Anda di halaman 1dari 23

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

“ISU SOSIAL DAN ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI”

Disusun oleh :
Kelompok : 1

Ichsan Maulana (2161201227)


Yerti damayanti (2161201001)
Dimas permana (2161201014)
Siska yeliza (2161201074)
Jeta herlosti (2161201028)

Dosen Pengampuh :
Merta Kusuma, S.E., M.M

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirobbilalamin, segala puji dan syukur kehadiran allah SWT,


atasberkat limpahan rahmat taufik dan hidayahnya yang mana dalam penyelesaikan
makalah ini penulis selalu diberikan kesehattan dan kekuatan, sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ISU SOSIAL DAN ETIKA DALAM SISTEM
INFORMASI” ini dengan baik. Sholawat dan salam semoga tetap terlimpah kepada
junjungan kita nabi Muhammad SAW yang telah berjuang dan menuntun ummatnya
menuju jalan penuh dengan kebenaran.

Kemudian dalam penyelesaian makalah ini, penulis akui tidak sedikit hambatan dan
rintangan yang penulis temui dalam pengumpulan data maupun dalam penyusunan
serta dalam materi, penulis memohon saran dan kritik terutama kepada dosen
pengampu.

Bengkulu, 17 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

JUDUL ........................................................................................................................

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii

BAB I ........................................................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1

1.3. Tujuan ......................................................................................................... 2

BAB II ...................................................................................................................... 3

2.1. Memahami Isu Sosial Dan Etika Yang Berkaitan Dengan Sistem ................ 3

2.2. Etika Dalam Masyarakat Infomasi ............................................................... 8

2.3. Dimensi Moral Dalam Sistem Informasi .................................................... 12

BAB III ................................................................................................................... 19

3.1. Kesimpulan ............................................................................................... 19

3.2. Kesimpulan ............................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 20

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengertian sistem informasi merupakan kombinasi dari teknologi informasi
serta aktivitas dari orang-orang yang menggunakan teknologi tersebut guna mendukung
operasi serta manajemen. Apabila diartikan secara luas, istilah dari sistem informasi
sering digunakan untuk merujuk pada interaksi yang terjadi di antara orang, proses
algoritmik, teknologi serta data.
Dari pengertian sistem informasi tersebut, istilah ini digunakan untuk merujuk
tidak hanya pada penggunaan organisasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
saja, tetapi juga cara ketika orang-orang melakukan interaksi dengan teknologi dalam
mendukung proses berjalannya bisnis. Lebih lanjut tentang pengertian sistem
informasi, simak pada artikel ini.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah suatu sistem yang digunakan untuk
mengelola informasi yang berkaitan dengan kegiatan manajemen suatu organisasi atau
bisnis. Tujuannya adalah untuk membantu manajemen dalam membuat keputusan yang
tepat dan efektif. SIM meliputi berbagai aspek, seperti pengumpulan, penyimpanan,
pengolahan, dan distribusi informasi yang relevan bagi manajemen.
Isu-isu etika telah lama ada sebelum kehadiran teknologi informasi, isu-isu itu
merupakan perhatian yang terus-menerus ada pada masyarakat bebas dimanapun.
Namun demikian, teknologi informasi semakin mempertinggi perhatian atas etika,
memberi tekanan pada pengaturan-pengaturan social yang ada, dan membuat hukum
yang telah ada menjadi kuno/ tidak berlaku secara luas atau sedikit pincang.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Bagaimana memahami isu sosial dan etika berkaitan dengan sistem?
1.2.2. Bangaiman cara beretika dalam Masyarakat informasi?
1.2.3. Apa dimensi moral dalam sistem informasi?

1
1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk memberikan informasi isu sosial dan etika dengan sistem.
1.3.2. Untuk mengetahui cara beretika dalam Masyarakat informasi.
1.3.3. Untuk mengetahui dimesi moral dalam sistem informasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Memahami Isu Sosial Dan Etika Yang Berkaitan Dengan Sistem
Etika (ethics) mengacu pada prinsip-prinsip benar-salah mengenai apa yang
dilakukan seorang individu sebagai makhluk moral yang bebas, yang digunakan untuk
membimbing perilakunya. Sistem informasi menimbulkan pertanyaan-pertanyaan etika
baru, baik secara individu maupun bermasyarakat, karena menciptakan peluang dalam
melakukan perubahan sosial yang mendalam dan sekaligus mengancam eksistensi
distribusi kekuasaan, uang, hak, dan kewajiban. Layaknya teknologi lainnya seperti
mesin uap, listrik, telepon, dan radio, teknologi informasi dapat digunakan untuk
mencapai kemajuan sosial, tetapi dapat juga digunakan untuk melakukan kejahatan
serta mengancam nilai sosial yang sudah dihargai. Pengembangan teknologi informasi
akan menghasilkan banyak manfaat sekaligus biaya bagi pihak lain.
Isu etika menjadi begitu penting semenjak kemunculan internet dan
perdagangan elektronik (e-commerce). Internet dan teknologi perusahaan digital
semakin mempermudah dalam mengumpulkan, memadukan, dan mendistribusikan
informasi ketimbang sebelumnya, memperlancar urusan mengenai penggunaan
informasi konsumen secara tepat, perlindungan privasi pribadi, dan perlindungan
kekayaan intelektual.
Masalah etika lainnya yang ditekankan terkait dengan sistem informasi adalah
membangun konsekuensi yang dapat diukur dalam sistem informasi, menetukan
standar untuk menjaga kualitas sistem yang melindungi keamanan individu dan
masyarakat, serta mempertahankan nilai dan institusi yang dianggap penting bagi
kualitas hidup di dalam masyarakat yang informatis Ketika menggunakan sistem
informasi, penting untuk dipertanyakan "Apa tanggung jawab dan etika sosial yang
berlaku atas tindakan ini"?
2.1.1. Model pemikiran tentang isu etika, social dam politis
Isu euka, sosial, dan politis saling berkaitan erat. Dilema etika yang mungkin
akan Anda hadapi sebagai manajer sistem informasi biasanya tercermin pada debat
sosial dan politik. Salah satu cara memikirkan hubungan hubungan ini ditunjukkan oleh

