Anda di halaman 1dari 16

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa adalah bunyi yang bersifat arbitrar, digunakan oleh manusia sebagai alat
komunikasi an tar sesama dan memiliki makna. Bahasa merupakan hasil dari
pembiasaan (language is habit) tanpa pembiasaan tidak akan ada bahasa, bahasa
memiliki berbagai fungsi dan karakteristik, salah satunya adalah kreatif dan mengikti
zaman dengan kata lain bahasa merupakan suatu yang dinamis.
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa Intenasional yang digunakan oleh
ummat manusia untuk berkomunikasi antar satu sama lain, di dalam buku The arabic
language dinyatakan bahwa bahasa Arab telah digunakan oleh lebih dari 150 juta orang
sebagai bahasa ibu atau bahasa sehari-hari mereka, dan tidak ada bukti dokumentasi
yang menyatakan bahwa bahasa Arab adalah bahasa tertua apabila dibanding dengan
bahasa lainnya, namun juga tidak dapat dipastikan bahwa bahasa Arab jauh lebih muda
dibanding bahasa lainnya.
Bahasa Arab bukanlah “bahasa Asing” yang benar-benar asing bagi ummat Islam
pada khususnya karena pada hakikatnya bahasa arab adalah bahasa yang menjadi
muatan dari kebutuhan Ummat Islam hal ini sesuai dengan salah satu fungsi bahasa
yaitu yaitu alat pada Spiritualitas.
Bahasa Arab merupakan bahasa dinamis (lughât hayyah), sehingga mengalami
perubahan dari masa ke masa. Perubahan itu dapat terjadi pada semua tataran
linguistik, yaitu fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, sintaksis, dan leksikon.
Dinamika bahasa disebabkan hasil dari kebudayaan manusia, kerena manusia itu
makhluk yang dinamis dan kreatif yang lebih cenderung kepada perubahan.
Berbicara mengenai perkembangan bahasa Arab di Timur tengah maka tidak bisa
lepas dari perbincangan tentang perkembangan Islam sebagai agama mayoritas
masyarakat Arab, oleh karena itu kami akan membahas perkembangan bahasa Arab
sejalan dengan periode sebelum dan setelah datangnya Islam sampai pada saat ini.
Pengetahuan tentang perkembangan studi bahasa Arab di timur tengah diharapkan
dapat menjadi gambaran bahwasanya bahasa arab adalah bahasa yang terus

1
berkembang di seluruh penjuru dunia. Oleh karenanya, untuk mengetahui
perkembangan mutakhir Bahasa Arab di dunia, maka penulis dalam makalah ini akan
membahas perkembangan mutakhir Linguistik Arab, ketentuan ta’rib (arabisasi), dan
peran linguistic terhadap pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Perkembangan Mutakhir Linguistik Arab?
2. Bagaimana Ketentuan Ta’rib (Arabisasi)
3. Bagaimana Peran Linguistik Terhadap Pembelajaran?

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Mutakhir Linguistik Arab


Bahasa Arab itu merupakan bahasa dinamis (lughât hayyah), sehingga me-ngalami
perubahan dari masa ke masa.

