Anda di halaman 1dari 5

ETIKA DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Wildan Yani Anshari, tersangka peretas atau hacker yang menjebol situs Presiden SBY kabarnya akan
direkrut oleh Mabes Polri. Kemampuan yang dimiliki Wildan dinilai bisa bermanfaat untuk meningkatkan
keamanan situs pemerintah. Menurut ayah Wildan, Ali Jakfar, kabar tersebut disampaikan oleh Komisaris
Besar Polisi Winston Tommy Watuliu, Kepala Sub-Direktur IT dan Cyber Crime Mabes Polri. Wildan
sendiri saat ini masih berada di Mabes Polri. Menurut Ali Jakfar, anaknya akan diikutsertakan dalam
pendidikan khusus bidang teknologi informasi. “Wildan katanya akan direkrut polisi dan disekolahkan
lagi,” ujarnya, seperti dikutip dari Tempo.co, Selasa (5/3/2013). Rencananya, Wildan akan direkrut
menjadi staf tim Cyber Crime Mabes Polri. Nantinya, Wildan bertugas untuk membantu tim Mabes Polri
dalam melacak kejahatan-kejahatan yang terjadi di dunia cyber atau internet. Mengenai kabar tersebut,
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian RI Brigadir Jenderal Arif
Sulistyo pun membenarkannya. Menurutnya, kemampuan yang dimiliki Wildan bisa bermanfaat untuk
membantu Mabes Polri. Perekrutan hacker Wildan ini bertujuan untuk pembinaan dan pengarahan agar
kemampuannya bisa dimanfaatkan untuk hal yang positif. “Supaya kegiatannya positif dan mendukung
pengamanan cyber space di Indonesia,” kata Arif. Meski akan direkrut Mabes Polri, proses hukum Wildan
tetap akan berjalan. Pemuda berusia 22 tahun itu dianggap bersalah karena telah menjebol situs
pemerintah, www.presidensby.info. Dia akan dikembalikan ke kampung halamannya Jember untuk
menjalani proses pengadilan. Sebelumnya, Wildan diciduk polisi saat menjaga warung internet di
bilangan Jalan Letjend Soeprato, Kelurahan Kebonsari, Jember. Wildan diduga merupakan dalang dari
aksi peretasan situs resmi Presiden SBY. Bahkan, dia juga sudah dua kali melakukan serangan terhadap
situs tersebut.

Read more at: http://ciricara.com/2013/03/05/hacker-situs-sby-direkrut-jadi-staf-cyber-crime/

Copyright © CiriCara.com

Hi,,sahabat Blogger..Kali ini saya akan membahas tentang Etika DalamnPenggunaan Teknologi Informasi
dan komunikasi.Sebelum kita bahas Lebih jauh maka ada baiknya kita mengetahui apa itu Etika.

PENGERTIAN ETIKA

Etika atau bisa juga disebut etik, berasal dari kata Yunani yaitu ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-
nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik. Jadi etika adalah ilmu yang
membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahamai oleh pikiran
manusia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang
buruk serta tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Etika dalam perkembangannya sangat
mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana menjalani kehipan
melalui rangkaian tindakan sehari – hari, etika dapat diterapkan dalam segala aspek atau segi kehidupan.
Menurut para ahli etika tidak lain adalah aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan
diantara sesamanya dan menegaskan mana yang baik dan buruk. Beberapa pengertian Etika menurut
para ahli : Drs. O.P Simorangkir “Etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut
ukuran dan nilai yang baik”. - Drs. Sidi Gajalba “Dalam sistematika filsafat pengertian etika adalah teori
tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat
ditentukan oleh akal”. Drs. H. Burhanudin Salam “Etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai
nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya”.

Macam – macam Etika

Terdapat 2 (dua) macam etika :

1. Etika Deskriptif Adalah etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku
manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai suatu yang bernilai. Etika
Deskriptif berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia
sebagai suatu fakta yang terkait dengan realiatas yang membudaya serta dikaitkan dengan kondisi
tertentu yang memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis. Etika Deskriptif juga merupakan
sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang perilaku atau sikap yang mau diambil.

2. Etika Normatif Adalah etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan
seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa
yang bernilai dalam hidup ini. Jadi Etika Normatif merupakan norma- norma yang dapat menuntun agar
manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal – hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau
norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.

Tjuan Mempelajari Etika

Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua manusia dalam
ruang dan waktu tertentu.

Etika Dalam Dunia Informasi Teknologi

Etika dalam Sistem Informasi Seperti yang kita ketahui perkembangan dunia IT berlangsung sangat
cepat. Dengan pekembangan tersebut diharapkan akan dapat mempertahankan dan meningkatkan taraf
hidup manusia. Banyak hal yang menggiurkan manusia untuk dapat sukses dalam bidang it tetapi tidak
cukup dengan mengandalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, manusia juga harus menghayati secara
mendalam kode etik ilmu, teknologi dan kehidupan. Banyak ahli telah menemukan bahwa teknologi
mengambil alih fungsi mental manusia, pada saat yang sama terjadi kerugian yang diakibatkan oleh
hilangnya fungsi tersebut dari kerja mental manusia. Perubahan yang terjadi pada cara berfikir manusia
sebagai akibat perkembangan teknologi sedikit banyak berpengaruh terhadap pelaksanaan dan cara
pandang manusia terhadap etika dan norma dalam kehidupannya. Masalah etika juga mendapat
perhatian dalam pengembangan dan pemakaian sistem informasi. Masalah ini diidentifikasi oleh Richard
Mason pada tahun 1986 (Zwass, 1998) yang mencakup privasi, akurasi, property, dan akses.