3
Gambar di bawah. Bayangkan masyarakat seperti kolam yang tenang pada musim
panas, ekosistem yang lembut dengan keseimbangan diantara individu, masyarakat, dan
institusi politik. Setiap individu tahu bagaimana harus berperilaku dalam kolam ini
karena institusi sosial (keluarga, pendidikan, dan organisasi) telah mengembangakan
aturan berperilaku yang telah teruji dengan baik, dan hal ini didukung oleh hukum yang
dibuat oleh sektor politik yang mengatur perilaku serta menyediakan hukuman bagi
yang melanggar Sekarang lemparlah batu ke kolam tersebut. Apa yang terjadi? Tentu
saja beriak.
Bayangkan hal itu sebagai teknologi dan sistem informasi yang baru melanda
kalangan masyarakat. Secara tiba-tiba pelaku individu bertentangan dengan situasi
barunya, yang sering kali belum pernah dibahas dalam peraturan lama. Institusi sosial
tidak dapat merespons riak (baca: perumpamaan melempar batu ke kolam)-ini dengan
cepat, butuh waktu bertahun- tahun untuk mengembangkan kode etik, ekspetasi,
tanggung jawab sosial, tindakan yang benar secara politik atau peraturan yang disetujui.
Institusi politik juga memerlukan waktu sebelum mengembangkan aturan-aturan baru
dan sering kali memerlukan demonstrasi akibat kerugian myata sebelum mereka
bertindak. Pada waktu itu, Anda harus bertindak. Anda dipaksa untuk bertindak di
wilayah abu-abu.
Kita dapat menggunakan model ini untuk mengilustrasikan dinamika yang
berhubungan dengan isu etika, sosial, dan politis. Model ini juga berguna untuk
mengidentifikasi dimensi moral utama pada masyarakat informatis, yang meliputi
berbagai tingkatan tindakan baik individu, sosial maupun politis.

4
2.1.2. Lima dimensi moral di era informasi
Isu etika, social dan politis yang diangkat oleh system informasi, tercakup
dalam 5 dimensi moral sebagai berikut:
a. Hak dan kewajiban informasi. Hak informasi (information rights) apa saja yang
dimiliki oleh individu dan organisasi? Apa yang dapat mereka lindungi?
b. Hak dan kewajiban terkait kepemilikan. Bagaimana hak kekayaan intelektual
model lama dapat dilindungi dalam sebuah masyarakat digital di mana melacak
serta mengalkulasi kepemilikan sangatlah sulit dan mengabaikan hak-hak
kepemilikan semacam itu sangat mudah?
c. Akuntabilitas dan pengendalian. Siapa yang mampu menyelenggarakan dan
akan diberi sanksi atas perbuatan yang merugikan terhadap informasi individu
maupun kelompok serta hak-hak kepemilikan?
d. Kualitas sistem. Standar kualitas data dan sistem seperti apa yang kita butuhkan
untuk melindungi hak-hak individu dan keamanan dalam masyarakat?
e. Kualitas hidup. Nilai-nilai apa yang harus dipertahankan dalam sebuah
masyarakat yang sarat akan pengetahuan dan informasi? Praktik dan nilai
budaya apa yang didukung oleh teknologi baru tersebut?

