BEKASI
Disusun Oleh :
NIM : 20193412029
PROGRAM STUDI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahasa ini digunakan secara resmi oleh kurang lebih dua puluh
sumber ajaran Islam, bahasa kitab suci Islam sehingga dengan demikian
1
Ahmad Mujadid, jurnal penggunaan metode dialog (muhawaroh) dalam keterampilan
berbicara bahasa arab kelas x SMK Negeri 7 Mataram. Diakses dari
https://unu-ntb.e-journal.id/ijert/article/download/130/86/
kewajiban syariat yang hanya dapat dipenuhi secara sempurna apabila
ولم تزل العرب تسميهم التجار،ًسمى هللا الطالبين من فضله في الشراء والبيع تجارا
،رب%%ان الع%%ثم سماهم رسول هللا صلى هللا عليه وسلم بما سمى هللا به من التجارة بلس
إال،ًاجرا%% فال نحب أن يسمى رجل يعرف العربية ت،والسماسرة اسم من أسماء العجم
اره هللا%%ذي أخت%%ان ال%%ك أن اللس%% وذل،ة%% شيئا ً بأعجمي% وال ينطق بالعربية فيسمي،ًتاجرا
لى%%د ص%% فأنزل به كتابه العزيز وجعله لسان خاتم أنبيائه محم،عز وجل لسان العرب
ا%% ألنه،ا%% ينبغي لكل أحد يقدر على تعلم العربية أن يتعلمه: ولهذا نقول،هللا عليه وسلم
بأن يكون مرغوبا ً فيه من غير أن يحرم على أحد أن ينطق بأعجمية،اللسان األولى.
penamaan yang Allah telah berikan, yaitu (tujjar) dengan bahasa Arab.
bahasa ‘ajam. Hal ini karena bahasa Arab adalah bahasa yang telah
Arab dan menjadikan bahasa Arab menjadi bahasa penuntup para nabi,
lain.”2
dimengerti dan dipahami oleh anak didik. Selain itu diharapkan untuk
mengaktifkan semua panca indra anak didik, lidah harus dilatih dengan
Hiwar antara dua orang atau lebih, seorang berbicara dan lainnya
2012:149).3
2
https://muslim.or.id/51084-keutamaan-belajar-bahasa-arab-dan-ilmu-nahwu.html
3
Effendy, Ahmad Fuad. 2009a. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab.Malang: Misykat
Dengan berbicara seseorang dapat berkomunikasi dengan sesama,
Dengan kata lain, tidak semua orang memiliki kemampuan yang baik
di dalam menyesuaikan dengan tepat antara apa yang ada dalam pikiran
bahasa Arab. Hal ini dialami juga oleh sebagian peserta didik SDIT AL –
FATAH dapat ditemukan hal hal sebagai berikut: (1) kurangnya minat
potensi peserta didik yang kurang maksimal karena belum tersedia media
1. Fokus masalah
Agar penelitian menjadi lebih jelas, maka peneliti menentukan sub fokus
sekolah dasar.
2. Pelaksanaan metode Hiwar dalam pembelajaran bahasa arab kelas III
sekolah dasar.
sekolah dasar.
C. Perumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
metode hiwar.
E. Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoritis
a. Bagi Peneliti
metode Hiwar.
b. Bagi Guru
c. Bagi Sekolah
A. Kajian Teoretis
1. Metode Hiwar
a. Pengertian Metode
4
Armai Arief. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pers : 2002, hal
87.
5
Abimanyu, Soli, dkk. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional.”, 2008, hal 2.5
6
Pusat Bahsa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2012, hal.910
Hiwar menurut bahasa adalah percakapan, Hiwar atau berbicara.
Percakapanmerupakan pertukaran pikiran atau pendapat mengenai suatu
topik tertentu antara dua atau lebih. Percakapan merupakan dasar
ketrampilan berbicara baik bagi anak-anak maupun orang tua.
Pembelajaran muhawaroh merupakan pembelajaranbahasa Arab yang
pertama-tama diajarkan. Tujuannya adalah agar siswa mampubercakap-
cakap (berbicara) dalam pembicaraan sehari-hari dengan
menggunakanbahasa Arab dan dalam membaca Alquran, dalam shalat
dan berdoa.
7
John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2010, hal. 180.
8
Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Edisi Revisi, Jakarta: Rineka
Cipta, 2010, hal. 94.
