Anda di halaman 1dari 19

aṣ-ṣibyān Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini

Vol.4, No.1, Juni 2019, 1-19


(P) ISSN. 2541-5549 (E) ISSN. 2685-1326

MINAT ORANGTUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK


KE RAUDHATUL ATHFAL
(Penelitian di Kp. Pasir Eurih Ds. MargajayaLebak Banten)

Laelatusi’ah
PIAUD UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
laelatusiah@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini dilatar belakangi dengan minat beberapa masyarakat terutama
orangtua yang berminat dalam menyekolahkan anak ke raudhatul athfal, dalam hal ini
menunjukan bahwa orangtua memiliki minat menyekolahkan anak disekolah yang
berbasiskan keagamaan di Kp. Pasir Eurih Ds. Margajaya Lebak Banten, serta faktor
orangtua menjadikan raudhatul athfal sebagai sarana pendidikan formal dan juga peran
orangtua sebagai pendidik informal bagi anak. Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah: apa yang melatarbelakangi minat orangtua dalam menyekolahkan anak , Faktor-
faktor apa saja yang membuat orangtua memilih Rudhatul Athfal sebagai pendidikan
formal di kp. Pasir eurih dan Bagaimana peran orangtua untuk mendukung minat anak
yang sudah bersekolah di Raudhatul Athfal. Tujuan penelitian ini adalah: untuk
mengetahui yang melatar belakangi minat orangtua dalam menyekolahkan anak ke
Raudhatul Athfal, Untuk mengetahui faktor-faktor orangtua memilih Raudhatul Athfal
sebagai pendidikan formal bagi anak di kp. Pasir eurih ds. Margajaya kec. Cimarga dan
Untuk mengetahui peran orangtua sebagai pendidik informal bagi anak. Metode
penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif deskriptif, data penelitian diperoleh
dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Objek penelitian
adalah anak dan orang tua anak. Teknis analisis data dalam penelitian ini ada beberapa
tahapan diantaranya: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa orangtua berminat menyekolahkan anak
ke raudhatul athfal karena orangtua menganggap bahwa RA mampu memberikan ilmu
agama secara dasar dan jarak yang terjangkau dari rumah. Simpulannya yaitu minat
orangtua dalam menyekolahkan anak ke raudhatul athfal dari tahun ke tahun semakin
mengalami peningkatan dengan baik. Raudhatul athfal dianggap mampu menjadi
penyeimbang pendidikan anak baik pendidikan umum maupun pendidikan agama.
Kata kunci: Minat, Orangtua, Raudhatul Athfal

PARENTS' INTEREST IN SENDING CHILDREN TO RAUDHATUL ATHFAL

(Research in Kp. Pasir Eurih Ds. MargajayaLebak Banten)

Abstract: This research is motivated by the interest of several people, especially


parents who are interested in sending their children to Raudhatul Athfal, in this
case it shows that parents have an interest in sending their children to religious-
Laelatusi’ah MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL

based schools in Kp. Pasir Eurih Ds. Margajaya Lebak Banten, and parental
factors make raudhatul athfal as a means of formal education and also the role of
parents as informal educators for children. The formulation of the problem in this
study are: what is the background of parents' interest in sending their children to
school, what factors make parents choose Rudhatul Athfal as formal education in
kp. Pasir eurih and How is the role of parents to support the interests of children
who are already attending school in Raudhatul Athfal. The aims of this study
were: to find out the background of parents' interest in sending their children to
Raudhatul Athfal, to find out the factors that parents chose Raudhatul Athfal as
formal education for children in kp. Eurih sand, etc. Margajaya district. Cimarga
and To find out the role of parents as informal educators for children. The
research method used is descriptive qualitative method, research data obtained
using observation, interviews and documentation techniques. The object of
research is the child and the child's parents. Technical analysis of data in this
study there are several stages including: data collection, data reduction, data
presentation and drawing conclusions. The results showed that parents were
interested in sending their children to Raudhatul Athfal because parents thought
that RA was able to provide basic religious knowledge and an affordable distance
from home. The conclusion is that parents' interest in sending their children to
Raudhatul Athfal is increasing from year to year. Raudhatul athfal is considered
capable of balancing children's education, both general education and religious
education.
Keywords: Interests, Parents, Raudhatul Athfal

Pendahuluan
1. Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini pada hakikatnya adalah pendidikan yang
diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik secara menyeluruh yang menekankan pada
pengembangan seluruh aspek kepribadiannya.
PAUD dapat diartikan sebagai salah satu bentuk jalur pendidikan dari usia 0-6
tahun , yang diselenggarakan secara terpadu dalam satu program pembelajaran
agar anak dapat mengembangkan segala guna dan kreativitasnya sesuai dengan
karakteristik perkembangannya.
Pendidikan anak harus dimulai sedini mungkin agar perkembangannya tidak
terlewatkan begitu saja dan tidak terlambat. Maka dari itu pendidikan anak usia
dini penting untuk di berikan kepada anak sebagai persiapan menempuh
2
MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL Laelatusi’ah

