Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

HAKIKAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah


Orientasi Baru Dalam Psikologi Pendidikan
Program Magister Teknologi Pendidikan

Dosen Pengampu: Dr. Hj. Cucu Atikah, M.Pd

Disusun Oleh :
Agam Gunawan
NIM : 7772200035
1B-TP

PROGRAM STUDI PASCASARJANA


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia
yang berfikir bagaimana menjalani kehidupan dunia ini dalam rangka mempertahankan
hidup dalam hidup dan penghidupan manusia yang mengemban tugas dari Sang Kholiq
untuk beribadah.
Manusia sebagai mahluk yang diberikan kelebihan oleh Allah Subhanaha
watta’alla dengan suatu bentuk akal pada diri manusia yang tidak dimiliki mahluk Allah
yang lain dalam kehidupannya, bahwa untuk mengolah akal pikirnya diperlukan suatu
pola pendidikan melalui suatu proses pembelajaran.
Berdasarkan undang-undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 Bab I, bahwa Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Menurut William F Pendidikan harus dilihat di dalam cakupan pengertian yang luas.
Pendidikan juga bukan merupakan suatu proses yang netral sehingga terbebas dari nilai-
nilai dan Ideologi.
Kosasih Djahiri (1980 : 3) mengatakan bahwa Pendidikan adalah merupakan
upaya yang terorganisir, berencana dan berlangsung kontinyu (terus menerus sepanjang
hayat) kearah membina manusia/anak didik menjadi insan paripurna, dewasa dan
berbudaya.
Dari pengertian tersebut bahwa pendidikan merupakan upaya yang terorganisir
memiliki makna bahwa pendidikan tersebut dilakukan oleh usaha sadar manusia dengan
dasar dan tujuan yang jelas, ada tahapannya dan ada komitmen bersama didalam proses
pendidikan itu. Berencana mengandung arti bahwa pendidikan itu direncanakan
sebelumnya, dengan suatu proses perhitungan yang matang dan berbagai sistem
pendukung yang disiapkan. Berlangsung kontinyu artinya pendidikan itu terus menerus
sepanjang hayat, selama manusia hidup proses pendidikan itu akan tetap dibutuhkan,
kecuali apabila manusia sudah mati, tidak memerlukan lagi suatu proses pendidikan.
Pendidikan merupakan upaya yang terorganisir memiliki makna bahwa
pendidikan tersebut dilakukan oleh usaha sadar manusia dengan dasar dan tujuan yang
jelas, ada tahapannya dan ada komitmen bersama didalam proses pendidikan itu.
Berencana mengandung arti bahwa pendidikan itu direncanakan sebelumnya, dengan
suatu proses perhitungan yang matang dan berbagai sistem pendukung yang disiapkan.
Berlangsung kontinyu artinya pendidikan itu terus menerus sepanjang hayat, selama
manusia hidup proses pendidikan itu akan tetap dibutuhkan, kecuali apabila manusia
sudah mati, tidak memerlukan lagi suatu proses pendidikan. Selanjutnya diuraikan bahwa
dalam upaya membina tadi digunakan asas/pendekatan manusiawi/humanistik serta
meliputi keseluruhan aspek/potensi anak didik serta utuh dan bulat (aspek fisik–non
fisik : emosi–intelektual; kognitif-afektif psikomotor), sedangkan pendekatan humanistik
adalah pendekatan dimana anak didik dihargai sebagai insan manusia yang potensial,
(mempunyai kemampuan kelebihan-kekurangannya dll), diperlukan dengan penuh kasih
saying-hangat -kekeluargaan-terbuka-objektif dan penuh kejujuran serta dalam suasana
kebebasan tanpa ada tekanan/paksaan apapun juga.
Konsep pendidikan sudah seharusnya mampu mengantar manusia Indonesia menjadi
manusia yang berbudi luhur. Kehadiran Psikologi sebagai bagian dari penerapan
pembelajaran perlu dikaji lebih dalam.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, saya Menyusun beberapa permasalahan berikut ini:
1. Apa pengertian hakikat psikologi dan pendidikan?
2. Apa pengertian hakikat psikologi pendidikan?
3. Apa tujuan psikologi pendidikan?
4. Apa manfaat psikologi pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hakikat Psikologi


Psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata “Psyche” yang berarti jiwa
atau roh, dan “logos “ yang berarti ilmu pengetahuan. Berdasarkan dari arti perkata
tersebut dapat dimaknai bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa atau
roh yang berarti mempelajari sesuatu yang tidak nampak oleh mata secara langsung.
Secara umum psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia atau dapat
disebut juga ilmu yang mempelajari gejala-gejala jiwa manusia. Menurut Crow & Crow :
psychology is the study of human behavior and human relationship. Dari kata tersebut
jelas bahwa psikologi mempelajari tentang tingkah laku manusia, yakni ilmu yang
mempelajari cara berinteraksi dengan alam luar.
(Kenneth Clark dan George Millter, 1970). Psikologi didefinisikan sebagai studi
ilmiah mengenai perilaku. Ruang lingkupnya mencakup berbagai proses perilaku yang
dapat diamati seperti gerak tangan, cara berbicara, perubahan kejiwaan dan proses yang
hanya dapat diartikan sebagai pikiran dan mimpi. Caplin (Syah, 1997 / hal. 8)
mendefinisikan psikologi sebagai “the science of human and animal behavior, the study
of of the organisme in all its variety and complexity as it responds to the flux and flow of
the physical and social events which make up the environment” (Psikologi adalah ilmu
pengetahuan mengenai perilaku manusia dan hewan, juga penyelidikan terhadap
organisme dalam segala ragam dan kerumitannya ketika mereaksi arus dan perubahan
lingkungan). Sedangkan menurut Richard Mayer, 1981: Psikologi merupakan analisis
ilmiah mengenai proses mental dan struktur daya ingat untuk memahami perilaku
manusia.
Dari pendapat para ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa psikologi adalah
suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia lewat gejala-gejala jiwa
yang tampak dalam dirinya sebagai hasil dari penggunaan segala sesuatu yang ada dalam
dirinya sendiri. Psikologi mempelajari tingkah laku dan pengalaman manusia, tetapi
tingkah laku dan pengalaman manusia sangatlah kompleks, untuk itu para ahli psikologi
tidak hanya mempelajari atau mencoba untuk mengerti tingkah laku manusia secara
sederhana, tetapi berpikir tentang berbagai faktor yang mempengaruhi tingkah laku.
B. Pengertian Hakikat Pendidikan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Syah, 1997 / hal.10) Pendidikan berasal
dari kata “didik”, yang mendapat awal “me” sehingga menjadi “mendidik” artinya
memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya
ajaran, tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS, yakni: Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. John Dewey berpendapat bahwa
pendidikan adalah proses tanpa akhir (education is the process without end). Dan pendidikan
merupakan proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik menyangkut daya
fikir (daya intelektual) maupun daya emosional (perasaan) yang diarahkan kepada tabiat
manusia dan kepada sesamanya.
Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan
tentang pengertian pendidikan yaitu: “Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya
anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada
pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah
mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.”
Dari berbagai defini diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan ialah suatu usaha
yang dilakukan manusia dewasa kepada manusia yang belum dewasa melalui pembelajaran,
pemberian materi agar anak itu dapat menjawab tantangan diluar dan mampu ikut dan aktif
dalam sistem peradaban yang akan datang. Arti lainya yakni agar anak tersebut bisa dan
mampu dalam menjalani hidup kelak dengan ilmu yang didapatnya melalui pendidikan
formal, nonformal maupun informal.

