Anda di halaman 1dari 8

ETIKA KEPERAWATAN

PASIEN PULANG PAKSA

Disusun Oleh Kelompok 7

Ewi novtari
Fanza eka sr
Ice sherliani

Kelas : I B keperawatan

POLTEKKES PROVINSI BENGKULU


TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan
baik. Materi dalam buku ini disusun penulis dalam rangka melaksanakan kegiatan
pengembangan program studi. Kami menyadari segala kekurangan dalam menulis makalah
ini,baik materi maupun bahasa. Kami menerima kritik dan saran, dalam rangka membantu
penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
Kata pengatar i
Daftar isi ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1

BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Discharge Planning 2
2. Jenis Discharge Planning 2
3. Pengertian pasien pulang paksa 3
4. Penyebab terjadinya pasien pulang paksa 3

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan 4
B.Saran 4

DAFTAR PUSTAKA 5
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Discharge Planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien mendapatkan


pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan perawatan baik dalam proses
penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat kesehatannya sampai pasien merasa
siap untuk kembali ke lingkungannya. Discharge Planning menunjukkan beberapa proses
formal yang melibatkan team atau memiliki tanggung jawab untuk mengatur perpindahan
sekelompok orang ke kelompok lainnya (RCP,2001).

Perawat adalah salah satu anggota team Discharge Planner, dan sebagai discharge
planner perawat mengkaji setiap pasien dengan mengumpulkan dan menggunakan data yang
berhubungan untuk mengidentifikasi masalah aktual dan potensial, menentukan tujuan
dengan atau bersama pasien dan keluarga, memberikan tindakan khusus untuk mengajarkan
dan mengkaji secara individu dalam mempertahankan atau memulihkan kembali kondisi
pasien secara optimal dan mengevaluasi kesinambungan Asuhan Keperawatan. Hal ini
merupakan usaha keras perawat demi kepentingan pasien untuk mencegah dan meningkatkan
kondisi kesehatan pasien, dan sebagai anggota tim kesehatan, perawat berkolaborasi dengan
tim lain untuk merencanakan, melakukan tindakan, berkoordinasi dan memfasilitasitotal
care dan juga membantu pasien memperoleh tujuan utamanya dalam meningkatkan derajat
kesehatannya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Discharge Planning ?

2. Mengetahui Jenis Discharge Planning?

3. Apa Pengertian pasien pulang paksa?

4. Mengetahui Penyebab terjadinya pasien pulang paksa?

C. Tujuan

1. Menjelaskan Pengertian Discharge Planning

2. Menjelaskan Jenis Discharge Planning

3. Menjelaskan Pengertian pasien pulang paksa

4. Menjelaskan Penyebab terjadinya pasien pulang paksa


BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengertian Discharge Planning

Discharge planning (perencanaan pulang) adalah serangkaian keputusan dan aktivitas-


aktivitasnya yang terlibat dalam pemberian asuhan keperawatan yang kontinu dan
terkoordinasi ketika pasien dipulangkan dari lembaga pelayanan kesehatan (Potter & Perry,
2005:1106).

Menurut Kozier (2004), discharge planning didefenisikan sebagai proses


mempersiapkan pasien untuk meninggalkan satu unit pelayanan kepada unit yang lain di
dalam atau di luar suatu agen pelayanan kesehatan umum.

Program discharge planning (perencanaan pulang) pada dasarnya merupakan program


pemberian informasi atau pemberian pendidikan kesehatan kepada pasien yang meliputi
nutrisi, aktifitas/latihan, obat-obatan dan instruksi khusus yaitu tanda dan gejala penyakit
pasien (Potter & Perry, 2005 dalam Herniyatun dkk, 2009:128). Informasi diberikan kepada
pasien agar mampu mengenali tanda bahaya untuk dilaporkan kepada tenaga medis. Sebelum
pemulangan, pasien dan keluarganya harus mengetahui bagaimana cara manajemen
pemberian perawatan di rumah dan apa yang diharapkan di dalam memperhatikan masalah
fisik yang berkelanjutan karena kegagalan untuk mengerti pembatasan atau implikasi masalah
kesehatan (tidak siap menghadapi pemulangan) dapat menyebabkan meningkatknya
komplikasi yang terjadi pada pasien (Potter & Perry, 2006). Program yang dilakukan oleh
perawat ini, tidak selalu sama antara satu rumah sakit dengan rumah sakit lainnya. Hal ini
bisa terjadi ketika sistem perawatan yang digunakan adalah berbeda, misalnya menggunakan
sistem keperawatan utama (primer). Sistem ini mewajibkan seorang perawat bertanggung
jawab melakukan koordinasi perawatan untuk kelompok klien tertentu, mulai dari mereka
masuk sampai pulang (Potter & Perry, 2005:96).

2. Jenis Discharge Planning

Menurut Chesca (1982) dalam Nursalam & Efendi (2008:229), discharge planning
dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu:

Pulang sementara atau cuti (conditioning discharge). Keadaaan pulang ini dilakukan
apabila kondisi klien baik dan tidak terdapat komplikasi. Klien untuk sementara dirawat di
rumah namun harus ada pengawasan dari pihak rumah sakit atau Puskesmas terdekat.