pendidikan yang tingkatannya lebih tinggi seperti sekolah dasar (SD) (Mukhtar
Latif, 2013).
Satuan pendidikan anak usia dini terdiri dari Taman Kanak-Kanak (TK),
Raudhatul Athfal (RA), kelompok bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA),
dan Satuan PAUD Sejenis (SPS). Pendidikan anak usia dini pada jalur
pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-Kanak (TK), raudhatul athfal (RA),
atau bentuk lainnya yang sederajat.
Raudhatul Athfal sendiri mempunyai arti yang sama dengan TK, yaitu taman
kanak-kanak. Raudhatul Athfal berada dibawah naungan kemenag melalui SK
MENAG, yang dikelola secara profesional oleh guru-guru Raudhatul Athfal
dalam wadah IGRA (Ikatan Guru Raudhatul Athfal). Selain materi umum,
Raudhatul Athfal juga memperkenalkan dasar-dasar ajaran agama islam kepada
anak didiknya, seperti adanya pembiasan-pembiasan membaca doa sebelum
melakukan segala sesuatu dan penghafalan hadits pendek serta adanya pembiasan
praktek berwudhu dan sholat.
Sangatlah diperlukan upaya yang serius dari berbagai pihak untuk
memperbaiki kualitas hidup anak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
memperbaiki kulitas hidup anak adalah dengan meningkatkan minat orangtua.
Meningkatkan minat orangtua merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya
peningkatan kualitas hidup anak dan juga merupakan peningkatan kualitas
sumber daya manusia.
Peran orangtua sangatlah besar bagi pendidikan anaknya, orangtua yang
membimbing dan membimbing sang anak agar menjadi orang yang baik.
Orangtua juga berperan dalam memilihkan sekolah sebagai tempat untuk
mendapatkan pendidikan. Orangtua merupakan pembina pribadi pertama bagi
anak dan merupakan lingkungan pertama yang mengarahkan individu pada
kehidupan bermasyarakat (Zakiah Dardjat, 1976).
Meski sudah banyak orangtua yang menyambut antusias dengan banyak
didirikannya Raudhatul Athfal masih ada beberapa orangtua yang belum
mengetahui Raudhatul Athfal. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat
orangtua dalam menyekolahkan anaknya ke Raudhatul Athfal, salah satu faktor
yang paling mempengaruhi adalah faktor pendidikan orangtua itu sendiri. Saat ini
banyak orangtua yang menyekolahkan anak ke Raudhatul Athfal tapi mereka
sendiri belum memahami pentingnya pendidikan di Raudhatul Athfal sendiri itu
apa, banyak dari orangtua yang menyekolahkan anaknya ke Raudhatul Athfal
hanya karena mengikuti tetangga nya yang lain saja.

3
Laelatusi’ah MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL

Minat sendiri adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu yakni
orang, aktivitas, atau situasi yang menjadi objek minat dengan disertai perasaan
senang dan rasa suka serta rasa tertarik yang dapat di manifestasikan melalui
partisipasi dalam suatu aktivitas.
Berdasarkan hasil praobservasi yang peneliti lakukan, peneliti melihat bahwa
di kp. Pasir eurih ini terdapat 2 sekolah yang berbasis Penddikan Anak Usia Dini
(PAUD) dalam bentuk formal yaitu Taman Kanak-Kanak dan Raudhatul Athfal,
namun yang menarik perhatian adalah kuantitas antara Raudhatul Athfal dengan
Taman Kanak-Kanak ini dapat dibilang cukup jauh, sehingga menimbulkan
pertanyaan bagi peneliti ada apa dengan Raudhatul Athfal ini, mengapa orangtua
menyekolahkan anak di Raudhatul Athfal dan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhinya.
Berdasarkan hal tersebut peneliti bermaksud untuk menggali lebih dalam
mengenai berminatnya orangtua menyekolahkan anaknya ke RA dengan
mengangkat judul: “Minat Orangtua Dalam Menyekolahkan Anak Ke
Raudhatul Athfal di Kampung Pasir eurih Desa Margajaya Kecamatan
Cimarga-Lebak.”
2. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dipaparkan pada rumusan masalah, tujuan
penulis dalam penelitian ini adalah: Untuk mengetahui yang melatarbelakangi
minat orangtua dalam memasukkan anaknya ke Raudhatul Athfal di Kp. Pasir
Eurih Ds. Margajaya Kec. Cimarga, Untuk mengetahui faktor-faktor orangtua
memilih Raudhatul Athfal sebagai pendidikan formal bagi anak di Kp. Pasir Eurih
Ds. Margajaya Kec. Cimarga dan Untuk mengetahui peran orangtua dalam
mendukung minat anak yang sudah bersekolah di Raudhatul Athfal.
Metode
Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif, penelitian
kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang
apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan, dan lain-lain secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk
kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, lexy j, 2011).
Metode penelitian kualitatif adalah metode yang berdasarkan pada filsafat
postpositivisme, sedangkan untuk meneliti pada objek alamiah, dimana peneliti
adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara
triangulasi (gabungan). Analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil
penelitian lebih menekankan makna daripada generalisasi (Sugiyono, 2011).

4
MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL Laelatusi’ah

Adapun tujuan penelitian kualitatif deskriptif adalah untuk membuat gambaran


secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah
tertentu. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui yang melatarbelakangi
orangtua menyekolahkan anak di Raudhatul Athfal di kampung pasir eurih.
1. Lokasi Penelitan
Penelitiann dilaksanakan di kampung pasir eurih desa Margajaya kecamatan
Cimarga kabupaten Lebak provinsi banten. Dipilihnya kampung ini karena
adanya kesesuaian dengan masalah yang diangkat oleh penulis melihat
banyaknya orangtua yang menjadikan Raudhatul Athfal sebagai tempat
pendidikan formal pertama bagi anak.
2. Tekhnik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan data.
Oleh karena itu teknik penelitian yang penulis gunakan untuk mengumpulkan
data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dijelaskan sebagai
berikut :
Observasi
Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para peneliti hanya dapat
bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang
diperoleh (Sugiyono, 2011). Observasi ini dilakukan sendiri oleh peneliti guna
pencatatan data yang diperlukan.
Observasi langsung ini dilakukan peneliti untuk mengoptimalkan data
mengenai minat orang tua menyekolahkan anak ke Raudhatul Athfal, faktor
orang tua menjadikan Raudhatul Athfal sebagai sarana pendidikan formal juga
peran orangtua sebagai pendidik informal bagi anakdi kampung pasir eurih
desa margajaya kecamatan cimarga.
Wawancara
Wawancara merupakan sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara
dengan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang akan
diteliti untuk memperoleh informasi dari responden yang di wawancara.
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara lisan
terhadap responden, dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah
disediakan.
Peneliti menggunakan pedoman wawancara semi struktural, menanyakan
pertanyaan yang sudah terstruktur (ditulis), kemudian memperdalam untuk
mendapatan keterangan lebih lanjut, hal ini dimaksudkan agar pembicaraan
dalam wawancara lebih terarah dan fokus pada tujuan yang dimaksud dan