5
2.1.3. Tren utama dari teknologi yang mengedepankan isu etika
Isu etika telah mendahului teknologi informasi sejak lama. Namun, teknologi
informasi telah meningkatkan perhatian tentang isu etika mengganggu tatanan sosial
yang telah ada, dan membuat beberapa aturan menjadi kuno atau beberapa menjadi
lumpuh. Ada 4 tren utama dari teknologi yang bertanggung jawab terhadap tekanan
tekanan di bidang etika dan mereka dirangkum pada Tabel di bawah.
Kemampuan komputasi yang meningkat 2 kali lipat dalam 18 bulan telah
memungkinkan sebagian besar organisasi untuk menggunakan sistem informasi pada
proses produksi mereka. Sebagai hasilnya ketergantungan kita terhadap sistem dan
kelemahan kita terhadap kesalahan sistem serta kualitas data yang buruk semakin
meningkat. Aturan hukum dan sosial belum disesuaikan dengan ketergantunqan ini.
Kemajuan dalam teknik penyimpanan data serta biaya penyimpanan data yang
menurun dengan cepat telah bertanggungjawab terhadap penggandaan database tentang
individu-karyawan. pelanggan, dan pelanggan potensial yang dikelola perusahaan
swasta maupun pemerintah. Penyimpanan data yang mutakhir ini telah menyebabkan
pelanggaran terhadap privasi seseorang secara berulang-ulang karena murah dan
efektif. Sistem penyimpanan data berkapasitas sangat besar yang memungkinkan
pengerjaan data berkapasitas terabyte tidaklah mahal bagi perusahaan besar untuk
mengidentifikasi pelanggannya.
Kemajuan dalam teknik analisis data bagi pengabungan data berkapasitas besar
adalah tren dari teknologi lainnya yang memicu perhatian di bidang etika karena
perusahaan dan lembaga pemerintah dapat dengan mudah menemukan informasi
pribadi seseorang secara detail/terperinci. Dengan perangkat pengelolaan data terkini
(Lihat Bab 6). perusahaan dapat mengumpulkan dan menggabungkan potongan-
potongan informasi yang tak terhitung banyaknya yang tersimpan dalam komputer-
komputer Anda secara lebih mudah ketimbang sebelumnya.
Pikirkan segala hal yang berkaitan dengan informasi pribadi yang dihasilkan
oleh komputer Anda seperti, pembelian dengan kartu kredit, panggilan telepon,
berlangganan majalah, penyewaan video, pesanan pembelian lewat surel, catatan bank,
catatan pada pemerintah federal, negara bagian, wilayah (termasuk catatan pada
kepolisian maupun pengadilan), serta kunjungan pada situs web Dikumpulkan
sekaligus dan digali secara profesional, maka informasi-informasi tersebut dapat

6
menampilkan tidak hanya utang Anda, tetapi juga kebiasaan bepergian, selera Anda,
asosiasi- asosiasi Anda, apa yang Anda baca, dan apa kepentingan politik Anda.
Sebagai contoh, ribuan situs web terkenal mengizinkan DoubleClick (aplikasi
Google Yang berfungsi untuk mengiklankan produk-produk dari berbagai perusahaan),
untuk memantau aktivitas pengunjung mereka dan sebagai imbalannya menerima
penghasilan dari iklan berdasarkan informasi pengunjung yang diperoleh DoubleClick
tersebut. DoubleClick menggunakan informasi ini untuk membuat profil setiap
pengunjung, menambah keterangan lebih detai setiap kali pengunjung mengakses dan
terhubung ke situs DoubleClick. Sepanjang waktu, DoubleClick dapat menciptakan
catatan yang terperinci mengenai pribadi seseorang terkait berapa lama waktu yang
dihabiskan sesorang, serta kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan seseorang dalam
menggunakan komputernya yang akan dijual ke perusahaan lain untuk membantu
mereka menemukan sasaran periklanan lebih tepat.

7
2.2. Etika Dalam Masyarakat Infomasi
Etika merupakan perhatian bagi manusia yang memiliki pilihan. Etikan adalah
tenteng pilihan seseorang: Ketika berhadapan dengan beberapa alternatif Tindakan, apa
pilihan moral yang paling tepat? Apa fitur utama dari pilihan etika.
2.2.1. Konsep Dasar: Responsibilitas, Akuntabilitas, Dan Liabilitas
Pilihan etika adalah keputusan-keputusan yang dibuat oleh individu yang
bertanggung jawab terhadap konsekuensi tindakannya. Responsibility
(pertanggungjawaban) adalah elemen utama dari tindakan etika. Responsibility
mengandung arti bahwa Anda menerima kemungkinan biaya yang akan timbul, tugas
dan kewajiban atas keputusan yang Anda buat. Akuntabilitas (accountability) adalah
fitur dari sistem dan institusi sosial: hal tersebut berarti ada mekanisme yang sesuai
untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab mengambil tindakan dan siapa yang
bertanggung jawab terhadap keputusan tersebut Sistem dan institusi yang tidak mampu
menemukan orang yang pantas melakukan tindakan tertentu, pada dasarnya tidak
mampu memberikan analisis etika ataupun tindakan etika. Liabilitas (liability)
merupakan perluasan konsep dari responsibility yang mengarah lebih jauh ke bidang
hukum. Liabilitas merupakan fitur dari sistem politik di mana suatu hadan hukum di
suatu tempat mengizinkan seseorang untuk menerima perbaikan kerusakan yang terjadi
pada dirinya yang disebabkan oleh orang lain, sistem, maupun organisasi.
2.2.2. Analisis Etika
Ketika berhadapan dengan situasi yang memperlihatkan isu-isu etika,
bagaimana seharusnya anda menganalisis hal tersebut? Lima langkah proses berikut
akan membantu:
a. Identifikasi dan gambarkan fakta secara jelas. Temukan siapa yang melakukan
suatu tindakan dan untuk siapa tindakan tersebut dilakukan, di mana, kapan, dan
bagaimana. Dalam banyak contoh, Anda akan terkejut pada kesalahan-
kesalahan pada fakta yang dilaporkan, dan Anda akan menemukan fakta lebih
mudah pada saat membantu mendefinisikan solusinya Melibatkan pihak yang
bertentangan dalam dilema etika untuk menyetujui fakta fakta juga akan
membantu.
b. Definisikan konflik atau dilema dan identifikasikan nilai-nilai yang lebih tinggi
yang terlibat su isu etika, sosial, dan politis selalu mewakili nilai-nilai yang