2
(‫) اللغة ليست هامدة او ساكنة بحال من الحاوال على الرغم من ام تقدمها قد يبدوا بطيئا في بعض الحاايين‬1
Perubahan itu dapat terjadi pada semua tataran linguistik, yaitu fonologi, morfologi,
sintaksis, semantik, sintaksis, dan leksikon. Dinamika bahasa disebabkan hasil dari
kebudayaan manusia, kerena manusia itu makhluk yang dinamis dan kreatif yang lebih
cenderung kepada perubahan. Menurut Samsuri, proses perkembangan bahasa baik yang
bersifat penambahan, pengurangan, maupun penggantian seperti bentuk leksikal dan
gramatikal dapat dikatakan itu sebagai perubahan bahasa.2
Menurut Ibn Faris, bahasa Arab tidak mungkin mengalami perkembangan dengan
cara terpengaruh dengan bahasa lain, sehingga dia menafsirkan adanya kosakata non-
Arab yang terdapat dalam bahasa Arab. Pendapat ini berbeda dengan pendapat Tsa’labi
bahwa dalam bahasa Arab banyak dipengaruhi bahasa non-Arab seperti Persia, Suryani,
Ibrani, dan lain sebagainya. Kosakata tersebut adalah, ‫ الفككردوس‬,‫ البريككق‬,‫ الكككوز‬dan lain
sebagainya. Akan tetapi, Abu al-Fath menengahi kedua pendapat tersebut dengan
menyatakan bahwa munculnya adopsi kosakata asing dalam bahasa Arab adalah sebuah
keniscayaan. Keterpengaruhan (ta’atstsur) bahasa Arab dengan bahasa asing dapat
menyebabkan terjadinya perkembangan bahasa.3
Salim Sulaiman al-Khamas berpendapat bahwa sebagai alat komunikasi, bahasa
pasti akan mengalami perubahan, termasuk bahasa Arab. Kondisi manusia dalam
berinteraksi dengan manusia lain tidak mungkin hanya berada dalam satu keadaan akan
tetapi dalam berbagai keadaan. Pergerakan dan perbedaan ini akan menyebabkan bahasa
ini akan mengalami perubahan. Menurut Chaer, kemungkinan perubahan itu disebabkan
dengan bebe-rapa faktor, yaitu: perkembangan iptek, perkembangan sosial budaya,
perkembangan pemakain kata, perkembangan tanggapan indera, dan adanya asosiasi.4
Perkembangan bahasa atau dikenal juga dengan pemodernan bahasa merupakan
usaha untuk menjadikan bahasa bertaraf sederajat secara fungsional dengan bahasa lain
yang mengalami perkembangan. Pemoderan dianggap sebagai proses untuk penyertaan

1 Muhammad Mahmud Daud, Lughowiyat Muhadatsat fi Al-Arabiyyah Al-Mu’ashirah, (Daar al-Ghariib:


Mesir, 2006), hlm. 31

2 Samsuri, Analisis Bahasa (Jakarta: Erlangga, 1987), hlm. 63-64.

3 Abduh ar-Rajihi, Fiqh al-Lughah fî al-Kitâb al-Arabiyah (Alexandria: Daar al-Ma’rifah al-Jami’iyah,
1993), hlm. 104-109.

4 Abdul chaer, Pengantar Semantik Bahasa Idonesia (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1995), hlm. 310-313

3
dengan warga keluarga bahasa lain di dunia ini untuk memungkinkan dalam
penerjemahan timbal balik.
Pemodernan diartikan pemutakhirkan bahasa sehingga serasi dengan keperluan
komunikasi dewasa ini dalam berbagai bidang kehidupan seperti industri, bisnis,
teknologi, dan pendidikan. Proses perkembangan bahasa tentu mengalami pemekaran
kosakata dan pencedikaan bahasa. Pemekaran kosakata diperlukan untuk memungkinkan
pelambangan konsep dan gagasan kehidupan yang modern, dalam cakrawala kehidupan
sosial budaya yang melampaui batas kehidupan yang tertutup menimbulkan perlu
adanya kata, istilah, dan ungkapan baru dalam bahasa.
Pembangunan industri yang cepat dan pesat memaksa perlunya perkembangan
bahasa karena dua hal tersebut harus berkembang serentak. Jika bahasa tidak
berkembang, maka perkembangan yang lain terhambat, sehingga pembinaan sangat
perlu untuk disenergikan. Terkait dengan perkembangan bahasa yang sangat perlu
dipertimbangkan adalah latar belakang masyarakat, situasi masyarakat, sikap
masyarakat, politik, ekonomi, dasar negara, budaya, sejarah bangsa, kesan psikologis
dan implikasinya pada masyarakat. Apabila faktor ini diperhatikan, maka perencanaan
bahasa berdampak positif bagi negara dan pemakai bahasa tersebut.
Perkembangan teknologi berdampak signifikan terhadap kemunculan kosakata baru
dalam bahasa Arab yang sebelumnya tidak ada. Faktor perkembangan teknologi ini
memberikan andil yang cukup besar dalam melahirkan berbagai macam kosakata bahasa
Arab yang sebelumnya tidak ada sama sekali. Sebagai contoh kata dardasyah yang
berarti chatting. Kata seperti ini tidak dapat ditemukan dalam kamus bahasa Arab klasik,
namun dapat ditemukan dalam kamus bahasa Arab kontemporer, kemudian ditemukan
juga kata ‫ تحميل‬yang berarti “mengunduh”, ‫ اللكترني البريد‬yang berarti “email” dan “‫”الموقع‬
yang berarti situs.
Akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bahasa Arab selalu
diperkaya dengan kosakata baru dari bahasa asing. Perkembvangan bahasa Arab yang
insentif secara insentif terjadi menjelang berakhirnya abad ke-20. Oleh sebab itulah ahli-
ahli bahasa Arab dan peranannya dalam pengembangan bahasa arab menjelang
berakhirnya abad ke-19 sampai menjelang awal abad ke-20. Pada waktu tersebut Mesir
dan libanon banyak menyumbangkan ahli bahasa yang terkenal dan menjadi kiblat dari

