PEMBAHASAN
A. RAGAM DILEMA ETIKA DALAM SAINS DAN TEKNOLOGI
1. Perubahan etika/moral akibat perkembangan teknologi
Etika adalah seperangkat prinsip moral atau prinsip nilai yang
mengatur individu masyarakat untuk berperilaku dan bertindak benar. Etika
merupakan cabang filsafat yang mengkaji mengenai prinsip-prinsip moral
yang mengatur perilaku seseorang sehingga sering disebut dengan filsafat
moral (Dua, 2011). Etika juga merupakan instrument untuk menilai
perilaku/tindakan manusia baik atau buruk. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia dilema berarti situasi yang sulit yang mengharuskan seseorang
untuk memilih diantara dua kemungkinan yang sama-sama tidak
menguntungkan atau tidak menyenangkan atau bisa berarti situasi yang sulit
dan membingungkan. Menurut Arens (1991) dilema etika merupakan situasi
yang dihadapi seseorang dimana keputusan mengenai perilaku yang layak
harus di buat. Oleh karena itu dilema etika merupakan gambaran situasi
dimana individu mengalami beberapa pilihan keputusan yang bersangkutan
dengan moral yang dimilikinya. Contoh sederhananya adalah jika seseorang
menemukan cincin berlian, ia harus memutuskan untuk mencari pemilik
cincin atau mengambil cincin tersebut. Menurut Thompson (1981) dilema
etika merupakan suatu masalah yang sulit dimana tidak ada alternatif yang
memuaskan atau situasi alternatif tidak sebanding.
1
b. Cyborg buatan sendiri, merupakan kit yang disebut Robo Roach yang
memungkinkan pengguna menggunakan kecoak untuk dirakit bersama Robo
Roach untuk menjadi perangkat cyborg dengan tujuan memahami sistem
mikrostimulasi saraf. Dalam hal ini timbul dilema mengenai apakah etis
menjadikan makhluk hidup sebagai cyborg.
c. Implan Chip Data, merupakan perangkat micro yang dapat menyimpan
berbagai data dalam diri seseorang yang dapat memudahkan manusia
memantau posisi anak mereka, catatan medis, catatan keuangan, hingga data
pendidikan. Namun hal berpotensi menimbulkan peretasan informasi
individu.
d. Robot Seks, teknologi bot ini tidak terbatas pada penggunaan secara
seksual, tetapi juga dirancang untuk mengekspresukan cinta dan kasih
sayang dengan mengembangkan kecerdasan sesuai dengan minat pembeli.
Namun teknologi ini tentu menimbulkan masalah baru dalam kehidupan
manusia, kemungkinan terjadi perubahan norma dan nilai dalam interaksi
antar manusia, pembentukan ikatan sosial hanya dengan robot, candu seks,
pemindahan harapan individu dari hubungan robot ke hubungan manusia.
e. Mata Uang Virtual, merupakan cara murah seseorang untuk menukar uang
secara online tanpa campur tangan otoritas pusat. Namun mata uang virtual
dianggap sebagai transaksi berbahaya yang tidak di atur dan dapat
berfluktuasi secara liar dalam waktu singkat. Berbagai masalah etika akibat
perubahan teknologi uang virtual, termasuk pajak, pencucian uang,
pembelian barang ilegal, dan hacking pada dompet uang virtual.
f. Neurienhancement, atau pil pintar merupakan stimultan seperti Ritalin &
Adderall yang menstimulasi otak yang digunakan untuk pengobatan kondisi
neurologis dan perilaku, namun saar ini teknologi yang sama digunakan
untuk membantu meningkatkan kemampuan otak manusia di luar
kemampuan alaminya. Teknologi ini menimbulkan pertanyaan bahwa
haruskan manusia memiliki tanggungjawab menjadi manusia terbaik yang
mereka bisa?
g. Geoengineering, merupakan teknologi yang memanipulasi lingkungan
berskala besar yang sengaja digunakan untuk mengatasi pemanasan global.
Namun, teknologi ini membawa dampak kepada lingkungan sekitarnya.
Keputusan suatu negara untuk menggunakan geoengineering dapat
berdampak langsung dan merugikan kesejahteraan negara lain serta
mempengaruhi kesehatan manusia. Dapat dikatakan bahwa teknologi ini
berdampak pada etika keadilan lingkungan.
h. Hak Milik Luar Angkasa, teknologi yang memungkinkan manusia untuk
menambang benda-benda luar angkasa yang dinilai memliki kandungan
yang kaya dan langka seperti platinum, iridium, dan palladium dari pada
yang ada dibumi. Perkembangan teknologi ini berdampak pada etika
normatif, untuk apa perusahaan tertentu memiliki hak milik luar angkasa
apabila mereka adalah pihak satu-satunya yang dapat menambang di luar
angkasa.
i. Penegak Hukum Otomatis, robot saat ini dikembangkan untuk melakukan
pengawasan, analisis, dan penegak kejahatan yang efektif dan efisien.