C. Pengertian Hakikat Psikologi Pendidikan


Telah kita bahas mengenai psikologi dan pendidikan secara terang dan jelas apa
itu psikologi apa itu pendidikan. psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-
gejala kejiwaan dan tingkah laku manusia dan pendidikan adalah suatu usaha yang
dilakukan manusia dewasa kepada manusia yang belum dewasa melalui pembelajaran
dan materi-materi yang sesuai dengan usia dan kurikulumnya.
Psikologi pendidikan merupakan sumbangsih dari ilmu pengetahuan psikologi
terhadap dunia pendidikan dalam kegiatan pendidikan pembelajaran, pengembangan
kurikulum, proses belajar mengajar, sistem evaluasi, dan layanan konseling merupakan
beberapa kegiatan utama dalam pendidikan terhadap peserta didik, pendidik, orang tua,
masyarakat dan pemerintah agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara sempurna dan
tepat guna. 
Menurut Barlow (1985) psikologi pendidikan adalah sebuah pengetahuan
berdasarkan riset psikologi yang menyediakan serangkaian sunber untuk membantu
melaksanakan tugas sebagai seorang guru dalam proses belajar mengajar secara lebih
efektif. Definisi psikologi pendidikan yang dikemukakan oleh Barlow tersebut lebih
memberikan tekanan pada sekitar proses interaksi antara guru sebagai pengajar dan siswa
sebagai objek yang belajar didalam kelas. Salah seorang guru besar psikologi University
of New York City, Arthur S. Robert (1998) dalam Muhibbin (1995:12) psikologi
pendidikan merupakan subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori-teori dan
masalah-masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal berikut: Penerapan prinsip-
prinsip dalam kelas, Pengembangan dan pembaruan kurikulum, Ujian evaluasi bakat dan
keterampilan, Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan
pendayagunaan ranah kognitif dan Penyelenggaraan pendidikan keguruan.
Dari pendapat para pakar psikologi diatas, dapat disimpulkan bahwa psikologi
pendidikan merupakan satu kajian ilmiah yang (rasional, sistematis dan empiris) yang
berfokus pada kajian masalah-masalah psikologis dalam mempelajari dan memahami
gejala-gejala psikologis individu, kelompok maupun sosial dalam pelaksanaan proses
pengajaran dan pembelajaran ( interaksi pendidik dengan peserta didik), dan stakeholders
dalam dunia pendidikan. Psikologi pendidikan terutama terfokus pada proses, dimana
informasi, keterampilan, nilai, dan sikap diteruskan dari guru ke siswa ke dalam kelas.
Psikologi pendidikan juga mencoba untuk membantu siswa dengan menerapkan
pengertian metode psikologis untuk menyelesaikan masalah dalam situasi belajar dan
mengajar.

D. Tujuan Psikologi Pendidikan


Adanya masyarakat pendidikan yang menghendaki agar pengajaran
memperhatikan minat, kebutuhan dan kesiapan anak didik untuk belajar, serta
dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan sosial sekolah, sudah tentu keadaan psikologi
anak/peserta didik harus dipelajari. Dengan demikian studi psikologi dalam pendidikan
sangat vital pula. Sehingga dapat dirumuskan beberapa tujuan studi psikologi pendidikan,
antara lain :
a) Untuk membantu para guru dan calon guru, agar menjadi lebih bijaksana dalam
usahanya membimbing anak didiknya dalam hubungannya dengan proses
pertumbuhan belajar.
b) Agar para guru dan calon memiliki dasar-dasar yang luas dalam hal mendidik pada
umumnya, dan dalam bidang keahliannya pada khususnya, sehingga anak didik bisa
bertambah baik dalam cara belajarnya
c) Agar para guru dan calon guru dapat menciptakan suatu sistem pendidikan yang
efisien dan evektif dengan jalan mempelajari, menganalisis, tingkah laku anak didik
dalam proses pendidikan untuk kemudian mengarahkan proses-proses pendidikan
yang berlangsung itu, guna meningkatkan kearah yang lebih baik

E. Manfaat Psikologi Pendidikan


Manfaat mempelajari psikologi pendidikan bagi guru dan calon guru dapat dibagi
menjadi dua aspek, yaitu:
1. Untuk Mempelajari Situasi Dalam Proses Pembelajaran
Psikologi pendidikan memberikan banyak kontribusi kepada guru dan calon
guru untuk meningkatkan efisiensi proses pembelajaran pada kondisi yang berbeda-
beda seperti di bawah ini:
a.) Memahami Perbedaan Individu (Peserta Didik)
Seorang guru harus berhadapan dengan sekelompok siswa di dalam kelas dengan
hati-hati, karena karakteristik masing-masing siswa berbeda-beda. Oleh karena itu
sangat penting untuk memahami perbedaan karakteristik siswa tersebut pada berbagai
tingkat pertumbuhan dan perkembangan guna menciptakan proses pembelajaran yang
efektif dan efisien. Psikologi pendidikan dapat membantu guru dan calon guru dalam
memahami perbedaan karakteristik siswa tersebut.
b.) Penciptaan Iklim Belajar yang Kondusif di Dalam Kelas
Pemahaman yang baik tentang ruang kelas yang digunakan dalam proses
pembelajaran sangat membantu guru untuk menyampaikan materi kepada siswa
secara efektif. Iklim pembelajaran yang kondusif harus bisa diciptakan oleh guru
sehingga proses belajar mengajar bisa berjalan efektif. Seorang guru harus
mengetahui prinsip-prinsip yang tepat dalam proses belajar mengajar, pendekatan
yang berbeda dalam mengajar untuk hasil proses belajar mengajar yang lebih baik.
Psikologi pendidikan berperan dalam membantu guru agar dapat menciptakan iklim
sosio-emosional yang kondusif di dalam kelas, sehingga proses pembelajaran di
dalam kelas bisa berjalan efektif.
c.) Pemilihan Strategi dan Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran didasarkan pada karakteristik perkembangan
siswa. Psikologi pendidikan dapat membantu guru dalam menentukan strategi atau
metode pembelajaran yang tepat dan sesuai, dan mampu mengaitkannya dengan
karakteristik dan keunikan individu, jenis belajar dan gaya belajar dan tingkat
perkembangan yang sedang dialami peserta didik.
d.) Memberikan Bimbingan Kepada Peserta Didik
Seorang guru harus memainkan peran yang berbeda di sekolah, tidak hanya dalam
pelaksanaan pembelajaran, tetapi juga berperan sebagai pembimbing bagi peserta
didik. Bimbingan adalah jenis bantuan kepada siswa untuk memecahkan masalah
yang mereka hadapi. Pengetahuan tentang psikologi pendidikan memungkinkan guru
untuk memberikan bimbingan pendidikan dan kejuruan yang diperlukan untuk siswa
pada tingkat usia yang berbeda-beda.
e.) Mengevaluasi Hasil Pembelajaran
Guru harus melakukan dua kegiatan penting di dalam kelas seperti mengajar dan
mengevaluasi. Kegiatan evaluasi membantu dalam mengukur hasil belajar
siswa. Psikologi pendidikan dapat membantu guru dan calon guru dalam
mengembangkan evaluasi pembelajaran siswa yang lebih adil, baik dalam teknis
evaluasi, pemenuhan prinsip-prinsip evaluasi maupun menentukan hasil-hasil
evaluasi.

