Anda di halaman 1dari 20

Mata kuliah Filsafat Pendidikan

FILSAFAT PENDIDIKAN
SEBAGAI SISTEM DAN
SUBSTANSI
Disusun oleh kelompok 1
FLORA FLORENSIA SIMANJUNTAK 1212411031
HONGLI ADRIANA SITANGGANG 1212411046
HOTTUA DININGRAT NAIBAHO 1213111150
IBNATUN SALIS 1213111008
IRMA NURMALITA NABABAN 1212411009
Pendidikan Guru Sekolah Dasar kelas E 2021
SISTEMATIKA PEMBAHASAN
1.
• Pengertian Filsafat Pendidikan

2.
• Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan

3.
• Filsafat Pendidikan sebagai Sistem

4.
• Filsafat Pendidikan sebagai Substansi
1. Pengertian Filsafat
Pendidikan
A. PENGERTIAN FILSAFAT
Istilah “filsafat” dapat ditinjau dari dua segi yang pertama dari segi
etimologis, perkataan filsafat berasal dari bahasa yunani yaitu “philosophia”, yang berarti
“philos”= cinta, suka dan “sophia” = pengetahuan, kebijakan. Sedangkan dari segi
terminologis filsafat berarti ‘alam pikiran’.
Maka, arti Filsafat merupakan pengetahuan dan penyelidikan secara
mendalam dan sungguh-sungguh dengan menggunakan akal budi untuk mengetahui
kebenaran kemudian berusaha mencapai kebijakan dan kearifan.
Menurut ahli Aristoteles Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi
kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika,
ekonomi, politik, dan estetika. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali.
Faktor-faktor pendorong timbulnya filsafat menurut Rinjin

• 1. Manusia merupakan Makhluk yang Berakal Budi


• 2. Manusia Memiliki Rasa Kagum (Thauma) pada Alam Semesta dan Isinya
• 3. Manusia Senantiasa Menghadapi Masalah

Tujuan mempelajari filsafat

• 1. Filsafat memberikan kebiasaan dan kepandaian untuk memecahkan


persoalan-persoalan dalam kehidupan
• 2. Filsafat memberikan pandangan yang luas.
• 3. Filsafat merupakan latihan untuk berpikir sendiri.
• 4. Filsafat memberikan dasar-dasar untuk ilmu-ilmu pengetahuan
Metode filsafat menurut Surajiyo, sebagai berikut:

• 1. Metode Kritis • 7. Metode


. • 2. Metode Intuitif . Fenomenologis

• 3. Metode Skolastik • 8. Metode Dialiktis


. • 4. Metode Geometris .

• 5. Metode Empiris • 9. Metode Neo-psotivisti


• 6. Metode Transendental .
.
B. PENGERTIAN PENDIDIKAN
Diketahui dua istilah yang hampir sama bentuknya dan sering digunakan dalam
dunia pendidikan, yaitu pedagogi dan paedagoiek. Pedagogi berarti pendidikan, Pedagogik
atau ilmu Pendidikan. Maka, pengertian pendidikan adalah usaha sadar yang mendidik dan
terencana untuk membantu perkembangan mendewasakan anak/ diri sendiri agar bermanfaat
bagi kepentingan hidupnya melalui upaya pengajaran, pelatihan, dan penelitian. Menurut
Carter Victor Good bahwa pendidikan mengandung pengertian sebagai suatu:
a. Proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan perilaku yang berlaku
dalam masyarakatnya.
b. Proses sosial di mana seseorang dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang terpimpin
(misalnya sekolah) sehingga ia dapat mencapai kecakapan sosial dan mengembangkan
pribadinya.
Tujuan pendidikan
• 1. Tujuan pendidikan nasional
• 2. Instruksional
• 3. Tujuan pendidikan institusional

Dengan demikian, jelas bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan


dalam upaya memajukan bangsa, terjadi suatu proses pendidikan atau proses
belajar yang akan memberikan pengertian, pandangan, dan penyesuaian bagi
seorang anak untuk mendapatkan ilmu pengetahuannya.
C. PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN

Menurut Imam Barnabid, filsafat


pendidikan merupakan ilmu yang pada 1. Filsafat Konservatif 2. Filsafat
Progressif
hakikatnya merupakan jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan dalam bidang
pendidikan. Baginya filsafat pendidikan
Didasari oleh Filsafat Didukung oleh Filsafat
merupakan aplikasi suatu analisis filosofis idealisme, realisme, pragmatisme dari John
terhadap bidang pendidikan. Brubacher (1950) humanisme (humanisme Dewey, dan Romantic
mengelompokkan filsafat pendidikan pada dua rasional), dan Naturalisme dari
supernaturalisme atau
kelompok besar, yaitu Roousseau.
realisme religius.
2. Ruang Lingkup
Filsafat Pendidikan
2. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan
Ruang lingkup filsafat adalah semua lapangan pemikiran manusia
yang luas atau menyeluruh. Menurut Will Durant, ruang lingkup studi filsafat itu
ada lima: Logika, estetika, etika, politik, dan metafisika (Hamdani Ali, 1986:7-8).
Berikut obyek pemikiran filsafat :
• 1. Permasalahan kehidupan manusia
Makro • 2. Alam semesta
(umum) • 3. Alam sekitarnya

• 1. Merumuskan secara Tegas sifat hakikat pendidikan


• 2. Merumuskan Sifat hakikat manusia sebagai subjek dan objek pendidikan
• 3. Merumuskan secara Tegas hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, agama,
dan kebudayaan.
Mikro • 4. Merumuskan Hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, dan teori
(khusus) pendidikan.
• 5. Merumuskan Hubungan antara negara (ideologi), filsafat pendidikan, dan
politik pendidikan
• 6. Merumuskan Sistem nilai-norma atau isi moral pendidikan yang merupakan
tujuan pedidikan.
Sebagai filsafat umum, filsafat Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam
pendidikan memiliki beberapa sumber pendidikan yang menjadi ruang lingkup
sebagai berikut : pendidikan sebagai berikut :
1. 1. 4.