Dimasa mendatang, perkembangan teknologi ini dapat menggantikan naluri
dan penilaian manusia dalam bidang penegakan hukum.
j. Mesin Antar Muka, teknologi ini dikembankan dengan tujuan membantu
orang yang menderita kelumpuhan untuk dapat mengendalikan secara
mental robot penggerak atau protesis robot. Pemulihan kontrol otak
terhadap orang tuli hingga rekayasa memori melalui teknik menumbuhkan
jaringan biologis sintetik yang mengandung kabel berskala nano yang
biokompatibel. Pada prinsipnya, ilmuan dapat mengubah sebagian bentuk
tubuh menjadi komputer. Pada aspek ini, norma kemanusiaan menjadi
terancam.
2. Prinsip Dilema Etika
Etika terkait dengan karsa karena manusia memiliki kesadaran moral.
Akal dan moral dua dimensi manusia yang saling berkaitan. Etika terkait
dengan karsa karena manusia memiliki kesadaran moral (Rukiyanti, L.
Andriyani, Haryatmoko, Etika Pendidikan, hal. 43).
Dari kutipan di atas kita bisa menarik kesimpulan bahwa karsa
merupakan suatu unsur yang tidak terpisahkan dari perilaku manusia. Karsa ini
pun berhubungan dengan nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang dianut oleh
seseorang, disadari atau pun tidak. Nilai-nilai atau prinsip-prinsip inilah yang
mendasari pemikiran seseorang dalam mengambil suatu keputusan yang
mengandung unsur dilema etika.
a. Melakukan, demi kebaikan orang banyak.
b. Menjunjung tinggi prinsip-prinsip/nilai-nilai dalam diri Anda.
c. Melakukan apa yang Anda harapkan orang lain akan lakukan kepada diri
Anda.
3. Paradigma Dilema Etika
Secara umum ada pola, model, atau paradigma yang terjadi pada situasi
dilema etika yang bisa dikategorikan seperti di bawah ini:
a. Individu lawan masyarakat (individual vs community) Dalam paradigma
ini ada pertentangan antara individu yang berdiri sendiri melawan sebuah
kelompok yang lebih besar di mana individu ini juga menjadi bagiannya.
Bisa juga konflik antara kepentingan pribadi melawan kepentingan orang
lain, atau kelompok kecil melawan kelompok besar. Dilema individu
melawan masyarakat adalah bagaimana membuat pilihan antara apa yang
benar untuk satu orang atau kelompok kecil, dan apa yang benar untuk yang
lain, kelompok yang lebih besar. Guru kadang harus membuat pilihan
seperti ini di dalam kelas. Bila satu kelompok membutuhkan waktu yang
lebih banyak pada sebuah tugas, tapi kelompok yang lain sudah siap untuk
ke pelajaran berikutnya, apakah pilihan benar yang harus dibuat? Guru
mungkin menghadapi dilema individu lawan kelompok.
b. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy) Dalam paradigma ini
ada pilihan antara mengikuti aturan tertulis atau tidak mengikuti aturan
sepenuhnya. Pilihan yang ada adalah memilih antara keadilan dan perlakuan
yang sama bagi semua orang di satu sisi, dan membuat pengecualian karena
kemurahan hati dan kasih sayang, di sisi lain.
c. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty) Kejujuran dan kesetiaan
seringkali menjadi nilai-nilai yang bertentangan dalam situasi dilema etika.
Kadang kita perlu untuk membuat pilihan antara berlaku jujur dan berlaku
setia (atau bertanggung jawab) kepada orang lain. Apakah kita akan jujur
menyampaikan informasi berdasarkan fakta atau kita menjunjung nilai
kesetiaan pada profesi, kelompok tertentu, atau komitmen yang telah dibuat
sebelumnya. Hampir dari kita semua pernah mengalami harus memilih
antara mengatakan yang sebenarnya atau melindungi teman (saudara) yang
dalam masalah. Ini adalah salah satu contoh dari pilihan atas kebenaran
melawan kesetiaan.
d. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
Paradigma ini paling sering terjadi dan mudah diamati. Kadang perlu untuk
memilih antara yang kelihatannya terbaik untuk saat ini dan yang terbaik
untuk masa yang akan datang. Paradigma ini bisa terjadi di level personal
dan permasalahan sehari-hari, atau pada level yang lebih luas, misalnya
pada issue-issue dunia secara global, misalnya lingkungan hidup dll. Orang
tua kadang harus membuat pilihan ini. Contohnya: Mereka harus memilih
antara seberapa banyak uang untuk digunakan sekarang dan seberapa
banyak untuk ditabung nanti. Pernahkah Anda harus memilih antara
bersenang-senang atau melatih instrumen musik atau berolahraga? Bila iya,
Anda telah membuat pilihan antara jangka pendek melawan jangka panjang.
a. Masyarakat
Pada jurnal Resolving Ethical Dilemma in Technology Enhanced Education
through smart mobile devices (AbdulHafeez, 2015) anggota masyarakat
termasuk orang tua dan wali memainkan peran utama dalam perkembangan
moral siswa. Mereka adalah pengamat dan hakim terbaik dari moralitas
individu yang lebih menderita dalam kasus perilaku buruk individu.
