Anda di halaman 1dari 6

Nama : Roizal Mukhtar Ramadani

Prodi : Pendidikan Bahasa Arab


Fakultas : Pendidikan Agama Islam
IMPLEMENTASI PERMAINAN MONOPOLI DALAM PENGUASAAN KOSA KATA
BAHASA ARAB MURID ISTI’DAD DI MADRASAH DINIYAH AT TAUFIQIYAH
AENGBAJA RAJA BLUTO SUMENEP
A. Latar Belakang
Pentingnya penguasaan kosakata dalam usaha menguasai keterampilan berbahasa
Arab, penguasaan kosakata, siswa perlu mendapat perhatian dan pembinaan yang intensif.
Salah satu bentuk perhatian dan pembinaan yang dimaksud adalah melalui pembelajaran
kosakata secara eksplisit didalam pembelajaran bahasa Arab di Madrasah.
Penguasaan kosakata adalah kegaiatan menguasai atau kemampuan memahami
menggunakan kata-kata dalam suatu bahasa. Penguasaan kosakata akan sangat berpengaruh
terhadap aspek keterampilan berbahasa baik menyimak, berbicara, membaca maupun
menulis. Berkaitan dengan penguasaan kosakata tersebut, maka semakin tinggi jenjang
pendidikan semakin tinggi pula tingkat penguasaan kosa kata yang dimiliki.
Hendrarti mengatakan bahwa alasan yang paling mendasar mengapa peningakatan
kosakata penting dimasukkan ke dalam pembelajaran bahasa, yaitu; Pengembangan dan
peningkatan kosakata setiap orang berlangsung terus menerus, pengetahuan seseorang
tentang makna sebuah kata berkaitan erat dengan seringnya orang tersebut berhadapan
dengan kata, kosa kata juga bisa mempunyai asosiasi dengan kata-kata lainnya dan
pengetahuan tentang kosakata juga berkaitan dengan pengajaran struktur kalimat
(Susilawaty, 2021).
Adanya kosakata betujuan untuk perbendaharaan kata atau kekayaan kata yang
dipakai dalam berkomunikasi. Penguasaan kosakata sangat diperlukan karena semakin
banyak kosakata yang dimiliki seseorang, maka semakin mudah pula menyampaikan dan
menerima informasi, bahkan kosakata dapat dipakai sebagai ukuran kepandaian seseorang.
Kosakata ditingkat Madrasah yakni agar siswa memiliki kemampuan menggunakan bahasa
Arab sesuai dengan kaidah bahasa. Sehingga siswa mampu berkomunikasi dengan baik dan
benar (Elviza et al., 2013).
Madrasah Diniyah At Taufiqiyah Aengbaja Raja Bluto adalah madrasah yang sudah
dibangun pada tahun 1996. Banyak sekali dari para wali murid yang ingin memberikan
sebuah dukungan dan bantuan, bahkan para orang tua juga ikut untuk mengembangkan
Madrasah Diniyah At Taufiqiyah Aengbaja Raja Bluto. Karena dengan diterapkannya
pelajaran bahasa Arab di Madrasah Diniyah At Taufiqiyah Aengbaja Raja Bluto, termasuk
suatu kebanggaan, orang tua peserta didik (Observasi, 2023).
Belajar bahasa Arab merupakan pelajaran segala kegiatan formal yang dilakukan
siswa untuk memperoleh pengalaman berupa keterampilan berbahasa Arab. Pelajaran
bahasa Arab yang diterapkan di Madrasah Diniyah At Taufiqiyah Aengbaja Raja Bluto
sangatlah didukung oleh orang tua peserta didik karena di desa yang sangat kecil dan
sederhana, tidak banyak yang menerapkan pelajaran bahasa Arab.
Keterampilan bahasa memiliki empat komponen. Komponen tersebut adalah
menyimak (istima’), berbicara (kalam), membaca (qiro’ah), dan menulis (kitabah).
Keterampilan berbicara merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang harus dicapai
dalam pengajaran bahasa asing termasuk bahasa Arab. Berbicara merupakan sarana utama
untuk berkomunkasi timbal balik, dengan menggunakan bahasa sebagai medianya.