Manusia(people). Anak didik atau siswa Materi Pendidikan


2. 2. 5.

Sekolah (school) Dasar dan tujuan pendidikan Metode Pendidikan

3. 3. 6.
Pendidik Evaluasi Pendidikan
Lingkungan (environment).
7.

Alat-alat pendidikan
8.

lingkungan sekitar
3. Filsafat Pendidikan
sebagai Sistem
3. Filsafat Pendidikan sebagai Sistem

Istilah sistem barasal dari bahasa Yunani yaitu systema yang berarti “cara,
strategi”. Dalam bahasa Inggris system berarti “ susunan, jaringan, cara”. System juga
diartikan “suatu strategi, cara berpikir atau model berpikir”.
Sementara itu Immegart (1972) mengatakan esensi system adalah suatu
keseluruhan yang memiliki bagian-bagian yang tersusun secara sistematis, bagian-bagian itu
berelasi satu dengan yang lain, serta peduli terhadap konteks lingkungannya.
Pendidikan merupakan sistem terbuka yang dapat melaksanakan fungsinya dengan baik.
Jadi pendidikan sebagai system berada bersama, terikat dan menyatu di dalam hubungan lebih
luas yang terdiri dari tujuh system (filsafat Negara, agama, sosial, kebudayaan, ekonomi,
politik dan demografi).
4. Filsafat Pendidikan
sebagai Substansi
4. Filsafat Pendidikan sebagai Substansi
Secara etimologis dan Anton Bakker istilah substansi berasal dari bahasa latin
sub dan stare, dalam bahasa Yunani hypo dan statis artinya “berdiri di bawah”. Jadi
substansi bersifat in se dan per se,yaitu sesuatu yang berada dalam dirinya sendiri dan
dengan sendirinya.
Konsep substansi sebenarnya ingin menunjukkan tentang sesuatu yang berdiri
sendiri, tidak tergantung pada yang lain yang berada di luarnya dan menjadi tempat
berpijak bagi segala sesuatu yang berada didalam alam semesta yang mengitarinya. Filsafat
pendidikan sebagai substansi akan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada
setiap diri untuk mempertahankan spesialisasi kepakarannya masing-masing.
Kedudukan filsafat pendidikan dalam jajaran ilmu pendidikan adalah
sebagai bagian dari fondasi-fondasi pendidikan. Bahwa filsafat pendidikan perlu
mengetengahkan tentang konsep-konsep dasar pendidikan. Pancasila dan UUD
1945 pendidikan merupakan dasar atau landasan terhadap pelaksanaan
pendidikan.
Kajian pokok dalam paradigma konstruktivisme menurut Weber,
menerangkan bahwa substansi bentuk kehidupan di masyarakat tidak hanya
dilihat dari penilaian objektif saja, melainkan dilihat dari tindakan perorangan
yang timbul dari alasan-alasan subjektif.
Nuansa serta tekanan permasalahan dari waktu ke waktu dapat
berbeda, sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus dalam telaah pendidikan
serta filsafat pendidikan. Maka sudah sewajarnyalah bila studi tentang filsafat
pendidikan dan filsafat Pendidikan sebagai system memperhatikan filsafat
Pendidikan sebagai substansi. Jadi, dalam hal ini telah sepatutnya filsafat
pendidikan dan filsafat Pendidikan sebagai system mengangkat topik tersebut
filsafat Pendidikan sebagai substansi dan materi kajiannya.
KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa Filsafat pendidikan merupakan
ilmu filsafat yang mempelajari hakikat pelaksanaan dan pendidikan dalam rangka menyelesaikan
permasalahan pendidikan. Filsafat pendidikan nasional Indonesia adalah suatu sistem yang mengatur dan
menentukan teori praktek pelaksanaan pendidikan yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh filsafat
hidup bangsa. Pendidikan memiliki ruang lingkup yang luas, karena didalamnya banyak segi-segi atau
yang ikut terlibat baik itu secara langsung maupun tidak langsung.
Pendidikan merupakan sistem terbuka yang dapat melaksanakan fungsinya dengan baik.
Jadi pendidikan sebagai system berada bersama, terikat dan menyatu di dalam hubungan lebih luas dari
system. Filsafat pendidikan sebagai substansi akan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada
setiap diri untuk mempertahankan spesialisasi kepakarannya masing-masing. Dengan mempelajari
filsafat dan filsafat pendidikan dari luar pada hakekatnya adalah upaya untuk memperkaya atau
memperkuat substansi dari pada filsafat pendidikan telah berada pada peringkat lanjut.
Terimakasih!

Anda mungkin juga menyukai