Anda di halaman 1dari 23

Pertemuan 9

ISU SOSIAL DAN


ETIKA DALAM
SISTEM
INFORMASI
BY
WANDA YULIA UTAMI
1. MEMAHAMI MASALAH ETIKA DAN SOSIAL YANG BERKAITAN
DENGAN SISTEM

1. Model Pemikiran tentang Isu Etika, Sosial dan Politik


Hubungan antara isu etika, sosial, dan politis dalam masyarakat informasi
2. Lima Dimensi Moral di Era Informasi
Isu etika, sosial, dan politis yang diangkat oleh sistem informasi, tercakup dalam 5 dimensi sebagai berikut.

Hak dan kewajiban informasi. Hak informasi (information rights) apa saja yang dimilikiindividu dan
organisasi? Apa yang dapat mereka lindungi?

Hak dan kewajiban terkait kepemilikan. Bagaimana hak kekayaan intelektual model dilindungi dalam sebuah
masyarakat digital di mana melacak serta mengalkulasi kepemilikalama dasangatlah sulit dan mengabaikan
hak-hak kepemilikan semacam itu sangat mudah?

Akuntabilitas dan pengendalian. Siapa yang mampu menyelenggarakan dan akan diberi sank atas perbuatan
yang merugikan terhadap informasi individu maupun kelompok serta hak-hak.

Kualitas sistem. Standar kualitas data dan sistem seperti apa yang kita butuhkan untuk
melindungi hak-hak individu dan keamanan dalam masyarakat?

Kualitas hidup. Nilai-nilai apa yang harus dipertahankan dalam sebuah masyarakat yang sarat akan
pengetahuan dan informasi? Praktik dan nilai budaya apa yang didukung oleh teknolog baru tersebut?
3. Tren Utama dari Teknologi yang Mengedepankan Isu Etika
2. ETIKA DALAM SEBUAH MASYARAKAT INFORMASI

1. Konsep Dasar: Tanggung Jawab, Akuntabilitas dan Liabilitas

Pilihan etika adalah keputusan-keputusan yang dibuat oleh individu yang


bertanggung jawab terhadap konsekuensi tindakannya. Responsibility
(pertanggungjawaban) adalah elemen utama dari tindakan etika. Responsibility
mengandung arti bahwa Anda menerima kemungkinan biaya yang akan timbul, tugas
dan kewajiban atas keputusan yang Anda buat. Akuntabilitas (accountability) adalah
fitur dari sistem dan institusi sosial: hal tersebut berarti ada mekanisme yang sesuai
untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab mengambil tindakan dan siapa
yang bertanggung jawab terhadap keputusan tersebut. Sistem dan institusi yang tidak
mampu menemukan orang yang pantas melakukan tindakan tertentu, pada dasarnya
tidak mampu memberikan analisis etika ataupun tindakan etika. Liabilitas (liability)
merupakan perluasan konsep dari responsibility yang mengarah lebih jauh ke bidang
hukum. Liabilitas merupakan fitur dari sistem politik di mana suatu badan hukum di
suatu tempat mengizinkan seseorang untuk menerima perbaikan kerusakan yang
terjadi pada dirinya yang disebabkan oleh orang lain, sistem, maupun organisasi.
2. Analisis Etika

