Anda di halaman 1dari 11

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

“ Isu Sosial dan Etika Yang Berkaitan Dengan Sistem, Etika Dalam
Masyarakat Informasi, Serta Dimensi Moral Dan Sistem Informasi”

KELOMPOK 4

1. Agnes Monica ( 43217010166 )


2. Yuana ( 43219120020 )
3. Nur Aisah ( 43219120021 )

DOSEN PENGAMPU :

Rona Tumiur Mauli Carolin, SE.,MM.,CMA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tentang Etika Dalam Masyarakat
Informasi ini dapat kami selesaikan dengan baik. Makalah ini disusun bertujuan
untuk membantu kita dalam pembelajaran mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.

Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan saya
mengucapkan terimakasih kepada pembaca atas saran, kritik, dan masukan dalam
upaya memperbaiki makalah ini.

Jakarta, April 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Sebagai masyarakat yang bermoral tentunya kita tahu bahwa etika sudah
melekat dalam diri kita sejak kita kecil. Etika merupakan sebuah cabang dari ilmu
filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas hidup seseorang sesuai dengan standar
penilaian moral yang berlaku. Etika tidak sama dengan mora, etika merupakan
sebuah ilmu sedangkan moral merupakan sebuah ajaran atau patokan mengenai
bagaimana manusia harus hidup dan bentindak agar menjadi manusia yang baik.
Sejak manusia terlibat dalam suatu pemikiran yang abstak, manusia telah bersatu
dengan isi benar atau salah, moralitas dan hukum, etika dan kewajiban.
Etika informasi mulai digunakan pada tahun 1980-an oleh penulis seperti
Koenig, et al (1981) dan Hauptman (1989). Kemudian Hauptman menderikan
majaan Journal of Information Ethics pada tahun 1992 (Froehlich, 1997) yang
membahas mengenai kerahasiaan, keandalan, kualitas dan pengguna informasi
atau data.
Etika informasi merupakan cabang etika yang terpusa pada hubungan antara
penciptaan (creation), pengorganisasian (organization), pemencaran
(dissemination), dan penggunaan informasi serta standar etis dan kode mora yang
mengatur perilaku manusia di masyarakat (Reitz, 2004:356).
Teknologi informasi pada zaman sekarang tidak hanya menghubungkan
berbagai negara yang ada di dunia, namun dapat memberikan efek untuk
masyarakat menuju ke dunia yang lebih modern. Banyak aktivitas-aktivitas manusia
yang menggunakan sistem informasi yang lebih mendominasi. Sehingga tidak
dipungkiri terjadinya kesaahan, oleh karena itu daam perkembangan sistem
informasi yang ada di masyarakat memerlukan kondisi sistem informasi yang
berdasarkan etika dan sistem keamanan yang baik.
Adapun etika daam menggunakan teknologi informasi di lingkungan
masyarakat. Penggunakan teknologi infomasi dapat berguna untuk mengatasi
masalah dan memudahkan dalam pekerjaan, etika bagi masyarakat yang
menggunakan teknologi adalah tidak melakukan atau menggunakan sistem
informasi yang bajakan yang dapat merugikan pembuat sistem informasi yang
orisini, menghormati hak cipta yang dimiiki oleh pembuat sistem informasi.
Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk memberikan pengatahuan dan
wawasan yang lebih banyak mengenai etika dalam masyarakat infomasi.

I.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Etika Dalam Masyarakat Informasi, Konsep


Dasar Etika Dalam Masyarakat Informasi, Analisis Etika Dalam Masyarakat
Informasi, dan Kode Etik Profesi?

2. Contoh Kasus Etika Dalam Masyarakat Informasi?

I.3 Tujuan Pembahasan


1. Untuk mengetahui Etika Dalam Masyarakat Informasi, Konsep Dasar Etika
Dalam Masyarakat Informasi, Analisis Etika Dalam Masyarakat Informasi,,
Kode Etik Profesi, Masalah Etika Dalam Masyarakat Informasi.
2. Untuk mengetahui contoh kasus dari Etika Dalam Masyarakat Informasi
yang ada di Indonesia.

