Pengertian Pertumbuhan
hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada
anak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai
proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah ) yang
B. Pengertian Perkembangan
pembelajaran.
Menurut Dharma Agus & Andryanto Mickhael(2010) masa sekolah (usia 6-12
tahun) adalah periode ketika anak dianggap mulai dapat bertanggung jawab atas
perilakunya sendiri,dalam hubungannya dengan orang tua mereka, teman sebaya, dan
orang orang lainnya. Periode ini adalah saat emas dan sangat penting dalam mendorong
pembentukan harga diri yang tinggi pada anak, dan harga diri tinggi yang terbentuk di
periode ini akan menjadi modal anak untuk memasuki masa remaja dan tumbuh menjadi
remaja yang lebih percaya diri. Usia 6-12 tahun juga sering disebut usia sekolah artinya
sekolah menjadi pengalaman inti anak anak usia ini, yang menjadi titik pusat
Antara usia 7 sampai 12 tahun, yaitu pada tahapan operasianal konkret, anak-anak
menguasai berbagi konsep konservasi untuk melakukan manipulasi logis lainya. Misalnya,
mereka dapat menyusun benda berdasarkan dimensi, seperti tinggi dan berat. Mereka juga
1
dapat membentuk penyajian mental mengenai serangkaian tindakan. Anak-anak yang
berumur lima tahun dapat mencari jalan sendiri ke rumah temenya tetapi tidak dapat
menunjukkan kepada anda atau menelusuri rute atau menelusuri dengan kertas dan pensil.
Mereka dapat mencari jalan karena mereka tahu harus membelok pada tempat-tempat
Pieget menamakan masa ini tahapan operasional konkret: meskipun anak-anak memakai
istialah abstrak, mereka hanya memakai dalam hubungannya dengan objek yang konkret.
Sebelum mencapai tahapan akhir perkembangan kogniti, pada tahapan operasional formal,
yang dimulai sekitar usia 11 sampai 12 tahun, anak-anak sanggup berfikir logis dengan
berbagai istilah simbolik murni. Stadium pemahaman moral pieget ketiga dimulai pada
sekitar waktu ini. Anak mulai menghargai bahwa beberapa peraturan adalah kebiasaan
sosial-persetujuan bersama yang dapat sekehandak hati diputuskan dan di ubah jika semua
setuju.
Perkembangan psikososial anak usia sekolah menurut Erick Erikson , tahap ini
anak dapat menghadapi dan menyelesaikan tugas yang pada akhirnya dapat menghasilkan
sesuatu yang berrti bagi dirinya dan siap meninggalkan rumah orang tuanya dalam waktu
yang terbatas untuk melanjutkan sekolah atau mencari ilmu . Melalui proses pendidikan
inilah anak akan belajar untuk bersaing yang bersifat kompetitif . Disamping itu juga dalm
diri anak harus ada sifat yang kooferatif dengan orang lain , saling memberi dan menerima
Orang yang paling berpengaruh dalam kehidupan anak pada tahap ini adalah guru
dan teman sebayanya . Peranan seorang guru sangat penting dalam rangka identifikasi
pemikiran-pemikiran anak , jadi jangan heran jika biasanya anak sangat patuh dan tunduk
terhadap guru .
2
Perkembangan kognitif anak usia sekolah menurut Pieget , Pada usia ini
pemikiran meningkat atau bertambah logis dan koheren . Anak mampu mengklasifikasi
benda dan perintah dan menyelesaikan masalah secara konkret , dan sistematis
berdasarkan apa yang mereka terima dari lingkungannya . Kemampuan berpikir anak
sudah rasional , imajinatif , dan menggali objek atau situasi lebih banyak untuk
memecahkan masalah . Anak sudah dapat berpikir konsep tentang waktu dan mengingat
kejadian yang lalu serta menyadari kegiatan yang dilakukan berulang ulang , tetapi
1. Fase preconventional
Anak belajar baik dan buruk atau benar dan salah melalui budaya sebagai dasar
2. Fase konvensional
lingkungan keluarganya .
