BI
1
disesuaikan dengan perkembangan zaman dan pengaruh dari luar. Namun, untuk
menerima hal tersebut diperlukan sikap yang selektif.
b. Bahasa Arab
Bahasa Arab masuk ke wilayah Nusantara bersama-sama dengan masuknya
budaya dan agama Islam yang dibawa oleh para pedagang dari Arab. Bangsa Arab
yang berdagang ke Indonesia berasal dari Parsi dan Hadramaut sekitar abad ke-15.
Dengan pesatnya penyebaran agama Islam tersebut, maka perkembangan kosakata
yang banyak dipakai adalah kosakata yang berhubungan dengan kehidupan
beragama. Misalnya akhir, akhlak, amal, alam, akhirat, ayat, izin, syarat, infak, iman,
khotbah, kabar, maaf, makmur, rahmat, rohani, doa, zaman, dan zina.
c. Bahasa Belanda
Pada awal abad ke-17 bangsa Belanda menduduki wilayah Nusantara.
Bersamaan dengan hal tersebut pemerintah Belanda yang semula hadir sebagai
pedagang rempah-rempah, kemudian memegang monopoli perdagangan. Pada
akhirnya mereka berkuasa sebagai penjajah dengan menguasai seluruh wilayah
Nusantara. Pada saat pemerintahannya, bahasa Belanda harus digunakan sebagai
bahasa resmi dan bahasa perhubungan. Di bidang administrasi dan pengantar
pendidikan, serta budaya digunakan pula bahasa Belanda. Contoh kosakata yang
masih digunakan dalam bahasa Indonesia: tromol, klakson, abonemen ,arnet,
2
asisten, atret, propinsi, beranda, saku, sopir, bensin, wesel, perangko, eksemplar,
rusak, handuk, potlot, polpen, formil, kompor, aktual, dan rentenir.
d. Bahasa Inggris
Bahasa Inggris masuk ke Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan
teknologi. Pada awalnya Bahasa Inggris tidak banyak terasa berpengaruh terhadap
bahasa Melayu. Karena bangsa Inggris boleh dikatakan tidak pernah berkuasa di
Indonesia, maka kosakata bahasa Inggris tidak banyak digunakan dalam kehidupan
baik yan berhubungan dengan agama, politik, maupun kebudayaan. Beberapa
kosakata bahasa Inggris yang banyak digunakan dalam bahasa Indonesia antara lain
analisis, hipotesis, struktural, ideal, instruksional, riset, fotokopi, manajemen,
akuntan, abstrak, kontrasepsi, proposal, studi, dan eksplorasi.
Dalam perkembangannya hingga dewasa ini, bahasa inggris semakin besar
porsinya dalam memperkaya perbendaharaan kata bahasa Indonesia dalam berbagai
bidang. Hal ini sebagai akibat dari diberlakukannya bahasa Inggris sebagai bahasa
Internasional terlebih sebagai penyebaran ilu pengetahuan dan teknologi.
e. Bahasa Jepang
Pengaruh bahasa Jepang terhadap bahasa Indonesia tidak terlalu banyak.
Pada masa penjajahan Jepang yang hanya dua tahun itu, Bahasa Indonesia tidak
sempat mendominasi komukasi. Pemerintah Jepang meminta kepada masyarakat
Indonesia untuk tidak menggunakan bahasa Belanda pada setiap kegiatan apapun.
Untuk menggantikan bahasa Belanda dengan bahasa Jepang tidak bisa secepatnya.
Oleh karena itu, pemerintah Jepang menganjurkan masyarakat Indonesia berbahasa
Indonesia baik dalam berkomunikasi lisan maupun tulis untuk mempermudah
kegiatan administrasi. Pada saat itulah bangsa Indonesia beruntung dapat
mengembangkan bahasa Indonesia. Beberapa istilah Jepang yang digunakan dalam
bahasa Indonesia hanya sebatas istilah-istilah olahraga dan beberapa nama barang
Jepang misalnya, taiso, karaoke, karate, judo, samurai, dan kimono.