5
Laelatusi’ah MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL

menghindari pembicaraan yang terlalu melebar. Melalui wawancara ini maka


akan diperoleh data sebagai berikut:
1) Latar belakang minat orangtua menyekolahkan anak Ke Raudhatul Athfal
2) Faktor-faktor yang membuat orang tua menjadkan Raudhatul Athfal sebagai
sarana pendidikan formal
3) Peran orang tua sebagai pendidik informal bagi anak.
Dokumentasi
Dokumentasi adalah mengumpulkan sejumlah dokumen yang diperlukan
sebagai bahan data informasi sesuai dengan masalah penelitian, seperti peta,
data statistik, jumlah dan nama pegawai, data sswa, data penduduk; grafik,
gambar, surat-surat, foto, akte dan sebagainya (Danial Endang, 2010).
Dokumentasi dilakukan terhadap orangtua yang menyekolahkan anaknya di
Raudhatul Athfal juga kegiatan beberapa anak selama dirumah.
3. Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan dengan menggunakan teknis analisis
data yang dikemukakan oleh miles dan huberman yang mencakup reduksi data
(data reduction), penyajian data (data display) dan kesimpulan atau verifikasi
(conclusion drawing). Model interaktif dalam analisis data dapat ditunjukan
sebagai berikut (Sugiyono, 2009).

Gambar 3.1
Model Interaktif Miles dan Huberman
Dalam proses analisis interaktif peneliti bergerak secara aktif di keempat
sumbu kumparan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan
kesimpulan. Sebuah proses yang berulangg-ulang dan berlanjut secara terus
menerus. Kegiatan tersebut berlangsung selama dan setelah proses
pengambilan data berlangsung. Model interaktif terdiri atas beberapa tahap
diantaranya:

6
MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL Laelatusi’ah

Pengumpulan Data
Dalam proses analisis data interaktif kegiatan yang pertama adalah proses
pengumpulan data. Pada tahap ini, peneliti mengmpulkan data mengenai
berbagai informasi yang diperlukan dalam proses penelitian.
Reduksi Data
Reduksi data pada penelitian ini bertujuan untuk mempermudah
pemahaman peneliti terhadap data yang telah terkumpul dari hasil penelitian.
Dalam hal ini, peneliti akan mengumpulkan informasi melalui wawancara
dengan responden serta dari informasi lain mengenai minat orang tua dalam
menyekolahkan anak ke Raudhatul Athfal agar dapat mengkaji penelitian
dengan detail. Dengan demikian data yang telah di reduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya.
Penyajian Data
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat,bagan hubungan antar kategori, dan sejenisnya.dengan
menampilkan data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.
Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan atau verifikasi dalam penelitian ini merupakan hasil dari
penelitian yang telah dilaksankan dalam bentuk pernyataan yang singkat dan
mudah dipahami.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada hasil penelitian ini, peneliti akan fokus membahas pada minat orangtua
dalam menyekolahkan anak ke Raudhtaul Athfal di Kp. Pasir Eurih Ds.
Margajaya Kec. Cimarga Lebak Banten. Dimana data tersebut peneliti dapatkan
dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi untuk mengambil suatu
keputusan yang objektif dan berfungsi sebagai fakta. Berikut ini hasil observasi
dan wawancara kepada lima orangtua anak yaitu ibu Maenaroh, ibu Sumiati, ibu
Nurhasanah, ibu Dwi Wulandari dan ibu Iin Madaniah yang akan diteliti dan satu
orang kepala sekolah Raudhatul Athfal yaitu ibu Mamah Fatimah sebagai
informan.
Latar Belakang Minat Orangtua Menyekolahkan Anak Ke Raudhatul
Athfal Di Kp. Pasir Eurih Ds. Margajaya Kec. Cimarga Lebak Banten
Minat adalah kekuatan yang dapat mendorong seseorang untuk
meperhatikan, merasa tertarik, dan merasa senang terhadap sesuatu dengan
kemauannya sendiri, untuk mengetahui lebih jelasnya bagaimana minat orang

7
Laelatusi’ah MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL

tua dalam menyekolahkan anak ke raudhatul athfal di Kp. Pasir Eurih Ds.
Margajaya Kec. Cimarga Lebak Banten.
Terkait alasan orang tua yang menyekolahkan anak ke Raudhatul Athfal
orang tua ingin anak mendapatkan pendidikan agama sedari dini. Seperti hasil
wawancara dengan ibu Dwi Wulandari orang tua dari Rakha mengatkan
bahwa:
“alasan pertama saya menyekolahkan anak adalah sudah pasti agar anak
mendapatkan ilmu dan juga menyekolahkan anak ke raudhatul athfal karena
agar rakha ini bisa mendapatkan ilmu agama lebih banyak lagi,kedua agar
anak bisa terbiasa dengan dunia sekolah sehingga saat nanti melanjutkan di
sekolah dasar anak tidak merasa kaget.”

Sedangkan hasil wawancara dengan ibu sumiati orangtua dari mustafidah


mengenai minat menyekolahkan anak mengatakan bahwa:
“karena usia anak sudah bisa dibilang pas untuk sekolah PAUD, juga
kebetulan dekat rumah ada Raudhatul Athfal dan tetangga pun sebelumnya
beberapa orang menyekolahkan anaknya di Raudhatul Athfal ini.”

Ibu nurhasanah orangtua dari raihan menambahkan bahwa belaiu


menyekolahkan anaknya ke raudhatul athfal ini salah satunya adalah karena
banyak teman sebaya dengan anaknya bersekolah di lembaga PAUD terutama
di Raudhatul Athfal, seperti yang beliau katakan “karena teman-teman
seusianya juga sudah sekolah, maka anak saya pun saya sekolahkan agar
mendapatkan pendidikan sedari kecil juga terutama pendidikan agama.” Hasil
wawancara tersebut menyatakan bahwa orang tua tertarik untuk
menyekolahkan anaknya ke Raudhatul Athfal, karena sebagaimana yang
disampaikan oleh ibu nurhasanah bahwa banyak anak usia yang sebaya dengan
anaknya sudah mulai bersekolah beliau merasa sudah seharusnya anak usia
dini mendapatkan penddikan sedari dini pula.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat di pahami bahwa Raudhatul
Athfal dianggap sebagai tempat penanaman nilai agama secara dasar bagi
anak. Nilai keagamaan yang umum dikenal oleh orangtua bagi anak adalah
anak mampu menghafal doa-doa pilihan dan setiap minggunya terdapat
praktek sholat yang rutin dilakukan oleh pihak sekolah. Seperti wawancara
dengan ibu nurhasanah orangtua dari reihan yang mengatakan bahwa “ saya
ingin anak bisa menghafal seperti doa-doa pilihan doa sehari-hari tidak hanya
baca tulis dan menghitung saja, seperti misal ketika akan makan ia berdoa
dulu, sebelum tidur doa dulu” . Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara
dengan ibu maenaroh orangtua dari nasrudin yang mengatakan bahwa:

8
MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL Laelatusi’ah

“sebenarnya di Raudhatul Athfal ini tidak seperti di sekolah PAUD yang


pada umumnya seperti TK, di Raudhatul Athfal ini anak diajarkan doa
sehari-hari dan iqra juga jadi bisa dia pakai dalam kehidupan sehari-hari.”

