Laelatusi’ah
PIAUD UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
laelatusiah@gmail.com
Abstrak: Penelitian ini dilatar belakangi dengan minat beberapa masyarakat terutama
orangtua yang berminat dalam menyekolahkan anak ke raudhatul athfal, dalam hal ini
menunjukan bahwa orangtua memiliki minat menyekolahkan anak disekolah yang
berbasiskan keagamaan di Kp. Pasir Eurih Ds. Margajaya Lebak Banten, serta faktor
orangtua menjadikan raudhatul athfal sebagai sarana pendidikan formal dan juga peran
orangtua sebagai pendidik informal bagi anak. Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah: apa yang melatarbelakangi minat orangtua dalam menyekolahkan anak , Faktor-
faktor apa saja yang membuat orangtua memilih Rudhatul Athfal sebagai pendidikan
formal di kp. Pasir eurih dan Bagaimana peran orangtua untuk mendukung minat anak
yang sudah bersekolah di Raudhatul Athfal. Tujuan penelitian ini adalah: untuk
mengetahui yang melatar belakangi minat orangtua dalam menyekolahkan anak ke
Raudhatul Athfal, Untuk mengetahui faktor-faktor orangtua memilih Raudhatul Athfal
sebagai pendidikan formal bagi anak di kp. Pasir eurih ds. Margajaya kec. Cimarga dan
Untuk mengetahui peran orangtua sebagai pendidik informal bagi anak. Metode
penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif deskriptif, data penelitian diperoleh
dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Objek penelitian
adalah anak dan orang tua anak. Teknis analisis data dalam penelitian ini ada beberapa
tahapan diantaranya: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa orangtua berminat menyekolahkan anak
ke raudhatul athfal karena orangtua menganggap bahwa RA mampu memberikan ilmu
agama secara dasar dan jarak yang terjangkau dari rumah. Simpulannya yaitu minat
orangtua dalam menyekolahkan anak ke raudhatul athfal dari tahun ke tahun semakin
mengalami peningkatan dengan baik. Raudhatul athfal dianggap mampu menjadi
penyeimbang pendidikan anak baik pendidikan umum maupun pendidikan agama.
Kata kunci: Minat, Orangtua, Raudhatul Athfal
based schools in Kp. Pasir Eurih Ds. Margajaya Lebak Banten, and parental
factors make raudhatul athfal as a means of formal education and also the role of
parents as informal educators for children. The formulation of the problem in this
study are: what is the background of parents' interest in sending their children to
school, what factors make parents choose Rudhatul Athfal as formal education in
kp. Pasir eurih and How is the role of parents to support the interests of children
who are already attending school in Raudhatul Athfal. The aims of this study
were: to find out the background of parents' interest in sending their children to
Raudhatul Athfal, to find out the factors that parents chose Raudhatul Athfal as
formal education for children in kp. Eurih sand, etc. Margajaya district. Cimarga
and To find out the role of parents as informal educators for children. The
research method used is descriptive qualitative method, research data obtained
using observation, interviews and documentation techniques. The object of
research is the child and the child's parents. Technical analysis of data in this
study there are several stages including: data collection, data reduction, data
presentation and drawing conclusions. The results showed that parents were
interested in sending their children to Raudhatul Athfal because parents thought
that RA was able to provide basic religious knowledge and an affordable distance
from home. The conclusion is that parents' interest in sending their children to
Raudhatul Athfal is increasing from year to year. Raudhatul athfal is considered
capable of balancing children's education, both general education and religious
education.
Keywords: Interests, Parents, Raudhatul Athfal
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini pada hakikatnya adalah pendidikan yang
diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik secara menyeluruh yang menekankan pada
pengembangan seluruh aspek kepribadiannya.
PAUD dapat diartikan sebagai salah satu bentuk jalur pendidikan dari usia 0-6
tahun , yang diselenggarakan secara terpadu dalam satu program pembelajaran
agar anak dapat mengembangkan segala guna dan kreativitasnya sesuai dengan
karakteristik perkembangannya.
Pendidikan anak harus dimulai sedini mungkin agar perkembangannya tidak
terlewatkan begitu saja dan tidak terlambat. Maka dari itu pendidikan anak usia
dini penting untuk di berikan kepada anak sebagai persiapan menempuh
2
MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL Laelatusi’ah
pendidikan yang tingkatannya lebih tinggi seperti sekolah dasar (SD) (Mukhtar
Latif, 2013).
