Anda di halaman 1dari 100

ETIKA BISNIS & PROFESI

2012/2013
Teguh Wiyono Budi P

STMIK AKAKOM YOGYAKARTA

Referensi / acuan :

Sony Keraf, 1998, Etika Bisnis Tuntutan dan Relevansinya (Seri


Pustaka Filsafat), Kanisius, Yogyakarta
K Bertens, 2000, Pengantar Etika Bisnis (Seri Filsafat Atmajaya),
Kanisius, Yogyakarta
Teguh Wahyono, Etika Komputer dan Tanggung jawab
Profesional di Bidang Teknologi Informasi, 2006, Andi,
Yogyakarta
Mc. Leod & Schell, 2007, Management Information System (edisi
Indonesia), Salemba Empat, Jakarta
Charles B. Fleddermann, 2006, Etika Enjiniring, Erlangga, jakarta
Franz Magnis Suseno, 1987, Etika Dasar : Masalah Pokok Filsafat
Moral, Kanisius, Yogyakarta
Undang-undang Republik Indonesia No. 19 tahun 2002 tentang Hak

Cipta

Eko Nugroho, Sistem Informasi Manajemen, Konsep, Aplikasi &


Pengembangannya, 2008, Andi, Yogyakarta
2

METODE PENILAIAN
Nilai akhir = P + TG + UTS + UAS
P
TG
UTS
UAS

=
=
=
=

Presensi (5-10%)
Tugas (Individu/kelompok) (5-15%)
Ujian Tengah Semester (30 %)
Ujian Akhir Semester (50 %)

TARGET YANG DIHARAPKAN :

Mengetahui konsep dasar etika bisnis dan profesi,


kaidah-kaidah pokok yang harus dipenuhi dan
penerapannya di lingkungan bisnis dan profesi pada
umumnya dan khususnya di bidang teknologi
informasi
Menerapkan dasar-dasar etika profesi dalam perilaku
kehidupan sehari-hari
Ikut menyelesaikan tantangan di masa y.a.d. dalam
rangka menjadikan bidang teknologi informasi
sebagai profesi luhur dan beretika
4

BAB .I.
TINJAUAN UMUM
TENTANG ETIKA

RUANG LINGKUP ETIKA :


Etika, Filsafat, dan Ilmu Pengetahuan

Etika

Filsafat

Etika merupakan bagian dari


filsafat yang merupakan bagian
dari ilmu pengetahuan
Mempelajari etika dalam bidang
manapun tidak dapat dilepaskan
dari dasar-dasar filosofinya.

Ilmu Pengetahuan

PENGERTIAN ETIKA

Menurut asal katanya (Yunani):


Etika berasal dari kata ethos dalam bentuk jamaknya ta
etha yang berarti adat istiadat atau kebiasaan sehingga dalam
pengertian ini etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik,
pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat atau
kelompok masyarakat. Berarti pula etika berkaitan dengan nilainilai, tata cara hidup yang baik, dan segala kebiasaan yang
dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau
dari generasi ke generasi berikutnya sehingga membentuk
sebuah pola perilaku yang berkesinambungan.
Teori-teori etika, Dr. A. Sony Keraf

Menurut kamus besar bahasa Indonesia :


Definisi etika adalah :
- Ilmu tentang hal yang baik dan buruk, tentang hak
dan kewajiban moral.
- Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan
akhlak.
- Nilai mengenai yang benar dan salah yang dianut
oleh masyarakat.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1998, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka Jakarta

Etika dikelompokkan menjadi 2 definisi :

Etika sebagai karakter individu,


Orang yang beretika adalah orang yang baik,
pengertian ini disebut pemahaman manusia sebagai
individu yang beretika.
Etika sebagai hukum sosial,
Etika merupakan hukum yang mengatur,
mengendalikan serta membatasi perilaku manusia.
Prof. Robert Salomon

Dalam perkembangan

Etika sebuah studi

Studi tentang kehendak manusia, yaitu kehendak


yang berhubungan dengan keputusan yang benar
dan salah dalam tindak perbuatannya.
(Fagothey, 1953)
Studi tentang kebiasaan manusia berdasarkan
kesepakatan, menurut ruang dan waktu yang
berbeda yang menggambarkan perangai manusia
dalam kehidupan pada umumnya

10

MORAL

Berasal dari kata Latin mos dalam bentuk


jamaknya mores yang berarti adat istiadat atau
kebiasaan
Moralitas adalah sistem bagaimana kita harus hidup
dengan baik sebagai manusia. (Sony Keraf, 1991)

11

ETIKA DAN MORAL

Secara etimologi etika bisa dikatakan sama dengan moral


karena keduanya bermakna sebagai adat istiadat / kebiasaan
(ethos dan mos)
Moralitas menekankan inilah cara melakukan sesuatu
Etika lebih menekankan kepada mengapa untuk melakukan
sesuatu itu harus menggunakan cara tersebut ?
Moral lebih kepada rasa dan karsa manusia dalam menjalankan
kehidupannya. Jadi moral lebih merupakan motivasi/dorongan
bertindak sesuai etika.
Etika adalah sebuah ilmu dan bukan merupakan sebuah ajaran
(Franz Magnis Suseno, 1987)

12

ETIKA DAN MORAL (lanjutan)

ETIKA

MORAL

Etika dan Moral dapat digambarkan dalam diagram venn sebagai


dua buah objek yang saling
beririsan

Intersection
ETIKA = MORAL
Dalam suatu kondisi, etika berbeda dengan moral, etika merupakan
refleksi kritis dari nilai-nilai moral
Dalam kondisi yang berbeda etika bisa sama dengan moral yang
menjadi pegangan seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah
laku di dalam komunitas kehidupannya.
13

ETIKA SEBAGAI REFLEKSI MORAL

Etika mengharapkan agar orang bertindak sesuai dengan


nilai dan norma moral yang berlaku, tetapi kesesuaian itu
bukan semata-mata karena diperintahkan oleh moralitas
(misal: adat istiadat, perilaku nenek moyang, dll)
melainkan ia sendiri tahu dan sadar bahwa hal tersebut
baik bagi dirinya dan baik pula bagi orang lain.
Etika sebagai ilmu menuntut seseorang untuk berperilaku
moral secara kritis dan rasional.
Nietzche : Etika sebagai moralitas tuan dan bukan moralitas hamba

14

ETIKA DALAM KEBEBASAN

Etika berusaha menggugah kesadaran


manusia untuk bertindak secara bebas tetapi
dapat dipertanggungjawabkan. Kebebasan
dan tanggungjawab adalah unsur pokok dari
otonomi moral yang merupakan salah satu
prinsip utama moralitas, termasuk dalam
etika bisnis.
Kant, Immanuel : Etika adalah kesadaran bertindak secara otonom bukan heteronom

15

PELANGGARAN TERHADAP ETIKA


Faktor yang mempengaruhi :

Kebutuhan individu :
Korupsi dengan alasan ekonomi, dll
Tidak adanya pedoman pasti (area abu-abu)
sehingga tidak ada panduan, kadang-kadang justru
malah diciptakan oleh para konseptor untuk
memberikan peluang. Misal : efek peraturan multi
tafsir.