4
bahasa lain. Barulah pada awal abad ke-20 ahli-ahli bahasa Arab yang dikoordinasi oleh
liga arab mulai menampakkan peranannya.5
1. Peranan Mesir, Libanon, dan kawasan lain
Ahli-ahli bahasa dari Mesir antara lain adalah (1) Tahtawi Jauhari (1870-
1939) seorang pembaharu islam yang menyusun buku Ittichadul-lughatain Al-
Fushcha wal-‘amiyyah. (2) Ahmad Taymur (1871-1930) yang mengoreksi dua
kamus terkenal Lisanul-Arab karya Ibn Mandzur dan Muchith Al-Muchith karya
Butrus Al-Bustani. (3) Azar Armaniyus (1873-1941) ahli farmasi, dan (4)
Ahmad Isa (1873-1946) seorang dokter. Keduanya menyusun istilah-istilah
farmasi, kedokteran, dan istilah-istilah ilmu alam.
Adapun ahli-ahli bahasa dari Libanon, antara lain adalah ahli-ahli bahasa
dari kalangan Nasrani. Keluarga Ma’luf selama beberapa generasi melahirkan
ahli-ahli bahasa yang terkenal. Mereka adalah Nasif Al-Ma’luf (wafat 1865),
Fauzi Ma’luf (1899-1930), Amin Ma’luf (1873-1943) menyusun kamus teknik,
ilmu hewan, astronomi, dan botani. Luwis Ma’luf (1863-1947) yang menyusun
kamus Al-Munjid yang sangat populer.
Dari kawasan lain patut disebut Jallad (1914) dari Palestina, Al-Ghulayaini
(1882-1944), Ahmad Ridha (1872-1953) dari Siria, Al-kirmili (1866-1947) dari
Irak yang sangat besar peranannya dalam perkembangan bahasa Arab, Abdul
Qodir Al-Maghribi (1867-1956) dari Siria.
2. Peranan Liga Arab
Sesudah kurun waktu tersebut Liga Arab mendirikan Ma’had Dirasat Wal-
Abchats Lit-Ta’rib (Lembaga Pengkajian dan Penelitian untuk Ta’rib) di Rabath.
Lembaga ini mengkoordinasikan beberapa ahli bahasa Arab yang tergabung
dibeberapa lembaga bahasa yang telah ada di berbagai negara Arab.
3. Ahli-ahli Bahasa Modern
Penanganan pengembangan bahasa arab yang meliputi ta’rib dan terjemahan
ini dikerjakan oleh ahli bahasa,para leksikograf dan diperkuat oleh ahli-ahli non-
bahasa, baik perorangan maupun kelembagaan. Di antara mereka antara lain, Dr.
Muhammad Halimi Hulail (ahli bahasa dari Iskandariyah), Dr. Machmud Ismail
shini (ahli bahasa), Dr. Samiah Muhammad jabir (ahli sosiologi), dan lain-lain.

