Anda di halaman 1dari 5

Peraturan tentang pembinaan dan pengembangan profesi guru PAUD menurut UU No 14

tahun 2005 pasal 32, 33 dan 34 tentang pembinaan dan pengembangan yang berisi tentang
pembinaan dan pengembangan guru meliputi pembinaan dan pengembangan profesi guru
meliputi komptensi pedagogic, kompetensi kepribadian,kompetensi social, dan kompetensi
professional yang dilakukan sesuai jabatan fungsional meliputi penugasan, kenaikan
pangkat dan promosi. Kebijakan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir gueu
diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, atau masyarakat ditetapkan dengan
Peraturan Menteri.

Pemerintah dan pemerintah daerah wajib membina dan mengembangkan kualifikasi


akademik dan kompetensi guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat sehingga mengembangkan
kualifikasi akademik dan kompetensi guru serta Pemerintah dan pemerintah daerah wajib
memberikan anggaran untuk meningkatkan profesionalitas dan pengabdian guru pada
satuan Pendidikan.

Pedoman tentang pembinaan dan pengembangan profesi guru PAUD

Pedoman pembinaan dan pengembangan profesi guru membuat pemerintah membuat


kegiatan tentang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Sesuai dengan amanat
Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, PKB diakui
sebagai salah satu unsur utama selain kegiatan pembelajaran/ pembimbingan dan tugas tambahan
lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah yang diberikan angka kredit untuk
pengembangan karir guru khususnya dalam kenaikan pangkat/jabatan fungsional guru.
Harapannya melalui kegiatan PKB akan terwujud guru yang 3 profesional yang bukan hanya
sekedar memiliki ilmu pengetahuan yang kuat, tuntas dan tidak setengah-setengah, tetapi tidak
kalah pentingnya juga memiliki kepribadian yang matang, kuat dan seimbang.

PKB adalah bentuk pembelajaran berkelanjutan bagi guru yang merupakan


kendaraan utama dalam upaya membawa perubahan yang diinginkan berkaitan dengan
keberhasilan siswa. Dengan demikian semua siswa diharapkan dapat mempunyai
pengetahuan lebih, mempunyai keterampilan lebih baik, dan menunjukkan pemahaman yang
mendalam tentang materi ajar serta mampu memperlihatkan apa yang mereka ketahui dan
mampu melakukannya. PKB mencakup berbagai cara dan/atau pendekatan dimana guru secara
berkesinambungan belajar setelah memperoleh pendidikan dan/atau pelatihan awal sebagai
guru. PKB mendorong guru untuk memelihara dan meningkatkan standar mereka secara
keseluruhan mencakup bidang-bidang berkaitan dengan pekerjaannya sebagai profesi. Dengan
demikian, guru dapat memelihara, meningkatkan dan memperluas pengetahuan dan
keterampilannya serta membangun kualitas pribadi yang dibutuhkan di dalam kehidupan
profesionalnya. PKB ini memiliki beberapa kegiatan diantaranya;

a. Pengembangan Diri

Pengembangan diri adalah upaya untuk meningkatkan profesionalisme diri agar memiliki
kompetensi yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau kebijakan
pendidikan nasional serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni.
Kegiatan tersebut dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional dan teknis atau
melalui kegiatan kolektif guru. Secara rinci penjelasan kedua macam kegiatan dimaksud
sebagai berikut

1. Diklat Fungsional

Diklat fungsional adalah merupakan upaya peningkatan kompetensi guru


dan/atau pemantapan wawasan, pengetahuan, sikap, nilai dan keterampilan
sesuai dengan profesi, yang bermanfaat dalam pelaksanaan tugas. Diklat dapat
dilaksanakan secara tatap muka maupun jarak jauh, diklat jarak jauh dapat dilakukan
dengan korespondensi atau berbasis internet . Jenis diklat dapat berupa
pelatihan, penataran, bimbingan teknis, bimbingan karier, kursus, magang atau bentuk
lain yang diakui oleh instansi yang berwenang.