Anggota ini diharapkan dapat terlibat dalam Learning Management System
institusi akademik. Pada awal semester akademik, setiap mahasiswa harus
menugaskan perwakilan keluarga relawan yang harus mendaftar bersama
dengan pendaftaran kursus mahasiswa dengan berkonsultasi dengan institusi
akademik. Relawan harus menandatangani perjanjian dengan institusi
akademik bahwa dia harus tulus, setia dan membantu institusi. Sebagai
relawan akan menjadi anggota terdaftar dan pengguna LMS. Dia akan
memiliki hak untuk mengakses sistem dan akan dapat berinteraksi dengan
peserta lain dan memantau dan mengamati kemajuan siswa yang relevan.
Kuesioner tentang penilaian etika siswa harus dikembangkan dengan
bantuan ahli dan guru yang juga harus diberikan kepada perwakilan di awal.
Juga harus memuat pertanyaan tentang sikap, perilaku dan kegiatan
mahasiswa yang akan diambil kembali pada akhir semester. Itu harus dinilai
dan dimasukkan dalam evaluasi akhir siswa.
b. Guru
Pada jurnal Resolving Ethical Dilemma in Technology Enhanced Education
through smart mobile devices (AbdulHafeez, 2015) guru adalah otoritas
utama untuk menilai dan mengevaluasi kemajuan siswa secara keseluruhan.
Ia dengan kolaborasi relawan dan ahli harus menyiapkan kuesioner. Guru
harus berinteraksi dan berkomunikasi dengan relawan yang ditugaskan dan
mendorong untuk memberikan umpan balik yang diperlukan. Guru harus
memberikan penilaian akhir siswa dengan mengumpulkan penilaian
perkembangan moral beserta penilaian domain pengetahuan.
c. Sistem Manajemen Pembelajaran
Pada jurnal Resolving Ethical Dilemma in Technology Enhanced Education
through smart mobile devices (AbdulHafeez, 2015) saran-saran tersebut di
atas harus diintegrasikan dalam LMS institusi. LMS memiliki kemampuan
untuk menambah relawan yang dapat mengakses, memantau kemajuan
akademik dan berkolaborasi dengan guru dan siswa. (Syawar dkk, 2007)
mengatakan bahwa jumlah interaksi memainkan peran besar dalam
efektivitas proses pendidikan. LMS memiliki banyak alat untuk melakukan
interaksi antara guru, siswa dan anggota masyarakat. Kami menyarankan
untuk menggunakan fasilitas SMS yang disediakan oleh Blackboard
Learning Management System yang merupakan cara komunikasi termudah
dan tercepat. Relawan harus menerima semua pembaruan pada SMD
mereka dari sistem. Selain itu, institusi akademik harus memiliki kebijakan
etika yang ketat yang harus diterapkan oleh perangkat di atas LMS. Kami
merekomendasikan untuk menggunakan Respondus LockDown Browser
yang dapat dengan mudah diintegrasikan dengan hampir semua LMS dan
menghasilkan lingkungan pengujian yang terfokus dan terkontrol, ketika
siswa menggunakan browser ini untuk pengujian, mereka tidak
diperbolehkan melakukan aktivitas lain seperti salin/tempel. Mereka tidak
memiliki hak untuk mengaktifkan aplikasi atau URL lain hingga tes
dikirimkan. Selain itu dapat digunakan untuk mengatur dan mengontrol
aktivitas online siswa. Selain itu, setiap institusi harus memiliki infrastruktur
TIK yang memadai di mana sistem harus memberi tahu dan
memperingatkan secara otomatis ketika ada pelanggaran atau pelanggaran
etika yang diamati oleh siswa. Selain itu, harus ada lingkungan belajar
virtual yang terfokus untuk memantau dan mengendalikan kegiatan yang
tidak etis.
3) Perbaikan Teori
Selanjutnya teori-teori yang direvisi atau mengalami perbaikan
membantu memahami dlema etika dan perubahan moral, sehingga
menambah kedalaman dan kompleksitas pemahaman tentang dilema etika.