3
Tamil); salut, trotoar, estafet, dresoar (bahasa Perancis); kenduri, peduli, pasar
(bahasa Parsi); bak-so, capjae, taoco, tahu, taoge (bahasa China).
g. Bahasa Daerah
Bahasa daerah juga merupakan bahasa yang mempengaruhi perkembangan
kosakata bahasa Indonesia. Bahasa daerah yang memperkaya kosakata Indonesia
tersebut meliputi, bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Banjar, bahasa Batak, bahasa
Minang, bahasa Palembang, dan sebagainya. Contoh kosakata yang banyak dipakai
dalam kosakata Indonesia: mpek-mpek, rendang, inang, datuk, horas, gambut, dari
nyahok, bisa, lestari, rampung, mepet, tempe, sambal, dan doyan.
b. Secara Yuridis
Upaya mengusir penjajah, rupanya berhasil diwujudkan oleh para pemuda
pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada saat itu Bung Karno dan Bung Hatta berhasil
memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia. Kemudian, pada tanggal 18
Agustus 1945 telah disahkan di dalam undang-undang dasar negara, yang salah satu
pasalnya berbunyi: Bahasa Negara adalah bahasa Indonesia (bab XV, pasal 36 ).
4
Dengan demikian berarti secara yuridis, bahasa Indonesia secara resmi dinyatakan
sebagai bahasa resmi atau bahasa Negara.
Yang Patut menjadi Anutan dalam Berbahasa Inondesia yang Baik dan
Benar
Bahasa Indonesia sudah ditetapkan sebaai bahasa Negara, sepeti tercantum
dalam pasal 36, Unang-Undang Dasar 1945. Oleh karena itu, semua warga Negara
wajib menggunakan bahasa Indonesia itu dengan baik dan benar. Hal ini diperkuat
dengan Ketetapan MPR No. II/MPR/1988 tentang Garis-Garis Besar Haluaan Negara
Sektor Kebudayaan butir f, hal 42.
Oleh karena itu, sebagai warga Negara kita tidak sepatutnya masa bodoh
dengan kaidah bahasa yang berlaku dengan alasan asal bahasa kita dapat dimengerti
dan komunikatif. Petanyaan yang timbul adalah siapakah yan ditugasi membina
pemakaian bahasa dan siapa pula yang harus menjadi anutan dalam berbahasa
Indonesia dengan baik dan benar? Yang patut menjadi anutan dalam berbahasa
Indonesia dengan baik dan benar, antara lain, adalah:
1. Presiden dan Wakil Presiden
Seorang kepala Negara memiliki wibawa yang tinggi dan mempunyai
pengaruh yang sangat kuat bagi masyarakatnya. Kata dan ungkapan yang diucapkan
leh kepala Negara akan dijadikan pola dan ditiru oleh para pejabat yang lain dan oleh
5
masyarakat luas. Misalnya ketika Suharto menjadi kepala Negara, ucapan
memperhatiken danmelaporken ditiru oleh para pejabat hamper di semua daerah.
2. Mentri
Para menteri memiliki kekuasan yang besar dalam mengemudikan Negara.
Sebagai pembantu presiden, mereka memiliki wewenan untuk menyusun kebijakan
dalam bidangnya masing-masing. Ketika menyampaikan kebijakannya itulah, seperti
ketika memimin rapat kerja departemen, ketika melangsungkan dengar pendapat di
DPR, atau ketika memberikan keterangan melalui TVRI, sepatutnya mereka
menggunakan bahasa yang baik dan benar. Ucapan mereka akan berpengaruh bagi
aparta bawahannya dan tidak mustahil dalam waktu singkat akan tersebar luas ke
seluruh pelosok tanah air.