Satuan pendidikan anak usia dini terdiri dari Taman Kanak-Kanak (TK),
Raudhatul Athfal (RA), kelompok bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA),
dan Satuan PAUD Sejenis (SPS). Pendidikan anak usia dini pada jalur
pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-Kanak (TK), raudhatul athfal (RA),
atau bentuk lainnya yang sederajat.
Raudhatul Athfal sendiri mempunyai arti yang sama dengan TK, yaitu taman
kanak-kanak. Raudhatul Athfal berada dibawah naungan kemenag melalui SK
MENAG, yang dikelola secara profesional oleh guru-guru Raudhatul Athfal
dalam wadah IGRA (Ikatan Guru Raudhatul Athfal). Selain materi umum,
Raudhatul Athfal juga memperkenalkan dasar-dasar ajaran agama islam kepada
anak didiknya, seperti adanya pembiasan-pembiasan membaca doa sebelum
melakukan segala sesuatu dan penghafalan hadits pendek serta adanya pembiasan
praktek berwudhu dan sholat.
Sangatlah diperlukan upaya yang serius dari berbagai pihak untuk
memperbaiki kualitas hidup anak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
memperbaiki kulitas hidup anak adalah dengan meningkatkan minat orangtua.
Meningkatkan minat orangtua merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya
peningkatan kualitas hidup anak dan juga merupakan peningkatan kualitas
sumber daya manusia.
Peran orangtua sangatlah besar bagi pendidikan anaknya, orangtua yang
membimbing dan membimbing sang anak agar menjadi orang yang baik.
Orangtua juga berperan dalam memilihkan sekolah sebagai tempat untuk
mendapatkan pendidikan. Orangtua merupakan pembina pribadi pertama bagi
anak dan merupakan lingkungan pertama yang mengarahkan individu pada
kehidupan bermasyarakat (Zakiah Dardjat, 1976).
Meski sudah banyak orangtua yang menyambut antusias dengan banyak
didirikannya Raudhatul Athfal masih ada beberapa orangtua yang belum
mengetahui Raudhatul Athfal. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat
orangtua dalam menyekolahkan anaknya ke Raudhatul Athfal, salah satu faktor
yang paling mempengaruhi adalah faktor pendidikan orangtua itu sendiri. Saat ini
banyak orangtua yang menyekolahkan anak ke Raudhatul Athfal tapi mereka
sendiri belum memahami pentingnya pendidikan di Raudhatul Athfal sendiri itu
apa, banyak dari orangtua yang menyekolahkan anaknya ke Raudhatul Athfal
hanya karena mengikuti tetangga nya yang lain saja.
3
Laelatusi’ah MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL
Minat sendiri adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu yakni
orang, aktivitas, atau situasi yang menjadi objek minat dengan disertai perasaan
senang dan rasa suka serta rasa tertarik yang dapat di manifestasikan melalui
partisipasi dalam suatu aktivitas.
Berdasarkan hasil praobservasi yang peneliti lakukan, peneliti melihat bahwa
di kp. Pasir eurih ini terdapat 2 sekolah yang berbasis Penddikan Anak Usia Dini
(PAUD) dalam bentuk formal yaitu Taman Kanak-Kanak dan Raudhatul Athfal,
namun yang menarik perhatian adalah kuantitas antara Raudhatul Athfal dengan
Taman Kanak-Kanak ini dapat dibilang cukup jauh, sehingga menimbulkan
pertanyaan bagi peneliti ada apa dengan Raudhatul Athfal ini, mengapa orangtua
menyekolahkan anak di Raudhatul Athfal dan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhinya.
Berdasarkan hal tersebut peneliti bermaksud untuk menggali lebih dalam
mengenai berminatnya orangtua menyekolahkan anaknya ke RA dengan
mengangkat judul: “Minat Orangtua Dalam Menyekolahkan Anak Ke
Raudhatul Athfal di Kampung Pasir eurih Desa Margajaya Kecamatan
Cimarga-Lebak.”
2. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dipaparkan pada rumusan masalah, tujuan
penulis dalam penelitian ini adalah: Untuk mengetahui yang melatarbelakangi
minat orangtua dalam memasukkan anaknya ke Raudhatul Athfal di Kp. Pasir
Eurih Ds. Margajaya Kec. Cimarga, Untuk mengetahui faktor-faktor orangtua
memilih Raudhatul Athfal sebagai pendidikan formal bagi anak di Kp. Pasir Eurih
Ds. Margajaya Kec. Cimarga dan Untuk mengetahui peran orangtua dalam
mendukung minat anak yang sudah bersekolah di Raudhatul Athfal.
