Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

OLEH :

1. Susanti
2. Nofrina Yanti
3. Paramita
4. Sri mutiara
5. Rika gustia

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR - BIDANG ILMU

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

2022
SKENARIO PERKEMBANGAN SISWA
BERDASARKAN LIMA TEORI
PERKEMBANGAN

Objek pengamatan siswa kelas 1 yang bernama Muhamad Afif berumur 7 tahun. Biasa
dipanggil Afif. Afif termasuk anak yang baik, pendiam, dan rajin. Ketika berada di dalam kelas,
kebiasaannya sama halnya dengan anak lain pada umumnya. Terkadang ia bermain dalam belajar
di kelas dan terkadang ada juga ia focus. Anak ini juga memiliki pendirian yang teguh contohnya
pada saat pengambilan nilai membaca kedepan, pensilnya yang berada dimeja hilang. Kemudian
diberi ganti oleh guru dengan pensil yg lain. Tetapi ia tidak mau memakainya dengan alasan dia
tidak mau memakai barang orang lain. Afif kurang aktif dalam proses pembelajaran, hal ini
terlihat ketika dia tidak paham dengan pembelajaran, ia lebih memilih diam dari pada bertanya
kepada guru. Kemudian ketika guru bertanya tentang kesulitan yang ia alami, dia
mengutarakannya dan setelah dijelaskan ia mampu menyelesaikan tugas dengan cukup baik.
Ketika dia diganggu oleh temannyA, ia tidak langsung membalas. Namun jika sudah terlalu
berlebihan ia membalasnya, sehinga terjadi perkelahian. Dilihat dari latar belakang keluarganya
Afif tinggal di komplek perumahan, ayahnya tamatan SMA dan ibunya tamatan SMP ,dan
keadaan ekonominya cukup.

Teori psikososial erikson


Menurut psikososial erikson ia membagi perkembangan beberapa tahapan menurut usia
kronologisnya anak. dan pada anak. Dan pada fase anak berumur 7 tahun hingga puberitas, anak
menjadi tekun dan merasa rendah diri. Dan menjelaskan anak anak belajar untuk menjadi
kompeten dan efektif dalam melakukan aktivitas dalam melakukan aktivitas-aktivitas yang
dihargai oleh orang dewasa dan teman sebaya mereka. Jika tidak tercapai, mereka akan mersa
rendah diri.sesuai dengan teori diatas terbukti pada si Afif dia sangat tekun dalam mengerjakan
tugas yang diberikan gurunya jika dia mengerti dengan tugas yang diberikan.tetapi dian akan
memilih diam jika dia tidak mengerti dengan tugas yang diberikan oleh gurunya dia.jika dia
mengerti dengan tugasnya dia akan mampu menjawabnya dengan baik.
Teori Konstruktivisme: Piaget
perkembangan kognitif anak di pengaruhi oleh interaksi lingkungan termasuk
pengasuhan dan juga factor internal si Afif dengan istilah yang di sebut paduan nature yaitu yang
di sebut dengan segala pengalaman yang ia pelajari sehingga perkembangan si afif hanya terjadi
secara pasif Ketika hanya terjadi di dlaam dirinya,yaitu kurang nya interaksi linkungan.dimana
disetiap perkembangan anak anak mulai dari balita sampai dewasa itu ada tahap tahap
perkembngan nya dan berinteraksi sesama lingkungan agar mereka merasa sama dengan yang
lain jadi dari cerita si afif tersebut kurang nya percaya dirim dan bisa dibilang si afif anak yang
bukan sportif.