Pemahaman ini memberikan tambahan informasi untuk menjelaskan sebab
dilema etika dapat menimbulkan gangguan atau menghasilkan revolusi
moral. Selanjutnya, dengan menarik pemahaman tentang gangguan moral
dan proses sosial, dilema etika dapat terselesaikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam hal penggunaan Teknologi Informasi memang perlu adanya
pengawasan baik dari internal maupun eksternal. Kode Etik dan Etika ini
merupakan hal utama yang pada pelaksanaannya akan efektif bila diterapkan oleh
masing-masing individu itu sendiri baik professional maupun user. Saya
menyarankan untuk selalu berhati-hati dalam penggunaan teknologi informasi
demi kenyamanan privasi dan juga manfaatkanlah sebijak mungkin dari kemajuan
peradaban ini.
19
DAFTAR PUSTAKA
2022. Dilema etika: apa yang mereka, tipe dan 4 contoh yang akan membuat Anda
berpikir. https://id.yestherapyhelps.com/ethical-dilemmas-what-are-they-
types-and-4-examples-that-will-make-you-think-14215
AbdulHafeez Muhammad, Farooq Ahamd, Asadullah Shah. 2015. Resolving
Ethical Dilemma in Technology Enhanced Education through smart
mobile devices. International Arab Journal of e-Technology, Vol. 4, No. 1,
January 2015
Arens, Alvin A., Loebbecke, James. 1991. Auditing an Integrated Approach.
California: Prentice Hall.
Astuti. 2014. Teknologi Komunikasi dan Perilaku Remaja. Dari:
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?
article=1762554&val=11711&title=TEKNOLOGI%20KOMUNIKASI
%20DAN%20PERILAKU%20REMAJA
Baron, Jessica (2020). Top 10 Ethical Dilemmas in Science for 2020. Laboratory
equipment.
Berman, A. Snyder, S. Kozier, B. Erb, G. 2011. Kozier & Erb Buku Ajar Praktik
Keperawatan Klinis (Kozier & Erb’s Techniques In Clinical Nursing)
Edisi V. Jakarta : EG.
Febriliana, Cindy Ika (2019). Implikasi Etis dari Teknologi Informasi. Jakarta:
Universitas Mercu Buana.
Gilory, G. William. 2013. Emerging Ethical Dilemmas in Science and
Technology. Dari: https://phys.org/news/2013-12-emerging-ethical-
dilemmas-science-technology.html
Kracher, B., & Cynthia, L. (2004). “Is there a special e-commerce ethics?”,
Corritore Business Ethics Quarterly, Vol 14, No. 1,pp. 71-94.
Kritikos, Mohalis. 2014. What if Technologies Challenged Our Ethical Norms?
Dari: https://epthinktank.eu/2018/09/06/what-if-technologies-challenged-
our-ethical-norms-scientific-and-technology-podcast/
Kuldeep Nagi (2006). “Solving Ethical Issues in eLearning” ,Third International
Conference on eLearning for Knowledge-Based Society, August 3-4,
2006, Bangkok, Thailand.
Levinson, M., & Fay, J. (2019). Democratic discord in schools. Cambridge, MA:
Harvard University Press
Nikel, Kudina, Poel. 2022. Moral Uncertainty in Technomoral Change:
Brindging the Explanatory Gap. DOI:
https://doi.org/10.1162/posc_a_00414
Olt, M. R. (2002). “Ethics and distance education: Strategies for minimizing
academic dishonesty in online assessment”, Online Journal of Distance
Learning Administration, vol 5, No.3.
Rachel Buchanan. 2019. Digital Ethical Dilemmas in Teaching. Springer Nature
Singapore Pte Ltd. 2019 M. A. Peters (ed.), Encyclopedia of Teacher
Education, https://doi.org/10.1007/978-981-13-1179-6_150-1. School of
Education, University of Newcastle, Newcastle, Australia.
Selwyn, N. (2016). Is technology good for education? Cambridge, UK: Polity
Press.
Shawar, B., Al-Sadi, J. & Sarie, T. (2007). “Integrating the Learning Management
System with Mobile Technology.” Proceeding of 2007 International
20
Conference on e-learning, eBusiness, Enterprise Information Systems, and
eGovernment, USA, June 25-28, 2007 pp. 31-36.
Stahl, B.C., Rogerson, S. & Wakunuma, K. J. (2009), “Future technologies: The
matter of emergent ethical issues in their development”, Computation
World: Future Computing, Service Computation, Adaptive, Content,
Cognitive, Patterns, ComputationWorld 2009; Athens; 15- 20 November
2009, pp.603-607
Tarish A., Laurel, E., Roben, S., & Ruth, W. (2011). “The ethics of m-learning:
Classroom threat or enhanced learner agency?”10th World Conference on
Mobile and Contextual Learning, Beijing, China, 18-21 October 2011.
Willemarung. 2022. Dilema Etika. Dari:
https://www.kompasiana.com/willemrawung/61fe7868870000336027e233
/dilema-etika