Metode
Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif, penelitian
kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang
apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan, dan lain-lain secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk
kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, lexy j, 2011).
Metode penelitian kualitatif adalah metode yang berdasarkan pada filsafat
postpositivisme, sedangkan untuk meneliti pada objek alamiah, dimana peneliti
adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara
triangulasi (gabungan). Analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil
penelitian lebih menekankan makna daripada generalisasi (Sugiyono, 2011).
4
MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL Laelatusi’ah
5
Laelatusi’ah MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL
Gambar 3.1
Model Interaktif Miles dan Huberman
Dalam proses analisis interaktif peneliti bergerak secara aktif di keempat
sumbu kumparan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan
kesimpulan. Sebuah proses yang berulangg-ulang dan berlanjut secara terus
menerus. Kegiatan tersebut berlangsung selama dan setelah proses
pengambilan data berlangsung. Model interaktif terdiri atas beberapa tahap
diantaranya:
6
MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL Laelatusi’ah
Pengumpulan Data
Dalam proses analisis data interaktif kegiatan yang pertama adalah proses
pengumpulan data. Pada tahap ini, peneliti mengmpulkan data mengenai
berbagai informasi yang diperlukan dalam proses penelitian.
Reduksi Data
Reduksi data pada penelitian ini bertujuan untuk mempermudah
pemahaman peneliti terhadap data yang telah terkumpul dari hasil penelitian.
Dalam hal ini, peneliti akan mengumpulkan informasi melalui wawancara
dengan responden serta dari informasi lain mengenai minat orang tua dalam
menyekolahkan anak ke Raudhatul Athfal agar dapat mengkaji penelitian
dengan detail. Dengan demikian data yang telah di reduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya.
Penyajian Data
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat,bagan hubungan antar kategori, dan sejenisnya.dengan
menampilkan data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.
Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan atau verifikasi dalam penelitian ini merupakan hasil dari
penelitian yang telah dilaksankan dalam bentuk pernyataan yang singkat dan
mudah dipahami.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada hasil penelitian ini, peneliti akan fokus membahas pada minat orangtua
dalam menyekolahkan anak ke Raudhtaul Athfal di Kp. Pasir Eurih Ds.
Margajaya Kec. Cimarga Lebak Banten. Dimana data tersebut peneliti dapatkan
dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi untuk mengambil suatu
keputusan yang objektif dan berfungsi sebagai fakta. Berikut ini hasil observasi
dan wawancara kepada lima orangtua anak yaitu ibu Maenaroh, ibu Sumiati, ibu
Nurhasanah, ibu Dwi Wulandari dan ibu Iin Madaniah yang akan diteliti dan satu
orang kepala sekolah Raudhatul Athfal yaitu ibu Mamah Fatimah sebagai
informan.
Latar Belakang Minat Orangtua Menyekolahkan Anak Ke Raudhatul
Athfal Di Kp. Pasir Eurih Ds. Margajaya Kec. Cimarga Lebak Banten
Minat adalah kekuatan yang dapat mendorong seseorang untuk
meperhatikan, merasa tertarik, dan merasa senang terhadap sesuatu dengan
kemauannya sendiri, untuk mengetahui lebih jelasnya bagaimana minat orang
7
Laelatusi’ah MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL
tua dalam menyekolahkan anak ke raudhatul athfal di Kp. Pasir Eurih Ds.
Margajaya Kec. Cimarga Lebak Banten.
Terkait alasan orang tua yang menyekolahkan anak ke Raudhatul Athfal
orang tua ingin anak mendapatkan pendidikan agama sedari dini. Seperti hasil
wawancara dengan ibu Dwi Wulandari orang tua dari Rakha mengatkan
bahwa:
“alasan pertama saya menyekolahkan anak adalah sudah pasti agar anak
mendapatkan ilmu dan juga menyekolahkan anak ke raudhatul athfal karena
agar rakha ini bisa mendapatkan ilmu agama lebih banyak lagi,kedua agar
anak bisa terbiasa dengan dunia sekolah sehingga saat nanti melanjutkan di
sekolah dasar anak tidak merasa kaget.”