4. Pemimpin TNI
Instruksi yang disampaikan oleh pemimpin TNI, baik secara lisan maupu
secara tertulis, hendaklah jelas dan lugas agra instruksi tersebut tidak menimbulkan
salah paham bagi penerima instruksi. Kesalahpahaman akan menghasilkan salah
arah dan salah langkah bagi kesatuan-esatuan yang lebih kecil. Oleh karena itu,
endaklah instruksi itu disusun dalam kalimat yang efektf dengan penataan penalaran
yang baik.
6
6. Wartawan dan Penerbit
Para wartawan baik elektronik maupaun cetak dan penerbit sangat besar
peranannya dalam pembinaan bahasa. Berita dalam radio televise, dan internet,
surat kabar dan majalah, serta tulisan dalam buku-buku yang merupakan produk
watawan dan redaksi penerbit sangat mewarnai pemakaian bahasa dalam
masyarakat. Mereka juga sepatutnya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar dalam tulisan-tulisannya.
8. Pemuka Agama
Pemuka agama berfungsi sebagai penyebar kebajikan. Fatwa mereka akan
menyentuh lubuk hati yang dalam bagi umatnya. Para jemaah akan berusaha
sedapat-dapatnya melaksanakan fatwa dan nasihat pemimpin agamanya. Oleh
karena itu, pemkaian bahasa yang tertib dan cermat oleh para pemuka agama akan
menjadi teladan bagi umatnya.
10. Pengusaha
Pengusaha memiliki peran yang stratetegis dalam membentuk sikap positif
terhadap bahasa Indonesia bagi masyarakat karena setiap aktifitas bisnisnya tidak
7
akan terlepas dari penggunaan bahasa. Dalam hal menamai badan usahanya, dalam
beriklan, dan dalam kegiatan komunikasi lainnya, jika para pengusaha memiliki rasa
kepedulan terhadap pemeliharaan dan pengembangan bahasa ndonesia, tanpa
disadarai akan mampu membentuk pola pikir masyarakat bahwa bahasa Indonesia
adalah bahasa yang menarik. Jadi, pengusaha bukan hanya merupakan pahlawan
kesejahteraan ekonomi masyarakat melainkan juga merupakan guru atau teladan
masyarakat agar senantiasa masyarakat memiliki rasa bangga terhadap bahasa
sendiri. Oleh karena itu, para pengusaha diharapkan selalu menggunakan bahasa
Indonesia dalam segala aktifitas bisnisnya.
Pertanyaan
1. Bagaimana pendapat Anda tentang pernyataan "Kami putra dan putri Indonesia,
menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia". Bagaimana pula pendapat
Anda jika pernyataan tersebut diganti dengan "Kami putra dan putri Indonesia,
mengaku berbahasa satu bahasa Indonesia".
2. Apakah benar bahasa Indonesia itu merupakan alat pemersatu Bangsa? Berikan
Alasannya!
3. Ada yang berpendapat bahwa bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai alat
pengembangan kebudayaan nasional, ilmu, dan teknologi. Setujukah Anda
dengan pernyataan tersebut?. Jelaskan!
4. Bagaimana pendapat Anda jika di kantor ada seseorang yang sedang berdialog
dengan menggunakan bahasa daerah tertentu padahal disekitarya terdapat
orang-orang yang tidak mengerti bahasa tersebut?
5. Bagaimanakah usaha Anda sebagai generasi muda dapat menjaga dan
melestarikan bahasa Indonesia?
6. Akankah bahasa Indonesia menjadi bahasa Internasional seperi bahasa Inggris?
Jelaskan sesuai dengan pendapat Anda?
7. Bagaimanakah bahasa Indonesia dapat digunakan sebagai alat komunikasi?
Apakah perkuliahan dengan bilingual (dua bahasa macam asing) menjamin
keberhasilan belajar mahasiswa?
8. Berikan contoh rasa kebanggaan kita sebagai penutur bahasa Indonesia?
9. Jelaskan ungkapan ”bahasa menunjukkan bangsa”, apakah benar, beri
contohnya?
10. Tutur kata serseorang mencerminkan kepribadiannya, berikan penjelasan?