Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Dicky pramudia alamsyah (182030188)
2. Nadya azzahra (182030189)
3. Dwi Anisa Josriani (182030205)
4. Azril dila agrippiana (182030208)
5. Sindi fartina devi (182030219)
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala kehendak, keridhoan dan
rahmatnya yang telah diberikan kepada hambanya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul perkembangan teori manajemen.
Makalah ini disusun sebagai upaya untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah azas-
azas manajemen.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca,untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini,oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Bandung, 5 february2018
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sesungguhnya mulai kapan teori manajemen itu ada? Yaitu mulai sejak para pelaku usaha
berkecimpung memikirkan upaya terbaik dalam aktifitas manajemen tertuang dalam sejarah
perkembangan manajemen dalam kurun waktu tertentu. Manajemen adalah praktik
melaksanakan usah terbaik sehingga dari sejarah pemikiran manajemen kita dapat belajar dari
kegagalan dan keberhasilan orang-orang terdahulu yang menerapkan konsep manajemen
berdasarkan pemikiran pada kurun waktu tertentu dengan kasus tertentu pula. Dalam pendidikan,
manajemen itu dapat diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar
terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya.
Dipilih manajemen sebagai aktivitas, bukan sebagai individu, agar konsisten dengan istilah
administrasi dengan administrator sebagai pelaksananya dan supervisi dengan supervisor sebagai
pelaksananya. Kepala sekolah misalnya bisa berperan sebagai administrator dalam mengemban
mis atasan, sebagai manajer dalam memadukan sumber-sumber pendidikan, dan sebagai
supervisor dalam membina guru-guru pada proses belajar mengajar (Pidarta: 1988). Selain
makalah ini memberikan penjelasan tentang sejarah dan gambaran bagaimana aliran pikiran
manusia tentang manajemen masa lalu, diharapkan dapat bermanfaat bagi teman-teman yang
ingin mempelajari ilmu manajemen lebih lanjut.
B. Rumusan Masalah
Rumusan Makalah ini menjelaskan tentang :
PEMBAHASAN
Sesungguhnya manajemen sudah ada sejak jaman dahulu, salah satu bukti adalah Piramida
Mesir. Adanya bangunan Piramida di Mesir menunjukkan bahwa pada zaman dulu telah ada
serangkaian kegiatan yang diatur sedemikian rupa, mengikuti tahapan-tahapan tertentu yang
telah disiapkan hingga bangunan Piramida yang megah di tengah gurun pasir dapat menjadi
decak kagum masyarakat dis seluruh dunia dari dulu hingga kini. Dari sejarah dapat kita ketahui
bahwa tidak kurang dari ribuan orang telah terlibat dalam pembangunan Piramida di Mesir.
Selain Piramida di Mesir, ada juga benteng raksasa yang berdiri sepanjang ribuan kilometer di
Cina. Benteng ini juga menunjukkan betapa orang-orang Cina dahulu telah melakukan kegiatan
manajemen (dalam bentuk apapun kegiatan manajemen tersebut sehingga bangunan benteng
yang kokoh dapat tetap bertahan hingga hari ini. Selain itu juga Candi Borobudur di Indonesia,
dan masih banyak contoh bangunan-bangunan kuno yang sangat rumit bisa dibangun oleh nenek
monyang kita. Dari bukti-bukti tersebut dapat dilihat bagaimana orang-orang dahulu telah
menerapkan manajemen.
Secara keilmuan, manajemen baru terumuskan kurang lebih di abad 18 atau awal abad 19
Masehi. Diantara tokoh-tokoh yang mula-mula memperkenalkan manajemen secara keilmuan
adalah Robert Owen (1771-1858) dan Charles Babbage (1972-1871). Owen seorang pembaru
dan indrustrialisasi dari Inggris adalah di antara tokoh pertama yang menyatakan perlunya
sumber daya manusia di dalam organisasi dan kesejahteraan pekerja. Sedangkan Babbage
seorang ahli matematika dari Inggris orang yang pertama kali berbicara mengenai pentingnya
efisiensi dalam proses produksi. Dia meyakini akan perlunya pembagian kerja dan perlunya
penggunaan matematika dalam efisiensi penggunaan fasilitas dan material produksi (Ernie dan
Saefullah: 2005). Dengan demikian bisa dikatakan Robert Owen dan Charles Babbage adalah
pionir dalam ilmu manajemen.