I.4 Manfaat
Adapun manfaat dalam makalah ini:
Manfaat Teoritis : Dapat menjadi pembahasan bagi mahasiswa
(pembaca), serta untuk menambah pengetahuan bagi mahasiswa (pembaca).
Manfaat Praktis : Untuk menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai mengembangkan Etika dalam masyarakat informasi.
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Etika Dalam Masyarakat Informasi


II.1.1 Definisi Etika Dalam Masyarakat Informasi
Etika berasal dari bahasa yunani kuno yaitu ethikos yang berarti
karakter atau timbul dari kebiasaan. Etika adaah cabang dari imu fisafat yang
mempelajai nilai atau kualitas mengenai standar dan penilaian moral. Etika
mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk,
dan tanggung jawab. Etika adalah kepercayaan standar atau pemikiran yang
mengisi suatu individu, kelompok atau masyarakat. Semua individu
bertanggung jawab kepada masyarakat atas perilaku mereka. Masyarakat
dapat berupa suatu kota, negara, atau profesi. Tindakan yang kita lakukan
juga diarahkan oleh etika yang ada di wiayah kita.
Menurut Reitz (2004:356) Etika informasi merupakan cabang etika
yang terpusa pada hubungan antara penciptaan (creation), pengorganisasian
(organization), pemencaran (dissemination), dan penggunaan informasi serta
standar etis dan kode mora yang mengatur perilaku manusia di masyarakat.

II.1.2 Konsep Dasar Etika Dalam Masyarakat Informasi


Ada beberapa konsep dasar dalam etika dalam masyarakat informasi
sebagi berikut:
a) Tanggung Jawab
b)
Pilihan etika adalah keputusan yang dibuat oleh setiap orang yang akan
bertanggungjawab untuk setiap konsekuensi yang timbul dari tindakannya.
Tanggung jawab (responsibility) adalah sebuah elemen penting dari
tindakan etika.
c) Akuntabilitas (accountability) adalah ciri-ciri dari system dan institusi
sosial: ini berarti bahwa ada mekanisme yang menetukan siapa yang
melakukan tindakan yang bertanggung jawab, siapa yang bertanggung
jawab.
d) Liabilitas (liability) adalah cirri dari system politis dimana suatu badan
hokum mengambil peranan yang member izin kepada individu untuk
memperbaiki kerugian yang disebabkan oleh pelaku,system atau organisasi
lain. (Laudon, 2017: 135)

II.1.3 Analisis Etika Dalam Masyarakat Informasi


Ketika dihadapkan pada situasi yng tampak nya memunculkan isu
etika,dalam menganalisis masalah.Terdapat lima langkah berikut untuk
mengatasinya, antara lain. (Laudon, 2017: 136):

a) Identifikasi dan jelaskan faktanya


b) Didefinisikan konflik atau dilema nya dan identifikasi nilai-nilai luhur yang
terlibat.
c) Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingannya.
d) Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil.
e) Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan
f) Prinsip Utama Etika
g) Perlakuan orang lain seperti apa yang anda harapkan dari orang lain
(Golden Rule).
h) Jika sebuah tindakan tidak baikuntuk dilakukan oleh semua orang,
tindakan itu tidak baik untukdilakukan oleh siapapun
i) Jika sebuah tindakan tidak tepat dilakukan berulang-ulang, tindakan ini
tidak tepat
j) Ambil tindakan yang dapat mencapai sebuah nilai yang lebih besar atau
k) Ambil sebuah tindakan yang menghasilkan potensi bahaya atau biaya
yang paling sedikit.
l) Asumsikan bahwa sebenarnya semua objeknya tadan tidak nyata dimiliki
oleh seseorang kecuali jika adapernyataankhusus yang lain (disebut
dengan aturan etika “tidakada makan siang gratis”–ethical “no free lunch”
rule). (Laudon, 2017: 137).

II.1.4 Kode Etik Profesi

Setiap sekolompok orang ingin mengaku sebagai profesional, mereka


mengambil hak khusus dan kewajiban karena klaim khusus mereka untuk
pengetahuan, kebijaksanaan, dan rasa hormat. Kode etik profesional yang
diumumkan oleh asosiasi profesional, seperti Asosiasi Medis Amerika (AMA),
American Bar Association (ABA), Asosiasi Profesi TeknologiInformasi (AITP),
dan Association for Computing Machinery (ACM). Kelompok-kelompok
professional mengambil tanggung jawab untuk pengaturan parsial profesi
mereka dengan menentukan kualifikasi masuk dan kompetensi. Kode etika
dalah janji-janji oleh profesi untuk mengatur diri mereka sendiri untuk
kepentingan umum masyarakat. Sebagaicontoh, menghindari merugikan
orang lain, menghormati ha kmilik (termasuk kekayaan intelektual), dan
menghormat iprivasi antara General Moral Imperatifdari ACM Kode Etikdan
Perilaku Profesional. (Laudon, 2017: 138).