8
lebih tinggi. Kelompok-kelompok yang berselisih semuanya mengklaim
mengusung nilai-nilai yang lebih tinggi (contohnya kebebasan, privasi,
perlindungan hak, serta sistem perdagangan bebas). Biasanya isu etika
melibatkan sebuah dilema: dua program tindakan yang bertentangan, namun
sama-sama mendukung/memiliki nilai manfaat. Sebagai contoh, studi kasus di
akhir bab mengilustrasikan dua nilai yang berseteru: kebutuhan dalam
meningkatkan penyimpanan rekaman perawatan kesehatan, dengan kebutuhan
untuk melindungi privasi individu.
c. Identifikasi pihak pihak yang berkepentingan Setiap isu etika, sosial, dan politis
selalu memiliki pihak-pihak yang berkepentingan: Para pemain yang memiliki
kepentingan terhadap hasil, pihak pihak yang telah berupaya dalam situasi
tersebut, dan biasanya pihak yang memiliki pendapat yang vokal. Temukan
identitus dari kelompok kelompok ini dan apa yang mereka inginkan. Hal ini
akan berguna kelak pada saat merancang solusi.
d. Identifikasi pilihan-pilihan beralasan kuat yang bisa Anda ambil. Anda mungkin
akan menemukan tidak adanya pilihan yang dapat memuaskan semua pihak,
namun beberapa pilihan lebih baik ketimbang yang lainnya. Terkadang solusi
yang baik atau etis tidak selalu memiliki konsekuensi yang seimbang diantara
pihak-pihak yang berkepentingan.
e. Identifikasi konsekuensi konsekuensi yang mungkin terjadi dari pilihan yang
Anda ambil Beberapa pilihan mungkin benar secara etika, namun membawa
malapetaka dari sudut pandang yang lain. Suatu pilihan mungkin berhasil dalam
suatu kasus, namun belum tentu berhasil dalam kasus serupa. Tanyakan terus
pada diri Anda Apa yang akan terjadi seandainya saya terus mengambil
keputusan ini"?
2.2.3. Prinsip-Prinsip Utama Etika
Ketika analisis anda telah sempurna, prinsip-prinsip atau yang anda gunakan
dalam mengmbil keputusan? Menyimak beberapa prinsip etika yang berakar dalam
banyak kebudayaan yang telah bertahan sepanjang sejarah:
a. Ketika analisis Anda telah sempurna, prinsip prinsip atau aturan apa yang Anda
gunakan dalam mengambil keputusan? Nilai-nilai yang lebih tinggi apa saja
yang seharusnya mendasari penilaian Anda? Meskipun Anda satu-satunya

9
orang yang dapat memutuskan diantara sekian banyak prinsip etika yang diikuti,
dan bagaimana Anda akan memprioritaskan mereka, akan sangat membantu
untuk menyimak beberapa prinsip etika yang berakar dalam banyak kebudayaan
yang telah bertahan sepanjang sejarah:
b. Perlakukan orang lain seperti yang kamu inginkan orang lain perlakukan
kepadama (Golden Rule-Aturan Emas Posisikan diri Anda pada posisi orang
lain, dan berpikir seolah-olah Anda adalah objek dari keputusan yang Anda buat
dapat membantu Anda dalam membuat keputusan yang adil.
c. Jika suatu tindakan tidak pantas bagi setiap orang, itu tidak pantas bagi
seseorang (Immanuel Kant's Categorical Imperative-Imperatif Kategoris
Immanuel Kant). Tanyakan kepada diri Anda. "Jika setiap orang melakukan hal
ini, dapatkah suatu organisasi ataupun masyarakat bertahan"?
d. Jika suatu tindakan tidak dapat dilakukan berulang-ulang, maka tidak dapat
diterapkan secara menyeluruh (Descartes' rule of change aturan perubahan
Descartes)) Berikut penjelasan dari aturan ini: Suatu tindakan mungkin akan
membawa perubahan kecil saat ini dan hal tersebut dapat diterima, namun
apabila hal tersebut dilakukan berulang-ulang, hal tersebut akan membawa
perubahan yang tidak dapat diterima dalam jangka panjang. Dalam pepatah
mungkin dapat diterjemahkan sebagai "ketika mulai menuruni jalan yang licin,
Anda tidak mungkin dapat berhenti".
e. Ambil tindakan yang memberi nilai yang lebih tinggi atau lebih besar
(Utilitarian Principle- Prinsip Utilitarian). Aturan ini mengasumsikan Anda
dapat memprioritaskan tingkatan nilai dan memahami konsekuensi dari
berbagai macam tindakan.
f. Ambil tindakan yang memberikan kerugian paling sedikit atau biaya paling
murah (Risk Aversion Principle-Prinsip Menghindari Risiko). Reberapa
tindakan memiliki biaya kegagalan yang sangat mahal dengan kemungkinan
yang rendah (contoh, membangun pembangkit bertenaga nuklir di pedesaan),
atau biaya kegagalan yang sangat mahal dengan kemungkinan yang cukup besar
(mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi dan kecelakaan lalu lintas).
Hindari tindakan mahal.