3. Fase postconvensional
Anak usia remaja telah mampu membuat pilihan berdasarkan prinsip yang dimiliki
kebaikan .
Menurut Hidayat (2006) anak Usia 6-12 tahun adalah masa usia sekolah tingkat
Sekolah Dasar bagi anak yang normal. Perkembangan anak masih sangat dipengaruhi oleh
3
lingkungan keluarga. Sebagai orang tua harus mengetahui pertumbuhan dan
perkembangan anaknya terutama pada usia ini karena pertumbuhan anak-anak sangat
pesat yang harus diimbangi dengan pemberian nutrisi dan gizi yang seimbang.
2. Ciri-ciri fisik
Pertumbuhan Perkembangan
Usia Tinggi Berat
Motorik Kognitif
badan badan
Mampu meloncati Menggambar dengan
tali 25 cm, belajar bentuk proporsional,
6-8 120-130 21-27 naik sepeda. memakai dan
tahun cm kg mengancing baju.
Menulis, lancar
membaca.
Melakukan olah
Pandai menyanyi, mampu
raga permainan membuat sebuah
seperti karangan, Menyerap
9-10 131-145 28-33
bulutangkis, pelajaran dengan optimal,
tahun cm kg mulai belajar berdiskusi
sepak bola,
tangkas dan mengemukakan
pendapat.
bersepeda.
Melompat tali Konsentrasi belajar
sampai diatas 50 meningkat, mulai belajar
11-
145-152 33-39 cm, terampil bertanggung jawab,
12
cm kg dalam senang berpetualang dan
tahun
menggunakan mempunyai rasa ingin
peralatan. tahu yang besar.
4
1. Ciri psikologis
6-12 Gigi susu mulai tanggal dan gigi permanen mulai tumbuh.
Pertumbuhan jiwanya relatif stabil. Daya ingat kuat,
tahun mematuhi segala perintah gurunya. Mudah menghafal tetapi
juga mudah melupakan. Sifat keras kepala mulai berkurang
dan lebih dapat menerima, pengertian karena kemampuan
logikanya mulai berkembang.
Menurut Hasan (2006), tujuan pengembangan dan fisik motorik adalah untuk melatih
keterampilan fisik terutama melatih motorik kasar motorik halus sehingga anak dapat
meloncat, memanjat, dan lain sebagainya, disamping ia juga dapat bermain musik, menari
bahkan dapat membuat kerajinan tangan. Perkembangan dan fisik motorik anak SD dapat
dilakukan dengan memberikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki perempuan,
bahkan guru di tuntut untuk menciptkaan budaya lingkundan teman sebaya yang
a. Pertumbuhan anak pesat, lengan dan kaki panjang tungkai kurus, kemudian
menjadi gemuk.
c. Penuh energi, suka bergerak aktif sekali, makin lama keaktifan lebih terarah
5
Sementara itu, implikasi pada pekembangan ini adalah sebagai berikut:
a. Perlu makanan yang bergizi, cukup banyak istirahat, dan aktivitas ramai berselang
b. Perlu melatih fisik anak, melalui permainan sepak bola atau permainan lain
berenang, dsb.
perceptual mereka. Dengan cara ini anak dapat lebih bersemangat dan timbul rasa
senang dalam menjalani aktivitas pembelajaran. Sehingga berdampak positif juga bagi
pengajaran yang fleksibel dan tidak kaku serta membedakan perbedaan individu, tidak
monoton dan verbalistik yang di beri banyak variasi (terdapat eksperimen, praktek,
observasi,dll ), dan menggunakan berbagai media sehingga anak dapat berperan aktif
secara mental dan perseptualnya. Di harapkan dengan cara ini anak dapat lebih
proses belajar. Karena anak lebih butuh banyak aktivitas yang membantu
perkembangan mereka.
6
DAFTAR PUSTAKA
Yupi Supartini . 2002 . Buku ajar konsep dasar keperawatan anak . Jakarta : Erlangga