Masalah latar belakang

Salah satu perbedaan antara manusia dan hewan adalah kemampuan untuk
berbicara pada manusia. Dengan kemampuan itu, manusia disebut hewan yang
bisa berbicara. Untuk berbicara, kita membutuhkan bahasa, karena bahasa adalah
sarana komunikasi yang penting dalam berinteraksi dengan orang lain di dunia ini.
Bahasa Arab memiliki peran penting untuk dimainkan di dunia, karena
secara resmi digunakan oleh lebih dari 20 negara di dunia, dan pada tahun 1973
untuk pertama kalinya bahasa Arab digunakan sebagai bahasa resmi di
Perserikatan Bangsa-Bangsa. Bahasa Arab adalah salah satu bahasa yang ia
pelajari tidak hanya untuk bahasa Arab, tetapi juga untuk ajami untuk belajar,
memahami dan memprotes.
Bahasa Arab adalah bahasa al-Qur'an dan hadits dan merupakan salah satu
sarana komunikasi internasional. Oleh karena itu, belajar bahasa Arab adalah
suatu keharusan bagi semua, terutama umat Islam. Bahasa Arab terdiri dari
beberapa cabang pengetahuan, termasuk tata bahasa, pertukaran, kefasihan,
contoh, kosa kata dan sastra. Dalam bahasa Arab, unsur-unsur keempat yang
ditemukan: suara, kosa kata, tulisan, komposisi/aturan.
Elemen materi nyata yang membantu pelajar untuk mengajarkan
keterampilan bahasa, dan mereka yang tidak mengendalikannya tidak dapat
mengontrol keterampilan bahasa di berbagai tingkatan. Salah satu elemen
linguistik yang penting adalah tata bahasa, menurut Omar ibn al-Khattab,
persetujuan Tuhan kepadanya: pelajari tata bahasa saat Anda mempelajari wanita
dan mangsanya. Tidak ada keraguan bahwa tata bahasa sangat penting bagi
struktur berbagai humaniora, karena keraguan dapat ditiadakan, karena perlu bagi
pembaca untuk dapat membedakan struktur kata-kata yang diucapkan secara
setara, dan memiliki peran penting dalam memahami yang dapat dibaca, dan
dalam mendengarkan dan mengekspresikan ketuban, secara verbal itu ditulis.1
Tujuan utama mengajar bahasa asing adalah untuk mengembangkan
kemampuan siswa untuk menggunakan bahasa lisan dan tulisan. Kemampuan
menggunakan bahasa dalam dunia pengajaran bahasa disebut dengan kemampuan
bahasa. Ada empat keterampilan ini: mendengarkan, berbicara, membaca, dan
menulis. Keterampilan mendengarkan dan membaca diklasifikasikan sebagai
diskresi, sedangkan keterampilan berbicara dan menulis diklasifikasikan sebagai
produktif. Dalam unsur-unsur bahasa ada suara, tulisan, tata bahasa, komposisi
dan kosa kata. Dalam mengajarkan bahasa Arab, ada beberapa elemen yang perlu
dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa unsur pendidikan bahasa Arab yang
membutuhkan kemampuan guru dalam mengelola, tujuan mengajar bahasa Arab.
Keterampilan bahasa Arab adalah kemampuan seseorang untuk memahami kata-
kata atau kalimat yang diucapkannya kepada pasangan untuk berbicara atau
beberapa media. Keterampilan berbicara adalah kemampuan untuk
mengekspresikan suara atau kata-kata berengsel untuk mengekspresikan ide
dalam bentuk ide, pendapat, keinginan atau perasaan dari pasangan yang
berbicara.

1
Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2011)
 Keterampilan membaca adalah kemampuan untuk mengenali dan
memahami penghapusan sesuatu yang ditulis dalam simbol melalui membaca atau
pencernaan di dalam hati. Keterampilan membaca adalah salah satu dari empat
keterampilan bahasa. Dari sudut pandang kognitif, kata "keterampilan membaca"
berasal dari kata Arab "keterampilan". Ini adalah bentuk sumber mas kawin -
terampil yang berarti cerdas atau mahir seperti untuk membaca kata. sumber
bentuk kata yang berarti membaca. Secara kata itu adalah keterampilan yang
harus dikembangkan dalam pendidikan bahasa.
Keterampilan menulis adalah kemampuan untuk menggambarkan atau
mengekspresikan isi pikiran, mulai dari aspek sederhana seperti menulis kata-kata
hingga aspek kompleks dari setiap kepenulisan. Keterampilan menulis adalah
empat keterampilan bahasa teratas. Menulis merupakan kegiatan yang berkaitan
dengan proses berpikir sekaligus keterampilan berekspresi dalam bentuk menulis.
Keterampilan menulis diberikan agar siswa dapat membuat abjad dan sindiran.
Selain itu, dapat membantu siswa membimbing gagasan dan perasaan dengan
menulis. Dari aspek kompetensi Arab, dapat dikatakan bahwa menulis adalah
kegiatan yang sangat kompleks, karena memungkinkan dalam tuntutan
kemampuan untuk mengatur dan mengatur ide-ide dengan cara yang konsisten
dan logis serta kemampuan dalam konteks mengirimkan tulisan dalam berbagai
bahasa penulisan dan aturan penulisan yang berbeda.
Pendidikan merupakan proses yang serupa dengan kegiatan mengajar guru
sebagai insinyur untuk kegiatan pendidikan sehingga terjadi kegiatan pendidikan.
Dengan demikian, pembelajaran bahasa asing merupakan kegiatan
mengajar yang dilakukan secara optimal oleh guru sehingga siswa yang
mempelajari bahasa asing tertentu dapat berjalan dengan baik dengan kegiatan
pendidikan, yang mengarah pada tujuan belajar bahasa asing.
Masalah pengajaran bahasa Arab merupakan salah satu masalah bahasa
percakapan seperti diketahui, bahasa Arab yang umumnya digunakan masyarakat
Arab dalam percakapan sehari-hari adalah bahasa bantingan.
Bahasa Arab yang diajarkan di lembaga pendidikan adalah bahasa Arab
klasik. Pendidikan bahasa Sla menghadapi banyak kendala, termasuk yang
berkaitan dengan pilihan bahasa sla sla karena perbedaan bahasa Arab dalam
bahasa sla slarit dari satu negara Arab ke negara Arab lainnya. Ada kekhawatiran
di antara beberapa pihak bahwa mengajarkan buta huruf akan mengubah peran
klasik sebagai bahasa Arab dan bahasa Islam yang bersatu.
Penelitian ini didasarkan pada fenomena lapangan yang menunjukkan
bahwa siswa pada semester ii SMA Dar al-Dawa dan bimbingan novel Fenraj,
desa Leroux, memiliki kelemahan dalam mengajar bahasa Arab, terutama dalam
hal membaca dan melestarikan, baik teks maupun kosa kata dalam bahasa Arab.
Hal ini terjadi pada siswa yang terdampak latar belakang pendidikan dan
lingkungannya serta tidak dapat membaca Al-Qur'an dan juga menggunakan alat
tanpa pengawasan orang tua. Jika hal ini terus berlanjut dalam proses pendidikan,
maka akan berdampak pada prestasi akademik mahasiswa.