9
Nana Sudjana, Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2010, hal. 78.
harmonis antara komponen-komponen yang terlibat didalam
pembelajaran tersebut. seperti tujuan, metode, media pembelajaran,
siswa dan guru. Begitu juga dengan pembelajaran dengan metode
Muhawarah (Hiwar), tujuan merupakan satu hal yang menjadi prioritas
utama yang harus dicapai. Adapun tujuan yang perlu untuk dicapai
menurut Muhammad Athiyah al-Abrasyi ( 1950: 282-283) menyebutkan
beberapa tujuan metode hiwar, antara lain:
10
Nana Sudjana, Dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung : Sinar Baru Algesindo, 2010), hal.27
11
Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2010)
12
Tim Penyuluhan Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
2007)
13
Syukur Ghazali, Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Dengan Pendekatan Komunikatif
Interaktif, (Bandung, PT Refika Aditama, 2010)
“kemampuan berbahasa bersifat konkret dan mengacu kepada penggunaan
bahasa senyatanya, dalam bentuk lisan yang dapat didengar atau dalam bentuk
tertulis yang bisa dibaca. Semua itu merupakan sasaran tes bahasa yang
merupakan bagian dari kajian kebahasaan dan pendidikan
Keterampilan Berbicara
14
Abdul Wahab Rosyidi, Media Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang: UIN Malang.2009)
15
Abd. Wahab Rosyidi & Mamlu‟atul Ni‟mah, Memahami Konsep Dasar Pembelajaran
Bahasa Arab, (Malang: UIN-Maliki Press, 2011)
16
Ahmad Fuad Mahmud Ilyan. Al-Maharat al-Lughawiyah: Mahiyatuha wa Thara’iq Tadrisiha.
Riyadh: Dar al-Muslim Li al-Nasyr wa alTauzi‟.1992
a. Tujuan Umum
Tujuan umum yang bersifat kurikuler menurut Mulyanto Sumardi,
yaitu : agar para siswa dapat memahami Alquran, Al-Hadist, kitab-kitab
atau buku-buku lainnya yang berbahasa arab, agama dan budaya isalam,
untuk digunakan sebagai alat komunikasi, untuk digunakan sebagai alat-
alat pembantu keahlian lain, untuk membina ahli bahasa Arab, untuk
digunakan sebagai alat pembantu teknik (vocational).17
b. Tujuan Khusus
“menurut Tayar Yusuf, tujuan khusus adalah jabaran dari tujuan umum,
karena tujuan umum itu sulit dicapai tanpa dijabarkan secara oprasional
dan spesifik”.18
17
Sumadi Mulyanto. Pedoman Pengajaran Bahasa Arab Pada Perguruan Tinggi Islam.(Jakarta:
Proyek Pengembangan.1999)
18
Tayar Yusuf. Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab. (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada. 1993)
4) Bertanya jawab secara berpasangan dalam hiwar seperti contoh
yang disediakan.
5) Menjawab beberapa pertanyaan yang disediakan.
6) Mendeskripsikan gambar yang disediakan dengan menggunakan
struktur Kalimat yang diprogramkan.
C. Pembelajaran Bahasa Arab
19
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.
berbahasa yang diajarkan secara integral, yaitu menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis.
a. Tujuan Umum
Abuabkar Muhamad menjelaskan bahwa tujuan umum “adalah tujuan dari
pelajaran itu sendiri dan yang bertalian dengan bahan pelajaran
tersebut”.21
syaiful anwar tentang tujuan pembeajaran bahasa arab, yaitu sebagai berikut:
1. Agar siswa dapat memahami Alquran dan al‟hadits sebagi hukum islam
dan ajarannya.
2. Dapat memahami dan mengerti buku-buku agama dan kebudayaan islam
yang di tulis dengan bahasa arab.
3. Supaya pandai berbicara dan mengarang dalam bahasa arab.
4. Untuk digunakan sebagai alat pembantu keahlian lain (supelementary).
b. Tujuan Khusus
20
Lampiran Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia tentang Standar Kompetensi
Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, Nomor 2 tahun
2008.
21
Abubakar Muhamad, Metode Khusus Pengajaran Bahasa Arab, (Surabaya: Usaha
Nasional, 1981)
Abubakar Muhammad menjelaskan bahwa tujuan khusus “adalah tujuan
yang ingin dicapai dari mata pelajaran saat itu”. Adapun beberapa materi
pelajaran yang termasuk kedalam tujuan khusus yang harus dicapai
adalah: percakapan bentuk kata dan struktur kalimat dan menulis.
a. Pengertian PTK
22
Mansur Muslich. 2012. Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara.