16

PELANGGARAN TERHADAP ETIKA


Faktor yang mempengaruhi (lanjutan) :
Perilaku dan kebiasaan individu
Kebiasaan yang terakumulasi tanpa ada
koreksi.
Lingkungan yang tidak etis
Pengaruh dari komunitas yang tidak pernah
memperhatikan etika.

17

PELANGGARAN TERHADAP ETIKA


Faktor yang mempengaruhi (lanjutan) :
Perilaku orang yang ditiru
Efek primodialisme yang kebablasan, meniru
perilaku orang-orang terdahulu dan dianggap
sebagai hal yang biasa.
Bargaining position yang tidak seimbang
Memanfaatkan kelemahan orang lain
Kasus mal praktek.
18

ETIKA, MORAL DAN HUKUM


intersection
Moral

Etika

Hukum

Gb. Diagram Venn Hub. Etika, Moral dan Hukum

Etika = Moral = Hukum


Pelanggaran etika dan moral
dapat masuk dalam ranah
hukum dan mendapatkan
sanksi hukum, namun dalam
kondisi yang lain pelanggaran
tersebut hanya mendapatkan
sanksi sosial karena tidak
menyentuh wilayah hukum
positif yang berlaku.
19

SANKSI PELANGGARAN ETIKA

Sanksi sosial :
Skala relatif kecil, bisa dipahami sebagai kesalahan
yang dapat dimaafkan
dikucilkan dalam
komunitas
Sanksi hukum :
Skala besar, menyangkut kerugian hak pihak lain,
lingkungan, negara, dll
- Hukum Pidana (prioritas utama)
- Hukum Perdata
20

REVIEW :
Etika merupakan bagian dari Ilmu Filsafat yang
merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan
Adat Istiadat

Etika :
- Karakter Individu
- Hukum Sosial

Etika sebagai
Refleksi Moral

Moral

Etika sebagai
Studi

Hukum

21

ETIKA & TEKNOLOGI

Teknologi :
Segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia
untuk memudahkan aktivitas kehidupannya.
Kehadiran teknologi akan menjadikan
manusia kehilangan beberapa sense of
human yang alami.
Misal : otomatisasi mesin berakibat
berkurangnya gerak refleks/kewaspadaan
melambat
22

ETIKA & TEKNOLOGI (lanjutan)

E-comerce, Zakat menggunakan sms,


implikasi pada silaturahmi yang
tertunda.
Emosi (touch) yang menjadi semakin
tumpul karena jarak dan waktu yang
semakin bias dalam teknologi informasi.

23

ETIKA & TEKNOLOGI (lanjutan)

Fakta :
Perkembangan teknologi berimbas pada degradasi moral
& budaya (pola hidup, tatakrama, tatasusila, dll)

Manusia berlomba menciptakan senjata pembunuh yang paling


ampuh (hilangnya rasa kemanusiaan dan saling menolong)
Kasus penculikan setelah berinteraksi mll jejaring sosial
Prostitusi disebarkan melalui dunia maya

Tantangan :
Teknologi sebagai transformasi budaya luhur dan kearifan
bangsa pada masyarakat Indonesia

Teknologi membangun perdaban bangsa


(diperlukan orang2 yang selalu menjunjung tinggi etika untuk mewujudkannya)

24

BAB. II.
II.1. TEKNOLOGI DALAM
PERKEMBANGAN ZAMAN

25

TEKNOLOGI DALAM PERKEMBANGAN ZAMAN.

Perkembangan peradaban manusia pada dasarnya


merupakan pengaruh perkembangan teknologi, dengan
kata lain kemajuan teknologi menjadi faktor paling
dominan dalam membangun peradaban manusia
Perubahan dari suatu zaman ke zaman yang lain selalu
diawali oleh revolusi peradaban akibat penemuan suatu
jenis teknologi yang mengakibatkan perubahan perilaku
di seluruh dunia.
Alvin Toffler (Futurolog) membagi perkembangan
perdaban zaman dalam 4 tahapan perkembangan.
26

GELOMBANG PERKEMBANGAN PERADABAN


TEKNOLOGI

Revolusi
Industri

Revolusi
Informasi

Revolusi
Pertanian

WAKTU
Gel. 0

Gel. 1

Gel. 2

Gel. 3

Teknologi belum
berkembang

Teknologi
bercocok tanam

Teknologi mesin
tenaga

Teknologi mesin
cerdas
(komputer)

P = f (T)

P = f (T,M)

P = f (T,M,I)
27

GEL. PERKEMBANGAN PERADABAN (lanjutan)

Gel. 0 (Teknologi belum berkembang)


- Manusia masih sangat bergantung pada alam
- Belum mengenal budidaya lahan, makan apa yang
tersedia di alam
- Nomaden (hidup berpindah-pindah)
- Belum ada konsep kekayaan karena alam begitu
luas, makanan berlimpah, jumlah manusia sedikit

Jaman sekarang ternyata masih ada sekelompok


kecil manusia dengan pola hidup Gel. 0
(pedalaman Brazil, Indonesia ?)

