Anda di halaman 1dari 3

Menjemput Mimpi

Dikala diusia muda teman-teman sebayaku sudah banyak yang menikah dan ada juga
temanku yang masih berjuang untuk mewujudkan mimpinya, dan salah satunya yang tidak
lain adalah aku yang saat ini masih berjuang untuk memperoleh gelar sarjana di salah satu
Perguruan Tinggi di Kota Bengkulu.

Aku lulus sekolah pada tahun 2018, setelah menerima ijazah aku mulai bingung untuk
menentukan langkah harus kuliah atau bekerja, keinginan ku untuk kuliah sangatlah besar
namun karena adikku masih duduk di bangku sma dan satunya lagi baru masuk smp dan
memerlukan biaya yang cukup besar sehingga membuatku harus menunda dulu keinginanku
untuk kuliah, aku berangkat dari pelosok kota Palembang ke Kota Jawa Barat Cianjur dan
tinggal dengan kakak dari bapaku, karena aku belum memiliki pengalaman bekerja akhirnya
memutuskan untuk membantu usaha mereka di salon, dan sempat menjadi admin di jual beli
perumahan selama satu bulan, tidak cukup sampai di situ aku selalu berpikir selama 7 bulan
di sana dan aku merasa kalau aku tidak memiliki perkembangan disana, jadi aku
memutuskan untuk berangkat ke bekasi dan bekerja di sana, selama beberapa bulan bekerja
dan bisa membantu meringankan biaya adik-adikku yang sedang sekolah dan itu membuatku
semangat lagi untuk bekerja

Namun di suatu ketika pikiran di kepala dan di hatiku masih mengiginkan untuk
kuliah akhirnya aku mendapat saran dan masukan dari seseorang, dia bilang jika keinginan
masih ada dan belum bisa melupakannya alangkah lebih baiknya di coba dulu supaya kita tau
berhasil atau tidaknya, dia bilang nanti juga akan ada banyak beasiswa untuk mahasiswa yang
membutuhkan, akhirnya aku pun memutuskan untuk kuliah di salah satu Perguruan Tinggi
yang ada di Kota Bengkulu karena disitu lokai-nya tidak terlalu jauh dari kampong
halamanku.

Setelah masuk ke jenjang kuliah aku pun selalu berusaha dan mencoba untuk daftar
beasiswa dan sudah beberapa kali mendaftar namun tidak pernah lolos, mungkin belum ada
rezeki-ku di sana, tapi aku selalu bangkit dan terus mencoba dan sekarang aku memiliki
kesempatan untuk mengikuti lomba seleksi menulis Cerpen dengan Tema : beasiswa.
Harapanku dengan aku menuliskan ceritaku di sini aku di berikan kesempatan untuk
menjadi sala satu penerima beasiswa di penerbit esemedia, dan aku juga sudah menulis
kisahku ini di buku harian saja siapa tau dengan mengikuti lomba ini aku mampu menulis
sebuah buku inspirasi dari cerita hidupku. Aku selalu bersyukur dengan apa yang aku punya,
aku berharap semua anak muda yang memliki keterbatasan ekonomi tidak mudah meyerah
dan selalu memberikan Afirmasi Positif terhadap diri setiap harinya karena awal mula
penyakit itu berasal dari sebuah pikiran.

Beasiswa adalah salah satu yang harus aku dapatkan untuk mewujudkan mimpiku dan
aku akan memberikan inspirasiku kepada semua mahasiswa dan orang-orang diluar sana agar
semangat juang mereka mampu mengalahkan kekuatannya di negara ini, lebih banyak orang
yang keadaannya mungkin lebih dari aku karena itulah yang membuatku selalu bersyukur dan
semangat untuk menggapai mimpiku. Aku yakin dan percaya bahwa Allah SWT akan
memberikan jalan kepada hamba-nya yang mau berusaha. Bismillah semoga ini bias menjadi
langkah awalku untuk menjemput mimpiku.
Yerti Damayanti, lahir di Lubuk Sepang, 30 Januari 2001. Yerti menempuh program
S1 Manajemen di Universitas Muhammadiyah Bengkulu sejak 2021 dan sekarang menduduki
semester 4. Yerti memiliki hobi yang di senangi di bidang olahraga khususnya pencak
silat.dan olahraga basket. Salah satu kata istilah jawa yang saya dapat yaitu “Sephiro
Gedhining Sengsoro Yen Tinompo Among Dadi Cubo” yang artinya seberat apapun cobaan
yang di terima jika di hadapi dengan lapang dada maka akan mendapatkan hikmah yang
tidak terkira. Tidak ada kebahagian di dunia ini yang nyaris sempurna melainkan melihat
senyum lebar kedua orang tua yang melihat keberhasilan anak-anaknya. Cinta dan semangat
juangku untuk mereka selamanya.

Anda mungkin juga menyukai