23
Ervina Maharani. 2014. Panduan Sukses Menulis Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:
Parasmu.
investigasi yang bersifat reflektif partisipasif, kolaboratif dan spiral, yang memiliki
tujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara kerja,
proses, isi, kempetensi, dan situasi
b. Karakteristik PTK
24
Muhadi. 2011. Penelitian Tindakan kelas. Yogyakarta: Shira Media.
baru, mempertajam kemampuan analisisnya dan mempertinggi
kesadaran atas kelebihan dan kekurangan pada dirinya.
3. Sebagai alat untuk mengenalkan pendekatan tambahan atau inovatif
pada pengajaran.
4. Sebagai alat untuk meningkatkan komunikasi antara guru di lapangan
dan peneliti akademis, serta memperbaiki kegagalan penelitian
tradisional.
5. Sebagai alat untuk menyediakan alternatif atau pilihan yang lebih baik
untuk mengantisipasi pendekatan yang lebih subjektif, impresionistik
dalam memecahkan masalah di dalam kelas.
Dari kelima fungsi diatas, dapat disimpulkan bahwa fungsi penelitian tindakan
yang utama sebenarnya sebagai alat untuk meningkatkan kealitas dari efisiensi
pelaksanaan kegiatan pendidikan.
1). Perencanaan
2). Pelaksanaan
3). Pengamatan
4). Refleksi
METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian bertujuan untuk meningkatkan kualitas
mutu pendidikan terkait dengan inovasi terhadap media pembelajaran
diharapkan dengan inovasi media pembelajaran maka akan
meningkatkan prestasi belajar anak untuk itulah peneliti ingin
memperbaiki proses pembelajaran di kelas ke arah yang lebih baik di
kelas maupun di sekolah tempat peneliti melakukan penelitian.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus yang dirancang untuk mencapai tujuan
umum tersebut adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui secara rinci mengenai pelaksanaan
Kemampuan berbicara dalam pembelajaran bahasa Arab
melalui metode Hiwar
b. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam
penerapan metode Hiwar
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini telah dilaksanakan pada semester I tahun
pelajaran 2021-2022,
C. Peran Peneliti dan Partisipan dalam Penelitian
1. Peran Peneliti
Dalam perencanaan penelitian ini, peneliti berperan sebagai
pemimpin. Sebagai pemimpin perencanaan tindakan dalam penelitian
ini, maka peneliti melakukan berbagai persiapan pra penelitian yang
meliputi penelitian, menentukan waktu membuat surat izin
permohonan penelitian dan mencari sumber penelitian menentukan
subjek data. Selanjutnya peneliti melakukan pengamatan terhadap
kemampuan berbicara dalam pembelajaran Bahasa Arab melalui
metode hiwar , mengidentifikasikan masalah yang ada kemudian
membuat perencanaan program pembelajaran tindakan langsung
yang akan dilaksanakan di kelas berdasarkan masalah yang dipilih
sesuai dengan hasil refleksi yang didiskusikan dengan guru
kolaborator yang terlibat dalam penelitian untuk membahas kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan.
Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti berada pada posisi
partisipan aktif, yaitu turut serta dalam melakukan pelaksanaan dan
pengamatan. Pada intervensi tindakan siklus 1, peneliti berperan
sebagai pemberian tindakan. Peneliti terlibat langsung dalam kegiatan
pembelajaran dan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya sesuai
dengan fokus penelitian Tujuan keikutsertaan peneliti adalah untuk
mencari dan mempelajari perilaku subjek, sehingga memperoleh data
yang akurat.
b. Kepala Sekolah
Guru yang bertugas sebagai kolabolator dalam proses
penelitian tersebut akan bekerja sama juga dengan pihak kepala
sekolah. Kepala sekolah ikut terlibat dalam penelitian tindakan
kelas ini. Tugas kepala sekolah di sini adalah sebagai pemimpin
yang memberikan izin pemohonan tempat untuk penelitian, izin
pemberian profil dan administrasi sekolah juga sebagai pemantau
proses dan hasil penelitian tindakan.
D. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah anak kelas III SDIT AL FATAH
Kota Bekasi yang berjumlah 20 anak. Subjek dipilih berdasarkan hasil
wawancara guru saat observasi berlangsung dan observasi kegiatan
anak. Melalui hasil rekomendasi guru kelas, wawancara dan assesment
awal , maka terjaring 20 anak dengan terdiri dari 10 laki-laki dan 10
perempuan yang masih memerlukan bimbingan dalam peningkatan
kemampuan berbicara dalam pembelajaran bahasa Arab. Anak tersebut
dipilih berdasarkan kesepakatan dan rekomendasi bersama antara
peneliti dan kolaborator.