28

GEL. PERKEMBANGAN PERADABAN (lanjutan)

Gel. 1 (Teknologi bercocok tanam)

- Manusia semakin bertambah banyak


- Mulai berpikir bagaimana menghasilkan bahan makanan tanpa
membutuhkan area yang luas dan tidak perlu pindah tempat
- Mulai mencari cara untuk mengolah tanah
- Awal teknologi cocok tanam --- REVOLUSI PERTANIAN
- Mulai mengenal konsep kekayaan (berusaha punya harta >>)
dengan cara mengolah tanah.
Secara notasi dirumuskan :
P = Produktifitas
T = Tenaga

P = f (T)

29

GEL. PERKEMBANGAN PERADABAN (lanjutan)

Gel. 2 (Teknologi mesin tenaga)

- Peradaban terus berkembang, orang berusaha menemukan


alat pengganti tenaga manusia
- REVOLUSI INDUSTRI --- ditemukan mesin uap (Jms watt)
diikuti mesin diesel, bensin, dst
- Berkembang dengan penemuan mesin-mesin dengan tenaga
besar --- merubah peradaban manusia di dunia.
Secara notasi dirumuskan :
P = Produktifitas
T = Tenaga
M = Modal, Capital

P = f (T, M)

30

GEL. PERKEMBANGAN PERADABAN (lanjutan)

Modal/capital (M) menjadi variabel kedua --- pandangan waktu


itu teknologi dapat dikuasai apabila mempunyai modal yang
cukup.
Definisi variabel (T) mengalami pergeseran ---- sebagai tenaga
yang direpresentasikan sebagai buruh.
permasalahan etika mulai muncul, karena adanya
perbedaan kepentingan antara buruh vs majikan
mulai timbul kesenjangan sosial akibat kemenangan
selalu berpihak pada majikan (kekuatan modal) --repesentasi Tekn. Tenaga >>> Tenaga manusia (manual).
Penghargaan terhadap kecerdasan --- mengelola modal perlu
kecerdasan, reward memadai bagi manusia yang cerdas
31

GEL. PERKEMBANGAN PERADABAN (lanjutan)

Wawasan manusia pada Gel. 2 :


- Uang dianggap sebagai barang yang paling
berharga --- berusaha mengelola dana
- Pendidikan sudah dianggap sebagai kebutuhan,
berusaha menyekolahkan anaknya sampai PT
tujuan kelak mencari uang sebanyakbanyaknya.

32

GEL. PERKEMBANGAN PERADABAN (lanjutan)

Gel. 3 (Teknologi mesin cerdas)

- Peradaban terus berkembang, kecerdasan menjadi


isue utama para pakar.
- Akal menjadi faktor penting dari manusia untuk meraih
kesejahteraan atau kekayaan --- orang mulai berpikir untuk
menemukan alat yang dapat menggantikan/menghasilkan
daya akal seperti manusia.
- Tahun 1945, Prof. Mauhly dan Eckert menemukan komputer
elektronik pertama hasil pengembangan teknologi komputer
yang dinamakan Eniac.
REVOLUSI INFORMASI.

33

GEL. PERKEMBANGAN PERADABAN (lanjutan)

Muncul variabel Produktifitas baru yaitu Ilmu Pengetahuan (I)


sehingga notasi faktor produksi menjadi sbb

P = f (T, M, I)

P = Produktifitas
T = Tenaga
M = Modal, Capital
I = Ilmu Pengetahuan
Pada masa ini Ilmu pengetahuan (I) menjadi faktor paling
dominan dalam menghasilkan produktifitas
Perkembangan ekonomi berubah setiap saat bahkan secara
drastis, kekayaan dapat hilang dalam sekejap mata
Jatuhnya nilai mata uang, saham, dll
34

GEL. PERKEMBANGAN PERADABAN (lanjutan)

Paradigma berpikir Gel. 3 :


Orang yang menguasai ilmu akan selalu mampu mengantisipasi
keadaan dan survive bahkan mampu untuk terus berkembang.
-- mendorong seseorang untuk menuntut ilmu setinggitingginya bahkan sd S2 dan S3.
-- memiliki ilmu pengetahuan = mempunyai kekuasaan
Teknologi yang didukung ilmu pengetahuan
menjadi sesuatu yang sangat bernilai.

35

GEL. PERKEMBANGAN PERADABAN (lanjutan)

Beberapa contoh bukti penguasaan teknologi :


Komputer : harga Rp. 5 jt bila rusak krn konsleting
listrik, harga menjadi nol Rupiah krn tidak bisa
dipakai sekalipun bahan dan bentuknya praktis
tidak berubah. ---- harga 5 jt adalah ilmu
pengetahuan yang ditanamkan di dalamnya.

36

Pesawat terbang : Boeing 747 harga US $ 225 jt


(situs internet) atau Rp. 2,25 trilyun bila akan
dibarter dengan ketela pohon seharga Rp. 1000/kg
berarti perlu 2,25 jt ton ketela. Produktifitas ketela
pohon 15 ton/ha berarti perlu 150.000 ha lahan.
Luas kab. Bantul 508 km2 atau 50.800 ha, berarti
satu kab ditanami ketela belum cukup untuk
membeli 1 Boeing 747.
---- contoh ekstrem mahalnya sebuah ilmu
pengetahuan

37

Perkembangan teknologi dengan segala dampaknya


terhadap peradaban manusia, khususnya teknologi
informasi akan mengubah dari ekonomi industri
ekonomi informasi. Teknologi ICT mengubah :
Cara manusia bekerja
Cara manusia belajar
Cara manusia berbelanja
Cara manusia mengelola perusahaan
Cara manusia mengelola pemerintahan
38

Perkembangan teknologi

Etika

Etika Enjiniring : -- otonomi moral


Otonomi moral dalam etika enjiniring :
kemampuan seseorang untuk berpikir kritis dan
mandiri tentang isu-isu moral dan menerapkan
pemikiran moral pada situasi yang timbul dalam
praktek karir profesional di bidang enjiniring.

39

Etika Enjiniring : -- otonomi moral

Para insinyur sering menghadapi situasi di mana mereka tidak


mempunyai semua informasi yang diperlukan. Misal : dalam
perancangan produk baru :

Sebaik apa kerja alat tersebut ?


Apa pengaruhnya bagi manusia ?
Perubahan apa yang dapat ditimbulkan pada masyarakat ?
Sebaik apa kerja alat tersebut dalam berbagai kondisi yg dihadapi ?
Apakah produk itu aman ?
Jika ada beberapa peringatan keselamatan seberapa burukkah ?
Apa akibatnya jika mengabaikan ?