5 Syamsul Hadi, Berbagai Ketentuan Baru dalam Ta’rib, Jurnal Humaniora: Vol. 14, No. 1, 2002, hlm 79-82.

5
Dari kalangan leksikograf, antara lain adalah Prof. Dr/ muhammad Ali Al-chuly,
Pierre Cachia, Ahmed Al-khatib Sh, M.A. Di antara mereka, yang tergabung
dalam tim penyusunan A Dictionary of Modern Linguistic Term (English-
Arabic, Arabic-English) university of Riyadh, adalah Dr. Sieny, Dr. Bakalla, Dr.
Al-kasimi (Iraq), Dr. Saad (USA). Dari pemaparan diatas secara kronologis
tersebut terlihat bahwa pengembangan bahasa Arab dilakukan dengan sangat
serius yakni dengan pendirian berbagai lembaga bahasa, didukung oleh banyak
ahli bahasa, serta dengan kegiatan yang sangat beragam dan melibatkan ahli-ahli
bahasa dari berbagai kawasan.
Selain hal tersebut (perkembangan teknologi, Globalisasi memberikan peluang
besar terhadap munculnya kosakata baru dalam bahasa Arab). Mungkin karena kurang
adanya publikasi, sehingga penggunaan bahasa asing yang diarabkan lebih banyak
dalam bahasa Arab.6
Perkembangan dalam bidang teknologi dapat menyebabkan terjadinya perubahan
arti sebuah kata. Biasanya perubahan seperti ini terjadi akibat benda yang diacu sebuah
kata atau frasa telah berubah dan berkembang. Perubahan arti dari sebuah kata
merupakan implikasi dari perkembangan teknologi dan juga dapat terkait langsung
dengan perubahan bentuk kata tersebut, contoh kata ‫ سيارة‬kata tersebut pada awalnya
berarti “segerombolan penunggang unta”, akan tetapi sekarang kata tersebut telah
berubah menjadi makna mobil.7
Selain itu, pertanyaan tentang bagaimana arab dapat dimodernisasi sehingga bisa
muncul komunikasi normal yang berarti bagi orang awam adalah masalah yang bahkan
lebih kuat lagi dan harus dilihat dalam konteks iklim sosial dan politik yang berlaku
pada dekade-dekade awal abad ini. Latar belakang perdebatan adalah tingkat
ketidakteraturan yang sangat tinggi di seluruh dunia berbahasa arab dan penundukan
politik orang-orang arab terhadap kekuatan barat.8

6 Moch Syarif Hidayatullah, Pengantar Linguistik Bahasa Arab: Klasik dan Modern (Ciputat: Lembaga
Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2010), hlm. 139-141

7 Tajudin Nur, Semantik Bahasa Arab: Semantik Bahasa Arab: Pengantar Studi Ilmu Makna, (Jatinangor:
Sastra Unpad, 2010), hlm. 109