Faktor-faktor Yang Menjadikan Raudhatul Athfal Sebagai Sarana


Pendidikan Formal Bagi Anak
Ibu iin madaniah orangtua dari khaira mengatakan bahwafaktor yang
menjadikan raudhatul athfal sebagai sarana pendidikan formal bagi anak
adalah karena dirasa di raudhatul athfal tidak hanya mendpatkan pendidikan
secara umum, seperti yang beliau sampaikan “seperti yang saya katakan tadi,
saya ingin anak juga mendapatkan pendidikan tentang agama karena
pembelajaran agama harus sudah mulai ditanamkan pada anak sedari dini pun
raudhatul athfal mencakup keduanya pendidikan umum dan agama.”
Ibu nurhasanah orangtua dari reihan berpendapat mengenai faktor yang
menjadikan raudhatul athfal salah satu diantara nya karena jarak sekolah yang
dekat seperti yang beliau sampaikan “karena jarak sekolah dan rumah yang
lumayan dekat dan juga dirasa sangat perlu bagi anak untuk mendidikan
pendidikan sedari dini.” Hal yang hampir serupa disampaikan pula oleh ibi
maenaroh selaku orangtua dari nasrudin beliau mengatakan “karena jarak
sekolah yang terjangkau dari rumah dan agar anak mendapatkan pendidikan
agama, supaya anak tidak hanya sekedar bermain-main saja dirumah jadi di
sekolahkan ke raudhatul athfal.”
Biaya di Raudhatul Athfal menjadi alasan lain bagi minat orangtua
menyekolahkan anak di Raudhatul Athfal, hal ini dikarenakan biaya sekolah di
Raudhatul Athfal yang jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan sekolah
lain hal tersebut tergambar dari hasil wawancara dengan ibu sumiati orangtua
dari mustafidah sebagai berikut: “sebelumnya kakaknya juga bersekolah di
Raudhatul Athfal yang sama maka adiknya pun mustafidah ini saya sekolahkan
di Raudhatul Athfal ini juga, selain anak mendapat ilmu agama biaya
disekolah ini pun sangat terjangkau bagi saya pribadi” . Hal yang hampir
serupa disampaikan oleh ibu dwi wulandari yang mengatakan bahwa: “ untuk
biaya sendiri berbeda antara Raudhatul Athfal dengan sekolah lain,menurut
saya di Raudhatul Athfal biayanya lebih ringan, mungkin karena Raudhatul
Athfal dibantu oleh kementrian agama.”
Peningkatan yang di rasakan oleh orangtua terhadap anak ketika sudah
bersekolah di Raudhatul Athfal diantaranya orang tua anak mengatakan
terdapat beberapa peningkatan dan perbedaan ketika anak sebelum sekolah di
Raudhatul Athfal dan ketika sudah bersekolah di Raudhatul Athfal hal ini

9
Laelatusi’ah MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL

disampaikan oleh ibu nurhasanah orangtua dari raihan yang mengatakan


bahwa:
“alhamdulillah setelah anak sekolah di Raudhatul Athfal ini anak sudah ada
kemajuan, anak saya sendiri dulunya cengeng dia paling tidak bisa
ditinggalkan dan lumayan susah beradaptasi dengan orang di sekitarnya,
tapi setelah bersekolah alhamdulillah sekarang reihan sudah mulai ada
keberanian sudah tidak cengeng juga kemudian sudah bisa menghafal doa-
doa pendek juga.”
Ibu Iin Madaniah selaku ibu dari khaira mengatakan bahwa: “dulu ketika
awal-awal sekolah sebelum ada corona seperti sekarang dan sebelum belajar
dirumah anak sekolah seperti biasa awalnya anak saya ini khaira tidak
ditinggalkan ketika sedang bersekolah harus selalu ditunggu di depan kelasnya
bahkan kadang harus sampai masuk ke dalam kelas, tapi beberapa minggu
setelahnya ia jadi mulai mau di tinggalkan, sekarang pun meski belajar di
rumah ia terlihat jadi semakin lancar dalam mengaji terutama dalam mengenal
huruf hijaiyah dan pelan-pelan sudah mulai bisa mandiri.”
Peran Orang Tua Sebagai Pendidik Informal Bagi Anak

Reihan dan nasrudin ketika akan pergi sekolah


Sebelum pandemi covid-19 melanda indonesia seperti sekarang ini anak
biasanya pergi kesekolah dengan menggunakan seragam setiap hari untuk
mengikuti pembelajaran dari pagi hari mulai pukul 08.00 wib sampai pukul
11.00 wib, gambar diatas merupakan hasil dokumentasi dari orangtua anak
sebelum adanya pandemi seperti sekarang ini yang mengharuskan anak belajar
dari rumah.
Terdapat beberapa dampak yang dirasakan dalam masa pandemi seperti
sekarang ini, seperti yang telah diketahui bahwa pandemi covid 19 sendiri di
indonesia sudah ada sejak setahun belakangan lalu keadaan ini mengaharuskan
orang-orang untuk bekerja dari rumah dan bagi anak sekolah pun tidak ada
pertemuan tatap muka untuk melakukan kegiatan belajar mengajar semua
dilakukan secara onlineatau biasa disebut daring, lalu bagaimana peran orang
tua untuk mengahdapi situasi seperti ini.

10
MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL Laelatusi’ah

Sebenarnya meski tidak ada pandemi covid-19 ini pun orangtua tetaplah
mempunya kewajiban untuk memberikan pendidikan dirumah pada anak atau
disebut juga dengan pendidikan informal dalam keluarga yang biasa disebut
pengasuhan, meliputi perawatan atau pemeliharaan fisik dan pendidikan.
Pendidikan yang biasa dilakukan pada anak usia dini ole orangtua biasanya
anak diberikan pembiasaan.
Ibu iin madaniah orangtua dari khaira mengatakan bahwa pemnbasan yang
sudah harus ditanamkan kepada anak sejak dini paling penting adalah
pendidikan agama sepertiyang beliau sampaikan “pembiasaan paling utama
sebenarnya adalah menanamkan pembiasaan sholat, biasanya dimulai dari
ajakn sholat bersama, pembiasaan dan penanaman pendidikan lainnya yang
saya terapkan adalah rasa tanggung jawab pada diri anak contoh pembiasaan
rasa tanggung jawab adalah dengan cara diajaknya membereskan mainan ke
tempat semula.”
Ibu maenaroh orangtua dari nasrudin mengatakan bahwa “salah satu contoh
pembiasaan yang saya terapkan terhadap anak adalah sikap sopan santun
seperti mengajarinya untuk mengatakan kata maaf, tolong, terimkasih dan
permisi karena menurut saya hal kecil seperti ini saja sudah perlu ditanamkan
sedari anak usia dini agar kelak ketika adapapun ia menggunakan kalimat itu
karena terbiasa dan itu kebiasaan yang baik.” Hal yang hampir
seruadisampaikan juga oleh ibu dwi wulandari orangtua dari rakha mengenai
pembiasaan yang ditanamkan kepada anak beliau mengungkapkan bahwa:
“ketika anak dirumah biasanya hal yang paling mudah untuk dijadikan
pembiasaan kepada anak adalah mengajak dan mengajarkannya untuk
melaksanakan sholat, karena dirasa hal yang terlihat sepele seperti ini
sangat penting mulai ditanamkan kepada anak sedari dini, juga penanaman
rasa sopan santun terhadap yang lebih dewasa maupun lebih kecil darinya.”

Rakha ketika belajar iqra untuk tugas dari sekolah dengan ibunya
Gambar di atas menunjukan salah satu contoh penanaman pembiasan pada
anak yaitu penanaman rasa tanggung jawab yang dimana diatas rakha
mempunyai tugas dari sekolah kemudian ibunya menemaninya untuk
menyelesaikan tugas terseb Mengenai penaman pembiasaan dalam pendidikan
11
Laelatusi’ah MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL

informal dalam keluarga ibu sumiati orangtua dari mustafidah mengatakan


bahwa:
“biasanya ketika dirumah anak dibiasakan untuk saling tolong menolong
dengan orang-orang yang ada disekitarnya, juga dibiasakan untuk mengaji
yang biasanya dilakukan setelah magrib dan ada gurunya sendiri namun
masih disekitar rumah.” Serupa dengan yang dikatakan oleh ibu sumiati,
ibu nurhasanah orangtau dari reihan mengatkan bahwa “biasanya dirumah
anak diajarkan untuk melakukan sholat 5 waktu karena anak saya laki-laki
maka diajarkan untuk melakukan sholat jama`ah di mesjid dekat rumah
dan itu dilakukan bersama bapaknya, pembiasaan dan pendidikan lainnya
yang biasa dilakukan adalah mengaji setelah magrib dan saya sendiri yang
mengajarinya langsung.”

Melihat dari beberapa hasil wawancara di atas dengan orangtua anak


mengenai pembiasaan dan penanaman pendidikan informal pada anak
kedepannya akan mengahasilkan efek yang baik pada anak apabila penanaman
pendidikan informal dalam keluarga yang diberikan orangtua baik dan benar
karena hasil pendidikan yang diperoleh anak dalam keluarga menentukan
pendidikan anak selanjutnya, baik disekolah maupun di masyarakat. Perlu
diketahui juga bahwa pendidikan informal adalah jenis proses pendidikan yang
spontan yang tidakk terikat ruang dan waktu.
Wawancara dengan Kepala Sekolah Raudhatul Athfal
Penulis mengumpulkan data melalui wawancara kepada informan yaitu
kepala sekolah Raudhatul Athfal. Ada beberapa hal yang peneliti dapatkan
berdasarkan hasil penelitian di lapangan tentang minat orangtua
menyekolahkan anak ke Raudhatul Athfal serta apa saja yang terjadi dan ada di
Raudhatul Athfal.
Wawancara dengan kepala sekolah Raudhatul Athfal ibu mamah fatimah
mengenai minat orangtua menyekolahkan anak ke Raudhatul Athfal,
sebenarnya antusiasme masyarakat khususnya orangtua untuk menyekolahkan
anak sudah ada sejak pertama kali Raudhatul Athfal didirikan yaitu tepatnya
pada tanggal 10 juli 2006, namun ada beberapa ke kekhawatiran yang
membuat orangtua ragu dalam menyekolahkan anak hal tersebut tergamabar
dari hasil wawancara sebagai berikut:
“Respon masyarakat saat itu cukup baik, hanya saja saat itu orangtua masih
ragu untuk menyekolahkan anak bukan tidak mau tetapi orangtua merasa
khawatir dalam hal pembiayaan, karena waktu 2006 mungkin masih belum
familiar sekolah berbasis PAUD seperti ini, biasanya anaklangsung
memasuki jenjang sekolah dasar saja, maka dari itu orangtua pun berpikir
bahwa mungkin biaya di Raudhatul Athfal ini akan sangat mahal, maka
kebanyakan orangtua khawatir dalam hal tersebut pada waktu itu, karena
bagi kebanyakan orangtua sekolah-sekolah berbasis PAUD seperti ini
hanya ada di kota saja dan pembiayannya pun akan mahal.”

