Alasan saya memilih teori ini karena teori ini mengarah pada aliran kuantitatif dan merupakan
gabungan dari Operation Research dan Management Science. Teori ini juga mampu
memecahkan masalah-masalah manajemen yang kompleks. Dengan adanya bantuan komputer,
manajemen modern dapat memberi pemecahan masalah yang lebih berdasar rasional kepada para
manajer dalam membuat putusan-putusannya.

D. Aliran Manajemen Kuantitatif

Aliran kuantitatif ditandai dengan berkembangnya team-team riset operasi (operations


research) dalam pemecahan masalah-masalah industri, yang didasarkan atas sukses team-team
riset operasi Inggris dalam perang dunia ke II. Sejalan dengan semakin kompleknya komputer
elektronik, transportasi dan komunikasi, dan sebagainya, teknik-teknik riset operasi menjadi
semakin penting sebagai dasar rasional untuk pembuatan keputusan. Prosedur-prosedur riset
operasi tersebut kemudian diformalisasikan dan disebut aliran management science. Teknik-
teknik management science digunakan dalam banyak kegiatan seperti penganggaran modal,
manajemen aliras kas, scheduling produksi, pengembangan strategi produksi, perencanaan
program pengembangan sumber daya manusia, penjagaan tingkat persediaan yang optimal, dan
lain-lain. Penggunaan teknik-teknik untuk pemecahan masalah dan pembuatan keputusan telah
terbukti banyak membantu manajer dalam kegiatan-kegiatan perencanaan dan pengawasan.
Langkah-langkah pendekatan menagement science biasanya adalah sebagai berikut :

- Perumusan masalah.
- Penyusunan suatu model matematis.
- Mendapatkan penyelesaian dari model.
- Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model.
- Penetapan pengawasan atas hasil-hasil.
- Pelaksanaan hasil dalam kegiatann implementasi.

Dalam praktek, dua aliran dalam aliran manajemen moderen ini banyak dipakai dalam suatu
perusahaan. Namun demikian, sebagai suatu ilmu pengetahuan, ilmu manajemen diyakini akan
terus mengalami perubahan dan perkembangan, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan akan
peningkatan kegiatan perusahaan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
perkembangan teori manajemen dimulai dari teori manajemen klasik dengan
pemikiran manajemen ilmiah dari Taylor dan teori organisasi klasik dari Mayo. Manajemen
ilmiah menekankan pada upaya menemukan metode terbaik untuk melakukan tugas
manajemen secara ilmiah. Sedangkan teori organisasi klasik menekankan pada kebutuhan
mengelola organisasi yang kompleks yang mefokuskan pada upaya menetapkan dan
menerapkan prinsip dan ketrampilan yang mendasari manajemen yang efektif.
Perkembangan yang memberik focus yang sangat berbeda dari teori manajemen
klasik disebut teori manajemen neoklasik yang ditandai dengan perubahan fokus manajemen
yang lebih menekankan pada perilaku baik pada perilaku manusia maupun perilaku
organisasi. Manajemen yang baik menurut teori neo klasik ini adalah manajemen yang
mefokuskan diri pada pengelolaan staf secara efektif yang didasari akan pemahaman yang
mendalam dari segi sosiologis maupun psikologis.
Perkembangan selanjutnya yaitu dengan menekankan pendekatan sistem yang
dipersatukan dan diarahkan dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling
berkaitan. Namun saat ini penerapan manajemen didasarkan pada pendekatan kontingensi
yang memadukan antara aliran ilmiah dengan perilaku dalam suatu sistem yang diterapkan
menurut situasi dan lingkungan yang dihadapai.
DAFTAR PUSTAKA

http://indirpan.wapsite.me/Materi%20UNPAM/Materi%20POB/Perkembangan%20Teori
%20Manajemen
http://legalstudies71.blogspot.com/2015/10/aliran-manajemen-modern.html
https://nanopdf.com/download/teori-manajemen-modern-2_pdf
https://iinfouu.blogspot.com/2012/11/aliran-manajemen-kuantitatif.html
http://staffnew.uny.ac.id/upload/130682772/pendidikan/materi-pengantar-manajemen-s1-
2013.pdf

Anda mungkin juga menyukai