8 Clive Holes, Modern Arabic: Stuctures, Function, anda Varieties, (Georgetown University Press: 2004),
hlm. 45

6
B. TA’RIB (Arabisasi)
Salah satu faktor penting yang dikontribusikan dalam modernisasi bahasa Arab
adalah peminjaman bahasa asing. Proses ini disebut ta’rîb (arabisasi). Arabisasi
merupakan solusi yang sangat dibutuhkan dengan menyesuaikan per-kembangan ilmu
pengetahuan, literatur, dan kehidupan sehari-hari. Meskipun transliterasi telah ditetapkan
oleh Muhammad Ali yang menggunakan terminologi asing, arabisasi ini lebih cenderung
dengan menggunakan teknik neologisme. Proses arabisasi merupakan bukti
pertumbuhan bahasa Arab. Arabisasi telah dilakukan pada abad terakhir abad ke-19.
Neologisme merupakan proses perkembangan bahasa asli menjadi bahasa yang lebih
terintegrasi dengan perkembangan zaman. Proses penyetaraan dengan bahasa asing
dipandang sebagai sebuah proses dari bahasa asli menjadi bahasa Arab kontemporer,
bahasa al-Quran dan bahasa sastra.9
Banyak sekali contoh kata dari bahasa non-Arab yang masuk ke dalam bahasa Arab
yang disebut dengan dakhîl. Bahkan fanomena seperti ini telah banyak terjadi di teks
klasik Arab. Contoh kata ‫ صراط‬berarti “jalan” yang diambil dari bahasa Latin melalui
bahasa Yunani dan Aramaik, yaitu sastra yang terdapat dalam surat al-Fatihah. Selain itu
ada juga kata yang diambil dari bahasa non-Arab, contoh kata qisthash yang berarti
timbangan. Selain itu ada juga diambil dari bahasa Persia, seperti kata zanjabil, atau kata
firdaus yang berarti “surga”. Meskipun demikian, tidak semua kata dalam bahasa Arab
diambil dari bahasa non-Arab, karena tidak menutup kemungkinan bahwa orang Arab
telah mengenal kata-kata itu sendiri. Contoh kata tannur, tempat perapian untuk
memasak roti. Kata itu telah dikenal orang Arab sejak zaman dulu.
Sesuai teori saat ini yang dikenal dengan istilah borrowing (pemungutan,
peminjaman) yang dijadikan dasar dalam pengambilan bahasa asing ke dalam bahasa
asli, Hougen menyatakan bahwa pemungutan adalah reproduksi yang diupayakan dalam
satu bahasa mengenai pola yang sebelumnya ditemukan dalam bahasa lain (the
attempted reproduction in one language of patterns previously found in another).
Selain itu bahasa Arab juga memiliki penguruh terhadap bahasa lainnya. Di antara
bukti lain tentang pengaruh bahasa Arab terhadap bahasa yang lain bahwa banyak istilah

9 Joroslav Stetkeych, the Modern Arabic Liteaterary Language: Lexical and Stylist Developments (Chicago:
The University of Chicago Press, 1970), hlm. 56-57.

7
Arab digunakan dalam bahasa Eropa, seperti: alcohol, aljabar, logaritma. Dalam istilah
kedokteran juga dipakai di Prancis sejumlah istilah seperti barquq, yasimin, qatun,
za’fran.
Salah satu yang terkait dengan perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat
adalah dengan adanya kebutuhan istilah baru untuk merekam perubahan tersebut,
biasanya dengan menggunakan tiga cara yaitu: membentuk istilah baru dari unsur yang
telah ada; meminjam dari istilah asing; dan memilih makna sebuah kata yang sudah lama
dan menggunakan istilah tersebut sebagai istilah.
Dalam konteks ini, bahasa Arab juga meminjam sejumlah kosakata yang berasal
dari bahasa Inggris, Prancis, Yunani dan lain-lain. Penyerapan dilakukan dengan
mengambil secara langsung kosakata itu dan disesuaikan ejaannya dengan ejaan Arab.
Penyerapan seperti ini menghasilkan leksem baru yang bersanding dengan leksem dari
bahasa asalnya. Contoh kata ‫ كمككبيوتر‬yang diambil dari kata ‘computer’, terkadang
menggunakan leksem dari bahasa Arab itu sendiri yaitu ‫الحاسوب‬. Contoh lain dalam
bidang komputer, ada istilah seperti windows ( ‫) نافككدة‬, file ,(‫ )ملككف‬berarti tempat
penyimpanan, ( ‫ ) فأرة‬berarti mouse.
Berikut Contoh Ta’rib:10
1. Penyerapan Kata dan Istilah Asing dalam Ta’rib
Salah satu cara mengembangkan kosakata arab adalah dengan penyerapan
dari bahasa asing. Penyerapan ini dianggap sebagai suatu hal yang baru-baru dalam
bahasa arab. Kegiatan tersebut biasanya dilakukan oleh para leksikograf. Dalam
kamus asing-arab lebih banyak ditemukan penyerapan kata dibandingkan dengan
kkamus arab-asing maupun arab-arab. Penyerapan kata dari kamus Al-Mawrid
(inggris-arab) terbitan 1973, menempati urutan teratas, yakni sekitar 4.000 kata.
Setelah kata maupun istilah asing diserap dalam bahasa arab terjadi
perubahan fonologis sesuai kelaziman ucapan bahasa arab. Tabelberikut ini
menunjukkan contoh kata dan istilah serapan sekaligus menunjukkan perubahan
fonologisnya.