10
g. Asumsikan bahawa seluruh benda baik yang berwujud maupun tidak berwujud
adalah milik yang memiliki biaya kegagalan yang sangat seseorang sampai ada
deklarasi spesifik yang menyatakan sebaliknya. (disebut dengan aturan etika
ethical "no free lunch" rule "tidak ada makan siang gratis"). Jika segala sesuatu
diciptakan berguna untukmu, maka hal tersebut memiliki nilai, dan Anda
seharusnya berasumsi orang yang menciptakannya mengharapkan kompensasi
atas pekerjaannya.
2.2.4. Kode Etik Profesional
Ketika sekelompok orang mengklaim sebagi professional, mereka memikul hak
dan kewajiban yang khusus karena pengakuan khusus mereka terhadap pengetahuan,
kebijaksanaan, dan kehormatan. Kode etik professional diresmikan oleh professional
seperti, asosiasi medis amerika, asosiasi bar amerika, asosiasi professional di bidang
teknologi informasi, dan asosiasi permesinan computer. Kode Etik profesi merupakan
suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu.
Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang
memiliki sangsi yang agak berat, maka masuk dalam kategori norma hukum.
2.2.5. Beberapa Dilema Etika Dalam Dunia Nyata
Sistem informasi telah menciptakan dilema etika yang baru, yang salah satunya
berupa rangkaian kepentingan yeng saling berseteru satu sarna lain. Sebagai contoh,
banyak perusahaan telepon berskala besar di Amerika Serikat menggunakan teknologi
informasi untuk mengurangi jumlah tenaga kerja mereka. Perangkat lunak pengenal
suara mengurangi kebutuhan operator manusia yang memungkinkan komputer
mengenali respons pelanggan levat serangkaian pertanyaan terkomputerisasi. Banyak
perusahaan mengawasi apa yang dilakukan karyawannya di internet untuk mencegah
mereka membuang-buang sumber daya perusahaan pada kegiatan Yang tidak ada
hubungannya dengan bisnis. Facebook mengawasi pengikutnya kemudian menjual
informasinya kepada perusahaan iklan ataupun perusahaan pembuat aplikasi.
Dalam berbagai contoh, Anda dapat menemukan nilai-nilai yang saling
berseteru di tempat kerja Anda, dengan kelompok-kelompok yang berkumpul untuk
melakukan debat. Sebagai contoh, perusahaan mungkin berpendapat bahwa ia memiliki
hak menggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan produktivitasnya dan

11
melakukan perampingan tenaga kerja untuk menekan biaya dan mempertahankan
bisnis.
2.3. Dimensi Moral Dalam Sistem Informasi
2.3.1. Hak Informasi: Privasi Dan Kebebasan Di Era Internet
Privasi (privacy) adalah hak seseorang untuk tinggal seorang diri, bebas dari
pengawasan maupun campur tangan pihak lain ataupun organisasi, termasuk negara.
Hak atas privasi juga terdapat di tempat kerja: Jutaan karyawan merupakan subjek
pengawasan elektronis berteknologi tinggi Teknologi sistem informasi mengancam hak
atas privasi individu dengan melakukan pelanggaran privasi secara murah, efektif, dan
menguntungkan.
Hak terhadap privasi dilindungi oleh konstitusi di AS. Kanada, dan Jerman
dengan berbagai cara yang berbeda serta di negara lainnya melalui berbagai undang-
undang. Di AS, hak terhadap privasi dilindungi oleh Amandemen Pertama jaminan
kebebasan berbicara dan berasosiasi, dan Amandemen Keempat tentang perlindungan
terhadap penggeledahan dan penyitaan atas dokumen maupun rumah pribadi tanpa
alasan dan jaminan terhadap proses hukum.
a. Instruksi eropa mengenai perlindungan data
Di Eropa, perlindungan terhadap privasi lebih ketal daripada di Amerika
Serikat. Tidak seperti di AS, neoara-negara Eropa tidak mengizinkan perusahaan untuk
menggunakan informasi pribadi milik seseorang tanpa sepengetahuan orang tersebut.
Pada 25 Oktober 1998, komisi instruksi Eropa mengenai perlindungan data (European
Commission’s Directive on Data Protection) mulai diberlakukan, memperluas
pemberlakuan perlindungan privasi ke seluruh negara-neoara Eropa. Petunjuk tersebut
mewajibkan setiap perusahaan untuk meberitahu orang yang bersangkutan apabila
mereka sedang mengumpulkan informasi tentangnya dan menjelaskan bagaimana data
tersebut akan disimpan dan digunakan.
b. Tantangan internet terhadap privasi
Teknologi internet telah snenghadirkan tantangan baru bagi perlindungan
privasi seseorang. Informasi vang dikirim pada jaringan luas ini, akan melewati
berbagai macarn sisîem berbeda yang dapat memantau, menangkap, dan menyimpan
setiap pertukaran informasi yang melewatinya.