12
MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL Laelatusi’ah

Wawancara di atas dapat dikatakan bahwa awalnya orangtua menilai bahwa


pendidikan di Raudhatul Athfal ini hanya untukorang-orang di kota saja dan
hanya bagi kalangan menengah keatas sehingga menimbulkan keraguaan
terhadap orangtua anak, lalu setelah beberapa tahun karena jaman pun semakin
modern ternyata antusiasme minat orangtua menyekolahkan anak semakin
mengalami peningkatan, hal ini disampaikan oleh ibu mamah fatimah sebagai
berikut:
“Alhamdulillah, karena adanya perkembangan jaman jadi orangtua yang
rumahnya berada disekitar Raudhatul Athfal pun minatnya semakin tinggi
karena mereka (orangtua) merasa bahwa pentingnya menyekolahkan anak di
Raudhatul Athfal dan biayapun bisa dijangkau, untuk masalah biaya standar
lalu anak yang sudah sekolah pun mengalami perkembangan baik dalam hal
kemandirian dan lainnya, bahkan kami pihak sekolah menerima laporan bahwa
guru di Sekolah Dasar (SD) pun tidak terlalu kewalahan mengajar anak lulusan
dari Raudhatul Athfal ini, yang pada akhirnya mengubah mindset orangtua
bahwa sebelum anak masuk SD alangkah lebih baiknya di sekolahkan di
Raudhatul Athfal terlebih dahulu.”

Untuk dapat menarik minat orangtua dilakukan beberapa cara, karena


seperti yang diketahui pendidikan anak usia dini sangat penting untuk
dilakukan guna mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak, ibu mamah
fatimah pun menyampaikan bahwa ada beberapa trik yang dilakukan sekolah
seperti berikut:
“Ada trik tersendiri bagi kami selaku pihak sekolah untuk menarik minat
orangtua, yang pertama kami membebaskan biaya pendaftaran untuk
seragam kami menggunakan sistem cicilan, tapi bagi anak yatim kami
gratiskan semuanya dari awal masuk hingga mereka lulus nantinya, untuk
bayaran bulanan pun kami menggunakan sistem cicilan perhari, kenapa
kami menggunakan sistem ini karena menurut kami jika bayaran langsung
dibayar full perbulan akan sangat berat, bayaran perhari pun menyesuaikan
kehadiran anak saja jika hari itu anak hadir maka bayar pun sebaliknya,
namun bagi mereka yang mungkin hari itu tidak ada uang namun anaknya
ingin tetap bersekolah dan belajar kami mempersilahkan saja karena kami
pun tidak akan menagihnya, yang terpenting anak ingin belajar. Jadi jika
bayarannya dibuat perhari se perti ini orangtua pun merasa ringan untuk
pembayaran. Di sekolah juga jika pembelajaran normal setiap harinya ada
pembelajaran iqra dan setiap minggu ada pembiasaan penghafalan surat
pendek ataupun do`a sehari-hari juga praktek sholat yang membuat nilai
tambah juga untuk orangtua yang menyekolahkan anak disini.”
Diketahui bahwa sekolah melakukan beberapa upaya agar orangtua
berminat menyekolahkan anak mulai dari dibebaskannya biaya pendaftaran
hingga pembayaran bulanan yang dapat dilakukan secara dicicil perhari, juga
adanya pembiasaan seperti adanya pembelajaran iqra, pembiasaan praktek
sholat dan juga penghafalan surat pendek maupu do’a sehari-hari, lalu
bagaimana pandangangan sekolah terhadap orangtua apakah hal tersebut juga

13
Laelatusi’ah MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL

di terapkan kepada anak oleh orangtua, ibu mamah fatimah menjelaskan


bahwasannya:
“Melihat dari beberapa laporan orangtua juga melihat langsung terhadap
orangtua yang rumahnya masih bertetangga dengan kami sebenarnya
sebagian orangtua sudah menerapkan pembiasaan semacam mengaji iqra
dan shalat ini di rumah kepada anak semennjak anak bersekolah
diRaudhatul Athfal, bahkan ada beberapa orang yang justru sudah
memberikan pembiasaan tersebut sebelum anak memasuki sekolah
Raudhatul Athfal, namun masi ada bebrapa orangtua yang belum
menerapkan pembiasaan tersebut yang justru menitik beratkan hal tersebut
kepada kami selaku pihak sekolah. Ada juga orangtua yang mengatakan
bahwa sikap anaknya di sekolah dengan dirumah sangat berbeda ketika di
sekolah anak bisa aktif dan mandiri namun ketika dirumah sebaliknya.”

Pihak sekolah juga mengatakan bahwa untuk menarik minat orangtua untuk
menyekolahkan anak di Raudhatul Athfal mereka tidak pernah membuat
banner ataupun brosur dan sejenisnya, hal ini disampaikan oleh ibu mamah
fatimah bahwa
“karena kami sendiri tidak pernah membuat brosur ataupun melakukan
door to door, orangtua yang menyekolahkan anaknya di Raudhatul Athfal
kami pure karena tau dari orang lain atau melihat anak yang sudah Sekolah
Dasar dan orangtuanya mengatkan bahwa sebelumnya sekolah di Raudhatul
Athfal, kami pun dari pihak sekolah selalu mengatakan kepada orangtua
bahwa jika memang ada saudara maupun tetangga yang berminat
menyekolahkan anak di Raudhatul Athfal ceritakan saja apa-apa yang ada
di Raudhatul Athfal ini baik dari segi kualitas, kuantitas maupun sarana dan
prasarana.”

Mengandalkan terhadap kepercayaan orangtua yang sudah menyekolahkan


anak di Raudhatul Athfal dan prestasi yang anak dapatkan di Sekolah Dasar
setelah lulus bersekolah di Raudhatul Athfal sehingga masyarakat maupun
orangtua dapat melihat sendiri hasil dari menyekolahkan anak di Raudhatul
Athfal bagi pihak sekolah dirasa cukup untuk menarik minat orangtua
dibandingkan untuk membuat brosur maupun banner.
Pembahasan
Latar Belakang Minat Orangtua Menyekolahkan Anak Ke Raudhatul
Athfal Di Kp. Pasir Eurih Ds. Margajaya Kec. Cimarga Lebak Banten
Hampir semua orangtua ingin anak memiliki dan mendapatkan ilmu agama
sejak dini, karena Raudhatul Athfal sendiri dianggap memberikan ilmu agama
juga tujuan orangtua sendiri adalah agar anak kedepannya sudah mengenal huruf
hijaiyah dalam mengaji serta tahu dengan surat-surat pendek dalam al-quran juga
tahu dengan doa sehari-hari yang bisa mereka gunakan.
Minat sendiri merupakan suatu keadaan jiwa seseorang yang mengandung
unsur rasa senang, rasa tertarik terhadap objek-objek tertentu. Maka berdasarkan

