Anda di halaman 1dari 1

Pandangan Anak dan PAUD Menurut Froebel

Menurut Froebel, jika anak-anak kekurangan pengasuhan dan perhatian yang seharusnya
sesuai dengan kebutuhan mereka, maka berpengaruh terhadap perkembangan anak pada saat ini
dan di masa yang akan datang. Menurutnya pengasuhan yang baik harus mempertimbangkan
secara seimbang kondisi mental anak dan kebutuhan fisiknya. Jika anak-anak tidak diberikan
pengasuhan sesuai dengan tahap perkembangannya, mereka akan kekurangan dasar dalam
melaksanakan kehidupannya di sekolah dan di dalam lingkungannya. Menurutnya, kondisi
kehidupan pada masa dewasa di semua kelas sosial itu tergantung pada perawatan mental dan
fisik yang menyeluruh pada anak usia dini.

Froebel menemukan penyebab dasar pengasuhan anak yang cacat adalah karena
kurangnya perhatian untuk mengembangkan potensi mereka. Maka dari itu, Froebel membuat
lembaga dengan motto “Come Let Us Live With Our Children” atau Ayo Kita Hidup Bersama
Anak-anak. Menurutnya pendidikan bukan hanya tugas seorang guru melainkan tugas pendidik
bersama-sama dengan orang tua dan keluarga yang bersifat koheren. Froebel menerapkan
pendekatan pembelajaran langsung, ia menggunakan sebidang kecil tanah yang digunakan
sebagai taman, dari pengalamannya belajar dengan anak-anak di taman, ia yakin bahwa tindakan
dan observasi langsung adalah cara terbaik untuk mendidik. Pada tahun 1837 Froebel mendirikan
sekolahnya sendiri dan menyebutnya Taman Kanak-kanak.

Sebelum adanya Taman Kanak-kanak Froebel, anak-anak pada usia dini tidak bersekolah,
diyakini pada masa tersebut anak usia dini belum memiliki kemampuan untuk fokus atau
mengembangkan keterampilan kognitif dan emosional mereka. Namun, Froebel mengungkapkan
keyakinannya sendiri tentang pentingnya pendidikan usia dini dengan cara ". . . because learning
begins when consciousness erupts, education must also." ... karena pembelajaran dimulai ketika
kesaradaran meletus, pendidikan juga harus.

Froebel menyebut pendekatannya terhadap pendidikan sebagai "aktivitas diri". Ide ini
memungkinkan anak untuk dipimpin oleh minatnya sendiri dan dengan bebas menjelajahinya.
Pendidikan tersebut melalui permainan yang tidak hanya mendorong aktivitas batin, melainkan
menggunakan lingkungan terdekat anak sebagai sarana umtuk bermain sebagai alat bantu
pendidikan. Permainan tersebut dapat memberikan gambaran tentang hubungan antara kehidupan
manusia dengan alam, dan indikasi hukum-hukumnya. Diharapkan dengan permainan tersebut
dapat mempengaruhi perkembangan anak. "Children are like tiny flowers: They are varied and
need care, but each is beautiful alone and glorious when seen in the community of peers." -
Friedrich Froebel (1782-1852) Anak-anak seperti bunga kecil: Mereka bervariasi dan
membutuhkan perawatan, tetapi masing-masing indah sendirian dan mulia jika dilihat dalam
komunitas teman sebayanya. - Friedrich Froebel (1782-1852).

Anda mungkin juga menyukai