12
Cookies adalah teks kecil yang tersimpan pada hard disk ketika pengguna
mengunjungi suatu situs web. Cookies mengidentifikasi perangkat lunak yang
digunakan oleh pengunjung dałam melakukan browsing internet dan memantau
kunjungan pada situs web. Ketika seorang pengunjung kembali ke sebuah situs
yang telah menyimpan sebuah cookie, perangkat lunak pada situs web akan
mencari komputer pengunjung, menemukan cookie-nya dan mengetahui apa
yang telah dilakukannya sebelumnya. Hal tersebut iuga dapat memperbarui
cookie, bergantung aktivitas yang
c. Solusi Teknik
Sebagai pelengkap undang-undang, ada beberapa teknologi yang dapat
melindungi privasi pengguna selama berinteraksi menggunakan situs web. Kebanyakan
perangkat tersebut digunakan untuk mengenkripsi surel, atau berselancar di dalam
dunia maya secara anonim (menggaburkan identitas), atau mencegah komputer klien
untuk menerima cookies, atau untuk mendeteksi dan menghilangkan spyware. Dalam
banyak kasus, solusi teknis telah gagal dalam melindungi pengguna dari pelacakan saat
berpindah dari satu situs ke situs lainnya.
2.3.2. Hak Kekayaan: Kekayaan Intelektual
Sistem informasi terkini telah menghadirkan tantangan yang luar biasa bagi
hukum dan praktik- praktik sosial yang melindungi kekayaan intelektual. Kekayaan
intelektual (intellectual property) dianggap sebagai harta tak berwujud yang diciptakan
oleh seseorang ataupun organisasi. Teknologi informasi telah mempersulit
perlindungan terhadap kekayaan intelektual dikarenakan informasi yang
terkomputerisasi dapat dengan mudah disalin atau disebarluaskan lewat jaringan.
Kekayaan intelektual adalah subjek/pokok persoalan bagi berbagai macam jenis
perlindungan di bawah naungan tiga tradisi resmi berikut: rahasia dagang, hak cipta,
dan hak paten.
a. Rahasia dagang
Setiap produk hasil karya intelektual sebuah formula, perangkat, pola, atau
kompilasi data yang digunakan untuk tujuan bisnis dapat digolongkan sebagai rahasia
dagang (trade secret), dan bukanlah informasi yang dapat diakses secara umum.
Perlindungan terhadap rahasia dagang bervariasi antara satu negara dengan negara lain.
Umumnya, hukurn yang mengatur rahasia perdagangan menjamin monopoli atas ide

13
yang digunakan dalam mengerjakan suatu produk, tetapi monopoli tersebut dapat
menjadi sangat lemah.
b. Hak cipta
Hak cipta (copyright) adalah hak yang dijamin oleh undang-undang untuk
melindungi pencipta karya intelektual dari tindakan duplikasi yang dilakukan oleh
pihak lain dengan tujuan apa pun sepanjang hidup pencipta karya tersebut ditambah 70
tahun sesudah kematiannya. Bagi karya intelektual yang dihasilkan perusahaan,
perlindungan hak cipta diberikan selama 95 tahun sejak pcrtama kali karya tersebul
diterbitkan. Kongres telah memperpanjang masa berlaku hak cipta terhadap buku, mata
pelajaran berkala, drama, komposisi musik, peta, gambar, karya seni dalam bentuk
apapun, serta gambar bergerak/kartun, Maksud dibalik pemberlakuan undang-undang
hak cipta adalah untuk mendorong kreativitas dan produkuvitas karya dengan
menjanlin orang-orang yang kreatif menerima imbalan finansial dan manfaat lainnya
dari mereka. Setiap negara industri memiliki undang-undang hak ciptanya masina-
masing. Dan ada beberapa kesepakatan international dan persetujuan bilateral
antarnegara-ncgara dalam mengoordinasi dan memperkuat hukum mereka.
c. Paten
Paten (patent) mengizinkan pemiliknya melakukan monopoli ekslusif terhadap
ide dibalik penemuan yang diperolehnya selama 20 tahun. Tujuan Kongres AS
mengesahkan undang-undang hak paten adalah untuk menjamin penemu mesin baru,
perangkat, ataupun metode baru menerima imbalan finansial secara utuh beserta
dengar, penghargaan lainnya bagi kerja keras mereka, serta mendorong penyebarluasan
penemuan tersebut dengan menyediakan diagram yang terperinci bagi pihak-pihak
yang berharap menggunakan ide tersebut dengan seizin pemilik hak paten. Pengesahan
hak paten di Amerika Serikat. ditentukan oleh Badan Paten AS (United States Patent)
dan Badan Merek Dagang (Trademark Office) Amerika Serikat serta peraturan
pengadilan.
d. Tantangan bagi hak kekayaan intelektual
Teknologi informasi terkini, terutama perangkat lunak rnenimbulkan tantangan
tantangan yang luar biasa terhap hak kekayaan intelektual, sekaligus menciptakan
masalah-masalah etika, sosial, dan politis yang signifikan. Media digital dibedakan ke
dalam bentuk buku, majalah, dan media lainnya untuk mempermudah replikasi

