Anda di halaman 1dari 19

PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN

LANDASAN DAN ASAS-ASAS


PENDIDIKAN

Yuliwati M.Pd

Mata Kuliah Keahlian dan Ketrampilan (MKK)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


(STKIP) KUSUMA NEGARA JAKARTA
2015
LANDASAN DAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN

Landasan Pendidikan
1. Landasan Filosofis landasan yang berkaitan dengan
makna/hakikat pendidikan yang menelaah masalah-masalah
pendidikan secara filsafat (menyeluruh, konseptual,
sistematis). Pancasila landasan filsafat dalam Sisdiknas.
2. Landasan Sosiologis landasan yang menganalisis ilmiah
tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam
sistem pendidikan. Masyarakat Indonesia landasan sosiologis
dalam Sisdiknas.
3. Landasan Psikologis landasan yang menganalisis tentang
aspek-aspek pribadi, urutan dan karakteristik individu, serta
cara yang tepat untuk mengembangkannya. Perkembangan
Peserta Didik sebagai Landasan Psikologis
4. Landasan Kultural Landasan yang mengembangkan
pendidikan pada konteks kebudayaan sebagai gagasan
dan karya manusia beserta hasil budi. Wujudnya ideal,
kelakuan dan benda/teknologi. Kebudayaan Nasional
sebagai Landasan kultural dalam Sisdiknas

5. Landasan Ilmiah dan Teknologis landasan yang


menganalisis tentang pengetahuan, ilmu pengetahuan
dan teknologi. Perkembangan Iptek sebagai landasan
ilmiah dan teknologi dalam Sisdiknas.
Landasan Filosofis
• Konsep filosofis:
1) Religi dan etika yang bertumpu pada keyakinan
2) Ilmu pengetahuan yang mengandalkan penalaran.
Filsafat berada diantara keduanya.
• Peranan Filsafat dalam Pendidikan:
1) Keberadaan & kedudukan manusia sebagai makhluk
2) Masyarakat & kebudayaannya
3) Keterbatasan manusia yang banyak menghadapi
tantangan; dan
4) Perlunya landasan pemikiran dalam pekerjaan
pendidikan
Landasan Sosiologis
• Ruang lingkup sosiologis:
1) Hubungan sistem pendidikan dengan aspek
masyarakat
2) Hubungan kemanusiaan di sekolah
3) Pengaruh sekolah pada perilaku individu
4) Sekolah dalam komunitas yang mempelajari pola
interaksi
Landasan Psikologis
• Aspek pengembangan manusia:
1) Aspek pribadi; bakat, kemampuan, minat, kekuatan serta
tempo, dan irama perkembangan individu
2) Aspek perbedaan individual; pengalaman, tingkat
perkembangan, perbedaan aspirasi, dan cita-cita
3) Aspek kebutuhan yg harus dipenuhi dan potensi yg harus
dikembangkan.
• Faktor yang bekerja dalam menentukan pola
kepribadian:
1) Bekal hereditas individu
2) Pengalaman awal di keluarga
3) Peristiwa penting dalam hidupnya
ASAS-ASAS POKOK PENDIDIKAN

1. Asas Tut Wuri Handayani


(Ing ngarsa sung tulada, Ing madya mangun karsa,
Tut wuri handayani)
2. Asas Belajar Sepanjang Hayat
(Belajar menyeluruh, berjenjang, dan
berkesinambungan)
3. Asas Kemandirian dalam Belajar
(kegiatan terstruktur, non struktur, dan kegiatan
mandiri)
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN

Idealisme Esensialisme

Realisme Pragmatisme &


Progresivisme

Perenialisme Eksistensialisme
Idealisme
Filsafat idealisme dalam konteks pendidikan memandang
bahwa realitas akhir adalah roh. Pengetahuan yang didapat
atas dasar penginderaan panca indera selalu tidak pasti dan
tidak lengkap.

Filsafat idealisme memandang kesadaran dan isi kesadaran itu


adalah kebenaran sejati. Filsafat idealisme percaya pada
kebijaksanaan abstrak dan terkait langsung dengan pandangan
atas realitas dunia itu ada dalam pikiran seseorang. Percaya
pada ide-ide dan yang ideal yang terus di capai.

Tiga kunci idealisme:


1) Neo-Kantianism
2) Teori Pilihan Rasional
3) Fenomenologi/hermeneutika
Realisme
Filsafat realisme memandang realitas secara dualistik (nyata/fisik &
abstrak/ruhani)
Realitas terdiri dari dua belahan:
1) Subjek yang menyadari dan mengetahui
2) Realita dunia yang menjadi objek pengetahuan manusia.