14
MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL Laelatusi’ah

pengertian tersebut juga hasil wawancara menunjukan bahwa latar belakang


orangtua bermnat menyekolahkan anak ke Raudhatul Athfal adalah karena rasa
tertarik terhadap yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, yang dimana awalnya
melihat beberapa orang tetangga menyekolahkan anak ke Raudhatul Athfal yang
kemudian memicu rasa ingin tahu tentang Raudhatul Athfal sesungguhnya yang
membuat terdorongnya minat untuk menyekolahkan anak ke Raudhatul Athfal.
Muhibbin syah mengatakan bahwa minat merupakan kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi terhadap sesuatu. Berdasarkan teori muhibbin tersebut
juga berdasarkan hasil wawancara dengan orangtua tergambar orangtua berminat
untuk menyekolahkan anak umumnya adalah agar anak mendapatkan pendidikan
agama sedari dini, karena Raudhatul Athfal dianggap mempunyai keunggulan lain
dibandingkan dengan sekolah lain yaitu dengan seimbangnya antara pendidikan
agama dan pendidikan umum untuk anak, terkhusus dalam pendidikan agama
adalah hal seperti mengaji, menghafal surat – surat pendek dalam al-quran juga
hafalan doa sehari-hari yang bisa diterapkan dalam pembiasaan anak dirumah.
Faktor-faktor Yang Menjadikan Raudhatul Athfal Sebagai Sarana
Pendidikan Formal Bagi Anak
Faktor-Faktor yang mempengaruhi minat orangtua yang menjadikan Raudhatul
Athfal sebagai sarana pendidikan sendiri sebenarnya terbagi menjadi 2 yaitu
faktor dari dalam (intern)dan faktor dari luar (ekstren).
a) Faktor intern sendiri meliputi kebutuhan dan motif/tujuan. Mengacu pada
faktor dari dalam yaitu kebutuhan dari hasil observasi dan wawancara
dapat diketahui bahwa orangtua merasa butuh terhadap pendidikan anak
sedari dini hal tersebut dapat dilihat dengan cara orangtua yang
menyekolahkan anak ke Raudhatul Athfal, kemudian cakupanlain dalam
faktor intern adalah adanya motif/tujuan melihat dari hasil wawancara dan
observasi yang dapat dijadikan sebagai motif/tujuan adalah orangtua
berkeinginan agar anak mendapatkan pendidikan agama yang pada
akhirnya dapat di implementasikan dalam kehidupan sehari-harijuga agar
anak mempunyai kegiatan hal tersebut dapat dilihat dengan cara orang tua
yang menyekolahkan anak ke Raudhatul Athfal.
b) Faktor ekstern meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan
lingkungan masyarakat. Lingkungan keluarga misalnya adalah status
ekonomi yang baik maka dengan kondisi ekonomi yang baik minat
menyekolahkan anak pun dapat disalurkan dengan baik karena adanya
kemampuaan untuk membiayai anak sekolah, hal ini dapat terlihat dari
hasil wawancara yang menujukan bahwa biaya yang terjangkau menjadi

15
Laelatusi’ah MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL

salahsatu faktor yang cukup berpengaruh untuk orang tua menyekolahkan


anak ke Raudhatul Athfal melihat dari pekerjaan dan kondisi ekonomi
keluarga di kampung pasir eurih berada pada kondisi menengah kebawah.
Lingkungan sekolah karena jarak lingkungan sekolah dengan rumah hal ini
dianggap sebagai faktor lain yang menjadikan orangtua memilih Raudhatul
Athfal sebagai sarana pendidikan formalbagi anak, karena menurut
orangtua jarak sekolah yang dekat dengan rumah memudahkan untuk
melakukan antar jemput terhadap anak.
Berdasarkan hal tersebut maka Raudhatul Athfal dianggap mampu membantu
meletakan dasar kearah perkembangan sikap pengetahuan, keterampilan dan daya
cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan dengan
lingkungannya. Hal diatas menujukan bahwa masyarakat memiliki kepedulian
besar terhadap dunia pendidikan, terutama pendidikan khusus anak.
Mengenai harapan orangtua kepada anak dan peningkatan yang dirasakan
orangtua terhadap anak setelah bersekolah di Raudhatul Athfal, hal ini tergambar
dari hasil observasi dan wawancara dengan orangtua yang dilakukan peneliti dan
dapat dipahami bahwa sejauh ini sudah terjadi peningkatan tersendiri pada anak
ketika sudah memasuki Raudhatul Athfal, namun ada hal yang disayangkan
orangtua pada saat pandemi seperti ini yaitu tidak efektifnya pembelajaran yang
dilakukan oleh anak karena dilakukan secara daring atau disebut juga secara
onlinehal ini membuat anak yang pada akhirnya malas untuk belajar karena tidak
adanya interaksi secara langsung baik dengan guru maupun teman sebaya.
Peran Orang Tua Sebagai Pendidik Informal Bagi Anak
Peranan orangtua merupakan fungsi atau bagian dari tugas utama yang
dipegang kekuasaan oleh orangtua untuk dilaksanakan dalam mendidik anak.
Peranan dalam hal ini menitik beratkan pada bimbingan yang membuktikan
bahwa keikutsertaan atau terlibatnya orangtua terhadap anaknya dalam proses
belajar sangat membantu dalam meningkatkan konsentrasi anak tersebut. Pada
kebanyakan keluarga ibulah yang memgang peran yang terpenting dalam
terhadap anak-anaknya.
Orangtua di kampung pasir eurih sudah menerapkan pendidikan islam pada
dalam membina akhlak dan kebiasaan anaknya untuk selalu melakukan perbuatan
yang baik dan menjauhkan dari perbuatan yang buruk, meski ada beberapa
orangtua yang memiliki kesibukan namun ketika dirumah orangtua mampu
meluangkan waktunya untuk memberikan pendidikan dan pembiasaan yang baik
pada anak.