14
(memperbanyak cetakan); perpindahan dan perubahan; sedangkan keşulitan dalam
mengelompokan karya perangkat lunak sebagai buku ataupun musik keringkasan
membuat pencurian mudah dilakukan dan sulitnya menciptakan keunikan dalam karya
tersebut.
2.3.3. Akuntabilitas, Liabilitas, Dan Pengendalian
Bersamaan dengan undang-undang kekayaan dan privasi, teknologi informasi
baru memberikan tantangan bagi liabilitas hukum dan praktik sosial yang sudah ada
dalam melindungi institusi dan masyarakat. Jika seseorang terluka akibat mesin yang
ia kendalikan, pada saat bekerja, diakibatkan oleh perangkat lunak, siapa yang harus
melakukan penyelidikan dan siapa yang harus bertanggung jawab? Bolehkah siaran
publik ataupun layanan elektronis seperti America Online mengizinkan penanyangan
materi berbau pornografi dan kekerasan? atau pantaskah mereka dinyatakan tidak
bersalah atas pertanggungjawaban siaran yang mereka tayangkan kepada pengguna
(seperti sistem operator telepon seluler)? Bagaimana dengan internet? Jika Anda
menyepakati penyewaan sistem pemrosesan informasi milik Anda, dapatkah Anda
memercayai pertanggungjawaban dari vendor (pihak penyewa sistem) atas kerugian
yang diderita pelanggan Anda? Beberapa contoh di dalam dunia nyata akan menjawab
pertanyaan-pertanyaan ini.
a. Masalah liabilitas yang berkaitan dengan computer
Selama satu minggu pada Oktober 2011 , pengguna BlackBerry di seluruh dunia
mulai mengalarni canacuan terhadap layanan surel mereka, layanan paling penting
yang disediakan oleh pabrikan smartphone bernama Research in Motion (RIM).
Penghentian layanan surel selałna 3 hari vana melanda pengguna BlackBerry di Asia,
Eropa, Timur Tengah, serta Amerika, bagian pentiF dari BlackBerry yang digunakan
oleh 70 juta penggunanya. Sampai saat ini, BlackBerry masih mendominasi pasar
smartphone berkat tingkat keamanan surelnya yang luar biasa serta terintegrasi dengan
baik dengan perusahaan penyedia layanan surel. iPhone dan Android mendominasi di
segmen perangkat komunikasi genggam yang paling banyak digunakan karyawan,
lebih dari setengah perangkat baru yang dibeli perusahaan menggunakan produk ini.
Masalah kegagalan surel tersebut semakin menimbulkan risiko bagi BlackBerry untuk
kehilanggan perusahaan langanannya. Sisi positifnya departemen kepolisian di seluruh
dunia melaporkan adanya penurunan kecelakaan di perkotaan yang signifikan selama

15
kegagalan surel tersebut, karena pengemudi tidak dapat mengetik pesan atau
menelepon dengan menggunakan BlackBerry mereka. (Austen, 2011).
2.3.4. Kualitas Sistem: Kualitas Data Dan Kesalahan System
Perdebatan mengenai liabilitas dan akuntabilitas mengenai konsekuensi yang
tidak disengaja akibat penggunaan sistem melibatkan dimensi moral yang mandiri,
namun saling terkait. Seperti apa kualitas sistem yang layak dan patut diterima secara
teknologi? Pada poin mana manajer sistem mengatakan, "Hentikan pengujian, kita telah
melakukan semua yang kita bisa untuk menyempurnakan perangkat lunak ini Kirim
saja"! Kalangan masyarakat dan perusahaan mungkin akan menuntut
pertanggungjawaban atas konsekuensi yang sebetulnya bisa diduga dan dihindari Dan
wilayah abu-abu tersebut adalah kegagalan sistem yang terjadi, hanya dapat diperbaiki
dengan biaya yang sangat mahal, dan biaya yang sangat besat guna menyempurnakan
sistem ini tidaklah sepadan secara ekonomis-tidak ada seorang pun yang mau membeli
produk ini.
2.3.5. Kualitas Hidup: Keadilan, Akses, Dan Batasan
Beban sosial negatif dalam memperkenalkan teknologi dan sistem informasi
terus meningkat seiring pertumbuhan kekuatan teknologi. Banyak dari konsekuensi
negatif di bidang sosial ini datang bukan dari pelanggaran terhadap hak individu
ataupun pelanggaran kekayaan saja. Namun, konsekuensi negatif ini dapat sangat
merugikan individu, masyarakat, dan institusi politik sekalipun Komputer dan
teknologi informasi berpotensi merusak elemen-elemen berharga dalam budaya dan
kemasyarakatan kita di samping membawa manfaat. Jika ada konsekuensi baik dan
konsekuensi buruk secara seimbang siapa yang akan bertanggung jawab terhadap
konsekuensi buruk tersebut? Nanti kita akan membahas beberapa konsekuensi negatif
di bidang sosial yang ditimbulkan oleh sistem dengan mempertimbangkan respons dari
individu, sosial, maupun institusi politik.
a. Menyeimbangkan kekuatan: pusat versus tepian
di awal era komputer begitu besar, komputer-komputer mainframe yang
terpusat akan memusatkan kekuatan seluruh sumber daya suatu negara sehingga
menghasilkan masyarakat Big Brother (suatu neaara yang seluruh penduduknya
diawasi oleh sistem komputer) seperti novel karangan George Orwell tahun 1984.
Peralihan sistem komputasi terdesentralisasi menyebar, dilengkapi dengan ideologi