Pulang mutlak atau selamanya (absolute discharge). Cara ini merupakan akhir dari
hubungan klien dengan rumah sakit. Namun apabila klien perlu dirawat kembali, maka
prosedur perawatan dapat dilakukan kembali.
Pulang paksa (judicial discharge). Kondisi ini klien diperbolehkan pulang walaupun
kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk pulang, tetapi klien harus dipantau dengan
melakukan kerjasama dengan perawat puskesmas terdekat.

3. Pengertian pasien pulang paksa

Ada satu istilah dalam Rumah Sakit di mana pasien atau dalam hal ini orang yang
bertanggung jawab atas diri pasien menghendaki pulang meskipun dokter belum
memperbolehkan pasien untuk kembali ke rumah karena kondisi yang belum memungkinkan.

Pulang paksa merupakan bentuk lepasnya tanggung jawab Rumah Sakit atas apa yang
akan terjadi jika pasien pulang, meskipun Rumah Sakit dalam hal ini dokter tidak bisa
menjamin kesembuhan pasien. Karena memang seorang dokter tidak boleh memberikan janji
yang tidak bisa dipenuhi yakni kesembuhan, yang ada hanya usaha terbaik yang bisa
diberikan.

Namun sebagai seorang dokter, rasanya menyedihkan ketika pasien menghentikan


pengobatan, kemudian pasrah atau beberapa yang lain mencoba pengobatan alternatif yang
beberapa kerabatnya anjurkan katanya manjur.

Karena biasanya pasien akan kembali ke Rumah Sakit dalam kondisi yang semakin
buruk, setelah dia mencoba pengobatan tradisional itu.

Ketidak puasan pelayanan kesehatan yang diterima pasien akan menimbulkan konflik
dalam dari sendiri dan keluarganya. Sehingga seringkali pasien mengadukan
ketidakpuasannya kepada media massa baik cetak maupun elektronik, bahkan ada yang
sampai kemeja pengadilan. Kasus yang sering terjadi sebagai akibat dari ketidakpuasan
pasien adalah permohonan pindah kerumah sakit lain (dirujuk), pulang dalam arti keadaan
terpaksa sebelum sembuh (pulang paksa), bahkan tidak jarang pula pasien yang memilih
kabur (pulang tanpa pamit) dari rumah sakit

4. Penyebab terjadinya pasien pulang paksa

Penyebab terjadinya kasus pasien pulang paksa pun berbeda dari tiap rumah sakit,
namun penyebab utama yang sering terjadi adalah karena alasan ketidakkepuasan terhadap
pelayanan rumah sakit dan masalah biaya. Produk rumah sakit dalam hal ini juga menjadi
alasan pasien yaitu jasa pelayanan pengobatan dan perawatan yang kurang memenuhi
harapan pasien, tempat yang kuarang nyaman, dan tenaga medis yang kurang professional.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perencanaan pulang pada dasarnya merupakan program pemberian informasi atau


pemberian pendidikan kesehatan kepada pasien yang meliputi nutrisi, aktifitas/latihan, obat-
obatan dan instruksi khusus yaitu tanda dan gejala penyakit pasien.

Sebelum pemulangan, pasien dan keluarganya harus mengetahui bagaimana cara


manajemen pemberian perawatan di rumah dan apa yang diharapkan di dalam
memperhatikan masalah fisik yang berkelanjutan karena kegagalan untuk mengerti
pembatasan atau implikasi masalah kesehatan (tidak siap menghadapi pemulangan) dapat
menyebabkan meningkatknya komplikasi yang terjadi pada pasien.

Akhirnya timbullah ketidakpuasan pelayanan kesehatan yang diterima pasien akan


menimbulkan konflik dalam dari sendiri dan keluarganya. Sehingga seringkali pasien
mengadukan ketidakpuasannya kepada media massa baik cetak maupun elektronik, bahkan
ada yang sampai kemeja pengadilan. Kasus yang sering terjadi sebagai akibat dari
ketidakpuasan pasien adalah permohonan pindah kerumah sakit lain (dirujuk), pulang dalam
arti keadaan terpaksa sebelum sembuh (pulang paksa), bahkan tidak jarang pula pasien yang
memilih kabur (pulang tanpa pamit) dari rumah sakit.

B. Saran

Dari pembuatan makalah diatas, penulis menyarankan kepada mahasiswa perawat


untuk mengetahui dan memahami persiapan klien pulang (discharge planning) sehingga
mahasiswa perawat dapat mengaplikasikannya sesuai dengan teori yang didapatkan.
DAFTAR PUSTAKA

https://verisqa.wordpress.com/2010/05/21/pulang-paksa/

http://lib.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-72798.pdf

https://teguhrasyid.wordpress.com/tag/pulang-paksa/

Anda mungkin juga menyukai