40

Etika Enjiniring

(dalam beberapa kasus enginering)

FORD PINTO (1978)

10/8/1978 mobil FORD PINTO ditabrak dr belakang di Jl. Raya Indiana, tangki
bensin pecah, meledak, terbakar 3 orang remaja putri tewas
Tercatat dlm 7 th sejak peluncuran sdh 50 tuntutan hukum thd FORD PINTO
akibat tabrakan dr belakang.
Tuntutan hukum sipil: bayar kerusakan & ganti rugi korban, dilain pihak hukum
kriminal: terbukti Ford mangabaikan keselamatan penumpang hal ini dpt
membuat para insinyur atau manajer Ford dipenjara.
Dalam persidangan diketahui Ford telah mengetahui sblmnya akan adanya cacat
dlm desain tanki bensin yg tdk mengikuti standar teknik, meskipun standar
keselamatan federal dipenuhi.
Para insinyur sdh memperingatkan akan bahaya tsb namun manajemen ingin
segera memasarkan dengan harga bersaing ---- dilema para insinyur desain
menyeimbangkan keselamatan pengemudi dan kebutuhan produksi dengan
harga bersaing di pasar.
41

Etika Enjiniring

(dalam beberapa kasus enginering)

CHALLENGER (1986)

Meledak Januari 1986 krn erosi cincin O pada motor pendorong dengan
bahan bakar padat tidak tahan terhadap cuaca dingin
Peluncuran beberapa kali tertunda krn menunggu Wapres George Bush
akhirnya Challenger dipaksakan diluncurkan pada cuaca 8o F, di luar
kebiasaan peluncuran dengan suhu terendah pernah dilakukan 53o F
Dalam rancangan asli pendorong seharusnya beroperasi pada suhu 31o F
Fakta telah terjadi polemik para insinyur ttg warning masalah tsb, Ada saran
dr para engineer utk tdk diluncurkan dalam cuaca dingin tp ditolak oleh
manajemen NASA (berisi para engineer juga)
Issue Etika para engineer:
peran yg tepat para engineer ketika isue keselamatan mjd perhatian;
Kewenangan pengambilan keputusan akhir peluncuran ?
Perintah peluncuran bag teknik atau manajemen ?
42

Etika Enjiniring

(dalam beberapa kasus enginering)

CHIP INTEL PENTIUM (1994)

Cacat mikroprosesor baru yg dibuat oleh Intel. Mikroprosesor mengendalikan


semua operasi dan perhitungan yang terjadi.
Data menunjukkan Pentium digunakan 80% komputer pribadi di seluruh dunia
pada saat itu.
Cacat terjadi pd floating-point unit (FPU) menyebabkan jawaban salah pd
aritmetika presisi ganda (double-precision), dgn perangkat lunak spreadsheet
bila angka 4.195.835 x 3.145.727 kemudian dibagi 3.145.727 hasilnya
4.195.579 (Infoworld, 1994)
Mulanya disangkal kemudian disampaikan bhw cacat tdk signifikan dan
sebagian besar pengguna tdk mengetahuinya; Chp akan diganti hanya utk
pengguna yg dpt menunjukkan mereka perlu versi chip yg tdk cacat.
IBM membatalkan penjualan seluruh komputer IBM yg memakai chip cacat tsb
Akhirnya Intel setuju mengganti chip yg cacat tsb dgn chip yg tdk cacat utk
semua pelanggan yg minta chip tsb diganti.
43

CHIP INTEL PENTIUM (1994)

lanjutan

Dibalik peristiwa ini perlu dicatat :


Sebelum berita cacat muncul, Intel telah menyadari masalah ini dan
memperbaiki secara bertahap, meskipun demikian Intel tetap menjual versi
yg cacat itu dengan dalih kerusakan tdk menimbulkan masalah serius bagi
pengguna dan berencana bertindak spt itu sd versi baru tersedia dan versi
cacat habis. Meskipun akhirnya bertindak fair dgn mengganti versi cacat dg
yg tdk cacat menghabiskan 475 juta dolar utk menyelesaikan masalah tsb.
Beberapa hal yg dpt di ambil hikmahnya :
Desain awal chip kadang kurang sempurna dan tdk diketahui sampai
digunakan pelanggan.
Pendekatan penyelesaian telah berubah berdasarkan persepsi pelangggan
dan bukan versi Intel.
Hal sama hampir terjadi pd processor pentium II dan Pro namun pendekatan
telah berubah dengan menginformasikan kekurangannya dan menawarkan
perangkat lunak utk memperbaikinya.
44

ETIKA ENGINEERING (lanjutan)


Kejadian tsb dipermukaan adalah sebuah kecelakaan.
Para engineer --- sesuai prosedur (warning system) tapi
saran ditolak manajemen.
Beberapa pertanyaan menarik :

ada peringatan --- apa tanggungjawab para engineer ?


jika keputusan tidak sesuai pemikiran para engineer ?
banding ?, demo ?, undang pers ?

setelah kecelakaan terjadi --- apa tanggungjawab para engineer ?


Apa yang harus dilakukan para engineer ketika
berhadapan dengan situasi yang secara etika bermasalah ?

(persoalan etika telah menguji komitmen keilmuan engineer)

45

Etika Enjiniring (dalam beberapa kasus enginering)

INDONESIA :

Tenggelamnya kapal Tampomas 2 di Masalembo


Adam Air tenggelam di Majene
Grounded
Lapindo
bencana alam/kesalahan teknis pengeboran ?
Garuda
meledak di Yk saat landing
Robohnya jembatan Kutai Kartanegara (Kukar) saat
maintenance

46

WHISTLEBLOWING

Tindakan mengungkap pelanggaran etika dalam perusahaan

Jenis tindakan :

Internal :

Eksternal :

Menyampaikan permasalahan melalui mekanisme


keluhan atau kepada atasan langsung/tingkat manajemen yang
lebih tinggi. Pada waktu tindakan, pengungkap ybs tetap berada
dalam perusahaan/organisasi.
Pengungkap ybs pergi keluar perusahaan dan
melaporkan pelanggaran etika perusahaannya melalui media atau
otoritas penegak hukum.

Fakta :
Whistleblowing sering dianggap manajemen sebagai tindakan ketidak
setiaan terhadap perusahaan.
47

WHISTLEBLOWING
Tindakan mengungkap pelanggaran etika dalam perusahaan

Kapan sebaiknya harus dilakukan ?