2. Untuk Penerapan Prinsip-Prinsip Belajar Mengajar


a.) Menetapkan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran mengacu pada perubahan perilaku yang dialami siswa
setelah dilaksanakannya proses pembelajaran. Psikologi pendidikan membantu guru
dalam menentukan bentuk perubahan perilaku yang dikehendaki sebagai tujuan
pembelajaran.
b.) Penggunaan Media Pembelajaran
Pengetahuan tentang psikologi pendidikan diperlukan guru untuk merencanakan
dengan tepat media pembelajaran yang akan digunakan. Misalnya penggunaan media
audio-visual, sehingga dapat memberikan gambaran nyata kepada peserta didik.
c.) Penyusunan Jadwal Pelajaran
Jadwal pelajaran harus disusun berdasarkan kondisi psikologi peserta didik.
Misalnya mata pelajaran yang dianggap sulit bagi siswa seperti matematika
ditempatkan di awal pelajaran, di mana kondisi siswa masih segar dan semangat
dalam menerima materi pelajaran.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan
psikologi pendidikan berperan dalam membantu guru untu merencanakan, mengatur
dan mengevaluasi kegiatan belajar mengajar di sekolah.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Sebagai catatan penutup, kami menguraikan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Psikologi pendidikan merupakan penerapan prinsip dan metode psikologi untuk mengkaji
perkembangan, belajar, motivasi, pembelajaran, penilaian, dan isu-isu terkait lainnya
yang mempengaruhi interaksi belajar mengajar.
2. Psikologi Pendidikan mengajarkan situasi dan kondisi Dalam Proses Pembelajaran serta
penerapannya dalam pengajaran.
3. Pada hakikatnya, psikologi pendidikan menerapkan konsep-konsep keilmuan
DAFTAR PUSTAKA

Budi Wahyono, Manfaat Guru mempelajari Psikologi


Pendidikan, http://www.pendidikanekonomi.com/2012/05/manfaat-
mempelajari-psikologi.html 

Elva Silviana.(2012). Educational Psychology. Diakses dari: https://prezi.com/sh8bn-


qoepyf/robert-e-slavin-1994-dalam-bukunya-educational-psycholog/elva
silviana

Nisfa ganis.(2013). Psikologi Pendidikan. Diakses dari:


https://nisfaganismefama.wordpress.com/2013/03/18/psikologi-pendidikan/

Rezki Ayana Hikmah.(2014). Tujuan Pembelajaran Psikologi Pendidikan. Diakses


dari :  http://rezkiayanahikmah.blogspot.co.id/2014/04/tujuan-pembelajaran-
psikologi-pendidikan.html?m=1

Yulia Ningsih.(2013). Psikologi pendidikan dan manfaat bagi pendidik. Diakses


dari :http://yuliningsihcool.blogspot.co.id/2013/11/psikologi-pendidikan-dan-
manfaat-bagi.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai