Nginayatul Khasanah
Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Kebumen
e-mail: nginayatul.kh@gmail.com
Abstrak
Bahasa dan manusia bagaikan dua sisi mata uang yang apabila hilang salah satunya,
maka kehidupan ini tidak banyak memberi makna bagi dirinya dan orang lain.
Urgensi suatu bahasa dapat dilihat dari fungsinya sebagai ideational, interpersonal,
social, dan textual. Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa komunikasi dunia dan
juga bahasa Agama. Kaitannya dengan bahasa Agama, Indonesia sebagai salah satu
Negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam menggunakan bahasa Arab
sebagai bahasa kedua. Sebagai bahasa kedua pembelajaran bahasa Arab di Indonesia
masih menemukan berbagai problematika. Banyak pembaharuuan dan solusi
untuk mengatasinya diantaranya dengan menetapkan tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran serta pendekatan dan metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi
pelajar Indonesia.
A. Pendahuluan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan seiring dengan
semakin pesatnya perkembangan dunia informatika. Bahasa sebagai salah satu
sarana informasi memegang peranan penting dalam mencatat dan mentransfer
berbagai peristiwa baik yang sudah terjadi maupun yang sedang terjadi.
An-Nidzam Volume 03, No. 02, Juli-Desember 2016
Bahasa, khususnya bahasa Arab yang digunakan secara luas di dunia ini
merupakan bahasa persatuan agama, bahasa persatuan kaum muslimin, yang
mempersatukan jiwa mereka, walaupun berbeda-beda kebangsaan, tanah air,
serta berlainan bahasa asli. Karena itu, di mana agama Islam berkembang
maka di situlah bahasa Arab berkembang pula
Begitu besarnya peran bahasa Arab di berbagai belahan dunia. Isma’il
dan Lois Lamya al-Faruqi secara tepat menggambarkan fenomena bahasa ini
sebagai bahasa yang menentukan bahasa anggota Liga Arab serta menyumbang
lebih dari 40-60 persen kosakata bahasa tersebut. Di samping itu, bahasa
Arab merupakan bahasa religius satu milyar Muslim di seluruh dunia, yang
diucapkan dalam ibadah sehari-hari. Bahasa ini juga merupakan bahasa hukum
Islam, yang setidaknya dalam bidang status pribadi, mendominasi kehidupan
semua Muslim. Akhirnya inilah bahasa kebudayaan Islam yang diajarkan di
beribu-ribu sekolah di dunia.1
Dari gambaran di atas, Roger Trigg secara umum menyatakan bahwa
bahasa sangat erat kaitannya dengan kegiatan berpikir sehingga sistem bahasa
yang berbeda akan melahirkan pola pikir yang berbeda pula.2 Oleh karena
itu, pengaruh bahasa Arab terhadap berbagai bahasa pada masyarakat non
Arab sangat mempengaruhi dalam cara berpikir dan cara bersikap masyarakat
muslim di seluruh dunia. Bahkan seseorang tidak akan menjadi ulama atau
ustadz yang profesional jika tidak menguasai bahasa Arab.
Indonesia adalah salah satu negara yang mayoritas penduduknya
beragama Islam, otomatis motif keagamaan merupakan alasan yang mendasar
untuk mempembelajari bahasa Arab. Oleh karena itu studi bahasa Arab dan
Islam di Indonesia, hampir merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Kenyataannya memang menunjukkan bahwa kedua bidang studi tersebut
hampir bersamaan. Bahasa Arab dikenal di Indonesia sama dengan dikenalnya
agama Islam, atau dengan kata lain bahasa Arab di Indonesia sama tuanya
dengan agama Islam.
Tulisan ini berusaha untuk mengungkapkan pentingnya bahasa Arab bagi
mayoritas orang Indonesia dan menjadikannya sebagai bahasa kedua dalam
1
Ismail dan Lois Lamya Al-Faruqi, Atlas Budaya Islam, terj. Ilyas Hasan, (Bandung: Mizan, 2003),
hlm.59.
2
Roger Trigg, Understanding Social Science, (Oxford: Basic Blackwell, 1985), hlm.188.
40
Pembelajaran Bahasa Arab Sebagai Bahasa Kedua ...
41
An-Nidzam Volume 03, No. 02, Juli-Desember 2016
42
Pembelajaran Bahasa Arab Sebagai Bahasa Kedua ...
ketinggalan zaman dan buta makna. Dengan demikian, gengsi bahasa Arab
terus berkembang ke arah yang positif dan moderen, karena menjadi bahasa
pergaulan antar masyarakat, kaum terpembelajar.
Peranan bahasa Arab dalam kebudayaan dunia dan nasional telah
mengambil bagian penting sejak berkembangnya agama Islam di Nusantara
pada abad XIII dan sampai saat ini masih dirasakan peranannya secara leksikal
maupun semantik. Hal ini terlihat pada berbagai bidang. Misalnya ungkapan-
ungkapan kata sakral atau mantera-mantera yang dipakai oleh masyarakat
Indonesia pada upacara perkawinan, khataman, khitanan, dan lain-lainnya
yang secara umum menggunakan bahasa Arab.
Bahasa Arab juga sangat berperan dalam karya-karya tulis anak-anak
bangsa Indonesia. Banyak buku yang dikarang oleh ustadz atau ulama di
Indonesia dengan menggunakan huruf Arab-Melayu, seperti buku Perukunan,
dan buku-buku yang berkaitan dengan ibadah, hikayat, sejarah Nabi
Muhammad, tasawuf, dan sebagainya.
Dalam bidang kesusasteraan Indonesia pada zaman pujangga lama
banyak ditulis dengan huruf Arab-Melayu yang banyak menggunakan kata-
kata yang berasal dari bahasa Arab, maka mempembelajari bahasa Arab bagi
pembelajar Indonesia, terutama jurusan sastra Indonesia, merupakan kunci
untuk menggali kesusteraan Indonesia lama, karena banyaknya kata-kata
Arab yang digunakan atau yang diambil menjadi kata-kata bahasa Indonesia
sekarang.
3
Dadang Sunendar dan Wasid Iskandar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: P.T. Remaja
Rosdakarya, 2008), hlm.77.
43
An-Nidzam Volume 03, No. 02, Juli-Desember 2016
4
Ibid.
5
Subyakto Nababan, Sri Utari, Metodolologi Pengajaran Bahasa, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
1993), hlm. 3.
44
Pembelajaran Bahasa Arab Sebagai Bahasa Kedua ...
6
Asyrofi, Syamsuddin dkk., Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta: Pokja Akademik
UIN Sunan Kalijaga, 2006), hlm.18.
7
Sumardi, Muljanto, Pengajaran Bahasa Asing: Sebuah Tinjauan Metodologis, (Jakarta: Bulan Bintang,
1974), hlm.56.
8
Sokah, Umar Asasuddin, Problem Pengajaran Bahasa Arab & Inggris, (Yogyakarta: Nurcahaya,
1982), hlm.33.
45
An-Nidzam Volume 03, No. 02, Juli-Desember 2016
9
Anwar, Syaiful, dan Tayar Yusuf, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada,1997), hlm.190.
46
Pembelajaran Bahasa Arab Sebagai Bahasa Kedua ...
47
An-Nidzam Volume 03, No. 02, Juli-Desember 2016
48
Pembelajaran Bahasa Arab Sebagai Bahasa Kedua ...
49
An-Nidzam Volume 03, No. 02, Juli-Desember 2016
pembelajar. Hal ini tentu saja tidak hanya bergantung dari tehnik
mengajar yang dianut suatu metode tetapi juga tehnik mengajar
yang dikuasai guru beserta kemampuanya untuk berimajinasi.
