Ewi novtari
Fanza eka sr
Ice sherliani
Kelas : I B keperawatan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Discharge Planning 2
2. Jenis Discharge Planning 2
3. Pengertian pasien pulang paksa 3
4. Penyebab terjadinya pasien pulang paksa 3
DAFTAR PUSTAKA 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawat adalah salah satu anggota team Discharge Planner, dan sebagai discharge
planner perawat mengkaji setiap pasien dengan mengumpulkan dan menggunakan data yang
berhubungan untuk mengidentifikasi masalah aktual dan potensial, menentukan tujuan
dengan atau bersama pasien dan keluarga, memberikan tindakan khusus untuk mengajarkan
dan mengkaji secara individu dalam mempertahankan atau memulihkan kembali kondisi
pasien secara optimal dan mengevaluasi kesinambungan Asuhan Keperawatan. Hal ini
merupakan usaha keras perawat demi kepentingan pasien untuk mencegah dan meningkatkan
kondisi kesehatan pasien, dan sebagai anggota tim kesehatan, perawat berkolaborasi dengan
tim lain untuk merencanakan, melakukan tindakan, berkoordinasi dan memfasilitasitotal
care dan juga membantu pasien memperoleh tujuan utamanya dalam meningkatkan derajat
kesehatannya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
1. Pengertian Discharge Planning
Menurut Chesca (1982) dalam Nursalam & Efendi (2008:229), discharge planning
dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu:
Pulang sementara atau cuti (conditioning discharge). Keadaaan pulang ini dilakukan
apabila kondisi klien baik dan tidak terdapat komplikasi. Klien untuk sementara dirawat di
rumah namun harus ada pengawasan dari pihak rumah sakit atau Puskesmas terdekat.
Pulang mutlak atau selamanya (absolute discharge). Cara ini merupakan akhir dari
hubungan klien dengan rumah sakit. Namun apabila klien perlu dirawat kembali, maka
prosedur perawatan dapat dilakukan kembali.
Pulang paksa (judicial discharge). Kondisi ini klien diperbolehkan pulang walaupun
kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk pulang, tetapi klien harus dipantau dengan
melakukan kerjasama dengan perawat puskesmas terdekat.
Ada satu istilah dalam Rumah Sakit di mana pasien atau dalam hal ini orang yang
bertanggung jawab atas diri pasien menghendaki pulang meskipun dokter belum
memperbolehkan pasien untuk kembali ke rumah karena kondisi yang belum memungkinkan.
Pulang paksa merupakan bentuk lepasnya tanggung jawab Rumah Sakit atas apa yang
akan terjadi jika pasien pulang, meskipun Rumah Sakit dalam hal ini dokter tidak bisa
menjamin kesembuhan pasien. Karena memang seorang dokter tidak boleh memberikan janji
yang tidak bisa dipenuhi yakni kesembuhan, yang ada hanya usaha terbaik yang bisa
diberikan.
Karena biasanya pasien akan kembali ke Rumah Sakit dalam kondisi yang semakin
buruk, setelah dia mencoba pengobatan tradisional itu.
Ketidak puasan pelayanan kesehatan yang diterima pasien akan menimbulkan konflik
dalam dari sendiri dan keluarganya. Sehingga seringkali pasien mengadukan
ketidakpuasannya kepada media massa baik cetak maupun elektronik, bahkan ada yang
sampai kemeja pengadilan. Kasus yang sering terjadi sebagai akibat dari ketidakpuasan
pasien adalah permohonan pindah kerumah sakit lain (dirujuk), pulang dalam arti keadaan
terpaksa sebelum sembuh (pulang paksa), bahkan tidak jarang pula pasien yang memilih
kabur (pulang tanpa pamit) dari rumah sakit
Penyebab terjadinya kasus pasien pulang paksa pun berbeda dari tiap rumah sakit,
namun penyebab utama yang sering terjadi adalah karena alasan ketidakkepuasan terhadap
pelayanan rumah sakit dan masalah biaya. Produk rumah sakit dalam hal ini juga menjadi
alasan pasien yaitu jasa pelayanan pengobatan dan perawatan yang kurang memenuhi
harapan pasien, tempat yang kuarang nyaman, dan tenaga medis yang kurang professional.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
https://verisqa.wordpress.com/2010/05/21/pulang-paksa/
http://lib.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak-72798.pdf
https://teguhrasyid.wordpress.com/tag/pulang-paksa/