II.1.5 Masalah Etika Dalam Masyarakat Informasi

Masalah etika juga mendapat perhatian dalam pengembangan dan


pemakaian sistem informasi. Masalah ini diidentifikasi oleh Richard Mason
pada tahun 1986 (Zwass, 1998) yang mencakup privasi, akurasi, property,
dan akses.

a) Privasi
Privasi menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi
dari pengaksesan oleh orang lain yang memang tidak diberi ijin untuk
melakukannya. Contoh isu mengenai privasi sehubungan diterapkannya
sistem informasi adalah pada kasus seorang manajer pemasaran yang
ingin mengamati email yang dimiliki bawahannya karena diperkirakan
mereka lebih banyak berhubungan dengan email pribadi daripada email
para pelanggan. Sekalipun manajer dengan kekuasaannya dapat
melakukan hal itu, tetapi ia telah melanggar privasi bawahannya.
b) Akurasi
Akurasi terhadap informasi merupakan factor yang harus dipenuhi oleh
sebuah sistem informasi. Ketidakakurasian informasi dapat menimbulkan
hal yang mengganggu, merugikan, dam bahkan membahayakan. Sebuah
kasus akibat kesalahan penghapusan nomor keamanan social dialami
oleh Edna Rismeller. Akibatnya, kartu asuransinya tidak bisa digunakan
dan bahkan pemerintah menarik kembali cek pensiun sebesar $672 dari
rekening banknya. Mengingat data dalam sistem informasi menjadi bahan
dalam pengambilan keputusan, keakurasiannya benar-benar harus
diperhatikan.
c) Properti
Perlindungan terhadap hak property yang sedang digalakkan saat ini yaitu
dikenal dengan sebutan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual). Kekayaan
Intelektual diatur melalui 3 mekanisme yaitu hak cipta (copyright), paten,
dan rahasia perdagangan (trade secret).
1. Hak cipta adalah hak yang dijamin oleh kekuatan hokum yang
melarang penduplikasian kekayaan intelektual tanpa seijin pemegangnya.
Hak cipta biasa diberikan kepada pencipta buku, artikel, rancangan,
ilustrasi, foto, film, musik, perangkat lunak, dan bahkan kepingan semi
konduktor. Hak seperti ini mudah didapatkan dan diberikan kepada
pemegangnya selama masih hidup penciptanya ditambah 70 tahun.
2. Paten merupakan bentuk perlindungan terhadap kekayaan
intelektual yang paling sulit didapat karena hanya akan diberikan pada
penemuan-penemuan inovatif dan sangat berguna. Hukum paten
memberikan perlindungan selama 20 tahun.
3. Hukum rahasia perdagangan melindungi kekayaan intelektual
melalui lisensi atau kontrak. Pada lisensi perangkat lunak, seseorang yang
menandatangani kontrak menyetujui untuk tidak menyalin perangkat lunak
tersebut untuk diserhakan pada orang lain atau dijual.

d) Akses

Fokus dari masalah akses adalah pada penyediaan akses untuk semua
kalangan. Teknologi informasi malah tidak menjadi halangan dalam
melakukan pengaksesan terhadap informasi bagi kelompok orang
tertentu, tetapi justru untuk mendukung pengaksesan untuk semua pihak.