Makruf (2009:23) membagi keterampilan berbicara bahasa Arab menjadi dua
tingkatan, yaitu ucapan dan berbicara. “ucapan” merupakan keterampilan yang tidak banyak
membutuhkan pemikiran dan penghayatan. Bentukbentuk dari ucapan ini dapat berupa
mengulang apa yang diucapkan guru, membaca dengan keras, atau menghafalkan nash yang
ditulis maupun didengar. Sedangkan “berbicara” merupakan keterampilan yang
memerlukan keterlibatan pikiran dan perasaan sekaligus diperlukan keterampilan istima’
agar pembicaraan dapat berlangsung dengan lancar.
Berbicara merupakan aktifitas berbahasa yang sangat penting terutama untuk
kebutuhan komunikasi. Manusia pada umumnya menggunakan perkataan lebih banyak dari
pada tulisan, yamg artinya bahwa manusia lebihbanyak berbicara daripada menulis.
Keterampilan berbicara adalah aspek keterampilan berbahasa yang penting yang melibatkan
minimal dua pihak, yaitu orang yang berbicara dan yang mendengarkan. Dalam kegiatan ini
tarjadi komunikasi dua arah secara timbal balik. Dengan demikian latihan berbicara harus
terlebih dahulu didasari oleh (1) kemampuan mendengarkan, (2) kemampuan mengucapkan,
dan (3) penguasaan (relatif) kosakata dan ungkapan yang mengkomunikasikan maksud,
serta apa yang dipikirkan (Effendy 2009:139).
Hambatan-hambatan yang sering muncul dalam keterampilan berbicara bahasa Arab
adalah: 1) kesulitan memilih kata, sesuai dengan konteks lawan tutur, 2) sering merasa malu
dalam berbicara bahasa Arab karena takut melakukan kesalahan, 3) kurang dibiasakannya
berbicara dengan menggunakan bahasa Arab (Yuanita 2011:3).
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 23 januari 2015 yang dilakukan
oleh peneliti, dan berdasarkan informasi dari guru mata pelajaran bahasa Arab bahwa hasil
pembelajaran bahasa Arab di kelas Isti’dad Madrasah Diniyah At Taufiqiyah Aengbaja Raja
Bluto berdasarkan data awal berupa angket yang diberikan kepada siswa kelas isti’dad
menyatakan bahwa sebanyak 66% siswa masih mengalami kesulitan dalam keterampilan
berbicara. Dilihat dari praktek khiwar (berbicara bahasa Arab) masih sulit untuk membuat
karangan sendiri, dan masih kesulitan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan bahasa Arab
secara lisan. Hal ini disebabkan kurangnya inovasi dan variasi metode maupun media dalam
pengajaran yang digunakan guru juga kurang menarik dan minimnya buku-buku dan kamus
bahasa Arab yang digunakan sekolah. Dalam hal ini media sangatlah membantu dalam
pembelajaran bahasa Arab terutama dalam penguasaan kosakata bahasa Arab. Fungsi media
dalam pembelajaran adalah sebagai alat bantu seorang Guru untuk menyampaikan
materinya agar lebih jelas dan mudah di pahami oleh siswanya. Melalui media siswa akan
timbul motivasi dan juga semangat tersendiri untuk menguasai bahasa asing yang di ajarkan
oleh gurunya.
Untuk mengatasi kesulitan, peneliti berasumsi agar timbul suasana belajar yang
menyenangkan dan siswa dapat lebih memahami dan menguasai keterampilan berbicara
bahasa Arab dapat diwujudkan dengan menggunakan media permainan monopoli.
Permainan monopoli merupakan salah satu media pembelajaran yang bisa digunakan oleh
guru dalam menyampaikan materi bahasa Arab pada keterampilan berbicara. Media
permainan monopoli ini belum pernah diterapkan dalam sistem pengajaran bahasa Arab,
oleh karena itu dalam penelitian ini diharapkan menjadi salah satu jalan keluar dalam
menghadapi kesulitan siswa pada penguasaan kosakata dalam keterampilan berbicara.
Penelitian ini ingin menguji sejauh mana keefektifan media permainan monopoli di
kelas yang akan dilakukan penelitian. Dan dengan solusi yang diberikan oleh peneliti berupa
permainan monopoli ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan
terutama pada media pembelajaran yang digunakan oleh para guru dalam menyampaikan
materi agar mudah diterima oleh siswanya.