Apa yang telah dikenalkan oleh Owen dan Babbage pada akhir abad 19 memberikan kontribusi
yang berharga bagi para praktisi manajemen bahwa organisasi bisnis perlu dikelola secara benar,
terutama jika organisasi tersebut berskala besar dan melibatkan banyak sekali orang dan sumber
daya yang harus dikelola. Kontribusi Owen dan Babbage seolah telah membukakan mata para
praktisi bisnis pada saat itu bagaimana seharusnya bisnis dijalankan. Bermunculan pula setelah
itu berbagai teori-teori dalam ilmu manajemen.
Pemikiran Awalnya:
Sebelum abad ke-20, terjadi 2 peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa
pertama terjadi pd tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik,
The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yg akan
diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam
tugas-tugas yg spesifik & berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti sbg contoh,
Smith mengatakan bahwa dgn sepuluh orang perusahaan peniti dpt menghasilkan kurang lbh
48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap
bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari.
Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dpt meningkatkan produktivitas
dgn meningkatnya keterampilan & kecekatan tiap-tiap pekerja,menghemat waktu yg terbuang
dalam pergantian tugas, & menciptakan mesin & penemuan lain yg dpt menghemat tenaga
kerja.
Peristiwa penting kedua yg memengaruhi perkembangan ilmu manajemen adl
Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin,
menggantikan tenaga manusia, yg berakibat pd pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah
menuju tempat khusus yg disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manajer-
manajer ketika itu membutuhkan teori yg dpt membantu mereka meramalkan permintaan,
memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kpd bawahan, mengarahkan
kegiatan sehari-hari, & lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.
Era manusia sosial ditandai dgn lahirnya mahzab perilaku (behavioral school) dalam pemikiran
manajemen di akhir era manajemen ilmiah. Mahzab perilaku tdk mendapatkan pengakuan luas
sampai tahun 1930-an. Katalis utama dari kelahiran mahzab perilaku adl serangkaian studi
penelitian yg dikenal sbg eksperimen Hawthrone.
Eksperimen Hawthrone dilakukan pd tahun 1920-an hingga 1930-an di Pabrik Hawthrone milik
Western Electric Company Works di Cicero, Illenois. Kajian ini awalnya bertujuan mempelajari
pengaruh berbagai macam tingkat penerangan lampu terhadap produktivitas kerja. Hasil kajian
mengindikasikan bahwa ternyata insentif seperti jabatan, lama jam kerja, periode istirahat,
maupun upah lbh sedikit pengaruhnya terhadap output pekerja dibandingkan dgn tekanan
kelompok, penerimaan kelompok, serta rasa aman yg menyertainya. Peneliti menyimpulkan
bahwa norma-norma sosial atau standar kelompok merupakan penentu utama perilaku kerja
individu.
Tokoh manajemen pada masa ini adalah Douglas McGregor yang terkenal dengan teori x
dan y. Teori xy ini merupakan salah satu teori perilaku. Teori xy ini diungkap McGregor dalam
bukunya, The Human Side Enterprise. Dalam buku ini, diuraikan para manajer /pemimpin
organisasi memiliki dua jenis pandangan terhadap para pegawai/karyawan yaitu teori x atau teori
y.