Kata/Istilah dari Al- Fonem yang berubah Setelah terserap


Mawrid

10 Syamsul Hadi, Berbagai Ketentuan Baru dalam Ta’rib, Jurnal Humaniora: Vol. 14, No. 1, 2002, hlm 79-
82.

8
Alleluia A ‫هللويا‬
Aloha A ‫هالو‬
Amorite A ‫عمورى‬
Ananias A ‫حنانيا‬
Aphasia A ‫حبسة‬
Atesci A ‫عتشجى‬
Chalcedo-nian Ch ‫خلقيدونى‬
Challis Ch ‫شليش‬
Chalone Ch ‫كلون‬
Gadoliniun G ‫غادولينيوم‬
Galenic G ‫جالنوس‬
Galosh G ‫كلوش‬
Galvano G ‫كلفانى‬
Ganymede G ‫غانيميد‬
Gastrulle G ‫جسترولة‬
Haggis H ‫حاجس‬
Halogen H ‫هلوجين‬
Hebraic H ‫عبرنى‬
Hebrew H ‫عبرى‬
Herro H ‫خيرا‬
Hidrate H ‫إدرات‬
Holandaite H ‫هلندية‬
Horasan H ‫خرساتة‬
Horny H ‫قرنى‬
Hospitale H ‫أستار‬
Houri H ‫حورية‬
Jalap J ‫جلبة‬
Japan J ‫يابان‬
Kakapo K ‫كاكب‬
Kapok K ‫قبك‬
Octopodan O ‫أخطوطان‬
Oedipal O ‫أوديى‬

9
Pagoda P ‫باغودة‬
Pearsal P ‫بيرسل‬
Peony P ‫فاوانيا‬
Phaeton Ph ‫فيتون‬
Pshycology Ps ‫سيكولوجيا‬
Saponite S ‫صابونين‬
Saprolite S ‫سبروليت‬
Scallop Sc ‫أسقلوب‬
Shahel Sh ‫ساقل‬
Tallipot T ‫طاليب‬
Tapioca T ‫تبيوكا‬
Thalium Th ‫ثاليوم‬
Theriaca Th ‫ترياق‬
Whangge Wh ‫ونج‬
Whatman Wh ‫هوتمن‬
Wherry Wh ‫وهرى‬
Xylan X ‫زيلن‬
Xylose X ‫إكسلوز‬

Unsur-unsur serapan tersebut kemudian dianggap sebagai kata dasar.


Pembentukannya kemudian disesuaikan dengan kaidah bahasa arab, baik
morfologis maupun sintaksis. Adapun proses morfologisnya, antara lain,
diperlakukan sebagai ajektif, contohnya adalah Altaic (‫ ألطككى‬althai), acromatic (
‫ أكرومتى‬akrumatik), actinic (‫ أكتنى‬aktini), maccabean (‫ مكابى‬makkabi), macedonian (
‫ مقدونى‬maqduni), Neptunian (‫ نبتونى‬nebtuni).
Selain itu didapatkan pembentukan verba dari verba bahasa inggris,
contohnya sebagai berikut :

Verba Bahasa Inggris Setelah terserap dalam Transliterasi


bahasa arab
Acclimate ‫يؤقلم‬ Yuaqlimu
Anglicize ‫ينكلز‬ Yunaklizu
Bacterize ‫يبكتر‬ Yubaktiru

10
Balkanize ‫يبلقن‬ Yubalqinu
Iodize ‫يبود‬ Yubawwidu
Pasteurize ‫يبستر‬ Yubastiru
Suberize ‫يسبرز‬ Yusabrizu
Telephone ‫يتلفن‬ Yutalfinu
Vulkanize ‫يفلكن‬ Yufalkinu

2. Terjemahan dalam ta’rib


Selain penyerapan dilakukan juga penerjemahan dari bahasa asing. Akibat adanya
perkembangan istilah-istilah dalam ilmu pengetahuan modern, maka bahasa arab
harus menerjemahkan istilah-istilah tersebut. Di antaranya adalah terjemahan a’l-
lasiqul-qalbiy (prefiks) dan a’l-lasiqul-ba’diy (sufiks) (Al-baab, 1982: 43-50 dan
ranchman, 1975: 70-77). Contoh dari terjemahan tersebut antara lain adalah sebagai
berikut.
Berbagi Ketentuan Baru dalam Ta’rib