Dalam perkembangannya, informasi yang beredar di internet tidak hanya berisi informasi yang benilai
positif. Banyak diantaranya dilakukan dengan sengaja dan dengan tujuan tertentu seperti mencari
keuntungan atau mencemarkan nama baik seseorang.

Sebagai contoh, maraknya pornografi di dunia maya. Sebagai salah satu media penyedia informasi yang
paling atraktif, internet kerap kali dijadikan media untuk mendistribusikan konten-konten pornografi.
Tidak hanya melalui situs-situs tertentu, tapi juga dapat dilakukan melalui forum. Pengaksesan situs-situs
ini oleh mereka yang belum cukup umur dan tidak mengerti, dapat menyebabkan degradasi moral. Hal
ini merupakan salah satu contoh pentingnya etika dalam teknologi informasi. Etika merupakan pegangan
bagi seseorang untuk bertindak dan memahami baik buruk perbuatannya. Sekarang, banyak orang yang
tidak mengindahkan etika, terbukti dari kasus di atas. Mereka yang menyediakan, berbagi, atau
memberikan konten-konten pornigrafi ini tidak memiliki etika dalam melakukan aktivitasnya.

Pertukaran data digital, baik dalam bentuk film, musik, software, atau bahkan e-book telah menjadi hal
yang lumrah di dunia maya. Dengan mengunjungi situs-situs tertentu dan melakukan klik beberapa kali,
kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan secara gratis. Daripada membuang-buang uang untuk ke
bioskop dan menonton film keluaran terbaru, kita bisa men-download film tersebut dengan kualitas yang
tidak kalah dengan aslinya. Jika ingin mendengarkan lagu, meng-install software, atau baca buku
sekalipun, kita bisa mendapatkanya dengan men-download. Gratis dah kualitasnya pun sama saja.
Walaupun hal seperti ini sama dengan pembajakan, namun karena menjamurnya situs-situs yang
menawarkan jasa download gratis, toh hal ini dianggap sebagai sesuatu yang lumrah. Padahal, dengan
mendownload hal-hal tersebut, kita tak lain dengan seorang pembajak.

Hal-hal tersebut memang sangat merugikan dari satu sisi, namun apabila kita lihat dari sisi lain, hal
tersebut juga dapat membantu masyarakat. Dibandingkan dengan mengeluarkan uang Rp 20.000 untuk
seembar tiket bioskop atau Rp 45.000 untuk membeli sekeping CD atau bahkan ratusan ribu untuk
memebeli software, masyarakat kita tentu lebih memilih sesuatu yang murah dan dapat dinikmati
bersama. Prinsip kebersamaan dan saling "berbagi"-pun rupanya sangat diterapkan dalam kasus ini,
sehingga tentu saja hal ini juga bisa menjadi sangat menguntungkan.
Internet menjadikan semua batas-batas ruang menjadi samar. Bukannya tidak pernah pemerintah
melakukan proses pembersihan terhadap situs-situs porno, tapi toh rupanya hal itu sia-sia. Masih
banyaknya situs porno membuktikan hal ini. Aparat yang kurang mengerti akan teknologi sehingga
dengan mudah diakali oleh pemilik situs merupakan faktor utama hal ini. Lalu bagaimana dengan hak
mereka yang telah bersusah payah membuat produk mereka namun tetap dibajak melalui internet?
Tidak ada aturan yang jelas dan tindak lanjut dari yang berwenang, menyebabkan masalah ini berlarut-
larut. Kita tidak bisa selamanya membebankan semua ini kepada pemerintah. Kini, tergantung
bagaimana kita sebagai pengguna internet untuk bersikap, apakah masih ada etika dalam diri kita?

Kesimpulan

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah salah satu sarana yang dapat memudahkan dalam
pencarian informasi serta memudahkan pula dalam berkomunikasi. Akan tetapi dalam penggunaannya
tetap harus memperhatikan beberapa etika, karena menggunakan TIK pada dasarnya adalah kita
berhubungan dengan orang lain dan berhubungan dengan orang lain membutuhkan kode etik tertentu.

Berikut beberapa etika yang harus diperhatikan dalam penggunaan TIK:

1. Menggunakan fasilitas TIK untuk melakukan hal yang bermanfaat

2. Tidak memasuki sistem informasi orang lain secara illegal.

3. Tidak memberikan user ID dan password kepada orang lain untuk masuk ke dalam sebuah sistem.
Tidak diperkenankan pula untuk menggunakan user ID orang lain untuk masuk ke sebuah sistem.

4. Tidak mengganggu dan atau merusak sistem informasi orang lain dengan cara apa pun.

5. Menggunakan alat pendukung TIK dengan bijaksana dan merawatnya dengan baik.

6. Tidak menggunakan TIK dalam melakukan perbuatan yang melanggar hukum dan norma-norma yang
berlaku di masyarakat.

7. Menjunjung tinggi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Misalnya, pencantuman url website yang
menjadi referensi tulisan kita baik di media cetak atau elektronik

8. Tetap bersikap sopan dan santun walaupun tidak bertatap muka secara langsung.

Nah,,Sahabat Blogger,Mulai Sekarang marilah kita memanfaatkan teknologi informasi secara positif
sesuai etika-etika yang ada. salam Sukses Selalu!!
Agung Pranoto -all about Information-

Sumber:

Several Blogs :wordpress & Blogspot

Anda mungkin juga menyukai