16
pemberdayaan ribuan pekerja dan pendistribusian pengambilan keputusan di tingkatan
yang lebih rendah telah mengurangi ketakutan terhadap sentralisasi kekuatan di institusi
pemerintahan.
b. Kecapatan perubahan: berkurangnya waktu respons terhadap persaingan
Sistem informasi telah banyak membantu dalam menciptakan pasar nasional
dan internasional yang lebih efisien- Pasar global yang lebih efisien saat ini telah
mengurangi hambatan sosial bagi organisasi bisnis yang biasanya butuh waktu
bertahun- tahun untuk beradaptasi dengan persaingan yang ada. Kompetisi yang
didasarkan pada waktu memiliki sisi yang buruk: organisasi bisnis tempat Anda bekerja
mungkin tidak memiliki cukup waktu untuk merespons pesaing global dan rnungkin
akan hancur dalam waktu setahun, berikut dengan pekerjaan Anda. Rita menghadapi
risiko mengembangkan sebuah "Masyarakat just-in-time” (tepat waktu) dengan
pekerjaan just-in time dan tempat kerja, keluarga, dan liburan yang just in time
c. Mengelola batas: keluarga, pekerjaan, dan waktu luang
Sebagian dari buku ini dibuat di atas kereta api dan pesawat terbang, serta
liburan dan waktu-waktu lainnya yang seharusnya dianggap sebagai waktu “keluarga”.
Bahaya dari komputasi menyeluruh, telecommuting, komputasi nomaden, dan
lingkungan komputasi yang “melakukan segala sesuatunya di mana saja" mungkin akan
menjadi kenyataan. Jika memang begiutu, batasan tradisional yang memisahkan
pekerjaan dari keluarga dan waktu luang menjadi melemah.
d. Ketergantungan dan kerentanan
Saat ini, organisasi bisnis, pemerintahan, sekolah dan perkumpulan pribadi
lainnya seperti gereja, sanat bergantung pada sistem informasi, meskipun ada risiko
yang tinggi terhadap gagalnya sistem ini. Contohnya, sekolah tingkat menengah yang
semakin meningkatkan penggunaan perangkat lunak pendidikan dan semakin
bergantung padanya.
e. Kejahatan dan penyalagunaan computer
Teknologi baru termasuk komputer, telah menciptakan peluang baru bagi pelaku
kejahatan dengan jalan menciptakan item-item yang berharga untuk dicuri, cara baru
dalam mencurinya, serta cara baru dalam merugikan orang lain. Kejahatan komputer
(computer Crime) adałah rangkaian tindakan ilegal/cacat hukum yang dilakukan lewat
penggunaan komputer atau terhadap suatu sistem komputer.

17
f. Ketenagakerjaan: dampak buruk teknologi dan penataan ulang pekerjaan yang
hilang
Merekayasa ulang pekerjaan adalah hal umum yang dianggap oleh komunitas
sistem informasi sebagai sebuah keunggulan utama dari teknologi informasi baru.
Lebih sedikat dicatat bahwa merekayasa ulang proses bisnis dapat menyebabkan jutaan
manajer tingkat menengah dan pekerja administrasi akan kehilangan pekerjaan mereka.
g. Kesetaraan dan hak akses: meningkatnya kesenjangan social dan pembedaan
ras
Kesenjangan digital (digital divide) serupa juga terjadi di sekolah-sekolah
amerika, sekolah-sekolah di wilayah miskin memiliki jumlah computer, kualitas
Pendidikan, serta akses internet yang lebih rendah bagi murid-muridnya. Apabila
dibiarkan kesenjangan digital akan menimbulkan gesekan/benturan antara golongan
yang memiliki informasi, pemahaman kornputer, serta keahlian dengan golongan yang
tidak memiliki pemahaman dan kemampuan komputer. Kelompok pembela
kepentingan publik ingin mempersempit kesenjangan digital ini dengan merancang
layanan informasi digital termasuk internet tersedia bagi semua orang seperti layanan
telepon saat ini.
h. Risiko Kesehatan: RSI, CVS dan Technostress
Penyakit paling umum dewasa ini adalah cedera stres yang berulang (repetitives
tress injuty-RSI) RSI terjadi ketika sekelompok Otot dipaksa melakukan tindakan yang
sama berulang-ulang dan serinq kali dengan beban yang berat (seperti tenis) atau
puluhan ribu pegulangan dengan beban ringan (seperti bekerja dengan keyboard-papan
ketik computer).

18
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Perubahan pesat yang disebabkan oleh teknologi informasi menciptakan situasi-
situasi baru dimana aturan-aturan dan hukum terkait tidak relevan lagi. Muncul
berbagai macam daerah abu-abu dimana standar etika belum ditetapkan dan
disosialisasikan. Diperlukan system etika yang baru untuk era informasi sebagai
penuntun individu dan organisasi dalam mengambil tindakan.
Seorang manajer dalam sebuah perusahaan harus mampu menunjukan risiko
moral dari teknologi baru dan menetapkan kebijakan-kebijakan etika perusahaan yang
sudah mencakup isu-isu system informasi, serta mampu menjunjung tinggi dimensi
moral dalam system informasi.
3.2. Saran
Apabila dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan mohon dimaafkan, penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya yang
sifatnya membangun dari pembaca demi perbaikan makalah selanjutnya dan penulis
ucapkan terima kasih.

19
DAFTAR PUSTAKA

Amira K. Pengertian Sistem Informasi: Tujuan dan Komponennya. Diakses 14 oktober


2023. https://www.gramedia.com/literasi/sistem-informasi/
Laudon. 2015.Sistem Informasi Manajemen. Jakarta. Salemba Empat

20

Anda mungkin juga menyukai