Ketika berhadapan dengan situasi yang memperlihatkan isu-isu etiks, bagaimana seharusnya
Anda menganalisis hal tersebut? Lima langkah proses berikut akan membantu
1. Identifikasi dan gambarkan fakta secara jelas. Temukan siapa yang melakukan suatu tindakan
dan untuk siapa tindakan tersebut dilakukan, di mana, kapan, dan bagaimana. Dalam banyak
contoh, Anda akan terkejut pada kesalahan-kesalahan pada fakta yang dilaporkan, dan Anda
akan menemukan fakta lebih mudah pada saat membantu mendefinisikan solusinya.
Melibatkan pihak yang bertentangan dalam dilema etika untuk menyetujui fakta-fakta juga
akan membantu.
2. Definisikan konflik atau dilema dan identifikasikan nilai-nilai yang lebih tinggi yang terlibat.
Isu isu etika, sosial, dan politis selalu mewakili nilai-nilai yang lebih tinggi. Kelompok-kelompok
yang berselisih semuanya mengklaim mengusung nilai-nilai yang lebih tinggi (contohnya
kebebasan. privasi, perlindungan hak, serta sistem perdagangan bebas). Biasanya isu etika
melibatkan sebuah dilema: dua program tindakan yang bertentangan, namun sama-sama
mendukung/memiliki nilai manfaat. Sebagai contoh, studi kasus di akhir bab mengilustrasikan
dua nilai yang berseteru: kebutuhan dalam meningkatkan penyimpanan rekaman perawatan
kesehatan, dengan kebutuhan untuk melindungi privasi individu.
3. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingan. Setiap isu etika, sosial, dan politis
selalu memiliki pihak-pihak yang berkepentingan: Para pemain yang memiliki
kepentingan terhadap hasil pihak-pihak yang telah berupaya dalam situasi tersebut,
dan biasanya pihak yang memiliki pendapat yang vokal. Temukan identitas dari
kelompok-kelompok ini dan apa yang mereka inginkan. Hal ini akan berguna kelak
pada saat merancang solusi.
4. Identifikasi pilihan-pilihan beralasan kuat yang bisa Anda ambil. Anda mungkin
akan menemukan tidak adanya pilihan yang dapat memuaskan semua pihak, namun
beberapa pilihan lebih baik ketimbang yang lainnya. Terkadang solusi yang baik
atau etis tidak selalu memiliki konsekuensi yang seimbang diantara pihak-pihak
yang berkepentingan.
5. Identifikasi konsekuensi-konsekuensi yang mungkin terjadi dari pilihan yang
Anda ambil Beberapa pilihan mungkin benar secara etika, namun membawa
malapetaka dari sudut pandang yang lain. Suatu pilihan mungkin berhasil dalam
suatu kasus, namun belum tentu berhasil dalam kasus serupa. Tanyakan terus pada
diri Anda "Apa yang akan terjadi seandainya saya terus mengambil keputusan ini"?
3. Prinsip-Prinsip Utama Etika

1. Perlakukan orang lain seperti yang kamu inginkan orang lain perlakukan kepadamu (Golden Rule-
Aturan Emas). Posisikan diri Anda pada posisi orang lain, dan berpikir seolah-olah Anda adalah objek
dari keputusan yang Anda buat dapat membantu Anda dalam membuat keputusan yang adil.

2. Jika suatu tindakan tidak pantas bagi setiap orang, itu tidak pantas bagi seseorang
(ImmanuelKant's Categorical Imperative-Imperatif Kategoris Immanuel Kant). Tanyakan kepada
diriAnda, "Jika setiap orang melakukan hal ini, dapatkah suatu organisasi ataupun
masyarakatbertahan?

3. Jika suatu tindakan tidak dapat dilakukan berulang-ulang, maka tidak dapat diterapkan secara
menyeluruh (Descartes' rule of change-aturan perubahan Descartes). Berikut penjelasan dari aturan
ini: Suatu tindakan mungkin akan membawa perubahan kecil saat ini dan hal tersebut dapat diterima,
namun apabila hal tersebut dilakukan berulang-ulang, hal tersebut akan membawa perubahan yang
tidak dapat diterima dalam jangka panjang. Dalam pepatah mungkin dapat diterjemahkan sebagai
"ketika mulai menuruni jalan yang licin, Anda tidak mungkin dapat berhenti".
4. Ambil tindakan yang memberi nilai yang lebih tinggi atau lebih besar. (Utilitarian
Principle Prinsip Utilitarian). Aturan ini mengasumsikan Anda dapat memprioritaskan
tingkatan nilai dan memahami konsekuensi dari berbagai macam tindakan.

5. Ambil tindakan yang memberikan kerugian paling sedikit atau biaya paling murah
(RiskAversion Principle-Prinsip Menghindari Risiko). Beberapa tindakan memiliki biaya
kegagalanyang sangat mahal dengan kemungkinan yang rendah (contoh, membangun
pembangkitbertenaga nuklir di pedesaan), atau biaya kegagalan yang sangat mahal dengan
kemungkinanyang cukup besar (mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi dan
kecelakaan lalu lintas).Hindari tindakan yang memiliki biaya kegagalan yang sangat mahal.