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti melakukan penelitian “Implementasi
Permainan Monopoli Dalam Penguasaan Kosa Kata Bahasa Arab Murid Isti’dad Di
Madrasah Diniyah At Taufiqiyah Aengbaja Raja Bluto Sumenep”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang tertera disini bertujuan untuk dapat memudahkan peneliti
dalam melakukan sebuah penelitiannya. Sehingga mudah untuk memahami hasilnya. Dan
berdasarkan latar belakang yang telah tertulis diatas. Maka peneliti dapat menemukan
rumusan masalah tersebut sebagai berikut:
1. Bagaimana implementasi permainan monopoli dalam pelajaran bahasa Arab siswa kelas
Isti’dad Madrasah Diniyah At Taufiqiyah Aengbaja Raja Bluto?
2. Apa saja kendala yang dihadapi serta solusi untuk mengatasi kendala dari implementasi
permainan monopoli dalam penguasaan kosakata bahasa Arab siswa kelas Isti’dad
Madrasah Diniyah At Taufiqiyah Aengbaja Raja Bluto?
‫تنفيذ لعبة االحتكار في اإلتقان مفردات يقول لغة عرب طالب االستداد في المدرسة الدينية في التوفيقية أنغ باجا راجا‬
‫بلوتو سومينيب‬
‫‪ .C‬خلفية‬
‫أهمية إتقان المفردات في محاولة إتقان مهارات اللغة العربية‪ ،‬يحتاج الطالب إلى الحصول على اهتمام وتوجيه‬
‫مكثف في إتقان المفردات‪ .‬أحد أشكال االهتمام والتوجيه المعني هو من خالل تعلم المفردات الصريحة في تعلم اللغة‬
‫‪.‬العربية في المدارس‬
‫إتقان المفردات هو نشاط اإلتقان أو القدرة على الفهم باستخدام الكلمات في اللغة‪ .‬سيؤثر إتقان المفردات بشكل‬
‫كبير على جوانب المهارات اللغوية‪ ،‬بما في ذلك االستماع والتحدث والقراءة والكتابة‪ .‬وفيما يتعلق بإتقان المفردات‪ ،‬كلما‬
‫‪.‬ارتفع مستوى التعليم‪ ،‬ارتفع مستوى إتقان المفردات‬
‫وقال هندرارتي إن السبب األساسي وراء أهمية زيادة المفردات يتم تضمينه في تعلم اللغة‪ ،‬وهي؛ يتم تطوير‬
‫وتحسين مفردات كل شخص بشكل مستمر‪ ،‬وترتبط معرفة الشخص بمعنى الكلمة ارتبا ً‬
‫طا وثيقًا بعدد المرات التي يواجه‬
‫فيها الشخص الكلمة‪ ،‬كما يمكن أن يكون للمفردات ارتباطات بكلمات أخرى كما ترتبط معرفة المفردات أيضًا لتعليم‬
‫‪ .‬تركيب الجملة )سوسيالواتي‪(2021 ،‬‬
‫يهدف وجود المفردات إلى مفردات أو ثراء الكلمات المستخدمة في التواصل‪ .‬يعد إتقان المفردات ضروريًا جدًا‬
‫ألنه كلما زاد عدد المفردات التي يمتلكها الشخص‪ ،‬أصبح من األسهل نقل المعلومات وتلقيها‪ ،‬ويمكن حتى استخدام‬
‫المفردات كمقياس لذكاء الشخص‪ .‬تهدف المفردات على مستوى المدرسة إلى تمكين الطالب من استخدام اللغة العربية‬
‫‪ (Elviza et al., 2013) .‬وفقًا لقواعد اللغة‪ .‬حتى يتمكن الطالب من التواصل بشكل جيد وصحيح‬