II.2 Contoh Kasus Etika Dalam Masyarakat Informasi Di Indonesia

Media sosial memang memberikan banyak keuntungan bagi penggunanya,


dengan akses serta jangkauannya yang tanpa batas. Namun sekaligus juga
membawa pengaruh buruk, dengan semakin mudahnya sebuah ‘status’ yang berisi
pernyataan yang belum tentu kebenarannya diketahui banyak orang bahkan menjadi
viral (baca juga: etika komunikasi digital). Pencemaran nama baik bisa berupa
penghinaan, fitnah, maupun penistaan. Contoh kasus penghinaan di media sosial
misalnya kasus status facebook Ibnu Rachal Farhansyah pada 16 Maret 2010 silam,
yang memicu kemarahan masyarakat Bali. Status yang memicu konflik saat
masyarakat Bali menggelar ritual Nyepi tersebut menuai kemarahan banyak pihak,
hingga dilaporkan kepada pihak yang berwenang. Contoh kasus penistaan misalnya
penangkapan Bagus Panji oleh Polres Banyuwangi pada bulan Juni 2016 silam,
akibat ulahnya memposting status yang isinya berisi penghinaan terhadap agama
Islam serta Nabi Muhammad akibat rasa sakit hatinya melihat pemberitaan razia
pedagang yang dilakukan Satpol PP di Serang, Banten. Contoh kasus pencemaran
nama baik berupa fitnah misalnya kasus yang dilakukan oleh Muhammad Arsyad,
seorang pedagang sate yang mengedit lalu menyebarkan foto seronok antara
Jokowi dan Megawati Soekarno Putri melalui facebook.

Contoh Penipuan Online

Jangkauan publik yang menjadi lebih luas dengan penggunaan media


komunikasi modern seperti media sosial juga membuat penipuan online semakin
meningkat. Contoh kasus penipuan online di media sosial misalnya fitur permainan
kuis di facebook, yang bukan hanya meminta akses ke profil facebok kita, tapi juga
mengajukan beberapa pertanyaan lebih jauh mengenai diri kita, dengan tujuan untuk
mengumpulkan data. Contoh kasus lain misalnya penagkapan terhadap pelaku
penipuan melalui facebook, yaitu Dede Rahmat dan Hasan Rarwis pada awal tahun
2015 silam oleh Porles Sukabumi Kota. Yang bersangkutan membuat akun
facebook palsu, untuk memperdayai Wilda Silviani. Setelah dua bulan berkenalan,
pelaku mulai melancarkan aksinya dengan meminjam uang secara bertahap, hingga
total mencapai 37 juta.
BAB III

KESIMPULAN
III. 1 Kesimpulan

Etika adalah kepercayaan standar atau pemikiran yang mengisi suatu


individu, kelompok atau masyarakat. Semua individu bertanggung jawab kepada
masyarakat atas perilaku mereka. Masyarakat dapat berupa suatu kota, negara,
atau profesi. Tindakan yang kita lakukan juga diarahkan oleh etika yang ada di
wiayah kita. Menurut Reitz (2004:356) Etika informasi merupakan cabang etika yang
terpusa pada hubungan antara penciptaan (creation), pengorganisasian
(organization), pemencaran (dissemination), dan penggunaan informasi serta
standar etis dan kode mora yang mengatur perilaku manusia di masyarakat.

Adapun etika daam menggunakan teknologi informasi di lingkungan masyarakat.


Penggunakan teknologi infomasi dapat berguna untuk mengatasi masalah dan
memudahkan dalam pekerjaan, etika bagi masyarakat yang menggunakan teknologi
adalah tidak melakukan atau menggunakan sistem informasi yang bajakan yang
dapat merugikan pembuat sistem informasi yang orisini, menghormati hak cipta yang
dimiiki oleh pembuat sistem informasi.
Dalam menggunakan sistem informasi yang ada maka kita harus berpegang
dalam konsep dasar etika dalam masyarakat informasi yaitu tanggung jawab,
akuntyanbilitas, dan liabilitas. Berpedoman pada kode etik dalam menggunakan
sistem informasi dan menghindari terjadinya kasus-kasus atau masalah etika dalam
masyarakat informasi.
Daftar Pustaka

Audon, Kenneth C; Jane, P, Laudon. 2017. Sistem Informasi


Manajemen:Mengelola Perusahaan Digital. Jakarta:Salemba Empat
Elistia. Sistem Informasi Manajemen. Akses pada April 2021.Pdf
Basuki, S. 2019. Media Pustakawan. Etika Informasi. Vo. 26, No.1
Pakarkomunikasi.com 10 Contoh Kasus Pelanggaran Etika Dalam Sosial
Media. Di posting pada 5 April 2018

FreedomToRiders. Etika Dalam Sistem Informasi. Diposting pada tahun 2013

Anda mungkin juga menyukai