Anda di halaman 1dari 4

NAMA : DEWI RATNA SAFITRI

NIM : 34201600257

Pengaruh Tipe Kepribadian Introvert terhadap hasil belajar siswa di Kurikulum 2013

Dalam Kurikulum 2013, siswa didesain agar lebih aktif belajar. Pola ini diharapkan bisa mewujudkan pendidikan
berkarakter, berwawasan lokal, serta pola didik yang ceria dan bersahabat. Siswa dituntut untuk bersikap aktif dalam
pembelajaran, bagi siswa ekstrovert mereka tidak masalah akan tuntutan tersebut. Bagaimana dengan siswa yang
berkepribadian introvert? Dimana dia sebagai orang pendiam, pemalu, suka menyendiri, dan bahkan acuh tak acuh
terhadap suasana dikelas ketika pembelajaran berlangsung. Hal tersebut berakibat dengan hasil belajar siswa tersebut.

Kepribadian Introvert adalah kepribadian yang cenderung terfokus pada apa yang ada dalam dirinya, tidak terlalu
peduli dengan keadaan luar dirinya, lebih suka menyendiri, pemalu dan nyaman dengan dunianya sendiri. Orang dengan
kepribadian introvert memiliki kecenderungan jarang berkomunikasi dengan persitiwa diluar, berorientasi pada diri sendiri
dan lebih pendiam. Menurut Jung, perilaku introvert sebagai orang yang pendiam, menjauhkan diri dari kejadian-kejadian
luar, tidak mau terlibat dengan dunia objektif, tidak senang berada di tengah kerumunan banyak orang. Karakter introvert
yang lain adalah pemalu, introspektif, menyukai buku-buku daripada manusia, suka menyendiri dan tidak ramah kecuali
pada teman yang sudah dikenalnya dengan baik. Orang introvert cenderung merencanakan segala sesuatu dengan berhati-
hati sebelum melakukan sesuatu dan cenderung tidak mudah percaya pada kata hati. Mereka tidak menyukai
kegembiraan/keramaian, menganggap semua masalah dalam kehidupan merupakan hal yang serius dan menyukai
kehidupan yang teratur. Mereka selalu menyembunyikan perasaannya, jarang bertingkah agresif dan tidak mudah
kehilangan kesabaran. Orang introvert lebih dapat dipercaya, agak pesimis. Untuk tingkat aktivitas intelektual, orang
introvert maupun ekstrovert mempunyai tingkatan yang sama.
Kepribadian mendasar introvert adalah suatu yang tidak akan bisa diubah. Hal itu sudah menjadi DNA yang ada
pada manusia. Ketika introvert dipaksa dalam suatu lingkungan yang mereka merasa tidak nyaman didalamnya, maka
akan berpengaruh terhadap suasana hati bahkan kinerja siswa disekolah. Tamparan keras khususnya bagi guru dan orang
tua bagaimana agar anak atau siswa dengan kepribadian introvert bisa lebih aktif belajar ketika pembelajaran berlangsung.

Menjadi kekhawatiran sendiri oleh sebagian kalangan masyarakat khususnya orang tua yang memiliki anak
berkepribadian introvert. Yang menjadi kekhawatiran adalah apakah anaknya bisa melewati transisi ini, mereka juga
khawatir apabila berpengaruh terhadap hasil belajar siswa karena tidak bisa mengikuti pembelajaran. Ini merupakan tugas
bagi para guru dan orang tua untuk memberi pengertian terhadap anak tersebut bagaimana bisa bersikap aktif untuk
keberhasilan pembelajaran mereka sendiri dan dengan kaitannya pembelajaran berbasis kurikulum 2013 ini, Sebagai guru
ini merupakan sebuah tantangan yang melingkupi dirinya sebagai seorang professional. Guru musti melakukan pendekatan
terkhusus bagi siswa introvert.

Hal yang harus dilakukan orang tua terhadap anaknya yang introvert adalah menumbuhkan sifat percaya diri
terhadap anaknya, dengan rasa percaya diri yang bagus akan menciptakan kemudahan bagi anak untuk bergaul, berani
menampilkan potensi diri mereka dihadapan teman-temannya bahkan guru, dan yang harus dilakukan orang tua adalah
memotivasi anaknya bagaimana dia bisa bersikap lebih terbuka dan lebih tanggap dengan apa yang terjadi ketika
pembelajaran sedang berlangsung.
Lantas apa yang dilakukan guru untuk menghadapi siswanya yang pendiam? Yang dilakukan guru yakni
pendekatan personal terhadap anak, membangun rasa percaya diri terhadap anak dan hal tersebut seorang guru harus
melakukan hal-hal seperti:

1. Menjalin komunikasi secara individual


Siswa pendiam memang harus mendapat perhatian khusus. Ketika kelas telah usai, cobalah guru melakukan
pendekatan individual dengan topic menarik.
2. Carikan teman yang aktif

Siswa pendiam juga butuh teman untuk mengobrol. Untuk memberikan pancingan pada siswa pendiam agar mau
bicara, ada baiknya Anda mencarikan teman yang lebih aktif darinya. Cobalah sandingkan siswa yang terlihat lebih
aktif di kelas dengan siswa yang pasif. Gunakan otoritas Anda sebagai guru untuk menjadikan mereka teman satu
bangku. Cara ini cukup efektif untuk mendongkrak semangat siswa pendiam untuk mulai terbuka.

3. Himbau Teman Sekelilingnya untuk Tidak Menjauhinya

Tugas guru disini adalah menghimbau teman-temannya agar tidak menjauhinya. Sering-seringlah mengajak siswa yang
pendiam untuk berdiskusi dengan teman-temannya. Dengan begitu, siswa pendiam tersebut akan mau bersosialisasi
dengan teman sekelilingnya.

4. Jalin Kerja Sama dengan Orang Tua

Di sekolah, siswa memang menjadi tanggung jawab guru. Sementara ketika di rumah, siswa akan menjadi tanggung
jawab orang tuanya. Untuk dapat mengembangkan potensi anak, guru dan orang tua siswa harus menjalin kerjasama
yang bagus. Jelaskan pada orang tua siswa bahwa mereka punya peran yang sangat penting dalam membantu anaknya
yang pendiam agar bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah dan lebih aktif dalam kelas.

Punya siswa yang introvert bukanlah akhir dari segalanya atau anda malah melupakan kalau mereka ada. Perlu
seorang guru yang mengajar dengan hati yang mengerti betul bahwa input siswa di kelasnya beragam dan berasal dari
bermacam latar belakang keluarga. Jika bisa mengaktifkan mereka kelas anda akan berubah menjadi kelas yang aktif,
kondusif dan siap melejitkan semua tipe kepribadian.

Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu melihat potensi murid dan mampu membentuk karakter yang baik
bagi anak sehingga diperlukan sikap positif yang guru tunjukkan kepada murid dengan memberi kesempatan murid untuk
berpendapat.

Anda mungkin juga menyukai