‫مدرسة الدينية في التوفيقية أنجباجا رجا بلوتو هي مدرسة تم بناؤها في عام ‪ .1996‬يرغب العديد من اآلباء في‬
‫تقديم الدعم والمساعدة‪ ،‬حتى اآلباء شاركوا أيضًا في تطوير المدرسة الدينية في توفيقية أنجباجا رجا بلوتو‪ .‬ألن تنفيذ‬
‫دروس اللغة العربية في المدرسة الدينية بالتوفيقية أنغباجا راجا بلوتو يعد مصدر فخر ألولياء أمور الطالب‬
‫تعلم اللغة العربية هو درس في جميع األنشطة الرسمية التي يقوم بها الطالب الكتساب الخبرة في شكل مهارات‬
‫اللغة العربية‪ .‬دروس اللغة العربية التي يتم تنفيذها في المدرسة الدينية في التوفيقية أنغباجا راجا بلوتو تحظى بدعم قوي‬
‫‪.‬من قبل أولياء أمور الطالب ألنه في قرية صغيرة وبسيطة للغاية‪ ،‬ال يستخدم الكثير من الناس دروس اللغة العربية‬
‫المهارات اللغوية لها أربعة مكونات‪ .‬هذه المكونات هي االستماع ‪ ،‬والتحدث ‪ ،‬والقراءة ‪ ،‬والكتابة‪ .‬مهارات‬
‫التحدث هي إحدى المهارات اللغوية التي يجب تحقيقها في تدريس اللغات األجنبية ومنها اللغة العربية‪ .‬التحدث هو‬
‫‪.‬الوسيلة الرئيسية للتواصل المتبادل‪ ،‬وذلك باستخدام اللغة كوسيلة‬
‫ويقسم مكروف )‪ (2009:23‬مهارات التحدث باللغة العربية إلى مستويين هما الكالم والتحدث‪" .‬الكالم" مهارة‬
‫ال تتطلب الكثير من التفكير والتقدير‪ .‬يمكن أن تكون أشكال هذا الكالم على شكل تكرار ما قاله المعلم‪ ،‬أو القراءة بصوت‬
‫عا ٍل‪ ،‬أو حفظ النصوص التي تمت كتابتها أو سماعها‪ .‬وفي الوقت نفسه‪ ،‬فإن "التحدث" هو مهارة تتطلب مشاركة األفكار‬
‫‪.‬والمشاعر باإلضافة إلى مهارات خاصة حتى تتم المحادثة بسالسة‬
‫‪،‬التحدث هو نشاط لغوي مهم جدًا‪ ،‬خاصة الحتياجات التواصل‪ .‬يستخدم البشر عمو ًما الكلمات أكثر من الكتابة‬
‫مما يعني أن اإلنسان يتحدث أكثر مما يكتب‪ .‬مهارات التحدث هي جانب مهم من المهارات اللغوية التي تشمل طرفين‬
‫‪.‬على األقل‪ ،‬وهما الشخص الذي يتحدث والشخص الذي يستمع‪ .‬في هذا النشاط‪ ،‬يحدث اتصال متبادل في االتجاهين‬
‫وبالتالي‪ ،‬يجب أن تعتمد ممارسة التحدث أوالً على )‪ (1‬القدرة على االستماع‪ (2) ،‬القدرة على التحدث‪ ،‬و)‪ (3‬اإلتقان‬
‫‪).‬النسبي( للمفردات والتعبيرات التي تنقل النية وما هو الفكر )إفندي ‪(139 :2009‬‬
‫العوائق التي غالبا ما تظهر في مهارات التحدث باللغة العربية هي‪ (1 :‬صعوبة اختيار الكلمات وفقا لسياق‬
‫الشخص الذي تتحدث إليه‪ (2 ،‬الشعور باإلحراج في كثير من األحيان عند التحدث باللغة العربية خوفا من ارتكاب‬
‫‪.‬األخطاء‪ (3 ،‬عدم اإللمام بالتحدث باللغة العربية )يوانيتا ‪(3 :2011‬‬
‫بنا ًء على المالحظات التي تم إجراؤها في ‪ 23‬يناير ‪ 2015‬من قبل الباحثين‪ ،‬واستنادًا إلى معلومات من معلمي‬
‫المواد العربية‪ ،‬نتائج تعلم اللغة العربية في فصل المدرسة االجتهادية الدينية في التوفيقية أنغباجا راجا بلوتو واستناداً إلى‬