F. Prosedur Penelitian
Dimaksud dengan prosedur penelitian adalah langkah-langkah
operasional baik terkait dengan perencanaan, pelaksanaan, observasi
atau evaluasi, maupun refleksi. Prosedur penelitian yang akan dilakukan
hendaknya mengacuh pada salah satu model penelitian25
b. Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Setelah menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), kemudian menyusun instrument, yaitu
lembar observasi yang terdiri atas lembar observasi aktivitas
siswa dan kinerja guru.
c. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan secara bertahap
yaitu melalui 2 siklus. pelaksanaan tindakan
mengimplementasikan perencanaan yang telah dipersiapkan
yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
metode hiwar.
d. Observasi Kegiatan
25
Sri Sulastri, Penelitian Tindakan Kelas Teori dan Aplikasi (Desember Oleh UIN
Alauddin University Press)
Observasi dil aksanakan untuk mengamati tingkah laku dan
sikap siswa ketika mengikuti pelajaran Bahasa Arab.
e. Refleksi
Merupakan langkah untuk menganalisa hasil kerja santri.
Analisis dilakukan untuk mendapatkan kesimpulan apakah
hipotesis tindakan tercapai atau tidak. Jika belum tercapai
maka akan dilakukan siklus selanjutnya. Akan tetapi tetap
diharapkan adanya keberhasilan pada siklus sebelumnya.
Dimana dari rujuan dilaksanakannya siklus ini adalah untuk
menigkatkan kemampuan berbahasa Arab siswa kelas III
SDIT AL FATAH Kota Bekasi.
a. Siklus I
1. Perencanaan
2. Implementasi / Tindakan
a. Menyampaikan salam pembuka yang ramah dan membaca
do‟a serta menanyakan keadaan kesehatan siswa.
b. Membacakan absensi kehadiran siswa.
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang merupakan
kompetensi yang harus dikuasai siswa.
d. Memotivasi siswa tentang pentingnya mempelajari Bahas Arab
agar lebih aktif dan lebih semangat dalam mengikuti
pembelajaran.
e. Menggali pengetahuan awal kemampuan siswa dalam
melafalkan Hiwar.
f. Siswa menulis terlebih dahulu tentang materi yang di pelajari.
g. Guru membacakan materi percakapan Bahasa Arab.
h. siswa menirukan setiap pelafalan percakapan Bahasa Arab
yang dilakukan oleh guru.
i. Guru mengajak beberapa siswa untuk mempraktekkan
percakapan Bahasa Arab.
j. Mengadakan tanya jawab secara klasikal tentang materi yang
dipelajarai.
k. Memberikan Lembar Kerja Siswa untuk dikerjakan.
l. Guru memberikan arahan kepada siswa untuk mengulang
kembali percakapannya.
m. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang
telah dipelajari dan menutup proses pembelajaran dengan
do‟a.
4. Refleksi Refleksi
b. Siklus II
1. Perencanaan
2. Implementasi / Tindakan
a. Menyampaikan salam pembuka yang ramah dan membaca do‟a
serta menanyakan keadaan kesehatan siswa.
b. Membacakan absensi kehadiran siswa.
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang merupakan kompetensi
yang harus dikuasai siswa.
d. Memotivasi siswa tentang pentingnya mempelajari Bahasa Arab
dan kegiatan yang dilakukan.
e. Guru kembali membacakan percakapan Bahasa Arab.
f. Siswa menyimak penjelasan guru setiap pelafalan Bahasa Arab
hiwar ةdalam.
g. siswa menirukan setiap pelafalan Bahasa Arab dalam hiwar yang
dilakukan oleh guru.
h. Guru mengajak beberapa siswa untuk mempraktekkan kembali
percakapan.
i. Mengadakan tanya jawab secara klasikal tentang materi yang
dipelajarai.
j. Memberikan Lembar Kerja Siswa untuk dikerjakan.
k. Guru memberikan arahan kepada siswa untuk mengulang
kembali percakapannya.
l. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
m. Guru kembali mengarahkan siswa agara tidak lupa mengulang
kembali pelajaran dirumah dan menutup proses pembelajaran
dengan do‟a.
3. Observasi dan Evaluasi
4. Refleksi
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data penelitian. Instrumen dalam penelitian
ini adalah Metode hiwar dan peneliti sendiri sebagai pengumpul data
utama, hal ini dilakukan karena peneliti memahami kaitan kenyataan-
kenyataan dilapangan seperti interaksi antara objek dan subjek.
Penelitian ini juga menggunakan instrument bantuan seperti buku paket,
buku catatan, teks, kamus bahasa arab, dan alat tulis.
1. Observasi
2. Teknik Tes
3. Dokumentasi