6. Asumsikan bahawa seluruh benda baik yang berwujud maupun tidak berwujud adalah
milik seseorang sampai ada deklarasi spesifik yang menyatakan sebaliknya. (disebut
dengan aturan etika ethical "no free lunch" rule-"tidak ada makan siang gratis"). Jika
segala sesuatu diciptakan berguna untukmu, maka hal tersebut memiliki nilai, dan Anda
seharusnya berasumsi orang yang menciptakannya mengharapkan kompensasi atas
pekerjaannya.
4. Kode Etik Profesional

Ketika sekelompok orang mengklaim sebagai profesional, mereka memikul hak dan
kewajiban yang khusus karena pengakuan khusus mereka terhadap pengetahuan,
kebijaksanaan, dan kehormatan. Kode etik profesional diresmikan oleh asosiasi
profesional seperti. Asosiasi Medis Amerika Bagian 1 Organisasi, Manajemen, dan
Perusahaan yang Saling Terhubung(American Medical Association-AMA), Asosiasi Bar
Amerika (American Bar Association ABA), Asosiasi Profesional di Bidang Teknologi
Informasi (Association of Information Technology Professionals-AITP), dan Asosiasi
Permesinan Komputer (Association for Computing Machinery ACM). Kelompok
profesional ini bertanggung jawab kepada aturan khusus terkait profesi mereka masing-
masing dengan menentukan tingkat kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan. Kode
etik adalah janji berdasarkan profesi untuk mengatur kalangan profesional dengan
kepentingan umum masyarakat. Sebagai contoh, hindari merugikan orang lain,
menghormati hak kepemilikan (termasuk kekayaan intelektual), dan menghormati
privasi General Moral Imperatives dari ACM Code of Ethics and Professional Conduct.
5. Beberapa Dilema Etika dalam Dunia Nyata
Sistem informasi telah menciptakan dilema etika yang baru, yang salah satunya berupa rangkaian kepentingan
yang saling berseteru satu sama lain. Sebagai contoh, banyak perusahaan telepen berskala besar di Amerika
Serikat menggunakan teknologi informasi untuk mengurangi jumlah tenaga kerja mereka. Perangkat lunak
pengenal suara mengurangi kebutuhan operator manusia yang memungkinkan komputer mengenali respons
pelanggan lewat serangkaian pertanyaan terkomputerisasi. Banyak perusahaan mengawasi apa yang
dilakukan karyawannya di inter untuk mencegah mereka membuang-buang sumber daya perusahaan pada
kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan bisnis. Facebook mengawasi pengikutnya kemudian menjual
informasinya kepada perusahaan iklan ataupun perusahaan pembuat aplikasi. (lihat studi kasu pada bab
penutup).Dalam berbagai contoh, Anda dapat menemukan nilai-nilai yang saling berseteru di tempat kerja
Anda, dengan kelompok-kelompok yang berkumpul untuk melakukan debat. Sebagai contoh, perusahaan
mungkin berpendapat bahwa ia memiliki hak menggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan
produktivitasnya dan melakukan perampingan tenaga kerja untuk menekan biaya dan mempertahankan
bisnis. Karyawan yang digantikan oleh sistem informasi mungkin berpendapat pemilik perusahaan
bertanggung jawab terhadap kesejahteraan mereka. Pemilik bisnis mungkin merasa berkewajiban mengawasi
penggunaan internet dan surel untuk mencegah penurunan produktivitas. Karyawan mungkin percaya
seharusnya mereka boleh menggunakan internet sesaat untuk keperluan pribadi sama seperti telepon.
Berdasarkan analisis dari dekat tentang fakta-fakta yang ada, terkadang menghasilkan solusi yang dapat
dikompromikan yang memberikan masing masing pihak kelonggaran. Cobalah untuk mengaplikasikan
beberapa prinsip analisis etika yang telah dijelaskan untuk masing-masing kasus ini. Apa hal yang seharusnya
dilakukan?
3. DIMENSI MORAL DALAM SISTEM INFORMASI

1. Hak Informasi: Privasi dan Kebebasan di Era Internet


Privasi (privacy) adalah hak seseorang untuk tinggal
seorang diri, bebas dari pengawasan maupun campur
tangan pihak lain ataupun organisasi, termasuk
negara. Hak atas privasi juga terdapat di tempat kerja:
Jutaan karyawan merupakan subjek pengawasan
elektronis berteknologi tinggi. Teknologi sistem
informasi mengancam hak atas privasi individu
dengan melakukan pelanggaran privasi secara murah,
efektif, dan menguntungkan.
2. Hak Kekayaan Kekayaan Intelektual