Pengajaran bahasa menyangkut ekspresi dan isi. Dari segi
ekspresi ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu apa yang disebut
staging dan demonstration. Yang dimaksud staging di sini ialah jumlah
bentuk bahasa yang termasuk dalam suatu metode dan jumlah
pembagiannya menjadi tahap-tahap, urutan penyajiannya antara
satu bagian dan bagian lainnya, serta pembagiannya ke dalam unit
atau satuan presentasi. Sedangkan yang dimaksud demonstration
ialah teknik-teknik yang digunakan oleh suatu metode untuk
menyajikan atau menyampaikan materi pelajaran.
Akan tetapi dalam penelitian ini yang ingin ditekankan penulis
dari aspek presentasi adalah cara mengkomunikasikan materi kepada
pembelajar bahasa, yaitu apa yang tampak pada halaman-halaman
buku. Guru harus mempunyai kemampuan dalam melakukan
presentasi materi. Selain itu dengan menggunakan metodologi yang
tepat maka presentasi akan menghasilkan materi yang baik. Dari
uraian di atas dapat digambarkan:
1. Materi yang baik--- presentasi guru jelek, maka akan
memperoleh hasil yang tidak baik.
2. Materi yanhg jelek---presentasi guru baik, maka akan
memperoleh hasil yang jelek.
3. Materi baik---presentasi guru baik, maka akan memperoleh
hasil yang baik.
d. Repetisi
Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa tujuan akhir dari pembelajaran
bahasa adalah agar pembelajar bahasa bisa menggunakan bahasa
tersebut dengan baik secara lisan maupun tulisan. Dengan kata lain
menguasai keempat maharah, yaitu menyimak, berbicara, membaca
dan menulis.
50
Pembelajaran Bahasa Arab Sebagai Bahasa Kedua ...
51
An-Nidzam Volume 03, No. 02, Juli-Desember 2016
13
Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, (Malang: Misykat, 2005), hlm.6.
14
Abu Bakar, Muhammad, Metode Khusu Pengajaran Bahasa Arab, (Surabaya: Usaha Nasional, 1990),
hlm.8.
52
Pembelajaran Bahasa Arab Sebagai Bahasa Kedua ...
D. Penutup
Bahasa kedua merupakan bahasa yang dipelajari oleh penutur asli yang
telah mempelajari bahasa pertama sebagai bahasa Ibu. Bahasa Arab bagi
orang Indonesia merupakan bahasa kedua. Bahasa arab bagi orang indonesia
begitu lekat sebagai bahasa Agama Islam. Umat Islam khususnya sangatlah
membutuhkan bahasa Arab disamping sebagai salah satu sarana penunjang
ibadah juga untuk memperdalam ilmu agama dengan rujukan bahasa Arab.
Bahasa Arab yang mempunyai karakteristik berbeda dengan bahasa
Indonesia baik dari segi bentuk huruf dan pengucapannya dalam proses
pembelajarannya menemukan beberapa problematika. Problematika tersebut
bisa diminimalisir dengan adanya tujuan pembelajaran yang jelas. Tujuan
pembelajaran tersebut akan mempengaruhi materi yang akan dipelajari. Selain
pemilihan materi yang sesuai, dilanjutkan dengan pengorganisasian materi
pada tiap tahapnya. Setelah ada tujuan dan materi pembelajaran tentunya
dalam implementasi pembelajaran di kelas membutuhkan pendekatan yang
menjadi acuan daalam pemilihan penerapan metode pembelajaran.
Daftar Pustaka
Anwar, Syaiful, dan Tayar Yusuf, 1997, Metodologi Pengajaran Agama dan
Bahasa Arab, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Arsyad,Azhar, 2004, Bahasa Arab dan Metodologi Pembelajarannya, Yogyakarta:
Pustaka Pembelajar
Asyrofi, Syamsuddin dkk., 2006, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab,
Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga.
53
An-Nidzam Volume 03, No. 02, Juli-Desember 2016
54