Whistleblowing dilakukan jika empat kondisi terpenuhi (Harris,
Pritchard, dan Robins, 2000) :

Kebutuhan, Harus ada bahaya jelas dan penting yang dapat dihindari dengan
tindakan ini. Dalam memutuskan apakah akan mengumumkan ke publik apa
tidak karyawan harus mempunyai kepekaan proporsi.
Kejelasan, Sang pengungkap harus berada dalam posisi yang sangat jelas
untuk melaporkan masalah ini. Rumor saja tidak cukup, pengetahuan langsung
sangat penting untuk membuat pengungkapan kesalahan ini efektif.
Kemampuan, Sang pengungkap harus memiliki kesempatan sukses yang
cukup besar dalam menghentikan suatu kegiatan berbahaya. Tidak diwajibkan
membahayakan karir dan kemampuan finansial anda.
Sumber terakhir, Tindakan pengungkapan kesalahan hanya harus dilakukan
bila tidak ada orang lain yang lebih mampu atau lebih jelas untuk melakukan
tindakan ini.
48

WHISTLEBLOWING
Tindakan mengungkap pelanggaran etika dalam perusahaan

Mencegah terjadinya tindakan mengungkap rahasia


perusahaan (Charles B Flederman, 2004) :
1.

2.
3.

4.

Budaya etika yang kuat di dalam perusahaan, dimulai dr


manajemen tingkat tertinggi, dgn training etika, mengikat seluruh
karyawan.
Garis komunikasi yang jelas di dalam perusahaan.
Semua karyawan mempunyai akses yang berarti dengan
manajemen (manager tingkat atas) tentang kekhawatirannya
disertai jaminan tidak ada sangsi sepanjang dapat
dipertanggungjawabkan.
Ada kemauan dari pihak manajemen untuk mengakui kesalahan,
mengumumkannya jika perlu. Perilaku ini akan menjadi contoh
bagi karyawan lain.
49

Pergeseran paradigma kepemimpinan


(dilayani menjadi melayani/memfasilitasi)

-Memacu orang
-Mengarahkan & membentak
-Semua hal dilakukan dg benar
-Menceritakan gagasannya
-Cepat memberi penilaian
-Berbicara lebih dahulu
-Memberikan batas waktu pekr
- Bergantung
pangkat/kekuasaan
-Menimbulkan ketakutan
-Mengatakan apa yg diperlukan
-Mengatakan saya
-Memperlihatkan siapa yg salah
- Mengatakan bagaimana
sesuatu dikejakan
-Menuntut penghormatan

-Mengilhami orang
-Membimbing & memberi semangat
-Melakukan hal yg benar
-Membangkitkan gagasan orang lain
-Cepat mengerti
-Mengerti lebih dahulu
-Menolong membuat rencana
-Bergantung kepribadian /niat baik
-Memancarkan dukungan
-Bertanya apa yg diperlukan
-Mengatakan kita
-Memperlihatkan apa yg salah
- Menunjukkan apa yang perlu
dicapai
-Menimbulkan rasa hormat

II.2. ETIKA KOMPUTER

51

ETIKA KOMPUTER : Sejarah & Perkembangan

Era 1940-1950

Diawali dengan penelitian Nobert Wiener (Prof dari MIT)


tentang komputasi pada meriam tempur PD II yang mampu
menembak pesawat yang melintas di atasnya.
Mesin komputasi modern pada paprinsipnya merupakan sistem
jaringan syaraf yang juga merupakan piranti kendali otomatis.
Manusia akan dihadapkan pada pengaruh sosial teknologi
tersebut yang mampu memberikan kebaikan sekaligus
malapetaka.
Tantangan universal : harus memperhatikan
sisi lain dari perkembangan teknologi yaitu Etika

52

The Human Use of Human Being, 1950

Fondasi menyeluruh analisa dan riset etika komputer dari


Prof Wiener mencakup aspek-aspek yang jauh ke depan
bahkan hampir dilupakan dalam beberapa dekade sbb :
Integrasi teknologi komputer ke dalam masyarakat akan
segera menimbulkan REVOLUSI INDUSTRI YANG
KEDUA.
Perubahan dapat terjadi secara radikal
Pekerjaan besar dari pelaku untuk memperhatikan
keragaman tugas dan tantangannya
Pekerja harus menyesuaikan pekerjaanya

53

The Human Use of Human Being, 1950 (lanjutan)

Pemerintah harus menetapkan peraturan hukum baru


Praktek Bisnis dan Industri harus menciptakan
kebijaksanaan baru
Organisasi profesional harus mengembangkan kode
etik baru bagi para anggotanya
Ahli sosiologi dan psikologi harus belajar dan
memahami gejala sosial dan psikologis baru
Ahli filsafat harus memikirkan konsep-konsep etika
yang telah ada
Pemikiran ini baru direalisasikan dua dekade
kemudian..

54

ETIKA KOMPUTER : Sejarah & Perkembangan

Era 1960-an

Donn Parker : that when people entered the

computer center, they left their ethics at the door


Riset tentang kejahatan komputer dan aktivitas para
profesional komputer yang dianggap tidak pantas dilakukan
--- Rule Ethics in Informating Processing (etika
pengolahan informasi)
Misal : dalam kasus pemrosesan data (EDP), seorang
spesialis komputer bisa mengetahui data apa saja dalam
waktu cepat tidak terkecuali sebuah rahasia perusahaan
--- Peranan Etika ??

55

ETIKA KOMPUTER : Sejarah & Perkembangan

Era 1970-an

Jozeph Weizenbaum, Boston menciptakan program komputer


ELIZA sebagai tiruan dari Psyicoterapist Rogerian (wawancara
dengan pasien yang diterapi), sebagian psikiater memandang
bhw komputer bisa melakukan otomatisasi psikoterapi.
--- gagasan model pengolahan informasi tentang manusia
yad hubungan antara manusia dengan mesin

(Computer power and human reason, 1976)


Hal tsb banyak mengilhami para pemikir tentang
perlunya etika komputer
batas ranah semestinya.

56

ETIKA KOMPUTER : Sejarah & Perkembangan

Era 1970-an (lanjutan)

Walter Maner, mulai menggunakan istilah computer ethics.


menawarkan kursus eksperimental materi etika komputer di
Old Dominion University, Virginia --- awal komputer etika
sebagai suatu konsentrasi bidang studi.
Karya Walter Maner kemudian mulai terpublikasi dan banyak
menghasilkan minat pada kursus etika komputer setingkat
universitas, bahkan menjadi materi kurikulum pendidikan
etika komputer.

57

ETIKA KOMPUTER : Sejarah & Perkembangan

Era 1980-an

Isu publik Amerika & Eropa konsekuensi sosial &


teknologi informasi yang etis
Materi yang banyak ditampilkan Computer Enable
Crime (kejahatan komputer) diantaranya :

Virus, Unautorized login


Invasi keleluasaan pribadi melalui database
Perkara pengadilan mengenai kepemilikan perangkat
lunak, etc

58

ETIKA KOMPUTER : Sejarah & Perkembangan

Era 1980-an (lanjutan)

Studi berkembang menjadi diskusi serius tentang


masalah etika komputer
Terbit buku Computer Ethics, (Johnson, 1985)
sebagai buku teks pertama yang digunakan lebih dari
satu dekade.