Sistem informasi terkini telah menghadirkan tantangan yang luar


biasa bagi hukum dan prak praktik sosial yang melindungi
kekayaan intelektual. Kekayaan intelektual (intellectual proper
dianggap sebagai harta tak berwujud yang diciptakan oleh
seseorang ataupun organisasi. Teknolog informasi telah
mempersulit perlindungan terhadap kekayaan intelektual
dikarenakan informas yang terkomputerisasi dapat dengan mudah
disalin atau disebarluaskan lewat jaringan. Kekayaa intelektual
adalah subjek/pokok persoalan bagi berbagai macam jenis
perlindungan di bawa naungan tiga tradisi resmi berikut: rahasia
dagang, hak cipta, dan hak paten.
Rahasia Dagang

Setiap produk hasil karya intelektual-sebuah formula, perangkat, pola, atau kompilasi data
yang digunakan untuk tujuan bisnis dapat digolongkan sebagai rahasia dagang (trade secret)
dan bukanlah informasi yang dapat diakses secara umum. Perlindungan terhadap rahasia
dagang bervariasi antara satu negara dengan negara lain. Umumnya, hukum yang mengatur
rahasia perdagangan menjamin monopoli atas ide yang digunakan dalam mengerjakan suatu
produk tetapi monopoli tersebut dapat menjadi sangat lemah.Perangkat lunak yang berisi
elemen,prosedur, ataupun kompilasi yang bersifat baru ataupun unik/khas dapat
digolongkan sebagai rahasia dagang. Hukum rahasia dagang melindungi ide pokok dalam
pengerjaan suatu produk, tidak hanya manifestasi mereka. Untuk membuat klaim ini
pencipta atau pemilik harus mengikat karyawan dan pelanggannya dengan persetujuan
tertutup untuk mencegah rahasia tersebut jatuh ke masyarakat umum.Keterbatasan
perlindungan terhadap rahasia dagang adalah meskipun secara nyata semua program
perangkat lunak memiliki beberapa macam elemen yang unik dan rumit, adalah sangat sulit
untuk mencegah agar ide dalam pengerjaan dalam produk tersebut tidak jatuh ke
masyarakat umum mengingat perangkat lunak tersebut didistribusikan secara luas.
Hak cipta

Hak cipta (copyright) adalah hak yang dijamin oleh undang-undang untuk
melindungi pencipta karya intelektual dari tindakan duplikasi yang dilakukan oleh
pihak lain dengan tujuan apa pun sepanjang hidup pencipta karya tersebut
ditambah 70 tahun sesudah kematiannya. Bagi karya intelektual yang dihasilkan
perusahaan, perlindungan hak cipta diberikan selama 95 tahun sejak pertama kali
karya tersebut diterbitkan. Kongres telah memperpanjang masa berlaku hak cipta
terhadap buku, mata pelajaran berkala, drama, komposisi musik, peta, gambar,
karya seni dalam bentuk apa pun, serta gambar bergerak/kartun. Maksud dibalik
pemberlakuan undang-undang hak cipta adalah untuk mendorong kreativitas dan
produktivitas karya dengan menjamin orang-orang yang kreatif menerima imbalan
finansial dan manfaat lainnya dari pekerjaan mereka. Setiap negara industri
memiliki undang-undang hak ciptanya masing-masing. Dan ada beberapa
kesepakatan international dan persetujuan bilateral antarnegara-negara dalam
mengoordinasi dan memperkuat hukum mereka.
Paten

Paten (patent) mengizinkan pemiliknya melakukan monopoli ekslusif


terhadap ide dibala penemuan yang diperolehnya selama 20 tahun.
Tujuan Kongres AS mengesahkan undang-undang hak paten adalah
untuk menjamin penemu mesin baru, perangkat, ataupun metode baru
menerima imbalan finansial secara utuh beserta dengan penghargaan
lainnya bagi kerja keras mereka, sera mendorong penyebarluasan
penemuan tersebut dengan menyediakan diagram yang terperinci bap
pihak-pihak yang berharap menggunakan ide tersebut dengan seizin
pemilik hak paten. Pengesahan hak paten di Amerika Serikat ditentukan
oleh Badan Paten AS (United States Patent) dan Badan Merek Dagang
(Trademark Office) Amerika Serikat, serta peraturan pengadilan.
Tantangan bagi hak kekayaan intelektual