Awalan dan Akhiran dari Terjemahannya dalam Transliterasi


Bahasa Inggris Bahasa Arab
a- ‫ في‬،‫ غير‬،‫ بدون‬،‫ بل‬،‫ل‬ La, bila, biduni, ghairu, fi
ab- ‫ بعيدا عن‬،‫بعيدا‬ Ba’idan, baidan ‘an
Abdomin (o)- ‫ بطنى‬،‫بطن‬ Bathn(un), bathniyy(un)
-able ‫قابل ل‬ Qabala li-
-able ‫فعل مضارع مبنى للمجهول‬ Fi’il mudlori mabni majhul
Ac- ‫الى‬ Ila
Acou- ‫ سمعى‬،‫سمع‬ Sam’un, sami’
Acr- ‫ نهاية‬،‫طرف‬ Tharf(un), nihayat(un)
act ‫ فعل‬،‫عمل‬ ‘amal(un), fi’l(un)
Ad- ‫ نحو‬،‫الى‬ Ila, nachwa
-agogue ‫مسبب‬ Musabbab(un)
Agri-, agro- ‫ زراعى‬،‫حقل‬ Chaql(un), zira’i
Ai- ‫ ثنانى‬،‫اثنان‬ Itsnan(un), tsani
-an, -ic, -al, -ive, -ism (‫ي )ياء النسبة‬ Ya’ (ya’u’n-nisbah)
Ante-, antero- ‫ سابق‬،‫ أمامى‬،‫أمام‬ Amama, amami, sabiq (un)

11
Anthropo- ‫ رجل‬،‫انسان‬ Insan(un), rajul(un)
Aqua- ‫ ماءى‬،‫ماء‬ Ma’(un), ma’iyy(un)
Aster-, astro ‫ نجم‬،‫نجمى‬ Najmiyy(un), najm(un)
Bi- ‫ثانى‬ Tsaniyy(un)
Bi(o)- ‫ أحيانى‬،‫ حيوى‬،‫حياة‬ Chayat(un), chayatyy(un)
Carbo(n)- ‫ كربونى‬،‫كربون‬ Karbun(un), karbuniyy(un)
Cardi(o) ‫ فؤادى‬،‫ قلبى‬،‫قلب‬ Qalb(un), qalbiyy(un)
Chrom(o)-, chromato- ‫ لونى‬،‫لون‬ Laun(un), laurniyy(un)
-cide ‫ ابادة‬،‫قتل‬ Qatl(un), ibadat(un)
-cipient ‫ استقبل‬،‫تقبل‬ Taqabbala, istaqbala
Circum- ‫ حول‬،‫دائرى‬ Dairiyy(un), chaul(un)
-cision ‫قطع‬ Qath’(un)
Clinic- ‫سريرى‬ Saririyy(un)
Contra- ‫ ضدى‬،‫مقابل‬ Muqabil(un), dhiddiyy(un)
De- ‫ ازالة‬،‫نزغ‬ Naz’(un), izalat(un)
Deca- ‫عشرة‬ ‘asyrat(un)
Deci- ‫عشر‬ ‘usyr(un)
Demi- ‫نصف‬ Nisf(un)
Di- ‫ثن‬ Tsun
-ectasia ‫توسع‬ Tawassu(un)
-emia ‫دموى‬ Damawiyy(un)
Enter- ‫معوى‬ Ma’awiyy(un)
Equi- ‫معادل‬ Mu’adil(un)
Inter- ‫بين‬ Baina
Mono- ‫أحادى‬ Uchadiyy(un)
Non- ‫غير – ل‬ Ghairu, la
Poli- ‫متعدد‬ Muta’addid(un)
Post- ‫خلفى‬ Khalfiyy(un)
Pra/pre- ‫أمامى‬ Amamiyy(un)
Sub- ‫فرعية – تحتية‬ Far’iyyat(un),
tachtiyyat(un)
tri ‫ثل‬ Tsul