59

ETIKA KOMPUTER : Sejarah & Perkembangan

Era 1990-an sd sekarang

Implikasi pada bisnis yang semakin meluas dari


kejahatan komputer, membuat adanya riset,
konferensi, jurnal, dan forum-forum yang peduli pada
masalah tersebut.

Pemikir -- Donald Gotterbarn, Keith Miller, Dianne Martin


Konferensi :
ETHICOMP by Simon Rogerson rangkaian konferensi
para pakar komputer Inggris, Polandia, Belanda

60

ETIKA KOMPUTER : Sejarah & Perkembangan

Riset :
Chris Simpson & Yohanes Weckert riset terbesar dibidang
Etika Komputer di Australia
Organisasi (pusat riset) :
Center of Computing and Social Responsibility by Simon
Rogerson --- pandangan : bahwa ada kebutuhan dalam
pertengahan tahun 1990 untuk sebuah generasi kedua yaitu
tentang pengembangan etika komputer.
Akhirnya etika komputer telah menjadi salah satu
bidang ilmu utama dan akan terus dikembangkan
seiring perkembangan komputer itu sendiri.

61

ETIKA KOMPUTER : Sejarah & Perkembangan

Di Indonesia :

1975 didirikan organisasi profesi : IPKIN (Ikatan


Profesi Komputer dan Informatika mewujudkan
kode etik yang disesuaikan perkembangan
teknologi komputer di Indonesia.
Mengadopsi para pemikir dunia di atas etika
komputer saat ini menjadi kurikulum wajib oleh
hampir seluruh PT Komputer di Indonesia
meskipun tidak secara eksplisit menyebut bidang
studinya namun dimasukkan pada bidang studi
yang relevan misal : Etika Bisnis dan Profesi

62

PANDANGAN & CAKUPAN ETIKA KOMPUTER

Dari beberapa pandangan para pemikir : Walter Maner


(1970), Deborah Johnson (1985), James Moor (1985)
masalah khas dalam etika komputer muncul karena
adanya kebijakan yang belum jelas tentang bagaimana
teknologi komputer harus digunakan.
Komputer melengkapi kita dengan berbagai kemampuan
baru memberikan banyak pilihan baru untuk tindakan
yang dapat dilakukan.
Tugas Etika Komputer adalah menentukan apa yang perlu
dilakukan didalamnya merumuskan kebijakan untuk
memandu tindakan kita.
63

ISUE POKOK ETIKA KOMPUTER :

Kejahatan Komputer :
Adalah kejahatan yang dilakukan dengan komputer
sebagai basis teknologinya :

Penyebaran virus
Spam : pesan yang tidak dikehendaki masuk dalam
email.
Carding : kejahatan melalui credit card, pencurian
melalui internet
DoS (Denial of Service) : meyerang dengan tujuan
melumpuhkan target sehingga tidak bisa memberikan
layanan, dll
64

ISUE POKOK ETIKA KOMPUTER :

Cyber Ethics :

Etika di dunia maya adalah implikasi dari aplikasi


INTERNET (akronim dari Interconection Network)
Internet dewasa ini telah memunculkan peluang baru
untuk membangun dan memperbaiki pendidikan,
bisnis, layanan pemerintahan dan demokrasi.
Pengguna internet merupakan orang-orang yang hidup
dalam dunia anonymouse yang tidak harus
menunjukkan identitas asli dalam berinteraksi --- tidak
mengenal dalam arti sesungguhnya, tidak pernah tatap
muka dll
65

ISUE POKOK ETIKA KOMPUTER :

Cyber Ethics (lanjutan)

Munculnya berbagai layanan dan fasilitas yang


diberikan dalam internet memungkinkan seseorang
untuk bertindak tidak etis.
Dari latar belakang dan permasalahan diatas,
menuntut adanya aturan/prinsip dalam berinteraksi
melalui internet disebut Netiket.
Standar netiket yang banyak digunakan mengacu pada
IETF (Internet Engineering Task Force) komunitas
Internasional yang terdiri para pihak yang terkait mulai
dari perancang s.d pengoperasian internet.
66

ISUE POKOK ETIKA KOMPUTER :

E-COMMERCE (Electronic Commerce) :

Sistem perdagangan menggunakan


fasilitas/mekanisme elektronik yang ada dalam jaringan
internet secara online.
Pembeli cukup browsing di depan komputer melihat
katalog barang dagangan secara elektronik.
Keputusan membeli --- kirim form online --- bayar
melalui transfer bank, credit card, i-bangking, etc --barang dikirim.

67

ISUE POKOK ETIKA KOMPUTER :

E-Commerce (lanjutan)

Otomatisasi bisnis dengan internet telah mengubah


proses transaksi konvensional (tradisional) menjadi
berbasis teknologi --- melahirkan implikasi :

Aspek hukum sistem perdagangan online (yurisdiksi


transaksi, kontrak transaksi elektronik, perlindungan
konsumen, pajak, dll)
Kejahatan, penipuan, kerugian karena ke-anonymousean tadi. Misal : Kasus pemalsuan tanda tangan digital dll

68

ISUE POKOK ETIKA KOMPUTER :

PELANGGARAN HAKI :
Teknologi digital, informasi mempunyai sifat
keluwesan tinggi sehingga orang akan mudah
untuk menyalin dan berbagi dengan yang orang
lain pula --- implikasi :
Banyak keuntungan : mudah, murah untuk
berbagi
Banyak permasalahan mengenai Hak Atas
Kekayaan Intelektual (HAKI)

69

ISUE POKOK ETIKA KOMPUTER :

Beberapa kasus pelanggaran HAKI :


Pembajakan perangkat lunak
Softlifting : pemakaian lisensi melebihi kapasitas
Penjualan CD ROM ilegal
Penyewaan perangkat lunak ilegal, etc
Survei BSA (Business Software Aliance), Indonesia
sebagai peringkat ketiga dunia dalam hal pembajakan
setelah Vietnam dan China --- didominasi oleh end
user spt : penggunaan 1 lisensi utk banyak PC,
pelanggaran kontrak lisensi, pemuatan software
bajakan dalam PC, dll