16
MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL Laelatusi’ah

Melihat dari wawancara di atas bahwasaannya banyak orangtua yang


menerapkan pembiasaan dalam hal sholat, rasa tanggung jawab serta sopan
santun, sejalan dengan diberikannya pendidikan informal oleh orangtua terhadap
anak terutama dalam pemberian pendidikan agama akan otomatis beriringan
dengan adanya nilai-nilai moral dan etika yang diberikan, tujuan diberikannya
pendidikan agama oleh keluarga kepada anak yakni agar anak mempunyai
gambaran yang benar terhadap pendidikan agama secara menyeluruh, pendidikan
agama yang sudah tertanam kepada anak sejak dini mampu menjadikan sikap dan
tingkah laku sehingga bisa menghasilkan akhlak yang baik pula. Maka dengan
penerapan pembiasaan ini sejalan dengan hal-hal maupun pembiasaan yang biasa
diberikan dan diajarkan guru ketika anak sedang berada di Rudahtul Athfal.
Meski sudah banyak orangtua yang menerapkan pembiasaan yang sam seperti
disekolah namun pihak sekolah mengatakan bahwa masih ada beberapa orangtua
yang menitik beratkan pembiasaan-pembiasaan seperti hal nya shalat, belajar iqra,
penghafalan do`a sehari-hari itu pada sekolah, yang padahal ini juga menjadi
tugas dan perang orangtua yang mana sebagai pendidik informal bagi anak yang
sudah semestinya memberikan pendidikan seperti itu,meski orangtua belum
mampu semisal dalam mengajari iqra sebenarnya orangtua bisa saja memfasilitasi
anak dengan cara mencarikan guru untuk anak ataupun jika dikampung-kampung
biasanya ada tempat mengaji khusus untuk anak dan dar segi biayapun biasanya
tidak ada biaya khusus ataupun membayar seikhlasnya.
Hasil Wawancara Dengan Kepala Sekolah Raudahtul Athfal
Kepala sekolah Raudhatul Athfal dalam mengelola sekolah ini bekerja sama
dengan masyarakat khususnya masyarakat kp. Pasir eurih supaya masyarakat
memiliki minat untuk menyekolahkan anak ke Raudhatul Athfal. Adapun cara
mengenalkan sekolah Raudhatul Athfal ini melaluimulut ke mulut orangtua yang
sudah pernah menyekolahkan anaknya di Raudhatul Athfal serta di gratiskannya
biaya pendaftaran juga juga bayaran bulanan sekolah yang dilakukan dengan cara
dicicil setiaphari. Hal tersebut sudah termasuk menarik minat orangtua untuk
menyekolahkan anak ke Raudhatul Athfal di luar kp. Pasir eurih.
Menurut peneliti cara kepala sekolah mengenalkan Raudhatul Athfal kepada
masyarakat Kp. Pasir eurih dan diluar Kp. Pasir eurih dirasa masih sangat kurang
untuk menarik minat orangtua, seharusnya dibantu dengan mengenalkan sekolah
dengan cara membuat brosur, banner maupun sejenisnya, itu akan lebih terlihat
bahwa sekolah tersebut memang serius dan menraik perhatian kepada orang-
orang terhadap apa yang ditawarkan oleh sekolah dan sertakan kekurangan dan
kelebhan sekolah tersebut. Di era seperti ini bahkan seharusnya sudah harus

17
Laelatusi’ah MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL

membuat website karena seiring berkembangnya jaman banyak orangtua yang


paham dunia digital pula, website menjadi saran yang irit juga efektif untuk
mengenalkan dan memberikan informasi sekolah kepada orang banyak,
selanjutnya seperti yang sudah dikatakan di awal bahwa hal paling mudah untuk
mengenalkan sekolah untuk menarik minat orangtua adalah dengan membuat
brosur yang kemudian disebarkan juga membuat banner yang nantinya dapat
dilihat oleh banyak orang.
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang “Minat Orangtua Dalam
Menyekolahkan Anak Ke Raudhatul Athfal Di Kampung Pasir Eurih Desa
Margajaya Kecamatan Cimarga - Lebak” sebagai berikut:
1. Latar belakang minat orangtua menyekolahkan anak yaitu:
a. Raudahtul athfal dianggap memiliki keunggulan dibandingkan dengan
sekolah lain yaitu adanya pembelajaran agama, namun ilmu
pembelajaran umum juga tetap diberikan.
b. Agar anak mendapatkan pendidikan agama sedari dini.
2. Faktor – faktor yang membuat orangtua menjadikan Raudhatul Athfal
sebagai sarana pendidikan formal untuk anak
a. Faktor internal
Faktor internal yang membuat orangtua menjadikan raudhatul athfal
sebgai sarana pendidikan formal adalah orangtua merasa butuh terhadap
pendidikan agama untuk anak sedari dini yang kemudian ilmu agama
yang anak dapatkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari juga
agar aspek-aspek perkembangan anak dapat tumbuh dengan baik.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal yang membuat orangtua menjadikan raudhatul
athfal sebgai sarana pendidikan formal adalah pembiayan sekolah yang
dirasa sangat ringan serta jarak sekolah dengan rumah yang terjangkau
yang memudahkan untuk orangtua mengantar jemput.
3. Peran orangtua sebagai pendidik informal bagi anak dirasa sudah
cukup baik, karena di kampung pasir eurih sendiri pembiasan yang
diberikan orangtua terutama dalam pemberian pendidikan agama,
orangtua sudah menerapkan pendidikan islam pada dalam membina
akhlak dan kebiasaan anaknya untuk selalu melakukan perbuatan yang
baik dan menjauhkan dari perbuatan yang buruk, meski ada beberapa
orangtua yang memiliki kesibukan namun ketika dirumah orangtua
mampu meluangkan waktunya untuk memberikan pendidikan dan

18
MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL Laelatusi’ah

pembiasaan yang baik pada anak. Namun masih ada beberapa orangtua
yang belum menerapkan pembiasaan yang sama dengan disekolah dan
menitik beratan bahwa hal tersebut hanya wajib dilakukan pihak
sekolah.
Daftar Rujukan
Danial, Endang.2010. Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium
Pendidikan Kewarga Negaraan.
Dardjat ,Zakiah. 1976. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang.
Latif ,Mukhtar. 2013. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan
Aplikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Moleong, lexy j. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. 2009.Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2011 .Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D (Cetakan Ke
14).Bandung: Alfabeta.

19

Anda mungkin juga menyukai