8
MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL Laelatusi’ah
9
Laelatusi’ah MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL
10
MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL Laelatusi’ah
Sebenarnya meski tidak ada pandemi covid-19 ini pun orangtua tetaplah
mempunya kewajiban untuk memberikan pendidikan dirumah pada anak atau
disebut juga dengan pendidikan informal dalam keluarga yang biasa disebut
pengasuhan, meliputi perawatan atau pemeliharaan fisik dan pendidikan.
Pendidikan yang biasa dilakukan pada anak usia dini ole orangtua biasanya
anak diberikan pembiasaan.
Ibu iin madaniah orangtua dari khaira mengatakan bahwa pemnbasan yang
sudah harus ditanamkan kepada anak sejak dini paling penting adalah
pendidikan agama sepertiyang beliau sampaikan “pembiasaan paling utama
sebenarnya adalah menanamkan pembiasaan sholat, biasanya dimulai dari
ajakn sholat bersama, pembiasaan dan penanaman pendidikan lainnya yang
saya terapkan adalah rasa tanggung jawab pada diri anak contoh pembiasaan
rasa tanggung jawab adalah dengan cara diajaknya membereskan mainan ke
tempat semula.”
Ibu maenaroh orangtua dari nasrudin mengatakan bahwa “salah satu contoh
pembiasaan yang saya terapkan terhadap anak adalah sikap sopan santun
seperti mengajarinya untuk mengatakan kata maaf, tolong, terimkasih dan
permisi karena menurut saya hal kecil seperti ini saja sudah perlu ditanamkan
sedari anak usia dini agar kelak ketika adapapun ia menggunakan kalimat itu
karena terbiasa dan itu kebiasaan yang baik.” Hal yang hampir
seruadisampaikan juga oleh ibu dwi wulandari orangtua dari rakha mengenai
pembiasaan yang ditanamkan kepada anak beliau mengungkapkan bahwa:
“ketika anak dirumah biasanya hal yang paling mudah untuk dijadikan
pembiasaan kepada anak adalah mengajak dan mengajarkannya untuk
melaksanakan sholat, karena dirasa hal yang terlihat sepele seperti ini
sangat penting mulai ditanamkan kepada anak sedari dini, juga penanaman
rasa sopan santun terhadap yang lebih dewasa maupun lebih kecil darinya.”
Rakha ketika belajar iqra untuk tugas dari sekolah dengan ibunya
Gambar di atas menunjukan salah satu contoh penanaman pembiasan pada
anak yaitu penanaman rasa tanggung jawab yang dimana diatas rakha
mempunyai tugas dari sekolah kemudian ibunya menemaninya untuk
menyelesaikan tugas terseb Mengenai penaman pembiasaan dalam pendidikan
11
Laelatusi’ah MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL
12
MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL Laelatusi’ah
13
Laelatusi’ah MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL
Pihak sekolah juga mengatakan bahwa untuk menarik minat orangtua untuk
menyekolahkan anak di Raudhatul Athfal mereka tidak pernah membuat
banner ataupun brosur dan sejenisnya, hal ini disampaikan oleh ibu mamah
fatimah bahwa
“karena kami sendiri tidak pernah membuat brosur ataupun melakukan
door to door, orangtua yang menyekolahkan anaknya di Raudhatul Athfal
kami pure karena tau dari orang lain atau melihat anak yang sudah Sekolah
Dasar dan orangtuanya mengatkan bahwa sebelumnya sekolah di Raudhatul
Athfal, kami pun dari pihak sekolah selalu mengatakan kepada orangtua
bahwa jika memang ada saudara maupun tetangga yang berminat
menyekolahkan anak di Raudhatul Athfal ceritakan saja apa-apa yang ada
di Raudhatul Athfal ini baik dari segi kualitas, kuantitas maupun sarana dan
prasarana.”
14
MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL Laelatusi’ah
15
Laelatusi’ah MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL
16
MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL Laelatusi’ah
17
Laelatusi’ah MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL
18
MINAT ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE RAUDHATUL ATHFAL Laelatusi’ah
pembiasaan yang baik pada anak. Namun masih ada beberapa orangtua
yang belum menerapkan pembiasaan yang sama dengan disekolah dan
menitik beratan bahwa hal tersebut hanya wajib dilakukan pihak
sekolah.
Daftar Rujukan
Danial, Endang.2010. Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium
Pendidikan Kewarga Negaraan.
Dardjat ,Zakiah. 1976. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang.
Latif ,Mukhtar. 2013. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan
Aplikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Moleong, lexy j. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. 2009.Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2011 .Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D (Cetakan Ke
14).Bandung: Alfabeta.
19