70

REVIEW :

SEJARAH ETIKA KOMPUTER & TOKOH-TOKOHNYA

1950-an : Nobert Weiner komputasi meriam PD II


1960-an : Donn Parker Rule of Ethics in Informating Processing
1970-an : Joseph Weizenbaum Psicoterapist Rogerian
Walter Maner Istilah Computer Ethics, Etika Komputer
masuk kurikulum pendidikan komputer
1980-an : Marak wacana kejahatan komputer
Terbit buku Computer Ethics dipakai 1 dekade
1990-an : Pemikir : Donald Gotterbarn, Keith Miller, Diane Martin

Konferensi : ETHICOMP Inggris, Belanda, Polandia


Riset : Chris Simpson & Y. Weckert Australia
Organisasi : CCSR by Simon Rogerson dll

71

BAB III
PEKERJAAN, PROFESI DAN
PROFESIONAL

72

MANUSIA & KEBUTUHANNYA

Abdulkadir Muhammad (2001)


mengklasifikasikan kebutuhan manusia sbb :
Kebutuhan Ekonomi material : sandang,
pangan, papan,
Kebutuhan Psikis non material : agama,
pendidikan, hiburan
Kebutuhan biologis keb utk kelangsungan hidup
manusia antar generasi : keb. Seksual dalam
perkawinan rumah tangga.
Kebutuhan pekerjaan keb praktis untuk
memenuhi kebutuhan2 lainnya : profesi,
perusahaan, dll
73

PEKERJAAN & PROFESI :

Bekerja adalah kodrat manusia :


Sejak kecil manusia sudah bekerja
bukan dalam konteks memenuhi keb
ekonomi, bekerja diartikan : interaksi
dengan manusia lain dan melakukan
aktifitas dalam kehidupannya.
--- bermain, berkebun, membersihkan
lingkungannya, dll
74

PEKERJAAN & PROFESI :


Thomas Aquinas seperti dikutip Sumaryono
(1995) mengatakan bahwa wujud kerja
memiliki tujuan :

Pemenuhan kebutuhan hidup


Mengurangi tingkat pengangguran dan
kriminalitas
Melayani sesama amal kebaikan
Mengontrol gaya hidup rutinitas : mengatur,
merencanakan, & mengontrol kegiatan yang
akan dilakukannya.
75

PEKERJAAN & PROFESI :


Pekerjaan
Profesi

Profesi merupakan bagian dari


pekerjaan tetapi tidak semua
pekerjaan adalah profesi.
Misal :
Staf Adminstrasi bukan profesi
Akuntan profesi

76

PROFESI & PROFESIONAL

Profesi : Pekerjaan yang dilakukan sebagai


nafkah hidup dengan mengandalkan keahlian
dan ketrampilan yang tinggi dan dengan
melibatkan komitmen pribadi (moral) yang
mendalam.
Profesional : Orang yang mempunyai komitmen
pribadi yang mendalam atas profesinya tersebut.
Profesinya telah membentuk identitas dan
kematangan dirinya sehingga ia berkembang
bersama dengan kemajuan pekerjaannya.
77

Sifat-sifat pelaku profesi (profesional) :


a. Menguasai ilmu secara mendalam dalam bidangnya,
tidak hanya sekedar tahu sehingga benar-benar
memahami hakikat pekerjaan yang ditekuninya.
b. Mampu menkonversikan ilmunya menjadi
ketrampilan dapat melakukan praktik sesuai tugas
pekerjaannya dengan baik, sehingga tidak hanya
tahu teorinya tapi juga mampu mengaplikasikannya.
c. Selalu menjunjung tinggi etika dan integritas
profesinya.

78

Profesional

Hobi

Hobi dijalankan demi kepentingan dan kepuasan


pribadi (sering tanpa target hasil yang pasti)
Hobi tidak mempunyai tanggungjawab moral yang
serius atas hasil dan pekerjaan itu bagi orang lain
Hobi bukan sebagai sumber utama nafkah hidupnya
Hobi kurang mempunyai keseriusan, ketekunan, dan
disiplin yang terpola dengan pasti.

Jangan jadikan keahlian sebagai hobi, tetapi


jadikanlah sebagai profesional
79

CIRI-CIRI PROFESI :
1.

Adanya keahlian dan ketrampilan khusus dengan


kadar, lingkup dan tingkat yang melebihi keahlian
dan ketrampilan orang pada umumnya (melalui
pendidikan, pelatihan & pengalaman yang dijalani
dengan tingkat seleksi yang ketat dan keras).
tingkat keberhasilan terukur dengan mutu dan
standar yang terpercaya.

80

CIRI-CIRI PROFESI (lanjutan) :


2.

Adanya komitmen moral yang tinggi, dituangkan


dalam bentuk aturan khusus (aturan main) yang
menjadi pegangan bagi seseorang yang
mengemban profesi tersebut (Kode Etik),
sekaligus tuntutan keras sebagai syarat minimal
yang harus dipenuhi sebagai seorang profesional.
Mafia : mempunyai komitmen yang sangat tinggi atas
pekerjaanya tapi bukan merupakan profesi karena bersifat
jahat. (komitmen moral harus +++)

81

Sasaran pokok kode etik :

Menjamin kepercayaan masyarakat, artinya


melindungi masyarakat dari kemungkinan dirugikan
oleh kelalaian baik sengaja/tidak sengaja dari kaum
profesional
Melindungi keluhuran profesi tersebut dari
perilaku bobrok oknum-oknum yang mengaku
dirinya profesional

82

CIRI-CIRI PROFESI (lanjutan) :


3. Pelaku profesi hidup dari profesinya :
- nafkah dari profesinya
gaji layak
- profesi membentuk identitas dirinya
tampil dan dikenal masyarakat
melalui dan karena profesinya

83

CIRI-CIRI PROFESI (lanjutan) :


4. Mengabdi kepada masyarakat, lebih
mendahulukan kepentingan masyarakat
daripada pribadinya
5. Pada profesi luhur (langsung menyangkut
kepentingan orang banyak) biasanya ada ijin
khusus untuk menjalankan profesinya.

84

CIRI-CIRI PROFESI (lanjutan) :


6. Ada organisasi profesi yang melindungi
keluhuran profesi tsb, menjaga standar
keahlian, memberikan sanksi moral secara
netral, tegas dan tanpa pandang bulu apabila
melanggar etika --- Etika Profesi

85

PRINSIP-PRINSIP ETIKA PROFESI :


Meliputi :
1.
Prinsip
2.
Prinsip
3.
Prinsip
4.
Prinsip

tanggungjawab,
keadilan
otonomi
integritas moral

86

PRINSIP-PRINSIP ETIKA PROFESI :


1.