12
C. Peran Linguistik Terhadap Pembelajaran Bahasa Arab
Berbicara tentang hubungan antara linguistik dengan pengajaran bahasa, di
kalangan para linguis sendiri terjadi perbedaan pendapat dan perdebatan yang sangat
sengit. Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa hubungan antara linguistik dengan
Pengajaran Bahasa (PB) sangat erat sekali tidak dapat dipisahkan
Selain itu, pengajaran bahasa (sebagai usaha guru untuk memindahkan pengetahuan
atau keterampilan berbahasa kepada anak didik) haruslah berurusan dengan ilmu
mengenai bahasa yakni linguistik. Oleh karena itu guru bahasa seyogyanya mempelajari
linguistik agar tahu dan kenal betul akan sifat serta hakekat bahasa, sehingga tugas
mengajarkannya kepada murid akan berjalan dan berhasil dengan baik.
Linguistik memberikan sumbangan dalam pengajaran bahasa Arab secara tidak
langsung tapi melalui berbagai jalan yang berliku dan bercabang. Pada realitanya
linguistik merupakan alat yang penting untuk menentukan sasaran pengajaran bahasa
dan penjelasannya karena linguistik merupakan alat yang digunakan guru bahasa untuk
mendeskripsikan dan menganalisis bahasa yang tentunya akan membantu proses
pengajaran bahasa Arab. Kendati bukan satu-satunya alat, akan tetapi dianggap sebagai
alat yang paling penting dalam bidang ini.

13
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahasa Arab itu merupakan bahasa dinamis (lughât hayyah), sehingga me-ngalami
perubahan dari masa ke masa. Perkembangan bahasa atau dikenal juga dengan
pemodernan bahasa merupakan usaha untuk menjadikan bahasa bertaraf sederajat secara
fungsional dengan bahasa lain yang mengalami perkembangan.
Pemoderan dianggap sebagai proses untuk penyertaan dengan warga keluarga
bahasa lain di dunia ini untuk memungkinkan dalam penerjemahan timbal balik.
Pemodernan diartikan pemutakhirkan bahasa sehingga serasi dengan keperluan
komunikasi dewasa ini dalam berbagai bidang kehidupan seperti industri, bisnis,
teknologi, dan pendidikan.
Salah satu faktor penting yang dikontribusikan dalam modernisasi bahasa Arab
adalah peminjaman bahasa asing. Proses ini disebut ta’rîb (arabisasi). Arabisasi
merupakan solusi yang sangat dibutuhkan dengan menyesuaikan per-kembangan ilmu
pengetahuan, literatur, dan kehidupan sehari-hari.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ar-Rajihi, Abduh,. Fiqh al-Lughah fî al-Kitâb al-Arabiyah. Alexandria: Daar al-Ma’rifah


al-Jami’iyah. 1993.
Chaer, Abdul. Pengantar Semantik Bahasa Idonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta. 1995.

Daud, Muhammad Mahmud. Lughowiyat Muhadatsat fi Al-Arabiyyah Al-Mu’ashirah.


Daar al-Ghariib: Mesir. 2006.

Hadi. Syamsul. Berbagai Ketentuan Baru dalam Ta’rib, Jurnal Humaniora: Vol. 14. No. 1.
2002.

Hidayatullah, Moch Syarif. Pengantar Linguistik Bahasa Arab: Klasik dan Modern.
Ciputat: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah. 2010.

Holes, Clive. Modern Arabic: Stuctures, Function, anda Varieties. Georgetown University
Press: 2004.

Nur, Tajudin. Semantik Bahasa Arab: Semantik Bahasa Arab: Pengantar Studi Ilmu
Makna,. Jatinangor: Sastra Unpad. 2010.
Samsuri, Analisis Bahasa. Jakarta: Erlangga 1987.
Stetkeych, Joroslav. the Modern Arabic Liteaterary Language: Lexical and Stylist
Developments. Chicago: The University of Chicago Press. 1970.

15
16

Anda mungkin juga menyukai