Teori Sosiokultural Vygotsky


Vygotsky berpandangan bahwa faktor biologi (nature) dan faktor sosial (nuture)
berpengaruh pada perkembangan manusia. Vygotsky juga berpandangan bahwa anak-anak
berkembang secara psikologis dan kognitif melalui interaksi dengan sekitarnya. Vygotsky juga
berpendapat bahwa ada satu kekuatan lain yang mempengaruhi perkembangan yaitu budaya.
Berdasarkan cerita tentang Afif tampak bahwa perilaku Afif ynag pendiam dipengaruhi
oleh faktor sosial (nuture), hal ini karenakan ia tinggal di lingkungan kompleks perumahan.
Seperti yang kita ketahui bahwa orang-orang yang tinggal di kompleks perumahan biasanya
mereka orang yang sibuk, dan jarang berkomunikasi dengan tetangga di lingkungan sekitarnya.
Sehingga Afif jarang berkomunikasi dan berinteraksi seperti bermain bersama dengan
teman/orang-orang yang ada di kompleks, sehingga membentuk pribadi Afif yang pendiam.
Vygotsky juga mengungkapkan konsep Zone of proximal development (ZPD). Hal ini
menunjukkan bahwa bantuan atau pertolongan yang diberikan tidak jauh dari kemampuan anak
saat ini. Dari cerita dapat dilihat bahwa, sebelum guru mendekati Afif dan memberikan bantuan
belajar kepada Afif, Ia tidak dapat menyelesaikan tugas dan memilih diam. Setelah guru
mendekati dan memberikan bantuan bimbingan belajar, Afif dapat menyelesaikan tugas dengan
cukup baik. Dalam hal ini terlihat bahwa bantuan belajar yang diberikan guru dengan
menanyakan kesulitan yang ia alami dapat membangun kemmapuan anak berdasarkan
kemampuan yang telah ia miliki.
Teori Belajar Sosial : Bandura
Teori Belajar Sosial menjelaskan bahwa anak-anak belajar untuk berprilaku tertentu
karena mereka memahami konsekuensi dari perilaku tersebut. Mereka belajar tentang
konsekuensi dari suatu perilaku melalui observasi dan interaksi dengan orang lain. Ada dua
konsep yang penting dalam teori belajar sosial yaitu modelling (anak mengamati dan meniru)
dan self-efficacy (kompetennya diri sendiri).
Saya akan terlebih dahulu mengkaitkan si afif pada konsep pertama pada teori belajar
sosial yaitu modeling (anak mengamati dan meniru) hal ini sangat terlihat jelas pada perilaku si
afif ketika berada dalam kelas sama halnya dengan anak lain pada umumnya. Mungkin saja
memang kelasnya si Afif sebagian besar siswanya kurang aktif dalam setiap pembelajaran yang
membuat si Afif mengamati teman teman sekelasnya yang hanya mengikuti pelajaran tanpa
adanya sanggahan ataupun pertanyaan di dalam proses PBM berlangsung. Kemudian setelah itu
Afif juga meniru apa yang dilakukan teman teman pada umumnya berarti disini Afif menjadikan
teman sekelasnya yang lain adalah modelnya atau sesuatu yang bisa ditirunya
Berikutnya saya juga mengkaitkan si Afif pada konsep kedua yaitu Self-efficacy
(kompetennya diri sendiri). Saya berkesimpulan berdasarkan scenario si afif adalah seseorang
yang memiliki Self-efficacy yang rendah yang mana dalam proses belajar mengajar berlangsung
ia lebih memilih diam jika dia tidak paham dengan pembelajaran. Afif lebih memilih diam yang
berarti dia menyerah dan tidak berusaha mencari pemecahan masalah dalam pelajarannya
tersebut dan menunggu guru untuk bertanya dulu apa atau dimananya dia tidak mengeri dalam
soal tersebut
Teori Sistem Ekologi (Bronfenbrenner)
Menurut teori Bronfenbrenner menjelaskan bahwa faktor dalam diri anak dan
lingkungannya mempengaruhi perkembangan anak. Aspek-aspek lingkungan yang
mempengaruhi perkembangan tersebut dengan mikrosistem ( keluarga dan sekolah), mesositem (
hubungan orang tua dan guru dan tempat tinggal), ekosistem ( industri , aturan dan lingkungan
sekolah), makrosistem ( kebijakan, budaya , agama, dan tradisi). Sesuai dengan teori diatas, Afif
di sekolah dia baik , rajin dan pendiam. Disekolah Afif juga kurang percaya diri, dan Afif
dengan guru kurang terbuka karena terlihat dari pas pembelajaran, Afif tidak paham maka dia
hanya diam saja.
Dilihat dari tempat tinggal nya Afif tinggal di kompleks perumahan, yang biasanya kalau
di kompleks itu anak – anak bermain hanya dengan yang tetangga yang dekat saja. Afif orang
nya pendiam , kemungkinan Afif hanya berinteraksi dengan orang terdekat nya saja dan Afif
juga tidak mau memakai punya orang lain. Dilihat dari didikan orang tua di rumah juga, dia tidak
mau berkelahi atau membalas teman yang menganggunya jika dia tidak merasa kesakitan,
artinya orang tua nya mengajarkan bahwa berkelahi iti tidak baik kecuali diri kita dalam bahaya.
Dan dari didikan orang tua dan guru bahwa amanah itu harus diselesaikan dan dijalankan dengan
baik, hal ini terlihat dari Afif mampu menyelesaikan tugas dari guru dengan cukup baik

Anda mungkin juga menyukai