Menurut asumsi teori X dari McGregor ini bahwa orang-orang ini pada hakekatnya adalah:
Henry Fayol adalah seorang industriawan Perancis yang kemudian terkenal sebagai
bapak manajemen operasional mengembangkan manajemen sebagaimana yang dikemukakannya
dalam bukunya yang terkenal yang berjudul Administration Industrielle et generale. Fayol
berpendapat bahwa dalam perusahaan industri kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan manajemen
dapat dibagi ke dalam beberapa kelompok tugas, yaitu:
2. James D. Mooney
Organisasi dianggapnya sebagai sesuatu komunitas tempat manajer dan karyawan bekerja
secara harmonis, tanpa salah satu pihak menguasai pihak yang lain, serta mampu menyelesaikan
segala perbedaan dan pertentangan yang ada melalui diskusi. Dia juga menganggap bahwa
tugas manajer adalah membantu karyawan dalam organisasi untuk saling bekerja bersama
mencapai kepentingan-kepentingan yang terintegrasi.Arti penting yang lebih jauh dari
pandangan Follet terlihat dalam Dynamic Administration: The Collected Papers of Mary Parker
Follet. Follet berpendapat bahwa dengan membuat karyawan merasa memiliki perusahaan akan
tercipta rasa tanggung jawab kolektif. Dewasa ini, kita memunculkan isu serupa dengan istilah
employee ownership, profit sharing, dan gain-sharing plans. Follet juga berpendapat bahwa
permasalahan dalam bisnis me libatkan berbagai macam faktor yang harus dipertimbangkan
dalam kaitannya dengan hubungan antar masing-masing faktor. Sekarang ini, kita sering
berbicara tentang sistem pada saat menggambarkan fenomena yang serupa. Follet yakin bahwa
perusahaan seharusnya memberikan pelayanan dan keuntungan yang di peroleh perusahaan harus
dikaitkan dengan kesejahteraan umum. Saat ini, kita sering membicarakan hal semacam itu
dengan istilah etika manajerial dan tanggung jawab sosial perusahaan.
Chaster memandang organisasi sebagai sistem kegiatan yang diarahkan pada tujuan.
Fungsi-fungsi utama manajemen, menurut pandangan Bernard adalah perumusan tujuan dan
pengadaan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Barnard
menekankan pentingnya peralatan komuni kasi untuk pencapaian tujuan kelompok. Dia juga
mengemukakan teori penerimaan pada wewenang. Menurut teorinya, bawahan akan menerima
perintah hanya bila mereka memahami dan mampu serta berkeinginan untuk menuruti atasan.
Barnard adalah pelopor dalam penggunan pendekatan sistem untuk pengelolaan organisasi.
1. Teori Manajemen Aliran Klasik kurang maksimal untuk dapat diterapkan pada kondisi
yang kompleksitasnya sangat tinggi seperti akhir akhir ini
2. Kurangnya aspek sosial terutama yang menyangkut kebutuhan kebutuhan terkait pekerja
sebagai manusia. Teori ini tidak melihat adanya ketegangan ketegangan yang muncul
akibat kebutuhan pekerja yang tidak bisa dipenuhi. Manajer hanya fokus untuk
memperhatikan segi fisik dan materi.
3. Motivasi hanya mengarah pada ekonomi semata, sering kali terjadi pemutusan tenaga
kerja hanya untuk memperoleh tingkat produktifitas yang diinginkan
4. Adanya keterbatasan dan sempitnya fokus terhadap efisiensi dari perspektif penting yang
lain. Perspektif yang menganggap remeh peran serta individu indiviu yang ada dalam
organisasi
C. Teori Dan Aliran Manajemen Modern
Dengan demikian, dalam aliran manajemen moderen, terdapat dua aliran manajemen baru,
yaitu :
1. Aliran Perilaku Organisasi.
Perkembangan aliran perilaku organisasi ditandai dengan pandangan dan pendapat baru
tentang perilaku manusia dan sistem sosial. Tokoh-tokoh aliran perilaku organisasi ini antara lain
Prinsip-prinsip dasar perilaku organisasi yang dapat disimpulkan dari pendapat para tokoh
manajemen modern adalah sebagai berikut :
- Manajeman tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat (peranan,
prosedur, dan prinsip).
- Manajemen harus sitematik, dan pendekatan yang digunakan harus dengan pertimbangan
secara hati-hati.
- Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk
pengawasan harus sesuai dengan situasi.
- Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan
organisasi sangat dibutuhkan.
Beberapa gagasan yang lebih khusus dari berbagai riset perilaku adalah :
- Unsur manusia adalah faktor kunci penentu sukses atau kegagalan pencapaian tujuan
organisasi.
- Manajer masa kini harus diberi latihan dalam pemahaman prinsip-prinsip dan konsep-
konsep manajemen.
- Organisasi harus menyediakan iklim yang mendatangkan kesempatan bagi karyawan
untuk memuaskan seluruh kebutuhan mereka.
- Komitmen dapat dikembangkan melalui partisipasi dan keterlibatan para karyawan.
- Pekerjaan setiap karyawan harus disusun yang memungkinkan mereka mencapai
kepuasan dari diri pekerja tersebut.
