Anda di halaman 1dari 7

Konsep, sejarah, filosofi,

teori dan praktik


Nama : Diandra Nazwa Aulia R
Nim : 1213311146
Kelas : L PGSD
Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu : Husna Tambunan, S,Pd, M,Pd
Apa itu psikologi
Pendidikan ?

Psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi


yang didalamnya menekankan pada masalah pertumbuhan
dan perkembangan anak, baik fisik maupun mental yang
sangat erat hubungannya dalam masalah pendidikan
terutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan
belajar
Tujuan psikologi pendidikan
 Memahami bentuk-bentuk gejala psikologis siswa
(individu) secara umum
 Memahami kemampuan dan potensi-potensi siswa dalam
mengikuti proses belajar mengajar.
 Memahami bagaimana seharusnya pelaksanaan proses
belajar mengajar
 Membantu siswa mengembangkan berbagai jenis potensi
dan kemampuan
 Memberikan bantuan kepada siswa siswi dalam
menyelesaikan program-program pembelajaran sampai
tuntas 
Manfaat psikologi pendidikan
 Manfaat psikologi pendidikan bagi para pendidik, yaitu:
1. Peka terhadap perilaku dan kebutuhan manusia untuk belajar
2. Mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada diri peserta didik
3. Mengetahui gejala-gejala yang di timbulkan oleh peserta didik dalam proses belajar mengajar
4. Mengembangkan diri sendiri untuk menjadi manusia pembelajar dan dapat membagi ilmunya
pada orang lain secara profesional
5. Mengetahui teknik-teknik yang tepat untuk memaksimalkan potensi belajar anak didik 

 Sedangkan manfaat mempelajari ilmu psikologi pendidikan bagi para siswa didik,
yaitu:
1. Meningkatkan kemauan dan niat untuk mencari dan mendapatkan pengetahuan. 
2. Mengenali naluri dan potensi belajar.
3. Mengembangkan diri menjadi manusia pembelajar.
4. Bertekad untuk meningkatkan harkat dirinya lebih baik dibandingkan dengan generasi
sebelumnya.
Sejarah psikologi Pendidikan
Sejarah psikologi pendidikan dimulai perkembangannya pada awal abad ke 18 yang ditandai
dengan adanya penelitian psikologi yang dikhususkan memberikan dampak yang besar terhadap
berbagai teori dan praktek dalam pendidikan. Berbagai aliran psikologi yang mulai berkembang di
awal abad ke 18 khusus mempelajari tentang macam - macam perilaku dan proses belajar yang
berbeda – beda, dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi perkembangan teori seperti
Behaviorisme, Psikoanalisis, Gestalt dan praktek dalam pendidikan. Permulaan psikologi pendidikan
muncul di Jerman pada awal abad ke 18 berkat popularitas John Friedrich Herbart (1766-1841) yang
merupakan seorang filsuf dan psikolog yang kelak namanya diabadikan sebagai salah satu aliran
pemikiran dalam pendidikan, yaitu Herbartianisme. Beberapa ahli lain yang melakukan pengujian
terhadap metode – metode yang telah dilakukan beberapa abad sebelum terlahirnya ilmu psikologi
yaitu: Democritus, Plato dan Aritoteles, John Amos Comenicu, Rossueau, John Locke, John Heinrich
Pestalozzi, Francis Galton dan Stanley Hall, Willian James, Cattel, Binet.
Teori Psikologi Pendidikan

1. Teori Ekologi Bronfenbrenner


Teori ekologi perkembangan anak diperkenalkan oleh Uri Bronfenbrenner, seseorang
ahli psikologi dari Cornell University Amerika Serikat.174 Teori ekologi memandang bahwa
perkembangan manusia dipengaruhi oleh konteks lingkungan. Hubungan timbal balik antara
individu dengan lingkungan akan membentuk tingkah laku individu tersebut. Informasi
lingkungan tempat tinggal anak akan menggambarkan, mengorganisasi, dan mengklarifikasi
efek dari lingkungan yang bervariasi. Berofenbrenner menyebutkan adanya lima sistem
lingkungan berlapis yang saling berkaitan, yaitu mikrosistem, mesosistem, ekosistem,
makrosistem, dan kronosistem
Teori Psikologi Pendidikan

1. Teori Ekologi Bronfenbrenner


Teori ekologi perkembangan anak diperkenalkan oleh Uri Bronfenbrenner, seseorang
ahli psikologi dari Cornell University Amerika Serikat.174 Teori ekologi memandang bahwa
perkembangan manusia dipengaruhi oleh konteks lingkungan. Hubungan timbal balik antara
individu dengan lingkungan akan membentuk tingkah laku individu tersebut. Informasi
lingkungan tempat tinggal anak akan menggambarkan, mengorganisasi, dan mengklarifikasi
efek dari lingkungan yang bervariasi. Berofenbrenner menyebutkan adanya lima sistem
lingkungan berlapis yang saling berkaitan, yaitu mikrosistem, mesosistem, ekosistem,
makrosistem, dan kronosistem

Anda mungkin juga menyukai