Prinsip utama realisme:


1) Dunia yang kita lihat adalah nyata
2) Kebenaran kehidupan melalui perkembangan sistematis
3) Pengetahuan nyata dan dapat diasimilasikan oleh manusia
4) Membedakan antara penampakan dan realitas
5) Ada realitas objektif selain dari apa yang disajikan kesadaran
Perenialisme
Filsafat perenialisme didasarkan pada realitas
fundamental tetap berasal dari kebenaran,
(berdoa penting, tapi usaha tidak kalah penting).

Prinsip pendidikan pada perenialisme:


1) Konsep pendidikan bersifat abadi
2) Inti pendidikan mengembangkan kemampuan
berpikir
3) Tujuan belajar mengenal kebenaran abadi &
universal
4) Pendidikan merupakan persiapan bagi
kehidupan yang sebenarnya
5) Kebenaran abadi diajarkan melalui pelajaran-
pelajaran dasar
Esensialisme
Filsafat esensialisme menerapkan prinsip
idealisme dan realisme secara eklektis. Tidak
meleburkannya tetapi menitikberatkan salah
satunya.

Esensialisme lebih mendasarkan pada konteks


material pokok. Membagi pada liberal arts
(pelajaran teoretik) dan practical arts (pelajaran
ketrampilan).
Pragmatisme & Progresivisme
Filsafat pragmatis didasarkan pada terjadinya
perkembangan karena adanya interaksi dengan
lingkungan. Belajar untuk di lakukan, ada perubahan
pada perilaku.

Prinsip Progresivisme:
1) Anak harus bebas berkembang secara wajar
2) Pengalaman langsung adalah cara terbaik
3) Guru menjadi peneliti dan pembimbing kegiatan
belajar
4) Sekolah progresif harus merupakan suatu
laboratorium untuk melakukan reformasi pedagogis
dan eksperimentasi
Eksistensialisme
Filsafat eksistesialisme percaya pada interpretasi pribadi
tentang dunia.
Filsafat yang peduli dengan tanggung jawab untuk
mencari identitas diri dan arti hidup melalui kehendak
bebas, pilihan, dan terpribadi.
Konsep dasar eksistensialisme:
a) Manusia berkehendak bebas
b) Sifat manusia ditentukan oleh pilihan hidupnya
c) Berjuang untuk hidup
d) Keputusan dibuat tanpa stres dan konsekuensi
e) Yakin dengan adanya hal yang tidak rasional dalam
hidup
f) Tanggung jawab dan disiplin
g) Hasrat duniawi semata adalah sia-sia
h) Adanya tindkan ketidakwajaran
LINGKUNGAN PENDIDIKAN

1. Pengertian & Fungsi Lingkungan


Pendidikan
2. Tri Pusat Pendidikan
3. Pengaruh Timbal Balik antara
Tri Pusat Pendidikan Terhadap
Perkembangan Peserta Didik
Semua hal yang mendukung terjadinya
Apa? situasi dan keadaan belajar,
berinteraksi, dan bersosialisasi.

Mengapa? Fungsinya; membantu peserta didik


dalam berinteraksi dengan berbagai
lingkungan sekitar (fisik, sosial, dan
Untuk Apa? budaya).

Bagaimana?
TRI PUSAT PENDIDIKAN
1. Lingkungan Keluarga (In-formal)
Dalam Pembelajaran

(nucleus family & family trees)


2. Lingkungan Sekolah (Formal)
(Pengajaran yang mendidik, Bimbingan,
Pusat sumber belajar, ketrampilan)
3. Lingk. Masyarakat (Non-formal)
(penyelenggara pendidikan, lembaga
kemasy., sumber belajar by design
/dirancang dan utility/dimanfaatkan)
Pengaruh Timbal Balik antara Tri Pusat
Pendidikan Terhadap Perkembangan
Peserta Didik

1) Pembimbingan dalam upaya


pemantapan pribadi yang berbudaya
2) Pengajaran dalam upaya
penguasaan pengetahuan
3) Pelatihan dalam upaya pemahiran
keterampilan.
Keterkaitan Tripusat Pendidikan

PELATIHAN

PENGAJARAN
MASYARAKAT
SEKOLAH
PEMBIMBINGAN

PRIBADI:
JATI DIRI
PENGETAHUAN

KETERAMPILAN KELUARGA

Anda mungkin juga menyukai