- Pola-pola pengawasan dan manajemen pengawasan harus dibangun atas dasar pengertian
positif yang menyeluruh mengenai karyawan dan reaksi mereka terhadap pekerjaan.
Dengan kata lain Manajemen modern ditandai dengan hadirnya konsep manajemen kualitas
total (total quality management TQM) di abad ke-20 yang diperkenalkan oleh beberapa guru
manajemen, yang paling terkenal di antaranya W. Edwards Deming dan Joseph Juran . Deming,
orang Amerika, dianggap sebagai Bapak Kontrol Kualitas di Jepang. Deming berpendapat bahwa
kebanyakan permasalahan dalam kualitas bukan berasal dari kesalahan pekerja, melainkan
sistemnya. Ia menekankan pentingnya meningatkan kualitas dengan mengajukan teori lima
langkah reaksi berantai.
Ia berpendapat bila kualitas dapat ditingkatkan, (1) biaya akan berkurang karena
berkurangnya biaya perbaikan, sedikitnya kesalahan, minimnya penundaan, dan pemanfaatan
yang lebih baik atas waktu dan material; (2) produktivitas meningkat; (3) market share
meningkat karena peningkatan kualitas dan harga; (4) profitabilitas perusahaan peningkat
sehingga dapat bertahan dalam bisnis; (5) jumlah pekerjaan meningkat. Deming
mengembangkan 14 poin rencana untuk meringkas pengajarannya tentang peningkatan kualitas.
Sedangkan Joseph Juran menyatakan bahwa 80 persen cacat disebabkan karena faktor-faktor
yang sebenarnya dapat dikontrol oleh manajemen. Ia merujuk pada "prinsip pareto." Dari
teorinya, ia mengembangkan trilogi manajemen yang memasukkan perencanaan, kontrol, dan
peningkatan kualitas.
- Perumusan masalah.
- Penyusunan suatu model matematis.
- Mendapatkan penyelesaian dari model.
- Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model.
- Penetapan pengawasan atas hasil-hasil.
- Pelaksanaan hasil dalam kegiatann implementasi.
Dalam praktek, dua aliran dalam aliran manajemen moderen ini banyak dipakai dalam suatu
perusahaan. Namun demikian, sebagai suatu ilmu pengetahuan, ilmu manajemen diyakini akan
terus mengalami perubahan dan perkembangan, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan akan
peningkatan kegiatan perusahaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
perkembangan teori manajemen dimulai dari teori manajemen klasik dengan
pemikiran manajemen ilmiah dari Taylor dan teori organisasi klasik dari Mayo. Manajemen
ilmiah menekankan pada upaya menemukan metode terbaik untuk melakukan tugas
manajemen secara ilmiah. Sedangkan teori organisasi klasik menekankan pada kebutuhan
mengelola organisasi yang kompleks yang mefokuskan pada upaya menetapkan dan
menerapkan prinsip dan ketrampilan yang mendasari manajemen yang efektif.
Perkembangan yang memberik focus yang sangat berbeda dari teori manajemen
klasik disebut teori manajemen neoklasik yang ditandai dengan perubahan fokus manajemen
yang lebih menekankan pada perilaku baik pada perilaku manusia maupun perilaku
organisasi. Manajemen yang baik menurut teori neo klasik ini adalah manajemen yang
mefokuskan diri pada pengelolaan staf secara efektif yang didasari akan pemahaman yang
mendalam dari segi sosiologis maupun psikologis.
Perkembangan selanjutnya yaitu dengan menekankan pendekatan sistem yang
dipersatukan dan diarahkan dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling
berkaitan. Namun saat ini penerapan manajemen didasarkan pada pendekatan kontingensi
yang memadukan antara aliran ilmiah dengan perilaku dalam suatu sistem yang diterapkan
menurut situasi dan lingkungan yang dihadapai.
DAFTAR PUSTAKA
http://indirpan.wapsite.me/Materi%20UNPAM/Materi%20POB/Perkembangan%20Teori
%20Manajemen
http://legalstudies71.blogspot.com/2015/10/aliran-manajemen-modern.html
https://nanopdf.com/download/teori-manajemen-modern-2_pdf
https://iinfouu.blogspot.com/2012/11/aliran-manajemen-kuantitatif.html
http://staffnew.uny.ac.id/upload/130682772/pendidikan/materi-pengantar-manajemen-s1-
2013.pdf