‫البيانات األولية في شكل استبيان تم تقديمه لطالب صف االستدامة‪ ،‬فقد ذكر أن ما يصل إلى ‪ %66‬من الطالب ما زالوا‬
‫يعانون من صعوبات في مهارات التحدث‪ .‬انطالقًا من ممارسة الخوار )التحدث باللغة العربية(‪ ،‬ال يزال من الصعب‬
‫كتابة المقاالت الخاصة بك‪ ،‬وال يزال من الصعب اإلجابة على األسئلة العربية شفهيًا‪ .‬ويرجع ذلك إلى قلة االبتكار وتنوع‬
‫أساليب التدريس والوسائط التي يستخدمها المعلمون والتي تعتبر أيضًا أقل إثارة لالهتمام ونقص الكتب والقواميس‬
‫العربية المستخدمة في المدارس‪ .‬وفي هذه الحالة‪ ،‬تكون الوسائط مفيدة جدًا في تعلم اللغة العربية‪ ،‬وخاصة في إتقان‬
‫المفردات العربية‪ .‬تتمثل وظيفة الوسائط في التعلم في كونها أداة لمساعدة المعلم على نقل المادة بحيث تكون أكثر وضو ًحا‬
‫وأسهل على الطالب لفهمها‪ .‬من خالل وسائل اإلعالم‪ ،‬سيقوم الطالب بتطوير دوافعهم وحماسهم إلتقان اللغة األجنبية‬
‫‪.‬التي يدرسها معلمهم‬
‫للتغلب على الصعوبات‪ ،‬يفترض الباحثون أنه يمكن إنشاء جو تعليمي لطيف ويمكن للطالب فهم مهارات التحدث‬
‫باللغة العربية وإتقانها بشكل أفضل‪ ،‬وهو ما يمكن تحقيقه باستخدام لعبة االحتكار كوسيلة إعالمية‪ .‬تعتبر لعبة االحتكار‬
‫إحدى الوسائط التعليمية التي يمكن للمعلمين استخدامها في توصيل مادة اللغة العربية حول مهارة التحدث‪ .‬إن هذه اللعبة‬
‫االحتكارية لم يتم تطبيقها من قبل في نظام تعليم اللغة العربية‪ ،‬لذا من المؤمل في هذا البحث أن تكون حالً في معالجة‬
‫‪.‬الصعوبات التي يواجهها الطالب في إتقان المفردات في مهارات التحدث‬
‫يهدف هذا البحث إلى اختبار مدى فاعلية وسائط لعبة االحتكار في الفصل الذي سيتم إجراء البحث فيه‪ .‬ومع‬
‫الحل الذي قدمه الباحثون على شكل لعبة االحتكار‪ ،‬من المؤمل أن تساهم في عالم التعليم‪ ،‬وخاصة في وسائل التعلم التي‬
‫‪ .‬يستخدمها المعلمون في إيصال المواد حتى يسهل قبولها من قبل طالبهم‬
‫وبناء على الخلفية المذكورة أعاله‪ ،‬أجرى الباحثون بحثا بعنوان "تطبيق لعبة االحتكار في اإلتقان مفردات يقول‬
‫‪ " .‬لغة عرب طالب استداد في المدرسة الدينية بالتوفيقية أنجباجا راجا بلوتو سومينيب‬
‫‪ .D‬صياغة المشكلة‬
‫‪.‬تهدف صياغة المشكلة المذكورة هنا إلى تسهيل قيام الباحثين بإجراء األبحاث‪ .‬ولذلك فمن السهل أن نفهم النتائج‬
‫‪:‬وبناء على الخلفية المكتوبة أعاله‪ .‬لذا يمكن للباحثين إيجاد صياغة المشكلة على النحو التالي‬
‫‪ .1‬كيف يتم تطبيق لعبة االحتكار في دروس اللغة العربية لطالب صف االستيداد بالمدرسة الدينية بالتوفقية أنغباجا رجا‬
‫بلوتو؟‬
‫‪ .2‬ما هي المعوقات التي واجهتها والحلول للتغلب على معوقات تطبيق لعبة االحتكار في إتقان مفردات اللغة العربية‬
‫لدى طالب صف االستيداد بالمدرسة الدينية بالتوفقية أنغباجا رجا بلوتو؟‬

Anda mungkin juga menyukai