Prinsip tanggung jawab,


bertanggungjawab terhadap pelaksanaan
pekerjaan dan hasilnya
------ maksimal dan diatas rata-rata
bertanggungjawab atas dampak profesinya
terhadap kehidupan dan kepentingan orang lain
------ mengganti kerugian, jujur atas kesalahannya,
mundur dari jabatan, dll

87

PRINSIP-PRINSIP ETIKA PROFESI (lanjutan) :


2.

Prinsip keadilan,
menjalankan profesi dengan tidak merugikan hak
dan kepentingan pihak tertentu khususnya pihak
yang dilayaninya.
------ non diskriminasi baik hasil maupun pelayanan
------ datang lebih dulu dilayani lebih dulu, dll

88

3. Prinsip Otonomi :
Prinsip yang dituntut oleh kalangan profesi
terhdap dunia luar agar mereka diberi
kebebasan sepenuhnya dalam menjalankan
profesinya perlu batasan-batasan.

89

PRINSIP-PRINSIP ETIKA PROFESI (lanjutan) :


4. Prinsip integritas moral,
Tuntutan kaum profesional kepada dirinya sendiri
agar bertanggungjawab terhadap profesinya dan
tidak melecehkan nilai yang dijunjung tinggi dan
diperjuangkan oleh profesinya.
----- tidak tergoda bujukan untuk melanggar
----- malu kalau melanggar bahkan rela mati untuk
mempertahankan kebenaran.

90

Batas-batas otonomi profesi :

Tanggungjawab dan komitmen profesional


(keahlian dan moral) atas kemajuan profesinya
serta dampaknya bagi kepentingan masyarakat.
----- otonom tapi tidak merugikan pihak lain
Kontrol pemerintah, artinya menghargai
otonomi namun tetap menjaga bahkan ikut campur
apabila dalam pelaksanaannya melanggar
kepentingan umum
----- pemerintah wajib menindak pihak yang
merugikan pihak lain tsb.
91

MENGUKUR PROFESIONALISME

.isme = paham - profesionalisme, berarti


nilai nilai profesionalisme harus menjadi
bagian dari jiwa seseorang dalam
mengemban profesi tersebut. ada
pendekatan untuk mengukur tingkat
profesionalisme.
Proses profesional (profesionalisasi) : evolusi
menggunakan pendekatan organisasi dan
sistematis untuk mengembangkan profesi ke
arah status profesional.
92

MENGUKUR PROFESIONALISME

Standar profesional
Empat perspektif pendekatan menurut Gilley
& Egland (1989) :
a. Pendekatan berorientasi filosofis
b. Pendekatan perkembangan bertahap
c. Pendekatan berorientasi karakteristik
d. Pendekatan berorientasi non-tradisional

93

a. Pendekatan berorientasi filosofis


Ada 3 (tiga) hal pokok tingkat profesionalisme :
1. Pendekatan lambang profesional :
Lambang profesional = sertifikat, lisensi, dan
akreditasi :
- sertifikat : lambang profesional individu
- lisensi dan akreditasi :
lambang profesional untuk produk atau
lembaga.

94

a. Pendekatan berorientasi filosofis


2. Pendekatan sikap individu :
Layanan individu pemegang profesi diakui oleh
umum dan bermanfaat bagi penggunanya.
3. Pendekatan electic :
Proses profesional dianggap sebagai kesatuan dari
kemampuan, hasil kesepakatan, dan standar
tertentu.
Menggunakan prosedur, teknik, metode dan konsep
berbagai sumber, sistem dan pemikiran akademis.

95

b. Pendekatan berorientasi perkembangan


Ada 6 (enam) langkah proses :
1. Berkumpulnya individu-individu yang mempunyai
minat yang sama terhadap suatu profesi.
awal proses profesional --- asosiasi informal
2. Identifikasi dan adopsi terhadap ilmu pengetahuan
untuk mendukung profesi yang dijalani
berdasarkan latarbelakang akademis.
3. Terorganisasi secara formal pada suatu lembaga
yang diakui oleh pemerintah dan masyarakat
sebagai organisasai profesi.
96

b. Pendekatan berorientasi perkembangan


4. Membuat kesepakatan mengenai persyaratan profesi
berdasarkan pengalaman dan kualifikasi tertentu.
Sesuai hakikat profesi dimana pelaku memiliki
pengetahuan formal dan ketrampilan melalui
pengalaman kerja pada orang yang lebih dahulu
menguasai.
5. Menentukan kode etik profesi yang harus ditaati oleh
semua anggota profesi.
6. Melakukan revisi persyaratan berdasarkan kualifikasi
akademis, pengalaman lapangan. Berkembang sesuai
tuntutan keadaan
97

C. Pendekatan Orientasi Karakteristik Profesi


Ada 8 (delapan) karakteristik pengembangan :
1. Kode etik digunakan sebagai aturan langkah bagi
profesional dalam menjalankan profesinya.
2. Pengetahuan yang terorganisir yang mendukung
pelaksanaan profesi.
3. Keahlian dan kompetensi khusus.
4. Persyaratan tingkat pendidikan minimal
5. Sertifikat keahlian yang dimiliki
6. Proses tertentu sebelum memangku profesi
7. Kesempatan untuk menyebarluaskan dan bertukar ide
8. Tindakan indisipliner / batasan tertentu jika melanggar kode
etik, mal praktek, dll

98

d. Pendekatan Orientasi Non-Tradisional

Seseorang dengan bidang ilmunya diharapkan bisa


melihat dan merumuskan karakteristik yang unik dari
profesinya.
Untuk mendukung diatas perlu identifikasi elemen2
penting dari profesi :
Standarisasi profesi berdasarkan kelayakan
kebutuhan lapangan
Sertifikasi profesional, dll

99

Profesionalisme bukan sekedar pengetahuan


teknologi dan manajemen, tetapi lebih merupakan
perrwujudan sebuah sikap dan tingkah laku.
Maister (1997)
Mengukur profesionalisme bukanlah hal yang mudah
karena hakikatnya profesionalisme diperoleh melalui
proses evolusi dalam mengembangkan profesi ke
arah status profesional sesuai harapan

100

Anda mungkin juga menyukai