2. Mengikuti Kegiatan Kolektif Guru


Macam kegiatan tersebut dapat berupa kegiatan-kegiatan seperti mengikuti
kegiatan ilmiah di KKG/MGMP atau organisasai profesi guru. Kegiatan Ilmiah
tersebut dapat berupa penyusunan perangkat kurikulum dan/atau kegiatan
pembelajaran termasuk pembelajaran berbasis teknologi
informasi, penilaian, pengembangan media pembelajaran, dan/atau kegiatan lainnya
untuk kegiatan pengembangan keprofesian guru. Mengikuti
seminar, lokakarya, koloqium, diskusi panel, in house training

b. Karya Inovatif
Karya inovatif adalah karya hasil pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau
seni yang bermanfaat bagi pendidikan dan/atau masyarakat yang terdiri dari (1) menemukan
teknologi tepat guna, (2) menciptakan karya seni, (3) membuat/ memodifikasi alat
pelajaran/peraga dan alat praktikum, dan (4) mengikuti pengembangan penyusunan standar,
pedoman, soal, dan sejenisnya.
IGRA (Ikatan Guru Raudhatul Atfal)

1. Pengertian IGRA

IGRA (Ikatan Guru Raudhatul Athfal) adalah organisasi profesi yang merupakan
wadah pembinaan dan kerjasama antara kepala dan guru Raudhatul Athfal, Bustanul
Athfal, Tarbiyatul Athfal untuk menyamakan visi, misi dan persepsi dalam
penyelenggaraan pendidikan praswekolah dilingkungan Departemen Agama. IGRA
didirikan oleh Kepala dan guru RA, BA, TA se Indonesia pada tanggal 29 Oktober 2002
di Bogor untuk masa yang tidak ditentukan. Pimpinan Organisasi tingkat pusat
berkedudukan di Jakarta. IGRA Berasaskan Islam

2. Tujuan IGRA

a. Menyamamakan visi, misi dan persepsi RA, BA, TA.


b. Memelihara dan mempererat tali silaturrahmi antara kepala dan guru RA, BA, TA.
c. Memelihara dan meningkatka wawasan dan profesionalisme kepala dan guru RA BA
TA.
d. Memelihara dan meningkatkan aktivitas serta dedikasi kepala dan guru RA BA TA.
3. Visi Misi IGRA
Visi : Kreatif, Inovatif, Islami.
MIsi :
a. Meningkatkan Kwalitas Profesionalisme kepala RA dan Guru RA.
b. Menjalin Ukhwah Islamiyah.
c. Menghantarkan generasi yang islami
d. Membantu mengembangkan seluruh potensi anak.
4. Fungsi IGRA

a. Mendorong dan memprakarsa pembaharuan dengan menyelenggarakan usaha dan


kegiatan yang menunjang pelaksanaan proses pembelajaran.
b. Menampung dan menyatukan aspirasi anggota
c. Menyelenggarakan usaha kegiatan ntuk meningkatkan dan memelihara kesejahteraan
anggota.
5. Tugas Pokok IGRA
Untuk mencapai tujuan organisasi sebagai mana tercantum pada pasal 5 IGRA
mempunyai tugas pokok sebagai berikut:

a. Melaksanakan pertemuan dan kegiatan setiap jenjang forum secara berkala dan
berkesinambungan.
b. Mengupayakan terbentuknya RA BA TA dan IGRA di setiap provinsi
c. Mengkoordinasikan pengunaan bahan pelajaran, buku-buku, lagu-lagu dan alat
peraga/bermain.
d. Berperan aktif dalam mengembangkan dan meningkatkan mutu RA BATA.
e. Memelihara dan memupuk iman takwa dan ilmu pengetahuan teknologi anak usia
dini.

6. Sumber Keuangan
Keuangan IGRA di peroleh dari :
a. Iuran anggota
b. ABBN/APBD.
c. Sumbangan yang tidak mengikat
d. Dari usaha – usaha lain yang sah, halal dan tidak bertentangan dengan asas dan
Tujuan Organisasi

http://igrakasongan.blogspot.com/2012/11/visi-dan-misi.html
http://igrabekasikab.blogspot.com/2012/10/anggaran-dasar-ikatan-guru-
raudhatul_620.html

Anda mungkin juga menyukai