Teknologi informasi terkini, terutama perangkat lunak menimbulkan tantangan-


tantangan yang luar biasa terhadap hak kekayaan intelektual, sekaligus
menciptakan masalah-masalah etika, sosial, dan politis yang signifikan. Media
digital dibedakan ke dalam bentuk buku, majalah, dan media lainnya untuk
mempermudah replikasi (memperbanyak cetakan); perpindahan dan perubahan;
sedangkan kesulitan dalam mengelompokkan karya perangkat lunak sebagai
program, buku ataupun musik, keringkasan-membuat pencurian mudah
dilakukan, dan sulitnya menciptakan keunikan dalam karya tersebut.Penyebaran
jaringan elektronis terma internet, telah mempersulit perlindungan terhadap
kekayaan intelektual. Sebelum teknologi jangan dipakai cara meluas, salinan dari
perangkat lunak, buku, artikel majalah, ataupun film harus disimpan ke dalam
media falk seperti kertas, disk komputer, ataupun kaset video yang menciptakan
anda hambatan dalam pendistribusian. Dengan nggunakan teknologi jaringan,
informasi dapat secara has diperbanyak dan didistribusikan.
3. Akuntabilitas, Liabilitas, dan Kontrol

Bersamaan dengan undang-undang kekayaan dan privasi, teknologi informasi baru


memberikan tantangan bagi liabilitas hukum dan praktik sosial yang sudah ada
dalam melindungi institusi dan masyarakat. Jika seseorang terluka akibat mesin
yang ia kendalikan, pada saat bekerja, diakibatkan oleh perangkat lunak, siapa
yang harus melakukan penyelidikan dan siapa yang harus bertanggung jawab?
Bolehkah siaran publik ataupun layanan elektronis seperti America Online
mengizinkan penanyangan materi berbau pornografi dan kekerasan? atau
pantaskah mereka dinyatakan tidak bersalah atas pertanggungjawaban siaran yang
mereka tayangkan kepada pengguna (seperti sistem operator telepon seluler)?
Bagaimana dengan internet? Jika Anda menyepakati penyewaan sistem
pemrosesan informasi milik Anda, dapatkah Anda memercayai
pertanggungjawaban dari vendor (pihak penyewa sistem) atas kerugian yang
diderita pelanggan Anda? Beberapa contoh di dalam dunia nyata akan menjawab
pertanyaan-pertanyaan ini.
4. Kualitas Sistem: Kualitas data dan Kesalahan pada Sistem

Tiga sumber pokok dari kinerja sistem yang bobrok adalah (1) celah/kelemahan dan
kesalahan pada sistem, (2) kegagalan perangkat keras ataupun fasilitas lainnya yang
disebabkan oleh alam maupun penyebab lainnya, dan (3) kualitas input data yang
buruk. Pada Penelusuran Pembelajaran di Bab 8 akan dibahas tentang mengapa kode
pemrograman tanpa cacat dalam berbagai tingkat gagal dicapai dan mengapa
celah/kelemahan serius pada sistem tidak dapat diestimasi. Oleh karena itu, pasti ada
hambatan dalam teknologi untuk menyempurnakan perangkat lunak tersebut, dan
pengguna harus waspada terhadap bencana kegagalan sistem. Industri perangkat
lunak belum pernah menetapkan pengujian standar dalam memproduksi perangkat
lunak yang dapat diterima meskipun memiliki sedikit kecacatan.Meskipun
celah/kelemahan pada perangkat lunak dan kerusakan pada fasilitas sudah
merupakan hal yang lumrah, sejauh ini sumber kegagalan sistem dalam organisasi
bisnis adalah kualitas data. Hanya sedikit perusahaan yang secara rutin menguji
kualitas data mereka, namun perusahaan perorangan melaporkan tingkat kesalahan
pada data berkisar antara 0,5 hingga 30 persen.
5. Kualitas Hidup: Keadilan, Akses, dan Batasan
1. Menyeimbangkan Kekuatan: Pusat versus tepian
2. Kecepatan Perubahan: Berkurangnya waktu respons terhadap
persaingan
3. Mengelola batasan: Keluarga, Pekerjaan, dan Waktu Luang.
4. Ketergantungan dan Kerentanan
5. Kejahatan dan Penyalahgunaan Komputer
6. Ketenagakerjaan: Dampak buruk teknologi dan penataan ulang
pekerjaan yang hilang
7. Kesetaraan dan Hak akses: Meningkatnya Kesenjangan Sosial
dan Pembedaan ras
8. Risiko Kesehatan: RSI, CVS, dan Technostress
Sumber:
Kennet C Laudon, Management Information System – Managing the
Digital Firm, Pearson, 2013
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai